PEMBINAAN
KEPEGAWAIAN
Oleh:
Ir. Eko Winarno, M.T.
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
DALAM RANGKA PELEPASAN PENUGASAN PNS FORMASI TAHUN 2021
OUTLINE
Hak , Kewajiban dan Larangan
Kode Etik
Cuti
Disiplin
Administrasi Kepegawaian
HAK, KEWAJIBAN
DAN LARANGAN
HAK PNS
Ga ji da n t u n ja n ga n
Ja m in a n pe n siu n da n ja m in a n h a ri t u a Pe rlin du n ga n
Pe n ge m ba n ga n kom pe t e n si
Cu t i (de n ga n pe rse t u ju a n pim pin a n )
PNS Wajib :
• Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
• Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
• Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang;
• Menaati ketentuan peraturan perundang -undangan;
• Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
• Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun luar kedinasan;
• Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan; dan
• Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KEWAJIBAN
PP 94 TAHUN 2021 PASAL 3PNS Wajib :
• Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;
• Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;
• Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/ atau golongan;
• Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;
• Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan;
• Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
• Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
• Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi; dan
• Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan.
KEWAJIBAN
PP 94 TAHUN 2021 PASAL 4PNS Dilarang :
• Menyalahgunakan wewenang;
• Menjadi perantara unutk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan;
• Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;
• Bekerja pada Lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
• Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau Lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;
• Memiliki , menjual , membeli , menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen , atau surat berharga milik negara secaratidak sah;
• Melakukan pungutan di luar ketentuan ;
• Melakukan kegiatan yang merugikan negara;
• Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;
• Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
• Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;
• l.Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;
• Melakukan Tindakan atau tidak melakukan Tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani ; dan
• Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
LARANGAN
PP 94 TAHUN 2021 PASAL 5KODE ETIK
Kode etik adalah norma dan asas yang diterima
oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah
laku.
SIAPA SAJA YANG WAJIB MEMATUHI
PERATURAN KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ?
CPNS / PNS PNS DPK di
PUPR
PPPK
STAF KHUSUS TENAGA AHLI KONSULTAN INDIVIDU
PEGAWAI NEGERI SIPIL PEGAWAI PEMERINTAH NON PEGAWAI NEGERI
SIPIL
4 NO'S! BIG
1 NO BRIBERY !
Tidak ada suap menyuap dan pemerasan
2 NO KICK BACK !
Tidak menerima komisi, tanda terima kasih dalam bentuk uang & bentuk lainnya
3 NO GIFT !
Tidak boleh ada pemberian yang bertentangan dengan aturan & ketentuan yang berlaku
4 NO LUXURIOUS LIFESTYLE !
Tidak bergaya hidup mewah
ARAHAN MENTERI PUPR KEPADA SELURUH
PEGAWAI PUPR
CUTI
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang
diizinkan dalam jangka waktu tertentu.
Peraturan BKN RI No. 24 th 2017 | Tata Cara Pemberian Cuti PNS
Izin Cuti
Cuti Tahunan
Cuti Besar
Cuti Sakit
Cuti Melahirkan
Cuti Karena
Alasan Penting Cuti diluar
Tanggunan Negara
J enis-J enis Cuti
Usulkan Cuti Anda melalui e-Cuti di e-HRM dengan mengakses QR berikut
Cuti Bersama
1 4 7
2 3
5 6
1. CUTI TAHUNAN
• PNS yang telah bekerja paling dingkat 1 (satu) tahun secaraterus menerus
• Lamanya cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja
• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan , dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kalender termasuk cuti tahunan tahun berjalan
• Cuti tahunan yang tidak digunakan 2 tahun atau lebih berturut -turut dapat
digunakan dalam tahun berikutnya paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan tahun berjalan
PNS b e r h a k a k a n cu t i t a h u n a n , d e n ga n k e t e n t u a n s e b a ga i b e r ik u t :
CUTI TAHUNAN
• Cuti yang akan dijalankan di luar negeri untuk keperluan pribadi hanya dapat diberikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) yaitu Menteri PUPR.
• Cuti dapat diberikan dengan ketentuan lama waktu di luar negeri termasuk perjalanan maksimal selama 12 hari kalender.
• Pengajuan cuti hanya dapatdiberikan dalam kurun waktu 2 tahun sekali. Contohnya, pengajuan cuti untuk keperluan ibadah.
• Cuti dapat diberikan dengan memperhatikan beban kerja pada masing -masing Unit Kerja dan berdasarkan izin atasan langsung.
• PNS wajib mengajukan permohonan tertulis izin luar negeri (ILN) kepada pejabat yang berwenang dengan batas waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan cuti.
(Ya n g Dija la n k a n d i Lu a r Ne ge r i Un t u k Ke p e r lu a n Pr ib a d i, s e s u a i Su r a t Ed a r a n Se k je n PUPR No m o r
07/ SE/ SJ/ 2019 t e n t a n g Ta t a Te r t ib Ad m in is t r a s i Pe m b e r ia n Cu t i ya n g Dija la n k a n d i Lu a r Ne ge r i u n t u k
Ke p e r lu a n Pr ib a d i b a gi PNS d i lin gk u n ga n Ke m e n t e r ia n PUPR)
2. CUTI SAKIT
• PNS yang sakit berhak akan cuti sakit dengan ketentuan:
⚬ 1 (satu) hari, melampirkan surat keterangan sakit dari dokter
⚬ > 1 (satu) hari s.d. 14 (empat belas) hari mengajukan permohonan cuti sakit melampirkan surat keterangan dokter
⚬ > 14 (empat belas) hari melampirkan surat keterangan dokter pemerintah
• Hak atas cuti sakit diberikan paling lama 1 (satu) tahun.
