MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN PADA CAPAIAN PEMBELAJARAN IPAS
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran IPA SD yang diampu oleh : Dr. Lilik Bintartik, M. Pd.
Offering H22 Disusun oleh Kelompok 4:
1. Faisadini Intan Bahari (220151604405/10) 2. Kumala Wurdaningrum (220151605903/16) 3. M. Ridho Alamsyah (220151603617/20) 4. Rismanda Juniandani (220151609518/26) 5. Rya Nika Dilava (220151609851/27) 6. Treicika Pimnastuti (220151606197/31) 7. Widya Dirodsaharwati (220151605993/35)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FEBRUARI 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Model Pembelajaran Pada Capaian Pembelajaran IPAS ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran IPA SD yang diampu oleh Dr. Lilik Bintartik, M.Pd. Makalah ini disusun juga sebagai salah satu sarana untuk menambah pengetahuan, wawasan, serta keterampilan pada Mahasiswa.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini tidak luput dari suatu kesalahan.
Kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan sangat berguna bagi kami penulis sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan penulisan makalah ke arah yang lebih baik dan sempurna. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Blitar, 05 Februari 2024
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......
1.1 Latar Belakang...
1.2 Rumusan Masalah...
1.3 Tujuan...
BAB II PEMBAHASAN......
2.1 Macam-macam Model Pembelajaran...
2.1.1 Model Problem Based Learning ( PBL )...
2.1.2 Model Project Based Learning (PjBL)...
2.1.3 Model Discovery Learning...
2.2 Macam-macam Metode Pembelajaran...
2.3 Analisis Model Terhadap CP pada Pembelajaran IPAS...
BAB III PENUTUP......
Kesimpulan...
DAFTAR PUSTAKA...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Model pembelajaran menjadi kunci penting dalam mencapai tujuan pendidikan.
Alternatif model pembelajaran yang cocok untuk Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Model- model pembelajaran yang akan dibahas meliputi Problem-Based Learning, Project- Based Learning, dan Discovery Learning. Selain itu, akan ditinjau juga metode pembelajaran lain yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPAS.
Problem-Based Learning (PBL), Project-Based Learning (PjBL), dan Discovery Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran aktif, pemecahan masalah, dan eksplorasi. PBL menekankan pada penyajian masalah kompleks yang memerlukan pemikiran kritis dan pemecahan masalah siswa. PjBL melibatkan siswa dalam proyek-proyek praktis yang memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks nyata. Sementara itu, Discovery Learning mengajak siswa untuk menemukan pengetahuan melalui eksplorasi, percobaan, dan pengalaman langsung.
Analisis terhadap model-model tersebut akan dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan mereka dalam mencapai Capaian Pembelajaran IPAS. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti pengembangan pemahaman konsep, penguasaan keterampilan praktis, dan pembentukan sikap saintifik. Dengan memahami keunggulan dan kelemahan masing-masing model pembelajaran, diharapkan dapat ditemukan pendekatan pembelajaran yang paling efektif untuk memenuhi tujuan pembelajaran IPAS pada tingkat SD.
Melalui analisis ini, diharapkan dapat ditemukan rekomendasi model pembelajaran yang cocok untuk IPAS pada tingkat SD, serta pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana model-model tersebut dapat mempengaruhi pencapaian pembelajaran siswa dalam konteks IPAS. Ini akan memberikan kontribusi penting untuk pengembangan praktik pembelajaran di masa mendatang, serta memberikan panduan bagi pendidik dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran IPAS.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja alternatif model pembelajaran yang cocok untuk IPAS?
2. Apa saja alternatif metode pembelajaran yang cocok untuk IPAS?
3. Bagaimana analisis model terhadap capaian pembelajaran pada pembelajaran IPAS?
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan alternatif model pembelajaran yang cocok untuk IPAS?
2. Untuk menjelaskan alternatif metode pembelajaran yang cocok untuk IPAS?
3. Untuk menjelaskan analisis model terhadap capaian pembelajaran pada pembelajaran IPAS?
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Macam-macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah pendekatan atau strategi yang digunakan oleh pendidik untuk merancang dan mengelola proses pembelajaran agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan efektif. Model pembelajaran mengatur bagaimana informasi disampaikan kepada siswa, interaksi antara guru dan siswa, serta peran siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka. Model pembelajaran dapat bervariasi berdasarkan pendekatan, struktur, dan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Tujuan dari model pembelajaran adalah untuk memfasilitasi pemahaman, penguasaan keterampilan, dan pengembangan sikap yang diinginkan oleh siswa.
