• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Pemodelan Integer Preemptive Goal Programming dalam Mengoptimalkan Perencanaan Produksi Rempeyek di Pontianak

N/A
N/A
Margaretha Elza Sylvia

Academic year: 2023

Membagikan "Penerapan Pemodelan Integer Preemptive Goal Programming dalam Mengoptimalkan Perencanaan Produksi Rempeyek di Pontianak"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan Pemodelan Integer Preemptive Goal

Programming dalam Mengoptimalkan

Perencanaan Produksi Rempeyek di Pontianak

Kalbar dalam Matematika

(2)

Nama Kelompok

Margaretha Elza Sylvia

Tasya Redika Ramadhanti

Vincent

Limanto Kordula Mila

Amanda

01

04

02

05

Runi Aisyah 03

Diyah

Ningrum

(3)

 Pendahuluan

Pemrograman linear adalah suatu model yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pengalokasian sumber daya yang terbatas dengan tujuan memperoleh solusi optimal (Dimyati, 2002).

Permasalahan pemrograman linear yang memiliki lebih dari satu fungsi objektif disebut dengan fungsi multiobjektif. Salah satu model yang dapat menyelesaikan permasalahan fungsi multiobjektif yaitu model goal programming. Goal programming merupakan perluasan dari program linear yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear yang yang memiliki fungsi tujuan lebih dari satu. Terdapat perbedaan program linear dan goal programming, yaitu adanya sepasang variabel deviasi yang akan muncul pada fungsi tujuan dan fungsi kendala. Variabel deviasi adalah variabel yang menunjukkan penyimpangan negatif dan penyimpangan positif. Berguna untuk mempresentasikan ketercapaian pada fungsi tujuan.

Menurut Hiller dan Lieberman (1994), secara umum, terdapat dua penyelesaian pada permasalahan goal programming yaitu preemptive goal programming dan weighted goal programming. Model preemptive goal programming model dimana masing-masing tujuan memiliki urutan tingkat prioritas, apabila terdapat tujuan yang berlainan dan tujuan- tujuan tersebut saling bertentangan maka dapat dimungkinkan untuk menentukan tujuan yang diutamakan atau diprioritaskan. Sedangkan weighted goal programming merupakan model yang digunakan untuk meminimumkan fungsi tujuan lebih dari satu menggunakan teknik pembobotan.

(4)

Permasalahan pada penelitian ini yaitu pengoptimalan permintaan konsumen, keuntungan

produksi dan bahan baku yang disediakan oleh UKM Rempeyek. Dalam proses

produksinya UKM Rempeyek membeli kebutuhan bahan baku dibatasi oleh dana yang

disediakan dan belum memaksimalkan bahan baku yang tersisa saat produksi. Dengan

demikian, terjadi masalah permintaan konsumen yang tidak terpenuhi karena jumlah

produk yang dihasilkan belum maksimal. Akibatnya jumlah produk yang dihasilkan

kurang optimal. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah membentuk model

integer preemptive goal programming dan menentukan solusi optimal dari permasalahan-

permasalahan UKM Rempeyek tersebut.

(5)

Data diperoleh dari UKM Rempeyek yang ada di Pontianak yaitu berupa bahan baku yang digunakan, persediaan bahan baku, keuntungan dan target produksi.

GAMBARAN DATA

Bahan Baku

Jenis Rempeyek

Persediaan(kg/minggu) Kacang

Tanah Teri Bayam Tempe Udang

Tepung Beras (kg) Minyak Goreng (kg)

Telur (kg) Bumbu Tambahan (kg)

Kacang Tanah (kg) Teri (kg) Bayam (kg) Tempe (kg) Udang (kg) Bahan Baku

Jenis Rempeyek

Persediaan(kg/minggu) Kacang

Tanah Teri Bayam Tempe Udang

Tepung Beras (kg) Minyak Goreng (kg)

Telur (kg) Bumbu Tambahan (kg)

Kacang Tanah (kg) Teri (kg) Bayam (kg) Tempe (kg) Udang (kg)

Tabel 1. Komposisi dan Persediaan Bahan Baku Rempeyek

(6)

Berikut target produksi rempeyek oleh UKM dalam satu minggu yaitu:

Tabel 2. Target Produksi Rempeyek dalam Satu Minggu

Jenis Rempeyek Target Produksi (kg/minggu) Kacang Tanah

Teri Bayam Tempe Udang

Jenis Rempeyek Target Produksi (kg/minggu)

Kacang Tanah Teri Bayam Tempe Udang

(7)

Selain pencapaian target produksi rempeyek dalam satu minggu, diperoleh keuntungan rempeyek per kg adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Keuntungan Rempeyek

Jenis Rempeyek Keuntungan (kg)

Kacang Tanah Rp.

Teri Rp.

Bayam Rp.

Tempe Rp.

Udang Rp.

Jenis Rempeyek Keuntungan (kg) Kacang Tanah

Teri Bayam Tempe Udang

(8)

Pembahasa

n Terdapat 5 variabel keputusan pada penelitian ini yaitu:

: Rempeyek kacang tanah (kg) : Rempeyek teri (kg)

: Rempeyek bayam (kg)

: Rempeyek tempe (kg)

: Rempeyek udang (kg)

 

(9)

Selain variabel keputusan, terdapat juga variabel-variabel penyimpangan yang terdiri dari:

● dan : Deviasi atas dan bawah 1 pada target pemakaian bahan baku

● dan : Deviasi atas dan bawah 2 pada target pemakaian bahan baku

● dan : Deviasi atas dan bawah 3 pada target pemakaian bahan baku

● dan : Deviasi atas dan bawah 4 pada target pemakaian bahan baku

● dan : Deviasi atas dan bawah 5 pada target pemakaian bahan baku

● dan : Deviasi atas dan bawah 6 pada target pemakaian bahan baku

● dan : Deviasi atas dan bawah 7 pada target pemakaian bahan baku

●  

(10)

● dan : Deviasi atas dan bawah 8 pada target pemakaian bahan baku

● dan : Deviasi atas dan bawah 9 pada target pemakaian bahan baku

● dan : Deviasi atas dan bawah 10 pada target permintaan rempeyek kacang tanah

● dan : Deviasi atas dan bawah 11 pada target permintaan rempeyek teri

● dan : Deviasi atas dan bawah 12 pada target permintaan rempeyek bayam

● dan : Deviasi atas dan bawah 13 pada target permintaan rempeyek tempe

● dan : Deviasi atas dan bawah 14 pada target permintaan rempeyek udang

● : Deviasi bawah 15 yaitu penyimpangan di bawah target pendapatan penjualan

●  

(11)

 Penentuan Fungsi Tujuan

1. Memaksimalkan 9 bahan baku yang tersedia

2. Memenuhi target permintaan konsumen terhadap 5 jenis

3. Memaksimalkan pendapatan penjualan

(12)

 Penentuan Fungsi Kendala

1. Penggunaan bahan baku utama berupa tepung beras sebanyak kg/minggu

2. Penggunaan bahan baku utama berupa minyak goreng sebanyak kg/minggu

3. Penggunaan bahan baku utama berupa telur sebanyak kg/minggu

4. Penggunaan bahan baku utama berupa bumbu tambahan sebanyak kg/minggu

5. Penggunaan bahan baku utama berupa kacang tanah sebanyak kg/minggu

 

6. Penggunaan bahan baku utama berupa teri sebanyak kg/minggu

7. Penggunaan bahan baku utama berupa bayam sebanyak kg/minggu

8. Penggunaan bahan baku utama berupa tempe sebanyak kg/minggu

9. Penggunaan bahan baku utama berupa udang sebanyak kg/minggu

10. Permintaan rempeyek kacang tanah sebanyak kg/minggu

 

(13)

 Penentuan Fungsi Kendala

11. Permintaan rempeyek kacang tanah sebanyak kg/minggu

12. Permintaan rempeyek kacang tanah sebanyak kg/minggu

13. Permintaan rempeyek kacang tanah sebanyak kg/minggu

14. Permintaan rempeyek kacang tanah sebanyak kg/minggu

15. Pendapatan penjualan rempeyek

 

(14)

 Penentuan Proritas Sasaran

Pembatasan bahan baku utama pembuatan rempeyek Target produksi rempeyek perminggunya

Memaksimalkan keuntungan

Dengan demikian fungsi tujuan model preemptive goal programming

menjadi sebagai berikut:

(15)

Dengan kendala sasaran

 

 

30000 1 + 32000 2 +30000 3 + 30000 4 + 34000 5 + �� 15 =0

(16)

 Penentuan Solusi Model Preemptive Goal Programming

(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

● Berdasarkan Tabel Solusi Optimal yang diperoleh adalah UKM memproduksi rempeyek jenis kacang tanah sebanyak kg, teri sebanyak kg, bayam sebanyak kg, tempe sebanyak kg, dan udang sebanyak kg.

● Sasaran prioritas pertama tercapai karena pengunaan bahan baku tidak melebihi batas yang sudah ditentukan .

● Sasaran prioritas kedua tercapai karena nilai

● Sasaran prioritas ketiga juga terpenuhi karena yang berarti usaha rempeyek tidak rugi.

● Perlu penelitian lebih lanjut agar bahan dapat digunakan lebih optimal lagi karena masi terdapat bahan yang tersedia mungkin dengan menambah target produksi mingguan pada prioritas kedua.

●  

(23)

You can replace the

image on the screen with your own work. Just

right-click on it and select “Replace image”

Desktop screensh

ot Thank you!

(24)

The great nation

Venus has a beautiful name and is the second planet from the Sun and has a poisonous atmosphere

Venus

Mercury is the closest planet to the Sun and the smallest planet in the Solar System

Mercury

Referensi

Dokumen terkait

Adapun bahan baku yang digunakan pada produk roda penekan tread samping adalah logam besi yang berbentuk batangan, silinder, dan juga plat besi dengan dimensi yang telah

Pembuatan tali sandal dilakukan dengan bahan baku sheet yang sama seperti dalam pembuatan tapak, sheet dicetak dengan every rubber cutting machine , untuk sekali pencetakan

Data-data yang dibutuhkan dan dilakukan perhitungan antara lain, data permintaan produk kawat, bahan baku, mesin dan kapasitas produksi, susunan cetakan (dies)

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan berperan penting dalam penentuan mutu produk dengan komposisi persentase yang tinggi dan merupakan bahan

Tahap ini adalah tahap dimana bijih plastik telah diterima oleh perusahaan dan melewati tahap pengujian mutu oleh departemen Quality Assurance,yang dibawah dari gudanag bahan baku

Segala pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan anugrah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelancaran

Berdasarkan output yang diperoleh, jumlah bahan baku yang digunakan untuk membuat kulit bakpia kering sebanyak 800 biji sudah sama dengan jumlah bahan baku yang digunakan