• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembekalan Administrasi Kepegawaian

N/A
N/A
Dwi Wulandari

Academic year: 2024

Membagikan "Pembekalan Administrasi Kepegawaian"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBINAAN

KEPEGAWAIAN

Oleh:

Ir. Eko Winarno, M.T.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DALAM RANGKA PELEPASAN PENUGASAN PNS FORMASI TAHUN 2021

(2)

OUTLINE

Hak , Kewajiban dan Larangan

Kode Etik

Cuti

Disiplin

Administrasi Kepegawaian

(3)

HAK, KEWAJIBAN

DAN LARANGAN

(4)

HAK PNS

Ga ji da n t u n ja n ga n

Ja m in a n pe n siu n da n ja m in a n h a ri t u a Pe rlin du n ga n

Pe n ge m ba n ga n kom pe t e n si

Cu t i (de n ga n pe rse t u ju a n pim pin a n )

(5)

PNS Wajib :

• Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;

• Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

• Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat pemerintah yang berwenang;

• Menaati ketentuan peraturan perundang -undangan;

• Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;

• Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun luar kedinasan;

• Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan; dan

• Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

KEWAJIBAN

PP 94 TAHUN 2021 PASAL 3
(6)

PNS Wajib :

• Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji PNS;

• Menghadiri dan mengucapkan sumpah/janji jabatan;

• Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/ atau golongan;

• Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara;

• Melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan;

• Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;

• Menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya;

• Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi; dan

• Menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -

undangan.

KEWAJIBAN

PP 94 TAHUN 2021 PASAL 4
(7)

PNS Dilarang :

• Menyalahgunakan wewenang;

• Menjadi perantara unutk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik kepentingan dengan jabatan;

• Menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain;

• Bekerja pada Lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atau tanpa ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;

• Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau Lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian;

• Memiliki , menjual , membeli , menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen , atau surat berharga milik negara secaratidak sah;

• Melakukan pungutan di luar ketentuan ;

• Melakukan kegiatan yang merugikan negara;

• Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan;

• Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

• Menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan;

• l.Meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan;

• Melakukan Tindakan atau tidak melakukan Tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani ; dan

• Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat, calon anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau calon anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah.

LARANGAN

PP 94 TAHUN 2021 PASAL 5
(8)

KODE ETIK

Kode etik adalah norma dan asas yang diterima

oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah

laku.

(9)
(10)

SIAPA SAJA YANG WAJIB MEMATUHI

PERATURAN KODE ETIK DAN KODE PERILAKU ?

CPNS / PNS PNS DPK di

PUPR

PPPK

STAF KHUSUS TENAGA AHLI KONSULTAN INDIVIDU

PEGAWAI NEGERI SIPIL PEGAWAI PEMERINTAH NON PEGAWAI NEGERI

SIPIL

(11)

4 NO'S! BIG

1 NO BRIBERY !

Tidak ada suap menyuap dan pemerasan

2 NO KICK BACK !

Tidak menerima komisi, tanda terima kasih dalam bentuk uang & bentuk lainnya

3 NO GIFT !

Tidak boleh ada pemberian yang bertentangan dengan aturan & ketentuan yang berlaku

4 NO LUXURIOUS LIFESTYLE !

Tidak bergaya hidup mewah

ARAHAN MENTERI PUPR KEPADA SELURUH

PEGAWAI PUPR

(12)

CUTI

Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang

diizinkan dalam jangka waktu tertentu.

(13)

Peraturan BKN RI No. 24 th 2017 | Tata Cara Pemberian Cuti PNS

Izin Cuti

Cuti Tahunan

Cuti Besar

Cuti Sakit

Cuti Melahirkan

Cuti Karena

Alasan Penting Cuti diluar

Tanggunan Negara

J enis-J enis Cuti

Usulkan Cuti Anda melalui e-Cuti di e-HRM dengan mengakses QR berikut

Cuti Bersama

1 4 7

2 3

5 6

(14)

1. CUTI TAHUNAN

• PNS yang telah bekerja paling dingkat 1 (satu) tahun secaraterus menerus

• Lamanya cuti tahunan adalah 12 (dua belas) hari kerja

• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan dalam tahun yang bersangkutan , dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 18 (delapan belas) hari kalender termasuk cuti tahunan tahun berjalan

• Cuti tahunan yang tidak digunakan 2 tahun atau lebih berturut -turut dapat

digunakan dalam tahun berikutnya paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja termasuk cuti tahunan tahun berjalan

PNS b e r h a k a k a n cu t i t a h u n a n , d e n ga n k e t e n t u a n s e b a ga i b e r ik u t :

(15)

CUTI TAHUNAN

• Cuti yang akan dijalankan di luar negeri untuk keperluan pribadi hanya dapat diberikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) yaitu Menteri PUPR.

• Cuti dapat diberikan dengan ketentuan lama waktu di luar negeri termasuk perjalanan maksimal selama 12 hari kalender.

• Pengajuan cuti hanya dapatdiberikan dalam kurun waktu 2 tahun sekali. Contohnya, pengajuan cuti untuk keperluan ibadah.

• Cuti dapat diberikan dengan memperhatikan beban kerja pada masing -masing Unit Kerja dan berdasarkan izin atasan langsung.

• PNS wajib mengajukan permohonan tertulis izin luar negeri (ILN) kepada pejabat yang berwenang dengan batas waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan cuti.

(Ya n g Dija la n k a n d i Lu a r Ne ge r i Un t u k Ke p e r lu a n Pr ib a d i, s e s u a i Su r a t Ed a r a n Se k je n PUPR No m o r

07/ SE/ SJ/ 2019 t e n t a n g Ta t a Te r t ib Ad m in is t r a s i Pe m b e r ia n Cu t i ya n g Dija la n k a n d i Lu a r Ne ge r i u n t u k

Ke p e r lu a n Pr ib a d i b a gi PNS d i lin gk u n ga n Ke m e n t e r ia n PUPR)

(16)

2. CUTI SAKIT

• PNS yang sakit berhak akan cuti sakit dengan ketentuan:

⚬ 1 (satu) hari, melampirkan surat keterangan sakit dari dokter

⚬ > 1 (satu) hari s.d. 14 (empat belas) hari mengajukan permohonan cuti sakit melampirkan surat keterangan dokter

⚬ > 14 (empat belas) hari melampirkan surat keterangan dokter pemerintah

• Hak atas cuti sakit diberikan paling lama 1 (satu) tahun.