2.1.1 Model Problem Based Learning ( PBL ) a. Pengertian
Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata (real world) untuk memulai pembelajaran dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Problem Based Learning adalah pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistematik untuk memecahkan masalah atau tantangan yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Langkah - langkah
Fase / Langkah - langkah Penjelasan
Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang diperlukan, pengajuan masalah, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapat
penjelasan pemecahan masalah.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, model dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan kelompoknya.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dalam proses-proses yang mereka gunakan.
c. Keterkaitan
Bahwa IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari suatu fenomena alam / gejala alam yang nyata dengan pendekatan menggunakan metode ilmiah baik secara observasi, percobaan dan eksperimen. Setelah mengetahui pengertian dari IPA, dapat kita lihat hubungan bahwa model pembelajaran PBL ( Problem Based Learning ) itu cocok digunakan dalam pembelajaran IPA SD karena Model PBL ( Problem Based Learning ) berbasis masalah dalam kehidupan sehari - hari dan IPA adalah ilmu yang mempelajari fenomena alam sekitar atau kejadian sekitar.
2.1.2 Model Project Based Learning (PjBL) a. Pengertian
Abidin menyebutkan Project Based Learning adalah pembelajaran yang memberikan tekanan pada aktivitas siswa dalam belajar memecahkan berbagai masalah yang bersifat “open-ended” dan dapat mengaplikasikan pengetahuannya untuk mengerjakan proyek agar tercipta “produk otentik”
tertentu.
b. Langkah - langkah
Fase/Langkah-langkah Penjelasan
Membuka dengan Pertanyaan Guru memulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas
Merancang Rencana Proyek Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik.
Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek.
Menyusun Jadwal Proyek Aktivitas pada tahap ini antara lain: 1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, 2) membuat deadline penyelesaian proyek, 3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, 4) membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek, dan 5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara
Memantau Perjalanan Proyek Pengajar bertanggung jawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Penilaian Hasil Produk Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
Evaluasi Proses dan Hasil Proyek
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan
pengalamanya selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru.
c. Keterkaitan
Pembelajaran IPA pada hakikatnya adalah scientific inquiry, yaitu pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Model pembelajaran yang bersifat scientific inquiry yaitu Project Based Learning dimana proses pembelajarannya secara langsung melibatkan siswa untuk lebih mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dalam mengerjakan sebuah proyek. Hasil penelitian terdahulu yang relevan menunjukkan bahwa PjBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir kognitif siswa, khususnya pada pembelajaran IPA di tingkat sekolah dasar.
2.1.3 Model Discovery Learning a. Pengertian
Pada dasarnya model pembelajaran ini menekankan pada proses untuk memahami suatu konsep materi secara aktif dan mandiri yang nantinya akan diperoleh sebuah kesimpulan. Dalam model ini peserta didik diharapkan akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan guru akan berperan hanya sebagai fasilitator. Secara ringkas Discovery Learning adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk berusaha sendiri untuk mencari, menyelidiki, mengolah, dan menemukan pengetahuan baru dalam sebuah pemecahan masalah sehingga nantinya peserta didik tersebut dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
b. Langkah - langlah
Fase/Langkah-langkah Penjelasan
Stimulation (pemberian rangsangan)
Stimulasi sangat penting dilakukan oleh guru pada awal pembelajaran. Stimulasi berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mempelajari bahan pelajaran.
Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
Peserta didik diberi kesempatan seluas- luasnya untuk mengenali masalah dari berbagai sumber, kemudian salah satunya dipilih guna menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas
pertanyaan yang terdapat pada masalah tersebut, dan masih harus diselidiki kebenarannya
Data collecting (pengumpulan data)
Mengumpulkan data merupakan kegiatan mengambil informasi dalam rangka menguji kebenaran hipotesis. Kegiatan
mengumpulkan data bertujuan penting dalam proses pengembangan berpikir peserta didik. Saat mengumpulkan data, ketekunan, dan kegigihan mencari informasi peserta didik diuji. Ketekunan peserta didik dalam mengumpulkan data juga dipengaruhi oleh pertanyaan guru. Pertanyaan guru yang baik dapat merangsang peserta didik untuk mencari jawabannya dengan baik pula. Pada tahap pengumpulan data ini, peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literature, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri, dan sebagainya
Data processing (pengolahan data)
Peserta didik diarahkan untuk mengolah data setelah data terkumpul. Bisa jadi pada tahap ini, peserta didik akan banyak mengalami kesulitan, karena dalam proses pengolahan data dibutuhkan kemampuan berpikir. Peserta didik diharuskan untuk mengolah, mengacak, menggolongkan dan membuat daftar atau tabel.
Verification (pembuktian) Peserta didik dibimbing untuk mencermati dan membuktikan hipotesis yang telah disusun, dengan menghubungkan pada hasil pengolahan data. Tujuan pembuktian ini yaitu untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna, karena peserta didik diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
menemukan konsep teori, aturan,
pemahaman, melalui contoh yang dijumpai dalam kehidupan.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Menarik kesimpulan merupakan proses menguraikan temuan yang diperoleh berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis.
Dalam pembelajaran, menarik kesimpulan merupakan suatu keharusan, supaya peserta didik dapat menemukan jawaban setelah melalui proses berpikir dalam mencari data.
Kesimpulan akan mengiring peserta didik
pada sebuah bentuk pengetahuan yang akurat.
c. Keterkaitan
Model Discovery Learning sangat relevan dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD). Melalui pendekatan ini, siswa diajak untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, yang memungkinkan mereka untuk memahami konsep IPA secara menyeluruh.