• Cuti sakit dapat ditambah paling lama 6 (enam) bulan berdasarkan surat keterangan tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
• PNS yang tidak sembuh dari penyakitnya, harus diuji kembali kesehatannya oleh tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri bidang kesehatan.
Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan PNS belum sembuh dari penyakitnya, yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari
Jabatannya karena sakit dengan mendapat uang tunggu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras atau meninggal dunia, dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Rumah Sakit.
• Harus mengurus hak -hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia.
• Melangsungkan perkawinan.
• PNS laki-laki yang istrinya melahirkan/operasi caesar dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Rumah Sakit.
• Mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam dengan melampirkan surat keterangan paling rendah Ketua RT.
• Ditempatkan pada perwakilan RI yang rawan dan/atau berbahaya guna memulihkan kondisi kejiwaan PNS.
3. CUTI ALASAN PENTING
PNS b e r h a k a k a n cu t i k a r e n a a la s a n p e n t in g, a p a b ila :
Ca t a t a n :
La m a n ya cu t i k a r e n a a la s a n p e n t in g p a lin g la m a 1 (s a t u ) b u la n b u la n
4. CUTI BESAR
• PNS yang bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus berhak atas Cuti Besar selama 3 (tiga) bulan
• Ketentuan paling singkat 5 tahun dikecualikan untuk alasan kepentingan agama
• PNS yang mengambil cuti besar tidak berhak atas cutit ahunan di tahun
yang bersangkutan
5. CUTI MELAHIRKAN
• Cuti melahirkan untuk kelahiran anak pertama sampai anak ketiga
• Untuk anak keempat dan seterusnya diberikan Cuti Besar
• Lamanya cuti melahirkan adalah 3 (tiga) bulan
PNS ya n g m e la h ir k a n b e r h a k a k a n cu t i m e la h ir k a n d e n ga n k e t e n t u a n
s e b a ga i b e r ik u t :
6. CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA (CLTN)
• PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan mendesak, sebagai berikut:
⚬ Mengikuti atau mendampingi suami/istri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri, dengan melampirkan surat penugasan atau SPT Negara/tugas belajar
⚬ Mendampingi suami/isteri bekerja di dalam/luar negeri, dengan melampirkan surat SK atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan
⚬ Menjalani program untuk mendapatkan keturunan, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis
⚬ Mendampingi anak yang berkebutuhan khusus, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis
⚬ Mendampingi suami/istri/anak yang memerlukan perawatan khusus, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis
⚬ Mendampingi/merawat orang tua/mertua yang sakit/uzur, dengan melampirkan surat keterangan dokter
• CLTN dapat diberikanuntuk paling lama 3 (tiga) tahun.
• Jangka waktu CLTN dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-alasan yang penting untuk memperpanjangnya.
• Selama menjalankan CLTN, PNS yang bersangkutan tidak menerima penghasilan PNS.
• Selama menjalankan CLTN tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS
PNS b e r h a k a k a n cu t i d i lu a r t a n ggu n ga n n e ga r a (CLTN) d e n ga n k e t e n t u a n :
• Cuti bersama ditetapkan dengan Keputusan Presiden
• Cuti bersama tersebut tidak mengurangi hak Cuti Tahunan
• PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang diberikan
7. CUTI BERSAMA
PNS b e r h a k a k a n cu t ib e r s a m a d e n ga n k e t e n t u a n :
Catatan:
Sesuai SE Sekjen Nomor 05/SE/Sj/2017 tentang Penetapan Libur Fakultatif Bagi Pegawai Kementerian PUPR yang bekerja di Unit Pelaksana Teknis/Balai, adanya penetapan libur fakultatif yang ditetapkan di beberapa wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota dapat diakomodir
dengan ketentuan bahwa libur fakultatif tersebut mengurangi hak cuti tahunan pegawai ybs.
Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 333 PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS
yang menyatakan cuti bersama yang tidak mengurangi cuti tahunan adalah cuti bersama yang
ditetapkan dengan Keputusan Presiden.
TABEL PROSENTASE PEMBAYARAN TUNJANGAN
KINERJA BAGI PEGAWAI YANG MENGAMBIL CUTI
CONTOH FORM CUTI
CONTOH FORM IZIN
LUAR NEGERI
DISIPLIN
Disiplin adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan baik di dalam maupun di luar jam kerja, yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin .
PelanggaranDisiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS
yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan
Disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
DASAR HUKUM
Pasal 86
1) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS.
2) Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin.
3) PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Berdasarkan Pasal 134 UU ASN, PP ini seharusnya ditetapkan paling lama 2 tahun terhitung sejak UU ASN berlaku, namun butuh waktu 7 tahun untuk menyelesaikan PP ini.