• Cuti sakit dapat ditambah paling lama 6 (enam) bulan berdasarkan surat keterangan tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

• PNS yang tidak sembuh dari penyakitnya, harus diuji kembali kesehatannya oleh tim penguji kesehatan yang ditetapkan oleh menteri bidang kesehatan.

Apabila berdasarkan hasil pengujian kesehatan PNS belum sembuh dari penyakitnya, yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat dari

Jabatannya karena sakit dengan mendapat uang tunggu sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

(17)

• Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras atau meninggal dunia, dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Rumah Sakit.

• Harus mengurus hak -hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia.

• Melangsungkan perkawinan.

• PNS laki-laki yang istrinya melahirkan/operasi caesar dengan melampirkan surat keterangan rawat inap dari Rumah Sakit.

• Mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam dengan melampirkan surat keterangan paling rendah Ketua RT.

• Ditempatkan pada perwakilan RI yang rawan dan/atau berbahaya guna memulihkan kondisi kejiwaan PNS.

3. CUTI ALASAN PENTING

PNS b e r h a k a k a n cu t i k a r e n a a la s a n p e n t in g, a p a b ila :

Ca t a t a n :

La m a n ya cu t i k a r e n a a la s a n p e n t in g p a lin g la m a 1 (s a t u ) b u la n b u la n

(18)

4. CUTI BESAR

• PNS yang bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus menerus berhak atas Cuti Besar selama 3 (tiga) bulan

• Ketentuan paling singkat 5 tahun dikecualikan untuk alasan kepentingan agama

• PNS yang mengambil cuti besar tidak berhak atas cutit ahunan di tahun

yang bersangkutan

(19)

5. CUTI MELAHIRKAN

• Cuti melahirkan untuk kelahiran anak pertama sampai anak ketiga

• Untuk anak keempat dan seterusnya diberikan Cuti Besar

• Lamanya cuti melahirkan adalah 3 (tiga) bulan

PNS ya n g m e la h ir k a n b e r h a k a k a n cu t i m e la h ir k a n d e n ga n k e t e n t u a n

s e b a ga i b e r ik u t :

(20)

6. CUTI DI LUAR TANGGUNGAN NEGARA (CLTN)

• PNS yang telah bekerja paling singkat 5 (lima) tahun secara terus-menerus karena alasan pribadi dan mendesak, sebagai berikut:

⚬ Mengikuti atau mendampingi suami/istri tugas negara/tugas belajar di dalam/luar negeri, dengan melampirkan surat penugasan atau SPT Negara/tugas belajar

⚬ Mendampingi suami/isteri bekerja di dalam/luar negeri, dengan melampirkan surat SK atau surat penugasan/pengangkatan dalam jabatan

⚬ Menjalani program untuk mendapatkan keturunan, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis

⚬ Mendampingi anak yang berkebutuhan khusus, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis

⚬ Mendampingi suami/istri/anak yang memerlukan perawatan khusus, dengan melampirkan surat keterangan dokter spesialis

⚬ Mendampingi/merawat orang tua/mertua yang sakit/uzur, dengan melampirkan surat keterangan dokter

• CLTN dapat diberikanuntuk paling lama 3 (tiga) tahun.

• Jangka waktu CLTN dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun apabila ada alasan-alasan yang penting untuk memperpanjangnya.

• Selama menjalankan CLTN, PNS yang bersangkutan tidak menerima penghasilan PNS.

• Selama menjalankan CLTN tidak diperhitungkan sebagai masa kerja PNS

PNS b e r h a k a k a n cu t i d i lu a r t a n ggu n ga n n e ga r a (CLTN) d e n ga n k e t e n t u a n :

(21)

• Cuti bersama ditetapkan dengan Keputusan Presiden

• Cuti bersama tersebut tidak mengurangi hak Cuti Tahunan

• PNS yang karena jabatannya tidak diberikan hak atas cuti bersama, cuti tahunannya ditambah sesuai dengan jumlah cuti bersama yang diberikan

7. CUTI BERSAMA

PNS b e r h a k a k a n cu t ib e r s a m a d e n ga n k e t e n t u a n :

Catatan:

Sesuai SE Sekjen Nomor 05/SE/Sj/2017 tentang Penetapan Libur Fakultatif Bagi Pegawai Kementerian PUPR yang bekerja di Unit Pelaksana Teknis/Balai, adanya penetapan libur fakultatif yang ditetapkan di beberapa wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota dapat diakomodir

dengan ketentuan bahwa libur fakultatif tersebut mengurangi hak cuti tahunan pegawai ybs.

Hal ini sesuai dengan ketentuan Pasal 333 PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

yang menyatakan cuti bersama yang tidak mengurangi cuti tahunan adalah cuti bersama yang

ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

(22)

TABEL PROSENTASE PEMBAYARAN TUNJANGAN

KINERJA BAGI PEGAWAI YANG MENGAMBIL CUTI

(23)

CONTOH FORM CUTI

(24)

CONTOH FORM IZIN

LUAR NEGERI

(25)

DISIPLIN

Disiplin adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan

menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan baik di dalam maupun di luar jam kerja, yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin .

PelanggaranDisiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS

yang tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan

Disiplin PNS, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

(26)

DASAR HUKUM

Pasal 86

1) Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS.

2) Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin.

3) PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.

4) Ketentuan lebih lanjut mengenai disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Berdasarkan Pasal 134 UU ASN, PP ini seharusnya ditetapkan paling lama 2 tahun terhitung sejak UU ASN berlaku, namun butuh waktu 7 tahun untuk menyelesaikan PP ini.

