• Tidak ada hasil yang ditemukan

"e, - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan ""e, - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KOMT]NIKASI EFEKTTF ETITXITIF GURU I}AN ORANG TUA PADA AI{AK USIA DINI DI PAUD DAUD KHALIF'ATTILLAE

TABING PADANG

JURNAL

D iaj ukan s e b aga i P ersy ar at an tmtuk Me mp e r o I e h Gelar Sarjana Pendidikan Strsta Satu

(SI)

"$

.,0"

"e,

. j,i

Oleh:

ELHREFKI MELTZA.

S

NPM:11060187

PROGRAM STIIDI BIMBINGAI\ DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGI]RUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

24rc

'f

i'

(2)

PROFIL KOMUNIKASI EFEKTIF EDUKATIF GURU DAN ORANG TUA PADA ANAK USIA DINI DI PAUD DAUD KHALIFATULLAH TABING PADANG

By:

Elfirefki Meliza. S Weni Yulastri, M.Pd.

Rahma Wira Nita, M.Pd., Kons

Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Baground of the research is fenomenon that happend in field that the teacher and parents still doing communication to the children that less effective educative. The purpose of this research is to describe: (1) The profile of communication effective educative teachers to the children, (2) Profile of communication effective educative the parents to the child. Kind of this reseach is deskriptive quantitative. The population in this research are teachers and parents of the children in PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang with the amount of the population is 44 person. The research wed total sampling as the technique of data collection instrument in collecting the data is questionnare. The data processing using the classification of the persentage with using microsoft exel. The result of this research state that: (1) Profile of communication effective educative the teachers to the children in PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang being in the quite effective category. (2) Profile of communication effective educative the parents to the children in PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang being in the quite effective category. Based on the result of this research that recommended to: teachers and parents, should more increase skill in doing communication that effective educative and good to the children.

Keywords: Effective Educative Communication.

Pendahuluan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal. Menurut Suyadi (2013:1) masa usia dini merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada usia dini, apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi dari lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 (Latif, 2014:4) tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, baik pendidikan secara formal di sekolah maupun nonformal.

Selanjutnya Sujiono (2009:7) pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru, dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi kecerdasan anak.

Anak merupakan pribadi yang unik dan melewati berbagai tahap perkembangan kepribadian, maka lingkungan yang diupayakan oleh pendidik dan orang tua dapat

1

(3)

memberikan kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi berbagai pengalaman dengan berbagai suasana, hendaklah memperhatikan keunikan anak-anak dan disesuaikan dengan tahap perkembangan kepribadian anak.

Menurut Sujiono (2009:42) tujuan PAUD yang ingin dicapai adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman orang tua dan guru serta pihak- pihak yang terkait dengan pendidikan dan perkembangan anak usia dini. Secara umum adalah mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Uraian di atas menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pembelajaran yang diberikan terhadap anak sedari dini hingga umur enam tahun. Selain itu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, baik pendidikan secara formal di sekolah maupun nonformal.

Tidak tertutup kemungkinan, termasuk dalam hal berkomunikasi.

Anak usia dini dalam berkomunikasi dilatih sedini mungkin agar penyampaian informasi dapat ditangkap dengan baik.

Menurut Suryana (2013:242) secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, sebuah kata depan yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus, sebuah kata bilangan yang berarti satu.

Dua kata tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, maka kata comminion dibuat kata kerja communicar yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, atau berteman. Dengan demikian, komunikasi mempunyai makna pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan.

Menurut Suryana (2013:243) prinsip komunikasi efektif (The 5 Inevitabel laws of Efffective Communication) yang dirangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble) yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

Menurut Suryana (2013:248) komunikasi edukatif adalah komunikasi yang pesannya berupa nilai-nilai positif yang secara sengaja ”Ditanamkan” kepada penerima.

