Judul Skripsi: Analisis Keterampilan Komunikasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Program Linier Dilihat dari Tingkat Penguasaan Matematika Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar. Analisis Keterampilan Komunikasi Matematis dalam Penyelesaian Masalah Program Linier Menurut Tingkat Kemahiran Matematika Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Keterampilan Komunikasi Matematis Dalam Penyelesaian Masalah Program Linier Dilihat Dari Tingkat Penguasaan Matematika Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar”.
Ayah Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ayah Mukhlisi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ayah Ma'rup, S.Pd., M.Pd., selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam mendeskripsikan situasi masalah menggunakan gambar, tabel, dan grafik ditinjau dari tingkat penguasaan matematika siswa? Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menggunakan representasi komprehensif untuk mengungkapkan konsep matematika ditinjau dari tingkat penguasaan matematika siswa? Bagaimana kemampuan komunikasi matematis siswa dalam mengungkapkan hasil dalam bentuk tertulis ditinjau dari tingkat penguasaan matematika siswa?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Batasan Istilah
- Hakikat Matematika
- Kemampuan Komunikasi
- Penguasaan Matematika
- Materi Program Linear
Keterampilan komunikasi adalah transmisi informasi, ide, emosi, keterampilan, dll., menggunakan simbol, kata-kata, gambar, grafik, dll. Keterampilan komunikasi matematis dalam pidato merupakan bentuk komunikasi tertulis, siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik akan mampu mengungkapkan ide dan temuannya. Keterampilan komunikasi matematis penting untuk dikuasai siswa karena akan membantu mengembangkan proses berpikir, model, dan ide.
NCTM (Dewan Guru Nasional Matematika) (Rimilda menyatakan aspek komunikasi matematis terlihat dari penjelasan Kadir (Hodiyanto) bahwa untuk mengungkap kemampuan komunikasi siswa pada aspek komunikasi dapat dilakukan dengan melihat kemampuan siswa berdiskusi. soal dan membuat ekspresi matematika tertulis baik gambar, model matematika maupun simbol atau bahasanya sendiri Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kemampuan komunikasi matematis kelas
Tempat dan Waktu Penelitian
Metode penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan filsafat postpositivisme, yang digunakan untuk meneliti kondisi benda-benda alam, (berlawanan dengan eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kuncinya, teknik pengumpulan data digunakan secara segitiga (gabungan). dijalankan dengan bijaksana. , analisis data bersifat induktif/kualitatif. , dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi, Sugiyono (2016:15).
Subjek Penelitian
Pembagian kelompok mengacu pada KKM yang diterapkan di sekolah, masing-masing dikategorikan rendah jika nilai ujiannya 0 75 75, dikategorikan sedang jika 75 dengan nilai ujian 83 dan dikategorikan tinggi jika 83 dengan nilai ujian 100. Nilai tes kemahiran matematika digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam beberapa tingkatan, yaitu kemahiran tinggi, kemahiran sedang, dan kemahiran rendah. Berdasarkan hasil clustering, kemudian dipilih subjek penelitian dengan merinci masing-masing satu mata pelajaran dari setiap tingkat penguasaan matematika.
Selain itu, subjek dipilih berdasarkan pertimbangan dan rekomendasi guru serta kesediaan subjek untuk berpartisipasi dalam keseluruhan proses pengumpulan data penelitian ini.
Instrumen Penelitian
Tes penguasaan matematika digunakan untuk memilih subjek penelitian dengan kategori penguasaan matematika tinggi, penguasaan matematika sedang, dan penguasaan matematika rendah. Telah menguraikan pengetahuan siswa tentang berbagai pengetahuan pengantar yang diperlukan berdasarkan indikator penguasaan matematika.
Tahap-tahap Penelitian
XI IA 7 yang mengikuti tes penguasaan matematika, dipilih 3 siswa untuk mengikuti tes kemampuan komunikasi matematis. Kemudian pengumpulan data melalui wawancara dilakukan satu kali pada saat istirahat pertama di ruang guru dan istirahat berikutnya di dalam kelas pada hari Jumat tanggal 6 September 2019. Kemudian dilakukan analisis data sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan pada analisis data. bagian metode.
Teknik Pengumpulan Data
Langkah pertama dalam mempersiapkan tes adalah membuat grid yang memuat indikator penguasaan matematika dan kemampuan komunikasi matematis, kemudian dilanjutkan dengan menyusun soal beserta kuncinya. Soal tes kemampuan komunikasi matematis merupakan soal deskriptif materi program linier yang dirangking berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis. Sedangkan soal tes penguasaan matematika siswa merupakan soal deskriptif pada materi fungsi dan trigonometri yang memuat indikator penguasaan matematika.