Pe la k s a n a a n k e t e n t u a n Pa s a l 86 a ya t (4) UU 5 Ta h u n 2014 t e n t a n g ASN
• 21 s.d 24 Hari Kerja
• 25 s.d 27 Hari Kerja
• 28 Hari Kerjaatau lebih
• 10 Hari Kerjaterus menerus
• Penurunan jabatan setingkat lebih rendah (12 Bulan)
• Pembebasan dari jabatan menjadi Pelaksana(12 Bulan)
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
Hukuman Dis iplin
• Teguran Lisan
• Teguran Tertulis
• Pernyataan Tidak Puas secara tertulis
A. Hukum an Disip lin Ring an:
• Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%selama 6 bulan
• Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%selama 9 bulan
• Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%selama 12 bulan
B. Hukum an Disip lin Sed ang :
• Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan
• Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan dalam Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan
• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
C. Hukum an Disip lin Berat:
Pelanggaran J am Mas uk Kerja
• 3 Hari Kerja
• 4 s.d 6 Hari Kerja
• 7 s.d 10 Hari kerja
• Teguran Lisan
• Teguran Tertulis
• Pernyataan Tidak Puas secara Tertulis
Pe lang g aran Disip lin Ring an
• 11 s.d 13 Hari Kerja
• 14 s.d 16 Hari Kerja
• 17 s.d 20 Hari kerja
Pe lang g aran Disip lin Se d ang
• Pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 25% (6 Bulan)
• Pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 25%(9 Bulan)
• Pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 25%(12 Bulan)
Pe lang g aran Disip lin Be rat
Ketentuan Umum
Larangan & Hukuman Disiplin
UU No. 5 th 2014 | Aparatur Sipil Negara
ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
1. Kenaikan Pangkat 2. Pencantuman
gelar/Peningkatan Pendidikan
3. Peninjauan Masa Kerja 4. Mutasi
5. Pemberhentian 6. Pensiun
7. Penempatan dan Penugasan Pegawai
8. Pembuatan kartu pegawai 9. Pembuatan kartu suami /
istri
10. Pembuatan kartu taspen 11. Pembuatan kartu BPJS 12. Tugas Belajar
13. Penilaian Prestasi Kerja
PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Kenaikan Pangkat Anumerta Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan Pangkat Pilihan
Kenaikan Pangkat Pengabdian
J enis
Kenaikan Pangkat
Monitor Proses Kepegawaian Anda melalui tautan berikut https://ehrm.pu.go.id/SIMoLAK/simolak-1
atau melalui QR di samping
Kenaikan Pangkat
PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Kenaikan Pangkat Reguler
Kenaikan pangkat regular diberikan kepada PNS yang:
• Tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu
• Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu dan
• Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.
Kenaikan pangkat reguler diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya. Kenaikan pangkat reguler ini diberikan apabila sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir dan setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Kelengkapan Dokumen
Salinan SK Pangkat Terakhir
Salinan SKP & Penilaiannya 2 (dua) Tahun Terakhir
Masa Kenaikan Pangkat
2 kali dalam Setahun : 1 April & 1 Oktober
PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Ujian Dinas
PNS yang berpangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, disamping harus memenuhi syarat yang ditentukan harus pula lulus ujian dinas, kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Pemerintah ini atau ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kenaikan Pangkat Reguler
PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Kenaikan Pangkat Pilihan
Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada PNS yang:
• Menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu
• Menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden
• Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya
• Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara
• Diangkat menjadi pejabat negara
• Memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar atau Ijazah
• Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional
• Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar
• Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan atau jabatan fungsional tertentu
PNS yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih dalam jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila:
• Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; dan
• Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
PNS yang diangkat dalam jabatan struktural dan
pangkatnya masih 1 (satu) tingkat di bawah
jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk
jabatan itu, dinaikkan pangkatnya setingkat lebih
tinggi.
PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Kenaikan Pangkat Pilihan
Kelengkapan Dokumen Kenaikan Pangkat
Pejabat Struktural
Kelengkapan Dokumen Kenaikan Pangkat
Pejabat Fungsional
Salinan SK Pangkat Terakhir
Salinan SKP & Penilaiannya (Baik) (2 tahun terakhir)
Salinan SK Pengangkatan sebagai Pejabat Struktural Salinan Berita Acara Sumpah Jabatan
Salinan Surat Perintah Melaksanakan Tugas
Salinan Surat Pernyataan Menduduki Jabatan
Salinan Surat Pernyataan Pelantikan
Salinan Pertek Pencantuman Gelar
Surat usulan dari Pejabat Eselon II Unit Kerja Salinan SK Pangkat
Terakhir
PAK (Penetapan Angka Kredit) Terakhir
Salinan SKP & Penilaiannya 2 Tahun Terakhir
SK Penganglatan Jabatan Fungsional
Salinan SKP & Penilaiannya 2 Tahun Terakhir
Salinan Pertek Pencantuman Gelar
PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Kenaikan Pangkat Pilihan
Kelengkapan Dokumen Kenaikan Pangkat
Penyesuaian Ijazah
Salinan SK Pangkat Terakhir
Salinan SKP & Penilaiannya (2 tahun terakhir)
Salinan Surat Keterangan Lulus Ujian KPPI (apabila sudah memiliki)
Salinan Izin/Tugas Belajar
Salinan Ijazah (Legalisir Basah)
Salinan Transkrip Nilai Legalisir Basah Salinan Akreditasi Kampus (minimal B)
PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Kenaikan Pangkat Anumerta
PNS yang dinyatakan tewas diberikan
kenaikan pangkat anumerta setingkat
lebih tinggi.
PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.
Kenaikan Pangkat Pengabdian
PNS yang akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun, dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi, apabila:
A B
C
Memiliki masa bekerja sebagai PNS selama: Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat.