Dengan melakukan eksplorasi, percobaan, dan pengamatan langsung, siswa dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep IPA.
Selain itu, Model Discovery Learning juga mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif pada siswa. Mereka diajak untuk bertanya, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang mereka temukan sendiri, yang secara langsung meningkatkan kemampuan mereka dalam berpikir kritis. Selain itu, model ini juga merangsang kreativitas siswa dengan memberikan kebebasan untuk menemukan solusi atau jawaban yang unik dan tidak terduga. Dengan demikian, Model Discovery Learning tidak hanya memfasilitasi pemahaman konsep IPA secara aktif dan menyeluruh, tetapi juga mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif siswa melalui pengalaman belajar yang mendalam dan berbasis eksplorasi.
2.2 Macam-macam Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah langkah-langkah atau teknik konkret yang digunakan oleh guru atau instruktur untuk mengajar materi kepada siswa. Metode ini mencakup serangkaian kegiatan atau strategi yang digunakan untuk memfasilitasi pemahaman, pengembangan keterampilan, dan pembentukan sikap siswa. Metode pembelajaran dapat bervariasi tergantung pada tujuan pembelajaran, konteks pembelajaran, dan gaya belajar siswa. Berikut adalah macam-macam metode pembelajaran:
1. Metode Ceramah: Pengajaran melalui pematerian secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok.
2. Metode Diskusi: Proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi dan menyusun pendapat.
3. Metode Demonstrasi: Pengajaran melalui tampilan atau contoh yang disesuaikan dengan keterampilan guru.
4. Metode Ceramah Plus: Metode ceramah yang ditambahkan dengan tanya jawab, tugas, atau demonstrasi dan latihan (CPDL).
5. Metode Resitasi: Metode pengajaran yang memerlukan siswa membuat resume dari materi yang dipelajari.
6. Metode Karyawisata: Metode pembelajaran yang menghindari verbalisme,
memudahkan pemahaman, dan membuat proses pengajaran lebih menarik.
7. Metode Studi Kasus: Metode pembelajaran yang menggunakan suatu kasus untuk membuat kegiatan pembelajaran lebih aktif.
8. Metode Diskusi Kelompok: Metode pembelajaran yang melibatkan seluruh kelas dalam diskusi terkait dengan materi yang dipelajari.
9. Metode Tanya Jawab: Metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menjawab pertanyaan yang diberikan guru.
10. Metode Berbasis Masalah: Metode pembelajaran yang menggunakan masalah kehidupan nyata sebagai bahan pembelajaran.
11. Metode Kooperatif: Metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kerja sama dan membantu satu sama lain.
12. Metode Pembelajaran Konvensional: Metode pembelajaran yang melibatkan pengajaran melalui ceramah atau materi yang tersusun.
13. Metode Eksperimen: Metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam melakukan percobaan dan analisis hasil percobaan.
2.3 Analisis Model Terhadap CP pada Pembelajaran IPAS
No FASE CP MATERI MODEL METODE
1 FASE
A Peserta didik dapat mendeskripsikan benda benda di lingkungan sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan, mendeskripsikan kondisi lingkungan rumah dan sekolah dalam bentuk gambar/denah sederhana.
benda benda di lingkungan sekitar sebagai bagian dari lingkungan alami dan buatan
mendeskripsikan (nama, gunanya) benda benda buatan di
lingkungan sekitar.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Demonstrasi (mendemonstra sikan benda buatan yang ada di lingkungan alam dengan gambar sederhana) mendeskripsikan
(nama, gunanya) benda benda alami di lingkungan sekitar.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Demonstrasi (mendemonstra sikan benda alami yang ada di lingkungan alam dengan gambar sederhana ) mendeskripsikan
kondisi lingkungan rumah dalam bentuk
gambar/denah sederhana.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan
Demonstrasi (mendemonstra sikan
lingkungan rumah dengan gambar denah
sekitar) sederhana)
Mendeskripsikan lingkungan sekolah dalam bentuk
gambar/denah sederhana.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Demonstrasi (mendemonstra sikan
lingkungan sekolah dengan gambar denah sederhana)
Peserta didik mengoptimalkan penggunaan panca indra untuk melakukan pengamatan dan bertanya tentang makhluk hidup dan
perubahan benda ketika diberikan perlakuan tertentu.
