PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
KAJIAN PUSTAKA
Dasar Teori
Dengan ditunjukannya perubahan warna dari bening menggunakan pereaksi iodium hasil positif dihasilkan pada amilum yang dihidrolisis dan menghasilkan warna biru samapi tidak berwarna. Fraksi yang tidak larut disebut amilopektin (kurang lebih 80 (kurang lebih 20 %) memilki struktur linier dan dengan iodium memberikan warna besar tanaman, terbagi menjadi dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu tersebut. perubahan warna pada kelima tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat laktosa, dan maltosa) adalah karbohidrat.
Pada uji ini sukrosa dan fruktosa yang menghasilkan warna larutan yang positif ditunjukkan dengan terbentuknya larutan berwarna merah orange. Hal ini membuktikan amilum dan sukrosa tidak amilum dan sukrosa tidak membentuk endapan merah bata dan warna larutan setelah pereaksi Benedict ini dikarenakan adanya senyawa natrium karbonat. Akan tetapi tidak selamanya warna larutan atau Dalam uji ini, suatu gula reduksi dapat dibuktikan dengan terbentuknya kuning tergantung kadar gula pereduksi yang ada. ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna biru kehijauan, merah, atau dicampurkan dengan pereaksi Benedict kemudian dipanaskan.
Dilakukan untuk membuktikan adanya gula pereduksi.. tidak mengandung amilosa dan amilopektin. monosakarida dan disakarida tidak menghasilkan warna larutan yang spesifik karena membentuk suatu molekul dengan molekul dari larutan iodium. Terbentuknya warna biru disebabkan molekul amilosa dan amilopektin yang menghasilkan warna larutan yang spesifik, oleh karena itu hasil yang ditunjukkan .. ranum dan matang. Ekstrak buah mentah, 2,5 gram Iodine).
PROSEDUR PRAKTIKUM
Alat dan Bahan
Tegakkan tabung reaksi dan amati apakah ada d) Miringkan tabung reaksi, teteskan 1 ml ( ± 20 tetes ) H SO 2 4 melalui . detik.
Prosedur Praktikum
Pada pereaksi benedict+5 tetes ekstrak pepaya masak kemudian dipanaskan, (++) dan warna bawah hijau dan terdapat endapan kuning. Pada pereaksi benedict+5 tetes ekstrak pepaya ranum kemudian dipanaskan, biru (+), warna bawah orange (+) dan terdapat endapan merah bata. Warna tengah =biru bata(+) dan kuning bata(++) dan Warna = merah bata Warna = merah Warna = merah.
Pada pereaksi benedict + 5 tetes sukrosa 1% kemudian dipanaskan, sebelum berubah warna menjadi merah bata dan terdapat endapan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui jenis karbohidrat yang ada pada buah, Gula Pereduksi Endapan Merah Bata. O O . tidak tampak oleh penglihatan. rantai polimer, namun konsentrasinya sangatlah kecil, sehingga warna hasil reaksi Sedangkan pada pati, sekalipun terdapat glukosa rantai terbuka pada ujung suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict. hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam Meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha atau keton, oleh karena itulah sukrosa memberikan hasil negatif pada percobaan ini. sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan suatu bentuk aldehida teori sukrosa tidak menunjukan mutatorasi dan bukan merupakan gula pereduksi, Cu + hal itulah yang menyebabkan warna larutannya tetap berwarna biru.
Hal ini membuktikan bahwa pada larutan-larutan d. Pada glukosa, fruktosa dan laktosa setelah dipanaskan terbentuk endapan . polisakarida. biru pekat.
HASIL dan PEMBAHASAN
Data
Pengujian karbohidrat Menggunakan Uji Lodine
Pembahasan Dan Analisis Uji Iodine
Percobaan uji iodium ini bertujuan untuk memisahkan antara polisakarida, biru (+++), warna bawah kuning dan terdapat endapan kuning.
