• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Analisa CO

N/A
N/A
hanif saja

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktikum Analisa CO "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN UDARA ANALISA CO

Disusun Oleh: Kelompok 3

1. Herdi Yanto Putra Pratama (09010521012) 2. Filza Rachmatul Aulia (09020521028) 3. Lutfiah Qa’ilina Adlaa (09020521030) 4. Mia Cahya Imania (09020521032) 5. Alifia Putri Darmansyah (09030521046) 6. M. Fakkarudin Rafi (09040521056) 7. M. Hanif Al Muttaqim (09040521064)

Dosen Pengampu:

Ida Munfarida, M.T.

NIP 198411302015032001

PRODI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL

SURABAYA 2023

(2)

PERCOBAAN II ANALISA CO 1. Tujuan Percobaan

Tujuan praktikum ini adalah:

1.1. Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel menggunakan CO Analyzer 1.2. Mahasiswa mampu menganalisa hasil CO dari CO Analyzer

2. Prinsip Percobaan

Pengukuran CO di udara ambien menggunakan CO Analyzer yang memiliki sensor sensitive terhadap CO.

3. Dasar Teori

Udara merupakan unsur yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Udara bersih yang dibutuhkan untuk kehidupan di bumi merupakan gas yang tidak tampak, tidak berbau, tidak berwarna maupun berasa. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih sudah sulit diperoleh, khususnya di daerah yang memiliki banyak industri (Yanti, dkk, 2021).

Karbon monoksida (CO) adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa dengan jumlah sedikit di udara sekitar 0,1 ppm yang berada di lapisan atmosfer, oleh karena itu lingkungan yang tercemar oleh gas karbon monoksida (CO) tidak dapat dilihat oleh mata. Gas karbon monoksida (CO) diproduksi oleh proses pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon. Gas karbon monoksida (CO) dapat berbentuk cairan pada suhu dibawah -192 °C, gas karbon monoksida (CO) sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas buangan (Tobing, dkk, 2021). Sudah sejak lama diketahui bahwa gas karbon monoksida (CO) dalam jumlah banyak atau konsentrasi tinggi menyebabkan gangguan kesehatan apabila terhirup ke dalam paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena gas CO bersifat racun, ikut bereaksi secara metabolis dengan darah (hemoglobin) :

Hemoglobin + CO ———> COHb (Karboksihemoglobin)

(3)

Keadaan ini menyebabkan darah menjadi lebih mudah menangkap gas CO dan menyebabkan fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu (Suparyanti, 2021). Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 Tahun 1999, konsentrasi maksimum pencemar gas karbon monoksida (CO) di udara ambien adalah 30.000 μg/Nm3 dalam keadaan STP 25° = 298°K dan 1 atm untuk waktu pengukuran selama 1 jam (Hilda

& Novirina, 2020).

Berdasarkan uraian diatas maka penulisan laporan praktikum dengan tujuan menganalisis konsentrasi CO menggunakan alat CO Analyzer pada kendaraan bermotor dilakukan di jalan dengan baku mutu udara ambien yang berasal dari kendaraan bermotor.

4. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah:

Alat:

1) CO Analyzer 2) Stop watch Bahan:

1) Udara

5. Skema Kerja

5.1 Pengukuran CO dan Temperatur Udara

● Disiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk praktikum Analisa CO

● Dinyalakan alat CO Analyzer sesuai dengan

● Diambil data CO dan temperatur udara setiap 15 menit di daerah jalan arah memasuki kampus UINSA 2 Gunung Anyar menggunakan CO Analyzer

● Dicatat hasil yang diperoleh Hasil

5.2 Perhitungan Jumlah Kendaraan Lalu Lintas Kendaraan

● Disiapkan alat yang akan digunakan menghitung kendaraan lalu lintas yaitu Traffic Counter

(4)

● Dihitung kendaraan yang melewati jalan arah surabaya menggunakan Traffic Counter,

● Dicatat hasil traffic counter setiap 15 menit.

