PENGARUH PENGGUNAAN LARUTAN IODIN PADA UJI KARBOHIDRAT DALAM MAKANAN
LAPORAN
Oleh:AMANDA JIHAN NEILA 230306011/PETERNAKAN A KELOMPOK 2
LABORATORIUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI PETERNAKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2024
PENGARUH PENGGUNAAN LARUTAN IODIN PADA UJI KARBOHIDRAT DALAM MAKANAN
LAPORAN
Oleh:AMANDA JIHAN NEILA 230306011/PETERNAKAN A KELOMPOK 2
Laporan sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikum di Laboratorium Biokimia Program Studi Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
LABORATORIUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI PETERNAKAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2024
Judul : Pengaruh Penggunaan Larutan Iodin Pada Uji Karbohidrat Pada Makanan
Nama : Amanda Jihan Neila NIM : 230306011
Program Studi : Peternakan
Diperiksa Oleh :
Muzammil Ihsan
210306114
Dosen Pengampu:
Ir. Peni Patriani S.Pt., MP,IPM,ASEAN,Eng NIP.198401172018052001
Tanggal ACC : Mei 2024
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat Nya kami dapat menyelesaikan praktikum pengaruh penggunaan larutan iodin pada uji karbohidrat pada makanan ini dengan tepat waktu. Praktikum ini bertujuan untuk mengklasifikasikan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan dijadikan sebagai sumber karbohidrat dengan mengamati perubahan warna pada bahan yang diujikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan praktikum ini, terutama kepada Ibu Ir. Peni Patriani S.Pt., MP,IPM,ASEAN,Eng selaku dosen pengampu mata kuliah Biokimia serta kepada abang dan kakak asisten laboratorium yang sudah membimbing kami.
Kami berharap praktikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa yang sedang mempelajari uji karbohidrat. Kami juga menerima saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan praktikum ini di masa mendatang.
Akhir kata, kami berharap praktikum ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang pengaruh penggunaan larutan iodin pada uji karbohidrat pada makanan ini. Sekian dan terimakasih.
Medan, Mei 2024
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv
PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Tujuan Praktikum ... 2
Kegunaan Praktikum ... 2
TINJAUAN PUSTAKA ... 4
METODOLOGI PTAKTIKUM Waktu dan Tempat ... 9
Bahan dan Alat ... 9
Prosedur Praktikum... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 11
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 14
Saran ... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 15
iii
DAFTAR TABEL
No. Hal
1. Metode Praktikum ... 11 2. Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat Menggunakan Larutan Iodin. ... 12
iv
DAFTAR GAMBAR
No. Hal
1. Sampel ... 11
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tubuh kita memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Dalam melakukan kegiatan sehari- hari, seperti sekolah, belajar, dan bermain, tubuhmu memerlukan makanan bergizi.
Setiap hari kita selalu membutuhkan energi atau tenaga untuk melakukan kegiatan. Oleh karena itu, kita harus cukup makan untuk mendapatkan energi.
Makanan yang kita makan harus bergizi dan seimbang. Makanan bergizi sebagai sumber energi, bahan pembangun, pelindung tubuh, dan pengatur tubuh. Oleh karena itu, untuk memenuhi beberapa fungsi tersebut, kita harus makan makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi yaitu makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Adapun zat gizi yang diperlukan tubuh yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
Percobaan ini menitikberatkan pada uji bahan makanan sebagai energi utama. Energi dapat diperoleh dari makanan yang banyak mengandung senyawa organik seperti karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa organik yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan makanan dan pemberi rasa manis pada makanan, serta pembangun struktur maupun yang berperan fungsional dalam proses metabolisme.
2
Karbohidrat disebut juga hidrat arang. Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama bagi tubuh manusia. Makanan yang merupakan sumber karbohidrat adalah beras, jagung, gandum, singkong, kentang ubi, dan sagu. Karbohidrat berguna untuk menghasilkan kalori sebagai sumber tenaga untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Untuk mengetahui kandungan karbohidrat pada beberapa bahan pangan maka dilakukan praktikum uji kualitatif karbohidrat metode lodin. Pereaksi iodin digunakan untuk membedakan pati dan glikogen dari monosakarida dan polisakarida lainnya. Pereaksi menghasilkan warna biru-hitam terhadap pati.