Mengoptimalkan penggunaan panca indera (hidung) untuk melakukan pengamatan tentang makhluk hidup dan
perubahan benda ketika diberikan perlakuan tertentu.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Berbasis masalah (dengan mengamati makhluk hidup dan perubahan benda jika diberi suatu perlakuan) dan metode diskusi (mendiskusika n hasil
pengamatan yang dilakukan dengan
mengoptimalka n panca indera hidung) Mengoptimalkan
penggunaan panca indera (telinga) untuk melakukan pengamatan tentang makhluk hidup dan
perubahan benda ketika diberikan perlakuan tertentu.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Berbasis masalah (dengan mengamati makhluk hidup dan perubahan benda jika diberi suatu perlakuan) dan
metode diskusi (mendiskusika n hasil
pengamatan yang dilakukan dengan
mengoptimalka n panca indera telinga)
Mengoptimalkan penggunaan panca indera (mata) untuk melakukan pengamatan tentang makhluk hidup dan
perubahan benda ketika diberikan perlakuan tertentu.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Berbasis masalah (dengan mengamati makhluk hidup dan perubahan benda jika diberi suatu perlakuan) dan metode diskusi (mendiskusika n hasil
pengamatan yang dilakukan dengan
mengoptimalka n panca indera mata)
Mengoptimalkan penggunaan panca indera (lidah) untuk melakukan pengamatan tentang makhluk hidup dan
perubahan benda ketika diberikan perlakuan tertentu.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Berbasis masalah (dengan mengamati makhluk hidup dan perubahan benda jika diberi suatu perlakuan) dan metode diskusi (mendiskusika n hasil
pengamatan yang dilakukan dengan
mengoptimalka
n panca indera lidah)
Mengoptimalkan penggunaan panca indera (kulit) untuk melakukan pengamatan tentang makhluk hidup dan
perubahan benda ketika diberikan perlakuan tertentu.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Berbasis masalah (dengan mengamati makhluk hidup dan perubahan benda jika diberi suatu perlakuan) dan metode diskusi (mendiskusika n hasil
pengamatan yang dilakukan dengan
mengoptimalka n panca indera kulit)
Peserta didik menggunakan hasil pengamatan untuk menjelaskan pola sebab akibat sederhana dengan menggunakan beberapa media/alat bantu.
Menjelaskan pola sebab akibat sederhana menggunakan hasil pengamatan dengan
menggunakan beberapa
media/alat bantu.
Discovery learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi (mendiskusika n hasil
pengamatan)
Peserta didik mengenal anggota tubuh manusia (panca indra), menjelaskan fungsinya dan cara merawatnya dengan benar.
Mengenal anggota tubuh manusia (indera pembau / hidung),
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah
Metode demonstrasi dan ceramah (memberikan gambar sederhana terkait indra pembau/hidung dan
menjelaskan terkait indra
ada) tersebut) Mengenal anggota
tubuh manusia (indra
pendengaran / telinga)
Discovery learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode demonstrasi dan ceramah (memberikan gambar sederhana terkait indra pendengaran / telinga dan menjelaskan terkait indra tersebut) Mengenal anggota
tubuh manusia (indera
penglihatan / mata)
Discovery learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode demonstrasi dan ceramah (memberikan gambar sederhana terkait (indra penglihatan / mata dan menjelaskan terkait indra tersebut) Mengenal anggota
tubuh manusia (indra perasa / lidah)
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode demonstrasi dan ceramah (memberikan gambar sederhana terkait (indra penglihatan / mata dan menjelaskan terkait indra tersebut) Mengenal anggota
tubuh manusia (indera peraba / kulit)
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan
Metode demonstrasi dan ceramah (memberikan gambar sederhana terkait (indra
pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
peraba / kulit dan
menjelaskan terkait indra tersebut) Menjelaskan
fungsi indra pembau / hidung
Discovery learning( k arna mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan fungsi indra pembau/hidung )
Menjelaskan fungsi indra pendengaran / telinga
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan fungsi indra pendengaran / telinga)
Menjelaskan fungsi indra penglihatan / mata
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan fungsi indra penglihatan / mata)
Menjelaskan fungsi indra perasa / lidah
Discovery learning( k arena
Metode diskusi kelompok (mendiskusika
mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
n dan menemukan fungsi indra perasa / lidah)
Menjelaskan fungsi indera peraba / kulit
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan fungsi indera peraba / kulit)
Menjelaskan cara merawat indra pembau / hidung dengan benar
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan cara merawat indra pembau / hidung)
Menjelaskan cara merawat indra pendengaran / telinga
dengan benar
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan cara merawat indra
pendengaran / telinga)
ada) Menjelaskan cara
merawat indra penglihatan / mata dengan benar
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan cara merawat indra
penglihatan / mata)
Menjelaskan cara merawat indra perasa / lidah dengan benar
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan cara merawat indra perasa / lidah)
Menjelaskan cara merawat indra peraba / kulit dengan benar
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode diskusi kelompok (mendiskusika n dan
menemukan cara merawat indra peraba / kulit)
Peserta didik dapat membedakan antara hewan dan tumbuhan sesuai dengan bentuk dan ciri-ciri
umumnya.
Membedakan hewan sesuai dengan bentuk dan ciri-ciri umumnya.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan
Menggunakan metode
demonstrasi (mendemonstra sikan beberapa hewan dengan bentuk dan
pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
ciri-ciri berbeda
melalui gambar sederhana)
Membedakan tumbuhan sesuai dengan bentuk dan ciri-ciri umumnya.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Menggunakan metode
demonstrasi (mendemonstra sikan beberapa tumbuhan dengan bentuk dan ciri-ciri berbeda
melalui gambar sederhana)
Peserta didik mampu
mengelaborasikan pemahamannya tentang konsep waktu (pagi-siang- sore-malam), mengenal nama-nama hari, nama bulan, kondisi cuaca dalam keterkaitannya dengan aktivitas sehari-hari.