• 30 (tiga puluh) tahun atau lebih secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) bulan dalam pangkat terakhir
• 25 (dua puluh lima) tahun atau lebih tetapi kurang dari 30 (tiga puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir
• 20 (dua puluh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 25 (dua puluh lima) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir
• 10 (sepuluh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 20 (dua puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam
SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan
Pencantuman Gelar/
Peningkatan Pendidikan
Pencantuman Gelar Akademik/Peningkatan Pendidikan bagi PNS izin belajar/tugas belajar yang menduduki Jabatan Fungsional dapat diajukan pada saat Pegawai Negeri Sipil telah ditetapkan dalam pangkat/golongan paling rendah
Juru (I/c), untuk jenjang SLTP/Sederajat atau pangkat Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Juru golongan ruang I/c berdasarkan peraturan yang berlaku
Pengatur Muda (II/a), untuk jenjang SLTA/Sederajat atau pangkat Juru Tingkat I golongan ruang I/d dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Pengatur Muda golongan ruang II/a berdasarkan peraturan yang berlaku
Penata Muda (III/a), untuk Jenjang Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) atau pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda golongan ruang III/a
berdasarkan peraturan yang berlaku
Penata Muda Tingkat I (III/b), untuk jenjang Strata 2 (S.2)/Sederajat atau pangkat Penata Muda golongan ruang III/a dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b berdasarkan peraturan yang berlaku
Penata (III/c), untuk jenjang Strata 3 (S.3)/Sederajat atau pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata golongan ruang III/c berdasarkan peraturan yang berlaku
A B C D
E
SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan
Pencantuman Gelar/
Peningkatan Pendidikan
Pencantuman Gelar Akademik/Peningkatan Pendidikan bagi PNS izin belajar/tugas belajar yang
menduduki Jabatan Fungsional Umum/Pelaksana dapat diajukan dengan ketentuan sebagai berikut
Ijazah SLTP/Sederajat saat pengajuan telah menduduki pangkat Juru, golongan I/c
Ijazah SLTA/Sederajat saat pengajuan telah menduduki pangkat Pengatur Muda, golongan II/a
Ijazah Sarjana Muda, Akademi, Diploma III saat pengajuan telah menduduki pangkat Pengatur, golongan II/c Ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV saat pengajuan telah menduduki pangkat Penata Muda golongan III/a Ijazah Magister (S2) atau ijasah lain yang disetarakan saat pengajuan telah menduduki pangkat
Penata Muda Tk.I golongan III/b
A B C D
E
F Ijazah Doktor (S3) saat pengajuan telah menduduki pangkat Penata, golongan III/c
SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan
Pencantuman Gelar/
Peningkatan Pendidikan
Surat Pengantar Pengajuan Usul Pencantuman Gelar Akademik/Peningkatan Pendidikan
(di tandatangani Sekretaris Unor) Salinan SK CPNS / SK PNS / SK KP (dilegalisasi)
Salinan SK Mutasi bagi PNS dengan Izin Belajar yang pindah tugas saat sedang menjalani
pendidikan (dilegalisasi)
Salinan SK Penugasan/Penempatan bagi PNS yang ditugaskan diluar wilayah kerja
(dilegalisasi)
Salinan Ijazah dan Transkrip Nilai (dilegalisasi)
Dokumen Akreditasi (minimal Baik)
Kelengkapan Dokumen
Salinan Surat Tugas Belajar / Izin Belajar (dilegalisasi)
Ijazah Dalam Negeri
SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan
Pencantuman Gelar/
Peningkatan Pendidikan
Surat Pengantar Pengajuan Usul Pencantuman Gelar Akademik/Peningkatan Pendidikan
(di tandatangani Sekretaris Unor) Salinan SK KP terakhir (dilegalisasi)
Salinan SK pengangkatan dalam jabatan terakhir (dilegalisasi)
Salinan Ijazah dan Transkrip Nilai (dilegalisasi) Salinan SK penyetaraan Ijasah Luar Negeri dari Kementerian yang membidangi urusan
pendidikan (dilegalisasi)
Kelengkapan Dokumen
Salinan Surat Tugas Belajar / Izin Belajar (dilegalisasi)
Ijazah Luar Negeri
SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan
Peninjauan Masa Kerja
Masa kerja yang diperhitungkan penuh untuk penetapan gaji pokok pengangkatan pertama adalah
Selama menjadi Pegawai Negeri, kecuali selama menjalankan Cuti di Luar Tanggungan Negara
Selama menjadi Pejabat Negara
Selama menjalankan tugas pemerintahan Selama menjalankan kewajiban untuk membela negara
Selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik pemerintah
1 2 3 4 5
Masa Kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan yang berbadan hukum di luar lingkungan badan-badan pemerintah yang tiap-tiap kali tidak kurang dari 1 (satu) tahun dan tidak terputus-putus, diperhitungkan (setengah) sebagai masa kerja untuk penetapan gaji pokok dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tahun
Peninjauan Masa Kerja
1 2
Instansi Pemerintah
Instansi Swasta
Peninjauan Masa Kerja
SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan
1 Instansi Pemerintah
