LAPORAN AKHIR PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II SMP NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
Dosen Pembimbing Lapangan: Suci Frisnoiry, S.Pd., M.Pd.
Oleh:
Nama Mahasiswa : Orlando Gultom
NIM : 4212411012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2024
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN II
Nama Mata Kuliah : Pengenalan Lapangan Persekolahan II
Nama Mahasiswa : Orlando Gultom
NIM : 4212411012
Dosen Pembimbing Lapangan : Suci Frisnoiry, S.Pd., M.Pd.
Guru Pamong : Radna Silaban, S.Pd.
Sekolah Mitra : SMP N 1 Percut Sei Tuan
Alamat Sekolah Mitra : Jl. Besar Tembung, Bandar Khalipah, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20371
Mengetahui: Medan, Oktober 2024
Kepala Sekolah Guru Pamong
Rahma Hastuti Sihombing, S.Pd. Radna Silaban, S.Pd.
NIP. 197112051998012001 NIP. 196804021993032005
Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan
Suci Frisnoiry, S.Pd., M.Pd.
NIP. 198805282015042001
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan akhir Program Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) ini dengan baik. Laporan ini disusun sebagai wujud pertanggungjawaban dan refleksi atas pengalaman yang saya peroleh selama menjalani kegiatan di lapangan. Program Pengenalan Lapangan Persekolahan II ini merupakan salah satu tahapan penting dalam proses pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disetai dengan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan akhir Program Pengenalan Lapangan Persekolahan II diantaranya:
1. Bapak Prof. Dr. Baharuddin. M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Hesti Fibriasari M.Hum, selaku Ketua LPPM Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Suci Frisnoiry, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan PLP II.
4. Ibu Rahma Hastuti Sihombing, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP N 1 Percut Sei Tuan.
5. Ibu Radna Silaban, S.Pd. selaku guru pamong yang telah membantu dan membimbing kami.
6. Bapak dan Ibu guru SMP N 1 Percut Sei Tuan.
7. Adik-adik siswa SMP N 1 Percut Sei Tuan.
8. Pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan, yang telah membantu dalam pelaksanaan PLP II hingga tersusunnya laporan kemajuan program PLP II.
Dalam penyusunan laporan ini, saya menyadari masih terdapat kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan, karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan. Semoga laporan ini memberikan manfaat dan informasi yang berguna bagi semua pihak yang membaca. Terimakasih.
Medan, 28 November 2024
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan PLP II ... 4
BAB II INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA PLP II ... 5
2.1 Informasi Sekolah ... 5
2.2 Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 5
2.3 Organisasi Sekolah ... 7
2.4 Sumber Daya Manusia di Sekolah ... 7
2.4.1 Guru dan Tenaga Pendidik ... 7
2.4.2 Peserta Didik ... 9
2.5 Sarana dan Prasarana ... 10
2.6 Prestasi Sekolah dan Kegiatan Pendukung ... 11
BAB III HASIL KEGIATAN PLP II ... 13
3.1 Analisis Perangkat Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Sistem Pembelajaran, Sistem Evaluasi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran ... 13
3.1.1 Pengumpulan Data ... 13
3.1.2 Analisis Data ... 14
3.1.3 Literatur Review ... 15
3.1.4 Pengembangan Rencana Solusi ... 20
v
3.1.5 Inisiasi Pengembangan Produk Awal Perangkat Pembelajaran ... 21
3.2 Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 24
3.2.1 Penilaian dan Masukan Oleh Guru Pamong ... 24
3.2.2 Perbaikan Perangkat Pembelajaran ... 27
3.2.3 Penggunaan Perangkat Pembelajaran ... 28
3.2.4 Perbaikan Produk Akhir Perangkat Pembelajaran ... 28
3.3 Asistensi Kegiatan Intrakurikuler, Kokurikuler dan/atau Ekstrakurikuler ... 29
3.3.1 Bentuk Kegiatan Kokurikuler dan/atau Ekstrakurikuler ... 29
3.3.2 Peran Mahasiswa Dalam Melaksanakan Asistensi ... 30
3.3.3 Hasil Yang Dicapai... 32
3.3.4 Kendala Yang Dialami ... 33
3.3.5 Solusi Atas Kendala Yang Dialami ... 34
BAB IV PENUTUP ... 36
4.1 Simpulan... 36
4.2 Saran ... 36
LAMPIRAN... 37
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Guru dan Tenaga Pendidik SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 7
Tabel 2. Jenjang Pendidikan dan Status Guru SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 8
Tabel 3. Data Jumlah Guru dan Statusnya SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 9
Tabel 4. Jenjang Pendidikan Tendik SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 9
Tabel 5. Data Jumlah Kelas, Rombongan Belajar dari Siswa SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 9
Tabel 6. Data Rombongan Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin ... 9
Tabel 7. Sarana dan Prasarana SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 10
Tabel 8. Buku Perpustakaan SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 11
Tabel 9. Prestasi Sekolah SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 12
Tabel 10. Prinsip Penyusunan Perangkat Ajar ... 17
Tabel 11. Kegiatan Intrakurikuler di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan ... 30
Tabel 12. Jadwal SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan... 31
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan ... 7 Gambar 2. Piala SMP N 1 Percut Sei Tuan ... 12
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Hadir Mahasiswa Peserta PLP II ... 37
Lampiran 2. Jurnal Harian Pelaksanaan PLP II ... 38
Lampiran 3. Lembar Wawancara Guru Pamong dalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... 72
Lampiran 4. Instrumen Penilaian Kemampuan Analisis Mahasiswa (Guru Pamong) ... 76
Lampiran 5. Instrumen Penilaian Modul Ajar (Guru Pamong) ... 80
Lampiran 6. Instrumen Penilaian Bahan Ajar (Guru Pamong) ... 85
Lampiran 7. Instrumen Penilaian Modul Projek (Guru Pamong) ... 88
Lampiran 8. Instrumen Penilaian Asistensi Intrakurikuler (Guru Pamong) ... 91
Lampiran 9. Instrumen Penilaian Kemampuan Analisis Mahasiswa (DPL) ... 94
Lampiran 10. Instrumen Penilaian Modul Ajar (DPL) ... 99
Lampiran 11. Instrumen Penilaian Bahan Ajar (DPL) ... 105
Lampiran 12. Instrumen Penilaian Modul Projek (DPL) ... 109
Lampiran 13. Instrumen Penilaian Asistensi Intrakurikuler (DPL) ... 113
Lampiran 14. Instrumen Penilaian Laporan Akhir PLP II (DPL) ... 118
Lampiran 15. Instrumen Penilaian Presentasi Laporan Kemajuan PLP II (DPL) ... 122
Lampiran 16. Lembar Pengesahan Laporan Kemajuan ... 125
Lampiran 17. Dokumentasi ... 126
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangUndang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Pada pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jahmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik sebagaimana dimakud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.
Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen maka penyiapan calon pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana dijelaskan pada SN Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru. Hal ini sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 Ayat (4) Program Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh LPTK.
Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru yang selanjutnya disebut Program PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah.
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat LPTK sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan tinnggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan.
Implikasi dari berbagai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan guru dan pendidikan, hal yang paling mendasar adalah perubahan, pengembangan, dan penyesuaian adalah kurikulum untuk penyiapan guru profesional, khususnya kurikulum pendidikan
2
Program Sarjana Pendidikan. Kurikulum Pendidikan Program Sarjana Pendidikan yang bermutu, akan menghasilkan lulusan calon pendidik yang bermutu. Calon pendidik yang bermutu akan dapat mengikuti Program PPG dengan baik, dan akhirnya akan dihasilkan luaran sebagai guru profesional.
Menyikapi berbagai perundangan tersebut, maka model pengembangan kurikulum pendidikan guru dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
Pertama, keutuhan penguasaan kompetensi yang terkait dengan akademik kependidikan dan akademik bidang studi, dan jika memungkinkan keutuhan untuk pendidikan akademik dan pendidikan profesi, mulai dari perekrutan, pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Namun jika tidak memungkinkan terintegrasi antara pendidikan akademik dan pendidikan profesi, maka keutuhan antara akademik kependidikan dan akademik bidang studi adalah mutlak.