Mengelaborasikan pemahamannya tentang konsep waktu (pagi-siang- sore-malam) dengan aktivitas sehari-hari.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
metode diskusi kelompok (mendiskusika n konsep waktu dengan
aktivitas sehari-hari)
Mengenal nama-
nama hari. Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
metode ceramah dan demonstrasi (guru
menampilkan suatu video pembelajaran / gambar
sederhana mengenai nama nama hari dengan disertai penjelasan dari guru)
Mengenal nama Discovery metode
bulan. learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
ceramah dan demonstrasi (guru
menampilkan suatu video pembelajaran / gambar
sederhana mengenai nama nama hari dengan disertai penjelasan dari guru)
Mengelaborasikan pemahamannya tentang kondisi cuaca dalam keterkaitannya dengan aktivitas sehari-hari.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
metode tanya jawab (guru memberikan beberapa pertanyaan pemantik terkait cuaca)
2 FASE
B
Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk serta fungsi bagian tubuh pada manusia (panca indra).
Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi indra
pembau( hidung).
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Menggunakan metode diskusi kelompok ( diskusi mengenai bentuk dan fungsi dari indera pembau )
Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi indra
pendengaran( telin ga).
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan
Menggunakan metode diskusi kelompok ( diskusi mengenai bentuk dan fungsi dari
pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
indra
pendengaran )
Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi indra
penglihatan( mata) .
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Menggunakan metode diskusi kelompok ( diskusi mengenai bentuk dan fungsi dari indra
penglihatan )
Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi indra
perasa( lidah).
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Menggunakan metode diskusi kelompok ( diskusi mengenai bentuk dan fungsi dari indra perasa )
Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi indera
peraba( kulit).
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Menggunakan metode diskusi kelompok ( diskusi mengenai bentuk dan fungsi dari indra peraba )
Peserta didik dapat membuat simulasi
menggunakan bagan/alat bantu Membuat bagan -
bagan siklus hidup Project
Based Metode
Proyek, metode
sederhana tentang siklus hidup
makhluk hidup. kupu - kupu.
(Metamorfosis Sempurna)
Learning( k arena metode pembelajara n dimana siswa belajar dengan cara terlibat secara aktif dalam proyek)
diskusi (membuat bagan siklus kupu - kupu dan diskusi secara kelompok)
Membuat bagan - bagan siklus hidup kucing.
( Metamorfosis tidak Sempurna)
Project Based Learning( k arena metode pembelajara n dimana siswa belajar dengan cara terlibat secara aktif dalam proyek)
Metode
Proyek, metode diskusi
(membuat bagan siklus kucing dan diskusi secara kelompok)
Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya dengan upaya pelestarian makhluk hidup.
Mengidentifikasi masalah terkait sungai.
Problem Based Learning ( karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Studi Kasus
( memberikan sebuah masalah mengenai sungai ), metode diskusi
Mengidentifikasi kaitan masalah sungai dengan makhluk hidup yang ada di sungai.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua
Metode diskusi kelompok, metode kooperatif ( bekerjasama dan berdiskusi terkait
hubungan
n baru dari informasi yang telah ada)
masalah sungai dengan
makhluk hidup yang ada di sungai.
Peserta didik mengidentifikasi proses perubahan wujud zat dan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
Mengidentifikasi atau mengenal perubahan wujud zat cair.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode konvensional, metode tanya jawab, metode diskusi
( karena masih tahap mengenal maka
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi ) Mengidentifikasi
atau mengenal perubahan wujud zat padat.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode konvensional, metode tanya jawab, metode diskusi
( karena masih tahap mengenal maka
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi ) Mengidentifikasi
atau mengenal perubahan wujud zat gas.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode konvensional, metode tanya jawab, metode diskusi
( karena masih tahap mengenal maka
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi )
Mengidentifikasi atau mengenal perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari- hari.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode konvensional, metode tanya jawab, metode diskusi
( karena masih tahap mengenal maka
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi ) Peserta didik mengidentifikasi
sumber dan bentuk energi serta menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya).
Mengidentifikasi atau mengenal sumber energi.
(contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya).
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode konvensional, metode tanya jawab, metode diskusi
( karena masih tahap mengenal maka
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi ) Mengidentifikasi
atau mengenal bentuk - bentuk energi.(contoh:
energi kalor, listrik, bunyi, cahaya).
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode konvensional, metode tanya jawab, metode diskusi
( karena masih tahap mengenal maka
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan diskusi ) Menjelaskan
proses perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
Discovery learning( k arena mengajak peserta
Metode Diskusi kelompok, metode eksperimen
(contoh: energi kalor, listrik, bunyi, cahaya).
didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
( praktikum mengamati perubahan bentuk energi dari benda - benda yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari - hari, misal senter, kipas angin, dll )
Peserta didik memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari- hari, mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda.