Berupa pertanyaan yang disusun untuk melakukan tanya jawab tentang kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah. Soal wawancara yang diajukan disesuaikan dengan kemampuan komunikasi matematis peneliti seperti terlihat pada hasil tes kemampuan komunikasi matematis, soal yang diberikan tidak harus sama, tetapi memuat topik yang sama. Teknik dokumentasi digunakan untuk melengkapi data hasil wawancara yaitu berupa foto pada saat proses penyelesaian soal terkait tes penguasaan matematika dan tes kemampuan komunikasi matematis, pada saat wawancara serta rekaman suara pada saat wawancara.
Teknik Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
Data tersebut kemudian diseleksi menjadi bagian-bagian yang menunjukkan persamaan berdasarkan data yang diperoleh saat wawancara dan data yang diperoleh melalui referensi. Dalam penelitian ini, hasil tes kemampuan komunikasi matematis disajikan dalam bentuk uraian yang dibagi dalam tiga tingkat penguasaan matematika kemudian dianalisis sesuai dengan indikator kemampuan komunikasi matematis. Tujuan penyajian data sendiri adalah untuk memudahkan peneliti menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa.
Hasil penyajian data berupa hasil karya siswa keterampilan komunikasi dan hasil wawancara dilanjutkan dengan analisis sehingga dapat diambil kesimpulan yang dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Kesimpulan yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari tingkat penguasaan matematikanya. Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis kemampuan komunikasi matematis dalam menyelesaikan masalah linear programming ditinjau dari tingkat penguasaan matematika siswa MIA kelas XI SMA Negeri 9 Makassar.
Hasil Validasi Instrumen
Mengumpulkan data kemampuan komunikasi matematis siswa dalam menyelesaikan masalah program linier yang relevan dengan tujuan penelitian. Jika setiap adonan kue basah memperoleh keuntungan sebesar Rp75.000,00 dan setiap adonan kue kering memperoleh keuntungan sebesar Rp, berapa kombinasi adonan roti yang dapat dibuat agar memperoleh keuntungan yang maksimal? Panduan wawancara yang digunakan merupakan pedoman umum; pertanyaan spesifik dikembangkan berdasarkan temuan saat mengerjakan soal tes keterampilan komunikasi untuk setiap topik.
Agar panduan wawancara yang dibuat sesuai dengan tujuan penelitian, maka dilakukan validasi isi dan konstruk oleh dua orang ahli di bidang matematika. Hasil review validator menyatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan pada pedoman wawancara perlu direvisi sesuai dengan indikator yang akan digunakan. Berdasarkan saran evaluator, maka disusunlah panduan wawancara yang telah direvisi yang digunakan sebagai instrumen pendukung dalam penelitian ini.
Pengkodean Subjek Penelitian
Paparan Data
- Subjek Tinggi
- Subjek Sedang
- Subjek Rendah
- Paparan data hasil tes dan tes wawancara SR2 tentang kemampuan komunikasi Matematis Untuk Setiap Indikator
- Paparan data hasil tes dan tes wawancara SR3 tentang kemampuan komunikasi Matematis Untuk Setiap Indikatornya
Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas, subjek menyatakan hasil akhir jawaban pertanyaan nomor satu dengan poin maksimal (12,36) dimana 12 kelas utama dan 36 kelas ekonomi. Di bawah ini adalah hasil petikan wawancara salah satu subjek senior (ST2) pada pengerjaan soal nomor 2 pada indikator 3. Deskripsi kodenya. Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas, subjek mencatat informasi yang diketahui yaitu luas parkir 360 m2, rata-rata ukuran mobil 6 m2, sepeda motor = 24 m2 dan yang ditanyakan adalah nilai terbesar. Langkah-langkah yang disebutkan subjek sudah akurat dan tepat, namun subjek mengaku kesulitan dalam menjelaskan grafik tersebut.
Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas, subjek menjelaskan bahwa titik koordinat ditentukan dengan mencari nilai x dan y terlebih dahulu. Berikut hasil petikan wawancara topik tinggi (ST3) pada pengerjaan soal nomor 3 pada indikator 3. Deskripsi Kode. Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas, subjek menjelaskan informasi yang diketahui yaitu kelas jurusan = x dan kelas ekonomi = y.
Berdasarkan hasil kutipan wawancara di atas terlihat bahwa subjek terlebih dahulu menjelaskan cara menentukan titik koordinat yaitu dan (24.0). Di bawah ini adalah hasil petikan wawancara topik tinggi (SS1) pada saat mengerjakan soal nomor 1 pada indikator 3. Deskripsi kode. Dari penggalan wawancara diatas subjek menjelaskan informasi yang diketahui yaitu x = roti basah, y = roti kering, jadi x = 2 kg tepung terigu, 1 kg gula pasir, y = 1 kg tepung terigu, 1 kg gula pasir.
