Judul Skripsi: Peningkatan Hasil Belajar IPA Konsep fungsi dan peranan air bagi manusia pada pokok bahasan peristiwa kehidupan melalui penerapan model pembelajaran SAVI pada siswa kelas V SDN Pao-Pao Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Pao-Pao Kabupaten Gowa melalui penerapan model pembelajaran SAVI mengalami peningkatan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Peningkatan hasil belajar IPA pada konsep fungsi dan peranan air bagi manusia pada tema peristiwa dalam kehidupan melalui penerapan model pembelajaran SAVI untuk siswa Kelas 5 SD Pao-Pao Kabupaten Gowa.” “Dapatkah penggunaan model pembelajaran SAVI meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA, konsep fungsi dan peranan air bagi manusia, tema peristiwa dalam kehidupan kelas 5 SD Pao-Pao.”
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Konsep IPA dalam Tema
- Belajar dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar
- Hakikat IPA a. Pengertian IPA
Prinsip pembelajaran IPA di sekolah dasar akan efektif jika siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Prinsip pembelajaran di sekolah dasar menurut Departemen Pendidikan Nasional (dalam Maslichah, 2006:44) adalah “prinsip motivasi, prinsip latar belakang, prinsip penemuan, prinsip bermain, prinsip hubungan sosial”.
Kerangka Pikir
Hipotesis Tindakan
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan pelaksanaan meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian tindakan ini merupakan penelitian lingkungan kelas yang dilaksanakan di Kelas V SDN Pao-Pao Kabupaten Gowa tahun ajaran 2013/2014.
Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
- Subjek Penelitian
Menurut Stephen Kemmis (Jamal Ma'mur, 2011:24), Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk kajian atau penelitian melalui refleksi diri, yang dilakukan oleh partisipan dalam kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan kebenaran. . praktik sosial, atau pendidikan yang mereka berikan, pemahaman mereka tentang praktik tersebut, dan situasi di mana praktik tersebut dilakukan.
Fokus Penelitian
Prosedur Penelitian
- Perencanaan Tindakan
- Pelaksanaan tindakan
- Observasi
- Refleksi
Pada tahap ini guru menggunakan alat bantu berupa benda konkrit yang dekat dengan lingkungan siswa. Pada tahap ini guru memberikan lembar observasi yang dapat dikerjakan bersama teman kelompoknya, kemudian dipresentasikan di depan kelas dengan bimbingan guru, didiskusikan bersama dan dikumpulkan.
Instrumen Penelitian
- Non Tes
Hasil observasi, dokumentasi dan tes formatif selama pelaksanaan tindakan pada siklus I dianalisis dan didiskusikan dengan pengamat. Tes merupakan alat untuk memperoleh data hasil belajar dengan alat tes berupa LKM dan tes Formatif berupa soal.
Teknik Pengumpulan Data
- Observasi
Teknik Analisis Data
Indikator Keberhasilan
Hasil Penelitian
- Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
- Statistik Hasil Belajar
- Kategori hasil belajar
- Tingkat ketuntasan hasil belajar
- Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan grafik 4.1 menunjukkan persentase hasil observasi aktivitas belajar siswa kelas V SDN Pao-Pao Kabupaten Gowa siklus I dapat dijelaskan bahwa siswa yang mendengarkan penjelasan guru sebesar 61,29%, siswa yang memperhatikan terhadap pandangan yang disampaikan guru sebanyak 38,71%, siswa yang aktif mencatat penjelasan materi yang berbeda dari guru sebanyak 37,1%, siswa yang memperhatikan media pembelajaran sebanyak 43,55%, siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 29,03%, siswa yang melakukan diskusi dengan tertib sebanyak 37,1%, siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya sebanyak 48,39%, siswa yang menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan tertib sebanyak 56,45%, siswa yang mempresentasikan hasil berdiskusi dengan tertib sebanyak 54,84%, siswa yang mengemukakan pendapat/memberi komentar atau bertanya sebanyak 32,26%, siswa yang aktif merangkum hasil belajar sebanyak 50%, dan siswa yang mengerjakan soal evaluasi dengan tertib sebanyak 85,48%. Dari tabel 4.3 terlihat bahwa dari 31 siswa tidak ada siswa yang mempunyai hasil belajar dengan kategori sangat tinggi, 11 siswa berkategori