• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Karakteristik Model Pembelajaran

N/A
N/A
Zilfadlia Nirmala

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep dan Karakteristik Model Pembelajaran"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

KONSEP DAN KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN

Disusun Oleh:

Zilfadlia Nirmala 2320010004

Dosen Pengampu:

Dr. Drs. Darmansyah, ST., M.Pd.

Dr. Zulvia Trinova, S.Ag., M.Pd.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

2024

(2)

i DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Makalah ... 2

BAB II ... 3

PEMBAHASAN ... 3

A. Konsep Model Pembelajaran ... 3

1. Definisi Model Pembelajaran ... 3

2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran ... 4

3. Fungsi Model Pembelajaran ... 5

4. Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 7

B. Karakteristik Model Pembelajaran ... 9

BAB III ... 12

PENUTUP... 12

A. Kesimpulan ... 12

B. Saran ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

(3)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan belajar dan pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi di tiga pusat yang lazim dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tri pusat pendidikan adalah tempat di mana anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan keluarga (informal), sekolah (formal) maupun masyarakat (nonformal) (Fathurrohman, 2015). Seseorang dikatakan belajar jika dalam dirinya terjadi aktifitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dan dapat diamati relatif lama. Proses belajar mengajar yang penting yaitu guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi menciptakan atmosfer belajar siswa serta memberikan motivasi dan bimbingan agar siswa mengembangkan potensi dan kreatifitasnya masing-masing. Perilaku guru akan berkorelasi positif dengan prestasi siswa jika mampu mengalokasikan dan menggunakan waktu dalam belajar (Rinto Alexandro et al., 2021).

Seorang guru dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajar di kelas harus terlebih dahulu memahami berbagai pendakatan, strategi, dan modelpembelajaran. Hal tersebut dilakukan karena peserta didik yang diajar dalam satukelas memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam prakteknya seorang guru harusingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasidan kondisi (Harsono, 2018). Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi peserta didik, sifat materi bahan ajar, fasilitasyang tersedia dan kondisi guru tersebut. pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Model pembelajaran bermula dari pendekatan pembelajaran memiliki pandangan yang berbeda tentang konsepsi dan makna pembelajaran, pandangantentang guru, dan pandangan tentang peserta didik, berdasarkan perbedaan sudutpandang tersebutlah mengakibatkan strategi dan model pembelajaran yangdikembangkan menjadi berbeda. Sehingga proses pembelajaran akan berbedawalaupun strategi pembelajaran sama.Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, guru harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi (Rahman & Pd, 2018). Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat

(4)

2

haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dari model pembelajaran?

2. Bagaimana karakteristik model pembelajaran?

C. Tujuan Makalah

1. Mengetahui dan memahami bagian dari konsep model pembelajaran 2. Mengetahui dan memahami karakteristik model pembelajaran

(5)

3

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Model Pembelajaran

1. Definisi Model Pembelajaran

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Menurut Good dan Travers (dalam Prawijaya, 2018), model adalah abstraksi dunia nyata atau representasi peristiwa kompleks atau sistem, dalam bentuk naratif, matematis, grafis, atau lambang lain. Disebutkan pula bahwa suatu model dapat dipakai untuk menirukan, menunjukkan, menjelaskan, memperkirakan atau memperkenalkan sesuatu. Briggs et al., (1977) memberi batasan model sebagai seperangkat prosedur yang berurutan untuk mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan media, dan evaluasi.

Dari pengertian tersebut, para ahli pendidikan memberikan pengertian tentang model pembelajaran adalah:

a. Miftahul Huda, (2014) berpendapat bahwa model pengajaran sebagai rencana atau pola yang dappat digunakan untuk membentuk kurikulum. Mendesain materri-materi instruksional dan memandu proses pengajaran di ruang atau di-setting yang berbeda.

b. Syaiful Sagala dalam Hendracipta, (2021) mengatakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukis kan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.

c. Joyce et al., (1986) mengemukakan bahwa “ models of teaching are really models of earning. As we helps students acquire information. Ideas,skill, values, ways of thinking, and means of expressing themselves..”. Maknanya model pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus- kursus,rancangan unit pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program multimedia, dan bantuan belajar melalui program komputer. Hakikat mengajar menurut Joyce dan Weil adalah membantu peserta didik memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai-nilai, cara berpikir, dan belajar bagaimana cara belajar.