Kedua, Keterkaitan mengajar dan belajar. Prinsip ini menunjukkan bahwa bagaimana cara guru mengajar harus didasarkan pada pemahaman tentang bagaimana peserta didik sebenarnya belajar dalam lingkunggannya. Dengan demikian penguasaan teori, metode strategi pembelajaran yang mendidik dalam perkuliahan di kelas harus dikaitkan dan dipadukan dengan bagaimana peserta didik belajar di sekolah dengan segenap latar belakang sosial-kulturalnya.
Oleh karena itu, pada struktur kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru harus menempatkan pemajanan awal (early exposure), yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) atau internship di sekolah mitra secara berjenjang.
Ketiga, adanya koherensi antar konten kurikulum. Koherensi mengandung arti keterpaduan (integrated), keterkaitan (connectedness), dan relevansi (relevance). Koherensi dalam konten kurikulum pendidikan guru bermakna adanya ketekaitan di antara kelompok matakuliah bidang studi (content knowledgeI). kelompok mata kuliah yang berkaitan dengan pengetahuan tentang metode pembelajaran secara umum (general pedagogical knowledge) yang berlaku untuk semua bidang studi tertentu (content specific pedagogical knowlede), pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum (curricular knowledgeI), pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian (assesment and evaluation), pengetahuan tentang konteks pendidikan (knowledge of educational context), serta didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran (information technology). Selain koherensi internal, kurikulum untuk Program Sarjana Pendidikan harus memperhatikan pula keterkaitan antar
3
konten, baik pedagogi umum, pedagogi khusus maupun konten matakuliah keahlian dan keterampilan dengan realitas pembelajaran di kelas sehingga terbangun keterkaitan kurikulum program studi dengan kebutuhan akan pembelajaran di kelas atau sekolah (university-school curriculum linkage). Implementasi kurikulum di sekolah telah mengalami perubahan, saat ini kurikulum yang digunakan di sekolah adalah Kurikulum Merdeka sebagai respon atas tantangan pada sistem pendidikan Indonesia saat ini, implementasi kurikulum merdeka bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan melalui pendekatan yang fleksibel, relevan dengan kebutuhan siswa dan memperkuat pendidikan karakter, moral, dan nilai-nilai kebangsaan di tengah-tengah perubahan sosial dan budaya yang cepat, implementasi kurikulum merdeka di sekolah menjadi suatu hal yang dapat memberikan pengalaman terbaru dalam kegiatan PLP
Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru profesional harus disiapkan mulai dari jenjang akdemik baik pada tataran akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin pada keadaan nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami, mengetahui, menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap profesinya kelak, untuk itulah seluruh mahasiswa Program Sarjana Pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru profesional melalui PLP.
Sebagaimana dinyatakan pada Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2017 Pasal 1 butir 8, PLP adalah pross pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Pasal 3 ayat 1.f dinyatakan bahwa standard pendidikan guru berfungsi sebagai acuan bagi program pendidikan guru untuk menghasilkan guru profesional melalui pelaksanaan PLP dan PPL. Perencanaan proses pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan konsep integritas akademik. Salah satu pelaksanaan proses pembelajaran dalam bentuk praktik lapangan. Praktik lapangan dilakukan dalam bentuk PLP.
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada jenjang Program Sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan perangkat pembelajaran, dan belajar mengajar terbimbing, serta disertai tindakan reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing dan guru pamong secara berjenjang.
4
Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) adalah tahapan kedua dalam Pengenalan Lapangan Persekolahan Program Sarjana Pendidikan yang dilaksanakan pada semester ketujuh. Sebagai tahap lanjutan dari PLP I, PLP II dimaksudkan untuk memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi melalui berbagai bentuk aktivitas di sekolah.
1.2 Tujuan PLP II
Tujuan dari pelaksanaan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) adalah:
1. Memberikan mahasiswa pengalaman pedagogik untuk mengajar terbimbing didalam kelas, dimana mahasiswa PLP II berperan sebagai asisten guru di dalam kelas dan wajib di dampingi oleh Guru Pamong pada saat mengajar di kelas.
2. Memperoleh pegalaman praktis disekolah khususnya terkait tugas dan tanggung jawab guru.
3. Mahasiswa dapat mengamati secara langsung proses pembelajaran didalam kelas, termasuk strategi pembelajaran, pengelolaan kelas, interaksi dengan siswa serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
4. Mahasiswa dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan objek yang diamati serta kaitannya dengan teori yang sudah dipelajari di kampus.
5. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan mengajar melalui pengembangan perang pembelajaran.
6. Memberikan informasi terkait perkembangan keterampilan yang dimiliki mahasiswa melalui evaluasi diri, sehingga melalui hal tersebut dapat menciptakan calon guru masa depan yang profesional.
5
BAB II
INFORMASI UMUM SEKOLAH MITRA PLP II
2.1 Informasi SekolahNama Sekolah UPT SPF SMP NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
Kepala Sekolah Rahma Hastuti Sihombig, S.Pd.
NPSN 10213883
Jenjang Pendidikan SMP
Status Sekolah Negeri
Alamat Sekolah Jl. Besar Tembung
RT/RW 0/0
Kode Pos 20371
Kelurahan Tembung
Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten/Kota Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utara
Posisi Geografis
Lintang : 3 Bujur : 98 SK Pendirian Sekolah 6
Tanggal SK Pendirian 2018-02-14
Status Kepemilikan Pemerintah Daerah SK Izin Operasional 6
Tgl SK Izin Operasional 2018-02-14
Luas Tanah 3 m2
NPWP 002421626114000
Email [email protected]
Akreditasi A
Kurikulum Kurikulum Merdeka
2.2 Visi, Misi dan Tujuan Sekolah
Visi Misi SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Visi
6
“Unggul dalam Prestasi, Berwawasan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) Berdasarkan IMTAQ (Iman dan Taqwa) dan Berbasis Lingkungan Hidup”
Misi
1. Menumbuhkan pribadi bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif untuk mengoptimalkan potensi siswa berwawasaan lingkungan.
3. Mengembangkan sikap aktif, kreatif, dan inovatif.
4. Menambah penghayataan terhadap ajaran agama yang berwawasan lingkungan hidup.
5. Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan rindang.
6. Peduli terhadap fungsi lingkungan Tujuan Sekolah
1. Tumbuhnya pribadi bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Terselenggaranya pembelajaran yang efektif untuk mengoptimalkan potensi siswa berwawasan lingkungan.