Glikogen bereaksi dengan pereaksi akan memberi warna coklat-hitam. Polisakarida lainnya dan monosakarida menghasilkan warna kuning-oranye. Penggunaan larutan iodin pada uji karbohidrat pada makanan untuk mengklasifikasikan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari pelaksanaan praktikum pengaruh penggunaan larutan iodin pada uji karbohidrat pada makanan untuk mengklasifikasikan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat dan dijadikan sebagai sumber karbohidrat dengan mengamati perubahan warna pada bahan yang diujikan.
Kegunaan praktikum
Adapun kegunaan dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
2. Mahasiswa dapat mempraktikan prosedur uji karbohidrat pada makanan.
3
3. Untuk mengetahui cara-cara menguji kandungan karbohidrat pada bahan makanan .
4. Untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada bahan makanan yang diuji kandungan karbohidratnya.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia (Ningsih, 2014). Pencernaan karbohidrat dimulai dari mulut, kemudian berhenti sebentar di lambung dan dilanjutkan ke usus halus kemudian diserap oleh dinding usus, masuk ke cairan limfa, kemudian ke pembuluh darah kapiler dan dialirkan melalui vena porta ke hati dan sebagian pati yang tidak dicerna masuk ke usus besar (Siregar, 2014).
Senyawa karbohidrat terdiri atas atom C. H dan O. Rumus umum dari senyawa karbohidrat adalah C (H₂HAlatau CHHAI Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan udara, secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang mengandung sejumlah besar kelompok hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksi aldehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa) (Mukaromah, dkk., 2010).
Umumnya akan terbentuk dari dua polimer molekul glukosa yaitu amilosa (amilosa) dan amilopektin (amilopektin). Amilosa merupakan polimer. glukosa rantai panjang yang tidak bercabang sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa dengan susunan yang bercabang-cabang. Komposisikandungan amilosa dan amilopektin ini akan bervariasi dalam produk pangan dimana produk pangan yang memilikikandungan amilopektinakan tinggi semakinmudah untuk dicerna (Hawab, 2001).
5
Gugus reduksi adalah gula yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas yang dalam suasana basa dapat mereduksi logam-logam. Komponen gula akan teroksidasi menjadi asam-asam (asam aldonat, asam ketonat, atau asam. uronat).
Sebagian gula disakarida (sukrosa) mengalami hidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa karena adanya udara didukung kerja enzim invertase kemudian berlanjut terjadi fermentasi membentuk asam asetat dan beberapa asam organik lainnya (Indahyanti, dkk., 2013).
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang diperlukan oleh manusia yang berfungsi untuk menghasilkan energi bagi tubuh manusia. Karbohidrat secara garis besar dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida dan oligosakarida. Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan polisakarida non pati (serat). (Siregar, 2014).
Jenis karbohidrat lain yaitu oligosakarida dan polisakarida disusun oleh unit-unit monosakarida dan memiliki rumus umum yang berbeda. Amilum adalah polisakarida yang merupakan bentuk simpanan pada sel-sel tumbuhan termasuk buah, sedang selulosa atau serat kasar merupakan komponen struktural yang menyusun dinding sel tumbuhan. Anggota polisakarida lain yaitu pektin mempunyai peranan dalam proses pelunakan buah yang sudah matang. (Sugiyarto, 2013).
Roti tawar merupakan.salah satu makanan olahan tepung terigu dan banyak dikonsumsi masyarakat. Harganya pun terjangkau, sehingga masyarakat kelas bawah, menengah, hingga atas bisa dengan mudah menikmati roti tawar. Hal
6
tersebut dibuktikan dengan semakin banyaknya industri bakery PIRT dan industri menengah. Bahan baku utama pembuatan roti adalah tepung terigu, dan bahan baku dasar pembuatan tepung terigu adalah gandum. Selama ini Indonesia masih mengimpor terigu dan impor gandum terus meningkat. (Permatasari et al., 2018).