(6)

4

d. Indrawati, (2011) menyattakan model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu.

Beberapa pendapat mengenai model pembelajaran yang telah dijabarkan di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan pola desain pembelajaran, yang menggambarkan secara sistematis langkah demi langkah pembelajaran untuk membantu siswa dalam mengonstruksi informasi, ide, dan membangun pola pikir untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran menjadi pedoman secara garis besar dalam merancang dan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dari awal hingga evaluasi pada akhir pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran dapat membuat kegiatan pembelajaran menjadi terarah sampai pada evaluasi akhir sehingga dapat melihat ketercapaian kegaiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, seorang guru perlu memahami model pembelajaran yang akan digunakan agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran

Menurut Agus Purnomo, et al., (2022) model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu :

a. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan mengembangankannya.

b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.

c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil dalam pelaksanaannya.

d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman, sehingga

(7)

5

suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang selama ini menjadi tujuan pembelajaran.

3. Fungsi Model Pembelajaran

Fungsi model pembelajaran menurut Rosmala, (2021) adalah sebagai berikut:

a. Membantu dan membimbing guru untuk memilih teknik, strategi, dan metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai. Seperti telah dipelajari sebelumnya bahwa model pembelajaran pada dasarnya memuat metode, strategi, teknik, dan taktik pembelajaran. Untuk itu,ketika guru menggunakan model pembelajaran tertentu secara otomatis dia/ia akan mengetahui taktik, teknik, strategi, dan metode pembelajaran yang akan dilakukan. Tentang metode pembelajaran dapat diikuti pembahasan selanjutnya.

b. Membantu guru untuk menciptakan perubahan perilaku peserta didik yang diinginkan.

Guru telah mengetahui bahwa model pembelajaran digunakan untuk merealisasikan target pembelajaran atau tujuan pembelajaran dalam RPP dan implementasinya dalam pembelajaran.Bentuk perubahan perilaku yang ditargetkan pada siswa sebenarnya termuat dalam rumusan tujuan pembelajaran (ingat rumus tujuan pembelajaran ABCD).

Oleh karena itu, model pembelajaran dapat membentuk atau menciptakan tercapainya tujuan pembelajaran atau menciptakan perubahan perilaku pada siswa. Perubahan- perubahan perilku tersebut misalnya, menulis rumus gaya, menghitung kuat arus listrik, mengukur kecepatan udara, menentukan massa jenis zat, dan lain-lain.

c. Membantu guru dalam menentukan cara dan sarana untuk menciptakan lingkungan yang sesuai untuk melaksanakan pembelajaran. Ketika guru menetapkan untuk menggunakan model pembelajaran tertentu, secara otomatis guru harus menentukan cara dan sarana agar tercipta lingkungan seperti yang dikehendaki dalam model pembelajaran yang guru pilih. Misalnya cara mendemonstrasikan konsep tekanan dan media atau alat peraga yang diperlukan. Misalnya cara memegang alat, cara menunjukkan konsep-konsep besaran yang ada pada konsep tekanan (gaya dan luas) pada siswa. Sarana misalnya, menggunakan benda nyata, visualisasi, atau menggunakan analogi untuk demonstrasi tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran dapat secara langsung membantu guru untuk menentukan cara dan sarana agar tujuan pembelajaran tercapai.