Hasil

6. Tabel Pengamatan

6.1. Pengukuran CO dan Temperatur

No. Nama Kegiatan Hasil Pengamatan Gambar 1. Mengambil data - Data CO dan temperatur

diambil dengan menggunakan CO Analyzer

- CO Analyzer ditempatkan minimal 2 meter dari permukaan tanah sesuai lokasi yang ditentukan - Mensetting stopwatch setiap

15 menit sebanyak 4 kali

2. Mencatat hasil pengukuran CO dan temperatur

- Hasil pengukuran dicatat pada buku

- Hasil pengukuran CO yang didapatkan berturut-turut yaitu 7,5,10,7

- Hasil pengukuran temperatur yang didapatkan

berturut-turut yaitu 33,2;

33,8; 33,9; 34,2

(5)

6.2. Menghitung Jumlah Kendaraan Lalu Lintas

No. Nama Kegiatan Hasil Pengamatan Gambar 1. Mengambil data - Data diambil di Jalan depan

Kampus 2 UINSA, di bawah Jalan TOL Tambak Sumur 2 - Data yang diambil yaitu

jumlah kendaraan yang melintas, meliputi kendaraan bermotor, berpenumpang, dan berat

2. Mencatat hasil - Hasil dicatat menggunakan buku

- Hasil yang didapatkan berturut-turut 623 kendaraan bermotor, 505 kendaraan berpenumpang, 217 kendaraan berat

7. Hasil dan Pembahasan

Pada praktikum Mata Kuliah Pencemaran Udara akan membahas tentang

“Analisa CO” yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 29 Maret 2023, pada pukul 09.48 - 10.48 WIB. Lokasi sampling dilakukan di Jalan depan Kampus 2 UINSA Gn. Anyar, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur, di bawah Jalan TOL Tambak Sumur 2.

(6)

Praktikum dilakukan menggunakan standar keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium yang dimana memakai jas laboratorium, sarung tangan, sepatu, dan juga masker. Keamanan terhadap praktikan di laboratorium telah mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah diberlakukan. Praktikum ini dilakukan sesuai protokol kesehatan yang telah diberitahukan pemerintah. Tujuan dari praktikum kali ini adalah mengetahui penggunaan alat CO Analyzer dan menganalisa hasil CO dari CO Analyzer. Alat yang dibutuhkan hanya CO Analyzer(Sisanya ada di sub bagian alat dan bahan diatas).

7.1. Kondisi Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Jalan depan Kampus 2 UIN Sunan Ampel Gn.

Anyar, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur, di bawah Jalan TOL Tambak Sumur 2.

Tujuan dilakukanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa tinggi konsentrasi karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor, kendaraan berpenumpang dan kendaraan berat yang melintas di depan jalan. Lokasi pengambilan sampel dapat dilihat di gambar 7.2

Gambar 7.1Peta lokasi pengambilan sampel udara Gambar 7.2Lokasi pengambilan sampel udara

Sumber : Aplikasi google earth Sumber : Aplikasi google maps

Pengambilan sampel dilakukan di depan Jalan Kampus 2 UINSA karena kondisi di tempat tersebut banyak sekali kendaraan yang melintas sehingga menjadi sumber polutan. Jalan di depan Kampus 2 UINSA merupakan jalan alternatif di bawah jalan TOL tambak sumur 2. Dan pada saat hari aktif, jalanan tersebut sangat padat dengan kendaraan yang melintas.

7.2. Hasil Pengukuran Jumlah Kendaraan yang Melintas di Jalan Depan Kampus 2 UIN Sunan Ampel Surabaya

(7)

Pengukuran jumlah kendaraan bermotor, kendaraan berpenumpang, dan kendaraan berat dilakukan pada hari rabu tanggal 29 maret 2023, dimana survei dilakukan 1 kali dan dilakukan pada hari aktif di jam 09.48 - 10.48 WIB. Kondisi pada hari dan jam tersebut banyak sekali kendaraan yang melintas di depan Jalan Kampus 2 UINSA. Kendaraan yang dihitung ketika survei adalah kendaraan bermotor, kendaraan berpenumpang dan kendaraan berat. Perhitungan kendaraan dilakukan secara manual yaitu menggunakan alat Traffic Counter (alat penghitung lalu lintas) setiap masing-masing kendaraan yang melintas di depan Jalan Kampus 2 UINSA. Adapun hasil survei kendaraan yang melintas di depan Jalan Kampus 2 UINSA adalah sebagai berikut.

