• Tidak ada hasil yang ditemukan

E-JURNAL Oleh - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "E-JURNAL Oleh - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMAN 2 BAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

E-JURNAL

Oleh :

SUCI MULIA PARMA 12090135

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2017

(2)

flALAMAN PENGESAHAN JURNAL

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TEREADAP MINAT

MELAffJUTT(AN STUI}I KE PERGURTjAN TINGGI PAI}A SISWA KELA.S XII SMAN 2 BAYANG

KABUPATEN PESISIR SBLATAN

Nama NPM

Program Studi Institusi

: Suci MuliaParma : 12090135

: Pendidikan Ekonomi

: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Padang, Februari 2017

Disetujui oleh:

ine 2

l!fivf) Fernbimbing 1

Mengetahui:

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonorni STKIP PGRI Sumatera Barat

(3)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PENDAPATAN ORANG TUA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII SMAN 2 BAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh :

Suci Mulia Parma1

Yulna Dewita Hia, S.Pd.,MM2, Meri Rahmania, SE.,M.PdE3

1Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar

2,3Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Email :[email protected]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bayang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,576. Nilai koefisien ini signifikan karena thitung 12,510>ttabel sebesar 1,975, dan nilai signifikan 0,000<0,05. 2) Pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bayang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,077. Nilai koefisien ini signifikan karena thitung

3,798>ttabel sebesar 1,975, dan nilai signifikan 0,000<0,05. 3) Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bayang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,135. Nilai koefisien ini signifikan karena thitung 3,656>ttabel sebesar 1,975, dan nilai signifikan 0,000<0,05. 4)Motivasi belajar, pendapatan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bayang.

Dimana ditunjukkan oleh nilai Fhitung130,767>Ftabelsebesar 2,66 dan nilai signifikan sebesar 0,000<0,05. Hal ini berarti H0ditolak dan Haditerima.

ABSTRACT

The results of this study show that: 1) learning motivation significantly influence the interest to continue their studies to university students of class XII SMA Negeri 2 Bayang. Where indicated by the coefficient value of 0.576. The coefficient value is significant because thitung 12.510> ttable of 1.975, and a significant value 0.000 <0.05. 2) income parents significantly influence the interest to continue their studies to university students of class XII SMA Negeri 2 Bayang. Where indicated by the coefficient value of 0.077. The coefficient value is significant because thitung 3,798> ttable of 1.975, and a significant value 0.000 <0.05. 3) The level of parental education have a significant effect on the interest to continue their studies to university students of class XII SMA Negeri 2 Bayang. Where indicated by the coefficient value of 0.135. The coefficient value is significant because thitung 3.656>

ttable of 1.975, and a significant value 0.000 <0.05. 4) learning motivation, parental income, and parental education jointly significant effect on the interest to continue their studies to university students of class XII SMA Negeri 2 Bayang. Where indicated by the value of F 130.767> Ftabel by 2.66 and significant value of 0.000

<0.05. This means that H0 rejected and Ha accepted.

(4)

PENDAHULUAN

Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu faktor kunci dalam era perdagangan bebas. Semakin tinggi persaingan dan tuntutan di dunia kerja juga membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan segala kompetensi yang dimiliki, mampu mengembangkan diri serta bersama-sama membangun bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui jalur pendidikan.

Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa yang akan membantu dalam kemajuan negara.

Perguruan tinggi memberikan peluang bagi peserta didik untuk bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian apabila melanjutkan studi di

perguruan tinggi maka akan memiliki bekal pengetahuan dan kecakapan sesuai dengan program studi yang ditempuh yang akan menjadi modal dasar untuk dapat lebih berkompeten di dunia kerja.

Menurut Djaali (2012:121) mengatakan bahwa “Minat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal lain, diwujudkan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas”.

Dengan demikian setiap kegiatan yang dilakukan dengan minat yang kuat maka akan cenderung dilakukan dengan rasa suka dan keterikatan sehingga dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut.

Data hasil UN siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Bayang yang menunjukkan bahwa klasifikasi nilai sangat rendah.