(8)

6

d. Membantu menciptakan interaksi antara guru dan siswa yang diinginkan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan model pembelajaran, guru dapat mempunyai pedoman untuk berinteraksi dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Misalnya cara mengkomunikasikan informasi, cara memunculkan masalah, cara menanggapi pertanyaan dan jawaban siswa, cara membangkitkan semangat siswa, dan lain-lain.

e. Membantu guru dalam mengkonstruk kurikulum, silabus, atau konten dalam suatu pelajaran atau matakuliah. Dengan memahami modelmodel pembelajaran, dapat membantu guru untuk mengembangkan dan mengkonstruk kurikulum atau program pembelajaran pada suatu mata pelajaran atau mata kuliah.

f. Membantu guru atau instruktur dalam memilih materi pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran, penyusunan RPP, dan silabus. Dengan memahami model pembelajaran yang baik, guru akan terbantu dalam menganalisis dan menetapkan materi yang dipikirkan sesuai untuk siswa.

g. Membantu guru dalam merancang kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang sesuai.

Oleh karena dalam model pembelajaran ada sintakmatik atau fase-fase kegiatan pembelajaran, maka dengan model pembelajaran yang telah dipilih, guru akan terpandu dalam merancang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

h. Memberikan bahan prosedur untuk mengembangkan materi dan sumber belajar yang menarik dan efektif. Dalam setiap model pembelajaran ada sistem pendukung. Dengan sistem pendukung pada model pembelajaran tertentu, guru akan terbimbing untuk mengembangkan materi dan sumber belajar, misalnya membuat handout, modul, diktat, dan lain-lain.

i. Merangsang pengembangan inovasi pendidikan atau pembelajaran baru. Dengan memahami dan menerapkan model-model pembelajaran, guru mungkin menemukan beberapa kendala. Jika kendala-kendala yang ditemukan kemudian dicarikan solusinya, maka akan memunculkan ide model atau strategi pembelajaran baru.

j. Membantu mengkomunikasikan informasi tentang teori mengajar.Setiap model pembelajaran tentu memerlukan teori-teori mengajar berupa pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik. Oleh karena itu, ketika guru menggunakan model

(9)

7

pembelajaran tertentu secara otomatis guru akan mengkomunikasikan teori-teori tentang mengajar seperti yang telah disebutkan.

k. Membantu membangun hubungan antara belajar dan mengajar secara empiris. Ketika guru menerapkan model pembelajaran tertentu, guru akan mengamati aktivitas belajar dan mengajar dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran tertentu guru dapat terpandu untuk membangun hubungan antara kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan kegiatan yang dilakukan oleh guru.

4. Jenis-Jenis Model Pembelajaran

Joyce et al., (1986) mengemukakan ada 4 kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.

a. Model Interaksi Sosial

Model ini didasari oleh teori belajar Gestalt (field theory). Model ini menitikberatkan hubungan yang harmonis antara individu dengan masyarakat (learning to life together).

Pokok Pandangan Gestalt adalah objek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasikan. Makna suatu objek/peristiwa adalah terletak pada keseluruhan bentuk dan bukan bagian-bagiannya. Pembelajaran akan lebih bermakna bila materi diberikan secara utuh bukan bagian-bagian.

Model interaksi sosial ini mencakup strategi pembelajaran sebagai berikut :

1) Kerja kelompok, bertujuan mengembangkan keterampilan berperan serta dalam proses bermasyarakat dengan cara mengembangkan hubungan interpersonal dan discovery skills dalam bidang akademik.

2) Pertemuan kelas, bertujuan mengembangkan pemahaman mengenai diri sendiri maupun terhadap kelompok.

3) Pemecahan masalah sosial atau inquiry social bertujuan untuk mengambangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial dengan cara berpikir logis.

4) Model laboratorium, bertujuan untuk mengembangkan kesadaran pribadi dan keluwesan dalam kelompok.

5) Bermain peran, bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menemukan nilai-nilai sosial dan pribadi melalui situasi tiruan.

(10)

8

6) Simulasi sosial, bertujuan untuk membantu siswa mengalami berbagai kenyataan sosial serta menguji reaksi mereka.

b. Model Pemrosesan Informasi

Model ini berdasarkan Teori Belajar Kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya.

Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan : mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep dan menggunakan simbol verbal dan visual. Dipelopori oleh Robert Gagna pada tahun 1985 dalam Rehalat, (2014), asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan yang merupakan hasil komulatif dari pembelajaran.

Model Proses Informasi ini meliputi beberapa strategi pembelajaran, diantaranya:

1) Mengajar induktif, yaitu untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan membentuk teori.

2) Latihan inquiry, yaitu untuk mencari dan menemukan informasi yang memang diperlukan.

3) Inquiry keilmuan, bertujuan untuk mengajarkan sistem penelitian dalam disiplin ilmu, dan diharapkan akan memperoleh pengalaman dalam domai-domain disiplin ilmu lainnya.

4) Pembentukan konsep, bertujuan untuk mengembangkan intelegensi umum, terutama berpikir logis, aspek sosial dan moral.

5) Advanced Organizer Model, bertuuan untuk mengembangkan kemampuan memproses informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan satuan ilmu pengetahuan secara bermakna.

c. Model Personal

Model ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu berorientasi terhadap pengembangan diri individu. Perhatian utamanya pada emosional siswa untuk mengembangkan hubungan yang produktif dengan lingkungannya. Model ini menjadikan pribadi siswa yang mampu membentuk hubungan harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif. Model ini juga berorientasi pada individu dan perkembangan keakuan. Menurut teori ini, guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang

(11)

9

kondusif, agar siswa merasa bebas dalam belajar dan mengembangkan dirinya, baik emosional maupun intelektual.

Model pembelajaran personal ini meliputi strategi pembelajaran sebagai berikut : 1) Pembelajaran non direktif, bertujuan untuk membentuk kemampuan dan

perkembangan pribadi (kesadaran diri, pemahaman, dan konsep diri)

2) Latihan kesadaran, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal atau kepedulian siswa.

3) Sinetik, untuk mengembangkan kreativitas pribadi dan memecahkan masalah secara kreatif.

4) Sistem konseptual, untuk meningkatkan kompleksitas dasar pribadi yang luwes.

d. Model Modifikasi Tingkah Laku

Model ini bertitik tolak dari teori belajar behavioristik, yaitu bertujuan mengembangkan sistem yang efisien untuk mengurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk TL dengan cara memanipulasi penguatan (reinforcement). Model ini lebih menekankan pada aspek perubahan perilaku psikologis dan perilaku yang tidak dapat diamati. Karakteristik model ini adalah dalam hal penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari siswa lebih efisien dan berurutan. Ada empat fase dalam model modifikasi tingkah laku ini, yaitu fase mesin pengajaran (CAI dan CBI), penggunaan media, pengajaran berprograma (linier dan branching) Operant Conditioning, dan Operant Reinforcement.

B. Karakteristik Model Pembelajaran

Joyce et al., (1986) mengidentifikasi karakteristik model pembelajaran ke dalam beberapa aspek-aspek berikut ini:

1. Sintaks

Suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutan atau tahap-tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase yang menggambarkan bagaimana model tersebut dalam praktiknya, misalnya bagaimana memulai pelajaran (Samsuri et al., n.d.). Dalam pembelajaran ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan misalnya menentukan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, yang memuat adanya masalah untuk dipecahkan oleh peserta didik kemudian perlengkapan dan suasana yang kondusif serta memberikan kesempatan peserta didik untuk berpatisipasi aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. Joyce

(12)

10

et al., (1986) mengemukakan sintaks (Syntax) dari pada model, yaitu langkah-langkah, fase- fase, atau urutan kegiatan pembelajaran. Jadi sintaks itu adalah deskripsi model dalam action.

Setiap model mempunyai sintaks atau struktur model yang berbeda-beda.

2. Sistem sosial

Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru-peserta didik dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik dan hubungannya satu sama lain dan jenis-jenis aturan yang harus diterapkan. Peran kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model ke model pembelajaran lainnya. Dalam beberapa model pembelajaran, guru bertindak sebagai pusat kegiatan dan sumber belajar (hal ini berlaku pada model yang terstruktur tinggi), namun dalam model pembelajaran yang terstruktur sedang peran guru dan peserta didik seimbang. Setiap model memberikan peran yang berbeda pada guru dan peserta didik.