Pe la k s a n a a n k e t e n t u a n Pa s a l 86 a ya t (4) UU 5 Ta h u n 2014 t e n t a n g ASN

(27)

• 21 s.d 24 Hari Kerja

• 25 s.d 27 Hari Kerja

• 28 Hari Kerjaatau lebih

• 10 Hari Kerjaterus menerus

• Penurunan jabatan setingkat lebih rendah (12 Bulan)

• Pembebasan dari jabatan menjadi Pelaksana(12 Bulan)

• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

• Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri

Hukuman Dis iplin

Teguran Lisan

Teguran Tertulis

Pernyataan Tidak Puas secara tertulis

A. Hukum an Disip lin Ring an:

Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%selama 6 bulan

Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%selama 9 bulan

Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25%selama 12 bulan

B. Hukum an Disip lin Sed ang :

Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan

Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan dalam Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan

Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS

C. Hukum an Disip lin Berat:

Pelanggaran J am Mas uk Kerja

3 Hari Kerja

4 s.d 6 Hari Kerja

7 s.d 10 Hari kerja

Teguran Lisan

Teguran Tertulis

Pernyataan Tidak Puas secara Tertulis

Pe lang g aran Disip lin Ring an

11 s.d 13 Hari Kerja

14 s.d 16 Hari Kerja

17 s.d 20 Hari kerja

Pe lang g aran Disip lin Se d ang

Pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 25% (6 Bulan)

Pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 25%(9 Bulan)

Pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 25%(12 Bulan)

Pe lang g aran Disip lin Be rat

Ketentuan Umum

Larangan & Hukuman Disiplin

UU No. 5 th 2014 | Aparatur Sipil Negara

(28)

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

1. Kenaikan Pangkat 2. Pencantuman

gelar/Peningkatan Pendidikan

3. Peninjauan Masa Kerja 4. Mutasi

5. Pemberhentian 6. Pensiun

7. Penempatan dan Penugasan Pegawai

8. Pembuatan kartu pegawai 9. Pembuatan kartu suami /

istri

10. Pembuatan kartu taspen 11. Pembuatan kartu BPJS 12. Tugas Belajar

13. Penilaian Prestasi Kerja

(29)

PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Kenaikan Pangkat Anumerta Kenaikan Pangkat Reguler

Kenaikan Pangkat Pilihan

Kenaikan Pangkat Pengabdian

J enis

Kenaikan Pangkat

Monitor Proses Kepegawaian Anda melalui tautan berikut https://ehrm.pu.go.id/SIMoLAK/simolak-1

atau melalui QR di samping

Kenaikan Pangkat

(30)

PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Kenaikan Pangkat Reguler

Kenaikan pangkat regular diberikan kepada PNS yang:

• Tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu

• Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu dan

• Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induk dan tidak menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu.

Kenaikan pangkat reguler diberikan sepanjang tidak melampaui pangkat atasan langsungnya. Kenaikan pangkat reguler ini diberikan apabila sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam pangkat terakhir dan setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

Kelengkapan Dokumen

Salinan SK Pangkat Terakhir

Salinan SKP & Penilaiannya 2 (dua) Tahun Terakhir

Masa Kenaikan Pangkat

2 kali dalam Setahun : 1 April & 1 Oktober

(31)

PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Ujian Dinas

PNS yang berpangkat Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, disamping harus memenuhi syarat yang ditentukan harus pula lulus ujian dinas, kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Pemerintah ini atau ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kenaikan Pangkat Reguler

(32)

PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Kenaikan Pangkat Pilihan

Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada PNS yang:

• Menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional tertentu

• Menduduki jabatan tertentu yang pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan Presiden

• Menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya

• Menemukan penemuan baru yang bermanfaat bagi negara

• Diangkat menjadi pejabat negara

• Memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar atau Ijazah

• Melaksanakan tugas belajar dan sebelumnya menduduki jabatan struktural atau jabatan fungsional

• Telah selesai mengikuti dan lulus tugas belajar

• Dipekerjakan atau diperbantukan secara penuh di luar instansi induknya yang diangkat dalam jabatan pimpinan atau jabatan fungsional tertentu

PNS yang menduduki jabatan struktural dan pangkatnya masih dalam jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk jabatan itu, dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi, apabila:

• Sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; dan

• Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang- kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

PNS yang diangkat dalam jabatan struktural dan

pangkatnya masih 1 (satu) tingkat di bawah

jenjang pangkat terendah yang ditentukan untuk

jabatan itu, dinaikkan pangkatnya setingkat lebih

tinggi.

(33)

PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Kenaikan Pangkat Pilihan

Kelengkapan Dokumen Kenaikan Pangkat

Pejabat Struktural

Kelengkapan Dokumen Kenaikan Pangkat

Pejabat Fungsional

Salinan SK Pangkat Terakhir

Salinan SKP & Penilaiannya (Baik) (2 tahun terakhir)

Salinan SK Pengangkatan sebagai Pejabat Struktural Salinan Berita Acara Sumpah Jabatan

Salinan Surat Perintah Melaksanakan Tugas

Salinan Surat Pernyataan Menduduki Jabatan

Salinan Surat Pernyataan Pelantikan

Salinan Pertek Pencantuman Gelar

Surat usulan dari Pejabat Eselon II Unit Kerja Salinan SK Pangkat

Terakhir

PAK (Penetapan Angka Kredit) Terakhir

Salinan SKP & Penilaiannya 2 Tahun Terakhir

SK Penganglatan Jabatan Fungsional

Salinan SKP & Penilaiannya 2 Tahun Terakhir

Salinan Pertek Pencantuman Gelar

(34)

PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Kenaikan Pangkat Pilihan

Kelengkapan Dokumen Kenaikan Pangkat

Penyesuaian Ijazah

Salinan SK Pangkat Terakhir

Salinan SKP & Penilaiannya (2 tahun terakhir)

Salinan Surat Keterangan Lulus Ujian KPPI (apabila sudah memiliki)

Salinan Izin/Tugas Belajar

Salinan Ijazah (Legalisir Basah)

Salinan Transkrip Nilai Legalisir Basah Salinan Akreditasi Kampus (minimal B)

(35)

PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Kenaikan Pangkat Anumerta

PNS yang dinyatakan tewas diberikan

kenaikan pangkat anumerta setingkat

lebih tinggi.

(36)

PP No 99 th 2000 jo PP No 12 th 2002 | Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil.

