• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK TPACK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM REPRODUKSI KELAS XI IPA DI MAN 3 JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK TPACK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM REPRODUKSI KELAS XI IPA DI MAN 3 JEMBER"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK TPACK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

MATERI SISTEM REPRODUKSI KELAS XI IPA DI MAN 3 JEMBER

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Sains Program Studi Tardris Biologi

Oleh:

Yeni Aprelia NIM T20188106

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

DESEMBER 2022

(2)

ii

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK TPACK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

MATERI SISTEM REPRODUKSI KELAS XI IPA DI MAN 3 JEMBER

SKRIPSI

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Sains Program Studi Tadris Biologi

Oleh:

Yeni Aprelia NIM: T20188106

Disetujui Pembimbing

Laila Khusnah, M.Pd NIP. 198401072019032003

(3)

iii

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

SAINTIFIK TPACK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM REPRODUKSI

KELAS XI IPA DI MAN 3 JEMBER

SKRIPSI

Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Sains Program Studi Tadris Biologi

Hari : Selasa

Tanggal : 06 Desember 2022 Tim Penguji

Ketua Penguji Sekretaris

Dr. Mohammad Zaini, S.Pd.I., M.Pd.I. Ira Nurmawati,S.Pd.,M.Pd.

NUP. 20160366 NUP. 20160370

Anggota :

1. Dr. Hj. Umi Farihah, M.M, M.Pd. ( )

2. Laila Khusnah, M.Pd. ( )

Menyetujui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001

(4)

iv MOTTO





























“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah- bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”(QS. Al-Anfaal (8):46 Kemenag.2019)

(5)

v

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT., serta rahmat dan hidayah Nya yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap jengkal jangkahku. Karya ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua saya Bapak Wagiran Efendi dan Ibu Sumiati yang telah memberikan cinta dan kasih sayang yang begitu tulus, yang selalu mendukung mimpi dan cita-cita anaknya, yang mengajarkan betapa pentingnya kerja keras tanpa harus mengeluh dalam setiap prosesnya, serta mendoakan yang terbaik.

(6)

vi ABSTRAK

Yeni Aprelia, 2022: Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Saintifik TPACK Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Reproduksi Kelas XII IPA di MAN 3 Jember.

Kata kunci: Saintifik TPACK, Hasil Belajar

Manusia saat ini hidup pada era revolusi 4.0 pada era ini perkembangan teknologi semakin pesat, maka tidak menuntut kemungkinan dalam proses pembelajaran lebih efektif jika memanfaatkan teknologi untuk media pembelajaran. Pembelajaran saintifik TPACK mengintregasikan antara tiga aspek yaitu teknologi, pedagogi dan content.

Rumusan masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah: 1) Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember. 2) Adakah pengaruh pendekatan pembelajaran Saintifk TPACK terhadap hasil belajar siswa materi Sisten Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember. 2) Mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK terhadap hasil belajar siswa materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember.

Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Group Posttest Only Design. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes. Derajat valid dan reliabel dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Analisis data menggunakan:

1) uji deskriptif, 2) uji normalitas 3) uji homogenitas. Uji hipotesis dengan uji Independent Sample T Test.

Penelitian ini memperoleh kesimpulan 1) Rata-rata hasil belajar siswa yang diperoleh dari Posttest di kelas eksperimen menunjukkan nilai 72.35 sedangkan pada kelas kontrol dengan nilai 59.41, sehingga terdapat perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK. 2) Ada pengaruh yang signifikan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK terhadap hasil belajar siswa materi Sistem Reproduksi dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.05, sehingga Ho ditolak dan Ha ditrima yang artinya pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Segenap puji syukur penulis sampaikan kepada Allah karena atas rahmat dan karunia-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan program sarjana dapat terselesaikan dengan lancer.

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyadari dan menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof.Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah mendukung dan memfasilitasi kami selama proses pembelajaran di lembaga ini.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberi izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

3. Ibu Dr. Indah Wahyuni, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sains Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberi izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

4. Ibu Dr. Hj. Umi Farihah, MM, M.Pd selaku Koordinator Prodi Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberi izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian.

(8)

viii

5. Ibu Laila Khusna, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memotivasi, membimbing dengan sabra dan sangat telaten sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Mohammad Iskak, M.Pd.I selaku kepala sekolah yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di MAN 3 Jember.

7. Ibu Heni, S.Pd selaku guru Biologi yang mendampingi penulis dalam proses penelitian dan siswa-siswi kelas XI IPA yang telah membantu pada saat penelitian

8. Andoni Surya Saputra selaku adik kandung saya, terimakasih atas dukungannya.

9. Roichatul Jannah, Ayu Putri Pertiwi dan Fitri Faizah selalu kakak saya terimakasih atas dukungan dan semangatnya selama proses studi penulis.

10. Teman-teman Tadris Biologi angkatan 2018 yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan memberi saran dalam proses penyusunan skripsi hingga selesai.

Dalam proses penyusunan skripsi selama ini telah diusahakan semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik. Namun penulis menyadari bahwa selalu ada celah dan kekurangan dalam setiap upaya manusia, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu, penulis selalu membuka diri untuk menerima kritik dan saran dari semua pihak guna untuk memperbaiki penulisan skripsi ini.

(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

1. Variabel Penelitian ... 8

2. Indikator Variabel ... 8

F. Definisi Operasional ... 9

G. Asumsi Penelitian ... 9

H. Hipotesis ... 10

I. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Penelitian Terdahulu ... 12

B. Kajian Teori ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian ... 46

B. Populasi Dan Sampel ... 47

C. Teknik Dan InstrumenPengumpulan Data ... 49

D. Analisis Data ... 54

(10)

x

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 60

A. Gambaran Objek Penelitian ... 60

B. Penyajian Data ... 61

C. Analisis Dan Pengujin Hipotesis ... 64

D. Pembahasan ... 68

BAB V PENUTUP ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikator Variabel ... 8

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 48

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Kognitif ... 51

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas ... 54

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar XI IPA5 (Eksperimen) ... 62

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar XI IPA6 (Kontrol) ... 63

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Kerja TPACK ... 28

Gambar 2.2 Perbandingan Pembentukan Sperma dan Sel Telur ... 35

Gambar 2.3 Alat Reproduksi Laki-laki ... 37

Gambar 2.4 Alat Reproduksi Wanita ... 39

Gambar 2.5 Siklus Menstruasi ... 40

Gambar 2.6 Perkembangan Janin ... 42

Gambar 3.1 Jenis Nonequivalent Group Posttest Only Design ... 47

Gambar 4.1 Statistik Deskriptif... 64

Gambar 4.2 Uji Normalitas ... 65

Gambar 4.3 Uji Homogenitas ... 66

Gambar 4.4 Uji Independent Sample T Test ... 67

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya belajar biologi adalah belajar tentang makhluk hidup.

Makhluk hidup meliputi manusia dan hewan yang memiliki struktur anatomi dan fisiologi. Dalam mempelajari biologi dibutuhkan daya ingat yang baik karena sifatnya yang menghafal dan untuk faham dengan materi biologi juga harus sering membaca. Menurut Munawir dalam Fitriani Sabir (2010:3) menyatakan bahwa banyak siswa yang beranggapan beberapa materi biologi tidak menyenangkan dipelajari karena cenderung menghafal sehingga siswa menjadi jenuh dan bosan. Kesulitan penghafalan seperti nama latin ini biasanya karena penuturan bahasa yang memiliki perbedaan yang sangat besar dengan bahasa sehari-hari yang digunakan sehingga sulit untuk dihafal namun cepat dan mudah untuk dilupakan. Hal inipun menjadikan siswa kesulitan dalam menerima dan menyerap materi pelajaran yang disampaikan yang berdampak pada hasil belajar. Penjelasan mengenai pentingnya agar manusia mencari tahu suatu kebenaran agar tidak terjadi miskonsepsi telah dijelaskan di dalam Al-Qur”an surat Al-An’am ayat 75-80 sebagai berikut:

















































































(14)





























































































































Artinya:”(75)Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin. (76)Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata,

“Inilah Tuhanku.” Maka ketika bintang itu terbenam dia berkata,

“Aku tidak suka kepada yang terbenam.” (77)Lalu ketika dia melihat bulan terbit dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Tetapi ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.” (78)Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata, “Inilah Tuhanku, ini lebih besar.” Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.” (79)Aku hadapkan wajahku kepada (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan (mengikuti) agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. (80)Dan kaumnya membantahnya.

Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu hendak membantahku tentang Allah, padahal Dia benar-benar telah memberi petunjuk kepadaku? Aku tidak takut kepada (malapetaka dari) apa yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu. Ilmu Tuhanku meliputi segala sesuatu. Tidakkah kamu dapat mengambil pelajaran?”. (Terjemah Kemenag 2002).

Proses pembelajaran yang baik akan berdampak baik pada hasil belajar siswa. Menurut Agustina, dkk (2018:81) menyatakan bahwa hasil belajar siswa tersebut diperoleh dari proses pembelajaran yang berlangsung antara guru dan siswa. Maka dari itu Sariningsih, dkk (2020:2) jika dalam hasil belajar siswa kurang memenuhi kriteria, maka untuk meningkatkan hasil

(15)

belajar siswa dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan, kondisi siswa, sarana yang tersedia serta tujuan pengajarannya.

Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karakteristik yang dapat memberikan kelebihan bagi proses pembelajaran, yaitu: Pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran membentuk konsep pengetahuan sendiri bagi siswa, pembelajaran terhindar dari verbalisme, pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip pembelajaran, mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa, pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar pendidik, memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi, dan adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya (Sri Haryati, dkk dalam Afriani, 2017:5-6).

Berdasarkan Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru mata pelajaran Biologi di MAN 3 Jember, mengatakan bahwa dalam proses penyampaian materi guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Biologi dipandang sebagai mata pelajaran yang banyak memuat materi dan juga sifatnya yang harus menghafal nama latin, sehingga siswa kesulitan untuk memahaminya. Rata-rata siswa kelas XI IPA di MAN 3 Jember kesulitan untuk memahami semua materi Biologi.

(16)

Guru sebagai informan yang dominan dalam proses pembelajaran harus bisa memilih strategi dan media pembelajaran yang tepat. Hal ini dilakukan supaya pada saat menyampaikan materi dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya mendengar dan menghafal materi saja namun mereka bisa aktif dalam proses pembelajaran dan faham dengan konsep materi yang disampaikan. LKPD merupakan salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru dalam mengukur pemahaman siswa dalam memahami materi. Menurut Wulandari dalam Puput Putriani (2020:13) menyatakan bahwa peran LKPD sangat besar dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran dapat membantu guru untuk mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri.

Manusia saat ini hidup pada era revolusi 4.0. Pada era ini perkembangan teknologi semakin pesat, maka dengan ini tidak menuntut kemungkinan dalam proses pembelajaran lebih efektif jika memanfaatkan teknologi untuk media pembelajaran. Menurut Sutrisno dalam Siti Karlina Sari, dkk (2021:924) menyatakan bahwa sangat memungkinkan peran TIK dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan tujuan pembelajaran dengan hasil yang lebih baik. Dengan pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran siswa bisa lebih aktif dan juga tidak selalu bergantung kepada guru dalam proses pembelajaran. TIK sebagai media pembelajaran juga harus dioptimalkan dengan model pembelajaran dan juga pedagogi guna untuk

(17)

menjelaskan materi yang disampaikan, maka perpaduan antara ketiganya sangat berkaitan dan salaing berkontribusi dalam hasil belajar siswa.

TPACK merupakan kerangka kerja yang kompleks dan saling berhubungan antara komponen penyusunnya, antara lain TK (Tecnological Knowledge), PK (Pedagogical Knowledge) dan CK (Content Knowledge) (Sari, dkk 2021:925). Hal tersebut menekankan hubungan dan kompleksitas antara tiga komponen sehingga terdapat keterkaitan antara (PCK), (TCK) dan (TPK) (Sutrisno dalam Siti Karlina Sari, dkk 2021:925). Kerangkan kerja TPACK yang mengaitkan antara teknologi, pedagogi dan content yang diintregasikan dengan LKPD akan memberikan suasana belajar yang baru bagi siswa dan siswa dapat menyelesaikan persoalan yang ditemukan saat proses pembelajaran sehingga menjadikan siswa lebih aktif kreatif dan juga tidak selalu bergantung kepada guru.

Berdasarkan uraian diatas, penulis memandang perlu melakukan penelitian terhadap “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Saintifik TPACK Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Sistem Reproduksi Kelas XI IPA di MAN 3 Jember”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember?

(18)

2. Adakah pengaruh pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK terhadap hasil belajar siswa materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember.

2. Mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK terhadap hasil belajar siswa materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan, peneliti berharap penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Penelitian ini bisa dijadikan inovasi serta memberikan kontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya biologi yang sesuai dengan perkembanga zaman saat ini yang sudah memasuki era revolusi 4.0.

(19)

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman peneliti agar dimasa yang akan datang dapat menjadi tenaga pendidik yang profesional serta faham dengan perkembangan teknologi dalam menunjang pendidikan.

b. Bagi Lembaga

Hasil penelitian menjadi referensi tambahan dan memberi manfaat bagi lembaga tentang pendekatan Pembelajaran Saintifik TPACK dalam melakukan proses pembelajaran terhadap hasil belajar siswa sehingga dapat berguna bagi pengembangan lembaga.

c. Bagi Guru

Hasil penelitian menjadi referensi bagi para guru untuk melakukan pembelajaran yang aktif dan perpusat pada siswa sehingga guru tidak lagi menjadi pusat utama dalam pembelajaran karena siswa diajarkan untuk memecahkan dan mencari informasi sendiri dengan memanfaatkan teknologi.

d. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain tentang pengaruh pendekatan Pembelajaran Saintifik TPACK terhadap hasil belajar siswa.

(20)

E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dari penelitian ini adalah pendekatan Pembelajaran Saintifik TPACK.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember.

2. Indikator Variabel

Setelah variable penelitian terpenuhi kemudian dengan menggunakan indikator-indikator penelitian yang merupakan rujukan empiris dan variable yang diteliti. Adapun indikator variable dalam penelitian ini yaitu:

Tabel 1.1

Indikator Variabel Penelitian

No. Variabel Indikator Variabel

1. Pembelajaran Berbasis TPACK

a. Pedagogy Control Knowledge (PCK) b. Technology Content Knowledge (TCK)

a. Technology Pedagogy Knowledge (TPK)

b. Technology Pedagogy Content Knowledge (TPACK)

2. Hasil Belajar a. Stuktur dan fungsi organ reproduksi laki-laki dan perempuan

b. Proses pembentukan sel kelamin c. Proses menstruasi, kehamilan dan

persalinan

d. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi Gangguan sistem reproduksi laki-laki dan perempuan

(21)

F. Definisi Operasional

Untuk mengahindari terjadinya kesalahan dalam mengartikan beberapa variable dalam penelitian ini, maka dipaparkan definisi operasional sebagai berikut:

1. Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah sudut pandang rencana awal untuk melakukan proses pembelajaran sehingga nantinya dapat menerapkan perlakuan dalam proses pembelajaran.

2. Pendekatan Pembelajaran Saintifk TPACK

Pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK adalah adalah pembelajaran yang mengintregasikan antara tiga aspek yaitu teknologi, pedagogi dan content (materi). Dari tiga aspek tersebut diharapkan agar mempermudah dalam penyampaian materi dan juga mempermudah siswa dalam menerima materi sehingga dapat tercapai tujuan dari pembelajaran.

3. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah menerima materi yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif siswa berdasarkan posttest.

G. Asumsi Penelitian

Asumsi bisa disebut anggapan dasar yang merupakan suatu penyatuan yang harus didasarkan pada keyakinan peneliti dan harus didukung oleh teori- teori atau hasil-hasil penemuan penelitian yang relevan.

(22)

Dalam penelitian ini, asusmsi penelitiannya adalah:

1. Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember.

2. Ada pengaruh pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK terhadap hasil belajar siswa materi sistem reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember.

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2017:63).

Dalam penelitian ini hipotesis penelitiannya adalah:

= Ada perbedaan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember

= Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Saintifik TPACK materi Sistem Reproduksi kelas XI IPA di MAN 3 Jember I. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dari isi skripsi yang bertujuan untuk mengetahui secara global seluruh pembehasan yang sudah ada. Pada bagian sistematika pembehasan ini dimaksudkan untuk

(23)

menunjukkan cara pengorganisasian atau garis-garis besar dalam penelitian ini sehingga akan lebih memudahkan dalam meninjau dan menanggapi isinya.

Masing-masing baba disusun dan dirumuskan dalam sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bab I pendahuluan, pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian yang dilanjutkan dengan ruang lingkup penelitian, definisi operasional , asumsi penelitian (jika ada), hipotesis dan diakhiri dengan sistematika pembahasan.

Bab II berisi tentang pembahasan kajian kepustakaan yang meliputi penelitian terdahulu dan kajian teori.

Bab III berisi tentang pembahasan metode penelitianyang meliputi:

pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrument pengumpulan data dan diakhiri dengan analisis data.

Bab IV berisi tentang penyajian data dan analisis yang meliputi:

gambaran objek penelitian, penyajian data, analisis, pengujian hipotesis dan pembahasan.

Bab V penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

(24)

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahuli

Penelitian terdahulu adalah hasil penelitian dari peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian terdahulu dijadikan sebagai pandangan untuk peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Berikut penelitian terdahulu dalam penelitian ini:

1. Penelitian oleh Cici Andriani, dkk (2022 : 60-66) dengan judul

“Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Saintifik Berbasis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Kelas X SMAN 6 Seluman”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran saintifik berbasis technological pedagogical and content knowledge (TPACK) pada mata pelajaran geografi terhadap prestasi belajar siswa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan pada hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, ditemukan bahwa nilai sig (2-tailed) = 0.000 < dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan Model Pembelajaran Saintifik Berbasis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Pada Mata Pelajaran Geografi berpengaruh nyata terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

(25)

2. Penelitian oleh Unay Nurmansyah, dkk (2020:195-211) dengan judul

“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Barisan dan Deret Aritmatika Melalui Pendekatan Saintifik TPACK”. Penelitian tersebut bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan professional guru dalam menangani proses belajar mengajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada hasil belajar yang dicapai pada siklus I didapatkan hasil belajar dari 30 siswa yang mengikuti Uji siklus I ada 14 orang (46,67%) siswa memperoleh nilai ≥ 70. Berdasarkan indikator keberhasilan penelitian pada siklus I belum tercapai dimana indikator keberhasilan penelitian 85% siswa memperoleh nilai ≥ 70. Dilihat dari aktivitas siswa belajar siswa masih berkategori kurang baik. Pada siklus II kegiatan aktivitas belajar siswa semakin meningkat karena siswa sudah terbiasa dengan kegiatan pembelajaran dan sudah mencapai kategori baik. Sehingga pada tes uji siklus II ada 26 orang (86,67%) siswa memperoleh nilai ≥ 70.

Berdasarkan indikator keberhasilan penelitian pada siklus II sudah tercapai dimana indikator keberhasilan penelitian 85% siswa memperoleh nilai ≥ 70. Dengan demikian pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan santifik TPACK berbantuan metode kooperatif tipe STAD dan model PBL dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas XI TKRO 4 SMK PGRI Clawigebang tahun pelajaran 2020/2201 pada materi konsep Barisan dan Deret Aritmatika dalam pemecahan masalah kontektual.

(26)

3. Penelitian oleh Refi Elfira Yuliana, dkk (2021:12-17) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Aplikasi Geogebra Berbasis TPACK Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Materi Bangun Ruang Di SMA Negeri 19 Palembang”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan aplikasi GeoGebra berbasis TPACK terhadap hasil belajar matematika pada materi bangun ruang. Hasil penenlitian ini menunjukkkan bahwa berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t(hitung) sebesar 4,91. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikan a=0.05. Nilai t(tabel) pada taraf signifikan a=0.05, dengan df=32, adalah 2,01. Jika dibandingkan nilai t(hitung) dengan t(tabel) maka nilai t(hitung) >

t(tabel) atau 4,91 > 2,01. Berdasarkan kriteria penerimaan atau penolakan Ho ditolak atau Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan penggunaan aplikasi geogebra terhadap hasil belajar pada materi bangun ruang. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan lingkungan berupa teknologi dapat memungkinkan guru untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih efektif sesuai kebutuhan siswa sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi geogebra berbasis TPACK memiliki pengaruh terhadap hasil belajar pada materi bangun ruang.

4. Penelitian oleh Johari Marjan, dkk (2019:1-12) dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilam Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat”. Hasil penelitian ini

(27)

menunjukkan bahwa hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran pendekatan saintifik lebih tinggi atau lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran langsung. Hal ini terlihat dari uji piillas Trace, Wilks' Lambda, Hotelling's Trace, Roy's Largest Root yang menunjukkan angka sebesar40.293 dengan taraf signifikansi 0,000.Pencapain hasil belajar biologi siswa tidak terlepas dari hakekat pembelajaran pendekatan santifik, bahwa dalam saintifik siswa menemukan sendiri konsep-konsep, yang dipelajari. Secara teoritis, pembelajaran pendekatan saintifik sangat memposisikan siswa sebagai pusat dalam pembelajaran (student centered), sehingga memberikan peluang pada peningkatan hasil belajar, pandangan paham konstruktivisme tentang pembelajaran bahwa, keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran memiliki peran yang penting dalam mengkonstruksi pemahaman dalam pikirannya.

5. Penelitian oleh Widya Anggi Riayana (2019:1-133) dengan judul

“Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 67 Kota Bengkulu”. Hasil penelitian ini adalah t hitung > t tabel yang berarti hipotesis kerja (Ha) dalam penelitian ini diterima, ternyata terdapat pengaruh pendekatan saintifik terhadap hasil belajar IPS siswa di kelas IV SD Negeri 67 Kota Bengkulu. Sedangkan hipotesis (Ho) ditolak. Perbandingan hasil dari posttest nilai rata- rata kelas Eksperimen dan kelas Kontrol, ialah pada kelas eksperimen sebesar 81, sedangkan kelas kontrol sebesar 70. Dengan melihat hasil nilai rata- rata

(28)

dari kedua kelas tersebut, maka dapat diketahui bahwa nilai rata- rata posttest hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan saintifik lebih tinggi dibandingkan dengan hasil rata- rata posttest pada kelas kontrol.

Adapaun perbedaan dan persamaa dari ketiga penelitian terdahulu dengan peneliti yang akan dilakukan dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Penelitin Terdahulu

No.

Nama, Tahun dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Cici Andriani, dkk, 2022, Pengaruh Penerapan Model

Pembelajaran Saintifik Berbasis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Pada Mata Pelajaran Geografi Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Kelas X SMAN 6 Seluman

a. Variabel bebas menggunaka n pendekatan saintifik TPACK b. Variabel

terikat menggunkan hasil belajar c. Pendekatan

penelitian menggunaka n kuantitatif d. Jenis

penelitian menggunaka n Quasi eksperimenta l design e. Uji hipotesis

menggunaka n

Independent Sample T-

a. Penelitian terdahulu menggunakan bentuk penelitian Nonequivalent Control Group Design sedangkan penelitian ini menggunakan Equivalent control group design.

b. Penelitian terdahulu menggunakan teknik pengumpulan data pre-test dan posh-test sedangkan penelitian ini hanya menggunakan posh-test.

(29)

No.

Nama, Tahun dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan

test 2. Unay

Nurmansyah, dkk, 2020, Upaya

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Barisan dan Deret Aritmatika Melalui Pendekatan Saintifik TPACK

a. Variabel bebas menggunaka n pendekatan saintifik TPACK b. Variabel

terikat menggunaka n hasil belajar

a. Penelitian terdahulu menggunakan model penelitian tindakan kelas sedangkan penelitian ini menggunakan kuantitatif (Eksperimen).

b. Penelitian terdahulu

menggunakan materi Barisan dan Deret Aritmatika

sedangkan penelitian ini menggunakan Sistem Reproduksi

3. Refi Elfira Yuliani, dkk, 2021,

Pengaruh Penggunaan Aplikasi Geogebra Berbasis TPACK

Terhadap Hasil Belajar

Matematika Pada Materi Bangun Ruang Di SMA Negeri 19 Palembang

a. Variabel terikat

menggunakan hasil belajar b. Metode

penelitian kuantitatif (eksperimen) c. Penentuan

sampling Purposive Sampling

a. Variabel bebas penelitian terdahulu menggunakan aplikasi geogebra berbasis TPACK sedangkan pada penelitian ini menggunakan Pendekatan Pembelajaran saintifik TPACK

b. Uji hipotesis penelitian terdahulu menggunakan Uji dua pihak sedangkan penelitian ini menggunakan Uji t

c. Penelitian terdahulu

menggunakan materi Bangun Ruang sedangkan pada penelitian ini menggunakan materi Sistem Reproduksi 4. Johari Marjan,

dkk, 2014, Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil

a. Metode penelitian Kuantitatif (Eksperimen) b. Jenis

Penelitian Quasi Experiment

a. Variabel bebas penelitia terdahulu menggunakan pembelajaran pendekatan saintifk sedangkan

penelitian ini menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik TPACK

b. Variabel terikat penelitian

(30)

No.

Nama, Tahun dan Judul Penelitian

Persamaan Perbedaan

Belajar Biologi dan

Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu’allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.

c. Design penelitian Nonequivale nt Group Posttest Only Design

terdahulu menggunakan hasil belajar dan keterampilam proses sains sedangkan penelitian ini menggunakan hasil belajar.

c. Penelitian terdahulu pengambilan data menggunakan Simple

Random Sampling sedangkan penelitian ini menggunakan Purposive Sampling

d. Uji hipotesisis penelitian terdahulu menggunakan anova satu jalur sedangkan penelitian ini menggunakan Uji t

5. Widya Anggi Riayana, 2019, Pengaruh Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 67 Kota Bengkulu

a. Variabel terikat menggunaka n hasil belajar b. Pendekatan

penelitian menggunaka n kuantitatif c. Jenis

penelitian menggunaka n Quasi Experimen d. Uji Hipotesis

menggunaka n Uji

Independent t-test

a. Penelitian terdahulu

mengunakan variabel bebas Pendekatan saintifik

sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan saintifik TPACK

b. Penelitian terdahulu menggunakan bentuk

Nonequivalent control group design sedangkan penelitian ini menggunakan bentuk equivalent control group design.

c. Penelitian terdahulu

menggunakan mata pelajaran IPS sedangkan penelitian ini menggunakan mata pelajaran Biologi.

(31)

B. Kajian Teori

1. Pendekatan Pembelajaran Saintifik

a. Pengertian pendekatan pembelajaran Saintifik

Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah (Musfiqon,dkk, 2015:51). Menurut Abdul Majid dalam Taat Wulamdari (2016: 84), proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam menganal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang dalam sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”(Daryanto dalam Rasyid, 2018:15).

Dalam pandangan Barringer, et al. (2010) pembelajaran proses saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berfikir secara sistematis dan kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat. Model pembelajaran pendekatan

(32)

saintifik dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang memandu siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang, pengumpulan data yang cermat dan analisis data yang teliti untuk menghasilkan sebuah simpulan. Guna mampu melaksanakan kegiatan ini, siswa harus dibina kepekaannya terhadap fenomena, ditingkatkan kemampuannya dalam mengajukan pertanyaan, dilatih ketelitiaanya dalam mengumpulkan data, dikembangkan kecermatannya dalam mengolah data untuk menjawab pertanyaan, serta dipandu dalam membuat simpulan sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukannya (Pahrudin,dkk, 2019:38-39). Secara konsep pendekatan saintifik lebih mengarah pada model pendidikan humanis, yaitu pendidikan yang memberikan ruang kepada siswa untuk berkembang sesuai potensi kecerdasan yang dimilikinya. Siswa menjadi pusat belajar, tidak menjadi obyek pembelajaran sehingga karakter, keterampilan, dan kognisinya dapat berkembang secara lebih optimal (Suju, 2019:2).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan dengan pendekatan saintifik atau ilmiah memusatkan kegiatannya pada peserta didik agar mampu mengkonstruk konsep secara mandiri yang berlandaskan pada fakta yang bersifat obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik akan mendorong

(33)

peserta didik untuk berpikir kritis dan meningkatkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik (Wulandari,dkk, 2016:87).

b. Tujuan pendekatan pembelajaran saintifik

Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk jenjang SMP dan SMA atau yang sederajat dilaksanakan menggunakan pendekatan ilmiah. Menurut Daryanto dalam Nur Alfiah Rasyid (2018:21) Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah:

1) Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik.

2) Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.

3) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana peserta didik merasa belajar itu merupakan suatu kebutuhan

4) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.

5) Untuk melatih peserta didik dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.

6) Untuk mengembangkan karakter peserta didik

Tujuan utama dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik adalah adanya pengaruh terhadap peserta didik untuk lebih tertatik terhadap sebuah pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan-tujuan lainnya seperti meningkatkan intelek peserta didik, tingginya hasil belajar dan lain sebagainya (Alfiah Rasyid, 2018:20-21).

(34)

2. Pendekatan Pembelajaran Saintifik TPACK a. Saintifik TPACK

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) merupakan salah satu jenis pengetahuan baru yang harus dikuasai guru untuk dapat mengintregasikan teknologi dengan baik dalam pembelajaran (Koehler & Mishra dalam Rahmadi, 2019:67). TPACK merupakan sebuah kerangkan kerja dalam mendesain model pembelajaran baru dengan menggunakan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi, dan konten (materi pengetahuan) (Purnawati, dkk, 2020:127). TPACK merupakan sebuah sintesis pengetahuan yang bertujuan untuk memasukkan teknologi informasi dan komunikasi serta teknologi pendidikan ke dalam proses pembelajaran di kelas (Coban et al dalam Herawati, 2021:14). Menurut Suryawati dalam Ima Ulin Nuha, dkk (2020:14) TPACK adalah sebuah kerangka konseptual yang memperlihatkan hubungan antara tiga pengetahuan yang harus dikuasai oleh guru yaitu pengetahuan teknologi, pegdagogi, dan konten agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan efektif dan efesien. TPACK adalah dasar dari pembelajaran yang efektif menggunakan teknologi, yang dapat memperbaiki permasalahan siswa dimana konsep materi pembelajaran yang sulit ataupun mudah dapat dipahami oleh siswa serta dapat membangun pengtahuan siswa dengan mengembangakn metode pembelajaran atau memperkuat pengetahuan yang lama (Nofrion et al dalam Herawati, 2021:14-15).

(35)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa TPACK merupakan kerangka pembelajaran yang terdiri dari tiga komponen yaitu teknologi, pedagogi dan juga konten (materi pembelajaran) yang mana ketiganya didesain dalam model pembelajaran sehingga menjadikan proses pembelajaran lebih aktif dan mempermudah siswa dalam memahami konsep materi sehingga bisa memperoleh tujuan dari pembelajaran .

b. Penerapan pemdekatan saintifik TPACK dalam Pembelajaran Biologi Biologi merupakan bagian dari sains, sehingga apa yang berlaku pada bidang sains juga berlaku pada bidang biologi. (Paidi dalam Slamet, 2018:19). Amanat kurikulum 2013 tentang pendekatan saintifik sejalan dengan hakekat Biologi sebagai sains (Surachman et al dalam Joko Slamet, 2018:20), sehingga pembelajaran biologi harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berpikir ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Joko Slamet, 2018:20).

1) Mengamati

Kegiatan ini bertujuan agar pembelajaran Biologi berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Proses mengamati mencakup kegiatan yang memaksimalkan penggunaan seluruh indera untuk mencari

(36)

informasi, melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak.

Objek yang diamati adalah materi faktual (yang berbentuk fakta), yaitu fenomena atau beristiwa yang dapat diamati secara langsung atau dalam bentuk gambar, film, video, dan sebagainya (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Joko Slamet, 2018:21). Kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru (Suharto dalam Joko Slamet 201:21). Kegiatan mengamati juga bermanfaat untuk menumbuhkan ketelitian, kedisiplinan pemanfaatan waktu, dan kesabaran siswa dalam melihat suatu konteks (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Joko Slamet 2018:21).

2) Menanya

Pada kurikulum 2013, kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa. Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati, atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati, yang dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik (Suharto dalam Joko Slamet, 2015:21). Proses menanya dilakukan

(37)

melalui kegiatan diskusi atau kerja kelompok untuk membangun pengetahuan faktual, konseptual, prosedural tentang suatu hukum maupun teori hingga berfikir metakognitif. Melalui kegiatan menanya siswa dapat mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, dan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membangun critical minds. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Joko Slamet 2018:21).

3) Mencoba

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik untuk memperkuat penguasaan konsep, prinsip, dan prosedur dengan mengumpulkan data, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melakukan eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan sumber belajar termasuk mesin komputasi dan automasi sangat disarankan dalam kegiatan ini. (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Joko Slamet, 2018:21-22). Siswa akan memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik dengan mencoba atau melakukan percobaan terutama untuk materi atau substansi yang sesuai dan terlatih bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari (Suharto dalam Joko Slamet, 2018:22), serta mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir

(38)

sistematis (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Joko Slamet 2018:22).

4) Mengasosiasi

Mengasosiasi dilakukan melalui berbagai aktivitas, antara lain; menganalisis data, mengelompokkam, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya dan menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut, kemampuan menerapkan prosedur dan berfikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Kegiatan ini juga melatih siswa mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Joko Slamet, 2018:22).

5) Mengkomunikasikan

Mengomunikasikan dilakukan dalam bentuk kegiatan publikasi atau menyampaikan hasil konseptualisasi tentang pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan ini melatih siswa menumbuhkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Joko Slamet 2018:22).

(39)

Pendekatan saintifik dalam Kurikulum 2013 merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep. Carin dalam Sudarisman (2015:31) menyatakan bahwa sains (biologi) pada hakikatnya mengandung 4 unsur yaitu: proses (scientific processes), produk (scientific knowledge), sikap (scientific attitudes), dan teknologi.

Teknologi dalam sains dimaknai sebagai aplikasi dari sains yang berperan sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian untuk merancang pembelajaran biologi diperlukan berbagai alat dukung seperti: penggunaan media pembelajaran, sarana laboratorium, dll) (Sudarisman, 2015:32-33).

LKPD adalah lembaran-lembaran berisi materi, ringkasan, dan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik (Anggraini dkk dalam Ariani dkk, 2020:14). LKPD juga merupakan sarana yang dapat mempermudah terbentuknya interaksi antara guru dengan peserta didik. LKPD sangat berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan LKPD efektif meningkatkan hasil belajar, pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik (Ariani, dkk, 2020:14).

Penerapan pembelajaran yang berbasis saintifik dan mampu menumbuhkan komunikasi, kolaborasi dan inovatif dalam membangun pola pikir yang kritis, sangatlah dibutuhkan pada masa sekarang ini. Paradigma pembelajaran abad 21 saling terpaut pada

(40)

pemecahan strategi pembelajaran melalui Techological, Pedagogical, Content Knowledge (TPACK). TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan antaran pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengetahuan Konten (Content Knowledge) dalam mendesain model pembelajaran baru dengan menggabungkan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi dan konten/materi pengetahuan (ontologis).

Gambar 2.1

Kerangka Kerja TPACK a) Technological Knowledge (TK)

Technological Knowledge (TK) atau pengetahuan teknologi merupakan pengetahuan tentang berbagai jenis teknologi sebagai alat, proses, maupun sumber (Rahmadi, 2019:68). Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang apa dan bagaiman teknologi, software, atau aplikasi

(41)

yang dapat digunakan dalam pembelajaran. TK juga meliputi kemampuan untuk mengadaptasi dan mempelajari teknologi baru (Sintawati, dkk, 2021:15).

b) Pedagogical Knowledge (PK)

Pedagogical Knowledge (PK) atau pengetahuan pedagogic yaitu pengetahuan tentang teori dan praktik dalam perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran (Rahmadi, 2019:68). Menurut H. Chung, dalam Sintawati (2021:16) menyatakan bahwa Pedagogical Knowledge (PK) adalah pengetahuan mandalam mengenai proses dan praktik didalam pembelajaran dan pengajaran, meliputi rencana pendidikan, tujuan, nilai dan strategi. Pengetahuan yang berhubungan dengan proses pengajaran dan mentransformasikan materi pelajaran kedalam pembelajaran merupakan kumpulan keterampilan yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh seorang guru agar dapat mengelola dan mengorganisasikan aktivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan (Rosyid dalam Sintawati, 2021:16).

c) Content Knowledge (CK)

Content Knowledge (CK) atau pengentahuan konten adalah pengetahuan tentang konten atau materi pelajaran yang harus dipelajari oleh guru dan diajarkan kepada siswa (Rahmadi, 2019:68). Sedangkan menurut Sintawati (2021:16)

(42)

menyatakan bahwa Content Knowledge (CK) adalah pengetahuan penguasaan guru terhada materi pelajaran atau substansi materi menggunakan teknologi. Guru harus mengetahui apa konten yang akan diajarkan dan bagaimana pengetahuan dasar dikemas dengan berbagai jenis konten.

Shulman menjelaskan konten termasuk pengetahuan tentang konsep, teori, ide, kerangkan organisasi, metode pembuktian serta praktik dan pendekatan menuju pengembangan pengetahuan tersebut di dalam disiplin ilmu (Harris et al dalam Sintawati, 2021:16).

d) Pedagogical Content Knowledge (PCK)

Pedagogical Content Knowledge (PCK) atau pengetahuan pedagogik konten merupakan pengetahuan pedagogik yang berhubungan dengan konten khusus (Shulman dalam Rahmadi, 2019:68). Menurut Misha & Koehler dalam Wilda Purnawati, dkk, 2020:131). Pedagogical Content Knowledge (PCK) yakni pengetahuan terhadap cara memadukan antara materi pelajaran dengan pedagogik untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih baik. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik 5M adalah observing (mengamati), questioning (menanya), mengumpulkan informasi / eksperimen, mengasosiasikan / mengolah informasi, mengkomunikasikan. Dengan

(43)

mengoptimalkan kemampuan berpikir ilmiah, siswa dapat meyelesaikanberbagai kesulitan dalam pembelajaran (Wilda Purnawati, dkk, 2020:131).

e) Technological Pedagogi Knowledge (TPK)

Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah serangkaian pemehaman bagaimana perubahan pembelajaran terjadi dengan memanfaatkan teknologi yang digunakan untuk mendukung pembelajaran secara aktif (Purnawati, dkk, 2020:131). Technological Pedagogical Knowledge (TPK) atau pengetahuan teknologi pedagogik adalah pengetahuan tentang berbagai teknologi dapat digunakan untuk memfasilitasi belajar dan pembelajaran.

f) Technological Content Knowledge (TCK)

Technological Content Knowledge (TCK) yakni pengetahuan tentang cara teknologi menciptakan repsentasi baru dari suatumateri sedemikian hingga merubah cara siswa dalam memahami suatu konsep dari materi pelajaran melalui penggunaan teknologi (Purnawati, dkk, 2020:131).

g) Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Tehnological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan yang kompleks yang saling mempengaruhi diantara tiga komponen dasar (CK, PK, TK) ketika guru mengajar didalam proses pembelajaran, konten

(44)

yang digunakan sesuai dengan metode pedagogi dan teknologi, sehingga menjadi dasar untuk menggunakan teknologi yang efektif (Herawati, 2021:18). Secara sederhana TPACK dapat dideskripsikan sebagai pengetahuan guru tentang kepan, dimana, dan bagaimana menggunakan teknologi, sementara membimbing siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam bidang studi tertentu (Rahayu dalam Herawati, 2021:18). Salah satu bentuk aplikasi TPACK dalam pembelajaran adalah pemanfaatan teknologi oleh guru dalam mengajarkan materi pembelajaran tertentu (Agustin et al dalam Herawati, 2021:18).

3. Hasil Belajar

Hasil belajar ialah pengalaman yang telah didapatkan siswa setelah siswa menerima pembelajaran (Fauhah, 2021:326). Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan pengetahuan yang dicapai siswa dalam pengikuti program belajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diterapkan (Purwati, 2016:24). Menurut aliran psiklogi kognitif yang dikemukakan oleh Brunner dalam Budiningsih dalam Humaira, dkk (215:64) hasil belajar adalah kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternative secara simultan, memilih tindakan yang tepat dan dapat memberikan prioritas yang tepat dalam berbagai situasi.

Sedangkan menurut Rusman dalam Homroul Fauhah (2021:326- 327) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan sejumblah pengalaman

(45)

yang diperoleh siswa yang mencangkup ranah kognitif, efektif dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono dalam Rambu Ery Ana Awang (2016:29) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Sudjana dalam Nonik Purwati (2016:26) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencangkup bidang kognitif, efektif, dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengerjaan sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

Lebih lanjut Bloom dalam Degeng dalam Nonik Purwati (2016:26) mengklasifikasikan ranah kognitif menjadi enam. Keenam klasifikasi ranah kognitif Bloom adalah sebagai berikut:

a. Pengetahuan

Klasifikasi yang menekankan pada mengingat, apakah dengan mengungkapkan atau mengenal kembali sesuatu yang telah atau pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan.

(46)

b. Pemahaman

Klasifikasi ini menekankan pada pengubahan informasi kebentuk yang lebih mudah dipahami.

c. Penerapan

Menggunakan abstraksi pada situasi tertentu dan konkret.

Tekanannya adalah untuk memecahkan suatu masalah.

d. Analisis

Memilih informasi ke dalam satuan-satuan bagian yang lebih rinci sehingga dapat dikenali fungsinya, kaitannya dengan yang lebih besar, serta organisasi keseluruhan bagian.

e. Sintesis

Penyatuan bagian-bagian untuk membentuk suatu kesatuan baru yang unik.

f. Penilaian

Pertimbangan-pertimbangan tentang nilai dari sesuatu untuk tujuan tertentu.

4. Sistem Reproduksi

Pada manusia, reproduksi sama dengan yang ada pada mamalia yang lain. Tujuannya untuk melangsungka keturunan. Untuk memulai kehidupan baru, satu sperma harus membuahi satu sel telur (Suwarno, 2009:163).

(47)

a. Gametogenesis

Proses pembentukan gamet (sel kelamin) disebut gametogenesis. Sel kelamin pria dinamakan sperma sedangkan sel kelamin wanita disebut ovum (Suwarno, 2009:163).

Gambar 2.2

Perbandingan pembentukan sperma dan sel telur Gametogenesis ada dua yaitu:

a) Spermatogenesis

Yaitu proses pembentukan sperma. Spermatogenesis terjadi di dalam testis atau buah zakar atau pelir.

b) Oogenesis

Yaitu proses pembentukan ovum. Oogenesis terjadi di ovarium (Suwarno, 2009:163).

Pada Spermatogenesis

(48)

1) Spermatogenium (2n) membelah secara mitosis menjadi spermatosit primer atau spermatosit I.

2) Spermatosit I membelah secara meiosis menghasilkan 2 sel spermatosit sekunder atau spermatosit II (n).

3) Setiap spermatosit II membelah menghasilkan spermatid (n).

4) Spermatid akan mengalami pematangan menjadi spermatozoa (sperma) (Suwarno, 2009:163).

b. Pada Oogenesis

1) Oogenesis membelah secara mitosis menjadi oosit primer atau oosit I.

2) Oosit I membelah secara meiosis menghasilkan satu oosit sekunder.

3) Oosit sekunder membelah menghasilkan sebuah ootid yang akan berdegenerasi.

4) Badan kutub I membelah menghasilkan badan kutub II yang juga akan mengalami degenerasi.

5) Oogonium membelah secara mitosis menjadi oosit primer atau oosit I (Suwarno, 2009:164).

c. Ala-alat Reproduksi

1) Alat-alat reproduksi pria

Alat-alat reproduksi pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran, kelenjar aksesotis dan penis (Suwarno, 2009:164).

(49)

Gambar 2.3

Alat Reproduksi Laki-laki

a) Testis berjumblah sepasang dan berbentuk oval. Didalam testis tedapat tubulus seminiferous yang berfungsi mengahsilkan sel-sel sperma.

b) Saluran pengeluaran (ductus ekskresi) terdiri atas:

(1) Vasdeferensi: saluran penghubung tubulus semineferus dengan epidermis.

(2) Epidermis: saluran berkelok-kelok yang berfungsi sebagai penyimpan sperma sampai sperma matang.

(3) Vas defernsi: saluran lanjutan epididymis.

(4) Saluran ejaculatorius atau saluran pemancatan terdirri atas sepasang dan merupakan bagian dari vas deferens yang berfungsi memancarkan semen eke uretra.

c) Kelenjar aksesoris terdiri atas:

(1) Vasika seminalis atau saluran mani: kelenjar yang berkelok- kelok dan terletak di belakang kandung kemih. Sekretnya

(50)

mengandung fruktosa dan prostaglandin yang akan menjadi bagian dari semen.

(2) Kelenjar prostat melingkari uretra bagian atas dan terletak di bawah kandung kemih. Sekretnya mengandung kolestrol, garam, dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup spermatozoa.

(3) Kelenjar cowper atau glandula bulbouretralis: saluran yang langsung menuju uretra. Sekretnya berupa lendir alkalis dan berperan pada waktu awal ejakulasi dan terdiri atas sepasang.

(4) Penis terdiri atas tiga rongga berbentuk silinder yaitu dua terletak di bagian atas yang disebut korpus cavernosum penis dan satu di bagian bawah yang disebut korpus cavernosum uretra. Dibagian tengah terdapat uretra yang merupakan mauara dari saluran kencing dan kelamin (Suwarno, 2009:164-165).

2) Alat-alat reproduksi wanita

Alat reproduksi wanita dikelompokkan menjadi alat reproduksi luar dan alat reproduksi dalam.

(51)

Gambar 2.4 Alat Repeoduksi Wanita 1. Alat reproduksi luar terdiri atas:

a. Mons pubis

b. Labia mayora, merupakan lipatan kulit yang berfungsi melindungi vagina (dapat disamakan dengan skrotum pada pria).

c. Labia minora, merupakan lipatan kulit di antara labia mayora.

d. Klitosis, adalah organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Banyak terkandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.

e. Kelenjar Bartholini, terletak di tepi lubang vagina dan berfungsi untuk mensekresi lendir (Suwarno, 2009:165).

2. Alat-alat reproduksi dalam terdiri atas:

a. Ovarium, terdiri atas sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur dan hormone estrogen dan progesterone.

(52)

b. Oviduk atau tuba fallopi, berjumblah sepasang dengan panjang sekitar 10 cm, berfungsi menyalurkan sel telur dari ovarium menuju Rahim dan menyediakan lingkungan yang cocok untuk pembuahan dan perkembangan sel telur sebelum pembuahan. Pada ujung tuba fallopi terdapat infundibulum yang berbentuk corong dan mempunyai umbai (fimbriae) untuk menangkap sel telur yang dilepas ovarium (proses evolusi).

c. Uterus, berfungsi memberi tempat untuk berkembangnya janin.

d. Vagina, berbentuk saluran dengan panjang 8-10 cm yang berhubungan dengan Rahim. Bagian dalam vagina berlipat-lipat pada ujungnya terdapat selaput dara (hymen) . (Suwarno, 2009:165).

d. Hormon yang Berperan Dalam Menstruasi, Kelahiran dan Persalinan 1) Menstruasi

Gambar 2.5 Siklus Menstruasi

(53)

Siklus menstruasi terdiri atas empat fase yaitu:

a) Minggu pertama

Dinding Rahim yang menebal yang siap untuk memberi makan telur yang dibuahi, pecah dan hilang sebagai aliran darah keluar vagina (menstruasi).

b) Minggu kedua

Sebuah telur masuk dekat permukaan salah satu indung telur untuk menjadi folikel De graaf. Dinding mulai tumbuh dan menebal kembali.

c) Minggu ketiga

Telur menembus pembungkusnya (folikel) dan bergerak sepanjang saluran telur oleh pjitan otot-otot dan dorongan rambut-rambut halus cilia yang hanya dapat dilihat melalui mikroskop di dinding saluran telur.

d) Minggu keempat

Telur mencapai Rahim, telur ini belum bergabung dengan sperma hingga dinding Rahim yang kaya dengan darah tidak diperlukan dan siklus dimulai kembali.

Dari keempat siklus menstruasi ini yang mempengaruhi adalah FSH, LH, estrogen, dan progesterone (Suwarno, 2009:166)..

(54)

2) Kehamilan

Telur yang sudah dibuahi membagi diri menjadi dua sel, kemudian menjadi mepat lalu delapan demikian seterusnya setiap beberapa jam. Akibatnya ratusan hingga ribuan sel secara bertahap akan mengelompok dan berubah menjafi beberapa tipe jaringan seperti otot, saraf, dan sel-sel darah. Lima minggu sesudah pembuaha, embrio ukurannya lebih kecil dari sebutir kacang goreng, tetapi lengan dan tungkainya telah berkembang (Suwarno, 2009:166).

Gambar 2.6 Perkembangan Janin Perkembangan janin

a) Dua bulan, Bayi lebih kecil dari pada kacang kenari, dan laki- laki serta jari-jari kecil tumbuh. Kehailan telah terjadi.

b) Tiga bulan, Lebih kurang panjangnya 70 mm, bayi dapat menggunakan kepala dan anggota gerak. Sang ibu belum dapat merasakannya.

(55)

c) Lima bulan, Bayi panjangnya 25 cm dan memberikan reaksi terhadap suara keras dengan cara menendang atau menggeliat.

Perut ibu menggelembung.

<

Gambar

Gambar 2.4  Alat Repeoduksi Wanita  1.  Alat reproduksi luar terdiri atas:
Gambar 2.5  Siklus Menstruasi
Tabel 3.1  Populasi Penelitian
Tabel 3.3  Kriteria Reliabilitas
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk memaparkan prosedur pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA berbasis pendekatan saintifik pada materi sifat-sifat bunyi

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa: (1) Pendekatan saintifik pada mata pelajaran fisika kelas XI IPA diimplementasikan di SMA X Yogyakarta; (2) Terjadi

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia

Masalah dalam penelitian ini difokuskan pada pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada materi trigonometri untuk peserta didik kelas XI

Skripsi berjudul Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Multimedia dan Media Charta Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 3

Berdasarkan hasil respon untuk minat belajar siswa yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa media komik berbasis pendekatan saintifik pada materi

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk pengembangan LKPD berbasis pendekatan saintifik pada materi matriks kelas XI, untuk mengetahui tingkat validitas LKPD

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pemahaman siswa pada materi sistem reproduksi dengan perilaku menjaga kesehatan reproduksi siswa