• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL MATA AJAR PROMOSI KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MODUL MATA AJAR PROMOSI KESEHATAN"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Tresia Umarianti, SST.,M.Kes Pemimpin Umum : Meri Oktariani, S.Kep.,Ns,M.Kep Pemimpin Redaksi : Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, M.Kep Sekretaris Redaksi : Mellia Silvy Irdianty, S.Kep.,Ns, MPH Sidang Redaksi : Rufaida Nur, S.Kep.,Ns, M.Kep. Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karuniaNya, Modul teori Promosi Kesehatan ini dapat disusun. Modul ini disusun untuk memberikan gambaran dan panduan kepada mahasiswa sebagai dasar mempelajari keilmuan sehingga mahasiswa dapat memahami serta menerapkan promosi kesehatan.

Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan belajar bagi mahasiswa dalam mencapai kompetensi pelaksanaan promosi kesehatan. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan bisa ditingkatkan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui promosi kesehatan dengan dilakukan Pendidikan kesehatan.

Setelah mempelajari modul konsep dasar keperawatan ini, diharapkan Anda mampu melakukan telaah jurnal mengenai pelaksanaan konsep SDG’s.

MASALAH KESEHATAN INDONESIA

Kegiatan belajar modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang masalah kesehatan yang ada di Indonesia serta memahami tentang peranan teori pada promosi kesehatan. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non-diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan. Pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehatsakit” atau kesehatan tersebut.

Berdasarkan Kemenkes RI (2018) penyakit TBC merupakan masalah utama di Indonesia karena menduduki peringkat pertama di Indonesia dan peringkat kedua di seluruh dunia. Penyakit tidak menular juga menjadi masalah di Indonesia dan perlu mendapatkan peanganan, karena penyakit tidak menular seperti DM, jantung , hipertensi, stroke banyak diderita oleh individu yang masih dalam usia produktif. Masalah kesehatan yang ada di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, yakni lingkungan, perilaku masyarakat dan pelayanan kesehatan.

MenurutBlum ada 4 faktor yang berperan dalam menentukan tingkat atau derajat kesehatan suatu masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia TBC, stunting, imunisasi, kematian ibu dan anak, penyakit tidak menular.

KONSEP KESEHATAN, PERILAKU DAN PERILAKU KESEHATAN

Kegiatan belajar: Trend dan issue serta kebijakan dalam promosi kesehatan Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda diharapkan mampu: mampu memahami trend dan issue serta kebijakan dalam promosi kesehatan. Berusaha membaca buku-buku maupun browsing tentang Trend dan issue serta kebijakan dalam promosi kesehatan terlebih dahulu karena merupakan dasar bagi anda untuk memahami masalah perilaku kesehatan. Kegiatan belajar modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang Trend dan issue serta kebijakan dalam promosi kesehatan.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan semakin berkembang pula penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup, bisa menyebabkan masalah kesehatan masyarakat sehingga menjadi tren dalam pembicaraan sehingga diperlukan suatu kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah mengenai promosi kesehatan. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda diharapkan mampu: memahami Trend dan issue serta kebijakan dalam promosi kesehatan. Kegiatan belajar modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang trend dan issue serta kebijakan dalam promosi kesehatan.

Promosi kesehatan adalah pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada perubahan atau perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan (Agustin, 2014). Konsep promosi kesehatan merupakan pengembangan dari konsep pendidikan kesehatan yang yang terjadi seiring dengan perubahan paradigma kesehatan masyarakat. Promosi kesehatan adalah proses mengupayakan individu-individu dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya.

Aktivitas utama promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa adalah Advokasi (Advocating), Pemberdayaan (Enabling) dan Mediasi (Mediating). Pemberdayaan Masyarakat ditujukan kepada masyarakat (khususnya individu, keluarga, atau kelompok), agar berdaya dalam mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan. Rumah Sakit melaksanakan asesmen Promosi Kesehatan bagi Pasien, Keluarga Pasien, SDM Rumah Sakit, Pengunjung Rumah Sakit, dan Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.

585/Menkes/SK/V/2007 Tentang Pedoman Pelaksana Promosi Kesehatan di Puskesmas dijelaskan bahwa promosi Kesehatan Puskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan dan Surat Keputusan menteri Kesehatan Nomor 1114/Menkes/SK/VII/2005 tentang pedoman Pelaksana Promosi Kesehatan di daerah, strategi dasar utama promosi kesehatan antara lain pemerdayaan, bina suasana, advokasi, kemitraan. Piagam Ottawa merumuskan lima komponen utama promosi kesehatan yaitu: Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan, memberikan dukungan terhadap kegiatan masyarakat, mengembangkan keterampilan individu, gerakan masyarakat, reorientasi pelayanan kesehatan.

Kebijakan pemerintah tentang promosi kesehatan diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Pemberdayaan Masyarakat ditujukan kepada masyarakat (khususnya individu, keluarga, atau kelompok), agar berdaya dalam mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, merupakan strategi.

KONSEP SDG’S SEBAGAI KELANJUTAN MDG’S

Kegiatan belajar modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang client centered dan aspek peka budaya Mari kita mulai materinya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda diharapkan mampu: memahami client centered dan aspek peka budaya. Kegiatan belajar modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang client centered dan aspek peka budaya.

Perawat yang memiliki kompetensi kultural diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih bermakna bagi kehidupan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang berasal dari beragam kebudayaan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan kualitas hidup melalui kegiatan promosi kesehatan dengan pendekatan budaya. Restrukturisasi budaya perlu dilakukan apabila apabila ada budaya yang dimiliki oleh suatu wilayah merugikan bagi kesehatan masyarakat, sehingga perlu dilaksanakan promosi kesehatan dengan pendekatan aspek budaya. Kegiatan belajar modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang evaluasi promosi kesehatan dengan menggunakan sumber data dan teknologi yang tepat.Mari kita mulai materinya.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, anda diharapkan mampu: memahami evaluasi promosi kesehatan dengan menggunakan sumber data dan teknologi yang tepat. Kegiatan belajar modul ini, akan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada anda tentang evaluasi promosi kesehatan dengan menggunakan sumber data dan teknologi yang tepat. Evaluasi promosi kesehatan merupakan penilaian terhadap promosi kesehatan yang diberikan pada masyarakat apakah sudah berjalan efektif.

Program promosi kesehatan sebagai program yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberian informasi kesehatan kepada masyarakat untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Evaluasi promosi kesehatan sama dengan evaluasi kesehatan lainya, Karakteristiknya ialah dalam indikator yang disamping memakai indikator epidemiologik sebagai indikator dampak seperti upaya kesehatan lainya, dalam mengukur efek, lebih menggunakan indikator perilaku. Evaluasi promosi kesehatan adalah suatu yang harus dilakukan di setiap upaya promosi kesehatan, karena disamping bagian integral upaya itu sendiri juga perlu untuk kesinambungan upaya tersebut.

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 1, mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Pelaksanaan program promosi kesehatan di Indonesia merupakan salah satu dari enam program pokok (Basic six) kesehatan di Puskesmas. Informasi yang dihasilkan dari proses evaluasi ini disajikan dalam bentuk laporan dengan kebutuhan atau berhasilnya suatu promosi kesehatan bisa di lihat dari peningkatan perilaku tentang kesehatan dalam masyarakat.

Pelayanan kesehatan promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan diatur dalam. Mempertimbangkan sumber daya, proses pelaksanaan, keluaran, atau bahkan dampak suatu kegiatan, serta pengaruh terhadap lingkungan yang luas, merupakan tahap evaluasi promosi kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

ruang lingkup program promosi kesehatan dan upaya pencegahan meliputi semua kegiatan dalam arti luas yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku

Selamat Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar dengan materi pendidikan kesehatan. Dengan demikian, Anda telah memahami pengertian ,tujuan dan ruang lingkup

Mata kuliah ini diberikan agar Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar Psikologi Pendidikan, meliputi pemahaman tentang siswa dan metode belajar mengajar. Pemahaman

Alhamdulillah, anda telah menyelesaikan bab 1 dari modul ini, setelah anda belajar tentang konsep dasar asuhan masa nifas, perubahan anatomi fisiologi dan psikologi, dengan

Bina suasana adalah upaya menciptakan opini atau lingkungan sosial yang mendorong individu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan atau

2.1.2 Tujuan Advokasi Tujuan advokasi kesehatan : a Diperolehnya komitmen dan dukungan dalam upaya kesehatan, baik berupa kebijakan, tenaga, dana, sarana, kemudahan, keikutsertaan

EVALUASI Uraikan strategi perubahan perilaku individu dengan menggunakan pendekatan teorimodel kepercayaan kesehatan, teori tindakan beralasan dan perilaku yang direncakanan, dan

Kesehatan dipengaruhi oleh perilaku manusia, yang sulit diubah, sehingga dibutuhkan upaya promosi kesehatan seperti PHBS untuk meningkatkan derajat