Kenaikan Pangkat Pengabdian

PNS yang akan diberhentikan dengan hormat dengan hak pensiun karena mencapai batas usia pensiun, dapat diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi, apabila:

A B

C

Memiliki masa bekerja sebagai PNS selama: Setiap unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat.

• 30 (tiga puluh) tahun atau lebih secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) bulan dalam pangkat terakhir

• 25 (dua puluh lima) tahun atau lebih tetapi kurang dari 30 (tiga puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir

• 20 (dua puluh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 25 (dua puluh lima) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir

• 10 (sepuluh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 20 (dua puluh) tahun secara terus menerus dan sekurang-kurangnya telah 4 (empat) tahun dalam

(37)

SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan

Pencantuman Gelar/

Peningkatan Pendidikan

Pencantuman Gelar Akademik/Peningkatan Pendidikan bagi PNS izin belajar/tugas belajar yang menduduki Jabatan Fungsional dapat diajukan pada saat Pegawai Negeri Sipil telah ditetapkan dalam pangkat/golongan paling rendah

Juru (I/c), untuk jenjang SLTP/Sederajat atau pangkat Juru Muda Tingkat I golongan ruang I/b dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Juru golongan ruang I/c berdasarkan peraturan yang berlaku

Pengatur Muda (II/a), untuk jenjang SLTA/Sederajat atau pangkat Juru Tingkat I golongan ruang I/d dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Pengatur Muda golongan ruang II/a berdasarkan peraturan yang berlaku

Penata Muda (III/a), untuk Jenjang Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) atau pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda golongan ruang III/a

berdasarkan peraturan yang berlaku

Penata Muda Tingkat I (III/b), untuk jenjang Strata 2 (S.2)/Sederajat atau pangkat Penata Muda golongan ruang III/a dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b berdasarkan peraturan yang berlaku

Penata (III/c), untuk jenjang Strata 3 (S.3)/Sederajat atau pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b dan masa kerja pangkat terakhir minimal 3 tahun 6 bulan sebelum diusulkan kenaikan pangkatnya menjadi Penata golongan ruang III/c berdasarkan peraturan yang berlaku

A B C D

E

(38)

SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan

Pencantuman Gelar/

Peningkatan Pendidikan

Pencantuman Gelar Akademik/Peningkatan Pendidikan bagi PNS izin belajar/tugas belajar yang

menduduki Jabatan Fungsional Umum/Pelaksana dapat diajukan dengan ketentuan sebagai berikut

Ijazah SLTP/Sederajat saat pengajuan telah menduduki pangkat Juru, golongan I/c

Ijazah SLTA/Sederajat saat pengajuan telah menduduki pangkat Pengatur Muda, golongan II/a

Ijazah Sarjana Muda, Akademi, Diploma III saat pengajuan telah menduduki pangkat Pengatur, golongan II/c Ijazah Sarjana (S1) atau Diploma IV saat pengajuan telah menduduki pangkat Penata Muda golongan III/a Ijazah Magister (S2) atau ijasah lain yang disetarakan saat pengajuan telah menduduki pangkat

Penata Muda Tk.I golongan III/b

A B C D

E

F Ijazah Doktor (S3) saat pengajuan telah menduduki pangkat Penata, golongan III/c

(39)

SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan

Pencantuman Gelar/

Peningkatan Pendidikan

Surat Pengantar Pengajuan Usul Pencantuman Gelar Akademik/Peningkatan Pendidikan

(di tandatangani Sekretaris Unor) Salinan SK CPNS / SK PNS / SK KP (dilegalisasi)

Salinan SK Mutasi bagi PNS dengan Izin Belajar yang pindah tugas saat sedang menjalani

pendidikan (dilegalisasi)

Salinan SK Penugasan/Penempatan bagi PNS yang ditugaskan diluar wilayah kerja

(dilegalisasi)

Salinan Ijazah dan Transkrip Nilai (dilegalisasi)

Dokumen Akreditasi (minimal Baik)

Kelengkapan Dokumen

Salinan Surat Tugas Belajar / Izin Belajar (dilegalisasi)

Ijazah Dalam Negeri

(40)

SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan

Pencantuman Gelar/

Peningkatan Pendidikan

Surat Pengantar Pengajuan Usul Pencantuman Gelar Akademik/Peningkatan Pendidikan

(di tandatangani Sekretaris Unor) Salinan SK KP terakhir (dilegalisasi)

Salinan SK pengangkatan dalam jabatan terakhir (dilegalisasi)

Salinan Ijazah dan Transkrip Nilai (dilegalisasi) Salinan SK penyetaraan Ijasah Luar Negeri dari Kementerian yang membidangi urusan

pendidikan (dilegalisasi)

Kelengkapan Dokumen

Salinan Surat Tugas Belajar / Izin Belajar (dilegalisasi)

Ijazah Luar Negeri

(41)

SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan

Peninjauan Masa Kerja

Masa kerja yang diperhitungkan penuh untuk penetapan gaji pokok pengangkatan pertama adalah

Selama menjadi Pegawai Negeri, kecuali selama menjalankan Cuti di Luar Tanggungan Negara

Selama menjadi Pejabat Negara

Selama menjalankan tugas pemerintahan Selama menjalankan kewajiban untuk membela negara

Selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik pemerintah

1 2 3 4 5

Masa Kerja sebagai pegawai/karyawan dari perusahaan yang berbadan hukum di luar lingkungan badan-badan pemerintah yang tiap-tiap kali tidak kurang dari 1 (satu) tahun dan tidak terputus-putus, diperhitungkan (setengah) sebagai masa kerja untuk penetapan gaji pokok dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tahun

Peninjauan Masa Kerja

1 2

Instansi Pemerintah

Instansi Swasta

(42)

Peninjauan Masa Kerja

SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan

1 Instansi Pemerintah

Memiliki pengalaman kerja yang diperoleh sewaktu bekerja pada Pemerintah, yang belum diperhitungkan sebagai masa kerja golongan baik sebagai CPNS/PNS Pengalaman bekerja pada pemerintah yang tidak menerima penghasilan secara tetap harian/bulanan atau sebagai penerima upah yang bersifat tidak tetap/pekerja borongan atau kerja sukarela, masa kerjanya tidak dapat diperhitungkan

Pengalaman kerja yang dapat diperhitungkan sebagai masa kerja golongan gaji adalah pengalaman bekerja yang dapat dibuktikan dengan surat keputusan dari pejabat yang berwenang dan belum pernah diperhitungkan sebagai masa kerja golongan gaj

A B

C

Kelengkapan Dokumen

Surat Pengantar Pengajuan PMK

Salinan SK CPNS dan PNS (dilegalisasi)

Salinan SK KP Terakhir (dilegalisasi)

Salinan SK Pengangkatan dan Pemberhentian Unit Kerja Sebelumnya (dilegalisasi)

(43)

Peninjauan Masa Kerja

SE Kepala BKN No 8835/B-MP.01.01/SD/D/2021 | Layanan Pencantuman Gelar/Peningkatan Pendidikan

2 Instansi Swasta

Pengalaman kerja pada swasta yang dapat diperhitungkan menjadi masa kerja golongan adalah pengalaman kerja yang diperoleh dari swasta yang berbadan hukum

Sekurang-kurangnya memiliki pengalaman kerja 1 tahun dan didapat secara terus menerus tanpa terputus. Dari jumlah pengalaman kerja yang dimiliki hanya dihargai 1/2 nya dan paling tinggi hanya dapat ditetapkan menjadi 8 tahun

A

B

Kelengkapan Dokumen

Surat Pengantar Pengajuan PMK

Salinan SK CPNS dan PNS (dilegalisasi)

Salinan SK KP Terakhir (dilegalisasi)

Salinan SK Pengangkatan dan Pemberhentian Unit Kerja Sebelumnya (dilegalisasi)

Bukti lain yang dimiliki untuk menguatkan

perhitungan masa kerja, yaitu Bukti Pembayaran Gaji Asli (Slip Gaji)

(44)

Mutasi Pegawai

Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi

Mutasi adalah perpindahan tugas dan/atau lokasi dalam 1 (satu) Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah, antar- Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri serta atas permintaan sendiri

Mutasi Antar

Instansi ke Luar Kemen. PUPR

Mutasi Antar Unit Organisasi

Mutasi Antar Unit Kerja di Ditjen Cipta Karya

Mutasi Antar Instansi ke Luar Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat adalah mutasi yang dilakukan dari Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat ke Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Instansi lain

Mutasi Antar Unit Organisasi adalah mutasi yang dilakukan dari satu unit organisasi ke unit organisasi lain di Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakya

Mutasi Antar Unit Kerja di Direktorat Jenderal

Cipta Karya adalah mutasi yang dilakukan

dari satu unit kerja ke unit kerja lain di

Direktorat Jenderal Cipta Karya

(45)

Mutasi Pegawai

Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi

Ketentuan Umum

• Mutasi dilakukan atas dasar kebutuhan organisasi atau atas permintaan sendiri dengan mempertimbangkan formasi, kesesuaian antara kompetensi dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier

• Mutasi dilakukan terhadap PNS dengan ketentuan

• Tidak sedang dalam proses pemeriksaan atau sedang menjalani hukuman pidana

• Tidak sedang dalam proses pemeriksaan atau sedang menjalani hukuman disiplin

• Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dalam 2 (dua) tahun terakhir

• Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana

• Mutasi dapat dilakukan apabila PNS telah bekerja paling singkat 2 (dua) tahun pada unit kerja terakhir

• Memiliki penilaian kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

• Mutasi atas permintaan sendiri dapat dilakukan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut

• PNS yang harus merawat suami/istri/anak/orang tua/mertua yang memiliki penyakit yang memerlukan pendampingan perawatan secara intensif dibuktikan dengan melampirkan Surat keterangan dari dokter spesialis Rumah Sakit Pemerintah dan surat keterangan domisili suami/istri/anak/orang tua/mertua

• PNS yang memiliki penyakit kronis yang membutuhkan fasilitas dan penanganan medis yang hanya ada pada wilayah tertentu dibuktikan dengan melampirkan Surat keterangan dari dokter spesialis Rumah Sakit Pemerintah

• Mengikuti penugasan suami yang berbeda wilayah kerja yang dibuktikan dengan salinan keputusan penugasan/

penempatan suami yang ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang atau pimpinan instansi tempat suami bekerja

(46)

Mutasi Antar Instansi ke Luar Kementerian PUPR

Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi

• PNS yang memiliki masa kerja paling singkat 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak diangkat sebagai PNS dan paling singkat 2 (dua) tahun sejak penempatan definitif; atau

• PNS yang telah bekerja dengan status dipekerjakan (dpk) atau diperbantukan (dpb) pada instansi pemerintah lain yang menjadi tujuan mutasi di luar

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; atau

• PNS yang mendapatkan kesempatan promosi jabatan pada Instansi tujuan dilakukannya mutasi.

Ketentuan Kelengkapan Dokumen

Surat Pernyataan tidak sedang dalam proses atau menjalani hukuman disiplin dan/atau proses peradilan yang ditandatangani Sekretaris Direktorat Jenderal.

1 Surat pernyataan tidak sedang menjalani tugas belajar atau ikatan dinas yang ditandatangani Sekretaris Direktorat Jenderal

2

Surat keterangan bebas temuan yang diterbitkan Inspektorat Jenderal

3

Analisa Jabatan dan Analisa Beban Kerja jabatan yang sedang diduduk

4

Salinan sah keputusan pangkat dan jabatan terakhir

5

Penilaian prestasi kerja dengan setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir

6

Dokumen lain yang dipersyaratkan instansi tujuan

7

(47)

Mutasi Antar Unit Organisasi

1 3 5 6 7

Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi

• Ketersediaan formasi di unit organisasi asal dan unit organisasi tujuan

• Kesesuaian antara kualifikasi pendidikan dan kompetensi dengan tugas jabatan pada unit organisasi dalam rangka

pengembangan karir PNS

• Telah memiliki masa kerja paling singkat 2 (dua) tahun terhitung sejak diangkat sebagai CPNS

Ketentuan Kelengkapan Dokumen

Daftar Riwayat Hidup terbaru (dapat diunduh melalui e-HRM) yang telah ditandatangani yang bersangkutan