Tabel. 1

Data Hasil UN Siswa Kelas XII Tahun Ajaran 2015/2016 di SMA Negeri 2 Bayang

No. IPA (138) Nilai UN

Klasif ikasi

IPS (124) Nilai UN

Klasifika si 1 B. Indonesia 62,53 C B. Indonesia 52,74 D

2 B. Inggris 55,79 C B. Inggris 37,97 D

3 Matematika 55,44 C Matematika 28,30 D

4 Kimia 59,37 C Ekonomi 42,19 D

5 Fisika 55,21 C Sosiologi 48,69 D

6 Biologi 57,81 C Geografi 42,28 D

Sumber: TU SMA Negeri 2 Bayang, (2016) Dari Tabel 1 di atas diketahui hasil ujian nasional siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Bayang berada di posisi terakhir di Kab. Pesisir Selatan dengan nilai yang sangat rendah, terlihat pada nilai rata-rata setiap mata pelajarannya, jurusan IPA nilai yang paling tinggi hanya 62,53 pada mata pelajaran bahasa indonesia,

sedangkan mata pelajaran lainnya hanya mempunyai nilai rata-rata 5.

Jurusan IPS nilai yang paling tinggi juga pada mata pelajaran bahasa indonesia yaitu sebesar 52,74. Dan mata pelajaran lainnya mempunyai nilai rata-rata di bawah 5.

Rendahnya nilai hasil ujian nasioanl akan mempengaruhi minat

(5)

siswa dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu perguruan tinggi. Sehingga peluang bagi siswa untuk masuk ke perguruan tinggi negeri melalui jalur

undangan juga sangat kecil. Sejalan dengan data siswa kelas XII 3 tahun terakhir yang diterima di perguruan tinggi menunjukan sebagai berikut:

Tabel. 2

Data Siswa Kelas XII yang Diterima di Perguruan Tinggi No Tahun Ajaran Jumlah Siswa

Lulus

Melanjutkan

%

1 2013 / 2014 255 44 17,25

2 2014 / 2015 258 71 27,52

3 2015 / 2016 256 58 22,66

Total 769 173 22,50

Sumber: TU SMA Negeri 2 Bayang, (2016) Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa alumni SMA Negeri 2 Bayang yang melanjutkan ke perguruan tinggi berfluktuasi dari tahun 2013 - 2016. Tabel di atas menunjukan total 769 siswa yang lulus selama 3 tahun terakhir hanya 22,50 % atau 173 orang siswa yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Diduga minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi masih rendah.

Berikut data minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi berdasarkan observasi awal yang dilaksanakan pada April 2016 dengan mengamati fenomena yang terjadi di SMA Negeri 2 Bayang pada kelas XI dengan menyebarkan angket kepada 40 orang siswa, terlihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel. 3

Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

No Pernyataan Kelas XI

%

1 Kuliah 18 45

2 Bekerja 21 52,5

3 Lain-lain 1 2,5

Total 40 100

Sumber:Hasil Pengolahan Data Primer, (2016) Dari hasil observasi seperti

yang tergambar di dalam Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi masih rendah, itu terlihat dengan 45 % atau 18 orang siswa SMA Negeri 2 Bayang yang berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan

studi ke perguruan tinggi diantaranya motivasi belajar. Menurut Hamalik (2011:158) motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan dan keuletan siswa dalam belajar serta tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai kesuksesan. Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi memiliki harapan dan keinginan

(6)

untuk berhasil. Selain itu juga memiliki hasrat yang tinggi untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya karena merasa tidak puas dengan prestasi yang dimiliki saat ini sehingga dapat mengembangkan minat untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu di perguruan tinggi.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan terlihat bahwa motivasi belajar siswa masih rendah, yaitu hanya 116 orang siswa dengan persentase 36,25% yang memiliki motivasi belajar yang tinggi. Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu guru yang mengajar di kelas XI IPA dan IPS, bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukan dengan sikap siswa yang sering ribut dikelas, mengobrol dengan teman-teman. Bila siswa diberi latihan soal yang sulit, siswa tidak mengerjakan soal tersebut dan tidak termotivasi untuk mencari penyelesaian, siswa lebih senang menunggu guru menyelesaikan soal tersebut.

