Romlah Widayati, Wakil Rektor III, beserta seluruh jajaran yang telah berkontribusi terhadap kemajuan Universitas ini. Seluruh dosen Institut Sains Al-Qur'an Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Seluruh staf perpustakaan IIQ Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, Iman Jama', Pusat Kajian Al-Qur'an yang telah mengizinkan penulis mencari bahan atau referensi yang diperlukan untuk penyusunan skripsi ini.
Tak terhitung banyaknya pengorbanan yang telah mereka lakukan, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan studinya di Institut Ilmu Al-Quran. Serta adik-adik penulis yaitu Oka, Silvi, Ikmal serta keluarga besar penulis yang telah memberikan motivasi kepada penulis dalam kehidupan ini. Bang Akbar dan anggota tim fotokopi IIQ Jakarta yang telah membantu penulis dalam mencetak dan memfotokopi mulai dari surat, proposal hingga skripsi ini.
BAB III BIOGRAFI MUFASSIR DAN PROFIL KITAB TAFSIR AHKAM
Biografi Penulis dan Profil Kitab Tafsir al-Jâmi’ li Ahkâm Al- Qur`an al-Qurthubî
Larangan Memaksa Orang Yang Tidak Beriman Menjadi Beriman (QS. Yûnus [10]: 99)
PENUTUP
Konsonan
Vocal
Kata Sandang
Penelitian ini ditulis oleh Sita Sulastri dengan judul: Ayat-ayat Toleransi dalam Tafsir Kitab Ahkâm (Studi Banding Tafsir al-Jâmi` li al-Ahkâmi Al-Qurân al-Qurthubî dan Tafsir al-Munîr fi al- `Aqîdah wa al-Syari`ah wa al-Manhaj). Perbedaan merupakan toleransi yang tidak dapat dihindari dalam roda kehidupan manusia dan dipandang sebagai suatu hal yang negatif. Namun apabila perbedaan tersebut dipandang sebagai suatu hal yang positif dan dinilai sebagai hal yang lumrah dan wajar serta dihormati, maka pandangan terhadap perbedaan sebagai bentuk interaksi negatif akan berubah menjadi positif dan akan melahirkan sikap toleran yang berujung pada perdamaian. dan harmoni dalam menyikapinya.perbedaan.
Maknanya lebih umum dibandingkan adhiddu, karena apapun yang berlawanan: adhiddain, pasti akan saling bertentangan (mukhtalifan). Namun apabila perbedaan dipandang sebagai sesuatu yang positif dan dinilai sebagai sesuatu yang wajar, wajar dan dihormati, maka pandangan terhadap perbedaan sebagai bentuk interaksi yang negatif akan berubah menjadi positif dan akan muncul sikap toleran yang akan menghasilkan kedamaian dan ketenangan. harmoni dalam menyikapinya, perbedaan. Fase yang sangat membanggakan ini lambat laun disusul dengan fase kelemahan, laju ijtihadnya sangat lambat, bahkan disebut tertutup, sehingga pada gilirannya fiqih juga mengalami hal yang sama.
Selain itu hendaknya fokus pada hal-hal yang muhkamât dan mempunyai tafsir yang jelas serta menghindari perdebatan pada hal-hal yang mutasyabihat (masih belum jelas).9. Agar fiqh tidak kehilangan perannya sebagai doktrin yang shaleh Ii kulli zamân wa al-makân, maka perlu dilakukan upaya untuk membaca kembali (mempertimbangkan kembali) doktrin-doktrin sebelumnya, terutama doktrin-doktrin yang dianggap tidak toleran terhadap agama lain dan sudah tidak relevan lagi. semangat modern 13. Mereka mengklaim bahwa tafsir Al-Misbah sebanyak 17 bagian adalah bukti bahwa Prof.
Mereka mengklaim bahwa kitab tersebut dipengaruhi oleh kitab tafsir Al-Mizan (21 jilid) karya ulama Syiah. Padahal, banyak hal dalam tafsir ini yang berbeda dengan kitab tafsir Al-Mizan - kitab tafsir yang mereka tuduh sebagai kitab tafsir Syiah. Kaum Quraisy tidak menyesuaikan diri dengan hal ini dengan menerbitkan karya-karya tafsir baru atau menulis kritik mereka secara akademis.
Hal ini tentu akan menimbulkan perbedaan pendapat khususnya pada Tafsir al-Ahkâm Al-Qurân li Kitab Asy-Syafi'I, Tafsir al-Jâmi` li al-Ahkâmi Al-Qurân al-Qurthubî dan Kitab Tafsir al- Munîr fi al -`Aqîdah wa al-Syarî`ah wa al-Manhaj yang akan menjadi proyek penelitian penulis.