1 2

Salinan sah SK PNS

4

SK jabatan terakhir

Penilaian prestasi kerja dengan setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir

Dokumen lain yang dipersyaratkan instansi tujuan Salinan sah SK CPNS

SK Kenaikan pangkat terakhir

(48)

Mutasi Antar Unit Kerja di Ditjen Cipta Karya

1 2 3 4 5

Peraturan BKN No 5 th 2019 | Tata Cara Pelaksanaan Mutasi

• Ketersediaan formasi di unit organisasi asal dan unit organisasi tujuan

• Kesesuaian antara kualifikasi pendidikan dan kompetensi dengan tugas jabatan pada unit organisasi dalam rangka

pengembangan karir PNS

• Telah memiliki masa kerja paling singkat 2 (dua) tahun terhitung sejak diangkat sebagai CPNS

• Memenuhi persyaratan lain yang

ditentukan oleh Unit Kerja tujuan mutasi

Ketentuan Kelengkapan Dokumen

Daftar Riwayat Hidup terbaru (dapat diunduh melalui e-HRM) yang telah ditandatangani yang bersangkutan

1

Salinan sah SK PNS

SK Kenaikan pangkat dan SK jabatan terakhir

Penilaian prestasi kerja dengan setiap unsur sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 2 tahun terakhir

Salinan sah SK CPNS

(49)

Pemberhentian PNS

Tidak Dengan

Hormat Dengan Hormat

Penyelewengan UUD 1945 Kejahatan Jabatan

Menjadi Anggota Parpol Pidana Berencana

> 2 tahun

Permintaan Sendiri Mencapai BUP

(Batas Usia Pensiun)

Meninggal/Tewas/Hilang Tidak Cakap

Jasmani/Rohani

Perampingan Organisasi

Tidak Atas Permintaan

Sendiri

(50)

Pensiun

Pensiun adalah jaminan hari tua yang diberikan sebagai balas jasa terhadap PNS yang telah bertahun-tahun mengabdi kepada Negara.

PNS yang diberhentikan dengan hormat dan telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan akan mendapatkan pensiun sebagai jaminan hari tua dan sebagai penghargaan atas jasa-jasanya selama bertahun-tahun bekerja dalam dinas di instansi pemerintah.

Batas Usia Pensiun (BUP)

Meninggal Dunia

Pensiun Dini

J enis-jenis Pensiun

Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pgawai Negeri Sipil

(51)

Pensiun

Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pgawai Negeri Sipil

Pensiun Batas Usia Pensiun (BUP)

Pensiun Batas Usia Pensiun (BUP) adalah PNS yang sudah mencapai batas usia PNS dan harus diberhentikan sebagai PNS. Batas Usia yang ditentukan adalah:

• 58 tahun bagi Pejabat Struktural (Eselon IV dan Eselon III), Pejabat fungsional Ahli Muda, Ahli Pertama, Pejabat fungsional Keterampilan serta Pejabat fungsional Umum

• 60 tahun bagi PNS yang memangku:

• Jabatan Struktural (Eselon I dan Eselon II)

• Jabatan Fungsional Ahli Madya

• Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.

• 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku:

• Jabatan Fungsional Ahli Utama

• Jabatan Fungsional Perekayasa Madya

• Jabatan Fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden.

• 70 (tujuh puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku:

• Jabatan Fungsional Perekayasa Utama yang ditugaskan secara

penuh di bidang penelitian

(52)

Pensiun

Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pgawai Negeri Sipil

Pensiun Batas Usia Pensiun (BUP)

Surat permohonan berhenti sebagai PNS dari yang bersangkutan

Salinan SK CPNS Salinan Karpeg (Kartu Pegawai)

Salinan Akte Kelahiran Anak Yg Masih Masuk Dalam Daftar Gaji

Kelengkapan Dokumen

Salinan SK Kenaikan Pangkat Terakhir

Salinan SK Pengangkatan dalam

jabatan terakhir (optional) Surat Keterangan Kuliah Bagi Anak Usia > 21 Tahun

Salinan SKP & Penilaiannya 2 (dua) Tahun Terakhir (Minimal “Baik”) Salinan Akta Cerai jika PNS yang

bersangkutan cerai (hidup/mati) Salinan KTP suami/istri

Salinan KK

Foto Berwarna Ukuran 3 x 4, 6 Lembar

Salinan Akta Nikah

Surat Keterangan Dominisili dari Kelurahan

(53)

Pensiun

Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Kelengkapan Dokumen Pensiun BUP KPP & BUP Non KPP

SK CPNS

SK PNS SKP 1 Tahun Terakhir

(setiap unsur bernilai "Baik")

Akte Nikah/Akte Cerai/Akte Nikah Pernikahan Ke-2

SK KP Terakhir DPCP

(file dapat di download di e-HRM) Daftar Susunan Keluarga disahkan Keluarahan

SK Peninjauan Masa Kerja (jika ada)

Super Tidak Pernah dijatuhi Hukuman Pidana (file dapat download di e-HRM)

Super Tidak Pernah dijatuhi Hukdis (file dapat download di e-HRM)

• Masa Kerja PNS 30 Th, menduduki KP Terakhir 1 bulan

• Masa Kerja PNS 20 Th, menduduki KP Terakhir 1 tahun

• Masa Kerja PNS 10 Th, menduduki KP Terakhir 2 tahun

Ketentuan KP Pengabdian

(54)

SKP 1 Tahun Terakhir

(setiap unsur bernilai "Baik")

Akte Nikah/Akte Cerai/Akte Nikah Pernikahan Ke-2

Daftar Susunan Keluarga disahkan Keluarahan

SK Peninjauan Masa Kerja (jika ada)

Super Tidak Pernah dijatuhi Hukuman Pidana (file dapat download di e-HRM)

Akte Anak jika masih ada anak yang tertanggung

Kelengkapan Dokumen Pensiun J anda/Duda KPP & Non KPP

SK CPNS SK PNS

SK KP Terakhir DPCP

(file dapat di download di e-HRM) Super Tidak Pernah dijatuhi Hukdis (file dapat download di e-HRM)

Surat Kematian/Akte Kematian Surat Keterangan Janda dan Ahli Waris di sahkan Kelurahan

Pensiun

Peraturan BKN No. 2 th 2018 | Pedoman Pemberian Pertimbangan Teknis Pensiun PNS dan Pensiun Janda/Duda PNS PP No. 11 th 2017 | Manajemen Pgawai Negeri Sipil

Surat Keterangan Ahli Waris dari Kelurahan/Kecamatan setempat

(55)

Peraturan Menteri PUPR No. 16 th 2020 | Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR

Penempatan dan Penugasan Pegawai

Penempatan Pegawai Negeri Sipil

baru Penugasan dan pendistribusian PNS formasi baru ke Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya dilakukan setelah

pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil Baru. SK Penugasan ini

dibuat pada awal tahun setelah Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari Calon Pegawai Negeri Sipil.

