• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "“Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh "

Copied!
170
0
0

Teks penuh

Pengembangan alat asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa tentang relasi dan fungsi di Kelas VIII MTs. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen penilaian kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII MTs pada materi hubungan dan fungsi, serta mengevaluasi kualitas (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda) instrumen dalam mengukur deskripsi. kemampuan berpikir kritis siswa. . “Pengembangan alat asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada relasi dan fungsi di Kelas VIII MTs”.

Dari sinilah dipandang perlu untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran matematika.

Gambar     Halaman
Gambar Halaman

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dikembangkan instrumen penilaian yang berkualitas, meliputi kisi-kisi soal tes, soal tes (tes unjuk kerja dan tes deskriptif) serta rubrik penilaian untuk menilai kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilakukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa pada materi relasi dan fungsi MTs kelas VIII”.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Batasan Istilah

  • Pengembangan
  • Model Tessmer
  • Instrumen Penilaian
  • Indikator-indikator Critical Thinking Skill
  • Relasi dan Fungsi
  • Hasil Penelitian Relevan

Respon siswa pada tahap ini akan dianalisis untuk mengetahui kualitas (validasi, reliabilitas, kesulitan, kekhasan) produk yang dikembangkan. Tahapan penelitian ini dapat membantu peneliti mengembangkan produk yang ingin dikembangkan yaitu instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir kritis seorang siswa yang sebelumnya berkemampuan rendah dapat dikembangkan dengan instrumen yang berkualitas baik.

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Unggul Robik Birrian Wijaya pada tahun 2016 dengan judul Pengembangan Instrumen Asesmen Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Kimia Menggunakan Pendekatan Himpunan.

Gambar 2.1. Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993)  1)  Tahap Preliminary
Gambar 2.1. Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993) 1) Tahap Preliminary

KERANGKA PIKIR

Selain penelitian di atas, penelitian berikutnya yang relevan adalah penelitian yang dilakukan oleh Diyan Purnamasari pada tahun 2018 dengan judul Pengembangan Instrumen Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Kelas IV Sekolah Dasar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Diyan Purnamasari terletak pada subjek yang dinilai. Penelitian Diyan Purnamasari mengembangkan instrumen penilaian siswa kelas IV sekolah dasar dalam pembelajaran berbasis masalah.

Berdasarkan penelitian tersebut akan dihasilkan suatu produk berupa instrumen penilaian yang dapat digunakan guru untuk mengidentifikasi atau mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa pada materi relasional dan fungsional.

Prosedur Penelitian

Tahap Persiapan

Dalam penelitian ini peneliti telah mengembangkan produk berupa alat penilaian yang terdiri dari: kisi-kisi soal tes, soal tes (pertunjukan dan uraian), serta rubrik penilaian yang berguna untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII. . MTs Izzatul Ma'arif Tappina dalam materi hubungan dan pekerjaan. Proposal disusun oleh peneliti dan disetujui oleh guru pembimbing, berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi peneliti, maka peneliti memilih sekolah MT Izzatul Ma'arif Tappina sebagai subjek penelitian ini. Hal ini sesuai dengan tahun 2013. Untuk mendapatkan izin dari sekolah tempat peneliti melakukan penelitian, peneliti harus menyerahkan surat yang menunjukkan bahwa peneliti memang ingin melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Surat yang dibawa peneliti dan diberikan kepada kepala sekolah merupakan surat perintah penggeledahan dari pihak instansi.

Tahap Pelaksanaan

Surat yang dibawa peneliti dan diberikan kepada kepala sekolah merupakan surat izin penelitian dari lembaga. . dan kelompok kecil) dan tahap uji lapangan. Setelah melakukan tahapan pengembangan di atas dengan menggunakan lembar catatan lapangan dan lembar validasi, selanjutnya dilakukan analisis data berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Tahap Pelaporan

Prosedur Pengembangan

  • Tahap Preliminary
  • Tahap Self Evaluation
  • Tahap Prototyping
  • Jenis Data
  • Lembar Validasi Instrumen Penilaian Critical Thinking Skill

Sebagaimana diketahui sebelumnya, produk yang akan dikembangkan merupakan instrumen evaluasi yang dapat diukur. Tahapan ini merupakan tahap yang dilakukan agar peneliti memperoleh masukan dari siswa mengenai instrumen penilaian yang dikembangkan mengenai kejelasan dan keterbacaan soal. Data hasil uji coba pada produk yang dikembangkan merupakan instrumen penilaian sebagai alat ukur kemampuan berpikir kritis siswa pada materi hubungan dan fungsi.

Lembar validasi berisi penilaian ahli terhadap validitas instrumen penilaian yang dikembangkan peneliti.

Gambar  3.1  Alur  Model  Pengembangan  Tipe  Formative  Research  Tessmer.
Gambar 3.1 Alur Model Pengembangan Tipe Formative Research Tessmer.

Teknik Analisis Data

  • Analisis Data Catatan Lapangan
  • Analisis Data Instrumen Penilaian Critical Thinking Skill
  • Analisis Data Hasil Validasi Instrumen Penilaian Critical Thinking Skill Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menghitung nilai pakar
  • Analisis Data Hasil Ujicoba Instrumen Penilaian Critcal Thinking Skill a. Uji Reliabilitas
  • Tahap Evaluation

Perangkat penilaiannya meliputi jadwal tes, soal dan lembar kerja tes pencapaian keterampilan berpikir kritis, soal dan lembar kerja tes deskriptif, serta rubrik penilaian. Soal tes yang dirancang merupakan soal tes yang berbentuk uraian (soal tes deskripsi dan soal tes unjuk kerja). Dari rancangan yang dirancang, dihasilkan 2 soal tes uraian dan soal tes unjuk kerja.

Saran untuk revisi ketiga validator alat penilaian berpikir kritis antara lain kisi-kisi soal, soal tes (kinerja dan uraian), dan rubrik penilaian.

Tabel 3.1 Kategori Kemampuan Berpikir Kritis
Tabel 3.1 Kategori Kemampuan Berpikir Kritis

Validator 2 Validator 3

Validator 3

Berdasarkan hasil kerja siswa dalam mengerjakan soal-soal tes yang diberikan, mereka memulai dari nilai akhir pada soal-soal tes berpikir kritis (tes unjuk kerja dan tes uraian). Dari data di atas diketahui bahwa pada soal tes kinerja 30 subjek tes, 16 siswa (53,33%) berada pada kategori sangat baik, 9 siswa (30%) berada pada kategori baik, 3 siswa (10%) berada dalam kategori adil. , 2 siswa (6,67%) termasuk dalam kriteria kurang baik. Dari data di atas diketahui bahwa pada soal tes kinerja dari 30 subjek tes, 9 siswa (30%) berada pada kategori sangat baik, 16 siswa (53,33%) berada pada kategori baik, 2 siswa (6,67%) berada pada kategori cukup, terdapat 2 siswa (6,67%) yang berada pada kategori kurang baik, dan terdapat 1 siswa (3,33%) yang berada pada kategori sangat kurang.

Jumlah siswa di kelas VIII sebanyak 85 siswa, namun yang mengikuti soal tes Keterampilan Berpikir Kritis hanya 30 siswa. Berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada saat mengikuti tes, maka dapat diketahui atau dihitung nilai reliabilitas soal tes. Dari analisis data yang dilakukan diperoleh reliabilitas soal tes pada tes unjuk kerja sebesar 0,71 dengan interpretasi reliabilitas tinggi dan pada tes uraian sebesar 0,68 dengan interpretasi reliabilitas tinggi.

Uji kesukaran hasil tes lapangan pada kelas VIII MT Izzatul Ma'arif Tappina dilakukan untuk mengetahui sulit atau mudahnya soal tes. Tabel 4.6 menunjukkan bahwa soal 1 tes prestasi mempunyai kriteria kesukaran 'mudah' yang berarti banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benar. Uji daya pembeda hasil tes lapangan dilakukan untuk mengetahui daya pembeda setiap soal tes yang diujikan pada siswa kelas VIII MT Izzatul Ma'arif Tappina.

Setiap soal pada instrumen asesmen berpikir kritis dapat dikatakan baik apabila soal tes tersebut tidak mempunyai tingkatan. Produk yang dikembangkan terdiri dari kisi-kisi soal, soal tes (tes kinerja dan tes uraian) dan rubrik penilaian.

Tabel 4.4 Analisis Data Hasil Tes Unjuk Kerja
Tabel 4.4 Analisis Data Hasil Tes Unjuk Kerja

LEMBAR KERJA

Pembahasan

Setiap soal tes yang dirancang peneliti didasarkan pada empat indikator tersebut. Soal tes pekerjaan nomor 1 memuat indikator inferensi dan soal tes kinerja nomor 2 mendorong siswa untuk memenuhi indikator interpretasi. Untuk soal tes deskripsi nomor 1 membantu siswa memenuhi indikator evaluasi, dan soal tes deskripsi nomor 2 mendorong siswa memenuhi indikator analisis. Nilai kesukaran pada soal tes unjuk kerja nomor 1 dan 2 masing-masing sebesar 0,58 dan 0,5 dengan kriteria “sedang”, untuk soal tes uraian nomor 1 dan 2 masing-masing sebesar 0,54 dan 0,41 dengan kriteria “sedang”, untuk kekhususan pada soal tes unjuk kerja nomor 1 dan 2 termasuk dalam kriteria “sangat memuaskan” dengan nilai masing-masing 0,5; 0,5; dan untuk soal tes uraian nomor 1 dan 2 pada kriteria “sangat memuaskan” dengan skor 0,63 dan 0,5.

Daya pembeda soal tes kinerja nomor 1 yaitu 0,37 mempunyai tingkat daya pembeda “memuaskan”, sedangkan daya pembeda soal tes kinerja nomor 2 yaitu 0,4 mempunyai daya pembeda “sangat memuaskan”. Keempat aspek tersebut merupakan indikator kemampuan berpikir kritis menurut Facione yang dituangkan dalam soal tes (kinerja dan uraian). Setiap soal tes pada instrumen penilaian mempunyai satu indikator, seperti indikator inferensi pada soal unjuk kerja nomor 1. Siswa dapat dikatakan memenuhi indikator inferensi apabila siswa dapat menarik kesimpulan dalam penyelesaian masalahnya.

Nilai tingkat kesukaran yang diperoleh produk yang dikembangkan peneliti dianalisis untuk setiap tugas tes dari produk peneliti. Jika kita mulai dengan tingkat kesulitan produk penelitian berupa performance test pada bagian 1 adalah 0,84, maka tingkat kesulitannya adalah “mudah”.Alasan mengapa soal tes dianggap mudah adalah karena melihat nilai tingkat kesulitannya. Dari soal-soal tersebut, dapat kita katakan bahwa siswa yang mengerjakan soal-soal tes tersebut. Itu bisa dikatakan banyak. Begitu pula dengan uraian tes nomor 1 dan 2, masing-masing dengan nilai tersebut dan sesuai kriteria pada Bab 3, maka kedua soal tes dari produk yang dikembangkan peneliti mempunyai tingkat kesukaran “sedang”. Alasan kami mengatakan produk tersebut sedang adalah karena soal tes pada produk mempunyai ketentuan masing-masing tingkat kesukarannya dan soal dengan nilai tersebut berarti siswa yang mengerjakan soal tes tersebut ada yang salah dan ada yang benar, atau dengan kata lain, mereka seimbang.

