MAKALAH KEPEMIMPINAN
Ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
Oleh : Kelompok 4
Nelvi Agustina 2216010064
Dira Anggrila 2216010057 Fadhillah Khairunnisa 2216010070 Hafizah Hanum Hertia 2216010080 Ridho Mahaputra 2216010121 Vivi Mardiana Putri 2216010140
Wisnu Putra 2216010157
Dosen pengampu : Anna Marina, SE, MM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN IMAM BONJOL PADANG 1446 H/2025 M
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita kemudahan dalam segala bidang sehingga kita dapat menjalankan perkuliahan hari ini dengan baik dengan mata kuliah Kewirausahaan . Tanpa karunia dan rahmatnya tentu kita tidak akan bisa melakukan perkuliahan hari ini. Shalawat serta salam tidak lupa juga kita berikan dan kita hadiahkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah berjuang mati-matian untuk menegakan agama islam.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Anna Marina, SE, MM selaku dosen mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan waktu kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini, bisa bermanfaat bagi orang banyak dan dapat memperluas pengetahuan dan juga menambah pengalaman untuk para pembaca sehingga untuk kedepannya kami dapat memaksimalkan lagi bentuk maupun isi dari makalah ini supaya lebih baik kedepannya.
Kami menyadari bahwasanya makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari pada itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan saran dan juga tanggapan yang bisa membangun makalah kami kedepannya.
Padang, 03 April 2025
Penyusun
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penulisan ... 2
BAB II PEMBAHASAN ... 3
A. Definisi Kepemimpinan ... 3
B. Jenis-jenis Kepemimpinan ... 4
C. Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Berwirausaha ... 6
D. Wirausa Indonesia tanpa Kepemimpinana ... 6
E. Teori Karakteristik ... 7
F. Teori Kepemimpinan ... 9
G. Perbedaan Pemimpin dengan Manajer ... 10
H. Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ... 13
I. Tips Menupuk Jiwa Kepemimpinan ... 16
BAB III PENUTUP ... 17
A. Kesimpulan ... 17
B. Saran ... 17
DAFTAR PUSTAKA ... 18
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin.
Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara kolektif.
Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok kepada pemimpinnya. Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal yang sama pentingnya dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar.
Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha yang efiktif, yang berpengaruh luas dan hidup. Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi usaha kecil yang stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin sedikit orang dari usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang hebat yang bekerja pada anda karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda, dan pengetahuan atau pengalaman yang sudah anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka. Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar.
Hanya orang-orang yang tak bisa ke mana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang mendukung kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang mencoba untuk mendefinisikan kepemimpinan.
Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur bagaimana memberdayakan bawahannya tapi juga kemampuannya menjalankan atau melaksanakan kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya kepemimpinannya. Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik, karena gaya kepemimpinan haruslah fleksibel dan harus disesuaikan dengan perilaku, sistem nilai yang dianut bawahan, situasi lingkungan, kematangan dan situasi bawahan. Seorang pemimpin yang berhasil
2
dan efektif bila dapat melakukan gaya kepemimpinan yang tepat pada situasi yang tepat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa permasalahan yang perlu dikaji dalam kepemimpinan , yaitu:
