UJIAN AKHIR SEMESTER
Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya
WAHYU AJI NUGROHO 2318663276
1. Pilihlah salah satu asesmen yang telah diterapkan di kelas yang Anda observasi ketika melakukan kegiatan PPL.
Jawaban:
Berikut ini adalah salah satu jenis asesmen yang telah diterapkan oleh guru pamong saya di kelas pada saat PPL di SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan. Mereka dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar.
Mereka dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen.
Tujuan Pembelajaran
Adapun Tujuan Pembelajarannya yaitu melalui model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan LKPD peserta didik dapat:
1. Mengidentifikasi barisan dan deret aritmetika dan geometri dengan melihat polanya.
2. Menentukan suku berikutnya dari suatu barisan arimetika dan geometri dengan tepat.
3. Menentukan jumlah n suku pertama dari suatu deret arimetika dan geometri dengan tepat.
4. Menyelesaikan permasalahan matematika dalam kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika dan geometri
Asesmen Pembelajaran
Jenis Asesmen : Ulangan Harian ( Asesmen Formatif)
Materi : Barisan dan Deret Aritmetika dan Geometri Jenjang : SMP kelas VIII
Soal Asesmen :
Saya melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta.
Di sana, saya mengamati pembelajaran Matematika di kelas VIII yang dipimpin oleh guru pamong. Guru menggunakan asesmen formatif berupa ulangan harian dengan menggunakan platform Google Form. Google form adalah platform daring yang membantu dalam mengukur pencapaian belajar siswa, memberikan latihan soal, dan membuat kuis interaktif.
2. Tulislah pendapat Anda mengenai asesmen tersebut dengan menjelaskan kesesuaian asesmen dengan tahapan perkembangan peserta didik, karakteristik lingkungan, dan kemampuan peserta didik.
Jawaban:
Kesesuaian asesmen dengan tahap perkembangan peserta didik
Peserta didik SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta, yang berusia antara 12 hingga 15 tahun, sedang mengalami masa remaja awal dalam perkembangannya. Pada fase ini, mereka telah mencapai tahap kognitif yang memungkinkan mereka untuk berpikir secara abstrak dan logis.
Hasil studi dari Smith dan Landau (2010) serta penelitian Sulistiana dan Istiningsih (2017) menunjukkan bahwa menggunakan kuis dengan soal pilihan ganda membantu meningkatkan kemampuan berpikir abstrak dan logis pada peserta didik, dibandingkan dengan kuis yang berfokus pada soal esai atau uraian. Kuis dengan opsi pilihan ganda menuntut pemahaman konsep-konsep abstrak serta memerlukan kemampuan berpikir logis untuk memilih jawaban yang tepat.
Google Form, sebagai platform asesmen digital, menawarkan kuis interaktif yang menarik bagi peserta didik. Pendekatan ini sesuai dengan karakteristik masa remaja peserta didik SMP yang cenderung tertarik pada teknologi, terutama gadget. Penggunaan Google form bisa menjadi metode yang efektif untuk menarik minat peserta didik dan meningkatkan motivasi mereka dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kesesuaian asesmen dengan karakteristik lingkungan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Yogyakarta berada di wilayah sekitar alun alun kidul dan juga dekat dengan keraton Yogyakarta dengan peserta didik yang memiliki
ciri khas yang beragam. Keanekaragaman lingkungan ini menuntut guru untuk melakukan asesmen yang mencakup semua siswa. Lingkungan sekolah ini memiliki koneksi internet yang baik, memudahkan peserta didik untuk mengakses Google Form. Google Form sesuai dengan keadaan di SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta karena dapat diakses melalui berbagai perangkat elektronik, termasuk ponsel dan komputer. Selain itu sekolah juga memberikan kebebasan kepada siswa membawa gadget dengan pengawasan guru tentunya. Ini memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kuis google form, di mana pun mereka berada.