Tabel 7.1Hasil Survei Kendaraan Bermotor, Kendaraan Berpenumpang, dan Kendaraan Berat.

Jumlah Kendaraan 09.48-10.03 WIB 10.03-10.18 WIB 10.18-10.33 WIB 10.33-10.48 WIB

Sepeda Motor 158 165 165 135

Kendaraan Berpenumpang 130 130 142 103

Kendaraan Berat 43 46 78 50

Sumber : Hasil Penelitian

7.3. Hasil Pengukuran Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) di Udara Ambien Depan Jalan Kampus 2 UIN Sunan Ampel Surabaya

Karbon Monoksida (CO) adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa diproduksi oleh pembakaran yang tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon (Yanti, 2021). CO merupakan salah satu bahan pencemar yang diemisikan oleh kendaraan bermotor dalam kegiatan transportasi. Hal ini juga dijelaskan oleh Raimi et al. (2020) bahwa karbon monoksida di udara adalah produknya pembakaran tidak sempurna, yang terutama dilepaskan dari emisi kendaraan dan generator. Dalam penelitian Raimi et al. (2020) juga dijelaskan bahwa ada pengaruh antara jumlah kendaraan bermotor atau kepadatan lalu lintas terhadap konsentrasi CO di udara. Semakin tinggi kepadatan lalu lintas maka semakin tinggi konsentrasi karbon monoksida di udara dan semakin buruk kualitas udara di lokasi tersebut. Pengukuran konsentrasi CO dapat dilakukan dengan menggunakan alatCO Analyzerdengan durasi 1 jam. Adapun hasil dari pengukuran konsentrasi karbon monoksida (CO) di udara ambien Depan Jalan Kampus 2 UINSA adalah sebagai berikut.

(8)

Tabel 7.2Hasil Pengukuran Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) di Udara Ambien Depan Jalan Kampus 2 UIN Sunan Ampel Surabaya.

Waktu (WIB)

Temperatur (°C)

Motor Kend. Penumpang Kend. Berat CO (µg/m3)

09.48-10.03 33,2 158 130 43 7000

10.03-10.18 33,8 165 130 46 5000

10.18-10.33 33,9 165 142 78 10.000

10.33-10.48 34,2 135 103 50 7000

Rata-rata 7250

Sumber : Hasil Penelitian

Gambar 7.3Grafik Perbandingan Kadar CO dan Temperatur pada Udara Ambien Sumber : Hasil penelitian

Berdasarkan Tabel 7.2 dan Gambar 7.3 menunjukkan bahwa ada peningkatan temperatur udara pada setiap 15 menit pengambilan sampel, dimana semakin hari menjelang siang maka temperatur semakin tinggi, hal ini tentu dikarenakan karena adanya paparan cahaya matahari yang mengakibatkan temperatur udara meningkat. Dari hasil penelitian disimpulkan tidak ada hubungan antara temperatur udara dengan kadar CO, hal ini karena nilai kadar CO tidak menunjukkan perubahan yang signifikan terhadap temperatur. Selain itu, adanya nilai R pada grafik sebesar 0,098 dimana nilai tersebut jauh di bawah nilai koefisien korelasi yang ditentukan, sehingga menunjukkan bahwa tidak

(9)

adanya hubungan antara temperatur terhadap kadar karbon monoksida di udara. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Sibarani dkk. (2021) yang menyatakan bahwa parameter cuaca atau temperatur tidak mempengaruhi konsentrasi atau kadar CO yang ada pada udara atau dapat dikatakan terdapat faktor lain yang lebih berpengaruh seperti kegiatan manusia. Dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu seperti menurut penelitian oleh Anjarsari (2019) dijelaskan bahwa pada kondisi temperatur rendah, konsentrasi CO di udara ambien cenderung tinggi. Sedangkan hal ini berseberangan dengan penelitian oleh Winata (2020) bahwa perbedaan temperatur berpengaruh pada pendispersian konsentrasi CO pada lokasi sampling, sehingga semakin tinggi temperatur maka semakin tinggi konsentrasi CO pada lokasi.