1. Apa definisi dari kepemimpinan?
2. Apa saja jenis-jenis kepemimpinan ?
3. Bagaimana cara untuk menggunakan kepemimpinan agar efektif dalam berwirausaha?
4. Bagaimana kondisi wirausaha Indonesia tanpa kepemimpinan?
5. Apa itu teori karakteristik?
6. Apa itu teori Kepemimpinan?
7. Bagaimana perbedaan antara pemimpin dan manajer?
8. Apa pentingnya kepemimpinan dalam kewirausahaan?
9. Apa tips untuk memupuk jiwa kepemimpinan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan dari penulisan makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan 2. Untuk mengetahui jenis-jenis kepemimpinan
3. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan agar efektif dalam berwirausaha 4. Untuk mengetahui kondisi wirausaha Indonesia tanpa kepemimpinan
5. Untuk mengetahui apa itu teori karakteristik 6. Untuk mengetahui apa itu teori kepemimpinan
7. Untuk mengetahui perbedaan antara pemimpin dan manajer 8. Untuk mengetahui kepemimpinan dalam kewirausahaan 9. Untuk mengetahui tips untuk memupuk jiwa kepemimpinan
3 BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan. (Ordway Tead) Kepemimpinan adalah kemampuan mengajak atau mengarahkan orang tanpa memakai perbawa atau kekuatan formal jabatan atau keadaan luar. (Reuter) Kepemimpinan adalah perilaku individu apabila dia mengarahkan kegiatan -kegiatan kelompok untuk mencapai tujuan bersama. (J. K. Hemphill & Coons)1 Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seorang pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai yang diinginkan pemimpin. (G. R. Terry) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas kelompok untuk menetapkan tujuan dan mencapai tujuan. (Fred E. Fiedler). Kepemimpinan adalah seni membujuk bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka dengan semangat keyakinan. (Harold Koontz & Cyril O”Donnel)
Kepemimpinan adalah satu bentuk dari kekuasaan dalam hal mana pengikut banyak tidaknya mengharuskan menerima pengarahan dan pengawasan dari orang lain (James Donelly) Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan pengaruh menuju pencapaian tujuan tertentu. (John A. Pierce & Richard B. Robinson) Kepemimpinan merupakan pengaruh interpersonal yang terlatih dalam suatu situasi dan melalui proses komunikasi, diarahkan pada pencapaian tujuan khusus. ( Robert Tannebaum & Fred Massarik)2
Menurut Sopiah (2012:119),“kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dan sekelompok anggota yangsaling berhubungan tugasnya”.Sedangkan menurut Badeni (2012:126),“kepemimpinan merupakan kemampuan,proses dan seni mempengaruhi orang dankelompok orang agar memiliki kemauanuntuk mencapai tujuan
1 Ariefah Sundari, Ahmad Fathur Rozi, dan Ahmad Yani Syaikhudin, Ariefah Sundari, S.Kom, SM, MM.
Ahmad Fathur Rozi, SE, MM. Ahmad Yani Syaikhudin, SE, MM., 2022.
2 Ibid
4
organisasi3” Menurut Sudarwan Danim (2003: 53)4 menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberikan arahan kepada individu atau kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal yang sama juga disampaikan oleh Prayitno Nur menjelaskan tentang kepemimpinan, menurutnya bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Namun berbeda definisi kepemimpinan menurut Baharuddin dan Umiarso, mereka menjelaskan bahwa kepemimpinan adalah suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan sehingga kemampuan pemimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi.
B. Jenis-Jenis Kepemimpinan
Menurut Sopiah (2012:121)5, ada berbagai macam jenis kepemimpinan,antara lain sebagai berikut:
1. Kepemimpinan transaksional
Model kepemimpinan ini berfokus pada transaksi antarpribadi, antara manajemen dan karyawan. Kepemimpinan transaksional melibatkan pertukaran, dimana seorang pemimpin melayani sekelompok orang untuk mendapatkan sesuatu sebagai balasannya.Burns (1978) menjelaskan tipe ini sebagai “bertukar satu hal dengan yang lain; pekerjaan untuk suara atau subsidi untuk kontribusi kampanye6
2. Kepemimpinan karismatik
Kepemimpinan ini menekankan perilaku pemimpin yang simbolis.
3. Kepemimpinan visioner
Kepemimpinan ini merupakan kemampuan untuk menciptakan dan mengartikulasikan suatu visi yang realistis, dapat dipercaya, atraktif dengan
3 Karyawan Pada, P T Himawan, dan Putra Medan, “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HIMAWAN PUTRA MEDAN Elferida J Sinurat” 3, no. 2 (2017).
