• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU "

Copied!
86
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Makna filosofis apa yang terkandung dalam tradisi Sengkure di Desa Tanjung Betuah Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur.

Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

Kajian Pustaka

Penelitian yang dilakukan oleh Herwan dengan judul “Makna Simbol Ritual Sekujang Pada Masyarakat Talang Benuang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma” pada tahun 2015 berfokus pada proses ritual sekujang, identifikasi simbol dan makna yang terkandung dalam ritual sekujang. Berbeda dengan penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian diatas, karena penelitian yang peneliti lakukan berjudul Tradisi Sengkure Masyarakat Semende dan Makna Filosofisnya. Penelitian yang peneliti tulis berfokus pada makna filosofis adat Sengkure di Desa Tanjung Betuah Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur.

Sistematis Penulisan

Bab 2, Landasan Teori yang berisi tentang pengertian makna, pengertian filosofis, pengertian tradisi, konsep kebudayaan, masyarakat, tradisi Sengkure dan makna simbol. Bab ketiga menjelaskan tentang metodologi penelitian, meliputi jenis dan pendekatan penelitian, waktu dan tempat penelitian, informan penelitian, sumber data yang terdiri dari sumber data primer, sumber data sekunder. Bab Empat, Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang berisi tentang gambaran wilayah yang terdiri dari letak geografis, demografi desa Tanjung Betuah, jumlah penduduk menurut umur, kondisi sosial keagamaan, kondisi sosial budaya.

Bab Lima, Kesimpulan Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas.

LANDASAN TEORI

Pengertian Filosofis

Bentuk datanya berupa kata-kata yang berasal dari wawancara tertulis maupun rekaman yang berkaitan langsung dengan permasalahan pemahaman filosofi tradisi Sengkure pada masyarakat Semde Kaur, dalam penelitian ini yaitu Kepala Adat Kabupaten Kaur Kabupaten Kaur. tokoh adat dan warga desa Tanjung Betuah serta warga sekitar. Dalam penelitian ini peneliti mendeskripsikan makna simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi Sengkure dan proses pelaksanaan tradisi Sengkure 1. Sejarah tradisi Sengkure. Prosesi ini dilakukan setelah mendapat izin dari Kepala Desa Tanjung Betuah dan mengajak para pemuda untuk mengadakan pertemuan pembentukan panitia tradisi Sengkure, membahas alat dan bahan yang harus dipersiapkan untuk tradisi Sengkure.

Artinya: Dahulu tradisi Sengkure ini dilakukan dari kampung Ulak Pandan menuju kampung Gedung Menung dan berjalan pulang ke kampung. Tanjung Betuah dan diakhiri dengan Air Nasal, dan seiring berjalannya waktu, hingga saat ini pelaksanaan tradisi Sengkure masih bertahan di tempat yang sama. Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa seiring berjalannya waktu, tempat pelaksanaan tradisi Sengkure masih bertahan di tempat yang sama.

Masyarakat yang terlibat dalam pementasan tradisi Sengkure Yang terlibat dalam pementasan tradisi Sengkure adalah masyarakat Desa Tanjung Betuah, Ulak Pandan dan Gedung Menung. Bagi yang terlibat dalam pementasan tradisi Sengkure, para pemuda dusun Tanjung Betuah datang ke sini, dan warga sekitar juga ikut terlibat karena Tian juga tidak merayakan tradisi tersebut. Dari hasil wawancara dengan informan, tradisi Sengkure memang merupakan tradisi rutin yang diwariskan secara turun temurun.

Mereka menafsirkan bahwa tradisi Sengkure ini menjadi tradisi turun temurun sejak zaman Raden Putu Negara hingga saat ini. Tradisi Sengkure merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan setiap hari raya Idul Fitri oleh masyarakat Kaur khususnya Desa Tanjung Betuah, Ulak Pandan dan Gedung Menung. Tradisi Sengkure sebenarnya bertujuan untuk menolak kayu gelondongan dan memeriahkan hari raya Idul Fitri serta mempererat tali silaturahmi antar warga di kecamatan Nasal khususnya masyarakat kabupaten Kaur.

Artinya: Tradisi Sengkure ini sudah kami lakukan sejak dulu dan wajib dilakukan oleh masyarakat kami khususnya warga desa Tanjung Betuah. Tradisi Sengkure ini kami lakukan setiap tahunnya karena sudah menjadi kebiasaan dan diwariskan secara turun temurun. Tradisi Sengkure sudah ada sejak zaman Raden Putu Negara, turun temurun hingga sekarang. Tradisi Sengkure sudah ada sejak dahulu kala sebagai hiburan masyarakat pada hari raya Idul Fitri.