3. Terkembangnya sikap aktif, kreatuf dan inovatif.
4. Tertanamnya penghayatan terhadap ajaran agama yang berwawasan lingkungan hidup.
5. Terciptanya lingkungan yang bersih, sehat dan rindang.
6. Terwujudnya kepedulian terhadap fungsi lingkungan.
7 2.3 Organisasi Sekolah
Gambar 1. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan
2.4 Sumber Daya Manusia di Sekolah 2.4.1 Guru dan Tenaga Pendidik
Uraian Guru Tendik PTK
Laki-laki 13 2 15
Perempuan 39 3 42
Total 52 5 57
Tabel 1. Data Guru dan Tenaga Pendidik SMP N 1 Percut Sei Tuan Singkatan:
1. PTK = Guru ditambah Tendik 2. Tendik = Tenaga Pendidik No Tingkat Pendidikan
Status Guru Jenis Kelamin
Jumlah
GT GTT Honor LK Pr
1. S2/S3 10 2 8 10
2. S1 32 10 11 31 42
3. D4
8
4. D3
5. D2
6. D1
Jumlah 42 - 10 13 39 52
Tabel 2. Jenjang Pendidikan dan Status Guru SMP N 1 Percut Sei Tuan Singkatan:
GT = Guru Tetap
GTT = Guru Tidak Tetap
Rata-rata Beban Mengajar : 24 Jam Pelajaran
No Mata Pelajaran Jumlah
Guru
Status Guru
PNS GTT Bantu Honor
1. Pendidikan Agama Islam 3 1 2
2. Pendidikan Agama Kristen 3 1 2
3. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 3 3
4. Bahasa Indonesia 7 4 3
5. Bahasa Inggris 6 6
6. Matematika 6 6
7. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Terpadu 6 6
8. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Terpadu 7 7
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 3 1 2
10. Seni Budaya 1 1
11. Prakarya 2 1 1
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) 1 1
13. Bimbingan Konseling (BK) 4 4
14. Lainnya
Total 52 41 11
9
Tabel 3. Data Jumlah Guru dan Statusnya SMP N 1 Percut Sei Tuan No Tingkat Pendidikan
Status Kepegawaian
Jenis Kelamin
Jumlah PNS Honor Laki-laki Perempuan
1. S1/S2 1 1 1
2. D3 2 2 2
3. D2
4. D1
5. SMA 2 1 1 2
6. SMP
7. SD
Total 2 3 2 3 5
Tabel 4. Jenjang Pendidikan Tendik SMP N 1 Percut Sei Tuan 2.4.2 Peserta Didik
Tahun Ajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah
Jlh Siswa
Jlh Rombel
Jlh Siswa
Jlh Rombel
Jlh Siswa
Jlh Rombel
Jlh Siswa
Jlh Rombel
2020/2021 284 10 333 9 297 9 914 28
2021/2022 290 9 325 10 292 9 907 28
2022/2023 317 10 288 9 320 10 925 29
2023/2024 356 11 311 10 286 9 953 30
2024/2025 342 10 350 11 304 10 996 31
Tabel 5. Data Jumlah Kelas, Rombongan Belajar dari Siswa SMP N 1 Percut Sei Tuan
No Uraian Detail Jumlah Total
1 Kelas 7
L 159
342
P 183
2 Kelas 8
L 161
350
P 189
3 Kelas 9
L 123
304
P 181
Tabel 6. Data Rombongan Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin
10 2.5 Sarana dan Prasarana
No Jenis Ruangan/Bangunan Jlh
Ukuran (Luas)
Kondisi Ruangan/ Bangunan
B CB TB
1. Ruang Teori/Kelas 31 7 × 9 ✓
2. Ruang Perpustakaan 1 9 × 2 ✓
3. Ruang Lab. IPA 1 9 × 15 ✓
4. Ruang Lab. Komputer, TIK 1 7 × 9 ✓
5. Ruang Keterampilan 1 7 × 9 ✓
6. Ruang Kepala Sekolah 1 6 × 6 ✓
7. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 6 × 6 ✓
8. Ruang Guru 1 8 × 17 ✓
9. Ruang Tata Usaha 1 6 × 9 ✓
10. Ruang Gudang 1 3 × 3 ✓
11. Ruang Bimbingan Konseling 1 6 × 4 ✓
12. Ruang Ibadah 1 6 × 2 ✓
13. Ruang KM/WC Kepala Sekolah 1 1 × 2 ✓
14. Ruang KM/WC Guru 1 1 × 2 ✓
15. Ruang KM/WC Siswa 18 1× 2 ✓
16. Ruang Kantin 3 3 × 3 ✓
17. Pos Jaga 1 1 × 2 ✓
Tabel 7. Sarana dan Prasarana SMP N 1 Percut Sei Tuan Keterangan
B : Baik
CB : Cukup Baik TB : Tidak Baik No Jenis Buku
Jumlah
Judul Buku Eksampler
1. Buku Paket 1 Pendidikan Agama Islam 899
2 Pendidikan Agama Kristen 97
11
3 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 996
4 Bahasa Indonesia 996
5 Bahasa Inggris 996
6 Matematika 996
7 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Terpadu 996
8 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Terpadu 996
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan 996
10 Seni Budaya 996
11 Prakarya 996
2. Buku Bacaan 350 Judul non fiksi 1000
3. Buku Refrensi 300 judul 1500
Total 12460
Tabel 8. Buku Perpustakaan SMP N 1 Percut Sei Tuan 2.6 Prestasi Sekolah dan Kegiatan Pendukung
Prestasi sekolah SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan meliputi:
No. Nama Kegiatan Tahun
1. Juara Harapan 1 lomba puisi se kabupaten deli
Serdang dalam rangka HUT RI ke-79 -
2. Juara 3 Mobile Legends porseni ypt teladan medan 2024 3. Juara 1 Gerakan Kepalangan merahan tingkat madya
kreasi pmr III MAN 1 Deli Serdang -
4. Juara 2 Kepemimpinan Tingkat Madya Kreasi PMR
III MAN 1 Deli Serdang -
5. Juara 3 Siaga Bencana Tingkat Madya Kreasi PMR
III MAN 1 Deli Serdang -
12
6. Juara 3 Kesehatan Remaja Tingkat Madya Kreasi
PMR III MAN 1 Deli Serdang -
7. Juara 1 Karate Putri Tingkat Provinsi 2024
8. Juara 3 Lomba Busana Daur Ulang Tingkat Provinsi 2023 9. Juara 1 pionering kompetisi generasi aksi pramuka
di SMP NEGERI 35 MEDAN -
10. Juara 1 Lomba Tari Tingkat Provinsi FLSN 2023
Tabel 9. Prestasi Sekolah SMP N 1 Percut Sei Tuan
Gambar 2. Piala SMP N 1 Percut Sei Tuan Kegiatan pendukung di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan meliputi 1. Paskibra
2. Osis 3. Pramuka 4. PMR
5. Tari 6. Karate 7. Silat 8. Futsal
Yang semuanya berperan penting dalam pengembangan karakter, keterampilan sosial, serta bakat siswa di luar kegiatan akademis. Melalui partisipasi dalam kegiatan-kegiatan ini, siswa dilatih untuk menjadi lebih disiplin, berorganisasi, bekerja sama, serta mengapresiasi seni dan budaya.
13
BAB III
HASIL KEGIATAN PLP II
3.1 Analisis Perangkat Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Sistem Pembelajaran, Sistem Evaluasi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
3.1.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan terkait perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem evaluasi, dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika di SMPN 1 Percut Sei Tuan melibatkan beberapa metode yang saling melengkapi untuk mendapatkan informasi yang valid dan kompreherensif.
1. Meminta Perangkat Pembelajaran dari Guru Pamong
Guru pamong di SMP N 1 Percut Sei Tuan di minta untuk memberikan perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran, seperti modul ajar. Data ini penting untuk dianalisis bagaimana perangkat pembelajaran disusun, apakah sudah sesuai dengan standar pendidikan, serta bagaimana perangkat tersebut dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif. Dari perangkat pembelajaran ini, dapat dilihat struktur dan sistematika perencanaan pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2. Melakukan Wawancara dengan Guru Pamong
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mendalam mengenai praktik yang sebenarnya dilakukan oleh guru di kelas terkait perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem evaluasi, dan pemanfaatan teknologi. Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan informasi mengenai komponen perangkat pembelajaran, seberapa sering guru memperbaharui perangkat pembelajaran, cara menentukan tujuan pembelajaran, strategi yang tepat untuk mencapai tujuan dan bagaimana cara mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
3. Membaca Buku dan Jurnal terkait Perangkat Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Sistem Evaluasi, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran
Sumber-sumber literatur, seperti buku dan jurnal, memberikan landasan teoritis serta hasil penelitian terbaru yang relevan dengan topik pengumpulan data. Buku dan jurnal ilmiah dapat memberikan refrensi tentang model dan pendekatan strategi pembelajaran yang sudah terbukti efektif di berbagai konteks pendidikan. Selain itu, literatur ini juga
14
berfungsi sebagai bahan pembanding antara teori dan praktik di lapangan, yang membantu mengidentifikasi kesenjangan atau peluag untuk perbaikan dalam perangkat dan strategi pembelajaran yang di gunakan SMP N 1 Percut Sei Tuan.
4. Observasi Guru Pamong Mengajar di Kelas
Observasi dilakukan dengan mengamati langsung bagaimana guru pamong menerapkan perangkat pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Melalui observasi ini, dapat dilihat secara langsung proses pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, serta efektivitas penggunaan metode atau strategi yang diuraikan dalam rencana pembelajaran.