Selain motivasi belajar, pendapatan orang tua juga bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Menurut Hurlok dalam Khoerunisa (2014) juga berpendapat bahwa apabila status sosial ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu dilaksanakannya.

Status sosial ekonomi orang tua yang baik akan membuat anak memperluas minatnya, salah satunya

dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan dapat disimpulkan rata-rata pendapatan orang tua siswa per bulan masih termasuk kategori sedang dengan dengan 34,34% atau 91 dari 265 orang siswa, sedangkan yang termasuk kategori sangat tinggi hanya 15,85% atau 42 dari 265 orang siswa. Pendapatan orang tua sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses belajar anak. Orang tua yang mempunyai pendapatan tinggi tidak akan kesulitan dalam memenuhi biaya pendidikan dan kebutuhan sekolah anak, berbeda dengan orang tua yang pendapatannya rendah akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan biaya pendikan yang mahal. Apalagi ditambah dengan naiknya biaya pendidikan di perguruan tinggi yang mana dari tahun ke tahun seringkali membuat orang tua tidak mampu untuk menyediakan dana studi tersebut.

Selain itu pendidikan orang tua juga berpengaruh terhadap pola perkembangan anak, orang tua dengan tingkat pendidikan formal yang lebih tinggi mempunyai kemampuan lebih untuk membantu anak dalam belajar dibanding dengan orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Sumardi dalam Siti (2013). Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan orang tua di kelas XI SMA Negeri 2 Bayang mayoritas adalah tamatan SMA yaitu ayah sebanyak 105 orang dan ibu sebanyak 83 orang. Tingkat pendidikan orang tua menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anaknya dalam hal

(7)

pendidikan, orang tua dengan pendidikan yang rendah cendrung sempit wawasannya terhadap pendidikan, sedangkan orang tua yang pendidikannya tinggi lebih luas wawasannya terhadap pendidikan serta akan mengarahkan dan membimbing anaknya untuk terus menambah ilmu pengetahuan sehingga anak tersebut mempunyai minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

KAJIAN PUSTAKA

a. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Menurut Sardiman (2011:76)

“Minat diartikan sebagai kecenderungan jiwa seseorang kepada sesuatu (biasanya disertai dengan perasaan senang), karena merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu”. Adanya keinginan dan kepentingan yang dimilikinya, maka seseorang akan melakukan hal atau aktivitas dengan sebaik-baiknya sebab merasa bahwa memiliki kebutuhan dengan hal tersebut.

Menurut Syah (2012:155)

“Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi merupakan ketertarikan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap perguruan tinggi yang akan mereka pilih.

b. Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2011:75) dalam kegiatan belajar pengertian

motivasi adalah, “Keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.

Menurut Iskandar (2009:181) motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman.

Motivasi tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan memahami sesuatu.

c. Pendapatan Orang Tua

Maftukhah (2007:92) mengemukakan bahwa pendapatan orang tua adalah penghasilan orang tua siswa berupa uang yang diterima sebagai balas jasa dari kegiatan, baik dari sektor formal dan informal dalam satu bulan dalam satuan rupiah.

Menurut Mardiasmo

(2009:133) mengartikan pendapatan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri yang dapat dipakai untuk konsumsi atau menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan bentuk apapun.

d. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-

(8)

nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Menurut Ihsan (2005:5) pendidikan dapat diartikan sebagai:

1) Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan.

2) Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya.

3) Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat.

4) Suatu pembentukkan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan.

Menurut Mahmud (2009:87)

“Remaja yang orang tuanya berpendidikan tinggi lebih mungkin melanjutkan pelajarannya ke perguruan tinggi ketimbang remaja yang orang tuanya yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi dan remaja yang orang tuanya berijazah sekolah lanjutan tingkat atas lebih mungkin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi daripada remaja yang orang tuanya tidak seperti itu”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah berupa deskriptif dan asosiatif.

Menurut Iskandar (2009:19) penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.