Dalam komunikasi edukatif terdapat tujuan dari si penyampai pesan untuk merubah perilaku penerima pesan ke arah yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya benar. Komunikasi edukatif yaitu komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang mana komunikasi tersebut bersifat mendidik. Dan komunikasi ini sangat baik untuk dikuasai oleh guru demi kelancaran peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 03 Desember 2015 di PAUD Khalifatullah Tabing Padang, peneliti menemukan beberapa masalah yang terkait dengan cara berkomunikasi guru dan orang tua terhadap anak usia dini di lembaga PAUD. Dimana terlihat ada beberapa orang tua murid yang berbicara kurang baik dan mendidik pada anak, seperti meminta anak melakukan sesuatu dengan nada kasar. Ada juga terlihat orang tua yang tidak memperhatikan anaknya saat berbicara denganya seakan mengabaikan anak saat berbicara. Begitu juga dengan guru yang ada di sekolah tersebut, masih ada juga guru yang berkomunikasi dengan anak didik yang terkadang dengan mudahnya terbawa emosi saat berhadapan dengan anak yang agak sulit diatur. Guru tampak geram dan gregetan berhadapan dengan anak. Dari hasil observasi ini peneliti juga tertarik melakukan penelitian lebih lanjut melalui proses wawancara baik itu dengan guru maupun dengan orang tua dari anak usia dini.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru PAUD pada tanggal 04 Desember 2015, peneliti mendapatkan informasi bahwa di lingkungan PAUD Daud Khalifatullah beberapa orang tua yang sedang

(4)

menunggui anaknya belum bisa berkomunikasi efektif dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya anak yang belum bisa berbicara kepada orangtuanya dengan baik dan sopan. Sehingga di sekolahpun anak berbicara sesuka hati terutama dengan gurunya. Ada juga orang tua yang tidak sepenuhnya mau mendengarkan keluhan dari anaknya. Bahkan ditemukan juga orang tua yang sulit memahami apa yang disampaikan anak dan tidak memberi kesempatan pada anak untuk menceritakan pengalamannya di sekolah. Keadaan seperti ini dipengaruhi oleh lingkungan anak, terutama sekali lingkungan keluarga yaitu orangtuanya.

Wawancara juga peneliti lakukan dengan orang tua anak pada tanggal 04 Desember 2015. Peneliti mendapatkan pernyataan dari orang tua anak bahwa di sekolah tersebut masih ada juga guru yang berbicara atau berkomunikasi pada anak yang kurang efektif dan edukatif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya guru yang saat berhadapan dengan anak terbawa oleh situasi seperti emosi disaat anak susah diatur. Bahkan ada juga guru yang tampak gregetan saat berhadapan dengan anak. Ada juga guru yang mengabaikan anak saat berbicara. Di sini dapat dilihat belum lancarnya komunikasi efektif maupun edukatif orang tua dan guru dalam berkomunikasi dengan anak. Jika guru mampu menerapkan komunikasi efektif dan edukatif kepada anak maka komunikasi anak bisa lebih baik dan sopan. Begitu juga dengan orang tua, apabila orang tua bisa menerapkan komunikasi yang efektif dan edukatif di rumah ini akan menunjang lancarnya komunikasi anak tersebut di manapun ia berada.

Berdasarkan fenomena dari hasil wawancara peneliti dengan guru PAUD dan orang tua anak, terkait hal yang terjadi di PAUD Daud Khalifatullah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru dan Orang Tua pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang”.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka hal-hal yang dapat diteliti adalah sebagai berikut:

1. Adanya orang tua yang berbicara kurang baik dan kurang mendidik pada anak, seperti meminta anak melakukan sesuatu dengan nada kasar.

2. Adanya orang tua yang tidak memperhatikan anaknya saat berbicara denganya seakan mengabaikan anak saat berbicara.

3. Adanya orang tua yang tidak sepenuhnya mau mendengarkan keluhan dari anaknya.

4. Adanya orang tua yang sulit memahami apa yang disampaikan anak dan tidak memberi kesempatan pada anak untuk menceritakan pengalamannya di sekolah.

5. Adanya guru yang berkomunikasi dengan anak didik terkadang dengan mudahnya terbawa emosi saat berhadapan dengan anak yang agak sulit diatur.

6. Adanya guru yang tampak geram dan gregetan berhadapan dengan anak.

7. Adanya guru yang belum mampu sebagai pendengar yang baik untuk anak didiknya.

Sehubungan dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, setelah melakukan observasi dan wawancara dengan guru dan orang tua anak usia dini di PAUD, maka batasan masalah penelitian ini adalah:

1. Profil komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini.

2. Profil komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini.

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

“Bagaimana Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru dan Orang Tua Pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang”.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan:

1. Profil komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini.

2. Profil komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menghasilkan data deskriptif.

Menurut Iskandar (Musfiqon, 2012:61) bahwa penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang memberikan uraian mengenai gejala, fenomena, atau fakta yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variabel mandiri, tanpa bermaksud menghubungkan atau membandingkan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2016. Adapun tempat atau lokasi untuk melaksanakan penelitian adalah PAUD Daud

(5)

Khalifatullah di Tabing Padang. Sasaran dari penelitian ini adalah guru dan orang tua dari anak-anak PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang dengan jumlah populasi sebanyak 44 orang, maka semuanya dijadikan sampel penelitian.

Alat pengumpulan data yang digunakan untuk melihat komunikasi efektif edukatif guru dan orang tua pada anak usia dini adalah angket dan teknik analisis data menggunakan rumus persentase dari (Yusuf, 2005: 365) :

P = x 100 P = Tingkat Persentase

f = Frekuensi Jawaban atau Jumlah Skor N = Jumlah Keseluruhan Responden.

100 = Jumlah angka mutlak

Setelah didapatkan persentase jawaban dari responden kemudian dilakukan kriteria interpretasi skor dengan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2005:246) dimodifikasi menyatakan sebagai berikut:

81% - 100% = Sangat Efektif 61% - 80% = Efektif 41% - 60% = Cukup Efektif 21% - 40% = Kurang Efektif 0% - 20% = Sangat Kurang Efektif Hasil dan Pembahasan

Penelitan ini membahas tentang

“Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru dan Orang Tua pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang”. Hasil penelitan akan dibahas berdasarkan subvariabel yaitu komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini dengan indikator:

respect, empathy, audible, clarity, humble.

Selanjutnya subvariabel komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini dengan indikator: respect, empathy, audible, clarity, humble.

Data secara umum terungkap bahwa komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini dilihat dari hasil penelitian berada pada kategori cukup efektif. Selanjutrnya komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini dilihat dari hasil penelitian berada pada kategori cukup efektif. Hal ini berdasarkan pendapat Walgito (2003:75) dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan informasi, ide, ataupun pemikiran, pengetahuan, konsep, dan lain-lain kepada orang lain secara timbal balik, baik sebagai penyampai maupun sebagai penerima

komunikasi. Dengan komunikasi manusia dapat berkembang dan dapat melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Menurut Suryana (2013:243) komunikasi efektif (The 5 Inevitabel laws of Efffective Communication) yang dirangkum dalam satu kata yang mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH (Respect, Empathy, Audible, Clarity, Humble), yang berarti merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

Menurut Suryana (2013:248) komunikasi edukatif adalah komunikasi yang pesannya berupa nilai-nilai positif yang secara sengaja ”Ditanamkan” kepada penerima.

Dalam komunikasi edukatif terdapat tujuan dari si penyampai pesan untuk merubah perilaku penerima pesan ke arah yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya benar. Komunikasi edukatif yaitu komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang mana komunikasi tersebut bersifat mendidik.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif edukatif baik guru maupun orang tua berada pada kriteria tinggi dengan kategori cukup efektif. Hendaknya guru dan orang tua lebih meningkatkan lagi bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dan edukatif pada anak usia dini, serta guru dan orang tua juga bisa memberikan contoh berkomunikasi yang baik dengan siapa saja kepada anak agar anak juga bisa membangun hubungan baik dengan sesamanya.

a. Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru dan Orang Tua pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang pada Indikator Respect

Berdasarkan hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa profil komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini pada indikator respect berada pada kategori efektif dan cukup efektif.

Selanjutrnya komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini pada indikator respect berada pada kategori efektif.

Menurut Suryana (2013:243), respect adalah hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yaitu sikap menghargai setiap individu yang menjadi

(6)

sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Pada prinsipnya orang manusia ingin dihargai dan dianggap penting.

Respect berarti rasa hormat dan saling menghargai orang lain. Pada prinsipnya, manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, maka lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi. Selanjutnya, hal ini akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim.

(septianludy.blogspot.co.id)

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi guru maupun orang tua berada pada kriteria tinggi. Dalam hal ini guru dan orang tua lebih meningkatkan lagi kemampuan mereka dalam memahami apa yang disampaikan oleh anak dan bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dan edukatif pada anak usia dini. Guru dan orang tua juga harus memperlihatkan rasa kepeduliannya terhadap anak dan tidak mengabaikan hal-hal sekecil apapun yang mereka sampaikan.

b. Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru dan Orang Tua pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang pada Indikator Empathy Berdasarkan hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa profil komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini pada indikator empathy berada pada kategori cukup efektif.