Menurut Prabowo & Muslim (2018), suhu udara yang tinggi akan menyebabkan udara makin renggang sehingga konsentrasi pencemar menjadi makin rendah. Suhu udara yang tinggi akan menyebabkan bahan pencemar dalam udara berbentuk partikel menjadi kering dan ringan sehingga bertahan lebih lama di udara, terutama pada musim kemarau dimana hujan jarang turun. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ketidakstabilan hasil pengukuran suhu udara dan konsentrasi CO mempengaruhi penyebaran polutan udara. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti, kelembaban udara, dan kecepatan angin, ventilasi, APD, jumlah kendaraan, luas ruangan sebagaimana dalam penelitian Susilowati dkk. (2021).

Selain itu berdasarkan Tabel dan gambar di atas juga dapat dilihat rata-rata kadar CO pada lokasi pengambilan sampel udara di bawah Jalan TOL Tambak Sumur 2 sebesar 7.250 µg/m3. Kadar CO tertinggi diperoleh sebesar 10.000 µg/m3, sedangkan kadar CO terendah pada pengambilan sampel udara ke dua yaitu didapatkan sebesar 5.000 µg/m3.

Menurut lampiran PP No 22 tahun 2021 disebutkan bahwa batas kadar karbon monoksida (CO) pada udara ambien dengan waktu pengukuran 1 jam adalah sebesar 10.000 µg/m3.

Sedangkan menurut baku mutu yang diatur oleh WHO (World Health Organization) tentang pedoman kualitas udara menyebutkan bahwa batas kadar karbon monoksida di udara ambien adalah hanya sebesar 35 µg/m3. Sehingga baku mutu CO yang diatur oleh WHO jauh lebih ketat dibanding baku mutu yang terlaksana di Indonesia. Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa pengambilan sampel udara ke 3 pada rentang waktu 10.18-10.33 WIB di bawah Jalan TOL Tambak Sumur 2 dengan kadar CO 10.000 µg/m3

(10)

melebihi batas baku mutu yang ditentukan. Sedangkan untuk rata-rata kadar CO dari seluruh pengambilan sampel udara yaitu 7.250 µg/m3 masih dibawah standar baku mutu.

8. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:

8.1. Mahasiswa dapat melakukan pengambilan sampel menggunakan CO Analyzer Dengan Cara Menghitung Kendaraan bermotor, kendaraan berpenumpang dan kendaraan berat. Perhitungan kendaraan dilakukan secara manual yaitu menggunakan alat Traffic Counter (alat penghitung lalu lintas) setiap masing-masing kendaraan yang melintas di depan Jalan Kampus 2 UINSA.

8.2. Pengambilan sampel udara ke 3 pada rentang waktu 10.18-10.33 WIB di bawah Jalan TOL Tambak Sumur 2 dengan kadar CO 10.000 µg/m3 melebihi batas baku mutu yang ditentukan. Sedangkan untuk rata-rata kadar CO dari seluruh pengambilan sampel udara yaitu 7.250 µg/m3 masih dibawah standar baku mutu.

9. Daftar Pustaka

Anjarsari, I. (2019). Evaluasi kualitas udara karbon monoksida (co) akibat lalu lintas kendaraan bermotor di kampus I UIN Sunan Ampel Surabaya (Doctoral dissertation, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Hendrasarie, N., & Octarika, H. D. (2020). KAJIAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) KENDARAAN BERMOTOR PADA RENCANA JALUR MODA RAYA TERPADU SURABAYA. Prosiding ESEC, 1(1), 33-42.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Prabowo, K., & Muslim, B. (2018). Modul Penyehatan Udara.