Memiliki pengalaman kerja yang diperoleh sewaktu bekerja pada Pemerintah, yang belum diperhitungkan sebagai masa kerja golongan baik sebagai CPNS/PNS Pengalaman bekerja pada pemerintah yang tidak menerima penghasilan secara tetap harian/bulanan atau sebagai penerima upah yang bersifat tidak tetap/pekerja borongan atau kerja sukarela, masa kerjanya tidak dapat diperhitungkan
Pengalaman kerja yang dapat diperhitungkan sebagai masa kerja golongan gaji adalah pengalaman bekerja yang dapat dibuktikan dengan surat keputusan dari pejabat yang berwenang dan belum pernah diperhitungkan sebagai masa kerja golongan gaj
A B
C
Kelengkapan Dokumen
Surat Pengantar Pengajuan PMK
Salinan SK CPNS dan PNS (dilegalisasi)
Salinan SK KP Terakhir (dilegalisasi)
Salinan SK Pengangkatan dan Pemberhentian Unit Kerja Sebelumnya (dilegalisasi)
Peninjauan Masa Kerja
SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan
2 Instansi Swasta
Pengalaman kerja pada swasta yang dapat diperhitungkan menjadi masa kerja golongan adalah pengalaman kerja yang diperoleh dari swasta yang berbadan hukum
Sekurang-kurangnya memiliki pengalaman kerja 1 tahun dan didapat secara terus menerus tanpa terputus. Dari jumlah pengalaman kerja yang dimiliki hanya dihargai 1/2 nya dan paling tinggi hanya dapat ditetapkan menjadi 8 tahun
A
B
Kelengkapan Dokumen
Surat Pengantar Pengajuan PMK
Salinan SK CPNS dan PNS (dilegalisasi)
Salinan SK KP Terakhir (dilegalisasi)
Salinan SK Pengangkatan dan Pemberhentian Unit Kerja Sebelumnya (dilegalisasi)
Bukti lain yang dimiliki untuk menguatkan
perhitungan masa kerja, yaitu Bukti Pembayaran Gaji Asli (Slip Gaji)
Mutasi Pegawai
Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi
Mutasi adalah perpindahan tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar- Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri serta atas permintaan sendiri
Mutasi Antar
Instansi ke Luar Kemen. PUPR
Mutasi Antar Unit Organisasi
Mutasi Antar Unit Kerja di Ditjen Cipta Karya
Mutasi Antar Instansi ke Luar Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat adalah mutasi yang dilakukan dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat ke Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Instansi lain
Mutasi Antar Unit Organisasi adalah mutasi yang dilakukan dari satu unit organisasi ke unit organisasi lain di Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakya
Mutasi Antar Unit Kerja di Direktorat Jenderal
Cipta Karya adalah mutasi yang dilakukan
dari satu unit kerja ke unit kerja lain di
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Mutasi Pegawai
Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi
Ketentuan Umum
• Mutasi dilakukan atas dasar kebutuhan organisasi atau atas permintaan sendiri dengan mempertimbangkan formasi, kesesuaian antara kompetensi dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier
• Mutasi dilakukan terhadap PNS dengan ketentuan
• Tidak sedang dalam proses pemeriksaan atau sedang menjalani hukuman pidana
• Tidak sedang dalam proses pemeriksaan atau sedang menjalani hukuman disiplin
• Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dalam 2 (dua) tahun terakhir
• Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana
• Mutasi dapat dilakukan apabila PNS telah bekerja paling singkat 2 (dua) tahun pada unit kerja terakhir
• Memiliki penilaian kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir
• Mutasi atas permintaan sendiri dapat dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut
• PNS yang harus merawat suami/istri/anak/orang tua/mertua yang memiliki penyakit yang memerlukan pendampingan perawatan secara intensif dibuktikan dengan melampirkan Surat keterangan dari dokter spesialis Rumah Sakit Pemerintah dan surat keterangan domisili suami/istri/anak/orang tua/mertua
• PNS yang memiliki penyakit kronis yang membutuhkan fasilitas dan penanganan medis yang hanya ada pada wilayah tertentu dibuktikan dengan melampirkan Surat keterangan dari dokter spesialis Rumah Sakit Pemerintah
• Mengikuti penugasan suami yang berbeda wilayah kerja yang dibuktikan dengan salinan keputusan penugasan/
penempatan suami yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang atau pimpinan instansi tempat suami bekerja
Mutasi Antar Instansi ke Luar Kementerian PUPR
Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi
• PNS yang memiliki masa kerja paling singkat 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS dan paling singkat 2 (dua) tahun sejak penempatan definitif; atau
• PNS yang telah bekerja dengan status dipekerjakan (dpk) atau diperbantukan (dpb) pada instansi pemerintah lain yang menjadi tujuan mutasi di luar
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; atau
• PNS yang mendapatkan kesempatan promosi jabatan pada Instansi tujuan dilakukannya mutasi.
Ketentuan Kelengkapan Dokumen
Surat Pernyataan tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan/atau proses peradilan yang ditandatangani Sekretaris Direktorat Jenderal.