Makna : Tradisi Sengkure yang diwariskan secara turun temurun dari zaman Raden Putu Negara hingga saat ini masih dilakukan setiap tahunnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti mengenai makna simbol yang terkandung dalam tradisi Sengkure pada masyarakat Semende Kaur di Desa Tanjung Betuah Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur terdapat dua simbol utama yaitu pakaian, topeng.

Pengertian Tradisi

Konsep Tentang Kebudayaan

Istilah kebudayaan berasal dari kata kebudayaan yang berarti: pemikiran, akal budi, hasil kebudayaan, adat istiadat, kajian bahasa dan kebudayaan, sesuatu tentang kebudayaan yang berkembang (adap, majau), sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dilakukan. mengubah. . Ia menggunakan seluruh pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial untuk memahami lingkungan dan pengalamannya serta mengarahkan perilakunya. Kita dapat melihat banyak konsep kebudayaan yang pada dasarnya menilai dan memahami kebudayaan sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa peninggalan sejarah, baik berupa artefak maupun seni.

Dalam kajian antropologi, kebudayaan dianggap sebagai singkatan dari kebudayaan, yang tidak dapat dibedakan dari definisinya. Hawkins mengatakan bahwa kebudayaan adalah suatu kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat istiadat dan keterampilan serta kebiasaan lain yang dimiliki seseorang sebagai bagian dari suatu masyarakat. Menurut Taylor dalam Liliweri, kebudayaan terdiri dari kategori-kategori fenomena biasa yang disebut adat istiadat, yang mencakup teknologi, pengetahuan, kepercayaan, seni, moralitas, hukum, estetika, rekreasi, serta keterampilan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Dengan kata lain kebudayaan mencakup segala sesuatu yang diperoleh atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) Teknologi berkaitan dengan cara atau teknik memproduksi, menggunakan dan memelihara semua peralatan dan perlengkapan. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial.

Fortes berpendapat bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat digunakan untuk menggambarkan struktur sosial masyarakat yang bersangkutan. Sedangkan Organisasi Kemasyarakatan adalah perkumpulan kemasyarakatan yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapainya sendiri.

Seni Seni mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia terhadap keindahan yang dapat dinikmati dengan mata atau telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai macam gaya seni, mulai dari perwujudan seni yang sederhana hingga yang kompleks. Pada saat yang sama, ada kepercayaan bahwa ada penguasa tertinggi sistem kosmik ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai bagian dari kosmos.

Masyarakat

Artinya : Tradisi Sengkure ini rutin kami lakukan karena sudah menjadi kebiasaan bagi kami, jika tidak dilaksanakan rasanya ada yang kurang dalam menyambut hari raya idul fitri. Artinya: jika tradisi sengkure ini tidak dilakukan maka tidak akan ada dampaknya bagi masyarakat Tanjung Betuah dan sekitarnya, karena tradisi ini tidak menggunakan ritual dan hal-hal yang melanggar ajaran agama islam, karena tradisi ini hanya untuk hiburan dan hiburan saja. bentuk. rasa syukur.

Tradisi Sengkure

Makna Simbol

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Informan Penelitin

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Skunder

Teknik Pengumpulan Data

  • Observasi
  • Interview (Wawancara)
  • Dokumentasi

Teknik Analisis Data

Teknik Keabsahan Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Letak Geografis

Letak geografis Desa Tanjung Betuah, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Nasal, Provinsi Bengkulu dan memiliki luas wilayah 688,15 ha. Batas Tanjung Betuah dengan desa tetangganya di sebelah utara adalah desa Air Palawa, di sebelah selatan adalah Samudera Hindia, di sebelah timur adalah desa Suku Tiga, dan di sebelah barat adalah desa Gedung Menung.