3.1.2 Analisis Data
Kurikulum yang digunakan di Sekolah SMP N 1 Percut Sei Tuan adalah kurikulum Merdeka. Kurikulum merdeka adalah salah satu pendekatan pendidikan terbaru di Indonesia yang memberikan fleksibilitas bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran, serta mendorong pembelajaran berpussat pada siswa (student-centerd). Analisis yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa:
1. Modul ajar yang digunakan oleh guru pamong mencakup komponen-komponen inti, seperti capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang sangat sesuai dengan konsep capaian pembelajaran (CP) dalam kurikulum Merdeka. CP menekankan pada hasil belajar yang ingin dicapai siswa secara holistikm tidak hanya aspek kognitif tetapi juga afektif dan psikomotorik. Dalam modul yang digunakan, guru pamong sudah mencantumkan profil Pelajar Pancasila yang merupakan aspek sentral Kurikulum Merdeka, menunjukkan bahwa perangkat ini telah mengakomodasi nilai-nilai karakter yang diinginkan oleh kurikulum.
2. Guru pamong sudah menggunakan strategi yang bersifat fleksibel dengan memperhatikan gaya belajar siswa (visual, auditory, kinestetik) serta situasi kelas, yang sesuai dengan prinsip pembelajaran diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka.
Pembelajaran berbasis proyek, misalnya, sangat dianjurkan dalam kurikulum ini karena memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi dan berinovasi. Strategi guru menyesuaikan metode pembelajaran berdasarkan kondisi kelas menunjukkan adanya fleksibilitas, tetapi masih ada potensi untuk lebih mengintegrasikan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) dan pembelajaran yang menekankan penemuan dan eksplorasi (inkuiri) yang lebih mendalam sesuai dengan arah kurikum Merdeka.
15
3. Dalam kurikulum Merdeka, asesmen formatif yang berkelanjutan sangat ditekankan.
Ini bertujuan untuk memberikan umpan balik secara langsung dan mendorong peningkatan pembelajaran secara konstan. Asesmen formatif yang dilakukan oleh guru pamong sudah sejalan dengan prinsip ini, di mana guru menggunaka asesmen formatif selama proses pembelajaran untuk memantau kemajuan siswa. Namun penerapan asesmen berbasis proyek dan produk yang lebih kompleks, yang diinginkan dalam Kurikulum Merdeka, mungkin masih bisa ditingkatkan agar siswa tidak hanya dinilai dari tes tetapi juga produk nyata yang mereka hasilkan melalui kegiatan pembelajaran.
4. Dalam kurikulum Merdeka, integrasi teknologi sangat dianjurkan untuk mendukung pembelajaran yang fleksibel dan sesuai dengan perkembangan zaman. Penggunaan Google Classroom dan Google Forms oleh guru pamong untuk memberikan tugas dan ujian menunjukkan upaya awal untuk memanfaatkkan teknologi. Namun, pemanfaatan teknologi masih terbatas pada hal-hal teknis seperti pengumpulan tugas, dan ujian online, sedangkan Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan teknologi yang lebih dalam seperti pembelajaran berbasis media digital, simulasi, dan interaksi interaktif untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
5. Salah satu tantangan yang dihadapi guru pamong adalah beban mengajar yang tinggi (35 jam per minggu di 7 kelas), yang membuat guru sulit untuk mengoptimalkan penerapan perangkat pembelajaran. Kurikulum Merdeka, yang memberikan kebebasan bagi guru untuk merancang dan mengelola pembelajaran, juga memerlukan dukungan waktu dan sarana cukup agar guru dapat berinovasi dengan pembelajaran berbasis proyek, diferensiasi, dan teknologi. Oleh karena itu, dukungan yang lebih besar, baik dalam pengurangan beban mengajar maupun peningkatan kapasitas teknologi, dapat membantu guru pamong dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih efektif
3.1.3 Literatur Review
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, UPT SPF SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan menggunakan Kurikulum Merdeka dengan sinkronisasi terakhir pada 07 Agustus 2024.
Berdasarkan kurikulum yang digunakan di UPT SPF SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan maka perangkat pembelajaran yang digunakan pada Kurikulum Merdeka yaitu Modul Ajar/RPP+, bahan ajar, dan modul projek.
16
Adapun penjelasan tentang perangkat pembelajaran yang ideal didapatkan pada artikel yang terdapat di:
1. Website Ruang Kolaborasi Platform Merdeka Mengajar Kementrian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia
(https://pusatinformasi.kolaborasi.kemdikbud.go.id/hc/en-us );
2. Jurnal Yudistira: Publikasi Riset Ilmu Pendidikan dan Bahasa yang berjudul Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum Merdeka (2024)
3. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) yang berjudul Perbedaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) antarra Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka Belajar (2024) (Sinta 4)
Perangkat pembelajaran adalah beragam dokumen, bahan, dan alat-alat pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar dibuat untuk membantu pendidik yang membutuhkan refrensi atau inspirasi dalam menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
1 Perangkat ajar dirancang agar dapat digunakan guru
2 Lengkap dan tidak membutuhkan banyak interpretasi
3
Jelas sasarannya (level guru, jenis sekolah, dsb.)
4 Sesuai dengan kurikulum
Praktis bukan teoritis – fokus pada “bagaimana caranya” bukan
“mengapa”
Keseluruhan informasi dan langkah-langkah tersedia.
Tidak semua perangkat ajar cocok unuk seluruh guru. Maka nyatakan sarana-prasarana kompetensi guru, biaya serta informasi lainnya yang dibutuhkan sebagai pertimbangan guru untuk
menggunakan perangkat ajar tersebut.
Merujuk pada Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran dari kurikulum merdeka Objektif pembelaran
dan langkah-langkah pembelajaran yang konkret dan urutannya logis, mudah diikuti.
Langkah konkret. Sebaiknya hindari anggapan bahwa guru dapat memahami hal-hal yang abstrak.
Berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir tahap tinggi Hindari jargon, dan untuk
istilah-istilah penting, dibuat glosarium
Berpusat pada sswa dan sesuai dengan tahap kemampuan individu.
Nyatakan bagaimana kegiatan belajar dan asesmen bisa
17
dimodifikasi dan dibuat bervariasi sesuai kebutuhan individu siswa.
Tabel 10. Prinsip Penyusunan Perangkat Ajar
Perangkat pembelajaran yang digunakan pada Kurikulum Merdeka yaitu:
1. Modul Ajar/RPP+
RPP merupakan rencana komprehensif yang menguraikan pendekatan sistematis dan terstruktur yang dilakukan guru untuk membimbing siswa dalam mencapai kompetensi dasar (KD). RPP pada kurikulum merdeka dikenal dengan Modul Ajar (MA). Modul ajar serupa dengan RPP atau lesson plan yang lebih lengkap dibanding RPP sehingga disebut RPP Plus. Modul ajar/RPP Plus adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Tujuan Modul ajar/RPP Plus untuk membantu guru merencanakan pembelajaran dan asesmen yang sesuai kebutuhan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Modul ajar pada Kurikulum Merdeka memiliki kriteria, yaitu:
a. Dasar
b. Menarik, bermakna, menantang
c. Relevan dan cocok untuk keadaan tertentu d. Berkelanjutan
Komponen minimum modul ajar: tujuan pembelajaran, langkah kegiatan, rencana asesmen, dan media pembelajaran. Secara umum, ada 3 komponen utama dalam susunan modul ajar atau RPP Kurikulum Merdeka , yaitu:
a. Informasi Umum
Informasi umum memuat berbagai komponen dan informasi dasar yang ada dalam modul ajar, yaitu:
1) Modul Identitas, berisi nama penyusun, institusi, dan tahun penyusunan modul terbuka serta memberikan informasi mengenai jenjang sekolah.
2) Kompetensi Awal, pada bagian ini, guru menjelaskan tentang pengetahuan atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
18
3) Profil Pelajar Pancasila, guru perlu menentukan profil mana yang sesuai dengan materi pembelajaran dan profil tersebut akan diimplementasikan dalam metode pembelajaran siswa.
4) Sarana dan Prasarana yang mendukung dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih optimal.
5) Sasaran Peserta Didik, target peserta didik dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar. Yaitu peserta didik reguler, peserta didik dengan kesulitan belajar, dan peserta didik dengan prestasi tinggi.