Berikut hasil petikan wawancara topik tinggi (SS3) pada pekerjaan dengan soal nomor 3 pada indikator 1. Deskripsi Kode. Dari hasil kutipan wawancara di atas, subjek menunjukkan informasi apa yang diketahui yaitu x = bus, y = mobil sedan, sedangkan luas parkir 360 m2. Dari hasil petikan wawancara di atas, subjek terlebih dahulu menjelaskan informasi yang diketahui yaitu bagasi kelas satu 60kg = x, bagasi kelas ekonomi 20kg = y, 48 kursi yang bisa muat, sedangkan harga tiket utama 150.000, tiket ekonomi harga 100.000.
Berikut hasil petikan wawancara subjek senior (SR1) pada pekerjaan dengan soal nomor 1 pada indikator 3. Deskripsi Kode. Dari hasil cuplikan wawancara diatas subjek menjelaskan informasi yang diketahui yaitu = 2 kg tepung terigu dan 1 kg gula pasir, roti kering = 1 kg tepung terigu dan 1 kg gula pasir, persediaan 6 kg tepung terigu dan 5 kg gula pasir. kg gula, f(x) = 75.000x + 60.000 tahun. Selanjutnya subjek menuliskan apa yang ditanyakan yaitu margin minimal. Berikut hasil petikan wawancara topik tinggi (SR3) pada pekerjaan dengan soal nomor 3 pada indikator 1. Deskripsi Kode.
Analisis dan Pembahasan Data
- Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ditinjau dari Tingkat Penguasaan Matematika Subjek Tinggi (ST)
- Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ditinjau dari Tingkat Penguasaan matematika Subjek Sedang (SS)
- Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa ditinjau dari Tingkat Penguasaan matematika Subjek Rendah (SR)
- INSTRUMEN TES PENGUASAAN MATEMATIKA 2. KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI
- INSTRUMEN TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI 4. RUBRIK PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI
- PEDOMAN WAWANCARA
- AC 2 = AB 2 + BC 2 – 2(AB)(BC) cos 60 o
- Permasalahan
- Tujuan Wawancara
- Jenis Wawancara
- HASIL TES PENGUASAAN MATEMATIKA 2. HASIL TES SUBJEK PENELITIAN
- TRANSKIP WAWANCARA SUBJEK PENELITIAN
Analisis Keterampilan Komunikasi Matematis Siswa Ditinjau dari Tingkat Penguasaan Matematika Mata Pelajaran (ST) Tinggi Penguasaan Matematika Mata Pelajaran (ST). Berdasarkan uraian sebelumnya terlihat adanya hubungan antara kemampuan komunikasi matematis dalam menyelesaikan masalah dengan penguasaan matematika siswa. Analisis kemampuan komunikasi matematis siswa ditinjau dari tingkat penguasaan matematika mata pelajaran sedang (SS). Penguasaan matematika mata pelajaran sedang (SS).
Berdasarkan uraian sebelumnya di atas terlihat adanya hubungan antara kemampuan komunikasi matematis dalam menyelesaikan masalah program linier ditinjau dari tingkat penguasaan matematika. Analisis Keterampilan Komunikasi Matematis Siswa Dilihat dari Tingkat Penguasaan Matematika (SR) Mata Pelajaran Rendah.Kuasaan Matematika Mata Pelajaran (SR) Rendah. Sedangkan pada soal nomor dua dan tiga, siswa belum mampu membuat model matematika dan menyelesaikan soal.
Dalam proses menyatakan hasil dalam bentuk tertulis, subjek dapat membuat kesimpulan pada soal nomor satu. Dari uraian sebelumnya terlihat adanya korelasi antara kemampuan komunikasi matematis dalam pemecahan masalah dengan tingkat penguasaan matematika. Menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa melalui pendekatan pendidikan matematika realistik (PMR) pada siswa kelas VII Mtsn Lubuk Buaya Padang.
Keterampilan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VII C Kaniusius Gayam Yogyakarta Dalam Rangka Operasi Komputasi Aljabar. Pengajaran matematika melalui model personalized instructional system (PSI) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMA. Universitas Pendidikan Indonesia. Cara mengetahui lebih mendalam kemampuan komunikasi matematis siswa pada saat mengerjakan soal tes keterampilan komunikasi melalui pernyataan-pernyataan yang diungkapkan siswa pada saat wawancara.
Soal wawancara disesuaikan dengan kemampuan komunikasi matematis subjek penelitian, seperti terlihat pada hasil tes kemampuan komunikasi matematis. PST1-01 “Pertanyaan terbuka nomor satu, untuk pertanyaan nomor satu informasi apa saja yang diketahui dan ditanyakan oleh pertanyaan tersebut?”. PST3-01 “Dari pertanyaan nomor tiga, informasi apa saja yang diketahui dan ditanyakan oleh pertanyaan tersebut?”
DOKUMENTASI