• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

Permasalahan prioritas yang diangkat adalah belum optimalnya pelayanan klinik sanitasi di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo. Aktualisasi dan sosialisasi dilaksanakan pada tanggal 3 Oktober 2022 sampai dengan 5 November 2022 dengan 5 (lima) kegiatan yaitu (1) Identifikasi penyakit berbasis lingkungan, (2) Membuat dan mempublikasikan pamflet dan video media edukasi, (3) Menyelenggarakan edukasi tentang pelayanan klinik penyakit dan sanitasi berbasis lingkungan bagi kader kesehatan, (4) Penyelenggaraan pelayanan klinik sanitasi (5) Evaluasi pelayanan klinik sanitasi. Hasil pelayanan klinik sanitasi sebanyak 16 pasien dengan diagnosa penyakit lingkungan 10 pasien, ISPA 10 pasien, demam berdarah 2 pasien, kudis 2 pasien dan diare 2 pasien.

Output atau hasil akhir yang diperoleh adalah (1) ketersediaan data penyakit lingkungan, (2) ketersediaan media edukasi, leaflet dan video, (3) peningkatan pengetahuan kader kesehatan terhadap penyakit lingkungan dan sanitasi, (4) peningkatan pengetahuan tentang kerangka pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan penyakit, (5) evaluasi layanan klinik sanitasi. Pada masa pemutakhiran dan penyesuaian ini, tujuh nilai inti ASN BerAKHLAK telah diterapkan dalam setiap kegiatan. Segala puji dan syukur kepada para peserta kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya kepada mereka sehingga dapat menyelesaikan laporan pemutakhiran dan pembiasaan yang bertajuk “Optimalisasi Pelayanan Klinik Sanitasi dengan Edukasi Penyakit Berbasis Lingkungan pada Kader Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Bragolan Purworejo. Kabupaten” dengan baik.

Laporan pemutakhiran dan pencatatan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Diklat Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan II Kelas CLXXV Tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah.

Gambaran Umum Organisasi

  • Dasar Hukum Organisasi
  • Tugas Fungsi Organisasi
  • Struktur dan Tata Kerja
  • Tujuan Organisasi
  • Nilai-nilai Budaya Organisasi

Wilayah kerja Puskesmas Bragolan meliputi 14 desa yaitu: Ketangi, Karangmulyo, Sendangsari, Brondongrejo, Plandi, Tlogorejo, Kesugihan, Pundensari, Bragolan, Jenar Lor, Jenar Wetan, Jenar Kidul, Sumberrejo dan Keduren. Upaya pemberian pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo didukung oleh kapasitas 1 orang Pendamping Puskesmas di Desa Sendangsari dan 13 orang PKD di 13 desa wilayah operasional Puskesmas Bragolan. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif, yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.

Puskesmas yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah lembaga pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan tingkat individu. Peraturan Bupati Purworejo Nomor 84 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan; Visi dan misi Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Purworejo Tahun 2021-2026.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas, tujuan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas adalah mewujudkan wilayah kerja yang sehat dengan masyarakat yang sehat.

Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bragolan  Puskesmas  Bragolan  memiliki  luas  wilayah  21,9  km  2
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bragolan Puskesmas Bragolan memiliki luas wilayah 21,9 km 2

Tupoksi Jabatan Peserta

Melaksanakan intervensi administratif berdasarkan hasil analisis sampel air, tanah, udara, limbah, makanan dan minuman, vektor dan hama. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Purworejo Nomor 810/3349 tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Purworejo Tahun 2022, mereka diangkat menjadi Pendamping Pelaksana/Terlatih Sanitasi di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo. Dari uraian tugas sanitarian di atas, maka rencana Aktualisasi Habitulasi mengenai upaya penyediaan media informasi dan sosialisasi pelayanan klinis.

Kebersihan di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo berkaitan dengan pengelolaan klinik sanitasi, sehingga permasalahan yang diangkat dalam rancangan pemutakhiran ini sejalan dengan tugas pokok sanitarian di tingkat Puskesmas. Peningkatan pelayanan klinik sanitasi merupakan salah satu parameter peningkatan mutu pelayanan program kesehatan lingkungan.

Role Model

Agreeable, selalu peduli dan menghargai pendapat orang lain dalam bekerja untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Mudah beradaptasi, selalu menciptakan hal-hal baru dalam menghadapi permasalahan yang ada di Puskesmas Bragolan. Berdasarkan keteladanan beliau, saya akan meneladani dan menerapkan nilai-nilai BEHALF dalam pelaksanaan tugas dan fungsi saya sebagai ASN di Puskesmas Bragbolan Kabupaten Purworejo.