Acuan utama yang dipakai adalah kebutuhan

organisasi akan tenaga kerja yang diperoleh dari

hasil Analisa jabatan dan kebutuhan pendidikan

akan perencanaan karir yang bersangkutan.

(56)

Peraturan Menteri PUPR No. 16 th 2020 | Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR

Penempatan dan Penugasan Pegawai

Penempatan dan Penugasan Pegawai Direktorat J enderal Cipta Karya

Menindaklanjuti perubahan dan kebutuhan organisasi setiap tahun, maka perlu ditetapkan penempatan dan penugasan Pegawai di Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Dalam penempatan dan penugasan pegawai ini dilaksanakan kegiatan konsolidasi

kepegawaian 2 kali setiap tahun, yaitu pada

bulan Februari dan November pada tahun

yang berjalan.

(57)

J enis-J enis J abatan

Peraturan Menteri PUPR No. 16 th 2020 | Organisasi dan Tata Kerja Kementerian PUPR

J abatan Administrator (J A)

• Jabatan Utama

• Jabatan Penunjang

• J abatan Administrator

• J abatan Pengawas

• J abatan Pelaksana

J abatan Fungsional (J F)

• Ahli Utama

• Ahli Madya

• Ahli Muda

• Ahli Pertama

• J abatan Fungsional Keahlian

• Penyelia

• Mahir

• Terampil

• Pemula

• J abatan Fungsional Keterampilan

J abatan Pimpinan Tinggi (J PT)

• J PT Utama

• J PT Madya

• J PT Pratama

setara Jabatan Struktural Eselon I setara Jabatan Struktural Eselon II

J abatan Kesatkeran

• Kepala Satuan Kerja/Kuasa Pengguna Anggaran/

Kuasa Pengguna barang

• Pejabat Pembuat Komitmen

• Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar

• Bendahara Pengeluaran

• Pelaksana Teknik

• Penata Teknik

• Petugas Teknik

Jabatan PPSPM tidak boleh dirangkap oleh PPK dan Bendahara

Jabatan Bendahara Pengeluaran tidak boleh dirangkap oleh KPA atau Kuasa BUN Jabatan Kepala Satuan Kerja dapat dirangkap oleh Jabatan Fungsional

(58)

Salinan Surat Tanda Tamat Pendidikan

Pembuatan

Kartu Pegawai

Salinan SK CPNS

Salinan SK PNS

Pas Foto Berwarna (Ukuran 2 x 3, 2 Lembar)

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian No. 7 Th 2008 | Kartu PNS Elektronik.

Kartu Pegawai adalah Kartu Identitas Pegawai Negeri Sipil yang memuat data Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya secara elektronik.

Kartu Pegawai ini berfungsi untuk pelayanan di bidang kepegawaian dan pengendalian data kepegawaian

Kelengkapan Dokumen

(59)

Pembuatan Kartu Suami/Istri

Keputusan Kepala BKN No. 115.a/KEP/1983 jo Kep. Ka. BKN No. 007/KEP/1988.

Salinan SK CPNS Salinan SK PNS

Salinan Buku Nikah (Legalisir Kelurahan)

Laporan Perkawinan

Salinan Akte Kelahiran Anak (Legalisir Kelurahan)

Pas Foto Suami/Istriberwarna (Ukuran 2 x 3, 3 lembar)

• Kepada setiap istri PNS diberikan Kartu Istri, disingkat KARIS, dan kepada setiap suami PNS diberikan Kartu Suami, disingkat KARSU

• KARIS/KARSU adalah kartu identitas istri/suami PNS dalam arti bahwa pemegangnya adalah istri/suami sah dari PNS yang bersangkutan

• KARIS/KARSU berlaku selama yang bersangkutan menjadi istri/suami sah dari PNS yang bersangkutan

• Apabila PNS berhenti dengan hormat dengan hak pensiun, maka KARIS/KARSU yang telah diberikan kepada istri/suaminya tetap berlaku, begitu juga apabila PNS atau pensiunan PNS meninggal dunia, maka KARIS/KARSU tetap berlaku selama masih ada janda/duda/anak yang berhak atas pensiun

Kelengkapan Dokumen

(60)

Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1981 tentang Asuransi Sosial PNS

Pembuatan Kartu

Salinan SK CPNS

Salinan SK PNS

SPMT dari Pejabat Eselon II

Salinan NPWP

Mengisi Formulir dari PT. TASPEN (Persero)

Kelengkapan Dokumen

TASPEN merupakan akronim dari Tabungan Asuransi Pensiun, terdiri dari asuransi dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan asuransi kematian

Saat menjadi peserta Asuransi Sosial dimulai pada

tanggal pengangkatannya sebagai PNS.