Adapun sistem sosial pada suatu model pembelajaran adalah interaksi yang terjadi antara para pelaku pembelajaran. seperti pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered), dimana guru berperan sebagai fasilitator dan moderator. Sebagai fasilitator, guru menyediakan sumber belajar, mendorong siswa untuk belajar dengan melibatkan indera dan intelektual, memberikan bantuan kepada siswa agar dapat belajar dan mengkonstruksi pengetahuan secara optimal, serta memberikan umpan balik atas apa yang telah dipelajari.

Sebagai moderator, guru menciptakan suatu kondisi dimana siswa bisa berargumentasi dan bekerjasama dalam pembelajaran, misalnya melalui diskusi kelompok.

3. Prinsip reaksi

Prinsip reaksi menunjukkan kepada guru bagaimana cara menghargai atau menilai peserta didik dan bagaimana menanggapi apa yang dilakukan oleh peserta didik. Sebagai contoh, dalam suatu situasi belajar, guru memberi penghargaan atas kegiatan yang dilakukan peserta didik atau mengambil sikap netral. Pinsip reaksi menceritakan bagaimana guru menyikapi siswa dan bagaimana siswa merespon tugas yang diberikan guru. Dalam model pembelajaran tertentu guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Guru menyediakan sumber-sumber belajar, mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan memberikan bantuan bagi siswa serta memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang terkait dengan materi yang sedang dibahas bersama anggota kelompoknya.

4. Sistem Pendukung

(13)

11

Sistem pendukung menggambarkan kondisi-kondisi yang diperlukan untuk mendukungn keterlaksanaan model pembelajaran, termasuk sarana dan prasarana, misalnya alat dan bahan, kesiapan guru, serta kesiapan peserta didik. Sistem pendukung dari model pembelajaran adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh siswa untuk dapat menggali informasi yang sesuai guna mencapai tujuan pembelajaran, seperti lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan buku penunjang. Sistem pendukung ini sesungguhnya merupakan kondisi yang dibutuhkan oleh suatu model. Jadi, bukanlah model itu sendiri. Sistem pendukungnya bertolak dari pertanyaan-pertanyaan dukungan apa yang dibutuhkan oleh suatu model agar tercipta lingkungan khusus. Dalam hubungan ini, sistem pendukung itu berupa kemampuan/keterampilan dan fasilitas-fasilitas teknis.

(14)

12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan untuk merancang dan melaksanakan proses pembelajaran secara sistematis. Model ini membantu guru dalam merencanakan pengajaran dan memberikan panduan dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Ada berbagai gagasan tentang model pembelajaran, namun secara umum dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu desain yang membantu siswa dalam mengorganisasikan informasi dan menciptakan pola berpikir untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemahaman tentang model pembelajaran penting bagi guru agar pelaksanaan pembelajaran dapat efektif. Sebuah model pembelajaran memiliki tujuan yang jelas, termasuk cara siswa belajar dan bagaimana memecahkan masalah belajar. Selain itu, model ini membantu guru dalam memilih metode, strategi, dan metode pengajaran yang sesuai.

Guru juga harus memperhatikan lingkungan belajar yang kondusif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Terdapat beberapa kelompok model pembelajaran seperti model interaksi sosial, model pengolahan informasi, model manusia-manusia, dan model modifikasi perilaku. Setiap model memiliki pendekatan yang berbeda dan fokus pada pengembangan keterampilan siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan sosial, pemecahan masalah sosial, pengembangan pemahaman dan fleksibilitas individu, serta keterampilan pemrosesan informasi. Guru juga perlu memahami karakteristik suatu model pembelajaran, termasuk langkah-langkah dan urutan kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan. Sistem sosial dalam suatu model pembelajaran menggambarkan hubungan antara guru dan siswa, termasuk peran mereka dan aturan yang harus diikuti. Prinsip ketanggapan menggambarkan bagaimana guru menilai dan merespons perilaku siswa, sementara sistem pendukung meliputi sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pelaksanaan model pembelajaran. Pemahaman tentang model pembelajaran yang beragam dan optimal akan membantu guru dalam merancang dan mengembangkan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru juga perlu menggunakan konsep metode pengajaran yang terkandung dalam model pembelajaran dan melibatkan siswa secara aktif

(15)

13

dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa belajar dan berkembang secara optimal.