4 E Bahruddin, Dana Wijayanti Rubayah, dan Salati Asmahasanah, “Peran Kepemimpinan Dalam Mengembangkan Karakter Kepercayaan Diri Peserta Didik Untuk Berbisnis,” Jurnal Ekonomis Islam 10, no. 1 (2019): 51–59.
5 Pada, Himawan, dan Medan, “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HIMAWAN PUTRA MEDAN Elferida J Sinurat.”
6 Meli Chua, Ricky Junaidy, dan David Humala Sitorus, “Gaya Kepemimpinan dan Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi,” Jurnal PROFITA: Akuntansi dan Manajemen 1, no. 2 (2022): 84–90.
5
masa depan bagi suatu organisasi atau unit organisasi yang terus tumbuh dan terus meningkat.
4. Kepemimpinan tim
Menjadi pemimpin efektif harusnmempelajari keterampilan seperti kesabaran untuk membagi informasi,percaya kepada orang lain,menghentikan otoritas dan memahami kapan harus melakukan intervensi.
Adapun jenis-jenis gaya kepemimpinan menurut Yani (2012:216)7 adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Kharismatik
Pemimpin kharismatik ini memiliki kekuatan energi, daya tarik, dan wibawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
2. Kepemimpinan Paternalistis dan Maternalistis Yaitu tipe kepemimpinan yang kebapaan 3. Kepemimpinan Militeristis
kepemimpinan yang menekankan pada kedisiplinan, ketegasan, dan struktur formal. Gaya ini sering diterapkan di lingkungan militer yang menuntut pengambilan keputusan yang cepat dan efektif, terutama dalam situasi yang penuh tekanan dan berisiko tinggi8
4. Kepemimpinan Otokratis
Kepemimpinan otokratis itu mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
5. Kepemimpinan Laissez Faire
Pada kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri.
6. Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populistis ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional.
7. Kepemimpinan administratif atau Eksekutif
7 Ibid
8 Jurnal Pendidikan, Muhammad Shaiful Bahri, dan Yudin Citriadin, “Kepemimpinan Militeristik Pendidik” 6, no. 1 (2025): 2–4, https://doi.org/10.29303/goescienceed.v6i1.613.
6
Kepemimpinan ini ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas- tugas administrasi secara efektif.
8. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu,mau mendengarkan nasihat dan sugesti bawahannya
C. Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Berwirausaha
Kepemimpinan merupakan suatu proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas para anggota kelompok organinasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi Kepemimpinan Melibatkan Unsur9:
1. Pengaruh.
Menanamkan & menggunakan pengaruh yang efektif dan efisien melalui motivasi eksternal.
a) Menanamkan pengaruh. Diberikan imbalan yang sesuai harapan.
b) Penggunaan pengaruh. Proses memotivasi karyawan untuk peningkatan prestasi kerja.
2. Proses komunikasi (kejelasan & ketepatan).
Pemimpin harus menciptakan arus komunikasi yang efektif yaitu:
a) Jelas.
b) Dipercaya dan konsisten.
c) Dapat dipertanggungjawabkan.
3. Terfokus pada pencapaian tujuan.
Pemimpin yang efektif harus memperhatikan:
a) Tujuan individu.
b) Tujuan Kelompok.
c) Tujuan organisasi.
D. Wirausaha Indonesia Tanpa Kepemimpinan
Dewasa ini, hamper setiap hari di Indonesia, kita menyaksikan nama-nama baru bermunculan menjadi wirausaha-wirausaha junior. Sebaliknya, hamper setiap hari kita saksikan wirausaha-wirausaha sering terlibat perkara-perkara hukum, bisnisnya ditutup
9 Fakultas Ekonomi dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, “Program Studi Akuntansi,” no.
115040132 (2017).
7
dan mereka kehilangan reputasi. Sebagian besar wirausaha Indonesia juga begelut dengan ketidakpastian dan semakin banyak yang hidup. Banyak bisnis keluarga yang bangkrut hanya karena kepemimpinan dari pada ahli warisnya yang kurang kompeten.