6) Model Pembelajaran, model pembelajaran tatap muka, jarak jauh dalam jaringan, jarak jauh luar jaringan, dan model pembelajaran blended learning.
b. Komponen Inti
Komponen inti merupakan komponen utama dalam RPP Kurikulum Merdeka.
Setidaknya, ada 6 komponen yang termasuk dalam komponen inti, yaitu:
1) Tujuan Pembelajaran 2) Pemahaman Bermakna 3) Pertanyaan Tematik 4) Kegiatan Pembelajaran 5) Asesmen
6) Pengayaan dan Remedial, c. Lampiran
Pada bagian ini, guru dapat melampirkan lembar kerja siswa yang dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, bahan bacaan bagi siswa dan guru, glosarium, dan daftar pustaka. Adanya lampiran membantu guru untuk menjalankan kegiatan belajar dengan lebih mudah, praktis, dan terarah.
Ada tiga tahapan penyusunan RPP atau modul ajar dalam kurikulum merdeka, yaitu:
a. Mengidentifikasi hasil yang diharapkan b. Menentukan tolak ukur
c. Merencanakan pembelajaran 2. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan materi pembelajaran untuk membahas satu pokok bahasan, dapat berupa cetak (artikel, komik, infografis) maupun noncetak (audio dan
19
video) yang diharapkan dapat membantu pemahaman yang lebih komprehensif untuk suatu topik bahasan pada suatu mata pelajaran.
Komponen minimum bahan ajar yaitu tujuan penggunaan bahan ajar dan kategori bahan ajar. Adapun yang menjadi komponen lengkap dari bahan ajar, yaitu:
1) Informasi umum
2) Isi bahan ajar, yang dapat terdiri dari a. Refrensi materi
b. Asesmen/Latihan
c. Dokumen kelengkapan instrument refleksi 3) Dokumen kelengkapan yang terdiri dari:
a. Dokumen keterkaitan dengan kurikulum Merdeka b. Dokumen kelengkapan per kategori bahan ajar.
Dalam penyusunan bahan ajar, perlu dipenuhi tiga hal berikut:
1) Komponen yang perlu diisi saat mengunggah bahan ajar ke platform ruang kolaborasi.
2) Dokumen keterkaitan dengan kurikulum Merdeka a. Tujuan pembelajaran dari bahan ajar
b. arget murid (khusus untuk asesmen/latihan) 3) Dokumen kelengkapan perkategori bahan ajar
a. Refrensi materi
Terbagi menjadi dua kelompok
• Media pembelajaran siap guna
• Media pembelajaran karya mandiri b. Asesmen/latihan
• Dokumen kelengkapan asesmen tradisional
• Dokumen kelengkapan asesmen alternatif c. Dokumen kelengkapan instrumen refleksi
• Refleksi guru
• Refleksi siswa 3. Modul Projek
Modul projek adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Yang bertujuan untuk membantu guru merencanakan projek peguatan
20
profil pelajar Pancasila melalui tema-tema strategis bersifat lintas disiplin,yang disesuaikan dengan potensi atau masalah kontekstual di lingkungan satuan pendidikan.
Komponen minimum modul projek adalah profil modul, tujuan, aktivitas, dan asesmen. Komponen lengkap dari modul projek, yaitu
a. Informasi umum
Terdapat beberapa komponen yaitu:
• Judul Modul Projek
• Nama Penulis
• Satuan dan Jenjang Pendidikan
• Tema
• Deskripsi Umum (tidak wajib)
• Gambar sampul (tidak wajib) b. Isi modul projek, yang dapat terdiri dari:
• Total alokasi jam Pelajaran
• Elemen profil pelajar pancasila
• Tujuan pembelajaran
• Rancangan utuh modul projek 3.1.4 Pengembangan Rencana Solusi
Berdasarkan pengumpulan data yang telah dilakukan terkait perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem evaluasi dan pemanfaatan teknologi informasi di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan, berikut adalah beberapa rencana solusi pengembangan yang dapat diusulkan adalah:
1. Optimalisasi Perangkat Pembelajaran
Meskipun perangkat pembelajaran yang ada sudah sesuai dengan standar, guru pamong masih menghadapi kendala dalam pelaksanaannya maka diperlukan pengembangan perangkat yang lebih ringkas tanpa mengurangi esensinya. Fokuskan pada kegiatan yang lebih praktis agar lebih mudah diterapkan meskipun beban mengajar tinggi.
2. Strategi Pembelajaran Berbasis Kondisi Kelas
Strategi pembelajaran di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan sudah menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi siswa, tetapi ada potensi untuk meningkatkan keterlibatan dan partisipasi siswa dengan strategi yang lebih terstruktur. Solusi yang dapat diterapkan adalah
21
a. Implementasi Problem Based Learning (PBL), PBL sesuai dengan kurikulum Merdeka karena mendorong siswa untuk terlibat dalam pembelajaran yang lebih mendalam dan aplikatif. PBL menekankan pemecahan masalah nyata sebagai inti dari proses belajar, yang memicu keterlibatan aktif siswa dalam mencari Solusi, bekerja secara kolaboratif, dan mengembangkan keterampilan kritis serta kreatif.
b. Mengintegrasikan pembelajaran pada proses penemuan dan eksplorasi atau inquiry untuk mendorong siswa berpikir kritis. Dalam pembelajaran inquiri, siswa didorong untuk mengajukan pertanyan, melakukan penelitian, dan mencari jawaban atas masalah atau fonomena yang mereka temui. Pembelajaran ini memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri melalui pengalaman langsung, yang sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis kompetensi dalam kurikulum Merdeka.
3. Peningkatan Sistem Evaluasi
Meskipun asesmen formatif telah dilakukan, asesmen yang lebih kompleks seperti asesmen berbasis proyek perlu ditingkatkan, asesmen berbasis proyek memungkinkan siswa menghasilkan karya nyata yang dapat dievaluasi. Ini bisa berupa laporan, presentasi, atau produk lain yang relevan dengan pembelajaran. Manfaatkan platform digital untuk asesmen yang lebih interaktif dan menyeluruh, seperti Quiz online berbasis aplikasi atau Google Classroom yang bisa memberikan umpan balik.
4. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Guru pamong di SMPN 1 Percut Sei Tuan telah menggunakan teknologi seperti Google Classrom dan Goggle Forms, tetapi pemanfaatan ini masih terbatas pada fungsi dasar, oleh karena itu diperlukan mengintegrasikan perangkat lunak atau aplikasi simulasi yang relevan dengan materi pelajaran yang dapat memperkuat pemahaman konsep siswa.
3.1.5 Inisiasi Pengembangan Produk Awal Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan analisis perangkat pembelajaran, strategi pembelajaran, sistem evaluasi, dan pemanfaatan teknologi yang telah dilakukan, adapun inisiasi pengembangan produk awal perangkat pembelajaran yang dirancang untuk SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan.
1. Penentuan Tujuan Pengembangan Produk
Produk perangkat pembelajaran yang aka dikembangkan bertujuan untuk:
a. Meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan metode yang berpusat pada siswa (student-centeredI) sesuai dengan kurikulum Merdeka
22
b. Mengintegrasikan teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran yang interaktif dan modern.
c. Mempermudah guru dalam menyusun dan menerapkan perangkat pembelajaran yang praktis dan fleksibel.
d. Mendukung evaluasi yang lebih mendalam melalui asesmen berbasis proyek dan problem-based learning.
2. Langkah-langkah Pengembangan Produk a. Desain perangkat pembelajaran
1) Modul ajar
• Modul ajar yang lebih praktis dengan fokus pada capaian pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran.
• Struktur modul yang menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran dengan komponen inti yang jelas dan sistematis:
o Tujuan pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa
o Kegiatan pembelajaran, menyediakan variasi strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) dan penemuan (inkuiri) o Media pembelajaran, mengintegrasikan teknologi interaktif, seperti
simulasi digital atau aplikasi pembelajaran matematika (GeoGebra atau aplikasi online serupa)
o Penekanan pada asesmen formatif yang memberikan umpan balik langsung serta asesmen berbasis proyek yang mendorong kreativitas siswa.
2) Bahan ajar
• Bahan ajar digital dan cetak yang disesuaikan dengan topik dan materi matematika.