Kesesuaian asesmen dengan kemampuan peserta didik
Peserta didik di SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta menunjukkan variasi dalam kemampuan belajar. Ada yang memiliki kemampuan tinggi, namun ada juga yang kemampuannya lebih rendah. Asesmen formatif yang diterapkan oleh guru-guru di sana dianggap sesuai dengan keberagaman kemampuan peserta didik. Kuis yang disusun oleh guru-guru mengikuti materi yang telah diajarkan dengan soal-soal yang dianggap cukup sesuai. Tingkat kesulitan soal tidak terlalu tinggi atau rendah, memudahkan peserta didik untuk menjawabnya.
Google Form dapat disesuaikan dengan kemampuan peserta didik di SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Platform ini memungkinkan penyesuaian tingkat kesulitan soal sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik. Selain itu, Google juga memberikan umpan balik secara otomatis kepada peserta didik, membantu mereka mengevaluasi pemahaman terhadap materi yang dipelajari.
3. UAS Pemahaman Tentang Peserta Didik Nomor 3
Dalam pelaksanaan asesmen yang dilakukan oleh guru pamong saya, beliau berusaha untuk memberikan ruang kepada peserta didik dalam memberikan umpan balik, dengan cara membagikan hasil tes formatif yang ia berikan kemudian memberikan waktu kepada mereka untuk memberikan komentar akan hasil yang mereka peroleh. Beliau membangun budaya di mana umpan balik dihargai dan digunakan untuk perbaikan. Siswa harus merasa nyaman memberikan umpan balik tanpa takut akan penilaian negatif, dan guru perlu menerima umpan balik tersebut dengan sikap terbuka untuk meningkatkan pengalaman belajar.
Terjalinnya komunikasi yang baik ini akan saling mempengaruhi perkembangan guru dan tentunya siswa itu sendiri yang mana ini bersesuaian dengan teori yang menyatakan bahwa komunikasi antara guru dan siswa dipandang paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau siswa tersebut karena sifatnya yang dialogis.
Komunikasi ini juga dikatakan efektif karena komunikasi ini dilakukan secara langsung oleh guru kepada siswanya sehingga adanya proses umpan balik atau respons langsung yang didapat sehingga mempengaruhi satu sama lain terutama dalam menimbulkan motivasi (Amelia, 2022).
4. UAS Pemahaman Tentang Peserta Didik Nomor 4
Secara keseluruhan, saya menilai bahwa asesmen formatif yang dilakukan oleh guru pamong sudah cukup bagus. Asesmen tersebut sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik, karakteristik lingkungan, dan kemampuan peserta didik. selain itu asesmen tersebut juga juga memberikan ruang bagi peserta didik untuk memberikan upan balik atas proses pembelajaran.
Namun, ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas asesmen tersebut. Seperti pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat lebih sesuai dengan kehidupan
sehari-hari peserta didik dengan mengikuti pendekatan CRT, yaitu dengan memberikan contoh-contoh soal yang terkait dengan lingkungan mereka. Selain itu, guru perlu menyusun berbagai jenis soal dengan mempertimbangkan kemampuan individu peserta didik sesuai dengan pendekatan TaRL.
Selain itu juga ada beberapa hal yang bisa di tambahkan seperti melibatkan lingkungan keluarga dan masyarakat dalam proses umpan baliknya. Dengan melakukan hal tersebut diharapkan terjadi kesinambungan antara Tri Pusat Pendidikan Indonesia yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah serta lingkungan masyarakat karena seperti yang dikatakan oleh (Pakaya, 2023) yang mana Ketiga pihak yang bertanggung jawab atas pendidikan, yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, perlu bekerja sama secara sinergis menciptakan proses pembelajaran yang aman serta nyaman. Hal ini penting untuk menciptakan generasi yang mampu menghadapi masa depan dengan sikap positif, serta menjadi individu yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri dan keluarga, tetapi juga bagi bangsa dan negara secara keseluruhan.