Nasi adalah beras (serelia) yang telah direbus atau ditanak. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan adalah berwarna putih. Nasi merupakan makanan pokok bagi masyarat Indonesia, karena hampir semua wilayah di Indonesia adalah mengonsumsi nasi sebagai makanan pokoknya. Nasi mengandung karbohidrat (76,40 - 7,64%) dan air (12,67 - 14,52%), sehingga manfaat nasi putih menjadi sumber tenaga utama yang cepat dan mudah diserap tubuh karena nasi dapat dicerna menjadi glukosa (Poedjiadi: 2007).
Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura dari kelompok tanaman sayuran umbi yang sangat potensial sebagai sumber karbohidrat dan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Pengembangan agribisnis kentang mempunyai prospek yang baik, karena dapat menunjang program penganekaragaman (diversifikasi) pangan, peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, sebagai komoditas ekspor dan bahan baku industri pangan (Serra Oktaviani MP, 2014).
Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan tanaman sayuran penting. Buah mentimun banyak dikonsumsi masyarakat karena merupakan sumber gizi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh serta memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh, terutama dapat menurunkan tekanan darah. Oleh karena itu, mentimun tidak hanya dimanfaatkan untuk konsumsi segar melainkan juga
7
digunakan sebagai bahan baku industri kosmetik dan obat-obatan (Wiguna, G.
2014).
Masyarakat umumnya memahami malnutrisi sebagai kondisi kekurangan karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Akan tetapi pemahaman malnutrisi juga mencakup suatu kondisi kelebihan zat gizi seperti karbohidrat khususnya gula. Malnutrisi juga berkaitan dengan kurangnya konsumsi serat yang termasuk gula kompleks. Kelebihan konsumsi gula sederhana akan mendorong metabolism tubuh ke arah biosintesis lemak. Penimbunan lemak dapat memberikan implikasi bagi kesehatan diantaranya adalah diabetes mellitus, konstipasi, hipertensi, dan atherosclerosis. (Noriko, 2014).
Pereaksi iodin digunakan untuk membedakan pati dan glikogen dari monosakarida dan polisakarida lainnya. Pereaksi menghasilkan warna biru-hitam terhadap pati. Glikogen bereaksi dengan pereaksi akan memberi warna coklat- hitam. Polisakarida lainnya dan monosakarida menghasilkan warna kuning-oranye.
Amilosa dalam pati, bertanggung jawab atas reaksi dengan iodine (1. Elzagheid, 2018).
Larutan Benedict terbuat dari campuran CuSO4, NaOH, dan Na sitrat, gula tersebut akan mereduksi Ckuyang berupa Cu(OH), menjadi Ckamsebagai CuOH, selanjutnya menjadi Cu O yang tidak larut, berwarna kuning atau merah. Pada saat yang sama gula pereduksi akan teroksidasi dalam larutan Benedict. Gugus aldehida pada aldoheksosa mudah teroksidasi menjadi asamkarboksilat dal pH netral oleh pengoksidasi. Gugus aldehida atau kelompok keton monosakarida, dapat direduksi secara kimia atau enzimatis menjadi gula alkohol (Yuanita, 2009).
8
Uji lodin digunakan untuk memisahkan amilum atau pati yang terkandung dalam larutan. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan Iodin dan sewaktu amilum yang telah ditetesi lodin kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil dari reaksi yang positif akan menghilang, ketika kebersamaan warna biru akan muncul kembali (Monruw, 2010).
Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam suatu solusi dengan indikator yaitu adanya perubahan warna khususnya menjadi merah bata. Reagen Benedict digunakan untuk menguji atau memeriksa kehadiran gula pereduksi dalam suatu cairan. Monosakarida yang bersifat redutor, dengan reagean yang diteteskannya akan menimbulkan pengendapan merah bata. Selain menguji adanya gula pereduksi, juga berlaku secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam larutan maka semakin gelap warna endapan (Wahyudi, 2005).