Memanfaatkan gejala kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari.
Problem Based Learning ( karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Studi kasus, metode diskusi
kelompok ( Diberikan masalah mengenai fenomena magnet yang dekat dengan kehidupan sehari - hari, misalkan kompas, ujung gunting untuk memudahkan mengambil jarum jahit.) Mendemonstrasika
n berbagai jenis gaya.(contoh : gaya otot, gaya pegas, gaya gesek)
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Demonstrasi, metode diskusi kelompok( men demonstrasikan berbagai jenis gaya per kelompok dan didiskusikan)
Pengaruh gaya terhadap arah benda.(contoh : gaya otot, gaya pegas, gaya gesek)
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Tanya jawab, metode diskusi, metode eksperimen ( membuat contoh sederhana pengaruh gaya terhadap arah benda)
Pengaruh gaya terhadap gerak benda.(contoh : gaya otot, gaya pegas, gaya gesek)
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Tanya jawab, metode diskusi, metode eksperimen ( membuat contoh sederhana pengaruh gaya terhadap gerak benda)
Pengaruh gaya terhadap bentuk benda.(contoh : gaya otot, gaya pegas, gaya gesek).
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Tanya jawab, metode diskusi, metode eksperimen ( membuat contoh sederhana pengaruh gaya terhadap bentuk benda)
Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan air.
Mendeskripsikan terjadinya siklus air .
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua
Metode konvensional, metode kooperatif ( saling membantu dengan teman sebangku
n baru dari informasi yang telah ada)
menjelaskan siklus air)
Mendeskripsikan kaitan siklus air dengan upaya menjaga
ketersediaan air.
Problem Based Learning ( karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Studi Kasus, metode diskusi
kelompok ( diberikan masalah terkait ketersediaan air bersih dan siswa
menganalisis hubungan ketersediaan air bersih dengan siklus air dan ketersediaan air.
Peserta didik mampu menunjukkan letak kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnya pada peta
konvensional/ digital. Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
Menganalisis dan mengidentifikasi letak
kota/kabupaten tempat tinggal dan komponen pada peta
konvensional/digit al (contoh, garis lintang, simbol peta)
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Diskusi kelompok, metode eksperimen ( mengamati peta dan mencari simbol-simbol yang ada pada peta beserta keterangannya, garis lintang, dan garis bujur ) Menganalisis dan
mengidentifikasi letak provinsi tempat tinggal dan komponen pada peta
konvensional/digit al (contoh, petunjuk arah,
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari
Metode Diskusi kelompok, metode eksperimen( m engamati peta dan mencari simbol-simbol yang ada pada
simbol sungai,
bandar udara) informasi yang telah ada)
peta beserta keterangannya)
Mengidentifikasi hubungan potensi kekayaan alam dengan
kenampakan alam daerahnya.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Studi kasus, metode diskusi
( Diberikan masalah mengenai fenomena kekayaan alam yang berkaitan dengan
kenampakan alam
Mengidentifikasi upaya yang dilakukan untuk menjaga kekayaan alam daerahnya
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Studi kasus
(Diberikan masalah mengenai cara untuk menjaga kekayaan alam yang ada di daerah sekitar) Peserta didik mengenal keragaman
budaya, kearifan lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat tinggalnya saat ini.
Peserta didik mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, mengenal kata mata uang dan
mendemonstrasikan bagaimana uang digunakan untuk mendapatkan manfaat/memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari .
Mengidentifikasi perkembangan sejarah yang terjadi di daerah tempat tinggalnya.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Tanya jawab, metode diskusi
(memberikan pertanyaan berupa sejarah daerah dan mendiskusikan hasil
analisisnya dengan teman terkait daerah tempat tinggal masing- masing) Menganalisis
keragaman budaya daerahnya.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada
Metode Diskusi kelompok, ( mengamati keragaman
lingkungan
sekitar) budaya yang ada untuk dianalisis asal daerahnya.
Mendeskripsikan kearifan lokal daerahnya.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode konvensional, metode kooperatif ( saling
membantu dan menjelaskan kepada teman tentang kearifan lokal daerah masing- masing
Mengidentifikasi perbedaan kebutuhan dan keinginan.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar
Metode diskusi kelompok (disajikan beberapa media gambar yang berupa
kebutuhan dan keinginan, peserta didik bersama teman mengelompokk an mana yang termasuk keinginan dan kebutuhan ) Mengidentifikasi
mata uang.
PBL(karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar
Metode Tanya jawab, metode diskusi, metode eksperimen (mengamati berbagai jenis uang yang telah dibagikan, kemudian dianalisis letak nilai
bilangannya.
Menganalisis kegunaan mata uang dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Discovery learning( k arena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode bermain peran (melakukan kegiatan bermain peran, dengan
masing-masing ada yang berperperan sebagai pedagang pembeli )
3 FASE
C
Peserta didik melakukan simulasi dengan menggunakan gambar/bagan/
alat/media sederhana tentang sistem organ tubuh manusia (sistem
pernafasan/pencernaan/peredaran darah) yang dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan organ tubuhnya dengan benar. Peserta didik
menyelidiki bagaimana hubungan saling ketergantungan antar komponen biotik-abiotik dapat mempengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya.
Simulasi menggunakan gambar/bagan/alat/
media sederhana tentang sistem pernafasan
Discovery Learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Eksperimen (mengamati gambar atau alat yang merepresentasi kan sistem pernafasan)
Simulasi menggunakan gambar/bagan/alat/
media sederhana tentang sistem pencernaan
Discovery Learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Eksperimen (mengamati gambar atau alat yang merepresentasi kan sistem pencernaan)
Simulasi menggunakan gambar/bagan/alat/
media sederhana tentang sistem peredaran darah
Discovery Learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan
Metode Eksperimen (mengamati gambar atau alat yang merepresentasi kan sistem
pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
peredaran darah)
Menganalisis cara menjaga kesehatan organ tubuh dengan benar
PBL (karena model PBL sesuai dalam memecahka n masalah nyata yang melibatkan kesehatan organ tubuh)
Metode Berbasis Masalah (menggunakan masalah terkait dengan
kesehatan organ tubuh sebagai bahan pembelajaran)
Menganalisis hubungan saling ketergantungan antar komponen biotik-abiotik dapat
mempengaruhi kestabilan suatu ekosistem di lingkungan sekitarnya
PBL (karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Eksperimen (melakukan pengamatan secara aktif terhadap lingkungan mereka)
Berdasarkan pemahamannya terhadap konsep gelombang (bunyi dan
cahaya) peserta didik
mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mendeskripsikan adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi serta mengusulkan upaya upaya individu maupun kolektif yang dapat
dilakukan untuk menghemat penggunaan energi dan serta penemuan sumber energi alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya.
Mendemonstrasika n penerapan gelombang bunyi dalam kehidupan sehari-hari
Discovery Learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Eksperimen (melakukan percobaan dalam menerapkan gelombang bunyi serta menganalisis hasil percobaan tersebut dan mempresentasi kannya) Mendemonstrasika
n penerapan gelombang cahaya
Discovery Learning (karena
Metode Eksperimen (melakukan
dalam kehidupan
sehari-hari mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
percobaan dalam menerapkan gelombang cahaya serta menganalisis hasil percobaan tersebut dan mempresentasi kannya) Mendeskripsikan
adanya ancaman krisis energi yang dapat terjadi
PBL (karena model PBL berbasis masalah pada peristiwa nyata seperti krisis energi)
Metode Diskusi Kelompok (mendiskusika n penyebab, konsekuensi, dan tanggapan terhadap krisis- krisis energi)
Mengidentifikasi upaya untuk menghemat penggunaan energi
PBL (karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
Metode Kooperatif (menyampaika n pendapat tentang solusi untuk
menghemat energi) Mengidentifikasi
sumber energi alternatif yang dapat digunakan menggunakan sumber daya yang ada di sekitarnya
Discovery Learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
Metode Resitasi (membuat resume macam sumber energi alternatif yang ada di sekitar)
Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana sistem tata surya bekerja dan kaitannya dengan gerak rotasi
Mendemonstrasika n sistem tata surya dan menjelaskan
PJBL ( mengajak siswa
metode kooperatif ( siswa
dan revolusi bumi. Peserta didik merefleksikan bagaimana perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi akibat faktor alam maupun perbuatan manusia, mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan terjadinya permasalahan lingkungan serta memprediksi dampaknya terhadap kondisi sosial
kemasyarakatan, ekonomi.
hubungannya dengan gerak rotasi bumi.
membuat sistem tata surya dengan plastisin )
berkelompok membuat miniatur sistem tata surya)
Mendemonstrasika n sistem tata surya dan menjelaskan hubungannya dengan gerak revolusi bumi.
PJBL ( mengajak siswa membuat sistem tata surya dengan plastisin )
metode kooperatif ( siswa berkelompok membuat miniatur sistem tata surya)
Menganalisis perubahan kondisi alam di permukaan bumi yang
disebabkan oleh faktor alam.
PBL (karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
metode diskusi, dan identifikasi masalah
Menganalisis perubahan kondisi alam di permukaan bumi yang
disebabkan oleh perbuatan manusia.
PBL (karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
metode diskusi, dan identifikasi masalah
Mengidentifikasi pola hidup yang berkontribusi terhadap permasalahan lingkungan.
PBL (karena model PBL berbasis masalah pada lingkungan sekitar)
metode diskusi, dan identifikasi masalah
Memprediksi dampak permasalahan lingkungan terhadap kondisi sosial
PBL (karena model PBL berbasis masalah pada
metode diskusi, dan identifikasi masalah
kemasyarakatan
dan ekonomi. lingkungan sekitar) Di akhir fase ini peserta didik
menggunakan peta
konvensional/digital untuk mengenal letak dan kondisi geografis negara Indonesia. Peserta didik mengenal keragaman budaya nasional yang dikaitkan dengan konteks
kebhinekaan. Peserta didik menceritakan perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan imperialisme, merefleksikan perjuangan para pahlawan dalam upaya merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta meneladani perjuangan pahlawan dalam tindakan nyata sehari-hari.