Sebaliknya, ada juga yang memiliki mimpi besar, tumbuh dan berkembang, tetapi belum dibangun dengan kepemimpinan yang kuat. Sejarah kewirausahaan Indonesia pun ditandai dengan kentalnya jiwa “dagang”, tetapi miskin kepemimpinan. Sebagian besar usaha-usaha yang dibangun dengan jiwa dagang itu umumnya hancur begitu memasuki generasi kedua atau ketiga. Kelemahan kepemimpinan itu berkaitan dengan reputasi usaha jenis industri. Untuk usaha di bidang consumer goods yang memiliki reputasi kuat, lemahnya kepemimpinan baru akan terlihat jelas dampaknya setelah satu generasi berlalu10.
Dalam bidang properti, kerusakan dapat segera bisa diketahui antara satu sampai lima tahun, sedangkan sektor keuangan dan industri dapat dideteksi antara satu sampai dua tahun. Berbeda dengan perusahaan keluarga, perusahaan yang telah dikelolah oleh profesional, gejala lemahnya kepemimpinan dapat segera diketahui antara tiga sampai lima tahun, yaitu setiap menyelenggarakan rapat umum pemegang saham. Oleh karena itu, dalam manajamenen bila top level management tersebut kepemimpinannya melemah, maka akan diganti dengan yang baru.
E. Teori Karakteristik
Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh kouzes & posner (2004:26-27)11 ada 20 karakteristik dari seorang pemimpin :
1) Jujur
2) Berorientasi ke depan 3) Kompeten
4) Membangkitkan semangat 5) Cerdas
6) Berwawasan adil 7) Berwawasan luas 8) Mendukung 9) Dapat dipercaya
10 Ibid
11 Baiturrohma Yuliana dan Isro Ani Widayati, “Analisis Karakteristik Pemimpin Yang Dikagumi Oleh Bawahan,” Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi 2, no. 1 (2018): 209–18,
https://doi.org/10.25139/jai.v2i1.1152.
8 10) Dapat diandalkan
11) Kooperatof 12) Tegas 13) Imajinatif 14) Ambisius 15) Berani 16) Perhatian 17) Dewasa 18) Setia
19) Pengendalian diri 20) Independen
Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (2003:75) Teori tentang analisis kepemimpinan berdasarkan ciri yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan
“traitstheory” memberi petunjuk bahwa ciri-ciri ideal tersebut ialah12 : 1) Pengetahuan umum yang luas,
2) Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, 3) Sifat inkuisitif,
4) Kemampuan analitif, 5) Daya ingat yang kuat, 6) Kapasitas integratif,
7) Kemampuan berkomunikasi secara efektif, 8) Keterampilan mendidik,
9) Rasionalitas, 10) Objektivitas, 11) Pragmatisme,
12) Kemampuan menentukan skala prioritas,
13) Kemampuan membedakan yang urgen dan yang penting, 14) Rasa tepat waktu,
15) Rasa kohesi yang tinggi, 16) Naluri relevansi,
17) Keteladanan
18) Kesediaan menjadi pendengar yang baik,
12 Ibid
9 19) Adaptabilitas,
20) Fleksibititas, 21) Ketegasan, 22) Keberanian,
23) Orientasi masa depan, 24) Sikap yang antisipatif.
Sedangkan menurut Amirullah (2015:17) Analisis yang terkait pada penelitian yang dilakukan oleh Stogdill (1974) mengungkapkan sejumlah karakter yang secara konsisten menunjukkan ciri-ciri pemimpin efektitif. Karakter-karakter tersebut adalah:
1) Rasa tanggung jawab;
2) Semangat;
3) Kemauan keras;
4) Mengambil resiko;
5) Orisinalitas;
6) Kepercayaan diri;
7) Kapasitas untuk menangani tekanan;
8) Kapasitas untuk mempengaruhi;
9) Kapasitas untuk mengkoordinasikan apa upaya-upaya orang lain dalam mencapai tujuan
F. Teori Kepemimpinan
Ada beberapa teori kepemimpinan menurut Robbins dan Judge (2015). diantaranya adalah sebagai berikut13 :
1) Teori Sifat
Trait theory of leadership atau teori sifat kepemimpinan adalah teori kepemimpinan yang mempertimbangkankualitas dan karakteristik seseorang yang membedakan pemimpin atau bukan, perbedaan tersebut bisa bermacam-macam berupa kepribadian, social, fisik atau intelektual.
2) Teori Perilaku
Behavioral theory of leadership atau teori perilaku kepemimpinan adalah teori mengenai bagaimana perilaku seorang pemimpin dapat mempengaruhi kinerja dari seseorang atau kelompok, teori ini mencakup beberapa perilaku-perilaku pemimpin
13 Asiva Noor Rachmayani, teori dan dasar kepemimpinan, 2015.
10
seperti misalnya keramahan,orientasi kepada pekerja, orientasi kepada produksi ataupun orientasi kepada hasil.
3) Teori Kontingensi
Contingency theory atau bisa disebut juga sebagai teori kepemimpinan situasional adalah bagaimana pemimpin bisa mengubah perilaku kepemimpinannya seusai dengan situasi yang ada agar kinerja orang atau kelompok yang dipimpinnya menjadi lebih efektif dan efisien.
4) Teori Kepemimpinan Karismatik
Charismatic leadership theory atau teori kepemimpinan karismatik adalah bagaimana pemimpin bisa mempengaruhi pengikut atau bawahannya dengan karisma nya, para pengikut atau bawahannya menganggap pemimpin tersebut sebagai seorang pahlawan, memiliki peran yang penting dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang luar biasa sehingga terinspirasi dari pemimpin tersebut.
5) Teori Kepemimpinan Transaksional
Transactional Leadership atau kepemimpinan transaksional adalah bagaimana seorang pemimpin menciptakan pengikut atau bawahan yang bekerja dengan efektif dan efisien dengan cara seperti memberikan reward atau penghargaan atas setiap pencapaian para pengikut atau bawahannya
6) Teori Kepemimpinan Transformasional
Transformational Leadership atau kepemimpinan transformasional adalah bagaimana seorang pemimpin mampu menginspirasi para pengikut atau bawahannya untuk mengesampingkan kepentingan diri mereka sendiri demi mewujudkan kepentingan dari suatu organisasi, pemimpin memberi perhatian pada setiap kebutuhan dan kekhawatiran dari pengikut atau bawahannya sehingga memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap para pengikutnya.
G. Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupuninformal, dan menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya.
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya” saja.
11
Bawahan atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi
formal saja. Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari tiga hal yang selalu berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang diperoleh, bawahan,dan lingkungan kerja. Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih melalui jalur formal (seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar yuridis yang dimiliki. Artinya seseorang dapat menjadi manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu adanya surat keputusan atau surat pengangkatan.
Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan yang dimiliki berdasarkan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan14
Perbedaan Pemimpin dan Manajer
Pemimpin Manager
1. Berinovasi
2. Tidak dapat di cetak
3. Menumbuhkan kepercayaan
4. Memiliki perspektif jangka panjang 5. Berorientasi pada peluang-peluang masa depan
6. Menciptakan
7. Adalah dirinya sendiri 8. Melakukan hal yang benar 9. Mengembangkan
10. Memfokuskan pada kepentingan publik
11. Bertanya apa dan mengapa 12. Menentang status quo
1. Mengelola 2. Dapat di cetak
3. Mengandalkan kontrol 4. Berorientasi jangka pendek 5. Berorientasi pada hasil 6. Meniru
7. Seperti tentara yang siap selalu diperintah
8. Melakukan dengan benar 9. Memelihara
10. Memfokuskan pada sistem dan struktur
11. Bertanya bagaimana dan kapan 12. Menjalankan status quo
Berkaitan dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagai staf atau karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur hierarki