• Penggunaaan infografis, video, dan simulasi online untuk memperkuat konsep-konsep abstrak dalam matematika.
• Menyertakan latihan soal interaktif dengan feedback otomatis (melalui aplikasi atau platform online)
3) Modul proyek
Proyek untuk memperkuat profil Pelajar Pancasila dengan tema kewirausahaan yang relevan dengan matematika,
23 b. Integrasi teknologi dalam pembelajaran
• Pemanfaatan Google Classroom dan Google Forms untuk tugas dan asesmen, sekaligus melatih siswa dalam penggunaan teknologi.
• Penggunaan aplikasi interaktif seperti GeoGebra untuk simulasi pembelajaran matematika, terutama dalam konsep geometri, statistik, atau aljabar.
• Penggunaan video pembelajaran yang diakses melalui platform digital, memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar mandiri di luar kelas.
c. Pengembangan sistem evaluasi
• Asesmen diagnostic yang dilakukan di awal pembelajaran pada pertemuan awal untuk mengelompokkan siswa sesuai dengan kemampuannya.
• Asesmen formatif yang dilakukan dengan pemantauan selama proses pembelajaran untuk melihat perkembangan kognitif dan afektif sesuai dengan profil pelajar Pancasila, dan diakhir pembelajaran diberikan 1-3 soal untuk dikerjakan siswa secara individu
• Asesmen sumatif yang dilakukan diakhir pembelajaran atau membuat soal ujian yang berkaitan dengan materi ajar yang dipilih. Penggunaan ujian online berbasis Google Forms atau platform lain untuk memberikan umpan balik cepat kepada siswa.
3. Tahapan Pengembangan Produk a. Fasse persiapan
• Mengidentifikasi kebutuhan perangkat pembelajaran berdasarkan analisis awal dan observasi kelas.
• Melakukan revisi awal modul ajar dan bahan ajar yang dipunyai oleh guru pamong.
b. Fase pengembangan
• Penyusunan modul ajar dan bahan ajar yang lebih praktis, menarik, dan relevan dengan kurikulum Merdeka, serta didukung oleh teknologi interaktif
• Pengembangan konten digital, pembuatan bahan ajar dalam bentuk ppt, simulasi interaktif, dan bahan digital lainnya yang dapat diakses melalui online c. Fase implementasi
• Uji coba perangkat pembelajaran di kelas dengan guru pamong.
24
• Monitoring dan evaluasi efektifitas perangkat pembelajaran melalui asesmen formatif dan evaluasi berbasis proyek.
• Penyesuaian dan perbaikan perangkat berdasarkan umpan balik dari guru dan siswa
4. Outcome Pengembangan Produk
a. Produk perangkat pembelajaran yang efisien, interaktif, dan relevan dengan Kurikulum Merdeka
b. Strategi pembelajaran yang lebih aktif dan inovatif, dengan integrasi teknologi yang mendalam
c. Sistem evaluasi yang holistik dengan penekanan pada asesmen berbasis proyek dan problem-solving
d. Guru lebih mampu mengelola kelas dengan strategi pembelajaran yang lebih variatif dan efektif.
Inisiasi pengembangan produk awal perangkat pembelajaran akan difokuskan pada materi Bangun Ruang untuk kelas IX, Materi ini mencakup konsep-konsep seperti klasifikasi bangun ruang, jaring-jaring, luas permukaan bangun ruang sisi datar dan volume bangun ruang kubus dan balok. Pengembangan perangkat pembelajaran akan dirancang untuk mendukung pemahaman siswa terhadap konsep konsep tersebut melalui pendekatan berbasis proyek, teknologi informasi, dan asesmen formatif sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Perangkat pembelajaran akan meliputi modul ajar yang komprehensif, bahan ajar yang interaktif, serta asesmen yang menilai keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotirik siswa.
Implementasi teknologi seperti aplikasi simulasi atau perangkat lunak pendukung visualisasi geometri yang akan digunakan untuk memperkuat pemahaman konsep abstrak.
3.2 Pengembangan Perangkat Pembelajaran 3.2.1 Penilaian dan Masukan Oleh Guru Pamong
A. Modul Ajar
1. Penilaian Guru Pamong
a. Informasu identital modul sudah lengkap dan jelas.
b. Kometensi awal siswa sangat jelas dan relevan dengan konten modul ajar.
c. Profil Pelajar Pancasila sudah terintegrasi dengan sangat baik dalam kegiatan pembelajaran.
d. Alat, bahan, dan materi sudah sangat relevan untuk pembelajaran bermakna dan efektif.
25
e. Modul ajar memenuhi kebutuhan tiga kategori peserta didik.
f. Model pembelajaran sudah sistematis, terstruktur, tetapi kurang mendetail.
g. Tujuan pembelajaran sudah sangat relevan dengan kurikulum dan kebutuhan siswa, tetapi indikatornya masih kurang rinci.
h. Pertanyaan pemantik sudah memancing rasa ingin tahu siswa dengan baik, meskiun kurang mendalam dalam berpikir kritis.
i. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sudah direncanakan dengan baik, tetapi kurang mendetail dan kurang sesuai untuk pembelajaran alternatif.
j. Terdapat tiga asesmen (diagnostic, formatif, sumatif) dengan rubrik penilaian yang sudah cukup jelas.
k. Pengayaan sudah relevan, tetapi belum optimal dalam mendukung tujuan pembelajaran.
l. Lembar kerja sudah sangat relevan dengan tujuan pembelajaran.
m. Bahan bacaan sudah sangat relevan untuk memperdalam materi.
n. Telah menyediakan glosarium yang menjelaskan Sebagian besar istilah, tetapi kurang mendalam.
2. Masukan Guru Pamong
a. Pada model pembelajaran, perlu penjelasan lebih detail supaya dapat lebih mudah digunakan.
b. Indikator tujuan pembelajaran perlu dibuat lebih rinci agar dapat terukur dengan baik.
c. Pertanyaan pemantik perlu ditingkatkan untuk memancing kemampuan berpikir kritis peserta didik lebih mendalam.
d. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran perlu dirancang lebih detail dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
e. Diharapkan aktivitas pengayaan diperbanyak dalam mendukung tujuan pembelajaran.
f. Perlu juga ditambahkan penjelasan lebih rinci tentang istilah-istilah yang ada pada modul ajar.
B. Bahan Ajar
1. Penilaian Guru Pamong
a. Bahan ajar sudah sangat relevan dengan kurikulum dan mendukung pencapaian kompetensi dasar.
b. Tujuan pembelajaran sudah sangat jelas, spesifik, dan terukur.
26
c. Materi cukup lengkap dan sudah mendalam, tapi terdapat beberapa aspek yang kurang detail.
d. Materi sudah akurat dan sesuai dengan fakta dan konsep yang benar.
e. Materi sudah disajikan dengan sangat jelas dan mudah dipahami oleh peserta didik.
f. Contoh dan ilustrasi sudah sangat relevan, membantu pemahaman materi secara optimal.
g. Tugas dan Latihan sudah relevan, tetapi ada beberapa yang kurang menantang.
h. Bahasa yang digunakan sudah sangat jelas, sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
i. Bahan ajar sudah sesuai dengan teknologi yang digunakan dalam pembelajaran.
j. Bahasa yang digunakan sudah sesuai dan jelas dengan tingkat pemahaman siswa.
k. Bahan ajar sudah menyediakan evaluasi dan umpan balik yang cukup membantu, tetapi masih terdapat ruang untuk perbaikan.
2. Masukan Guru Pamong
a. Terdapat beberapa aspek materi yang harus ditambahkan informasi pendukung dan kasus nyata yang relevan untuk memperkuat konsep.
b. Perlunya dibuat tugas yang lebih menantang untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.
c. Umpan balik harap dibuat lebih jelas untuk membantu siswa memahami kelemahan dan kekuatan mereka.
d. Gunakan teknologi yang mudah diakses siswa, seperti kuis online.
e. Gunakan tulisan dan gambar untuk memudahkan siswa memahami materi.
