• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI AS-SALAFIYAH PEGADUNGAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016

N/A
N/A
Qadar Ramadhan

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II MI AS-SALAFIYAH PEGADUNGAN KALIDERES JAKARTA BARAT TAHUN PELAJARAN 2015/2016 "

Copied!
137
0
0

Teks penuh

Dewi Handayani Meningkatkan Keterampilan Menulis Awal Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas II MI AS-Salafiyah Pegadungan Kalideres Jakarta Barat Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis awal melalui media visual pada siswa kelas II MI As-Salafiyah Pegadungan Kalideres Jakarta Barat tahun pelajaran 2015/2016. “Meningkatkan kemampuan menulis awal melalui media visual pada siswa kelas II MI As-Salafiyah Pegadungan Kalideres Jakarta Barat.”

20. Tabel  4.17  Perbandingan  Hasil  Tes  Melengkapi  Cerita  Pra  Siklus,  siklus  I  dan  Siklus II .......................................................................................................
20. Tabel 4.17 Perbandingan Hasil Tes Melengkapi Cerita Pra Siklus, siklus I dan Siklus II .......................................................................................................

Identifikasi Masalah

Dalam pembelajaran PAIKEM, tidak hanya guru saja yang diharapkan aktif, namun siswa juga harus aktif dan kreatif dalam pembelajaran agar suasana pembelajaran kondusif dan menyenangkan. Berdasarkan observasi yang diperoleh di lapangan pada proses pembelajaran menulis, masih banyak siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah As-Salafiyah Pegadungan Kalideres Jakarta Barat yang belum dapat menyelesaikan cerita sederhana. Dari uraian tersebut peneliti bermaksud melakukan penelitian tindakan kelas pada siswi Madrasah Ibtidaiyah As-Salafiyah Pegadungan Kalideres Jakarta Barat.

Perumusan masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Landasan Teori

Pengertian Keterampilan Menulis Permulaan a. Pengertian Keterampilan

Penulisan Awal berfokus pada penulisan huruf, penulisan kata, penulisan kalimat sederhana, dan penulisan tanda baca (huruf kapital, titik, koma, dan tanda tanya). Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa pada pembelajaran menulis awal diharapkan dapat memungkinkan siswa mengembangkan diri ke tingkat yang lebih tinggi. - Mulai menulis langkah-langkah Pembelajaran. Langkah awal menulis dibagi menjadi dua kelompok yaitu pengenalan huruf dan latihan.

Media Pembelajaran

Penggunaan media ajar sangatlah penting dalam proses pembelajaran, karena ketidakjelasan guru dalam memberikan bahan ajar dapat diwakili dengan hadirnya media ajar khususnya bagi siswa sekolah dasar yang masih berpikir abstrak. Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan, membantu mempertegas materi pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Sebagaimana dijelaskan oleh Dadan Djuanda, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah menyajikan stimulus atau informasi yang berguna untuk mencapai keselarasan dengan penerima informasi18.

Macam-macam Media Pembelajaran

Perbedaan penelitian Yuyun Khoirunise dengan penelitian saya adalah kelas penelitian Yuyun Khoirunise berada di Kelas I, sedangkan penelitian saya berada di Kelas II. Perbedaan penelitian Sri Hayati dengan penelitian ini adalah Sri Haryati menggunakan teknik cerita bergambar sedangkan penelitian ini menggunakan media gambar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Nurmalasari dengan tesis berjudul Dampak Media Visual Terhadap Keterampilan Menulis Siswa IV. kelas UIN Jakarta.

Tempat dan Waktu Penelitian

Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Menurut Kurt Lewin, penelitian tindakan merupakan serangkaian langkah yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.3 Dalam penelitian ini peneliti sering menggunakan PTK Kemmis dan Tanggart. Pada fase ini peneliti mulai mengimplementasikan atau mengaplikasikan isi desain yang telah ditetapkan pada fase pertama. Pada fase ini peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan yaitu mengulangi apa yang telah dilakukan berdasarkan data yang diperoleh pada fase ketiga atau disebut juga evaluasi diri.

gambar dalam meningkatkan keterampilan menulis permulaan dalam melengkapi cerita.
gambar dalam meningkatkan keterampilan menulis permulaan dalam melengkapi cerita.

Subyek Penelitian

Peneliti melakukan observasi untuk mengetahui sejauh mana tindakan yang dilakukan mempengaruhi siswa selama proses pembelajaran, apakah tindakan yang dilakukan mencapai target atau tidak. Apakah pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik atau masih terdapat kekurangan sehingga perlu dilaksanakan pada siklus berikutnya? Dalam satu siklus dari tahap perencanaan sampai tahap refleksi, yang tidak lain hanyalah evaluasi.

Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Tahapan Intervensi Tindakan

  • SIKLUS I
  • Tahap Perencananan (planning)
  • Tahap Tindakan (Acting)
  • Tahap Pengamatan (Obsevasi)
  • Tahap Refleksi (Reflecting)
  • SIKLUS II
  • Tahap Perencanaan (Plenning)
  • Tahap Pengamatan (Observing)
  • Tahap Refleksi (Reflekcing)

Peneliti juga mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan KTSP. Dalam observasi, peneliti mencatat setiap perubahan yang terjadi sesuai dengan indikator yang dirumuskan atau dicatat sebelum observasi. Peneliti bertindak berdasarkan skenario pembelajaran yang dirancang dan memberikan latihan untuk mengetahui tingkat keberhasilan gapwriting dengan menggunakan media gambar.

Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas II Madresah Ibtidaiyah As-salafiyah Pengdungan Kalideres Jakarta Barat. Siswa yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang mengalami kesulitan pada saat menulis permulaan dengan menggunakan media gambar.

Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan Data

Posttest dilaksanakan sebagai proses penentuan dan pengukuran tingkat pencapaian kompetensi sekaligus mengukur keefektifan proses pembelajaran serta pembuktian penilaian kemampuan siswa. Dokumentasi dilakukan pada saat proses pembelajaran, yaitu siswa menulis karangan dengan bantuan media visual. Anda dapat melihat lembar dokumentasi di lampiran). Penelitian ini dilaksanakan sebagai suatu proses untuk mengetahui dan mengukur tingkat pencapaian kompetensi serta mengukur efektivitas proses pembelajaran dan sebagai bukti kemampuan siswa baik secara individu maupun kelompok.

Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Teknik Analisis Data dan Interprestasi Data

Pre-test dilaksanakan sebelum pembelajaran dimulai, peneliti mengajukan pertanyaan dalam bentuk tes tertulis atau tes lisan untuk memotivasi siswa sebelum materi diberikan. Analisis data merupakan suatu metode yang digunakan peneliti untuk mendeskripsikan data yang diperoleh agar dapat dipahami oleh peneliti dan orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitiannya. Analisis data hasil observasi pelaksanaan tindakan pada setiap siklus dengan analisis yang hanya menggunakan pemaparan sederhana.

Latar Belakang Sekolah

  • Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah As-Salafiyah
  • Profil Sekolah
  • Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah As-Salafiyah a. Visi Sekolah
  • Tujuan Sekolah
  • Data Tenaga Kependidikan dan Siswa

Berdasarkan visi Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta “Menciptakan anak yang berdaya saing” dan berdasarkan visi Dinas Pendidikan Dasar Kota Jakarta Barat “Menciptakan pendidikan dasar yang berdaya saing bermutu berdasarkan iman dan taqwa”, sedangkan Madrasah Ibtidaiyah As-Salafiyah mempunyai Visi sebagai berikut: “Menjadi Karimah yang bermoral, cerdas dan berdaya saing”. Terselenggaranya proses belajar mengajar yang aktif, efektif, inovatif dan menyenangkan melalui penggunaan pendekatan multi pengajaran mengacu pada KTSP MI As-Salafiyah. Sedangkan guru mata pelajaran olah raga adalah Bapak Dedi Yoga Supriyadi, S.H., guru pelajaran agama kelas IV, V, dan IV adalah Bapak Awaludin, S.H.I., dan Bapak. , II dan III adalah Ny. Neneng Uliyah, S.Ag.

Berikut data tenaga kependidikan dan siswa MI As-Salafiyah Pegadungan Kalideres, Jakarta Barat.

Tabel 4.2 Data
Tabel 4.2 Data

Deskripsi Data

Observasi Awal Pra Siklus

Rendahnya hasil belajar siswa dalam bahasa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain kurangnya minat siswa dalam menulis, kurangnya kreativitas guru dalam menerapkan media yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, dan masih rendahnya keterampilan menulis siswa dalam menyelesaikan cerita. . Penelitian berhasil apabila kemampuan menulis siswa mencapai nilai KKM (70) sebanyak 80% dari jumlah seluruh siswa, maka tujuan belum tercapai. Nilai rata-rata kelas pada kemampuan menulis lebih besar dibandingkan nilai KKM bahasa Indonesia sehingga target tidak tercapai.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa dengan menggunakan media visual.

Siklus I

Guru kemudian menuliskan beberapa baris cerita yang belum lengkap, setelah itu siswa melengkapi cerita tersebut sesuai gambar di buku catatan masing-masing. Pada tahap observasi, peneliti memberikan pedoman kepada pengamat berupa lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru.

Hasil Lembar Observasi

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa di atas, proses pembelajaran melalui media visual berjalan cukup baik, namun ada beberapa siswa yang masih kurang serius dalam melaksanakan proses pembelajaran. Penulis membuat lembar observasi aktivitas guru untuk mengetahui apakah guru dapat menggunakan metode chain berbisik dengan baik atau tidak. Hasil Penilaian Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus I 6 Siswa bertanya ketika ada yang belum dipahami 1 7 Siswa menuliskan hal-hal penting yang ingin disampaikan.