14 Asiva Noor Rachmayani, “konsep kepemimpinan,” 2015, 6.
12
organisasi. Bawahan atau karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena takut dikenakan hukuman oleh manajer. Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki bawahan yang biasanya disebut sebagai pengikut. Bawahan atau pengikut menjalankan perintah dari pimpinan (leader) atas dasar kewibawaan pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta perlakuannya yang baik. Adapun dari segi lingkungan kerja, manajer biasanya hanya dapat memimpin pada lingkungan kerja organisasi formal saja dan bertanggung jawab kepada atasannya.Sedangkan pemimpin (leader) dapat memimpin lingkungan kerja organisasi baik formal maupun informal dan bertanggung jawab kepada anak buahnya. Seorang pemimpin (leader) merupakan bagian dari pengikut sedangkan manager merupakan bagian dari organisasi.
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa pimpinan (leader) memiliki fungsi dasar mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan.
Sedangkan fungsi seorang manajer berkaitan dengan manajemen, yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dalam menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan dapat melakukan paksaan atau hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang pemimpin (leader) lebih menekankan pengaruh atau karisma yang dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan atau hukuman. Pemimpin dan manajer merupakan salah satu intisari, sumber daya pokok, dan titik sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.
Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang pemimpin atau manajer dalam menjalankan wewenangnya akan sangat menentukan apakah tujuan organisasi atau perusahaan tersebut dapat tercapai atau tidak. Hal yang perlu di tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer buruk dan pemimpin adalah baik. Perlunya kombinasi dan campuran yang tepat di antara keduanya, sangat dibutuhkan dalam organisasi, pada berbagai tingkat jabatan yang berbeda-beda. Sehingga organisasi yang tengah dijalani dapat mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
13
H. Kepemimpinan (Leadership) Dalam Kewirausahaan ( Entepreneurship) Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausahawan memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
Menurut Poniman (2009)15, Kepemimpinan adalah Kemampuan untuk menentukan kemana hidup akan kita arahkan, apa-apa saja yang ingin kita lakukan dalam hidup ini, dan jalan mana yang harus kita tempuh untuk mencapainya. Sebagai seorang pemimpin, leadership haruslah diletakkan didepan managerialship layaknya seorang nahkoda yang memberikan arahan kemana kapal akan berlabuh kemudian tugas selanjutnya memberikan motivasi dan pembinaan kepada para kelasinya untuk selanjutnya dapat dilakukan pendelegasian. Karena setiap manusia pada dasarnya harus terlebih dahulu bisa memimpin dirinya sendiri, baru kemudian mengelola hidupnya. Efektif harus mendahului efisisen.
Seorang pemimpin akan menimbang terlebih dulu bawahan yang akan ditugasi, apakah ia memiliki valensi yang cukup untuk mengemban tugas yang akan diberikan.
Konsep kubik leadership yaitu menyelesaikan setiap masalah dari pangkalnya dan menuntaskan hingga ke hilirnya dapat menggunakan tiga anatomi kepemimpinan hidup manusia, yaitu: awali dengan keyakinan, tindaklanjuti dengan aksi, dan buktikan dengan pekerti.
Contoh seorang enterpreneurship yang mempunyai jiwa kepemimpinan (leadership) yang sukses dan mulia dalam kehidupan nyata adalah :
Nurhayati Subakat seorang kosmetik wanita “wardah”, awalnya ia adalah seorang karyawati, namun kemudian banting setir dan mencoba usaha kosmetik yang diraciknya
15 Determinan Ketimpangan Pembangunan et al., “Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan” 06, no. 01 (2022): 17–35.