1 Surat pernyataan tidak sedang menjalani tugas belajar atau ikatan dinas yang ditandatangani Sekretaris Direktorat Jenderal
2
Surat keterangan bebas temuan yang diterbitkan Inspektorat Jenderal
3
Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja jabatan yang sedang diduduk
4
Salinan sah keputusan pangkat dan jabatan terakhir
5
Penilaian prestasi kerja dengan setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
6
Dokumen lain yang dipersyaratkan instansi tujuan
7
Mutasi Antar Unit Organisasi
1 3 5 6 7
Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi
• Ketersediaan formasi di unit organisasi asal dan unit organisasi tujuan
• Kesesuaian antara kualifikasi pendidikan dan kompetensi dengan tugas jabatan pada unit organisasi dalam rangka
pengembangan karir PNS
• Telah memiliki masa kerja paling singkat 2 (dua) tahun terhitung sejak diangkat sebagai CPNS
Ketentuan Kelengkapan Dokumen
Daftar Riwayat Hidup terbaru (dapat diunduh melalui e-HRM) yang telah ditandatangani yang bersangkutan
1 2
Salinan sah SK PNS
4
SK jabatan terakhir
Penilaian prestasi kerja dengan setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
Dokumen lain yang dipersyaratkan instansi tujuan Salinan sah SK CPNS
SK Kenaikan pangkat terakhir
Mutasi Antar Unit Kerja di Ditjen Cipta Karya
1 2 3 4 5
Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi
• Ketersediaan formasi di unit organisasi asal dan unit organisasi tujuan
• Kesesuaian antara kualifikasi pendidikan dan kompetensi dengan tugas jabatan pada unit organisasi dalam rangka
pengembangan karir PNS
• Telah memiliki masa kerja paling singkat 2 (dua) tahun terhitung sejak diangkat sebagai CPNS
• Memenuhi persyaratan lain yang
ditentukan oleh Unit Kerja tujuan mutasi
Ketentuan Kelengkapan Dokumen
Daftar Riwayat Hidup terbaru (dapat diunduh melalui e-HRM) yang telah ditandatangani yang bersangkutan
1
Salinan sah SK PNS
SK Kenaikan pangkat dan SK jabatan terakhir
Penilaian prestasi kerja dengan setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir
Salinan sah SK CPNS
Pemberhentian PNS
Tidak Dengan
Hormat Dengan Hormat
Penyelewengan UUD 1945 Kejahatan Jabatan
Menjadi Anggota Parpol Pidana Berencana
> 2 tahun
Permintaan Sendiri Mencapai BUP
(Batas Usia Pensiun)
Meninggal/Tewas/Hilang Tidak Cakap
Jasmani/Rohani
Perampingan Organisasi
Tidak Atas Permintaan
Sendiri
Pensiun
Pensiun adalah jaminan hari tua yang diberikan sebagai balas jasa terhadap PNS yang telah bertahun-tahun mengabdi kepada Negara.
PNS yang diberhentikan dengan hormat dan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan akan mendapatkan pensiun sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasanya selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas di instansi pemerintah.
Batas Usia Pensiun (BUP)
Meninggal Dunia
Pensiun Dini
J enis-jenis Pensiun
Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pgawai Negeri Sipil
Pensiun
Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pgawai Negeri Sipil
Pensiun Batas Usia Pensiun (BUP)
Pensiun Batas Usia Pensiun (BUP) adalah PNS yang sudah mencapai batas usia PNS dan harus diberhentikan sebagai PNS. Batas Usia yang ditentukan adalah:
• 58 tahun bagi Pejabat Struktural (Eselon IV dan Eselon III), Pejabat fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama, Pejabat fungsional Keterampilan serta Pejabat fungsional Umum
• 60 tahun bagi PNS yang memangku:
• Jabatan Struktural (Eselon I dan Eselon II)
• Jabatan Fungsional Ahli Madya
• Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.
• 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku:
• Jabatan Fungsional Ahli Utama
• Jabatan Fungsional Perekayasa Madya
• Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.
• 70 (tujuh puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku:
• Jabatan Fungsional Perekayasa Utama yang ditugaskan secara
penuh di bidang penelitian
Pensiun
Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pgawai Negeri Sipil
Pensiun Batas Usia Pensiun (BUP)
Surat permohonan berhenti sebagai PNS dari yang bersangkutan
Salinan SK CPNS Salinan Karpeg (Kartu Pegawai)
Salinan Akte Kelahiran Anak Yg Masih Masuk Dalam Daftar Gaji
Kelengkapan Dokumen
Salinan SK Kenaikan Pangkat Terakhir
Salinan SK Pengangkatan dalam
jabatan terakhir (optional) Surat Keterangan Kuliah Bagi Anak Usia > 21 Tahun
Salinan SKP & Penilaiannya 2 (dua) Tahun Terakhir (Minimal “Baik”) Salinan Akta Cerai jika PNS yang
bersangkutan cerai (hidup/mati) Salinan KTP suami/istri
Salinan KK
Foto Berwarna Ukuran 3 x 4, 6 Lembar
Salinan Akta Nikah
Surat Keterangan Dominisili dari Kelurahan
Pensiun
Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Kelengkapan Dokumen Pensiun BUP KPP & BUP Non KPP
SK CPNS
SK PNS SKP 1 Tahun Terakhir
(setiap unsur bernilai "Baik")
Akte Nikah/Akte Cerai/Akte Nikah Pernikahan Ke-2
SK KP Terakhir DPCP
(file dapat di download di e-HRM) Daftar Susunan Keluarga disahkan Keluarahan
SK Peninjauan Masa Kerja (jika ada)
Super Tidak Pernah dijatuhi Hukuman Pidana (file dapat download di e-HRM)
Super Tidak Pernah dijatuhi Hukdis (file dapat download di e-HRM)
• Masa Kerja PNS 30 Th, menduduki KP Terakhir 1 bulan
• Masa Kerja PNS 20 Th, menduduki KP Terakhir 1 tahun
• Masa Kerja PNS 10 Th, menduduki KP Terakhir 2 tahun
Ketentuan KP Pengabdian
SKP 1 Tahun Terakhir
(setiap unsur bernilai "Baik")
Akte Nikah/Akte Cerai/Akte Nikah Pernikahan Ke-2
Daftar Susunan Keluarga disahkan Keluarahan
SK Peninjauan Masa Kerja (jika ada)
Super Tidak Pernah dijatuhi Hukuman Pidana (file dapat download di e-HRM)
Akte Anak jika masih ada anak yang tertanggung
Kelengkapan Dokumen Pensiun J anda/Duda KPP & Non KPP
SK CPNS SK PNS
SK KP Terakhir DPCP
(file dapat di download di e-HRM) Super Tidak Pernah dijatuhi Hukdis (file dapat download di e-HRM)
Surat Kematian/Akte Kematian Surat Keterangan Janda dan Ahli Waris di sahkan Kelurahan
Pensiun
Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pgawai Negeri Sipil
Surat Keterangan Ahli Waris dari Kelurahan/Kecamatan setempat
Peraturan Menteri PUPR No. 16 th 2020 | Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR
Penempatan dan Penugasan Pegawai
Penempatan Pegawai Negeri Sipil
baru Penugasan dan pendistribusian PNS formasi baru ke Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dilakukan setelah
pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Baru. SK Penugasan ini
dibuat pada awal tahun setelah Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari Calon Pegawai Negeri Sipil.