Deskriptif merupakan salah satu bentuk penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian variabel-variabel dalam penelitian. Sedangkan penelitian ini termasuk penelitian asosiatif karena bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar variabel indevenden terhadap variabel

devendent. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bayang yang beralamat di Jln. Gurun Panjang- Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bayang, pada bulan Oktober 2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Bayang. Rumus yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya sampel, yaitu rumus Slovin.

Husen (2011:78). Dari rumus slovin dengan menggunakan nilai kritis 5%

dari jumlah populasi 265 maka sampel yang dibutuhkan adalah 160 orang. Sampel ini diambil secara acak dari ke delapan (8) Lokal. Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan peryataan atau sikap seseorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5.

TEKNIK ANALISIS DATA 1. Analisis Deskriptif 2. Analisis Induktif 3. Uji Asumsi Klasik 4. Model Regresi

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun persamaan regresi, yaitu :

Y=α+b1X1+ b2X2+ b3X3+e Dimana :

Y = Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

a = Konstanta X1 = Motivasi Belajar X2 = Pendapatan Orang Tua X3 = Tingkat Pendidikan Orang

Tua

(9)

b1,b2,b3 = Koofesien regresi X1,X2, dan X3

e = Kesalahan Pengganda (error)

Tabel. 4

Kisi-Kisi Penyusunan Angket Penelitian

No Variabel Indikator Jumlah item

+ -

1 Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

a. Adanya perasaan senang 1,2 3

b. Adanya ketertarikan 4 5

c. Adanya perhatian 6,7

d. Adanya kemauan 8,9,10

2 Motivasi Belajar

a. Tekun menghadapi tugas-

tugas 1 2,3

b. Ulet menghadapi kesulitan

(tidak putus asa) 4,5 6

c. Adanya usaha untuk

mencapai tujuan 8 7

d. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah dalam pembelajaran

9,10 11

e. Cepat bosan dengan tugas

yang rutin 12 13

f. Dapat mempertahankan

pendapatnya 15 14

g. Lebih senang bekerja

mandiri 17,18 16

h. Suka mencari masalah dan memecahkan soal-soal pelajaran

19,20

3 Pendapatan Orang Tua a. Jumlah pendapatan orang tua 1 b. Pekerjaan orang tua 2

4 Tingkat Pendidikan Orang Tua

Ayah, Ibu a.Sekolah dasar

b. Sekolah Menengah Pertama c. Sekolah Menengah Atas d. Diploma

e. Sarjana

Sebelum melakukan

penelitian terhadap responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui Validitas dan Reliabilitas.

Untuk mengukur validitas instrumen dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai Corrected Item- Total Correlation dengan menggunakan bantuan program

(10)

SPSS Versi 16.0. Menurut Arikunto (2013:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrmen dinyatakan valid (sahih) jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation

>0,361. Reliabilitas sebenarnya

adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Gozali (2012:48). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha>0,70. Untuk mengukur reliabilitas dari suatu instrumen dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai Cronbach Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0

Tabel. 5 Hasil Uji Validitas Variabel Keterangan

Valid Tidak Valid

Y 10 2

X1 20 4

Sumber : Olahan Data SPSS (Peneliti,) September 2016

Tabel. 6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Jumlah Item Pernyataa

n

Cronbach’s alpha

Nilai

Kritis Kesimpulan Minat Melanjutkan

Studi ke Perguruan Tinggi (Y)

12 0,872 0,70 Reliabel

Motivasi Belajar

(X1) 24 0,903 0,70 Reliabel

Sumber : Olahan Data SPSS (Peneliti), September 2016 HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Hasil TCR Variabel Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Dari hasil TCR diperoleh rata-rata skor perindikator pada variabel Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi antara lain: adanya perasaan senang dengan rata-rata skor sebesar 3,58 dan tingkat capaian responden sebesar 71,67% dengan

kategori sedang, adanya ketertarikan dengan rata-rata skor sebesar 3,88 dan tingkat capaian responden sebesar 77,63% dengan kategori sedang, adanya perhatian dengan rata-rata skor 3,66 dan tingkat capaian responden sebesar 73,13%

dengan kategori sedang, dan adanya kemauan dengan rata-rata skor sebesar 3,92 dengan tingkat capaian responden sebesar 78,44% dengan kategori sedang . Hal ini menunjukan bahwa minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi berkategori sedang