Selanjutrnya komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini pada indikator empathy berada pada kategori cukup efektif.

Menurut Suryana (2013:243), empathy adalah kemampuan kita menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain.

Empathy adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. (septianludy.blogspot.co.id)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif edukatif guru dan orang tua pada anak usia dini di PAUD pada indikator empathy berada pada kriteria tinggi. Dalam hal ini guru dan orang tua harus mampu jadi pendengar yang baik untuk anak. Guru dan orang tua juga harus bisa merasakan apa yang dirasakan oleh anak. Perasaan ini lah yang paling terpenting dalam membangun hubungan yang akrab dengan anak dan juga dalam berkomuikasi dengan mereka.

c. Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru dan Orang Tua pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang pada Indikator Audible

Berdasarkan hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa profil komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini pada indikator audible berada pada kategori efektif dan cukup efektif.

Selanjutrnya komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini pada indikator audible berada pada kategori cukup efektif.

Menurut Suryana (2013:243), audible antara lain dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.

Audible bermakna antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Dalam komunikasi personal, hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima

oleh penerima pesan.

(septianludy.blogspot.co.id)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif edukatif guru dan orang tua pada anak usia dini pada indikator audible terlihat bahwa

(7)

komunikasi guru maupun orang tua berada pada kriteria tinggi. Dalam hal ini baik guru dan orang tua diminta untuk lebih memperhatikan lagi apa yang akan disampaikan atau dibicarakan kepada anak.

Guru dan orang tua harus memperhatikan dengan lebih baik lagi setiap kata yang mereka gunakan dalam berkomunikasi pada anak.

Jangan sampai komunikasi antara guru dan orang tua pada anak tidak efektif dan tidak mendidik. Dan hendaknya apapun pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat diterimanya dengan baik.

d. Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru dan Orang Tua pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang pada Indikator Clarity

Berdasarkan hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa profil komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini pada indikator clarity berada pada kategori cukup efektif.

Selanjutrnya komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini pada indikator clarity berada pada kategori cukup efektif.

Menurut Suryana (2013:243), clarity yaitu selain pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interprestasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka sehingga dapat menimbulkan rasa percaya dari penerima pesan.

Clarity berarti perhatian akan apa yang disampaikan oleh pembicara sehingga membuat pembicara merasa diperhatikan . Clarity berarti juga menyimak secara seksama apa isi pembicaraan dari lawan bicara. (septianludy.blogspot.co.id)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi guru maupun orang tua berada pada kriteria tinggi. Dalam berkomunikasi dengan anak guru dan orang tua harus lebih terbuka dan apa adanya.

Komunikasi yang dibina dengan anak sebaiknya tidak membuat anak ragu dan bingung dalam memahami apa yang disampaikan. Guru dan orang tua harus mampu membuat anak merasa nyaman sebagai teman bicaranya, dan dengarkanlah apa yang disampaikan anak dengan baik.

e. Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru dan Orang Tua pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang pada Indikator Humble

Berdasarkan hasil pengolahan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa profil komunikasi efektif edukatif guru pada anak usia dini pada indikator humble berada pada kategori efektif. Selanjutrnya komunikasi efektif edukatif orang tua pada anak usia dini pada indikator humble berada pada kategori cukup efektif.

Menurut Suryana (2013:243), humble adalah hukum kelima dalam membangun komunikasi yang baik adalah dengan sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa mengahargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki.

Humble berarti rendah hati. Prinsip kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan prinsip pertama. Untuk membangun rasa menghargai orang lain biasanya didasari oleh sikap rendah

hati yang kita miliki.

(septianludy.blogspot.co.id)

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi guru maupun orang tua berada pada kriteria tinggi. Dalam hal ini guru dan orang tua sangat diminta untuk bisa menghargai apa yang disampaikan oleh anak dan tidak mengabaikannya. Karena sikap menghargai ini akan membuat anak menjadi percaya dan merasa nyaman dengan guru dan orang tua sebagai teman bicaranya.