C. Modul Projek
1. Penilaian Guru Pamong
a. Topik modul projek sudah sangat relevan dengan tema yang dipilih.
b. Tujuan sudah sangat relevan dengan dimensi, elemen, dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila.
c. Tareg sudah dijelaskan dengan sangat spesifik dan terukut berdasarkan dimensi Profil Pelajar Pancasila.
d. Alur tema dijelaskan dengan jelas dan sesuai dengan target yang sudah ditentukan.
e. Pemetaan sudah cukup jelas, tetapi ada beberapa aspek yang kurang mendetail.
27
f. Perkembangan sub-elemen dipetakan cukup jelas dalam setiap fase, tetapi masih belum optimal.
g. Modul projek sangat relevan dengan kebutuhan sekolah.
h. Aktivitas, refleksi, konsep, dan aplikasi dalam alur projek dijelaskan dengan cukup jelas.
i. Asesmen formatif cukup sesuai untuk mengamati proses aktivitas peserta didikm tetapi perlu disempurnakan.
j. Asesmen sumatif sangat sesuai untuk mengevaluasi pencapaian peserta didik.
k. Lembar refleksi sangat sesuai untuk mengevaluasi pemahaman dan membantu pengembangan rencana tindak lanjut.
l. Lembar observasi guru dikembangkan dengan baik sesuai dimensi Profil Pelajar Pancasila.
3.2.2 Perbaikan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan penilaian dan masukan dari guru pamong, maka beberapa perbaikan yang perlu dilakukan pada perangkat pembelajaran adalah
Pada modul ajar, akan ditambahkan penjelasan yang lebih rinci mengenai model pembelajaran untuk memastikan penggunaannya lebih mudah dipahami oleh guru maupun peserta didik. Indikator tujuan pembelajaran juga diperbaiki dengan menambahkan detail agar lebih spesifik dan terukut. Pertanyaan pemantik diubah menjadi lebih menantang, sehingga mampu memancing kemampuan berpikir kritis siswa secara mendalam. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran akan dirancang ulang dengan lebih detail dan akan disesuaikan dengan kebutuhan siswa. Selain itu akan ditambahkan lebih banyak aktivitas pengayaan yang mendukunng tujuan pembelajaran. Untuk glosarium, akan ditambahkan penjelasan istilah- istilah yang belum mendalam agar lebih mudah dipahami siswa.
Pada bahan ajar, akan dilengkai materi dengan informasi pendukung dan menambahkan contoh kasus nyata yang relevan untuk memperkuat konsep. Beberapa bagian materi juga diperinci agar lebih jelas. Akan dirancang tugas dan Latihan baru yang lebih menantang untuk mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Umpan balik akan disediakan dan dibuat lebih spesifik untuk membantu siswa memahami kelebihan dan kekurangan mereka. Selain itu, akan dimanfaatkan teknologi sederhana yang mudah diakses, seperti kuis online untuk menunjang pembelajaran, dan akan ditambahkan visual berupa tulisan dan gambar yang lebih menarik dan informatif untuk mendukung pemahaman siswa.
28
Pada modul pprojek, akan diperbaiki pemetaan sub-elemen dimensi Profil Pelajar Pancasila agar lebih terperinci dan sesuai dengan target yang diharapkan. Akan diperjelas alur projek untuk memastikan setia aktivitas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Asesmen formatif diperbaiki agar lebih optimal dalam mengamati proses pembelajaran siswa, selain itu, aktivitas dan refleksi yang ada dalam modul projek akan dirancang ulang untuk mendukung pengembangan keterampilan dan pemahaman siswa.
3.2.3 Penggunaan Perangkat Pembelajaran
Penggunaan perangkat pembelajaran dilakukan pada hari kamis, 07 November 2024, dikelas IX-5 ada pembelajaran matematika materi Volume bangun ruang kubus dan balok.
Perangkat pembelajaran yang digunakan adalah LKPD, media presentasi, modul ajar.
Penggunaan perangkat ajar yang dilakukan adalah:
1. Siswa menggunakan LKPD untuk menjawab pertanyaan yang menggali konsep dasar volume kubus dan balok.
2. Siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat pemahaman. Setiap kelompok berdiskusi untuk menyelesaikan soal pada LKPD, sementara siswa dengan pemahaman lebih baik membimbing teman-temannya.
3. Media seperti infokus digunakan untuk memvisualisasikan konsep. Pendekatan ini memudahkan siswa memahami materi yang abstrak seperti volume bangun ruang.
4. Penilaian dilakukan melalui pengamatan kerja kelompok, penyelesaian soal, dan presentasi hasil diskusi dan memberikan umpan balik langsung untuk memperbaiki pemahaman dan metode penyampaian.
Kendala yang ditemui ada penggunaan perangkat pembelajaran yang dilakukan adalah:
1. Sebagian siswa lebih cepat memahami materi, sementara yang lain membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam partisipasi kelompok.
2. Alokasi waktu yang kurang untuk menyelesaikan semua kegiatan pembelajaran, terutama dalam presentasi kelompok.
3. Beberapa siswa cenderung pasif dalam diskusi kelompok atau ragu untuk bertanya.
4. Suasana kelas yang menjadi kurang kondusif karena diskusi yang tidak terarah dan terlalu banyak kebisingan.
3.2.4 Perbaikan Produk Akhir Perangkat Pembelajaran
Setelah penggunaan perangkat pembelajaran di kelas IX-5, maka perbaikan akhir yang perlu dilakukan pada produk akhir perangkat pembelajaran adalah
29
1. Langkah pembelajaran dirancang lebih rinci untuk mencakup aktivitas yang dapat melibatkan siswa dengan kemampuan beragam dan ditambahkan aktivitas pengayaan untuk siswa yang ceat memahami dan pendampingan khusus untuk siswa yang membutuhkan waktu lebih lama.
2. Alur pembelajaran diperjelas agar lebih efisien. Focus kegiatan di kelas diarahkan pada aktivitas inti, sementara tugas lanjutan diberikan untuk diselesaikan dirumah.
3. Pertanyaan pemantik diubah menjadi lebih menantang dan relevan untuk meningkatkan minat dan keterlibatan siswa, peran dalam kelompok diperjelas untuk mendorong partisipasi semua siswa.
4. Langkah-langkah diskusi dirancang ulang dengan panduan yang lebih jelas, dan penjelasan aturan kelas diperkuat untuk menjaga keteraturan selama diskusi.
5. Materi ajar dilengkapi dengan contoh nyata dan visualisasi yang lebih menarik untuk membantu pemahaman siswa.
3.3 Asistensi Kegiatan Intrakurikuler, Kokurikuler dan/atau Ekstrakurikuler 3.3.1 Bentuk Kegiatan Kokurikuler dan/atau Ekstrakurikuler
Kegiatan intrakurikuler adalah suatu kegiatan dalam proses pembelajaran yang berhubungan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dalam pelakksanaannya dilakukan di luar kelas serta jam pelajaran dengan tujuan membantu peserta didik dalam hal pendalaman serta penghayatan terhadap materi yang telah didapatnya dalam kegiatan intrakurikuler. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah program kegiatan yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh peserta didik yang berada di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) dengan tujuan untuk membantu dalam hal mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh peserta didik, baik itu yang berkaitan dengan pengaplikasian ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya maupun dalam arti khusus untuk membantu peserta didik dalam hal mengembangkan apa yang menjadi potensi dan bakat dalam dirinya dengan melalui kegiatan-kegiatan wajib maupun pilihan.
