JURNAL PEMBELAJARAN
Disusun Oleh:
NAMA : Leni Yusanti, S.Pd NO.UKG : 201500807074
PROGRAM STUDI : (PGSD)
LPTK : Universitas Negeri Lampung
PPG GURU TERTENTU TAHAP I TAHUN 2025
Pendekatan Understanding by Design MERANCANG
PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN Understanding by Design
(UBD)
(UbD)
Prinsip-prinsip Understanding by Design (UbD)
Merupakan komponen dari rancangan pembelajaran yang disusun oleh pendidik
Siswa diharapkan dapat memahami makna belajar melalui penguasaan konsep inti.
Siswa diminta menunjukkan
pemahaman mereka melalui tugas atau kinerja yang autentik.
Dalam menyusun rencana
pembelajaran, guru memulai dengan merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
Guru berperan sebagai pendamping atau fasilitator untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna.
Guru secara rutin melakukan refleksi guna meningkatkan mutu kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah perencanaan pembelajaran dengan prinsip UbD:
Understanding By Design (UbD) adalah suatu pendekatan dalam merancang pembelajaran yang berfokus pada pemahaman mendalam, dengan menggunakan pendekatan 'backward design' atau perancangan mundur. Pendekatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi terlebih dahulu tujuan akhir pembelajaran, sehingga guru dapat merancang aktivitas yang efektif guna mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Menentukan Tujuan
Menentukan Asesmen
Merancang Kegiatan
Dalam merumuskan tujuan pembelajaran
perlu
mempertimbangkan:
1. Karakteristik Mapel 2. Topik yang dipelajari 3. Karakteristik Peserta 4. Konteks lingkungan pembelajaran.
Dalam menentukan Asesmen hendaklah sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Merancang kegiatan pembelajaran dengan
memilih pendekatan yang terstruktur dan tepat. Membuat proses
belajar lebih terorganisir, guru menjadi lebih siap dan
fokus pada tujuan.
Berikut ini Kegiatan Aksi Nyata yang saya lakukan pada Sekolah dengan Pembelajaran Berbasis UbD
1. Menentukan Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menjelaskan materi tentang Cerita Anak
Peserta didik dapat menyusun Cerita Anak secara masuk akal dan sesuai dengan kaidah etika.
Peserta didik dapat menerapkan Cerita Anak untuk dipublikasikan melalui media cetak atau digital.
2. Menentukan Asesmen Pembelajaran Pemahaman Utama
Pertanyaan Pemantik
1. Siswa dapat memahami Cerita Anak 2. Siswa mampu Menyusun Cerita
Anak dengan benar
3. Siswa dapat menerapkan dan mengimplementasikan Cerita Anak ke dalam bentuk parafgar singkat
1. Apakah yang dimaksud dengan Cerita Anak?
2. Apa tujuan membuat
Cerita Anak?
RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS UbD KEGIATAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
Guru memberikan salam
Guru mengajak siswa berdoa terlebih dahulu Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru membahas mengenai asesmen apa yang akan diterapkan pada proses pembelajaran hari itu.
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter sesuai profil pancasila
KEGIATAN INTI ( Pertemuan I )
Guru menyiapkan buku cerita anak untuk dipahami dan dibaca peserta didik Guru meminta siswa membentuk kelompok kecik yang terdiri dari 4-5 siswa Guru menyampaikan dan menjelaskan gambaran aktivitas dalam tabel prediksi Guru memberikan selembaran kertas kepada setiap kelompok
Dalam kelompok, setiap siswa diminta untuk membuat cerita anak dengan tema yang
“pertemanan”.
Setelah wacana tersebut disusun menggunakan Cerita Anak, siswa mengecek tabel prediksi yang telah di isi informasi yang di dapat.
Siswa mendiskusikan tabel prediksi dengan siswa lain dan dapat bertukar informasi Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil kerjanya
Siswa lain menanggapi jika ada perbedaan informasi yang di sampaikan Guru memberikan apresiasi terhadap presentasi yang sudah di sampaikan
Gambar 1. Guru menyampaikan kegiatan pendahuluan dengan mengabsensi peserta didik
Gambar 2. Guru mendampingi peserta didik
( Pertemuan 2 )
Guru mengajak siswa untuk membuat wacana menggunakan Cerita Anak
Guru memberikan siswa kesempatan untuk bertanya jika tidak memahami materi tersebut Guru meminta siswa mengidentifikasi wacana yang telah di buat oleh teman sejawatnya Siswa mendiskusikan hasil jawaban mereka dalam kelompok
Perwakilan kelompok akan menyampaikan hasil diskusinya Guru memberikan apresiasi berupa pujian
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya atau menyampaikan pendapat.
PENUTUP
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan inti dari materi yang telah dipelajari.
Guru merefleksi proses pembelajaran, penilaian terhadap capaian siswa, serta asesmen untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.
Guru memberikan informasi mengenai topik yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
Guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan pesan dan motivasi untuk mendorong semangat belajar siswa, kemudian diakhiri dengan salam penutup.
DOKUMENTASI
WAWANCARA UMPAN BALIK ATASAN & REKAN SEJAWAT
Diskusi Rekan Sejawat
Nama : Delianah S.Pd Jabatan : Guru Kelas
Menurut saya, pembelajaran Understanding by Design (Ubd) sangat membuka wawasan dan memotivasi kami agar lebih bersemangat lagi dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan juga efektif di dalam kelas.
REFLEKSI
Setelah mempelajari prinsip pembelajaran Understanding by Design (UbD), saya semakin memahami pentingnya merancang pembelajaran dengan tujuan yang jelas dan asesmen yang terstruktur. Perencanaan pembelajaran sebaiknya dimulai dengan menetapkan terlebih dahulu hasil belajar yang ingin dicapai oleh siswa, sebelum menentukan aktivitas dan materi pembelajaran yang sesuai. Dengan adanya tujuan yang terarah, saya dapat memastikan bahwa seluruh kegiatan pembelajaran yang disusun akan mendukung pencapaian hasil belajar tersebut.
Sebagai seorang guru, pembelajaran tentang UbD telah membuka wawasan baru bagi saya dalam merancang proses pembelajaran yang lebih efektif dan terstruktur. Pendekatan UbD sangat membantu dalam menyusun rencana pembelajaran yang sistematis dan fokus pada pencapaian kompetensi siswa. Berdasarkan pengalaman nyata saya dalam menerapkan prinsip UbD, siswa menjadi lebih mudah memahami dan mengapresiasi materi yang dipelajari.
Namun, terdapat beberapa tantangan dalam penerapan UbD di kelas. Salah satunya adalah keterbatasan waktu dan sumber daya. Proses perancangan pembelajaran berbasis UbD memerlukan waktu yang lebih banyak untuk merancang dan menyesuaikan desain pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, keterbatasan sarana dan prasarana di sekolah terkadang menjadi hambatan dalam mendukung implementasi UbD secara optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan yang matang serta fleksibilitas dalam pelaksanaannya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara merata bagi seluruh siswa.