(11)

B. Hasil TCR Variabel Motivasi Belajar

Dari hasil TCR diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel motivasi belajar adalah 3,63 dengan tingkat capaian responden sebesar 72,53%. Hal ini menunjukan bahwa variabel motivasi belajar berada pada kategori sedang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa yang terendah berada pada indikator dapat mempertahankan pendapatnya dengan rata-rata skor 3,37 dan tingkat capaian responden 67,44%

berada pada kategori sedang disebabkan siswa tidak dapat mempertahankan pendapatnya dalam pelajaran.

C. Hasil TCR Variabel Pendapatan Orang Tua

Berdasarkan hasil TCR diketahui bahwa pendapatan orang tua termasuk kategori rendah sebesar 28,75% dengan jumlah responden sebanyak 46 dari 160 siswa, pendapatan orang tua yang termasuk kategori sedang sebesar 26,88%

dengan jumlah responden sebanyak 43 dari 160 siswa, pendapatan orang tua yang termasuk kategori tinggi sebesar 25,62% dengan jumlah responden sebanyak 41 dari 160 siswa, dan tingkat pendapatan orang tua yang termasuk pada kategori sangat tinggi sebesar 18,75% dengan jumlah responden sebanyak 30 dari 160 siswa. Hal ini menunjukkan rata- rata pendapatan orang tua siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Bayang berada pada kategori rendah.

D. Hasil TCR Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua

Berdasarkan hasil TCR diketahui bahwa rata-rata pendidikan orang tua siswa ayah dan ibu berada pada tingkat pendidikan SMA, pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 74 dan 54 orang, pada tingkat pendidikan S1 hanya 21 dan 18 orang, pada tingkat pendidikan SD hanya 16 dan 25 orang, pada tingkat pendidikan SMP hanya 5 dan 12 orang, pada tingkat pendidikan D1 hanya 6 dan 3 orang, pada tingkat pendidikan D2 hanya 3 dan 3 orang, dan pada tingkat pendidikan D3 hanya 3 dan 1 orang. Dengan demikian dapat kita lihat bahwa pendidikan orang tua siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Bayang berada pada tingkat pendidikan SMA.

HASIL UJI HIPOTESIS

1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Bayang

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefisien sebesar 0,576. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung12,510>ttabel1,975 dengan taraf signifikan sebesar 0,000< =0,05.

Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R square sebesar 0,715 yang artinya 71,5% perubahan pada variabel

(12)

dependen (minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel motivasi belajar (X1). Semakin tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi pula minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, begitu juga sebaliknya apabila motivasi belajar rendah maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga menurun.

Secara keseluruhan motivasi belajar berada pada kategori sedang yakni memiliki rata-rata TCR sebesar 72,53%. Hal ini membuktikan bahwa motivasi belajar siswa sudah sedang dan dapat mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dari masing-masing indikator yang terdapat dalam variabel motivasi belajar rata-rata TCR tertinggi sebesar 82,25% terdapat pada indikator tekun menghadapi tugas-tugas dikategorikan baik.

Indikator variabel motivasi belajar yang memiliki rata-rata TCR terendah sebesar 66,25% adalah dapat mempertahankan pendapatnya dikategorikan sedang. Menurut Iskandar (2009:181) motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman, dengan adanya motivasi belajar yang tinggi akan membuat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khoerunisa (2014) dengan judul

“pengaruh motivasi, prestasi belajar, status sosial ekonomi orang tua, dan lingkungan sekolah terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII akuntansi SMK Negeri 1

Kendal”, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif motivasi terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

2. Pengaruh Pendapatan Orang Tua Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Bayang.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,077. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 3,798>

ttabel sebesar 1,975 dengan taraf signifikan sebesar 0,000< =0,05.

Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R square sebesar 0,715 yang artinya 71,5% perubahan pada variabel dependen (minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel pendapatan orang tua (X2). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pendapatan orang tua maka akan semakin tinggi pula minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Dari hasil penelitian pendapatan orang tua berada pada kategori rendah, dilihat dari frekuensi pendapatan orang tua yaitu sebesar 28,75% hal ini bearti pendapatan orang tua berada dalam kategori rendah. Hal ini sejalan dengan dengan teori Mahmud (2009:87) mengatakan bahwa

(13)

“remaja yang ekonomi orang tuanya baik, berkecukupan dan mampu akan menunjukkan nilai yang lebih tinggi dalam tes kemampuan akademik, dan dalam hasil belajar ketimbang mereka yang ekonomi orang tuanya rendah”.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wiwit (2015) Universitas Negeri Semarang, Skripsi yang berjudul Pengaruh Pendapatan orang tua, Lingkungan Sosial, Potensi Diri dan Informasi Perguruan Tinggi Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh pendapatan orang tua terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

3. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Bayang.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa tingkat pendidikan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil koefisien sebesar 0,135. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung, 3,656> ttabel sebesar 1,975 dengan taraf signifikan sebesar 0,000< =0,05. Selain itu, berdasarkan analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R square sebesar 0,715 yang artinya 71,5%

perubahan pada variabel dependen (minat melanjutkan studi ke

perguruan tinggi) dapat dijelaskan oleh variabel independen, termasuk didalamnya variabel tingkat pendidikan orang tua (X3). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua maka akan semakin tinggi pula minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Mahmud (2009:87)

“Remaja yang orang tuanya berpendidikan tinggi lebih mungkin melanjutkan pelajarannya ke perguruan tinggi ketimbang remaja yang orang tuanya yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi dan remaja yang orang tuanya berijazah sekolah lanjutan tingkat atas lebih mungkin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi daripada remaja yang orang tuanya tidak seperti itu”.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti (2013) dengan judul

“pengaruh kondisi sosial ekonomi, dan pendidikan orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruantinggi”, hasil penelitiannya menunjukkan adanya pengaruh antara pendidikan orang tua terhadap motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMK Kartika Aqasa Bhakti Semarang.

4. Pengaruh Motivasi Belajar, Pendapatan Orang Tua, dan Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Bayang.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan

(14)

diperoleh hasil bahwa motivasi belajar, pendapatan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini dapat dilihat pada hasil Uji F yang menyatakan bahwa Fhitung130,767>Ftabel 2,66 dengan taraf signifikan 0,000< =0,05.

Selain itu, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R square sebesar 0,715 yang artinya 71,5% perubahan pada variabel dependen (minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi) dapat dijelaskan oleh variabel independen (motivasi belajar, pendapatan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua) sedangkan sisanya sebesar 28,5%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi belajar, pendapatan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua maka akan semakin tinggi pula minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi, begitu juga sebaliknya apabila motivasi belajar, pendapatan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua rendah, maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga akan menurun.

Menurut Syah (2012:121)

“Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi merupakan ketertarikan siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang tumbuh secara sadar dalam diri siswa. Ketertarikan tersebut menyebabkan siswa memberikan perhatian yang lebih terhadap perguruan tinggi yang akan mereka pilih. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar, pendapatan orang tua, dan tingkat

pendidikan orang tua baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bayang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,576. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung

12,510 >ttabel sebesar 1,975 dengan nilai signifikan 0,000<α=0,05. Artinya apabila motivasi belajar meningkat sebesar 1% maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan meningkat sebesar 0,576 dalam setiap satuannya.

2. Pendapatan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bayang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,077. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung3,798 >ttabel sebesar 1,975 dengan nilai signifikan 0,000<α=0,05.

Artinya apabila pendapatan orang tua meningkat sebesar 1% maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

(15)

akan meningkat sebesar 0,077 dalam setiap satuannya.

3. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi pada siswa kelas XII SMA Negeri 2 Bayang. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,135. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung3,656 >ttabel

sebesar 1,975 dengan nilai signifikan 0,000<α=0,05.

Artinya apabila tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesar 1% maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan meningkat sebesar 0,135 dalam setiap satuannya.