Raimi, M. O., Adio, Z., Emmanuel, O. O., Samson, T. K., Ajayi, B. S., & Ogunleye, T. J.

(2020). Impact of Sawmill Industry on Ambient Air Quality: A Case Study of Ilorin Metropolis, Kwara State, Nigeria. Raimi Morufu Olalekan, Adio Zulkarnaini Olalekan, Odipe Oluwaseun Emmanuel, Timothy Kayode Samson, Ajayi Bankole Sunday & Ogunleye Temitope Jide (2020) Impact of Sawmill Industry on Ambient

(11)

Air Quality: A Case Study of Ilorin Metropolis, Kwara State, Nigeria. Energy and Earth Science, 3(1).

Sibarani, R. M., Belgaman, H. A., Athoillah, I., & Wirahma, S. (2021). Analisis Hubungan Parameter Cuaca terhadap Konsentrasi Polutan (PM2. 5 dan CO) di Wilayah Jakarta Selama Periode Work From Home (WFH) Maret 2020. Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 22(2), 85-94.

Suparyati, S. (2021). EFEK ASAP BAKARAN SATE TERHADAP JUMLAH RETIKULOSIT PADA PEDAGANG SATE DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 35(2), 20-27.

Susilowati, I. T., Widihastuti, L. A., & Juniawati, E. R. (2021). Analisa Kadar Karboksihemoglobin (HbCO) pada Driver Ojek Online (GO-JEK) dan Petugas Sukarelawan Pengatur Lalulintas di Surakarta. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 82-88.

Tobing, R. L., Wusnah, W., Sylvia, N., Azhari, A., & Nasrul, Z. A. (2021). Studi akurasi model pembakaran pada terhadap prediksi temperatur pada nyala metana tak pracampur menggunakan CFD. Chemical Engineering Journal Storage (CEJS), 1(1), 42-50.

Winata, B. P. (2020). Analisis Pengaruh Faktor Meteorologi terhadap Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) Jalan Malioboro Yogyakarta.

World Health Organization. (2021). WHO global air quality guidelines: particulate matter (PM2. 5 and PM10), ozone, nitrogen dioxide, sulfur dioxide and carbon monoxide:

executive summary.

Yanti, N. R. I. (2021). PENGARUH POLUSI UDARA TERHADAP KARAKTERISTIK STOMATA PADA DAUN ANGGREK MERPATI (Dendrobium crumenatum) DI WILAYAH TASIKMALAYA (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Referensi

Dokumen terkait

Air setetes atau embun diambil di daerah sekitar kolam yang akan diuji, air tersebut ditaruh pada plester alat, alat diputar 1-2 menit di udara, tinggi air raksa dicatat

Hasil pengukuran VFA pada praktikum yaitu -505 hal ini berbeda jauh dari kadar VFA normal seperti yang dinyatakan oleh Sutardi (1980), bahwa kadar VFA yang dibutuhkan untuk

Energi ini biasanya berasal dari nyala hasil pembakaran campuran gas asetilen-udara atau asetilen-N 2 O, tergantung suhu yang dibutuhkan untuk membuat unsur analit

Di dalam evaporator terjadi perpindahan panas dari udara ke refrigerat, sehiingga temperatur udara setelah lewat evaporator lebih rendah dibanding sebelum masuk evaporator

Pada praktikum Manajemen Kualitas Air yang dilaksanakan di Balai Benih Ikan Sangeh, pengukuran suhu dilakukan dengan bantuan alat pH meter yang memiliki sensor untuk mengukur

Pengukuran nilai paralaks pada foto udara dengan alat stereoskop adalah pengamatan yang dilakukan dengan cara melihat objek yang ada pada 2 lembar foto udara yang memiliki nomor

Laporan Praktikum Kimia Analisa

PRAKTIKUM METODE ANALISA