tinggi dengan persentase 35,48%, 5 siswa berkategori sedang dengan persentase. sebesar 16,13% dan 15 siswa merupakan siswa dalam kategori rendah dengan persentase 48,39% dan tidak ada siswa yang berada dalam kategori sangat rendah dengan persentase 0%. Berdasarkan grafik 4.4 menunjukkan persentase hasil observasi siswa kelas V SDN Pao-Pao Kabupaten Gowa siklus II dapat dijelaskan bahwa siswa yang mendengarkan penjelasan guru sebanyak 87,1% siswa yang sadar akan hal tersebut. persepsi yang disampaikan guru sebesar 80,65%, siswa yang aktif mencatat berbagai penjelasan materi dari guru sebesar 70,97%, siswa yang sangat paham terhadap media pembelajaran sebesar 72,59%, siswa yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran sebesar 61,29%, siswa yang melakukan diskusi dengan tertib sebanyak 64,52%, siswa yang bekerja sama dengan teman kelompoknya sebanyak 72,59%, siswa yang mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan tertib sebanyak 83,87%, siswa yang menyajikan hasil diskusi dengan tertib sebesar 80,65%, siswa yang mengemukakan pendapat/memberi komentar atau bertanya sebesar 67,74%, siswa yang aktif merangkum hasil belajar sebesar 75,81%, dan siswa yang mengerjakan soal evaluasi secara tertib sebesar 93,55%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa telah berkembang dalam pembelajaran IPA dengan penerapan model pembelajaran SAVI. Dari tabel 4.7 terlihat bahwa dari 31 siswa, terdapat 10 siswa yang mencapai hasil belajar pada kategori sangat tinggi dengan persentase siswa yang memiliki hasil belajar pada kategori tinggi dengan persentase 61,29%, 1 siswa yang mempunyai hasil belajar pada kategori tinggi dengan persentase 61,29%, 1 siswa yang mempunyai hasil belajar yang berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 3,23% dan 1 orang siswa yang mempunyai hasil belajar pada kategori rendah dengan persentase sebesar 3,23%. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada siklus II terdapat 29 siswa yang hasil belajarnya berada pada kategori tuntas dengan tingkat ketuntasan belajar sebesar 93,55%.
Pembahasan
- Aktivitas Belajar
- Hasil Belajar Murid
Berdasarkan data pada Tabel 4.9 memberikan gambaran perbandingan peningkatan terkait hasil observasi aktivitas pembelajaran IPA pada 31 siswa kelas V SDN Pao-Pao Kabupaten Gowa antara siklus I dan siklus II. Tabel diatas menunjukkan hasil statistik siswa kelas V SDN Pao-Pao Kabupaten Gowa meningkat dari Siklus I ke Siklus II. Hasil analisis deskriptif menunjukkan adanya perubahan hasil belajar siswa setelah penerapan model partisipasi SAVI di akhir pembelajaran.
Hasil analisis deskriptif siklus II menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran SAVI telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, sehingga pelaksanaan siklus II dikatakan sangat berhasil. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran SAVI dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Pao-Pao Kabupaten Gowa dan nilai rata-rata kelas meningkat pesat.
Verifikasi Hipothesa
Dari grafik 4.10 terlihat jumlah siswa yang tidak tuntas mengalami perubahan hasil belajar, yang semula dari 77,42% pada siklus I turun menjadi 6,45% pada siklus II yang berarti siswa yang tuntas pada siklus II mengalami peningkatan hasil belajar dari 22,58% dari siklus I menjadi 93,55%.
Indikator Keberhasilan
Kesimpulan
Saran
SIKLUS II Petunjuk Pengisian
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan faktual dengan mengamati dan mencoba bertanya berdasarkan rasa ingin tahunya tentang dirinya, makhluk Tuhan dan aktivitasnya, serta benda-benda yang ditemuinya di rumah, di sekolah, dan di taman bermain. Menyajikan pengetahuan faktual dengan bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, serta kritis dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
Indikator
Dengan menjelaskan isi perkuliahan, mahasiswa dapat dengan percaya diri memaparkan manfaat dan peranan air bagi kehidupan kepada kelompoknya. Dengan membuat proyek 'Jejak Air', siswa dapat secara mandiri menjelaskan pentingnya air bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan membuat proyek 'Jejak Air', siswa dapat secara mandiri menjelaskan pentingnya air.