Kegiatan intrakurikuler di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan
Pembelajaran untuk Mata Pelajaran Kelas Jam Pelajaran Pendidikan Agama dab Budi Pekerti VII, VIII, dan IX 3 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan VII, VIII, dan IX 3
Bahasa Inggris VII, VIII, dan IX 4
Ilmu Pengetahuan Alam VII, VIII, dan IX 5
30
Bahasa Indonesia VII, VIII, dan IX 6
Seni dan Prakarya VII, VIII, dan IX 3
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan VII, VIII, dan IX 3
BK VII, VIII, dan IX 1
Matematika VII, VIII, dan IX 5
Teknologi Informasi dan Komunikasi VII, VIII, dan IX 3
Ilmu Pengetahuan Sosial VII, VIII, dan IX 4
Tabel 11. Kegiatan Intrakurikuler di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan
Kegiatan kokurikuler di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah Mapping Class yang dilaksanakan sekali setahun. Program ini bertujuan untuk mendukung pembelajaran akademis siswa dengan memberikan evaluasi dan pemetaan kemampuan dalam berbagai mata pelajaran.
elalui Mapping Class, sekolah dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan siswa dalam bidang tertentu, sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas untuk pengembangan pembelajaran ke depan dan membantu meningkatkan kualitas proses pendidikan di sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan mencakup berbagai bidang yang bertujuan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, antara lain
1. Paskibra yang melatih kedisiplinan dan kepemimpinanan 2. Pramuka mengajarkan keterampilan hidup dan kerja sama tim, 3. Tari yang menumbuhkan apresiasi terhadap seni dan budaya
4. Osis yang memibina kemampuan organisasi dan kepemimpinan siswa.
Melalui kegiatan-kegiatan ini, sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif di luar kelas dan mengembangkan potensi non-akademis siswa.
3.3.2 Peran Mahasiswa Dalam Melaksanakan Asistensi
Pelaksanaan PLP II yang dimulai dari tanggal 2 September 2024 dan berakhir pada 28 November 2024. Yang menjadi guru pamong di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah Ibu Radna Silaban, S.Pd. kami melaksanakan PLP II sebanyak 2 kali dalam seminggu sesuai dengan alokasi waktu yang dijelaskan oleh Pihak LPPM, dimana Alokasi waktu untuk PLP II adalah 3 × 170 = 510 menit /minggu di sekolah mitra. Pelaksanaan PLP II di sekolah SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan dilakukan pada hari Kamis dan Sabtu, dimana Ibu Radna Silaban, S.Pd pada hari Kamis masuk di kelas IX-5 selama 3 jam pelajaran, IX-4 selama 2 jam pelajaran, IX-6 selama 2 jam pelajaran, pada hari Sabtu masuk di kelas VIII-11 selama 2 jam pelajaran, IX-6 selama 1 jam pelajaran dan IX-3 selama 3 jam pelajaran. Dimana 1 jam pelajaran di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah 40 menit.
31
Hari Jumlah Jam Pelajaran Waktu
Senin 7 07.15 − 12.40
Selasa 8 07.15 − 13.10
Rabu 7 07.15 − 12.40
Kamis 7 07.15 − 12.40
Jumat 5 07.15 − 11.05
Sabtu 7 07.15 − 12.45
Tabel 12. Jadwal SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan
Peran mahasiswa dalam pelaksanaan asistensi selama Pengenalan Lapangan Persekolahan II di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan disesuikan dengan perkembangan peran dari minggu ke minggu. Pada minggu pertama, mahasiswa bertuga untuk mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Guru Pamong. Selama tahap ini mahasiswa berperan untuk:
1. Mahasiswa mempelajari cara guru pamong menyampaikan materi, mengelola kelas, dan menerapkan metode pembelajaran.
2. Mahasiswa memperhatikan bagaimana guru pamong berinteraksi dengan siswa, termasuk dalam memabngun komunikasi, memberi intruksi, dan merespon pertanyaan siswa.
3. Mahasiswa membuat catatan tentang strategi pembelajaran yang efektif yang digunakan guru pamong, penggunaan media, dan sumber belajar, serta dinamika kelas.
Pada minggu berikutnya, peran kami mahasiswa mulai lebih aktif mengambil bagian langsung dalam proses pembelajaran, peran mahasiswa yang dilakukan adalah:
1. Mahasiswa memulai kelas dengan kegiatan pendahuluan, yang meliputi a. Menyapa siswa dan menciptakan suasana belajar yang kondusif b. Mengabsen siswa
c. Mengaitkan materi yang akan diajarkan dengan pengetahuian yang sudah dimiliki siswa
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi kepada siswa.
2. Setelah kegiatan pendahuluan, mahasiswa mulai mengambil alih kelas dan berperan aktif dalam kegiatan inti pembelajaran, yang terdiri dari:
a. Melanjutkan atau memberikan penjelasan materi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
32
b. Mahasiswa terlibat dalam sesi tanya jawab, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan umpan balik yang tepat.
c. Memfasilitasi diskusi kelompok atau kela, mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
d. Memberikan bimbingan kepada siswa yang memerlukan bantuan, baik secara individual maupun kelompok.
3. Mengambil alih kelas untuk mengajarkan berbagai materi seperti:
a. SPLDV dengan metode eliminasi, substitusi, grafik, dan campuran.
b. Materi bangu ruang seperti klasifikasi bangun ruang, jarring-jaring bangurn ruang, luas permukaan kubus, balok, prisma, dan limas.
c. Sistem persamaan linear
d. Menyederhanakan bentuk aljabar.
4. Membantu pelaksanan Ujian Tengah Semester, baik secara manual maupun daring menggunakan Google Form.
5. Membuat soal Ujian Akhir Semester kelas IX menggunakan Google Form
6. Mahasiswa membantu Guru Pamong dalam mengawasi kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, baik ketika siswa bekerja dalam kelompok maupun saat mereka mengerjakan tugas individu.
3.3.3 Hasil Yang Dicapai
Hasil yang dicapai selama Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) II di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana Guru Pamong menyampaikan materi dan mengelola kelas.
2. Dapat mengidentifikasi metode pembelajaran yang digunakan serta bagaimana guru mengadaptasi pendekatan pengajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Dapat mempelajari cara guru membangun komunikasi dengan siswa, memberi intruksi dengan jelas, serta merespon pertanyaan siswa secara efektif.
4. Memperoleh pengalaman dalam membimbing siswa, baik secara individu maupun kelompok
5. Memperoleh pengalaman dalam menjalin koordinasi dengan guru pamong, staf sekolah dan siswa.
6. Memperoleh pengalaman dalam mengevaluasi hasil belajar siswa melalui tes, diskusi, dan umpan balik.
33
7. Melakukan evaluasi diri terhadap pendekatan mengajar yang digunakan serta menerima masukan dari guru pamong untuk meningkatkan kemampuan mengajar.
8. Berhasil untuk menyesuaikan waktu pembelajaran sesuai jadwal meskipun menghadapi durasi dan kondisi kelas yang berbeda-beda.
9. Memahami bahwa setiap siswa memiliki gaya belajar dan tingkat pemahaman yang berbeda, sehingga diperlukan pendekatan pengajaran yang fleksibel.
10. Melalui pengalaman mengajar langsung di kelas, mahasiswa menjadi lebih percaya diri dalam menyampaikan materi.
3.3.4 Kendala Yang Dialami
Selama pelaksanaan asistensi di kelas, kami mengalami beberapa kendala selama PLP II di SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan, adapun beberapa kendala tersebut ialah:
1. Kesulitan dalam menyepakati jadwal pelaksanaan di sekolah karena berbenturan dengan jadwal kuliah.
2. Kurangnya rasa percaya diri pada saat mengambil alih kelas terutama dalam menyiapkan materi dan metode pengajaran yang efektif.
3. Siswa memiliki kemampuan dan karakteristik yang beragam, mulai dari siswa yang cepat memahami hingga siswa yang membutuhkan perhatian lebih.
4. Siswa sering kali tidak focus, gaduh, keluar kelas tanpa izin, atau kurang patuh pada arahan yang diberikan.
5. Sulit menyelesaikan seluruh komponen pembelajaran (pendahuluan, inti, dan penutup) dengan baik dalam waktu yang terbatas.
6. Tantangan dalam menyederhanakan materi yang sulit agar mudah dipahami siswa.
7. Mengambil alih beberapa kelas berturut-turut dengan materi yang sama menyebabkan kelelahan fisik dan mental, jadwal yang padat mengharuskan mahasiswa untuk tetap focus dan konsisten dalam setiap sesi pembelajaran, meskipun energi mulai menurun.
8. Beberapa siswa tidak membawa perangkat pada saat pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) berbasis daring menggunakan Google Form.
9. Kesulitan dalam memberikan umpan balik dan evaluasi yang mendalam kepada siswa karena keterbatasan waktu.
10. Kesulitan untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan kreatif.
11. Beberapa siswa sulit diatur atau menunjukkan perilaku negative selama proses pembelajaran.