Permasalahan
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan dan Perumusan Masalah
Yang mana dalam pembahasan kali ini akan dikaitkan dengan ayat toleransi dalam penafsiran ahkâm. Alasan dipilihnya ayat-ayat toleransi yang penulis kaji adalah karena ayat-ayat tersebut benar-benar menggambarkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan umat Islam dan non-Muslim secara berdampingan. Sebagaimana telah diuraikan di atas, penulis akan menyusun rumusan masalah pokok agar pembahasan dalam skripsi ini menjadi lebih jelas dan terarah.
سنكتب الآيات لترجمة كتاب “تفسير الجامع للأحكامي القرآن القرطبي وكتاب تفسير المنير في الألف”. وسنواصل قراءة وكتابة الأبيات التالية في كتاب تفسير الجامع للأحكام القرآنية القرطبي وكتاب تفسير المنير في العقيدة والشريعة والمنهج.
Tujuan Penelitian
Menganalisa perbedaan og persamaan penafsiran ayat-ayat toleransi dalam Kitab Tafsir al-Jâmi` li al-Ahkâmi Al-Qurân al-Qurthubî og Kitab Tafsir al-Munîr fi al-`Aqîdah wa al-Syarî`ah wa al-Manhaj.
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka
- Sumber data
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Namun belum banyak karya yang terbit yang mengangkat tema toleransi mazhab dalam penafsiran, khususnya mengenai mazhab toleransi dalam Tafsir al-Jâmi` li al-Ahkâmi Al-Quran al-Qurthubî dan Kitab Tafsir al -Munîr fi al -`Aqîdah wa al-Syarî`ah wa al-Manhaj, menurut penelitian penulis. Dalam skripsi ini penulis menganalisis ayat-ayat tentang toleransi menurut tafsir Al-Azhar dan tafsir An-Nur.18. Tesis Asbandi, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tahun 2017 yang berjudul "Konsep Toleransi Menurut Buya Hamka dalam Kitab Tafsir Al-Azhar". 19.
Yasir Shidiq, “Toleransi Antar Umat Beragama (Kajian Tematik Ayat-Ayat Toleransi Dalam Al-Quran),” Skripsi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2017), unpublished (t.d). Tesis berjudul “Pemahaman Intelektual Muslim Indonesia Terhadap Ayat-Ayat Hubungan Antar Umat Beragama” yang ditulis oleh Abdul Basri Nasrudin, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017. 24 8. Ayat-ayat tentang toleransi disajikan dalam bukunya yang secara gamblang mengungkapkan makna toleransi, kerukunan, dan perdamaian.
Berdasarkan kajian lepas, penulis tertarik untuk meneliti tesis yang bertemakan: Ayat-ayat Toleransi dalam Tafsir Ahkam (Kajian Perbandingan Kitab Tafsir al-Ahkâm Al-Qurân li Asy-Syafi'I, Kitab Tafsir al-Jâmi` li al- Ahkâm Al-Qurân al-Qurthubî dan Kitab Tafsir al-Munîr fi al-`Aqîdah wa al-Syarî`ah wa al-Manhaj). Data primer, diambil daripada kitab utama kajian penyelidikan ini iaitu Kitab Tafsir al-Jâmi` li al-Ahkâmi Al-Qurân al-Qurthubî oleh Imam al-Quurthubî dan Kitab Tafsir al-Munîr fi al-`Aqîdah wa al-Syarî `ah wa al-Manhaj oleh Wahbah Az-Zuhaili. Data sekunder, diambil dari buku-buku sokongan lain seperti tafsir Al-Quran, artikel, jurnal, penulisan ilmiah, dan lain-lain, yang boleh menambah data primer di atas.
Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif analitis dan komparatif, masing-masing terlebih dahulu dilakukan proses pengumpulan data yang berkaitan dengan topik pembahasan yaitu kaitannya dengan ayat-ayat yang mempengaruhi toleransi aliran dalam penafsiran Al-Qur'an. 'sebuah. . Setelah penulis mengetahui data yang ada dari berbagai sumber yaitu primer dan sekunder maka langkah selanjutnya adalah mereduksi data tersebut kemudian menyajikannya.Penulis mengkaji ayat-ayat yang mempengaruhi toleransi mazhab dalam penafsiran Al-Qur'an ditelusuri melalui hadis-hadis, jika ada, serta pendapat para ahli tafsir sebagai sumber pendukung.
Sistematika Penulisan
Bab ketiga mengandungi biografi ahli tafsir dan profil kitab tafsir al-Jâmi` li al-Ahkâmi Al-Qurân al-Qurthubî oleh Imam al-Qurthubî dan kitab tafsir al-Munîr fî al-`Aqîdah wa al - Syarî`ah wa al- Manhaj Wahbah az - Zuhaili. Bab keempat mengandungi penjelasan ayat-ayat toleransi dalam kitab tafsir al-Jâmi` li al-Ahkâmi Al-Qurân al-Qurthubî karya Imam al-Qurthubî dan kitab tafsir al-Munîr fi al-`Aqîdah wa al-Syarî. `ah wa al - Manhaj oleh Wahbah az-Zuhaili. Pandangan Imam al-Qurthubi dan Wahbah Az-Zuhaili terhadap ayat-ayat toleransi yang dibincangkan oleh pengarang mempunyai persamaan dan perbezaan dalam tafsirannya.
Kedua, orang yang disebut tidak berperang ialah wanita dan kanak-kanak, maka Allah menganjurkan berbuat baik kepada mereka. Manakala menurut Wahbah Zuhail dalam tafsir al-Munir, Allah tidak melarang berbuat baik kepada orang-orang kafir yang mengadakan perjanjian damai dengan orang-orang mukmin agar tidak memerangi dan membahayakan orang-orang yang beriman. Nilai toleransi jelas dilihat dalam ayat ini di mana umat Islam digalakkan berbuat baik kepada orang bukan Islam, dengan catatan.
Al-Mumtahanah [60]: 9, tentang “Larangan ke atas orang Islam daripada bergaul dan bermuwâlâh dengan orang bukan Islam yang memudaratkan Islam dan orang Islam”. Mereka mengadakan muwâlâh dengan orang yang sepatutnya menjadi musuh kerana mereka adalah musuh Allah swt, Rasul-Nya dan Kitab-Nya. Wahbah az-Zuhaili juga menjelaskan dalam Tafsir al-Munîr bahawa orang-orang kafir yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah orang-orang kafir Quraisy.
Dalam hal ini, al-Qurthubi dan Wahbah az-Zuhaili sama-sama mentafsir, menegaskan dan melarang umat Islam mencaci, menghina dan mengaibkan penganut agama lain. Quraish Shihab menjelaskan bahawa Nabi Muhammad diperintahkan oleh Allah SWT untuk memberitahu orang yang membencinya supaya menjelaskan akidahnya dengan jelas dan konsisten kepada orang-orang kafir Quraisy.
Saran-saran
Menurut tafsiran Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dan Imam Ath-Tabarsi berkenaan ayat-ayat teguran untuk Nabi Muhammad saw. Masalahnya ialah Imam Ath-Tabersi apabila menafsirkan ayat-ayat celaan, beliau menunjukkan banyak riwayat yang menunjukkan daripada riwayat bahawa teguran bukan untuk nabi. Kementerian Agama di Indonesia, Tafsiran Tematik Al-Quran: Hubungan Antara Agama, Jakarta: Kementerian Agama Indonesia, 2008.
Jamarudin, Ade, “Konstruksi Tasamuh Religius Dalam Perspektif Al-Qur’an,” Skripsi (Riau: UIN Sultan Syarif Kasim Riau), Unpublished (n.d.). Makmunah, Nur Lu’lu’il, “Konsep Toleransi Beragama dalam Al-Qu’an (Studi Banding Tafsir Al-Azhar dan Tafsir An-Nur)”. Nasrudin, Abdul Basri, “Pemahaman Intelektual Muslim Indonesia Terhadap Ayat-ayat Hubungan Antar Umat Beragama”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), Unpublished (n.d.) Penulis, Tim, Al-Qur’an dan Kenegaraan (Tafsir Tematik Umat Al-Qur'an).
Rahmalia, “Toleransi Beragama dalam Perspektif Tafsir Fi Dzilalil Qur’an,” skripsi (Lampung: UIN Lampung, 2017), Unpublished (n.d.). Ritajuddiroyah, Alifah, “Temukan Toleransi dalam Tafsir Fi Zilal Al-Quran; Sayyid Qutub," Disertasi (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga), Unpublished (t.d). Yasir, "Toleransi Antar Umat Beragama (kajian tematik ayat-ayat toleransi dalam Al-Quran)," Disertasi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2017), Unpublished ( dan ).
Sihab, Wawasan Tematik Tafsir Al-Qur'an Mengenai Berbagai Persoalan Umat, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2007. 2, 2013Syarbini, Amirullah, Al-Qur'an dan Keharmonian Kehidupan Umat Beragama, Jakarta: PTdo Elex Media201.