Untuk uraian soal tes nomor 1 yaitu 0,37 tingkat diskriminasinya “memuaskan”, sedangkan untuk uraian soal tes nomor 2 yaitu 0,4 tingkat diskriminasinya “sangat memuaskan”. Soal-soal tes pada produk penelitian mempunyai nilai keistimewaan “sangat memuaskan” yang artinya soal-soal tersebut sangat baik dalam membedakan kemampuan berpikir kritis siswa.

Saran

  • Analisis Data Hasil Validasi Tes Critical Thinking Skill Tabel .1 Hasil Analisis Validasi Instrumen Tes Unjuk Kerja
  • Analisis Uji Reliabilitas Tes Critical Thinking Skill Tabel .1 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Tes Unjuk Kerja
  • Analisis Tingkat Kesukaran Tes Critical Thinking Skill Tabel .1 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Unjuk Kerja
  • Analisis Uji Reliabilitas Tes Critical Thinking Skill Tabel .1. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Tes Unjuk Kerja
  • Analisis Tingkat Kesukaran Tes Critical Thinking Skill Tabel .1. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Unjuk Kerja
  • Analisis Daya Pembeda Tes Critical Thinking Skill Tabel .1. Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Unjuk Kerja

Setelah meninjau hasil analisis di atas, penelitian ini menghasilkan soal tes prototipe akhir berkualitas yang terdiri dari 4 soal (2 soal tes kinerja dan 2 soal tes deskriptif) dengan alokasi waktu 60 menit. Pengembangan instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa Madrasah Tsanawiyah pada mata pelajaran matematika. Bagaimana ciri-ciri instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik MT pada materi relasional dan fungsional? validitas, reliabilitas, kesukaan dan kekuatan. pembeda) instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa MT pada materi.

Karakteristik instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik MT pada materi relasional dan fungsional. Kualitas (validitas, reliabilitas, derajat favoritisme dan daya diskriminatif) instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis peserta didik MT pada materi relasional dan fungsional. Cocokkanlah paling sedikit dua orang yang menurut Anda dapat menggambarkan jumlah saudara kandung dari kelima siswa tersebut.

Jadi relasi yang dapat dibentuk yang menggambarkan banyaknya saudara kandung dari 5 anak adalah suatu fungsi karena setiap anggota himpunan A memetakan tepat satu ke anggota himpunan B. 1 Tentukan pilihan yang tepat dan sesuai dari pilihan ganda yang tersirat dalam himpunan tersebut. masalah/asumsi, namun tidak dapat memberikan alasannya. 3 Mengidentifikasi pilihan yang tepat dan tepat dari beberapa pilihan yang tersirat dalam permasalahan/asumsi dan dapat memberikan alasan yang benar.

Menentukan pilihan yang tepat dan tepat dari beberapa pilihan yang tersirat dalam permasalahan/asumsi serta mampu memberikan alasan yang akurat. Jadi hubungan yang dapat dibuat menggambarkan banyaknya saudara kandung dari 5 orang anak merupakan fungsi dari masing-masing anggota. Jadi dapat disimpulkan bahwa tes kinerja keterampilan berpikir kritis fase kelompok kecil dinyatakan reliabel.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes uraian keterampilan berpikir kritis tahap kelompok kecil dinyatakan reliabel.

Tabel D.1.2 Hasil Analisis Validasi Instrumen Tes Uraian  Nomor
Tabel D.1.2 Hasil Analisis Validasi Instrumen Tes Uraian Nomor

Gambar

Gambar     Halaman
Gambar 2.1. Alur Desain formative evaluation (Tessmer, 1993)  1)  Tahap Preliminary
Gambar  3.1  Alur  Model  Pengembangan  Tipe  Formative  Research  Tessmer.
Tabel 3.1 Kategori Kemampuan Berpikir Kritis
+7

Referensi

Dokumen terkait

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SURAT PERJANJIAN Nama : Raodatul Jannah NIM : 10535 6546 15 Program : English Education Department TITLE :