B. Saran

Sebagai pendidik sebaiknya dalam suatu pembelajaran harus memenuhi karakteristik model pembelajaran sesuai dengan situasi belajar siswa. Karakteristik belajar harus pula disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan. Demikianlah makalah ini susun dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesuksesan penulisan kedepannya.

(16)

14

DAFTAR PUSTAKA

Agus Purnomo, S.Pd, Maria Kanusta, S.Pd, M Pd., Fitriyah, S.Ag, Dr. Muhammad Guntur, M.Pd., Dr. Rabiatul Adawiyah Siregar, M.Pd., Supardi Ritonga, M.A., Dr. Sri Ilham Nasution, S.Sos., M.Pd, Siti Maulidah, S.PdI, M. M.Pd., & Nora Listantia, M.Pd. (2022).

Pengantar Model Pembelajaran. Yayasan Hamjah Diha.

Briggs, M., Mellor, G. L., & Yamada, T. (1977). A second moment turbulence model applied to fully separated flows. Proceedings: 1976 SQUID Workshop on Turbulence in Internal Flows, 249–276.

Fathurrohman, M. (2015). Model-model pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Harsono, H. (2018). Fungsi Tuturan Guru dalam Interaksi Belajar Mengajar Di SMK Al-Furqon Desa Palengaan Daya Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. Jurnal Komposisi, 2(1), 11–20.

Hendracipta, N. (2021). Model Model Pembelajaran SD. Multikreasi Press.

Huda, M. (2014). Model Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Indrawati, H. (2011). Meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa melalui implementasi model controversial issues pada mata kuliah ekonomi sumberdaya manusia dan alam. PEKBIS, 4(01).

Joyce, B. R., Weil, M., & Calhoun, E. (1986). Models of teaching (Vol. 499). Prentice-Hall Englewood Cliffs, NJ.

Prawijaya, W. (2018). Model–Model Pengembangan Kurikulum.

Rahman, T., & Pd, M. (2018). Aplikasi model-model pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas. CV. Pilar Nusantara.

Rehalat, A. (2014). Model pembelajaran pemrosesan informasi. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 23(2), 1–10.

Rinto Alexandro, M. M., Misnawati, M. P., & Wahidin, M. P. (2021). Profesi Keguruan (Menjadi Guru Profesional). Gue.

Rosmala, A. (2021). Model-model pembelajaran matematika. Bumi Aksara. Samsuri, T., Asy’ari, M., & Sukaisih, R. (n.d.). Starategi, Pendekatan Dan Model Pembelajaran.

Retrieved March 12, 2024, from

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi Model Pembelajaran Kontekstual yang Disesuaikan dengan Karakteristik Siswa Berkebutuhan Khusus untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Besaran dan Satuan

Pada model pembelajaran pengembangan konsep diri proses pembelajaran terpusat pada siswa (student centered). Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator. Pada

- Untuk melihat karakteristik model pembelajaran inkuiri yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa SMK pada topik koloid dianalisis dengan

(2) pentingnya tujuan pembelajaran: tujuan penggunaan model pencapaian konsep adalah untuk membantu siswa mengembangkan konsep dan relasi-relasi antara konsep itu dan

Makalah ini membahas model pembelajaran menulis Bahasa Indonesia untuk siswa Sekolah

Makalah ini membahas tentang karakteristik kebudayaan

Makalah ini membahas tentang pengertian dan pengembangan model pembelajaran terpadu berbasis tema (Webbed) bagi guru

Makalah ini membahas tentang Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam mata kuliah Metodologi Pembelajaran