Acuan utama yang dipakai adalah kebutuhan
organisasi akan tenaga kerja yang diperoleh dari
hasil Analisa jabatan dan kebutuhan pendidikan
akan perencanaan karir yang bersangkutan.
Peraturan Menteri PUPR No. 16 th 2020 | Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR
Penempatan dan Penugasan Pegawai
Penempatan dan Penugasan Pegawai Direktorat J enderal Cipta Karya
Menindaklanjuti perubahan dan kebutuhan organisasi setiap tahun, maka perlu ditetapkan penempatan dan penugasan Pegawai di Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Dalam penempatan dan penugasan pegawai ini dilaksanakan kegiatan konsolidasi
kepegawaian 2 kali setiap tahun, yaitu pada
bulan Februari dan November pada tahun
yang berjalan.
J enis-J enis J abatan
Peraturan Menteri PUPR No. 16 th 2020 | Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR
J abatan Administrator (J A)
• Jabatan Utama
• Jabatan Penunjang
• J abatan Administrator
• J abatan Pengawas
• J abatan Pelaksana
J abatan Fungsional (J F)
• Ahli Utama
• Ahli Madya
• Ahli Muda
• Ahli Pertama
• J abatan Fungsional Keahlian
• Penyelia
• Mahir
• Terampil
• Pemula
• J abatan Fungsional Keterampilan
J abatan Pimpinan Tinggi (J PT)
• J PT Utama
• J PT Madya
• J PT Pratama
setara Jabatan Struktural Eselon I setara Jabatan Struktural Eselon II
J abatan Kesatkeran
• Kepala Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna barang
• Pejabat Pembuat Komitmen
• Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
• Bendahara Pengeluaran
• Pelaksana Teknik
• Penata Teknik
• Petugas Teknik
Jabatan PPSPM tidak boleh dirangkap oleh PPK dan Bendahara
Jabatan Bendahara Pengeluaran tidak boleh dirangkap oleh KPA atau Kuasa BUN Jabatan Kepala Satuan Kerja dapat dirangkap oleh Jabatan Fungsional
Salinan Surat Tanda Tamat Pendidikan
Pembuatan
Kartu Pegawai
Salinan SK CPNS
Salinan SK PNS
Pas Foto Berwarna (Ukuran 2 x 3, 2 Lembar)
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian No. 7 Th 2008 | Kartu PNS Elektronik.
Kartu Pegawai adalah Kartu Identitas Pegawai Negeri Sipil yang memuat data Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya secara elektronik.
Kartu Pegawai ini berfungsi untuk pelayanan di bidang kepegawaian dan pengendalian data kepegawaian
Kelengkapan Dokumen
Pembuatan Kartu Suami/Istri
Keputusan Kepala BKN No. 115.a/KEP/1983 jo Kep. Ka. BKN No. 007/KEP/1988.
Salinan SK CPNS Salinan SK PNS
Salinan Buku Nikah (Legalisir Kelurahan)
Laporan Perkawinan
Salinan Akte Kelahiran Anak (Legalisir Kelurahan)
Pas Foto Suami/Istriberwarna (Ukuran 2 x 3, 3 lembar)
• Kepada setiap istri PNS diberikan Kartu Istri, disingkat KARIS, dan kepada setiap suami PNS diberikan Kartu Suami, disingkat KARSU
• KARIS/KARSU adalah kartu identitas istri/suami PNS dalam arti bahwa pemegangnya adalah istri/suami sah dari PNS yang bersangkutan
• KARIS/KARSU berlaku selama yang bersangkutan menjadi istri/suami sah dari PNS yang bersangkutan
• Apabila PNS berhenti dengan hormat dengan hak pensiun, maka KARIS/KARSU yang telah diberikan kepada istri/suaminya tetap berlaku, begitu juga apabila PNS atau pensiunan PNS meninggal dunia, maka KARIS/KARSU tetap berlaku selama masih ada janda/duda/anak yang berhak atas pensiun
Kelengkapan Dokumen
Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial PNS
Pembuatan Kartu
Salinan SK CPNS
Salinan SK PNS
SPMT dari Pejabat Eselon II
Salinan NPWP
Mengisi Formulir dari PT. TASPEN (Persero)
Kelengkapan Dokumen
TASPEN merupakan akronim dari Tabungan Asuransi Pensiun, terdiri dari asuransi dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan asuransi kematian
Saat menjadi peserta Asuransi Sosial dimulai pada
tanggal pengangkatannya sebagai PNS.