Menggunakan peta konvensional/digit al untuk
mengidentifikasi letak geografis negara Indonesia.
Discovery Learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
metode eksperimen, diskusi, dan resitasi
Menjelaskan kondisi geografis negara Indonesia berdasarkan informasi yang diperoleh dari peta.
Discovery Learning (karena mengajak peserta didik untuk menemukan pengetahua n baru dari informasi yang telah ada)
metode eksperimen, diskusi, dan resitasi
Mengidentifikasi keragaman budaya nasional Indonesia dan menjelaskan konsep
kebhinekaan.
Pembelajar an
kontekstual
metode diskusi dan
pengamatan berbasis masalah
Menceritakan sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan
imperialisme.
Pembelajar an
kontekstual
metode diskusi dan
pengamatan berbasis masalah metode diskusi dan
pengamatan berbasis masalah
Mereview peran Pembelajar metode diskusi
para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
an
kontekstual dan
pengamatan berbasis masalah metode diskusi dan
pengamatan berbasis masalah Merefleksikan
nilai-nilai dan semangat perjuangan para pahlawan dalam tindakan nyata sehari-hari.
Pembelajar an
kontekstual
metode diskusi dan
pengamatan berbasis masalah metode diskusi dan
pengamatan berbasis masalah
metode diskusi dan
pengamatan berbasis masalah Di akhir fase ini, peserta didik
mengenal berbagai macam kegiatan ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Mendeskripsikan jenis-jenis
pekerjaan (petani, pedagang,
pengrajin, dll)
Pembelajar an
kontekstual
Metode observasi, diskusi, wawancara (siswa diajak aktif secara langsung tentang berbagai jenis pekerjaan di lingkungan sekitar mereka seperti petani, pedagang, pengrajin, dll) Mendeskripsikan
proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
Project Based Learning( k arna metode
Metode observasi, proyek (Siswa mengamati proses
pembelajara n dimana siswa belajar dengan cara terlibat secara aktif dalam proyek)
produksi, distribusi, dan konsumsi suatu produk, seperti makanan atau pakaian), (siswa membuat proyek untuk membuat suatu produk, dan belajar tentang proses
produksi, distribusi, dan konsumsi produk tersebut) Mengetahui
dampak positif dan negatif kegiatan ekonomi terhadap lingkungan
Pembelajar an
kontekstual
Metode observasi, diskusi, proyek (siswa diajak aktif secara langsung tentang
dampak positif dan negatif kegiatan ekonomi terhadap lingkungan Dengan penuh kesadaran, peserta
didik melakukan suatu tindakan atau mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari berdasarkan pemahamannya terhadap kekayaan kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya serta nilai-nilai ilmiah dari kearifan lokal tersebut.
Mendeskripsikan pengertian dan ciri-ciri kearifan lokal
Pembelajar an
kontekstual
Metode observasi dan diskusi (siswa mengamati dan berdiskusi tentang tradisi atau adat istiadat yang ada di lingkungan sekitar) Membedakan
jenis-jenis kearifan Project
Based Metode proyek (siswa
lokal Learning( k arna metode pembelajara n dimana siswa belajar dengan cara terlibat secara aktif dalam proyek)
membuat proyek untuk melestarikan tradisi atau adat istiadat di lingkungan sekitar)
menyebutkan manfaat dan nilai ilmiah kearifan lokal
Pembelajar an
kontekstual
Metode
wawancara dan diskusi (siswa mewawancarai tokoh
masyarakat tentang manfaat dan nilai ilmiah kearifan lokal, siswa
mempresentasi kan hasil wawancara di depan kelas)
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang menghadapkan siswa pada masalah dunia nyata untuk memulai pembelajaran dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.
Project Based Learning adalah pembelajaran yang memberikan tekanan pada aktivitas siswa dalam belajar memecahkan berbagai masalah yang bersifat “open-ended” dan dapat mengaplikasikan pengetahuannya untuk mengerjakan proyek agar tercipta “produk otentik” tertentu.
Discovery Learning adalah strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk berusaha sendiri untuk mencari, menyelidiki, mengolah, dan menemukan pengetahuan baru dalam sebuah pemecahan masalah sehingga nantinya peserta didik tersebut dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
DAFTAR PUSTAKA
AFRIA SUSANA, M.Pd. (2019). PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF. Bandung: Tata Akbar.
Amir, Taufiq. (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan. (2022). Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Fase A – Fase C untuk SD/MI/Program Paket A. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Bell, F.H. (1978). Teaching and Learning Mathematics.USA: Wm.C. Brown Company Publishers
Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.
Bogor: Ghalia Indonesia
Rizka Ayu Wulansuci, dkk. (2021). Peningkatan kemampuan pemecahan masalah kontekstual materi IPA melalui penggunaan model problem based learning. Jakarta.
Sukardjo. (2008). Kimia Fisika. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Samatowa. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas. Undang-Undang RI. Sisdiknas.