4. Motivasi belajar, pendapatan orang tua, dan tingkat pendidikan orang tua secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dimana diperoleh nilai Fhitung

130,767>Ftabel2,66 dengan taraf signifikan sebesar 0,000<α=0,05. Hal ini berarti Haditerima dan H0ditolak.

Berdasarkan pembahasan pada penelitian ini maka diajukan beberapa saran diantaranya:

1. Kepada siswa diharapkan agar lebih giat dan bersungguh-sungguh dalam belajar, terutama dalam mempertahankan

pendapatnya dalam pelajaran dan tidak mudah untuk

terpengaruh oleh temannya, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik, dengan begitu minat siswa

untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi akan meningkat.

2. Kepada orang tua hendaknya dapat meningkatkan

pendapatan dengan

menambah usaha sampingan disamping pendapatan pokok

dan mengupayakan

tersedianya fasilitas belajar yang lengkap, agar motivasi belajar anak meningkat.

Selain itu orang tua juga

harus menambah

pengetahuan dan wawasan tentang pendidikan agar dapat memberikan motivasi belajar kepada anak, karena dengan adanya motivasi belajar anak akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.

3. Kepada Kepala Sekolah dan guru hendaknya lebih berusaha semaksimal

mungkin untuk

memperhatikan siswa dan siswi dalam pembelajaran, guru dapat membuat proses belajar mengajar itu terasa nyaman bagi siswa, dan memberikan penghargaan kepada siswa dalam belajar sehingga motivasi belajar siswa akan meningkat, dan mendapatkan hasil belajar yang bagus dengan begitu minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi juga akan semakin meningkat.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hamalik, O. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Husen, U. (2011). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Thesis Bisnis.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ihsan, F. (2005). Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan. Ciputat: Gaung Persada Press.

Khoerunisa, F. (2014). Pengaruh Motivasi, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1 Kendal, Vol. 3(No. 1), ISSN

2252–6544.

Maftukhah. (2007). Pengaruh Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Mahmud, D. (2009). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Terapan. Yogyakarta: BPFE.

Mardiasmo. (2009). Perpajakan.

Yogyakarta: Andi Offset.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Siti, N. (2013). Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan Orang Tua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa SMK Kartika Aqasa Bhakti Semarang, Vol.1(No. 2), 15–24.

Syah, M. (2012). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wiwit, F. S. (2015). Pengaruh Pendapatan Orang Tua, Lingkungan Sosial, Potensi Diri dan Informasi Perguruan Tinggi Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruaan Tinggi Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Negeri 1 Kebumen. (Thesis).

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui Pengaruh Pendapatan Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII Akuntansi di

Dari hasil data yang telah peneliti lakukan dapat simpulkan bahwa persepsi peserta didik tentang pengembangan karir oleh guru BK pada kelas XII SMKN 7 Padang dalam hal orentasi dan

Pendapatan masyarakat di wilayah pemekaran Kabupaten Muratara di Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara dilihat dari pendapatan tetap masyarakat sangat meningkat dari sebelumnya, karena

Alasan digunakan media film dalam pembelajaran IPS untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik terhadap pembelajaran IPS, dan alasan peserta didik yang kurang berminat terhadap

Kedua, Pembelajaran media picture and picture dilihat dari minat siswa dalam meningkatkan aktivitas belajar geografi IPS Terpadu dikelas VII.3 MTsN Lubuk Buaya Padang, diperoleh skor

Ketiga, Keuntungan/ Laba Usaha Tani Pepaya California yang terdapat di Nagari Kapelgam Koto Berapak Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah dari hasil penelitian yang

Konsep Diri Peserta Didik yang berasal dari Orang Tua yang Mengalami Perceraian di SMP Negeri 26 Padang dilihat dari Konsep Diri Dasar Berdasarkan hasil pengolahan data yang peneliti

Hal ini berarti 54,9% minat siswa kelas VIII untuk mengunjungi perpustakaan di SMP Negeri 31 Padang dipengaruhi variabel koleksi buku dan pelayanan pustakawan, sedangkan sisanya 45,1%