Demografis desa Tanjung Betuah

Jumlah Penduduk Menurut Usia

Kondisi Sosial Keagamaan

Kondisi Sosial Kebudayaan

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Tradisi Sengkure ini sudah ada sejak zaman Raden Putu Negara, tradisi ini wajib dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjung Betuah, Gedung Menung dan Ulak Pandan.14 Tradisi Sengkure ini dilakukan setiap hari raya Idul Fitri karena sudah menjadi adat. dan telah diwariskan secara turun temurun sebagai wujud rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT karena telah diberikan kesehatan selama sebulan puasa. Artinya : Tradisi Sengkure ini kami laksanakan setiap tahunnya karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat desa ini, jika tidak melaksanakan tradisi Sengkure maka kurang meriah rasanya merayakan hari raya idul fitri. Dalam tradisi Sengkure, setiap unsurnya mempunyai makna yang mengandung rasa syukur yang mendalam dan harapan agar dijauhkan dari musibah (tulak balak).

Analisa Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Diharapkan kepada masyarakat Desa Tanjung Betuah Kecamatan Maje Kabupaten Kaur untuk terus melestarikan dan melestarikan budaya tradisi Sengkure tidak hanya suku Semende saja melainkan seluruh warga Desa Tanjung Betuah, karena tradisi tradisi Sengkure ini baik untuk masyarakat. mengingatkan Sang Pencipta akan nikmat-Nya serta menjamin kelestarian budaya ini agar tidak hilang ditelan zaman. Diharapkan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat untuk terus melestarikan warisan budaya ini dan memberikan pemahaman yang jelas agar tradisi Sengkure tidak menyimpang dari Aqidah Islam. Masyarakat Desa Tanjung Betuah, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur juga diharapkan memberikan inovasi baru berupa penambahan bacaan keagamaan yang diikutsertakan dalam rangkaian acara perayaan tradisi Sengkure agar mereka memahami dan menikmatinya. hikmah tentang Idul Fitri.

Bagi lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal agar selalu mengawasi masyarakat yang melaksanakan tradisi Sengkure agar tidak menyimpang dari ajaran agama Islam. Makna Filosofis Tradisi Suroik Pada Masyarakat Jawa Desa Padang Serai Kota Bengkulu." IAIN Bengkulu: Skripsi Jurusan Ushuluddin. Makna Simbol Ritual Sekujang Pada Masyarakat Talang Benuang Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma. IAIN Bengkulu: Departemen Khusus Adab.

Makna Subtradisi Bagi Masyarakat Desa Alasmalang Kemranjen Banyumas. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Skripsi, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam. Tradisi Sekujang di Desa Tapak Gedung Kecamatan Tebat Karai Kabupaten Kepahiang (Resepsi dan Pembagian Budaya).” IAIN Bengkulu: Disertasi. Nilai-nilai Islam tradisional Sengkure di desa Tanjung Betuah, kecamatan Nasal, kabupaten Kaur.” IAIN Bengkulu: Disertasi.

DOKUMENTASI WAWANCARA INFORMAN PENELITIAN Wawancara dengan Bpk. Kepada Lukman selaku Kepala Adat Desa Tanjung Betuan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur.

Gambar 2. Tikar Pandan
Gambar 2. Tikar Pandan

Gambar

Tabel I  Batas Wilayah
Gambar 2. Tikar Pandan
Gambar 3. Tali Rapia
Gambar 4. Manusia Sengkure

Referensi

Dokumen terkait

Guntur, S.Pd., M.Pd Bulkis Abd... Fahmi

Penelitian ini, di sini lain, juga dapat dilihat sebagai penelitian komparatif di mana peneliti akan memperbandingkan bagaimana respon dari dua kelompok masyarakat

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN

Adapun yang menjadi data dalam penelitian ini adalah data atau informasi yang di peroleh dari informan yang dianggap paling mengetahui secara mendetail dan jelas

Mei-Juni 2019, peneliti meneliti tentang ”Efektivitas Komunikasi HUMAS IAIN Bengkulu pada Pengetahuan Mahasiswa Tentang Protokol Kesehatan Dimasa COVID-19.”10 ketiga, penelitian yang

Adapun teknik yang diguakan adalah convenience sampling, sehingga didapatkan sampel penlitian sebayank 100 mahasiswa, analisis data yang digunkan dalam penlitian ini analisi regresi

SKRIPSI PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP ADAT PATTAUNGENG ptauGE DI DESA BULUE KECAMATAN MARIORIAWA KABUPATEN SOPPENG Oleh EKA DWI LIANA NIM : 15.1400.019 PROGRAM STUDI SEJARAH

Dari hasil wawancara dengan ustad/ ustadzah tentang strategi dakwah di pondok pesantren Al-Mubaarak mengatakan bahwa para ustad/ ustadzah mempunyai strategi bermacam-macam yang