Berdasarkan tabel diatas kemampuan awal menulis melalui media gambar pada siklus I dapat dikatakan berhasil, hal ini terlihat dari peningkatan persentase rata-rata kemampuan siswa mencapai KKM dari 7,41% pada pra siklus menjadi 66,67. % pada siklus II. Tahap refleksi pada siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menyelesaikan cerita menggunakan media gambar dapat meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Selain agar keaktifan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan, pada siklus I ditemukan beberapa kendala dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

Penggunaan gambar kurang maksimal, banyak siswa yang muncul untuk melihat gambar-gambar yang ditempel di papan tulis. Guru perlu menyediakan lebih banyak media visual agar semua siswa dapat melihat dengan baik. Sebaiknya guru memberikan tugas kepada siswa yang belum mendapat giliran untuk mengurangi kebisingan di dalam kelas.

Siklus II

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa di atas, proses pembelajaran dengan menggunakan media visual berjalan dengan baik. Penulis telah membuat lembar observasi aktivitas guru untuk mengetahui apakah guru dapat menggunakan media grafis dengan baik atau tidak. Setelah dilakukan peninjauan terhadap nilai siklus II, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan catatan lapangan, banyak kemajuan yang dicapai.

Untuk memperoleh data yang berharga dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen antara lain lembar observasi guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar evaluasi tes tertulis awal dengan menggunakan alat gambar, dan catatan lapangan. Pada prasiklus, siklus I dan siklus II, peneliti memberikan tes kepada siswa untuk menyelesaikan cerita dengan tujuan. Tes tertulis ini menunjukkan nilai siswa pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Selain tes penyelesaian cerita, peneliti juga menggunakan lembar observasi guru untuk mengetahui keaktifan guru dalam kegiatan pembelajaran. Catatan lapangan digunakan peneliti untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama pembelajaran yang tidak terlihat pada lembar observasi guru atau siswa, dan dapat juga digunakan sebagai refleksi. Lembar observasi guru dan siswa juga menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa, nilai yang dicapai pada siklus I adalah 23, pada siklus II. siklus, jumlah poin meningkat menjadi 30.

Berdasarkan lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lembar tes menulis siswa, dan catatan lapangan terlihat adanya peningkatan kemampuan menulis siswa dibandingkan sebelum dilakukan tindakan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengelolaan data melalui tahapan-tahapan yang telah dilakukan, akhirnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat membuat siswa merasa senang ketika belajar menulis. Peningkatan hasil belajar siswa pada penerapan media visual terhadap kemampuan menulis siswa kelas II MI As-Salafiyah Pegadungan Kalideres meningkat pada tahun ajaran. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya yaitu rata-rata skor pretest sebesar 55,37, Siklus I sebesar 66,67, dan Siklus II memperoleh rata-rata skor sebesar 78,89.

Sebelum menggunakan media visual kemampuan menulis siswa masih rendah, ketika menggunakan media visual kemampuan menulis siswa meningkat. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang dicapai siswa pada keterampilan menulis awal siswa kelas II MI.

DAFTAR PUSTAKA

Razak, Classroom Action Research, Jakarta: Faculty of Tarbiyah and Teacher Training (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Biodata Penulis

Tujuan Pembelajaran

Pendekatan/ Model

Kegiatan Pembelajaran

Guru meminta salah satu siswa membacakan cerita yang telah diselesaikannya di depan kelas.

Gambar

20. Tabel  4.17  Perbandingan  Hasil  Tes  Melengkapi  Cerita  Pra  Siklus,  siklus  I  dan  Siklus II .......................................................................................................
Tabel 1.1 Hasil Tes Melengkapi Cerita
gambar dalam meningkatkan keterampilan menulis permulaan dalam melengkapi cerita.
Tabel 4.2 Data

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis permulaan melalui model quantum learning pada siswa tunagrahita kelas II SLB- BC Karya Sejahtera Plupuh

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti, guru kelas lain dan kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pembelajaran melalui penggunaan media gambar kartun dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas V MI

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas V di SD Negeri 2 Tugu Mulyo ditemukan bahwa keterampilan menulis narasi siswa masih sangat

Pembimbing II: Bapak M. Bahri Musthofa, M, Pd. Penelitian ini berawal dari rendahnya keterampilan menulis siswa materi paragraf mata pelajaran bahasa Indonesia di MI

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa media gambar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pada siswa kelas II MI Inayatushshibyan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas selama 2 siklus (2 pertemuan tiap siklus). Subyek dalam peneltian ini siswa kelas II

Hasil penelitian menunjukkan metode bermain peran dengan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kegiatan jual beli siswa kelas III semester II MI Ma’arif