(61)

Pembuatan Kartu BPJ S

Perpres No.12 tahun 2013 | Jaminan Kesehatan

Salinan SK CPNS

Salinan SK Kenaikan Pangkat Terakhir Salinan Daftar Gaji

Salinan Buku Nikah (Legalisir Kelurahan) Salinan KTP Terbaru

Saliinan Akte Anak (Usia < 21 th, Legalisir Kelurahan) Surat Keterangan Kuliah Anak (Usia > 21 th)

Pas Foto Suami/Istri (2 x 3, 3 Lembar)

Kelengkapan Dokumen

MANFAAT BPJ S

MEDIS

Non - MEDIS

Promotif Preventif

Kuratif Rehabilitatif

Akomodasi Ambulan

Penyuluhan Kesehatan, Konseling KB

Imunisasi Dasar, Screening Kesehatan (selektif)

Layanan Rawat Inap, Ruang Kelas I & II

Diberikan sesuai dengan rujukan dari Faskes

Manfaat tidak terikat dengan besaran iuran

Manfaat tidak terikat dengan besaran iuran

(62)

Tugas Belajar

Kelengkapan Dokumen Administrasi Tugas Belajar

Perguruan Tinggi Dalam Negeri

Rekomendasi BPSDM untuk mendaftar Beasiswa

Form Pendaftaran Ulang Asli (Khusus Beasiswa Kementerian PUPR)

Form Surat Perjanjian Tugas Belajar Asli (ditandatangani di atas materai)

Surat Penerimaan dari Universitas (LoA) Surat Sponsorship

(Jaminan biaya pendidikan)

Salinan ijazah terakhir, Salinan Penilaian Prestasi Kerja, Salinan SK Pangkat Terakhir Dokumen Pendukung dari Pemberi

Beasiswa

Kelengkapan Dokumen

Administrasi Selesai Tugas Belajar Perguruan Tinggi Luar Negeri

Izin Prinsip dari Menterii PUPR

Rekomendasi BPSDM untuk mendaftar Beasiswa

Form Surat Perjanjian Tugas Belajar LN Asli (ditandatangani di atas materai) Surat Penerimaan dari Universitas (LoA) Surat Sponsorship

(Jaminan biaya pendidikan)

Salinan ijazah terakhir, Salinan Penilaian Prestasi Kerja, Salinan SK Pangkat Terakhir ILN dan rekomendasi ILN, daftar riwayat hidup, dan Pernyataan PNS

Permen PUPR No. 13 th 2014 | Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Kementerian Pekerjaan Umum.

(63)

Permen PanRB No. 6 th 2022 | Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN

Penilaian Prestasi Kerja

Perencanaan Kinerja Pegawai melalui Penyusunan dan Penetapan SKP Dalam penyusunan SKP, Pimpinan dan Pegawai melakukan dialog kinerja unntuk penetapann dan klarifikasi Ekspektasi. Hal ini untuk menentukan hal-hal berikut:

• Rencana Kinerja (Rencana Hasil Kerja dan Perilaku Kerja)

• Sumber daya yang dibutuhkan untuk pencapaian kinerja pegawai

• Skema pertanggungjawaban kinerja pegawai

• Konsekuensi atas pencapaian kinerja pegawai

Pelaksanaan, Pemantauan, dan Pembinaan Kinerja Pegawai

• Pelaksanaan rencana kinerja dilaksanakan setelah penetapan dan klarifikasi Ekspektasi dan didokumentasikan secara periodik sesuai dengan ketetapan Pemerintah

• Pimpinan melakukan pemantauan kinerja dengan pemantauan dan dapat memberikan umpan balik secara periodik ataupun insidentil.

• Dalam hal pegawai menunjukan kemajuan kinerja, pimpinan dapat memberikan apresiasi atau penugasan baru.

• Dalam hal pegawai tidak menunjukan kemajuan kinerja, pimpinan dapat melakukan penyesuaian ekspektasi, penyesuaian dukungan sumber daya , dan atau melakukan pembinaan kinerja

Penilaian Kinerja Pegawai

• Evaluasi kinerja pegawai mencakup Hasil Kerja (70%) dan Perilaku Kerja Pegawai (30%)

• Penilaian Kinerja Pegawai terbagi menjadi; Diatas Ekspektasi, Sesuai Ekspektasi, dan Tidak Sesuai Ekspektasi

Tindak Lanjut

Tindak Lanjut dilakukan dengan: Pelaporan Kinerja Pegawai, Keberatan,

Ketentuan Penilaian Kinerja Pegawai Penilaian Hasil Kerja

Penilai Hasil Kerja didasarkan pada capaian hasil kerja yang dikomparasikan dengan perencanaan kinerja pegawai sesuai kesepakatan antara Pegawai dengan Pimpinan ketika Dialog Kerja

Penilaian Perilaku Kerja Pegawai

Penilaian Perilaku didasarkan pada tujuh nilai Core Value BerAKHLAK

Lengkapi Data SKP anda melalui tautan berikut https://kinerja.pu.go.id atau melalui QR di bawah ini

(64)
(65)

TERIMAKASIH SATU CIPTA KARYA

CIPTA KARYA SATU

Gambar

TABEL PROSENTASE PEMBAYARAN TUNJANGAN  KINERJA BAGI PEGAWAI YANG MENGAMBIL CUTI
Foto Berwarna Ukuran 3 x 4,  6 Lembar

Referensi

Dokumen terkait

Disamping menjatuhkan hukuman disiplin kepada atasan, atasan yang lebih tinggi juga menjatuhkan hukuman disiplin terhadap PNS yg melakukan pelanggaran disiplin tersebut.

(4) PNS yang m elakukan pengulangan ketiga dan seterusnya terhadap pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan sebagaimana dimaksud Pasal 20 diberikan sanksi

Kegiatan Lomba Kadarkum Ormas Tingkat Provinsi Jawa Tengah... Peningkatan Disiplin Pns

Apabila ada dua orang atau lebih PNS dengan pangkat sama yang memangku jabatan yang sama pula, maka pegawai negeri sipil yang memiliki masa kerja lebih banyak yang

Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan PNS yang tidak mentaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin.. PNS, baik dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja (Pasal

Dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen telah diatur pula hak dan kewajiban pelaku usaha serta larangan-larangan yang bertujuan untuk memberi perlindungan

Penerapan sanksi Aparatur Sipil Negara ditegaskan dalam Undang-undang No. 5 Tahun 2014 yang mengatur tentang hak dan kewajiban PNS dan Peraturan tentang disiplin

 Hak dan kewajiban Penyelenggara dan Masyarakat:  Penyelenggara pasal 14 dan 15  Masyarakat pasal 18 dan 19  Hak, Kewajiban, dan Larangan bagi Pelaksana Pasal 16 dan 17 