MAKALAH KIMIA ORGANIK SINTESIS SALBUTAMOL
Disusun oleh:
Adna Tri Yuliasari (21414200) Intan Aprilia (2141420031) Nilam Kartika Dewi (21414200) Vitria Devanny ()
1E D4 Teknologi Kimia Industri POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga presentasi serta penyusunan makalah dapat diselesaikan dengan judul “Sintesi Salbutamol”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kimia Organik secara berkelompok yakni Project Base Learning. Disamping itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga mahasiswa terkait.
Terpenuhi dan terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan sdari berbagai pihak. Oleh karena itu, selaku praktikan ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Sigit Udjayana selaku Dosen Pengampu mata kuliah Kimia Organik.2.
Teman-teman selaku kelompok () 1E D4 Teknologi Kimia Industri.3.
Orang tua dan teman teman 1E D4 Teknologi Kimia IndustriKarena dalam penyusunan makalah ini, selaku penulis menyadari masih banyak yang perlu dipelajari dan dibahas. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya kritik dan saran untuk menjadikan makalah ini menjadi lebih baik. Kami selaku penulis mohon maaf apabila masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Demikian yang dapat disampaikan, kami ucapkan terima kasih.
Malang, 10 Juni 2022
Team Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salbutamol atau albuterol diklasifikasikan dalam golongan agonis reseptor beta-2 adregenik short-acting yang digunakan untuk kondisi bronkospasme dalam kondisi asma dan penyakit paru. Salbutamol sendiri mulai dipasarkan pada tahun 1968 di Inggris dengan nama dagang Ventolin. Salbutamol beredar di Indonesia dengan beberapa bentuk seperti inhalan, nebulasi, tablet oral, dan sirup dengan merk dagang Proventil dan yang terkenal adalah Ventolin.
Sintesis ialah merekasikan rekasi reaksi kimia untuk memperoleh produk terntentu. Sintesis salbutamol adalah mereaksikan reaksi reaksi kimia untuk memperoleh produk salbutamol. Pada makalah ini sintesis salbutamol akan menjadi topik utama. Melalui pengetahuan tentang definisi, konsep sintesis, dosis, efek samping, mekanisme, serta materia safety data sheet (MSDS) dari salbutamol kita dapat mempelajari lebih detail dan mampu mengaplikasikannya.
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ruang lingkup masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pembahasan mengenai Salbutamol 2. Pengelompokan Sintesis Salbutamol 3. Pembuatan Salbutasma
4. Material Safety Data Sheet (MSDS) dari Salbutamol 1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Salbutamol?
2. Bagaimana pengelompokan sintesis salbutamol?
3. Bagaimana pembuatan salbutasma?
4. Apa saja Material Safety Data Sheet (MSDS) dari Salbutamol?
1
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui informasi mengenai seputar salbutamol 2. Mengetahui macam-macam sintesi salbutamol 3. Mengetahui proses pembuatan salbutasma 4. Mengetahui MSDS salbutamol
1.5 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, maka manfaat pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi mahasiswa dalam memahami sintesis salbutamol atau sebagai literatur untuk menambah wawasan serta pengetahuan.
2. Bagi Masyarakat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi kepada masyarakat dalam dunia kesehatan mengenai sintesis salbutamol yang digunakan sebagai obat asma.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Salbutamol
2.1.1 Pengertian Salbutamol 2.1.2 Mekanisme Salbutamol 2.1.3 Dosis Salbutamo
2.1.4 Manfaat Salbutamol 2.2 Sintesis Salbutamol
2.2.1 Sintesis dari Metil Ester Salisilat 2.2.2 Sintesis dari Asetofenon
2.2.3 Sintesis dari Adrenalin 2.2.4 Sintesis dari Norephinephrin
Norephinephrin atau juga di sebut sebagai noradrenalin merupakan neurotransmitter alamai yang berasal dari ujung saraf dan bekerja untuk meningkatkan kekuatan kontraksi otot dan kecepatan serta kekuatan kontraksi jantung. Noreephinephrin sangat berperan penting dalam merespon fight-or-flight dimana tubuh bersiap bereaksi atau mundur dari ancaman.
Norephirephrin ini dapat dimodifikasi dan dikembangkan menjadi salbutamol. Modifikasi ini diawali dengan substitusi ion hydrogen pada gugus amin dengan isopropyl membentuk senyawa isoproterenol (isoprenaline), yang meningkatkan efek stimulasi β- adrenoreseptor. Mekanisme selanjutnya adalah substitusi gugus isopropyl dengan gugus t-butyl.
3
Norepinerfin (solid)
Titik didih : 442,6 C Titik lebur : 217 C Isoproterenol (solid)
Titik didih : 417,5 C Titik lebur : 175 C Endotermis
Entalpi ikatan isoproterenol
Ikatan Entalpi (Kj/mol) Jumlah Total
O-H 464 3 1392
C-O 360 3 1080
C-C 348 7 2436
C-H 414 13 5382
C=C 611 3 1833
C-N 305 2 610
N-H 389 1 389
Total 13122 Kj/mol
Entalpi ikatan reaksi salbutamol Entalpi ikatan Salbutamol
Ikatan Entalpi (Kj/mol) Jumlah Total
O-H 464 3 1392
C-O 360 3 1080
C-C 348 9 3132
C-H 414 17 7038
C=C 611 3 1833
C-N 305 2 610
N-H 389 1 389
Total 15474 Kj/mol
dH = dH produk - dH reaksi
dH = 2352 Kj/mol
endotermis
2.3 Pembuatan Salbutasma Tablet 2.3.1 Alat dan Bahan 2.3.2 Prosedur
2.4 Material Safety Data Sheet (MSDS)
5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
DAFTAR PUSTA
7