14
sendiri dan usaha itu mulai berkembang. Namun tanpa disangka musibah kebakaran datang padanya. Rumah beserta produk-produk kosmetiknya habis terbakar, bahkar mosdal usaha Rp 200 juta pun musnah dilalap api dengan seketika. Yang tersisa hanya sebuah kamar miliknya. Saat semangat dan motivasi usahanya seakan padam akibat peristiwa itu. Namun tiba-tiba hatinya tersentuh ketika melihat kesediahan dan kesulitan para bekas karyawannya, dari sinilah semangatnya kembali bangkit untuk menyelamatkan para karyawannya yang kehilangan pekerjaan. Akhirnya dengan modal silaturohmi dan keyakinan akan pertolongan Allah, usahanya kembali bangkit dengan berbagai inovasi-inovasi baru terkait produknya hingga saat ini dan maju dengan sangat pesat. seorang nurhayati subakat bekerja dengan prinsip menolong/memberi, bukan untuk sekedar dirinya atau perusahaannya namun lebih kepada pengabdian kepada Tuhan nya (Ginanjar A,A. 2001).
Jadi, dengan tiga anatomi kepemimpinan hidup manusia tersebut, seorang pemimpin akan mampu dan sukses memimpin diri sendiri bahkan memimpin perusahaannnya untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan, serta dapat menciptakan kebahagiaan kepada semua karyawan serta diri sendiri seperti contoh diatas. Tiga anatomi kepemimpinan secara rinci sebagai berikut:
1. Keyakinan.
Segala sesuatu harus dimulai dari keyakinan. Keyakinan memberikan kekuatan.
Ada tiga prinsip yang harus diyakini, yaitu prinsip manusia, prinsip alam, dan prinsip Tuhan. Prinsip manusia akan mengajak anda memahami pilihan-pilihan hidup serta membantu anda mengarahkan hidup untuk dapat meraih sukses jangka panjang. Banyak hal-hal yang mendorong kita melakukan sesuatu. Prinsip alam akan mengajak anda melihat bagaimana alam ini bekerja dan bagaimana anda dapat memanfaatkan hukum alam yang ada untuk senantiasa menghadirkan keberuntungan dalam hidup. Prinsip Tuhan adalah sebuah eksistensi dan prinsip-prinsip yang hanya dimiliki-Nya, prinsip- prinsip yang tidak mungkin dimiliki Makhluk-Nya.
Dengan memiliki 3 keyakinan tersebut maka seseorang bahkann seorang pemimpin:
(a) akan memperolah 4-TA (harta, takhta, kata, dan cinta) ditingkatan yang lebih baik;
(b) perjalanan hidupnya akan lebih terjaga; (c) akan dipenuhi keberuntungan; (d) akan mampu menembus semua keterbatasan.
15 2. Aksi
Keyakinan memberikan kekuatan, dan aksi melejitkan kekuatan itu. Ada tiga dimensi etos kerja, yaitu sebuah kombinasi cara kerja yaitu kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Kerja keras adalah bentuk usaha yang terarah dalam mendapatkan sebuah hasil, dengan menggunakan energi sendiri sebagai input (modal kerja). Seorang pekerja/pemimpin harus memiliki stamina yang kuat, disiplin, berdayaguna serta ketersediaan diri yang tinggi. Kerja cerdas adalah bentuk usaha terarah untuk mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan mesin kecerdasan sebagai daya ungkit prestasi kerja. Mesin kecerdasan ada 4 yaitu mesin sensing, mesin thinking, mesin intuiting, dan mesin feeling (STIF). Dengan adanya kerja cerdas maka kita bisa menciptakan sebuah daya ungkit agar output kerja lebih besar tanpa adanya energi tambahan. Kerja Ikhlas adalah bentuk usaha terarah dalam mendapatkan sebuah hasil dengan menggunakan kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan dirinya. Seorang pekerja ikhlas memiliki kapasitas yang besar dan kejernihan pandangan. Selain itu, hidupnya yang penuh keberuntungan digunakan untuk memberi manfaat sebanyak mungkin.