Identifikasi dan Deskripsi isu

Pengelolaan sampah di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo terbagi menjadi sampah medis (plastik kuning) dan sampah non medis (plastik hitam). Pengelolaan sampah non medis di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo tidak dipisahkan antara sampah organik dan non organik pada sumber sampahnya sehingga masih tercampur. Pengelolaan limbah cair domestik (Pilar 5 STBM) di wilayah kerja Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo. Sumber permasalahan: Satuan kerja.

Pengelolaan limbah cair rumah tangga (Pilar 5 STBM) di wilayah kerja Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo dapat terlaksana dengan baik dan tidak mencemari lingkungan. Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo belum menyediakan pelayanan klinik kesehatan, hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas. Berdasarkan data SIMPUS, 10 besar kunjungan pasien terkait penyakit berbasis lingkungan di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo pada bulan Juli dan Agustus.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus ISPA lingkungan dan dermatitis di wilayah kerja Puskesmas Bragolan Provinsi Purworejo.

Gambar 2.1.Kondisi Tempat Sampah Medis dan Kondisi TPS  Sampah medis
Gambar 2.1.Kondisi Tempat Sampah Medis dan Kondisi TPS Sampah medis

Analisis isu

Pelayanan klinik sanitasi dapat memberikan pelayanan yang optimal sesuai jadwal yang telah ditetapkan untuk mengurangi pasien penyakit lingkungan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas. Berdasarkan survei kunjungan pasien akibat penyakit lingkungan pada bulan September, ditetapkan indikator bagi 15 pasien yang akan mendapatkan penyuluhan higiene dalam kegiatan aktualisasi dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mencegah dan mengatasi penyakit lingkungan. Berdasarkan hasil analisis APKL, teridentifikasi 3 permasalahan yang memenuhi kriteria, kemudian permasalahan tersebut diidentifikasi.

Permasalahan dengan skor tertinggi merupakan permasalahan prioritas yang akan ditentukan untuk diselesaikan melalui usulan kegiatan. Pertumbuhan (perkembangan masalah), yaitu seberapa besar kemungkinan suatu masalah menjadi lebih buruk jika tidak segera ditangani. Berdasarkan tabel metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang mempunyai rating tertinggi adalah permasalahan masih belum optimalnya pelayanan klinik sanitasi di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo.

Tabel 2.3 Analisis Isu dengan Metode APKL
Tabel 2.3 Analisis Isu dengan Metode APKL

Miliue Material

Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Dampak yang mungkin timbul dari kasus di atas apabila permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan adalah meningkatnya kasus penyakit berbasis lingkungan. Berdasarkan rangkuman data, terjadi peningkatan kasus ISPA pada bulan Agustus sehingga menjadi jumlah kasus penyakit tertinggi di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo. Oleh karena itu, berdasarkan Survei Kesadaran Diri di 9 desa, perokok ditemukan hampir di setiap rumah.

Jika hal ini tidak ditangani dengan baik maka akan berdampak pada meningkatnya penyakit lingkungan di masyarakat. Tingginya angka kesakitan penyakit lingkungan dapat terjadi karena kurangnya kondisi dasar higienis, sehingga perlu adanya penyuluhan sanitasi untuk mencegah dan memutus mata rantai penyakit lingkungan.

Gagasaan Pemecahan Isu

Optimalisasi pelayanan klinik sanitasi melalui pendidikan penyakit lingkungan pada tenaga kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Bragolan Provinsi Purworejo. Saya dengan teliti memproduksi video media edukasi dan leaflet tentang pelayanan klinik sanitasi (Kode Etik ASN No. Bekerja sama dengan tim UKP, saya membuat video tentang penyakit lingkungan dan pelayanan klinik sanitasi.

Saya membuat video pelayanan klinik penyakit dan sanitasi berbasis lingkungan sesuai kompetensi saya. Meningkatnya pemahaman hubungan penyakit berbasis lingkungan dengan pelayanan klinik sanitasi pada kader kesehatan dan. Hasil pelayanan klinik sanitasi yang dikunjungi pasien penyakit berbasis lingkungan saya komunikasikan kepada pendamping secara transparan dan jujur.

Saya membuat formulir survei kepuasan pasien mengenai pelayanan klinik sanitasi sesuai kompetensi yang saya miliki.

Foto dan Lembar  Konsultasi  1.5  Melakukan
Foto dan Lembar Konsultasi 1.5 Melakukan

Perubahan dari Rancangan Awal

Pelaksanaan Aktualisasi dan Habitulasi

Secara jujur ​​saya sampaikan kepada pembimbing hasil penerbitan media edukasi penyakit berbasis lingkungan dan layanan klinik sanitasi dalam bentuk pamflet dan video, (Dapat dipertanggungjawabkan). Pendidikan penyakit berbasis lingkungan saya laksanakan dengan bekerja sama (Collaborative) dengan kader kesehatan yang ramah dan tangkas (Service Oriented) serta dengan ahli di bidangnya (Competent) untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan menjaga nama baik instansi (Loyal) . Meningkatnya pemahaman hubungan antara penyakit berbasis lingkungan dan pelayanan klinik sanitasi di kalangan kader kesehatan dan masyarakat memberikan manfaat bagi Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo sebagai.