Pada praktikum kali ini yakni uji kandungan karbohidrat metode yang digunakan adalah metode uji kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan adanya senyawa senyawa tertentu yakni karbohidrat pada sampel bahan. Pada uji karbohidrat apabila hasil positif maka akan ditandai dengan perubahan warna menjadi biru kehitaman setelah ditetesi betadine yang merupakan larutan iodine/yodium. Larutan iodin menyebabkan amilum yang merupakan salah satu bentuk karbohidrat akan berubah warnanya menjadi biru kehitaman. Jadi, bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi larutan iodin akan berubah warnanya menjadi biru kehitaman.
9
METODOLOGI PTAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 17 April 2024 pukul 08.00-10.00 WIB, di Laboratorium Biokimia, Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Alat dan Bahan Alat:
Alat yang digunakan pada praktkum ini yaitu 4 cawan petri berfungsi untuk tempat sampel, pisau yang di gunakan untuk memotong sampel.
Bahan:
Bahan yang dipakai pada praktikum ini yaitu nasi, roti tawar, timun dan kentang dan larutan iodin digunakan untuk membedakan pati dan glikogen dari monosakarida dan polisakarida lainnya. Penggunaan larutan iodin pada uji karbohidrat pada makanan untuk mengklasifikasikan bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat.
Prosedur Praktikum
1. Siapkan nasi, roti tawar, timun dan kentang lalu potong menjadi beberapa bagian.
2. Setelah bahan dipotong masukkan kedalam masing masing cawan petri.
3. Tetesi bahan dengan betadine masing-masing 3-4 tetes.
4. Diamkan minimal selama 5 menit
10
5. Kemudian perhatikan perubahan warna yang terjadi pada bahan. Apabila ada yang berubah warna menjadi biru kehitaman maka bahan tersebut mengandung karbohidrat dan begitu juga sebaliknya.
6. Analisis hasil mengapa ada bahan yang mengalami perubahan warna dan ada yang tidak.
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Gambar 1. Sampel
Sampel yang digunakan untuk melakukukan uji karbohidrat yaitu nasi, roti tawar, timun dan kentang.
Tabel 1. Metode Praktikum
NO GAMBAR KETERANGAN
1.
Cawan Petri
Cawan digunakan untuk tempat sampel.
2.
Cawan Yang Berisi Sampel
Sampel yang sudah di potong dimasukkan kedalam cawan untuk di tetesi larutan iodin.
12
3.
Larutan Iodin
Larutan iodin yang ditetesi 3-4 tetes pada sampel yang berfungsi untuk mengetahui kandungan karbohidrat pada bahan makanan.
4.
Sampel Yang Sudah Ditetesi Larutan Iodin
Hasil akhir sampel yang sudah ditetesi larutan iodin.
Table 2. Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat Menggunakan Larutan Iodin.
NO NAMA
BAHAN
FOTO SEBELUM
FOTO SESUDAH
WARNA SEBELUM
WARNA SESUDAH
1. Nasi Putih Biru
Kehitaman
2. Timun Kuning
Kehijauan
Kuning Kehijauan (Tidak Berubah
13
3. Kentang Orange Biru
Kehitaman
4. Roti Tawar Putih Biru
Kehitaman
Pembahasan
Pada uji coba karbohidrat nasi mengalami perubahan warna setelah ditetesi larutan iodin yang menendakan bahwa nasi mengandung karbohidrat. Pada uji coba karbohidrat timun tidak mengalami perubahan warna setelah ditetesi larutan iodin yang menendakan bahwa timun tidak mengandung karbohidrat. Pada uji coba karbohidrat kentang mengalami perubahan warna setelah ditetesi larutan iodin yang menendakan bahwa kentang mengandung karbohidrat. Dan yang terakhir pada uji coba karbohidrat roti tawar mengalami perubahan warna setelah ditetesi larutan iodin yang menendakan bahwa roti tawar mengandung karbohidrat.
14
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Dari hasil praktikum larutan iodin digunakan untuk menguji bahan makanan yang mengandung karbohidrat atau Amilum. Cara kerja pada pengujian kali ini adalah dengan meneteskan 3-4 betadine pada bahan makanan. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat apabila ditetesi iodin akan berubah warna menjadi biru hitam. Semakin gelap warnanya bahwa makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Jika tidak terjadi perubahan warna maka makanan tersebut tidak mengandung karbohidrat. Pada uji coba karbohidrat. Pada praktikum diatas setelah di uji terdapat 3 sampel yang mengandung karbohidrat yaitu nasi, roti tawar dan kentang. Dan terdapat 1 sampel yang tidak mengandung karbohidrat yaitu timun.
Saran
Untuk praktikum ini diharapkan prosedur praktikum dapat dipraktekkan oleh praktikan dengan baik, agar hasil praktikum lebih memuaskan, serta praktikan dapat bekerja sama dalam kelompok tanpa melakukan keributan di dalam laboratorium.
15
DAFTAR PUSTAKA
Elzagheid, Mohamed. 2018. "Laboratory Activities to Introduce Carbohydrates Qualitative Analysis to College Students." World Journal of Chemical Education.
Hawab, M., 2001, Dasar-Dasar Biokimia Umum, Institut Pertanian Bogor: Unit Biokimia Jurusan Kimia FMIPA, Bogor.
Indahyanti, E., Kamulyan, B., Ismuyanto, B., 2013, Optimisme Konsentrasi Garam Bisulfit Pada Pengendalian Kualitas Nira Kelapa, J. Unimus. 12(11):54-55 Manruw, 2010, Pengantar Biokimia, UI Press, Jakarta.
Mukaromah, A.H., 2010, Proses Hidrolisis Dengan Variasi Asam Padal Pembuatan Ethanol, J. Unimus, 32(V):20-22
Ningsih, Riyan (2014). PENYULUHAN HYGIENE SANITASI MAKANAN
DAN MINUMAN, SERTA KUALITAS MAKANAN YANG
DIJAJAKAN PEDAGANG DI LINGKUNGAN SDN KOTA
SAMARINDA. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1)(2014) 64-72. ISSN 1858-1196.
Noriko, Nita & Pambudi, Arif (2014). Diversifikasi Pangan Sumber Karbohidrat Canna edulis Kerr. (Ganyong). Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 2, No. 4.
Permatasari, S. D., Melani, V., Fadhilla, R., Studi, P., Gizi, I., Kesehatan, F. I., Unggul, U. E., Nutrisi, D., Kesehatan, F. I., Unggul, U. E., & Jeruk, K.
(2018). Studi pembuatan roti dengan substitusi tepung jagung dan tepung ubi jalar ungu sebagai alternatif sarapan rendah kalori.
Poedjiadi, (2007:743), Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Atau Sains Merupakan Pendidikan Dengan Alam Semesta. Sains Teknologi Masyarakat. Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Rosdakarya. Bandung.
Serra Oktaviani MP, 2014 Pengaruh Edible Coat Kitosan Terhadap Kandungan Gizi Tepung Kentang Pada Kondisi Pengeringan Berbeda Universitas Pendidikan Indonesia.
Siregar, Nurhamida Sari (2014). KARBOHIDRAT. Jurnal Ilmu Keolahragaan, 13 (02). pp. 38-44. ISSN 1693-1475.
Sugiyarto, Rahayu Fitriningrum & Susilowati, Ari (2013). Analisis kandungan karbohidrat pada berbagai tingkat kematangan buah karika (Carica pubescens) di Kejajar dan Sembungan, Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah.
Jurnal Bioteknologi 10 (1):6-14 eISSN: 2301-8658.
16
Wiguna, G. 2014. Keragaan fenotifik beberapa genotipe mentimun (Cucumis sativus L.). Mediagro. 10 (2):45-56.
Wahyudi, 2005, Kimia Organik II. UM Press, Malang
Yuanita, L., 2009, Analisis Monomer dan Gugus Fungsi Kompleks Fe- Serat Pangan pada Perebusan Kondisi Asan, J. Ilmu Dasar, 10(III):121-123