3. Pekerti
Pekerti adalah sikap mental yang melahirkan kecenderungan perilaku sehari-hari, sedangkan pimpin pekerti adalah kebiasaan seseorang untuk memimpin dirinya sendiri dengan sikap dan perilaku mulia. Aksi melejitkan kekuatan, sementara pekerti menjaga kesuciannya. Terdapat tiga sikap dan perilaku untuk meraih hidup sukses dan mulia yaitu sikap positif, sikap produktif, dan sikap kontributif harus senantiasa bersinergi dalam hidup. Sikap dan Perilaku Positif meliputi lawan tamak dengan sahaja, lawan sombong dengan rendah hati, lawan angan dengan tawakkal, dan lawan ingkar dengan taat. Sikap dan Perilaku Produktif meliputi: lawan malas dengan rajin, lawan kebiasaan merusak dengan memelihara, lawan cepat puas dengan cita-cita dan lawan putus asa dengan ikhtiar. Sikap dan Perilaku Kontributif, meliputi: lawan dengki dengan sayang, lawan pelit dengan murah, lawan egois/asosial dengan berbagi dan lawan riya dengan terbang rendah.
16 I. Tips Memupuk Jiwa Kepemimpinan
Untuk memupuk jiwa kepemimpinan, selain hal-hal diatas , lakukan hal-hal berikut16 : a) Bangunlah pengetahuan.
b) Bukalah jendela sel-selmu c) Disiplin diri
d) Bekerjalah dengan prioritas e) Kerjakan atau delegasikan
f) Bangunlah kepercayaan dan respek g) Jagalah kestabilan emosi
h) Latihlah diri berkomunikasi dan mumpuni i) Belajarlah menulis
j) Gunakan manajemen
16 Ekonomi dan Tamansiswa, “Program Studi Akuntansi.”
17 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu..Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
B. Saran
Sangat di perlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribai manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadil uar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin.
Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Oleh karena itu, Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
18
DAFTAR PUSTAKA Asiva Noor Rachmayani. “konsep kepemimpinan,” 2015, 6.
———. teori dan dasar kepemimpinan, 2015.
Bahruddin, E, Dana Wijayanti Rubayah, dan Salati Asmahasanah. “Peran
Kepemimpinan Dalam Mengembangkan Karakter Kepercayaan Diri Peserta Didik Untuk Berbisnis.” Jurnal Ekonomis Islam 10, no. 1 (2019): 51–59.
Chua, Meli, Ricky Junaidy, dan David Humala Sitorus. “Gaya Kepemimpinan dan Pengaruhnya Terhadap Efektivitas Organisasi.” Jurnal PROFITA: Akuntansi dan Manajemen 1, no. 2 (2022): 84–90.
Ekonomi, Fakultas, dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. “Program Studi Akuntansi,” no. 115040132 (2017).
Pada, Karyawan, P T Himawan, dan Putra Medan. “PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. HIMAWAN PUTRA MEDAN Elferida J Sinurat” 3, no. 2 (2017).
Pembangunan, Determinan Ketimpangan, Antar Wilayah, D I Provinsi, Sumatera Utara, Susanti Harahap, Fakultas Ekonomi, dan D A N Bisnis. “Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan” 06, no. 01 (2022): 17–35.
Pendidikan, Jurnal, Muhammad Shaiful Bahri, dan Yudin Citriadin. “Kepemimpinan Militeristik Pendidik” 6, no. 1 (2025): 2–4.
https://doi.org/10.29303/goescienceed.v6i1.613.
Sundari, Ariefah, Ahmad Fathur Rozi, dan Ahmad Yani Syaikhudin. Ariefah Sundari, S.Kom, SM, MM. Ahmad Fathur Rozi, SE, MM. Ahmad Yani Syaikhudin, SE, MM., 2022.
Yuliana, Baiturrohma, dan Isro Ani Widayati. “Analisis Karakteristik Pemimpin Yang Dikagumi Oleh Bawahan.” Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis dan Inovasi 2, no.
1 (2018): 209–18. https://doi.org/10.25139/jai.v2i1.1152.