Pembuatan Kartu BPJ S
Perpres No.12 tahun 2013 | Jaminan KesehatanSalinan SK CPNS
Salinan SK Kenaikan Pangkat Terakhir Salinan Daftar Gaji
Salinan Buku Nikah (Legalisir Kelurahan) Salinan KTP Terbaru
Saliinan Akte Anak (Usia < 21 th, Legalisir Kelurahan) Surat Keterangan Kuliah Anak (Usia > 21 th)
Pas Foto Suami/Istri (2 x 3, 3 Lembar)
Kelengkapan Dokumen
MANFAAT BPJ S
MEDIS
Non - MEDIS
Promotif Preventif
Kuratif Rehabilitatif
Akomodasi Ambulan
Penyuluhan Kesehatan, Konseling KB
Imunisasi Dasar, Screening Kesehatan (selektif)
Layanan Rawat Inap, Ruang Kelas I & II
Diberikan sesuai dengan rujukan dari Faskes
Manfaat tidak terikat dengan besaran iuran
Manfaat tidak terikat dengan besaran iuran
Tugas Belajar
Kelengkapan Dokumen Administrasi Tugas Belajar
Perguruan Tinggi Dalam Negeri
Rekomendasi BPSDM untuk mendaftar Beasiswa
Form Pendaftaran Ulang Asli (Khusus Beasiswa Kementerian PUPR)
Form Surat Perjanjian Tugas Belajar Asli (ditandatangani di atas materai)
Surat Penerimaan dari Universitas (LoA) Surat Sponsorship
(Jaminan biaya pendidikan)
Salinan ijazah terakhir, Salinan Penilaian Prestasi Kerja, Salinan SK Pangkat Terakhir Dokumen Pendukung dari Pemberi
Beasiswa
Kelengkapan Dokumen
Administrasi Selesai Tugas Belajar Perguruan Tinggi Luar Negeri
Izin Prinsip dari Menterii PUPR
Rekomendasi BPSDM untuk mendaftar Beasiswa
Form Surat Perjanjian Tugas Belajar LN Asli (ditandatangani di atas materai) Surat Penerimaan dari Universitas (LoA) Surat Sponsorship
(Jaminan biaya pendidikan)
Salinan ijazah terakhir, Salinan Penilaian Prestasi Kerja, Salinan SK Pangkat Terakhir ILN dan rekomendasi ILN, daftar riwayat hidup, dan Pernyataan PNS
Permen PUPR No. 13 th 2014 | Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Kementerian Pekerjaan Umum.
Permen PanRB No. 6 th 2022 | Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN
Penilaian Prestasi Kerja
Perencanaan Kinerja Pegawai melalui Penyusunan dan Penetapan SKP Dalam penyusunan SKP, Pimpinan dan Pegawai melakukan dialog kinerja unntuk penetapann dan klarifikasi Ekspektasi. Hal ini untuk menentukan hal-hal berikut:
• Rencana Kinerja (Rencana Hasil Kerja dan Perilaku Kerja)
• Sumber daya yang dibutuhkan untuk pencapaian kinerja pegawai
• Skema pertanggungjawaban kinerja pegawai
• Konsekuensi atas pencapaian kinerja pegawai
Pelaksanaan, Pemantauan, dan Pembinaan Kinerja Pegawai
• Pelaksanaan rencana kinerja dilaksanakan setelah penetapan dan klarifikasi Ekspektasi dan didokumentasikan secara periodik sesuai dengan ketetapan Pemerintah
• Pimpinan melakukan pemantauan kinerja dengan pemantauan dan dapat memberikan umpan balik secara periodik ataupun insidentil.
• Dalam hal pegawai menunjukan kemajuan kinerja, pimpinan dapat memberikan apresiasi atau penugasan baru.
• Dalam hal pegawai tidak menunjukan kemajuan kinerja, pimpinan dapat melakukan penyesuaian ekspektasi, penyesuaian dukungan sumber daya , dan atau melakukan pembinaan kinerja
Penilaian Kinerja Pegawai
• Evaluasi kinerja pegawai mencakup Hasil Kerja (70%) dan Perilaku Kerja Pegawai (30%)
• Penilaian Kinerja Pegawai terbagi menjadi; Diatas Ekspektasi, Sesuai Ekspektasi, dan Tidak Sesuai Ekspektasi
Tindak Lanjut
Tindak Lanjut dilakukan dengan: Pelaporan Kinerja Pegawai, Keberatan,
Ketentuan Penilaian Kinerja Pegawai Penilaian Hasil Kerja
Penilai Hasil Kerja didasarkan pada capaian hasil kerja yang dikomparasikan dengan perencanaan kinerja pegawai sesuai kesepakatan antara Pegawai dengan Pimpinan ketika Dialog Kerja
Penilaian Perilaku Kerja Pegawai
Penilaian Perilaku didasarkan pada tujuh nilai Core Value BerAKHLAK
Lengkapi Data SKP anda melalui tautan berikut https://kinerja.pu.go.id atau melalui QR di bawah ini
TERIMAKASIH SATU CIPTA KARYA
CIPTA KARYA SATU