Dengan membuat proyek Jejak Air, siswa dapat menggambar ilustrasi manfaat air dalam kehidupan dan memahami dengan cermat ukuran dan komposisinya.
Materi Ajar
Oleh karena itu, air sangat berfungsi dan berperan dalam kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk menjaga dan selalu menjaga kelestarian air yang kita gunakan dengan menerapkan pengelolaan air yang baik seperti menghemat, tidak membuang sampah dan limbah yang dapat menyebabkan pencemaran air sehingga mengganggu ekosistem yang ada.
Metode dan Pendekatan Pembelajaran
Membimbing siswa untuk memperhatikan informasi penting yang diperolehnya dari teks yang dibacanya dengan cermat dan menyeluruh. Bimbing siswa untuk menemukan kosakata baru yang mereka ketahui dan menuliskannya pada bagan kosakata baru/sulit. Siswa berlatih menggunakan kamus sebagai acuan untuk mencari arti kosakata baru/sulit yang ditemukannya.
Siswa melatih keterampilannya dalam menggunakan kamus dengan mengikuti petunjuk penggunaan kamus yang ada di Buku Siswa. Membimbing siswa untuk memahami arti kosakata baru/sulit dengan menggunakannya dalam kalimat. Bimbing siswa untuk menggunakan pemahaman mereka tentang manfaat air dalam kehidupan dan menggambar ilustrasi untuk menyelesaikan proyek ini.
Penilaian
- Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Maklumat diperoleh melalui pelbagai cara, termasuk mencari di Internet, buku dan bertanya kepada guru atau. 2 = apabila kadangkala konsisten menunjukkan sikap yang konsisten dengan aspek sikap dan sering tidak konsisten dengan aspek sikap. Dengan mencari perbendaharaan kata baharu, pelajar dengan yakin dapat menerangkan kandungan bacaan tentang peranan air dalam kehidupan.
Dengan membuat proyek “Manfaat air bagi tubuh manusia”, siswa dapat secara mandiri menjelaskan pentingnya air bagi kelangsungan hidup manusia. Dengan mengerjakan proyek “Manfaat air bagi tubuh manusia”, siswa dapat secara mandiri memaparkan penjelasan tentang pentingnya air. Dengan mengerjakan proyek “Manfaat air bagi tubuh manusia”, siswa dapat membuat ilustrasi tentang manfaat air dalam kehidupan dan dapat memahami dengan cermat proporsi dan komposisinya.
Kegiatan Pembelajaran
Siswa menuliskan pertanyaan atau hal yang ingin diketahuinya berdasarkan gambar yang telah diamati sebelumnya. Gunakan soal-soal dalam buku siswa sebagai gambaran umum dalam menentukan tugas yang harus diselesaikan secara berkelompok. Setelah bekerja sama dalam tugas kelompok, siswa diberikan tugas individu untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.
Air sangat penting bagi tubuh manusia karena sekitar tiga perempat tubuh kita terdiri dari air.
Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
4 = apabila anda sentiasa konsisten menunjukkan sikap mengikut aspek sikap 3 = apabila anda sering konsisten menunjukkan sikap mengikut aspek sikap dan.
SIKLUS I Petunjuk Pengisian
Tujuan Pembelajaran
Dengan menggali informasi dari teks bacaan, siswa dapat mengidentifikasi peran air dalam kegiatan sekolah. Dengan membuat perkiraan jawaban, siswa dapat menjelaskan pentingnya air untuk penyelenggaraan kegiatan di sekolah. Dengan mempresentasikan karyanya, siswa mampu menjelaskan dan memberikan alasan pentingnya air dalam kegiatan sekolah.
Siswa dapat mengamati lingkungan sekolah dan mengumpulkan data penggunaan air dalam kegiatan sekolah. Membimbing siswa memahami fokus kegiatan yaitu mencari informasi tentang manfaat dan peranan air bagi sekolah. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok mengajukan pertanyaan tentang peran air dalam industri.