Gambar 3.1 Mencari dan mempelajari referensi serta  Peraturan (Akuntabel)
Gambar 3.1 Mencari dan mempelajari referensi serta Peraturan (Akuntabel)

Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi

Nilai-nilai dasar moral sesuai dengan peran dan kedudukan PNS dalam terwujudnya Smart Management telah diaktualisasikan dan dipraktikkan dengan judul Optimalisasi Pelayanan Klinik Sanitasi dengan Edukasi Penyakit Berbasis Lingkungan pada Kader Kesehatan di Puskesmas Bragolan . Area, Kabupaten Purworejo pada tanggal 3 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 5 November 2022. Hal ini sejalan dengan kegiatan aktualisasi yang berkaitan erat dengan pelayanan klinik sanitasi dan pendataan penyakit berbasis lingkungan yang dilakukan secara jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Data PBL sebagai bahan media edukasi bagi kader kesehatan. Indikator keberhasilan kegiatan aktualisasi dan pembiasaan ini adalah terselenggaranya pelayanan klinik sanitasi terhadap pasien penyakit berbasis lingkungan.

Pelayanan Klinik Sanitasi berupaya mengurangi penyakit lingkungan pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo. Komunitas yaitu tersedianya layanan klinik sanitasi dan media edukasi penyakit berbasis lingkungan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dini masyarakat terhadap penyakit berbasis lingkungan b. Puskesmas yaitu tersedianya pelayanan klinik sanitasi dan data penyakit lingkungan sebagai dasar perumusan kebijakan program kesehatan di Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo dalam pencegahan dan pengendalian penyakit lingkungan c.

Akademisi yaitu tersedianya data penyakit berbasis lingkungan yang dapat dijadikan data dasar dalam penelitian lebih lanjut mengenai penyakit berbasis lingkungan. Kerangka kesehatan yaitu tersedianya layanan klinik sanitasi dan media edukasi penyakit berbasis lingkungan, menambah pengetahuan dan pemahaman. Kunjungan rumah bagi penderita penyakit berbasis lingkungan dilakukan secara jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi serta teliti dan disiplin.

Formulir pendataan penyakit berbasis lingkungan sudah baik, namun perlu ditambahkan alamat pasien agar memudahkan tindak lanjut saat kunjungan rumah dan mengetahui data penyakit berbasis lingkungan tiap daerah. Video penyakit berbasis lingkungan dengan layanan klinik kesehatan Link video: https://youtu.be/RUR9iIJSZyQ. Tautan ke kuesioner media edukasi, rilis penyakit berbasis lingkungan dan layanan klinik kesehatan: https://forms.gle/Pq3XpSw5d8cUK5Hh7.

Pelayanan Klinik Edukasi dan Sanitasi Penyakit Lingkungan Pelayanan Klinik Edukasi dan Sanitasi Penyakit Lingkungan memberikan informasi terkait data penyakit lingkungan di wilayah Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo serta memberikan cara pencegahan dan pengobatan penyakit lingkungan. Serta memberikan pelayanan klinik sanitasi sebagai upaya puskesmas dalam mencegah dan mengurangi penyakit lingkungan. Kegiatan koordinasi dalam program lingkungan Pelayanan Klinik Sanitasi ditangani oleh Pelayanan Lingkungan Klinik Sanitasi Puskesmas Bragolan Kabupaten Purworejo dari Jalur Pelayanan Klinik Sanitasi, rujukan teknis internal BP dan MTBS.

Disimpulkan bahwa Klinik Sanitasi Penyakit Berbasis Lingkungan akan dibuka pada hari Rabu, 18 Oktober 2022 di Ruang Konsultasi Gizi dan Sanitasi.

REKAPITULASI KLINIK SANITASI

PUSKESMAS BRAGOLAN KABUPATEN PURWOREJO

Tidak Memuaskan Score 2 : Kurang Memuaskan

Sangat Memuaskan

Gambar

Gambar 1.1 Puskesmas Bragolan 2022
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Bragolan  Puskesmas  Bragolan  memiliki  luas  wilayah  21,9  km  2
Gambar 1.3 Struktur Organisasi  Puskesmas Bragolan STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1.4 Ibu Is Intiartika W, AMK
+7

Referensi

Dokumen terkait

Membuat media pembelajaran Jam Analog Sumber : SKP dan inovasi Menyelesaikan Masalah pada: Tools: Alat peraga yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan banyak yang rusak

Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan sebesar 100% karena semua kegiatan telah terlaksana dan diperoleh hasil/output sesuai harapan, yaitu peningkatan tata cara