Apabila anak merasa dihargai tidak menutup kemungkinan anak itu akan terbuka dan mudah untuk diajak berkomunikasi dengan baik.

Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

a. Profil Komunikasi Efektif Edukatif Guru pada Anak Usia Dini di PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang berdasarkan kriteria pengelompokan data deskriptif hasil penelitian berada pada kategori cukup efektif.

b. Profil Komunikasi Efektif Edukatif Orang Tua pada Anak Usia Dini di

(8)

PAUD Daud Khalifatullah Tabing Padang berdasarkan kriteria pengelompokan data deskriptif hasil penelitian berada pada kategori cukup efektif.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada:

a. Guru

Lebih meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan efektif edukatif.

Karna pada dasarnya pesan tidak hanya sekedar sampai kepada anak, melainkan juga harus mendidik dan memiliki nilai-nilai yang dapat membangun untuk perkembangan kemampuan anak dalam segala hal terutama berkomunikasi.

b. Orang Tua

Bagi orang tua untuk lebih menerapkan cara berkomunikasi yang efektif dan edukatif pada anak usia dini agar apapun pesan yang ingin disampaikan kepada anak dapat dipahami dan dimengerti oleh anak dengan baik.

Selain itu dengan berkomunikasi yang efektif edukatif secara tidak langsung juga mengarahkan orang tua dalam mendidik anak. Anak akan senang karna merasa dihargai, dipahami, dan dimengerti oleh orang tua, sehingga hal itu akan meningkatkan kepercayaan diri pada anak.

c. Kepala Sekolah

Agar lebih menekankan dan menerapkan kepada seluruh pihak yang ada disekolah untuk dapat berkomunikasi secara efektif edukatif pada anak usia dini di PAUD. Tidak lain hal ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan seluruh pihak sekolah dalam mendidik anak melalui komunikasi.

d. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling

Agar menjadikan ini sebagai aset dan sebagai bahan bacaan yang dibutuhkan oleh mahasiswa nantinya dalam proses pembelajaran sehingga mahasiswa memiliki tambahan informasi dan pemahamanya mengenai komunikasi efektif edukatif guru dan orang tua pada anak usia dini.

e. Peneliti selanjutnya

Sebagai pedoman bagi mahasiswa yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut dan sebagai data dasar bagi perkembangan sistem pendidikan guna terciptanya SDM yang berkualitas serta menambah ilmu pengetahuan terhadap masyarakat dan mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat.

Kepustakaan

Latif, Mukhtar. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi. Jakarta: Kencana.

Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan.

Jakarta : Prestasi Pustakaraya.

Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Karunika Universitas Terbuka.

Suryana, Dadan. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini (Teori dan Praktik Pembelajaran). Padang: UNP Press.

Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian.

Padang: UNP Pers.

http://septianludy.blogspot.co.id/2014/07/kom unikasi-efektif.html

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, berdasarkan hasil dilapangan mengenai Persepsi Masyarakat Tentang tata laksana PERDA Larangan Membuang Sampah Sembarangan Di Kelurahan Rawang Kecamatan Padang Selatan bahwa

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT DALAMPEMBELAJARANMATEMATIKASISWAKELASxI NEGERI 11 PADANG IPA SMA Sri Ades Yulia S*, Sofia Edriati **, Zulfitri Aima **

Hasil penelitian ini menunjukkan : 1 Dampak di kawasan pabrik terhadap kesehatan masyarakat di Kecamatan Lubuk Begalung Padang pada umumnya masyarakat menderita penyakit batuk dan

Tujuan Belanda menduduki kota Padang karena kota Padang merupakan kota yang berkembang pada abad ke 20 dan akan dijadikan basis pertahanan di Sumatera Barat selain Bukitingggi.2 Salah

Berdasarkan data dari kantor dinas Pasar Padang pada tahun 2013 jumlah pedagang dan pengrajin batu akik di kawasan Hiligoo Padang telah bertambah menjadi 37 orang.1 Jika sebelum tahun

Aktifitas komunitas metal underground Kota Padang berupa acara pertujukan band Acara band Laskar hitam ini dilaksanakan pada bulan januari tahun 2001 di Taman budaya Kota Padang

Hasil analisa data menunjukkan bahwa 1 Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Harga terhadap keputusan pembelian pakaian pada Kadai Tangkelek Ulak Karang Padang dengan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMAN 2 BAYANG KABUPATEN