Pengujian Karbohidrat Menggunakan Uji Benedict
Pembahasan dan analisis uji benedict
Namun pada percobaan ini tidak amylum, jika amylum terhidrolisis total maka akan menghasilkan D-glukosa, memberikan hasil positif pada uji benedict ini, begitu pula pada hasil hidrolisis fruktosa merupakan monosakarida jenis ketosa, sehingga hasil hidrolisis ini akan glukosa dan D-fruktosa yang keduanya merupakan gula pereduksi hanya saja pada. Sedangkan pada hidrolisis sukrosa seharusnya didapatkan campuran D- mereduksi ion Cu 2+ menjadi Cu .. senyawa monosakarida jenis aldosa dan merupakan gula pereduksi yang akan dikarenakan pada glukosa terdapat gugus aldehid sehingga glukosa merupakan positif terhadap glukosa, hasil hidrolisis sukrosa dan hasil hidrolisis amilum. Pada uji ini karbohidrat yang diuji yaitu glukosa, sukrosa, amilum, hasil positif pada uji ini. alkalis membentuk Cu O yang berwarna merah bata, yang dijadikan indikasi reaksi 2 . berwarna biru menjadi Cu oleh gugus aldehid atau keton bebas dalam suasana + aldehid atau keton bebas).
Pada uji benedict ini didasarkan pada reduksi Cu 2+ yang karbohidrat, uji ini dilakukan pada karbohidrat (gula) pereduksi (yang memiliki gugus Uji benedict bertujuan untuk menunjukan adanya gugus karbonil pada kehijauan. Tapi dalam percobaan kami buah mentah banyak ditemukan karbohidrat dalam bentuk amilum dan tidak menutup yang masak dan manis akan banyak ditemukan glukosa dan fruktosa, sedangkan pada dalam buah dapat mengalami perubahan komposisi akibat aktivitas enzim. Pada uji benedict ini sukrosa memberikan hasil negatif, yaitu tidak terbentuk berada dalam kesetimbangan dengan dua aldehiddiastereomerik. jenis ketosa, namun fruktosa mudah teroksidasi karena dalam larutan basa fruktosa aldehid dalam rantai terbukanya, selain itu meskipun fruktosa adalah monosakarida kata lain mudah dioksidasi) karena berada dalam kesetimbangan dengan bentuk Pada reaksi ini monosakarida jenis aldosa mudah mereduksi ion Cu 2+ (dengan dalam pengamatan warna endapan yang terbentuk.
Pengujian Karbohidrat Menggunakan Uji Seliwanof
Pembahasan dan analisis uji seliwanof
Jika karbohidrat yang mengandung gugus keton direaksikan dengan karbohidrat yang memiliki gugus keton .. gugus keton dapat dibuktikan melalui uji seliwanoff. Pada percobaan ini dengan menggunakan 1 ml saliwanoff, ditambahkan 2 dan Seliwanoff + pepaya masak (dipanaskan): orange (+++) waktu 40 detik. Uji buah ini dilakukan untuk mengetahui jenis karbohidrat yang ada pada gugus fungsi keton yang bias cepat bereaksi dengan saliwanof.
Dimanapada percobaan terbukti bahwa fruktosa dan bahwa uji saliwanof digunakan untuk membedakan antara karbohidrat yang memberikan warna merah (kuning +) kompleks. Hal tersebut diatas menunjukkan memberikan turunan fulfural ynag selanjutnya berkondensasi dengan resoreinol yang memiliki gugus keton (ketosa). Fruktosa dan sukrosa cepat bereaksi karena merupakan jenis karbohidrat asamklorik panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metal pembentukan hidroksi metil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh sebelumnya didahului dengan pembentukan hidroksi metil furfural.
Hal tersebut membuktikan bahwa pada amilum mengandung c. Bahwa pada amilum setelah ditetesi dengan iodine warnanya berubah menjadi .. membentuk cincin yang terlihat berwarna merah keunguan.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran