• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model kooperatif learning tipe think talk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pengaruh model kooperatif learning tipe think talk"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN EDUBLOGS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

KELAS VIII SMPN 2 GEMPOL PASURUAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Jember Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam

Oleh :

Nur Khabibi Diah Anjasari T201810008

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TERBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

DESEMBER 2022

(2)

ii

PENGARUH MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN EDUBLOGS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

KELAS VIII SMPN 2 GEMPOL PASURUAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Jember Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam

Disusun Oleh : Nur Khabibi Diah Anjasari

NIM: T201810008

Disetujui Pembimbing

Dr. Andi Suhardi, S.T., M.Pd.

NIP. 197309152009121002

(3)

iii

PENGARUH MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN EDUBLOGS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

KELAS VIII SMPN 2 GEMPOL PASURUAN SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi syarat salah satu Persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam

Hari: Senin

Tanggal : 19 Desember 2022 Pengesahan Tim Penguji Ketua

Fikri Apriyono,S.Pd.,M.Pd NUP.2001048802

Sekertaris

Mohammad Wildan Habibi,M.Pd NUP.201701148

Anggota:

1. Dr. INDAH WAHYUNI, M.Pd ( ) 2. Dr. A SUHARDI, ST., M.Pd ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001

(4)

iv MOTTO



































Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.

Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu” (QS.AL-Baqarah:168)*

*Muchtar, “Konsep Hukum Bisnis Syariah Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah [2] Ayat 168-169 (Kajian Tematis Mencari Rezeki Halal).”

(5)

v

PERSEMBAHAN

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta limpahan nikmat yang tak terhingga telah dianugerahkan kepada saya, sehingga proses penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, dengan kerendahan hati saya persembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua saya, ALM. Bapak Saman dan Ibu Mariah. Keduanya lah yang membuat segalanya menjadi mungkin sehingga saya bisa sampai pada tahap dimana terselesaikannya skripsi ini. Terima kasih atas segala pengorbanan, nasihat dan doa yang tidak pernah berhenti mengiringi langkahku.

2. Seluruh guru dan dosen saya yang telah mengajarkan ilmu, mendidik, serta mengarahkan untuk menjadi manusia yang tidak hanya cerdas tetapi juga berwatak dan baik.

3. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan semangat serta energi positif agar saya dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

الرل نِلَمحَّْ الرلا ِنَمحَّْ الر الرلالل الرل ــــــــــــــــــنسلب

Segenap puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan jalan kemudahan baik berupa kesehatan maupun kenikmatan dalam bentuk lainnya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “pengaruh model kooperatif learning tipe think talk write (TTW) berbantuan edublogs terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan pada materi sistem pencernaan manusia”.

Penyusun skripsi ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE. MM selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan fasilitas semua kegiatan akademik.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukniah M.Pd. I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin dan fasilitas lainnya dalam menyelesaikan karya tulis ini.

3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sains yang telah memberikan izin dan fasilitas lainnya dalam menyelesaikan karya tulis ini.

4. Bapak Dinar Maftukh Fajar, S.Pd, M.PFis selaku Koordinator Program Studi Tadris Ilmu Penegtahuan Alam yang telah membimbing kami dan

(7)

vii

mengarahkan kami sehingga bisa terselesaikan mata kuliah yang telah kami tempuh.

5. Bapak Dr. A Suhardi, S.T.,M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Segenap Dosen Tadris IPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan ilmu dan bimbingan dengan penuh kesabaran selama menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

7. Segenap Dewan Guru SMPN 2 Gempol khususnya Ibu Masniyah, S.Pd yang telah mengarahkan dan membimbing peneliti selama kegiatan berlangsung.

8. Sahabat saya Amelia Firdaus, Hilmy Rofikoh, Avantian Febriana, yang senantiasa memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Teman seperjuangan Tadris IPA angkatan 2018 yang saling memberikan dukungan.

10. Dan seluruh pihak yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, semoga dengan segala amal baik yang telah bapak/ibu saudara/saudari berikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Kritik dan saran bermanfaat membangun terhadap isi skripsi akan penulis terima untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Jember, 13 Desember 2022

Penulis

(8)

viii ABSTRAK

Nur Khabibi Diah Anjasari, 2022: Pengaruh Model Kooperatif Learning Tipe Think Talk Write (TTW) Berbantuan Edublogs Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sistem Pencernaan Manusia Kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

Kata kunci: Kooperatif Learning Tipe Think Talk Write (TTW), Hasil Belajar, Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMPN 2 Gempol Pasuruan pada pembelajaran IPA biologi, masih menggunakan pembelajaran konvensional.

Oleh karena itu perlu dikembangkan model pembelajaran untuk mengiringi pembelajaran yang melibatkan peserta didik agar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian ini juga dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar peseta didik di kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan disebabkan kurang kreatif seorang pendidik dalam menentukan model dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar antara model kooperatif learning tipe think talk write (ttw) dengan model pembelajaran non kooperataif yang digunakan di SMPN 2 Gempol Pasuruan pada kelas VIII materi sistem pencernaan manusia. (2) Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperaif Learning Tipe Think Talk Write (Ttw) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia di SMPN 2 Gempol Pasuruan.

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimen dengan desain penelitian pretest-postest kontrol group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar, berupa tes pilihan ganda. Sebelum proses pembelajaran dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan setelah setelah proses pembelajaran dilakukan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Populasi penelitian dan sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan VIII F sebagai kelas kontrol.

Dari hasil penelitian tujuan penelitian pertama perbedaan Pembelajaran kooperatif dan non kooperatif. Pembelajaran kooperatif pembelajaran yang melakukan pemantauan melalui observasi dan melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok,sedangkan pembelajaran non kooperatif learning proses pembelajaran yang Pemantauan melalui onservasi dan intervensi sering tidak dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung.

Hasil tujuan penelitian kedua penelitian data uji hipotesis menggunakan uji-t (Independent sample t test) didapatkan nilai Sig sebesar 0,000 dan nilai tingkat signifikannya (α) adalah 0,05, hal ini menunjukan bahwa nilai Sig lebih kecil dari nilai tingkat signifikasi (α). Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Think Talk Write (TTW) terhadap hasil belajar ipa pada materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ivii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9i

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Ruang Lingkup ... 11

F. Definisi Operasional... 13

G. Asumsi penelitian ... 17

H. Hipotesis ... 18

I. Sistematika Pembahasan ... 18

(10)

x

Hal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 20

A. Penelitian Terdahulu ... 20

B. Kajian Teori ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 51

A. Populasi dan Sampel ... 51

B. Teknik dan Instrumen data ... 52

C. Analisis Data ... 59

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS ... 65

A. Gambaran Objek Penelitian ... 65

B. Penyajian Data ... 66

C. Analisis dan Penyajian Data... 68

D. Pembahasan ... 74

BAB V PENUTUP ... 80

A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

(11)

xi

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal.

2.1 Kedudukan Penelitian Terdahulu ... 25

4.2 Hasil Output Uji Reabilitas ... 69

4.3 Hasil Output Uji Normalitas ... 71

4.4 Uji homoginitas pre test kelas kontrol dan eksperimen ... 72

4.5 Uji homoginitas post test kelas kontrol dan eksperimen ... 72

4.6 Uji hipotesis post test kelas kontrol dan eksperimen ... 73

4.7 Uji hipotesis pre test kelas kontrol dan eksperimen... 73

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal.

1.1 Langkah Pembelajaran Think Talk Write (TTW) ... 15

2.2 Bagan Peta Konsep ... 37

2.3 Organ Pencernaan Manusia... 38

2.4 Rongga Mulut... 41

2.5 Bagiam-bagian Gigi ... 42

2.6 Gigi Susu dan Gigi Dewasa ... 43

2.7 Lambung ... 44

2.8 Usus Halus ... 45

2.9 Usus Besar ... 47

2.10 Struktur Anatomi dan Pankreas ... 49

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal.

Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Tulisan ... 85

Lampiran 2 Matriks Penelitian dan Pengembangan ... 86

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian ... 87

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 88

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 94

Lampiran 6 Validasi RPP Kalas Kontrol ... 101

Lampiran 7 Validasi RPP Kelas Eksperimen ... 103

Lampiran 8 Silabus Kelas Eksperimen ... 105

Lampiran 9 Validasi Silabus Kelas Eksperimen ... 110

Lampiran 10 Kisi-kisi soal Pretest dan Posttest ... 112

Lampiran 11 Lembar Validasi Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest... 118

Lampiran 12 Lembar Validasi Tryout Soal Pretest dan Posttest ... 120

Lampiran 13 Nilai Tryout Soal Pretest dan Posttest ... 124

Lampiran 14 Surat Selesai Penelitian ... 125

Lampiran 15 Jurnal Kegiatan ... 126

Lampiran 16 Daftar Nilai Siswa Kelas Kontrol Dan Eksperimen ... 127

Lampiran 17 Hasil Output Validitas Soal ... 129

Lampiran 18 Hasil Nilai Tingkat Kesukaran Soal ... 130

Lampiran 19 Klasifikasi Nilai Daya Butir Soal ... 131

Lampiran 20 Hasil Output Uji Validitas ... 132

Lampiran 21 Soal validasi kelas 8A ... 135

(14)

xiv

Lampiran 22 Nilai tryout kelas 8A... 138

Lampiran 23 Hasil output Validitas Soal ... 141

Lampiran 24 Hasil Nilai Tingkat Kesukaran Soal ... 142

Lampiran 25 Klasifikasi Nilai Daya Butir Soal ... 143

Lampiran 26 Nilai posttet dan pretest kelas kontrol dan eksperimen ... 144

Lampiran 27 Hasil Output Uji Validitas ... 146

Lampiran 28 Dokumentasi ... 149

(15)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia untuk memiliki suatu keahlian dan keterampilan dalam dirinya. Ilmu pengetahun dan teknologi (IPTEK) menuntut sumber daya manusia untuk memiliki keahlian dan keterampilan yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan yang mencakup tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, psikomotor. Berdasarkan hal tersebut pendidikan memiliki peranan penting dalam menghapi kemajuan dan teknologi yang sudah semakin berkembang di dunia ini.

Tujuan pendidikan disebut juga dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dalam pasal 3, “pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak yang baik, berilmu, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab"1.Tujuan pendidikan memuat tentang nilai yang baik, luhur dan indah untuk kehidupan. Tujuan pendidikan berfungsi memberikan arah kepada sesuatu yang ingin dicapai oleh setiap kegiatan pendidikan.2

1 Noor, “Pasal 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003.”

2 Ichsan, “Psikologi Pendidikan Dan Ilmu Mengajar.”

(16)

Tujuan pendidikan tersebut sejalan dengan tujuan pembelajaran biologi bahwasanya pelajaran biologi dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu memberikan hasil belajar yang baik bagi peserta didik. Oleh karena itu perlu transformasi sistem belajar biologi dari belajar secara dangkal ke belajar secara mendalam atau kompleks, dan dari orientasi pada transfer pengetahuan ke pengembangan kompetensi.3

Pentingnya hasil belajar pada saat belajar mengajar sangat diperlukan. Karena dengan adanya hasil belajar dapat mengukur kemampuan peserta didik, sejauh mana mereka mampu menerima pembelajaran dari pendidik. Terutama pada aspek pengetehuan dan sikap dimana pendidik bisa menyampaikan isi meteri pelajaran dengan baik terhadap peserta didik.4 Hasil belajar ini memberi acuan kepada peserta didik supaya lebih giat dalam belajar agar dapat memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Hasil belajar merupakan nilai akhir suatu pembelajaran. Suatu proses pembelajaran berhasil apabila memenuhi tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah siswa melakukan serangkai proses pembelajaran. Perubahan ini merupakan perubahan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Proses belajaran dengan model kooperatif learning tipe think talk write (TTW) mampu meningkatkan hasil belajar, dimana peserta didik mampu

3 Noor, “Pasal 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003.”

4 Ichsan, “Psikologi Pendidikan Dan Ilmu Mengajar.”

(17)

memberikan jawaban yang diberikan pendidik. Keberhasilan pembelajaran ini merupakan keberhasilan peserta didik mengembangkan kompetensi serta keberhasilan pendidik membimbing peserta didik dalam pembelajaran. Hasil belajar sangatlah penting, orang yang memiliki hasil belajar berarti memperoleh keberhasilan atau kesuksesan.

Aktivitas pembelajaran yang baik akan memberikan suasana belajar yang memungkinkan peserta didik untuk belajar hal tersebut merupakan titik awal akan keberhasilan proses pembelajaran. Ada banyak cara yang bisa dimanfaatkan, untuk mencapai suatu keberhasilan secara optimal.5

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.6 Proses pembelajaran sangat membutuhkan peran penting pendidik untuk meningkatkan hasil belajar.

Biologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari mahluk hidup dan kehidupannya dari berbagai aspek persoalan dan tingkat organisasinya. Produk keilmuan biologi berwujud kumpulan fakta-fakta

5 Nahar, “Penerapan Teori Belajar Behavioristik Dalam Proses Pembelajaran.”

6 Hakim, “Implementasi Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Ktsp) Di Sekolah.”

(18)

maupun konsep sebagai hasil dari proses keilmuan biologi.7 Pembelajaran biologi di SMP diharapkan peserta didik mampu untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta proses pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran IPA terutama materi biologi dibeberapa sekolah di Indonesia sejauh ini masih didominasi pembelajaran konvensional.

Umumnya guru memberikan pembelajaran pada peserta didik hanya sebatas bagaimana memahami konsep, prinsip, dan menghafal nama ilmiah biologi. Terkadang peserta didik tidak ikut serta pada kegiatan pembelajaran sehingga potensi yang dimiliki siswa tidak ditunjukkan saat proses pembelajaran. Peserta didik masih kurang terlatih dalam mencapai hasil belajar. Proses pembelajaran belum menjadi sarana yang baik untuk mencapai hasil belajar.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan hasil belajar adalah penggunaan media pembelajaran yang tepat ke dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran menurut Kustiono adalah setiap alat, baik hardware maupun software sebagai media komunikasi untuk memberikan kejelasan informasi.8 Guru atau dosen harus mampu menguasai media yang sesuai untuk digunakan dalam proses belajar sehingga tujuan pembelajaran pun dapat tercapai secara efektif dan efisien.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi semakin canggih. Penyebaran informasi serta akses

7 Hayati, Berlianti, And Wijayadi, “Profil Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Universitas Hasyim Asy’ari Jombang Pada Matakuliah Biologi Dasar.”

8 Wahid, “Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkanprestasi Belajar.”

(19)

telekomunikasi semakin cepat dan mudah, dengan adanya fasilitas internet seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal. Fasilitas ini dapat diaplikasikan kedalam media pembelajaran, contohnya adalah penggunaan media pembelajaran berbasis blog dengan memanfaatkan jaringan internet.

Media ini termasuk dalam media pembelajaran by designed yaitu media yang dirancang secara khusus untuk keperluan pembelajaran. Penggunaan blog dapat diakses setiap saat. guru maupun siswa dapat memanfaatkan program pendidikan yang disediakan dijaringan internet kapan saja sesuai dengan waktu luang sehingga kendala ruang dan waktu yang di hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Penyajian blog dapat dibuat lebih menarik dan bervariasi. Penggunaan media pembelajaran berbasis blog dalam proses belajar mengajar diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar sehingga hasil belajar siswa pun dapat meningkat

Hasil prasurvei yang telah dilakukan di SMPN 2 Gempol Pasuruan adalah rendahnya hasil belajar pada beberapa materi pokok biologi, terutama dalam menyelesaikan persoalan dan pekerjaan yang ditugaskan guru. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban oleh peserta didik yang kurang bervariasi, peserta didik jarang mendapat kesempatan bertanya atau bertukar pikiran sesama mereka di dalam kelas, peserta didik belum dapat menjawab secara lancar pertanyaan yang diajukan dan sikap ketergantungan peserta didik pada guru membuat kebanyakan peserta didik meminta pendidik terlebih dahulu memberikan contoh agar mereka

(20)

bisa mengerjakan soal tersebut. Hal tersebut membuat nilai peserta didik masih di bawah rata-rata.

Melihat kurangnya pencapaian peserta didik untuk pemecahan masalah, dapat kita ketahui bahwa proses pembelajaran belum memberikan perlakuan-perlakuan serta penekanan terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini juga berpengaruh dengan hasil yang diperoleh peserta didik, berikut adalah nilai rata-rata peserta didik pada pelajaran biologi.

Hasil wawancara dengan guru biologi SMPN 2 Gempol Pasuruan, beliau mengatakan bahwa proses pembelajaran belum memfasilitasi peserta didik untuk memberdayakan hasil belajar dari peserta didik.

Aktivitas di kelas masih bersifat pembelajaran konvensional, dimana proses pembelajaran hanya terjadi komunikasi satu arah saja, sehingga peserta didik kurang mengerti serta penyampaian materi lebih menekankan kepada aspek pengetahuan. Hal tersebut dilihat dari rencana pembelajaran yang guru pakai.

Kesenjangan ini disebabkan karena ketidaktahuan guru tentang pembelajaran yang memiliki pengaruh pada nilai peserta didik.9Guru menutup peluang nilai peserta didik dengan tidak memberikan suasana belajar non otoriter. Hal ini membuat peserta didik tidak terlatih untuk mengembangkan, hasil belajar dalam memecahkan permasalahan.

Peningkatan hasil belajar akan terjadi apabila memberikan kebebasan bagi

9 Wawancara dengan guru biologi SMPN 2 Gempol Pasuruan

(21)

peserta didik untuk berpikir dan berani menyampaikan ide yang baru, serta memberi peluang bagi peserta didik dalam bekerja sesuai dengan kebutuhannya.

Pada masalah tersebut, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk terlibat langsung pada aktivitas pembelajaran dan mampu membimbing peserta didik untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Model pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah model kooperatif learning tipe think talk write (TTW).

Strategi pembelajaran think talk write (TTW) merupakan pendekatan dari model pembelajaran kooperatif. Strategi pembelajaran think talk write diperkenalkan oleh huinker & laughlin yang dibangun melalui berpikir, berbicara, menulis.10 Dengan strategi pembelajaran think talk write (TTW) diharapkan siswa dapat menumbuh kembangkan kemampuan untuk mengkontruksi pengetahuan dan pemahaman siswa dan dapat menyampaikan idenya dalam bentuk tulisan maupun lisan pada LKS.

Strategi think talk write (TTW) merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Strategi TTW didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Model pembelajaran TTW dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mengesankan,

10 Suhanda And Budiningsih, “Perencanaan Kurikulum Di Smp Negeri 3 Singkawang.”

(22)

keberanian, kebermaknaan dalam pembelajaran, sosial, demokrasi, penanaman konsep yang melekat dari hasil penyelidikan, penyimpulan serta meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar membangkitkan minat dan partisipasi, serta meningkatkan pemahaman dan daya ingat.

Teknik pembelajaran yang dibangun pada dasarnya melalui kemampuan berpikir, berbicara dan menulis. Strategi pembelajaran think talk write dimulai dari bagaiman siswa memikirkan sendiri penyelesaian suatu tugas atau masalah yang terdapat pada dalam lembar siswa (LKS), kemudian mengkomunikasikan hasil pemikirannya dalam berdiskusi secara berkelompok yaitu terderi atas 3-5 siswa yang beragam tingkat kemampuannya. Kelompok seperti ini dimaksudkan agar semua siswa teerlibat secara aktif dalm proses pembelajaran. Tahap akhir adalah siswa mampu menuliskan pemikiran serta hasil diskusi.

Berdasarkan penerapan diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pengaruh model kooperatif learning tipe think talk write (TTW) berbantuan edublogs terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia pada kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam penelitian ini terdapat rumusan masalah,diantarnya yaitu:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar antara model kooperatif learning tipe think talk write (ttw) dengan model pembelajaran non kooperataif

(23)

yang digunakan di SMPN 2 Gempol Pasuruan pada kelas VIII materi sistem pencernaan manusia?

2. Apakah Ada Pengaruh Model Pembelajaran Kooperaif Learning Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia di SMPN 2 Gempol Pasuruan?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar antara model kooperatif learning tipe think talk write (ttw) dengan model pembelajaran non kooperataif yang digunakan di SMPN 2 Gempol Pasuruan pada kelas VIII materi sistem pencernaan manusia.

2. Mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperaif Learning Tipe Think Talk Write (Ttw) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia di SMPN 2 Gempol Pasuruan.

D. MANFAAT PENELITIAN

Pada tujuan dari penelitian ini, maka penelitian yang diharapkan dapat sumbangan pemikiran atau konstribusi berupa:

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat menambah informasi tentang bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif learning tipe think talk write (TTW)

(24)

berbantuan edublogs terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

b. Dapat mengetahui efektifitas hasil belajar siswa dengan pengaruh model pembelajaran kooperatif learning tipe think talk write (TTW) berbantuan edublogs terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

2. Manfaat praktis a. Bagi Institusi

Dapat mengembangkan model pembelajaran di UIN Kiai Achmad Siddiq Jember khususnya pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada program studi tadris ilmu pengetahuan alam (IPA).

b. Bagi Peneliti

Dapat menjadi motivasi bagi peneliti sebagai calon guru dalam penggunaan model pembelajaran khususnya dalam pembelajaran IPA.

c. Bagi Sekolah

Dapat menjadi masukan untuk mengembangkan model pembelajaran kooperatif learning tipe thnk talk write (TTW) dalam pembelajaran IPA yang sesuai dengan kondisi sekolah.

d. Bagi Guru

Dapat menjadi masukan untuk mengembangkan model pembelajaran IPA yang sesuai dengan kondisi siswa.

(25)

e. Bagi Siswa

1) Penelitian ini diharapkan dapat memaksimalkan hasil belajar siswa.

2) Penelitian ini diharapkan dapat membuat proses pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan.

3) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai pemahaman dalam pembelajaran IPA pada materi sistem pencernaan manusia.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Variabel peneitian

a. Variabel Bebas (Independent)

Variabel bebas dari penelitian ini merupakan model pembelajaran kooperatif learning tipe think talk write (TTW) berbantuan edublogs terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

b. Variabel Terikat (Dependent)

Varibael terikat dari penelitian ini merupakan hasil belajar siswa pada materi sistem pencernaan manusia.

c. Indikator Variabel

Adapun yang menjadi indikator variabel dalam penelitain ini adalah sebagai berikut:

1) Model pembelajaran kooperatif learning tipe think talk write (TTW) berbantuan edublogs terhadap hasil belajar siswa pada

(26)

materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.Model pembelajaran ini berupaya untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA.

Dengan memberikan stimulasi atau pemberian rangsangan, pernyataan atau identifikasi masalah, pengumpulan data, pengelolaan data, pembuktian menarik kesimpulan atau generalisasi.

2) Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA adalah aspek hasil belajar siswa yang dapat merumuskan indikator kemampuan kognitif sesuai taksonomi bloom sebagai berikut:

a) Mengingat atau Remembering (C1)

Kemampuan untuk mengingat atau menarik informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang.

b) Memahami atau Understanding (C2)

Kemampuan memahami atau mengkonstruk makna berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki dalam skema yang sudah ada dalam pikiran.

c) Mengaplikasikan atau Applying (C3)

Kemampuan dalam mengimplementasikan suatu prosedur guna menuntaskan masalah atau tugas.

d) Menganalisis atau Analysing (C4)

Kemampuan untuk memecah suatu permasalahan ke unsur- unsur yang saling berkaitan.

(27)

e) Mengevaluasi atau Evaluating (C5)

Kemampuan dalam membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada.

f) Menciptakan atau Creating (C6)

Kemampuan menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu kesatuan untuk ide tau produk mandiri.11

F. DEFINISI OPERASIONAL

Penelitian ini memiliki beberapa istilah yang tercantum dalam rumusan masalah, guna menghindari kesalahan dalam pemahaman isi penelitian, penegasan pada beberapa istilah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran koopratif learning

Pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang melibatkan sejumlah kelompok kecil peserta didik yang bekerja sama dan belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam penjelasan yang tidak terlalu berbeda pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang berhasil dengan menggunakan kelompok kecil yang heterogen untuk mencapi hasil yang maksimal dengan menerapkan lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individu, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang identik dengan penyampaian ide dan pendapat dari beberapa peseta

11 Bire and Geradus, “Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditorial, Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa.”

(28)

didik yang diwujudkan dalam bentuk kelompok kecil yang bersifat heterogen, selain itu pembelajaran kooperatif juga menekankan proses komunikasi antar peserta didik.

2. Think talk write (TTW)

Think Talk Write (TTW) adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif, yang menekankan kepada strategi belajar melalui tahapan berpikir (think), berbicara (talk), dan menulis (write). Think Talk Write adalah suatu strategi yang dapat membangun pemikiran, refleksi, dan mengorganisasi ide reflektif bagi dirinya sendiri dan selanjutnya akan berbagi ide dengan teman kelompok. Dalam Think Talk Write terdapat tiga tahapan yaitu berpikir (think), berbicara (talk), menulis (write).Berikut adalah kelebihan dari Pembelajaran Think Talk Write:

a. Think Talk Write merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang dapat menjadi alternatif pembelajaran bagi setiap peserta didik.

Semisal, terdapat peserta didik yang sangat pintar untuk mengkomunikasikan idenya namun dia kesulitan jika diminta untuk menuangkan idenya dalam bentuk tulisan, begitupun sebaliknya.

b. Think Talk Write dapat melatih peserta didik dalam menuliskan hasil diskusi secara sistematis, sehingga peserta didik akan lebih memahami materi.

(29)

Gambar 1.1 Langkah Pembelajaran Think Talk Write Sumber: https://animulyana.com

3. Media edublogs

Blog adalah sebuah website yang ditulis sesuai dengan kronologi waktu, lalu ditampilkan secara terbalik dari kronologi penulisan (maksudnya tulisan yang lebih baru akan muncul di atas tulisan yang lebih lama). Isi blog tidak harus berupa tulisan, tapi juga bisa gambar dan/atau video. Selain itu, di setiap blog biasanya juga terdapat fasilitas komentar yang memungkinkan terjadinya komunikasi, diskusi, atau bahkan debat antara pengunjung blog dengan pemilik blog atau antar pengunjung blog itu sendiri tentang tulisan yang ada di blog tersebut, Sedangakan edublogs sendiri adalah suatu jaringan blog khusus pendidikan yang menyediakan layanan blog gratis bagi para dosen, mahasiswa, dan pelajar.

Edublogs dibangun menggunakan mesin dari wordpress multiuser (WPMU). Kelebihan dari edublogs ini adalah :

(30)

a. Sederhana dan efektif, tampilan blog yang sederhana dan tidak rumit dapat memudahkan pengunjung blog untuk dapat menemukan informasi dengan cepat.

b. Mudah dan cepat, pembuatan blog interaktif untuk pembelajaran tidak memerlukan waktu yang lama karena pihak developer sudah memberikan beberapa template gratis sehingga pengguna mudah menggunakannya.

4. Hasil belajar kognitif

Hasil belajar kognitif merupakan prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil yang ingin capai oleh peserta didik sesuai dengan kemampuan dalam diri individu. Ranah kognitif yang meliputi ingatan, mengembangkan intelektual, dan keterampilan intelektual.

Ranah ini lebih dikenal dengan taksonomi Bloom yang diperbaiki oleh Anderson dan Krathwohl yang membagi kemampuan kognitif menjadi 6 tingkatan yaitu mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), menilai (C5) dan menciptakan (C6).

5. Sistem pencernan manusia

Sistem pencernaan manusia adalah proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari makanan yang terjadi di dalam usus.

Kemudian, proses pengeluaran sisa makanan melalui anus. Dalam pelaksanaan proses pencernaan makanan organ pencernaan dibantu

(31)

oleh enzim dan hormon yang prosesnya berbeda tiap organ dan mempunyai fungsi masing-masing. Proses pencernaan manusia Secara umum, proses pencernaan terdiri atas dua jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi. Proses pencernaan mekanis merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan mekanis bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil. Sedangkan, proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang kecil menjadi bentuk yang siap diserap oleh tubuh.

G. ASUMSI PENELITIAN

Asumsi penelitian atau anggapan dasar dalam penelitian sebagai berikut:

1. Model pembelajaran menggunakan kooperatif learning tipe think talk write (TTW) dapat berpengaruh terhadap hasil belajar IPA materi sistem pencernaan manusia dengan berbantuan edublogs kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

2. Media pembelajaran menggunakan pemanfaatan media edublogs dapat membantu dan memudahkan pemahaman siswa pada hasil belajar terhadap materi sistem pencernaan manusia di kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

(32)

H. HIPOTESIS

Hipotesis pada penelitian pengaruh model pembelajaran kooperatif learning tipe think talk write (TTW) dengan media alam sekitar pada hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa yaitu:

Hi : adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif learning tipe think talk write (TTW) dengan media berbantuan edublogs terhadap pada pembelajaran IPA materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan.

H0 : tidak ada adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif learning tipe think talk write (TTW) dengan media berbantuan edublogs terhadap pada pembelajaran IPA materi sistem pencernaan manusia kelas VIII SMPN 2 Gempol Pasuruan

I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN 1. BAB I. PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, sistematika Penelitian.

2. BAB II. TINJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori relevan dan terkait dengan tema skripsi.

3. BAB III. METODE PENELITIAN

Memuat secara rinci metode penelitian, penelitian yang digunakan peneliti yaitu pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen penelitian, analisis data yang digunakan.

(33)

4. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi: (1) Hasil Penelitian, klasifikasi bahasan disesuaikan dengan pendekatan, sifat penelitian, dan rumusan masalah atau fokus penelitiannya, (2) Pembahasan, Sub bahasan (1) dan (2) dapat digabung menjadi satu kesatuan, atau dipisah menjadi sub bahasan tersendiri.

5. BAB V. PENUTUP

Bab terakhir berisi kesimpulan, saran-saran atau rekomendasi.

Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan penelitian yang ada hubungannya dengan maslah penelitian. Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian mengenai langkah-kangkah apa yang perlu diambil oleh pihak-pihak terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan. Saran diarahkan pada dua hal, yaitu:

1. Saran dalam usaha memperluas hasil penelitian, misalnya disarankan perlunya diadakan penelitian lanjutan.

2. Saran untuk menentukan kebijakan di bidang-bidang terkait dengan masalah atau fokus penelitian

(34)

20 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh seorng peneliti sebelumnya yang berkatian dengan penelitian atau beehubungan dengan penelitian selanjutnya di antaranya yaitu:

1. Jurnal karya Iesyah Rodliyah “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Pada Materi Bangun Ruang Kelas VIII MTS/SMP ”Dijelaskan bahwa pada penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) 2017.12

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs YASMU Manyar Gresik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif, data kuantitatif berupa nilai rata-rata dari angket, sedangkan data kualitatif berupa tanggapan, kritik, dan saran dari ahli dan pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada materi bangun ruang prisma dan limas dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang biasa dilaksanakan di sekolah, khususnya di kelas VIII MTs/SMP.

12 Rodliyah, “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (Ttw) Pada Materi Bangun Ruang Kelas Viii Mts/Smp.”

(35)

2. Jurnal Jasmansyah “Edublogs sebagai Media untuk Meningkatkan Interaksi dalam Proses Pembelajaran (2020)13

Weblog atau Edublog teknologi web 2.0 adalah salah satu media yang memiliki potensi untuk menambah dan mendorong keterlibatan dan inspirasi peserta didik. Teknologi abad 21 ini diperlukan dalam pembelajaran seiring dengan pesatnya perkembangan TIK di era disrupsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penerapan Edublogs dalam meningkatkan interaksi dalam proses pembelajaran Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka (library research) yang menggunkan buku dan literatur lainnya sebagai objek yang utama.

Untuk menganalis data digunakan teknik analisis deskriptif sehingga didapat gambaran dan keterangan yang jelas, objektif, sistematis, analitis dan kritis mengenai nilai-nilai penerapan Edublogs sebagai media pembelajaran. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa pemanfaatan weblog sebagai media pembelajaran telah meningkatkan interaksi dalam kegiatan belajaran mengajar antara guru dan siswa. Selain itu, Edublog sangat membantu dalam pembelajaran kolaboratif, dapat mengkonstruksi pengetahuan baru, serta memperluas keterampilan yang membantu para guru dan siswa dalam mengembangkan profesinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Edublog memiliki banyak kegunaan dalam

13 Jasmansyah, “Edublogs sebagai Media untuk Meningkatkan Interaksi dalam Proses Pembelajaran.”

(36)

pendidikan yang dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam proses pembelajaran dan dalam sistem pendidikan keseluruhan.

3. Jurnal M. A. Hertiavi, H. Langlang , S. Khanafiyah”penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk peningkatan kemampuan pemecahan masalah SMP” (2010)14

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa serta ada atau tidaknya peningkatan kemampuan pemecahan masalah oleh siswa.

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah pembelajaran yang menitikberatkan pada diskusi oleh kelompok ahli dan kelompok asal.

Diskusi yang dilakukan oleh siswa bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah fisika. Masalah yang diajukan berisi tentang materi fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus.

Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan hasil belajar kognitif yang berupa kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan afektif siswa yang berupa keaktifan siswa saat berlangsungnya pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa telah

14 Hertiavi, Langlang, And Khanafiyah, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Smp.”

(37)

dilaksanakan. Pelaksanaannya telah sesuai dengan RPP yang disusun.

Selama proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dilakukan beberapa tindakan tiap siklusnya yaitu: perencanaan, tindakan, refleksi, dan evaluasi. Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa yang tergambar dari meningkatnya secara signifikan hasil belajar siswa.

4. Ahmad Yazid” pengembangan perangkat pembelajaran matematika model kooperatif dengan strategi ttw (think- talk- write) pada materi volume bangun ruang sisi datar” (2012)15

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan instrumen matematika melalui strategi TTW pembelajaran dalam metode pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan representasi matematis siswa kemampuan untuk membuat instrumen pembelajaran yang valid, efektif dan praktis. Instrumen pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari sillabus, rencana pembelajaran (RPP), ‘buku, lembar kerja siswa (LPKD) dan uji tes kemampuan matematika siswa representasi. Saya memilih model Thiagarajan oleh Semmel dan Smmel sebagai model pembangunan dengan modifikasi. Instrumen pembelajaran divalidasi oleh ahli sebelum saya menerapkan di VIII-A kelas.

Analisis data menggunakan metode statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen pembelajaran yang

15 Yazid, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model Kooperatif Dengan Strategi Ttw (Think- Talk- Write) Pada Materi Volume Bangun Ruang Sisi Datar.”

(38)

dikembangkan berlaku sebagai efidence menunjukkan rentang yang valid dari skor rata-rata penilaian validitas dan sehingga dapat digunakan dengan beberapa revisi. Efektivitas belajar instrumen diperoleh karena siswa lulus uji kemampuan representasi matematika, intens aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, dan peningkatan siswa representasi matematis tes kemampuan setelah perawatan menggunakan strategi TTW. Instrumen pembelajaran yang dikembangkan adalah praktis sebagai bukti menunjukkan skor rata-rata belajar implementasi adalah 4,4 yang berarti titik yang baik pada kategori pelaksanaan, guru dan respon positif siswa untuk instrumen belajar dan kegiatan belajar. Saya berharap guru mampu mengembangkan instrumen pembelajaran dalam mata pelajaran lain di sekolah.

5. Widyastuti, Mahrus Nur Lestar “perbedaan hasil belajar biologi siswa kelas x pada penerapan model pembelajaran think, talk, write(ttw) dan model pembelajaran survey, question, read, reflect, recite,review(sq4r) dimadrasyah aliyah”(2019)16

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa Kelas X pada penerapan model pembelajaran Think, Talk, Write(TTW) den model pembelajaran Survey, Question, Read, Reflect, Recite,Review(SQ4R) di MA Al-Aziziyah Putri Kapek Gunungsari Tahun Ajaran 2017/2018.Jenis penelitian ini adalah

16 Lestari, “Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Pada Penerapan Model Pembelajaran Think, Talk, Write (Ttw) Dan Model Pembelajaran Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review (Sq4r) Di Madrasyah Aliyah.”

(39)

penelitian quasi eksperimendengan desain penelitian Pretest Postest Non Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian seluruh siswa kelas X MA Al-Aziziyah Putri Gunungsari. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif sebanyak 25 butir soal pilihaan ganda dan 5 butir soal essay, sedangkan untuk mengukur hasil belajar afektif dan psikomotorik digunakan lembar penilaian afektif dan psikomotorik.Data hasil tes belajar biologi dianalisis menggunakan uji-t separated varianspada taraf kepercayaan 95%dengan bantuan SPSS17.0 for Windows sehinggadiperoleh nilai signifikansi sebesar0,001 < α = 0,05. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTWdenganmodel pembelajaran SQ4Rdi MA Al-Aziziyah Putri Kapek Gunungsari Tahun Ajaran 2017/2018.

Tabel 2.1 kedudukan Penelitian Terdahulu Dan Yang Dilakukan Oleh Peneliti

No. Nama Peneliti Judul Metode Hasil 1 Iesyah

Rodliyah

Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Pada Materi Bangun Ruang Kelas VIII MTS/SMP

Metode dari

penelitian ini yakni:

 terdapat pada model

pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe think talk write (TTW)

Hasil dari penelitian ini yakni:

 terdapat pada materi yang dikembangkan dan cara pengumpulan data

(40)

No Nama peneliti Judul Metode Hasil 2 Jasmansyah Edublogs

sebagai Media untuk

Meningkatkan Interaksi dalam Proses

Pembelajaran

Metode pada

penelitian ini yakni:

 terletak pada media yang akan digunakan yaitu

menggunakan media edublogs

Hasil pada penelitian ini yakni:

 terletak pada materi yang akan

dikembangkan

3 M. A. Hertiavi, H. Langlang , S. Khanafiyah

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk peningkatan kemampuan pemecahan masalah SMP

Metode dari

penelitian ini yakni:

 Penerapan model

pembelajaran yang

menggunakan kooperatif

Hasil pada penelitian ini yakni:

 Perbedaan pada

penelitian ini terletak pada tipe

pembelajaran yang akan dikembangkan 4 Ahmad Yazid pengembangan

perangkat pembelajaran matematika model kooperatif dengan strategi ttw (think- talk- write) pada materi volume bangun ruang sisi datar

Metode dari

penelitian ini yakni:

 Penerapan model

pembelajaran dengan menggunakan tipe think talk write(TTW)

Hasil pada penelitian ini yakni:

 Perbedaan terletak pada materi

pembelajaran yang akan diteliti 5 Widyastuti,

Mahrus,Nur Lestar

perbedaan hasil belajar biologi siswa kelas x pada penerapan model

pembelajaran think, talk, write(ttw) dan model

pembelajaran survey, question,

Metode dari

penelitian ini yakni:

 Penerapan tipe pembelajaran think talk write (TTW) untuk mengetahui hasil belajar siswa

Hasil pada penelitian ini yakni:

 Materi pembelajaran dan model pembelajaran dan model pembelajaran survey,

question, read,

(41)

read, reflect, recite,review (sq4r)

dimadrasyah aliyah

reflect, recite,review (sq4r)

Berdasarkan uraian tabel 2.1 terdapat perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini. Perbedaan penelitian Iesyah Rodliyah dengan penelitian saat ini dalam materi yang dikembangkan dan cara pengumpulan data dimana pada penelitian terdahulu menggunkan materi bangun dan ruang. persamaan dari kedua penelitian ini pada model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan tipe think talk write (TTW).

Perbedaan penelitian Jasmansyah dengan penelitian saat ini yakni terletak pada materi yang akan dikembangkan yang dimana materi meningkatkan Interaksi dalam Proses Pembelajaran. Persamaan dari kedua penelitian ini terletak pada media yang akan digunakan yaitu menggunakan media edublogs.

Perbedaan penelitian M. A. Hertiavi, H. Langlang, S.

Khanafiyah yakni terletak pada tipe pembelajaran yang akan dikembangkan yang dimana tipe yang digunakan peneliti yang terdahulu yaitu tipe jigsaw. Persamaan dari kedua penelitian ini terletak pada Penerapan model pembelajaran yang menggunakan kooperatif.

Perbedaan penelitian Ahmad Yazid yakni terletak pada materi pembelajaran yang akan diteliti dan persamaan dari kedua penelitian

(42)

ini terletak pada Penerapan model pembelajaran dengan menggunakan tipe think talk write(TTW).

Perbedaan penelitian Widyastuti, Mahrus,Nur Lestar yakni terletak pada materi pembelajaran dan model pembelajaran dan model pembelajaran survey, question, read, reflect, recite,review (sq4r) dan persamaan dari kedua penelitian ini terletak pada Penerapan tipe pembelajaran think talk write (TTW) untuk mengetahui hasil belajar siswa.

B. Kajian teori

1. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pada hakikatnya, Pendidikan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. IPA sebagai produk berarti sekumpulan pengetahuan dan konsep serta bagan konsep, sedangkan IPA sebagai proses merupakan proses yang digunakan untuk mempelajari suatu objek studi, menemukan dan mengembangkan produk sains, dan yang terakhir IPA sebagai aplikasi dimaksudkan bahwa teori-teori pada IPA akan melahirkan teknologi yang dapat mempermudah kehidupan.17 IPA merupakan pengetahuan tentang alam dan sekitar yang bersifat umum (universal), berasal dari hasil kegiatan yang dilakukan manusia melalui kerja ilmiah dan terus disempurnakan.18

17 Simbolon and Tapilouw, “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dan Pembelajaran Kontekstual Terhadap Berpikir Kritis Siswa Smp.”

18 Kadir, “Pengembangan Bahan Ajar Ipa Berbasis Sets Pada Siswa Mtsn 1 Kendari.”

(43)

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas dengan gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.19 Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan tentang alam dan sekitar yang bersifat umum (universal), berasal dari hasil kegiatan yang dilakukan manusia melalui kerja ilmiah dan terus disempurnakan.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Learning

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif. Dengan demikian karakteristik pembelajaran kooperatif dijelaskan sebagai berikut:

a. Pembelajaran secara tim

Pembelajaran koopera tif adalah pembelajaran secara tim.

Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Semua anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.

19 “Proceedings of International Research Clinic & Scientific Publications of Educational Technology.”

(44)

Untuk itulah kriteria keberhasilan pembelajaran di tentukan oleh keberhasilan tim.

b. Didasarkan pada manajemen kooperatif

Sebagaimana pada umumnya, menejemen mempunyai empat fungsi pokok, yaitu fungsi perencanaaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Demikian juga dalam pembelajaran kooperatif. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif, misalnya tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara mencapainya, apa yang harus digunakan untuk mencapai tujuan itu dan lain sebagainya.

Fungsi pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran koopertif harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, melalui langkah pembelajaran yang sudah ditentukan termasuk ketentuan yang sudah disepakati bersama. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok, oleh sebab itu perlu diatur tugas dan tanggung jawab setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non-tes.

c. Kemampuan untuk bekerja sama

Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Oleh sebab itu, prinsip bekerja

(45)

sama perlu ditentukan dalam proses pembelajaran kooperatif.

Setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan perlunya saling membantu. Misalnya, yang pintar perlu membantu yang kurang pintar.

d. Keterampilan untuk bekerja sama

Kemauan untuk bekerja sama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain. Siswa perlu dibantu mengatasi berbagai hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga setiap siswa dapat menyampaikan ide, mengemukakan pendapat, memberikan kontribusi kepada keberhasilan kelompok.

3. Media Edublogs

Teknologi blog (weblog) memungkinkan pembelajaran aktif, kreatif menyenangkan serta berwawasan luas, karena pengguna secara teratur dapat menerbitkan konten pribadi di web. Weblog memiliki sejumlah aplikasi dalam pendidikan juga untuk pengembangan profesional para guru. Ada sekolah di mana para guru dan siswa secara teratur membuat dan mengelola weblog sebagai proyek pembelajaran bersama dengan proses dan kegiatan lain di kelas. Webblog adalah buku harian online yang memiliki konten buatan pengguna yang

(46)

diunggah secara teratur. Konten yang diunggah berada dalam urutan terbalik sehingga menjadikannya aplikasi yang sepenuhnya tersedia untuk semua. Ada juga opsi di sini untuk mengundang komentar, untuk memperluas dan berbagi pengalaman.20

Teknologi blog (weblog) tidak memerlukan bahasa pemrograman atau pengetahuan server dari para blogger. Dapat digunakan untuk berita, ulasan, pemikiran pribadi, tautan web, dan foto, dan sebagainya, termasuk teks, gambar, tautan serta file multimedia. Di antara berbagai blog, banyak alat blog tersedia secara gratis, seperti Edublog. Blog ini dapat mendorong dialog terbuka dan pembelajaran kolaboratif di mana baik guru dan peserta didik dapat bertukar ide, sikap dan pendapat di luar kelas konvensional. Guru juga dapat membiarkan siswa membuat blog mereka sendiri. Blog memiliki potensi untuk mengubah cara kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan menyediakan kemandirian dan interaktivitas dengan teman sebaya.

Pembelajaran yang paling efektif dicapai melalui kombinasi terstruktur dari berbagai pendekatan seperti pembelajaran online melalui media online seperti Edublogs, materi belajar mandiri instruksi tatap muka dan seterusnya. Hal ini sangat kurang dalam pendidikan konvensional kita. Dengan memberi akses kepada siswa menggunakan media weblog (Edublog), guru telah memberikan kesempatan kepada

20 Chairuddin, “E-Learning (Edublogs) Social Media Based.”

(47)

siswa untuk berbagi apa yang mereka pelajari secara kolaboratif dengan guru-guru mereka dan juga dengan rekan mereka. Teknologi blog telah memungkinkan siswa untuk secara aktif berkolaborasi dalam pembentukan konten baru dari pada hanya mengkonsumsi atau memanfaatkan konten yang ada. Teknologi ini mempromosikan pendekatan yang fleksibel untuk pembelajaran. Blog dapat menjadi forum untuk ekspresi public dan sangat diperlukan untuk para pendidik untuk mencerahkan dan membuka cakrawala berfikir mereka tentang mengajar dan belajar.21 Blogging telah menjadi alat teknologi yang semakin populer dalam konteks pendidikan. Meskipun demikian potensi penggunaan blog dalam meningkatkan interaktivitas dan kolaborasi siswa telah digali oleh banyak pendidik.

4. Tipe Think Talk Write (TTW)

Model Pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajkan secara khusus oleh guru di kelas. Di dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa melalui pendekatan, metode, dan teknik pembelajan.

Pembelajaran Think Talk Write merupakan model pembelajaran yang memfasilitasi latihan berbahasa secara lisan dan menulis dengan lancar. Pembelajaran Think Talk Write (TTW) mendorong siswa untuk berpikir (memahami), berbicara (melafalkan) dan menuangkan

21 Mubaroh, Fujiyanti, and Pratama, “Increasing Students’ Digital Literacy Utilizing Edublogs as a Learning Media.”

(48)

gagasannya dalam bentuk tulisan. Pembelajaran ini melatih berbahasa dengan melafalkan sebelum dituliskan.22

Sintaks pembelajaran berisi langkah-langkah praktis yang harus dilakukan guru dan siswa dalam suatu kegiatan. Pada pembelajaran TTW ini memiliki beberapa tahapan atau langkah sesuai dengan namanya, yaitu23:

a. Think (berfikir atau memahami)

Aktivitas berpikir siswa dapat terlihat dari proses membaca teks bacaan yang telah diberikan guru, kemudian dipahami dan diulang kembali.

b. Talk (melafalkan)

Pada tahap ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 3 sampai 5 orang siswa, kemudian setiap siswa diberikan kesempatan untuk melafalkan kembali dari bahan bacaan yang sudah dipahami pada tahap pertama yaitu Think.

c. Write (menuliskan)

Pada tahap ini, siswa menuliskan atau menuangkan ide yang telah diperoleh dari tahap pertama dan kedua. Menurut Silver dan Smith peran dan tugas guru dalam usaha mengefektifkan strategi Think Talk Write (TTW) adalah mengajukan dan menyediakan tugas yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif berfikir, berbicara

22 Susanti and Anisa, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together terhadap Pemahaman Konsep Sistem Reproduksi pada Manusia Kelas IX SMP.”

23 Indahyanti, “Think Talk Write Strategy toward Students’ Writing Ability.”

(49)

(melafalkan), dan melatih siswa untuk menuangkan ide dalam bentuk tulisan.24

5. Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif adalah bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.25 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar ada enam jenis perilaku di ranah kognitif, sebagai berikut26 :

a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.

b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.

c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.

24 Suyanto, “Pembelajaran Matematika Dengan Strategi TTW Berbasis Learning Journal untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Matematis.”

25 Bujuri, “Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan Implikasinya dalam Kegiatan Belajar Mengajar.”

26 Erwinsyah, “Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan Efektifitas Proses Belajar Mengajar.”

(50)

d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

Misalnya kemampuan menyusun suatu program.

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPA yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.27

27 Noviarti, “Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pengeritingan Rambut Siswa Jurusan Tata Kecantikan Smk N 7 Padang.”

(51)

6. Sistem Pencernaan Manusia a. Peta konsep

Gambar 2.2. Bagan Peta Konsep Sistem Pencernaan Manusia Sumber: https://nano.com

b. Sistem pencernaan

Di dalam kurikulum, materi sistem pencernaan di tingkat SMP di ajarkan di semester ganjil pada Standar Kompetensi (SK) ke-1, yaitu memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia dan Kompetensi Dasar (KD) 1.4, yaitu mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

Berdasarkan SK dan KD siswa dituntut untuk dapat memahami berbagai sistem dalam kehidupan yang salah satunya yaitu sistem pencernaan manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Materi ini sangat menarik untuk dibahas karena banyak sekali penyakit yang bersumber dari sistem pencernaan, sistem pencernaan

Gambar

Gambar 1.1 Langkah Pembelajaran Think Talk Write  Sumber: https://animulyana.com
Tabel 2.1 kedudukan Penelitian Terdahulu Dan Yang  Dilakukan Oleh Peneliti
Gambar 2.2. Bagan  Peta Konsep Sistem Pencernaan Manusia  Sumber: https://nano.com
Gambar 2.3 Organ pencernaan manusia  Sumber:https://hedisasrawan.com
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis deskripsi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada

Penulis membatasi masalah yang akan diteliti pada kemampuan komunikasi matematik, metode pembelajaran serta penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write

Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write ( TTW ) untuk

Terbukti dengan digunakannya model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, Write dengan teknik Talking Stick, siswa lebih antusias dalam bertanya meskipun siswa yang

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dan Numbered Heads Together (NHT) dengan Pendekatan Saintifik Disertai Strategi Peta Konsep pada

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) pada materi bangun

Think Talk Write (TTW) sama efektifnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa karena pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write berbantuan Mind Map lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran