• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penggunaan media stick angka terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penggunaan media stick angka terhadap"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH ST NURHALISA

10540 1106116

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2020

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : ST NURHALISA

NIM : 10540 11061 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Media Stick Angka Terhadap Kemampuan Berhitung Murid Kelas 1 SD Inpres Paku Kabupaten Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh siapapun .

Demikianlah pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Oktober 2020 Yang Membuat Pernyataan

St Nurhalisa

(5)

v

SURAT PERJANJIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ST NURHALISA NIM : 10540 11061 16

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakkan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Oktober 2020 Yang Membuat Perjanjian

St Nurhalisa

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Tak ada yang bisa menentukan dan menetapkan masa depan. Sebagai hamba yang selalu mengharap, hanya bisa berikhtiar, Selebihnya biar kuasa tuhan yang bekerja.

Dan bahwasanya seorang manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. (An Najm: 39)

Persembahan : Kuperuntukkan karya sederhana ini

kepada kedua orang tuaku

serta kepada orang-orang yang mencintaiku dengan segenap harapan terbaik dan do’a serta kebahagiaan mereka untukku.

ST NURHALISA

(7)

vii ABSTRAK

ST NURHALISA. 2020 Pengaruh Penggunaan Media Stick Angka Terhadap Kemampuan Berhitung Murid Kelas 1 SD Inpres Paku Kabupaten Gowa.. Skripsi Program Studi Pendidikan guru sekolah dasar. Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Irwan Akib dan Pembimbing II Hamdana Hadaming.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu apakah penggunaan media Stick Angka berpengaruh terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD Inpres Paku kabupaten gowa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Pra eksperimen (Pre Experimental design). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh penggunaan media stick angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD Inpres Paku kabupaten Gowa. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group pretest posttest design yaitu suatu penelitian eksperimen yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding (kontrol). Populasi dalam penelitian ini adalah kelas 1A dan 1B sedangkan sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah murid kelas 1B SD Inpres Paku Kabupaten Gowa sebanyak 26 murid untuk diterapkan media Stick Angka. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik tes (ketuntasan hasil belajar), teknik observasi (aktivitas murid).

Hasil penelitian menunjukkan (1) Skor rata-rata kemampuan berhitung murid setelah diterapkan media Stick Angka adalah 86,73. Dari hasil diperoleh bahwa 26 orang murid (86,73) telah mencapai ketuntasan hasil belajar individu dan ini berarti ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai. (4) Rata-rata persentase frekuensi aktivitas murid yaitu sebanyak 50%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan berhitung berpengaruh dengan menggunaan media Stick Angka pada murid kelas 1B SD Inpres Paku kabupaten Gowa.

Kata Kunci kemampuan berhitung, Media Stick Angka

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis atas ke hadirat Allah swt atas berkat rahmat dan ridha-Nyalah sehingga penulis masih diberikan kesehatan, kesempatan, kesabaran terlebih lagi karunia kemauan serta tekad yang dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, tak lupa pula salam dan taslim atas junjungan nabi besar Muhammad saw, sebagai suri tauladan untuk menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak di dunia ini.

Sebagai manusia yang tak luput dari berbagai kekurangan, banyak kendala yang dihadapi dalam penyusunan skripsi ini, penulis ini telah banyak mendapat bantuan dalam bentuk bimbingan, saran maupun dorongan dari berbagai pihak.

Sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, selayaknya apabila dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua Ayahanda tercinta Mursalim dan Ibunda tersayang Indrawati yang telah berjuang, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu, saudara-saudaraku, serta seluruh keluargaku yang telah memberikan motivasi dan doa restunya selama penyusunan skripsi.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd, dan Hamdana Hadaming, S.Pd.,M.Si pembimbing I dan Pembimbing

(9)

ix

II yang telah membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah menyiapkan sarana dan prasarana sehingga kegiatan perkuliahan dapat dilaksanakan dengan baik, Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis, Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd Ketua Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sejak masuk kuliah sampai sekarang.

Terima kasih pula yang sebesar-besarnya kepada Hj. Hadiah.,S.Pd kepala SD Inpres Paku kabupaten Gowa dan beserta stafnya, terutama Ibu Rohani, S.Pd selaku wali kelas 1B yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga besar Program Studi PGSD yang begitu banyak memberikan motivasi dan arahan. Terima kasih juga kepada sahabat dan keluarga besar Hima Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Keluarga Besar Asiten Laboratorium IPA. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan seperjuangan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Angkatan 2016 terkhusus kelas B Universitas Muhammadiyah Makassar, Nur Anisa Utami, Fitri Ramadani, Nur Ilmi Amalia, Lili fitriawati, dan Nur Alfih Muhra serta teman teman dari kelas C,

(10)

x

Satriana, St Nur Islamiyah, Husnul khatima, Wanda Reski Anugrah, , Juliana Saputri, Wahyu Saputra, Miftahul Jannah, Zulrifka Tunnisa. dan , Muhammad Ikram terima kasih atas segala bantuan, pelajaran, arahan serta motivasi yang diberikan.

Tiada imbalan yang dapat penulis berikan selain memohon kepada Allah SWT, semoga segala bantuan yang telah diberikan menjadi pahala disisi-Nya.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin.

Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan, Semoga segala bantuan, motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak senantiasa mendapatkan berkah dan rahmat dari ilahi rabbi.

Makassar, Oktober 2020

Penulis

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 6

1. Media Pembelajaran ... 6

2. Stick Angka ... 10

3. Kemampuan Berhitung ... 14

4. Penelitian relevan ... 17

B. Kerangka Pikir ... 19

C. Hipotesis Penelitian ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan desain penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Definisi Operasional Variabel ... 24

D. Instrumen Penelitian... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Teknik Analisis Data ... 26

(12)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 30

1. Hasil Analisis Deskripstif ... 30

2. Hasil Analisis Inferensial ... 34

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 39

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 41 LAMPIRAN – LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman 2.1 Stick Angka ... 11 2. 2 Bagan Kerangka Pikir ... 20

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design ... 22

Tabel 3.2 Deskripsi Keadaan Populasi... 23

Tabel 3.3 Tingkat Penguasaan Materi ... 27

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan minimum SD Inpres Paku... 27

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Persentase Pretest ... 30

Tabel 4.2 Deskripsi Ketuntasan Berhitung Pretest ... 31

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Persentase Posttest... 32

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Kemampuan Berhitung Posttest ... 32

Tabel 4.5 Persentase Aktivitas Murid ... 33

Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Hipotesis ... 35

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sekolah merupakan suatu wadah yang sangat penting dan memiliki fungsi yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat, sekolah juga merupakan penunjang yang sangat mendukung kualiatas pendidikan di Indonesia.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan yaitu aspek kognitif. Aspek perkembangan kognitif berhubungan dengan kemampuan anak dalam berpikir, memecahkan masalah dalam kehidupannya dan matematika salah satunya adalah memperkenalkan anak tentang konsep berhitung.

Kemampuan berhitung permulaan ialah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuan, karakteristik, dan perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuan anak dapat meningkat ke tahap pengertian mengenai jumlah yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan.Berhitung tidak terlepas dengan mata pelajaran matematika.

Menurut Rohmah (2018:1-2) bahwa kebanyakan orang yang tidak menyukai matematika, termasuk anak- anak yang masih duduk di bangku SD dikarenakan mereka menganggap bahwa matematika sulit dipelajari, serta gurunya kebanyakan tidak menyenangkan, membosankan dan sebagainya. Kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyaknya permasalahan yang merujuk pada ketidakmampuan

(16)

berhitung anak terhadap mata pelajaran matematika. Murid kelas rendah melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan seharusnya sudah mahir dikuasai. Hal ini karena Cara yang digunakan guru dalam memberikan materi matematika kepada murid saat proses belajar mengajar masih menggunakan cara yang konfensional cenderung tidak menarik perhatian murid dalam belajar. Proses pembelajaran yang hanya memfokuskan pada penjelasan materi dan tanpa penggunaan media membuat murid merasa bosan dan merasa jenuh dalam memahami materi pembelajaran.

Akhirnya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan tidak dapat dicapai oleh murid secara maksimal.

Olehnya itu untuk meningkatkan hasil belajar matematika guru harus berinovasi dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode, dan media pembelajaran yang bervariasi agar murid tidak merasa jenuh mengikuti proses pembelajaran. Apalagi matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit dan membosankan oleh murid.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada bulan oktober 2019, di SD Inpres Paku khususnya dikelas 1, diperoleh informasi sebagai berikut: 1) masih ada murid yang masih lambat dalam berhitung, 2) sebagian besar murid kelas I kurang tertarik belajar matematika, 3) pembelajaran matematika masih banyak didominasi dengan ceramah, dan 4) murid belum dilibatkan secara maksimal dalam pembelajaran. Akibatnya nilai yang diperoleh murid pada mata pelajaran matematika kelas I masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70.

(17)

Proses belajar mengajar yang efektif tidak bisa lepas dari pemilihan metode dan media yang sesuai dengan materi pelajaran. Pemilihan media yang tepat dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, penggunaan media sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk memperjelas apa yang disampaikan guru agar lebih mudah dipahami murid, menarik perhatian murid dan mampu memotivasi murid selama proses pembelajaran berlangsung. Salah satu media yang akan digunakan peneliti kali ini adalah media Stick angka. Stick angka merupakan media pembelajaran yang diharapkan lebih mudah untuk membantu anak memahami konsep berhitung agar lebih termotivasi dalam belajar berhitung permulaan. Kegiatan bermain stick angka yang akan digunakan dalam penelitian adalah permainan yang terbuat dari tongkat, batang, atau potongan kayu.

Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh penggunaan media Stick Angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD Inpres Paku Kabupaten Gowa “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil rumusan masalah yaitu : Apakah ada pengaruh penggunaan media Stick Angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD Inpres Paku kabupaten Gowa ?

(18)

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Stick Angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD Inpres Paku kabupaten Gowa.

D. Manfaat penelitian a. Manfaat teoritis

1) Menambah sumber referensi penelitian yang relevan untuk mata pelajaran khususnya matematika pada kemampuan berhitung.

2) Sebagai informasi pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan kognitif.

b. Manfaat praktis

1) Manfaat Bagi Peserta didik.

a) murid lebih aktif dan semangat terlibat dalam pembelajaran sehingga mudah memahami materi khususnya pada pelajaran berhitung.

b) Menanamkan pengertian bilangan dan kecakapan dasar berhitung.

c) membuat hasil belajar lebih bermakna.

2) Manfaat Bagi Guru

a) Sebagai saran media yang sesuai agar pembelajaran lebih menyenangkan.

b) Memudahkan guru untuk melatih keterampilan dan kesabaran dalam meningkatkan pelajaran berhitung.

3) Manfaat Bagi Peneliti

a) Mengetahui pengaruh media Stick Angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1.

b) Dapat mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh

(19)

selama perkuliahan ke dalam kegiatan pembelajaran.

4) Manfaat Bagi sekolah

a) Sekolah akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkulitas.

b) Dapat memberi sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi peserta didik.

(20)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. KAJIAN PUSTAKA 1. Media Pembelajaran a) Pengertian media

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti “perantara‟ atau ”pengantar‟. Dalam bahasa Arab, kata media atau perantara disebut dengan kata Jadi secara bahasa media berarti pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

Gerlach dan Ely (dalam Arsyad 2016: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Jadi media pembelajaran adalah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara peserta didik, pendidik, dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.

(21)

Menurut Zainiyati (2017: 62) AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Sedangkan National Education Association (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan; dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut.

Fleming menyebut media dengan istilah mediator yang diartikan sebagai penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar-peserta didik dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.

Sementara itu, menurut Anderson, media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum wajarlah bila peranan guru yang menggunakan media pembelajaran sangatlah berbeda dari peranan seorang guru “biasa”.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa

(22)

sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.

b) Ciri-ciri Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2016:21) media pembelajaran memiliki Ciri-ciri umum sebagai berikut :

1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.

2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.

4) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.

5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

6) Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, video, OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset, video recorder).

7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu.

(23)

c) Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, ada dua unsur yang amat penting yaitu metode mngajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan metode mengajar tentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang akan digunakan saat proses belajar mengajar haruslah sesuai. Meskipun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, Antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas, dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah proses pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian dapat dikatakan salah satu fungsi utama media pembeljaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (Arsyad, 2016: 23), dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: (1) Memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.

Sudjana & Rivai (Arsyad, 2016: 28) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbukan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

(24)

3) Metode menjara akan lebih bervariasi, tidka semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamatu, melakukan, mendemonstrasikan, memmerankan, dan lain-lain.

Adapun beberapa manfaat media menurut Kemp dan Dayton (dalam Danangjaya, 2016 : 25-26) yaitu:

1) Penyampaian materi pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.

2) Pembelajaran dapat lebih menarik.

3) Pembelajaran dapat lebih interaktif.

4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimana pun.

7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan.

8) Peran pendidik berubah kearah yang positif, artinya pendidik tidak menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar.

2. Stick angka

a. Pengertian stick angka

Menurut putri (2014:3) media stick angka yaitu salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan pemahaman angka pada anak. Media stick angka dapat dilakukan melalui kegiatan bermain, menyebutkan urutan bilangan dan

(25)

mengenal lambang bilangan, menghubungkan angka dengan tulisannya. Salah satu upaya yang harus dilakukan guru adalah dengan menggunakan media yang lebih kreatif dan inovatif. Kegiatan bermain stick angka diharapkan lebih mudah untuk membantu anak memahami konsep berhitung agar lebih termotivasi dalam belajar berhitung permulaan. (Ma’rifah, 2014:20)

Stick angka ini terbuat dari tongkat, batang, atau potongan kayu. Media pembelajaran ini adalah salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan berhitung pada anak. Salah satunya dengan menggunakan media stick angka.

Dengan menggunakan media ini dapat menarik perhatian murid sehingga anak lebih termotivasi dan bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran. Selaian itu media ini juga dapat melibatkan dan diaktifkan langsung pada murid sehingga lebih berkesan.

Contoh gambar media stick angka dibawah ini :

Gambar 2.1 media stick angka b. Manfaat media stick angka

Pada proses pembelajaran, penggunaan media terbukti dapat membantu murid memahami konsep matematika. Adapuan manfaat dari media stick angka adalah sebagai berikut:

(26)

1) Bagi murid

Dengan media stick angka dapat mempermudah memahami suatu konsep matematika dengan jelas khususnya pada perhitungan dan mudah diingat kembali dibandingkan dengan hanya penjelasan tanpa menggunakan media.

Dengan media ini murid tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat, meraba dan merasa dan murid pun dapat lebih mudah melakukan perhitungan dengan benda-benda yang ada disekitarnya.

2) Bagi guru

Dalam proses pembelajaran guru dapat lebih mudah menjelaskan pembelajaran dengan baik dan terarah, mempermudah guru dalam berinteraksi dengan murid sehingga proses pembelajarn lebih efektif dan efisien. (yulianto, 2016)

c. Syarat-syarat diterapkannya media stick angka

Menurut Nurmi (2017: 16) ada beberapa syarat yang harus dimiliki media stick angka agar sesuai yang diharapkan dalam pembelajaran yaitu:

1) Sesuai dengan konsep matematika

2) Dapat memperjelas konsep matematika baik dala bentuk real, gambar atau diagram dan bukan sebaliknya (mempersulit pemahaman konsep matematika).

3) Bentuk dan warnanya menarik

4) Bagi bahan yang aman bagi kesehatan murid 5) Sederhana dan mudah diperadakan

6) Ukuran sesuai atau seimbang dengan ukuran fisik murid

(27)

7) Melibatkan langsung murid dalam proses pembelajaran karma media tersebut dapat diraba dan dipegang agar murid dapat belajar secara aktif baik secara individual maupun kelompok.

8) Mempunyai bayak manfaat.

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media stick angka yaitu :

1. Guru terlebih dahulu menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan yaitu Stick Angka.

2. Guru menjelaskan kepada murid tentang fungsi dan tujuan media tersebut.

3. guru menyampaikan dan menjelaskan langsung materi mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan.

4. Guru meminta salah seorang murid kedepan untuk mempraktekkan langsung cara berhitung menggunakan stick Angka.

5. Murid yang lain mengamati

6. Setiap murid mendapatkan waktu dan kesempatan untuk kedepan mempraktekkan media stick angka.

7. Guru menuliskan soal penjumlahan dan pengurangan dipapan tulis.

8. Setiap Murid menulis soal dan jawaban dibuku dari hasil praktek menghitung menggunakan stick angka.

d. Kelebihan media Stick Angka

1. Melatih keberanian murid untuk tampil didepan teman-temannya 2. Memudahkan murid dalam berhitung

3. Memberikan pengalaman kepada anak secara langsung

(28)

4. murid lebih aktif dalam pembelajaran

5. menambah variasi kegiatan pembelajaran. (Indrawati Ririn, 2019: 26) e. kelemahan media Stick Angka

1. Angkanya hanya 1-10 2. Ukurannya terlalu kecil

3. Hanya bisa digunakan pada materi penjumlahan dan pengurangan 3. Kemampuan berhitung

a. Pengertian kemampuan berhitung

Pengertian kemampuan berhitung permulaan adalah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuan anak dapat meningkatkan ke tahap pengertian mengenai jumlah, yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan.

Susanto (2011: 98)

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa berhitung merupakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anak dalam hal matematika seperti kegiatan mengurutkan bilangan atau membilang untuk menumbuh kembangkan keterampilan yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan juga dasar bagi pengembangan keampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar bagi anak.

(29)

b. Tujuan Pembelajaran Berhitung Menurut Piaget menyatakan bahwa:

Tujuan pembelajaran matematika untuk anak usia dini sebagai logico- mathematical learning atau belajar berpikir logis dan matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit. Jadi tujuannya bukan agar anak dapat menghitung sampai seratus atau seribu, tetapi memahami bahasa matematis dan penggunaannya untuk berfikir (Suyanto, 2005: 161).

Jadi dapat disimpulkan tujuan dari pembelajaran berhitung yaitu untuk melatih anak berfikir logis dan sistematis sejak awal dan mengenalkan dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks.

c. Prinsip-prinsip Berhitung

Lebih lanjut Yew (Susanto 2011: 103) mengungkapkan beberapa prinsip dalam mengajarkan berhitung pada anak, diantaranya membuat pelajaran yang menyenangkan, mengajak anak terlibat secara langsung, membangun keinginan dan kepercayaan diri dalam menyesuaikan berhitung, hargai kesalahan anak dan jangan menghukumnya, fokus pada apa yang anak capai. Pelajaran yang mengasyikkan dengan melakukan aktivitas yang menghubungkan kegiatan berhitung dengan kehidupan sehari-hari.

Dari prinsip-prinsip berhitung diatas, dapat disimpulkan prinsip-prinsip berhitung untuk anak SD yaitu pembelajaran secara langsung yang dilakukan oleh murid melalui bermain atau permainan yang diberikan secara bertahap, menyenangkan bagi murid dan tidak memaksakan kehendak guru dimana anak diberi kebebasan untuk berpartisipasi atau terlibat langsung menyelesaikan masalah-masalahnya.

(30)

d. Tahap Penguasaan Berhitung

Piaget (Suyanto, 2005: 160) Mengungkapkan bahwa matematika untuk anak SD tidak bisa diajarkan secara langsung. Sebelum anak mengenal konsep bilangan dan operasi bilangan, anak harus dilatih lebih dahulu mengkonstruksi pemahaman dengan bahasa simbolik yang disebut sebagai abstraksi sederhana (simple abstraction) yang dikenal pula dengan abstraksi empiris. Kemudian anak dilatih berpikir simbolik lebih jauh, yang disebut abstraksi reflektif (reflectife abstraction).

Langkah berikutnya ialah mengajari anak menghubungkan antara pengertian bilangan dengan simbol bilangan.

Burns & Lorton (Sudono, 2010: 22) menjelaskan lebih terperinci bahwa setelah konsep dipahami oleh anak, guru mengenalkan lambang konsep. Kejelasan hubungan antara konsep konkrit dan lambang bilangan menjadi tugas guru yang sangat penting dan tidak tergesa-gesa. Sedangkan lambang merupakan visualisasi dari berbagai konsep Misalnya lambang 7 untuk menggambarkan konsep bilangan tujuh, merah untuk menggambarkan konsep warna, besar untuk menggambarkan konsep ruang, dan persegiempat untuk menggambarkan konsep bentuk. Burns &

Lorton ( Sudono, 2010: 22) mengungkapkan bahwa pada tingkat ini biarkan anak diberi kesempatan untuk menulis lambang bilangan atas konsep konkrit yang telah mereka pahami. Berilah mereka kesempatan yang cukup untuk menggunakan alat konkrit hingga mereka melepaskannya sendiri.

e. Manfaat Pengenalan Berhitung

Kecerdasan matematika mencangkup kemampuan untuk menggunakan angka, perhitungan, pola logika, dan pola pikir ilmiah. Secara umum permainan

(31)

matematika bertujuan mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung sejak usia usia dini sehingga anak-anak akan siap mengikuti pembelajaran matematika pada jenjang berikutnya disekolah dasar.

Menurut Suyanto, S (2005: 57) manfaat utama pengenalan matematika, termasuk didalamnya kegiatan berhitung ialah mengembangkan aspek perkembangan dan kecerdasan anak dengan menstimulasi otak untuk berpikir logis dan matematis.

4. Penelitian yang relevan

Penelitian relevan dilakukan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan terhadap penelitian yang dilakukan orang lain sebelumnya. Berikut adalah beberapa Peneliti yang menjadi kajian dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Peneliti Rohmah (2018) melakukan penelitian tentang pengaruh media rumah bilangan dan gelas bilangan melalui Edutainment terhadap kemampuan berhitung peserta didik kelas 1 Tema Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku di MIN Kudus Tahun Ajaran 2017/2018. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen. Untuk teknik analisis data pretest dan post test peneliti munggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t.

Adapun persaamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama mengukur kemampuan berhitung. Namun perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan media rumah bilangan melalui Edutainment sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan media Stick angka.

(32)

b. Peneliti Sapayona (2019) melakukan penelitian tentang pengaruh kegiatan bermain stick angka terhadap kemampuan berhitung permulaan pada anak usia 5-6 tahun di TK Insan Cendekia Kec. Langkapura Bandar Lampung. Dan penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, teknik analisis data menggunakan regeresi linear sederhana untuk melihat pengaruh kegiatan bermain stick angka sebagai variabel bebas(X) terhadap kemampuan berhitung permulaan sebagai variabel terikat (Y). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 anak. Teknik pengumpulan data melalui observasi menggunakan lembar observasi dengan bentuk check list. Kemudian data hasil observasi dianalisis menggunakan analisis table dan analisis uji hipotesis menggunakan teknik analisi regeresi linear sederhana.

Adapun persamaan antara penelitian ini adalah sama-sama menggunakan stick angka untuk mengukur kemampuan berhitung. Namun perbedaannya adalah penelitian ini meneliti ditingkat TK sedangkan penelitian yang akan dilakukan kali meneliti ditingkat SD.

c. Peneliti Ahmad samawi (2019) melakukan penelitian tentang pengaruh media dot cards terhadap kemampuan berhitung siswa tunagrahita sedang di SMPLB Negeri Kota Malang. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dan metode yang digunakan adalah eksperimen.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen satu kelompok dengan design one-group pretest-posttest design. Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan media dot cards berpengaruh terhadap kemampuan berhitung siswa tunagrahita sedang kelas

(33)

VII di SMPLB negeri kota malang. Dilihat dri table nilai test dapat diketahui rata-rata pre-test, 51,08 dan rata-rata post-test 79,96.

Adapun persamaan antara penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama mengukur kemampuan berhitung. Namun perbedaannya adalah penelitian ini meneliti ditingkat SMPLB dengan menggunakan media dot cards sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan media stick angka dengan meneliti ditingkat SD.

Dari beberapa kajian penelitian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Jika pada penelitian sebelumnya meneliti di beberapa tingkat pendidikan maka peneliti kali ini akan meneliti khusus di SD dengan menggunakan media Stick Angka namun sama-sama mengukur kemampuan berhitung.

B. Kerangka Pikir

Pada jenjang pendidikan SD merupakan masa keemasan (golden oge), oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan pendidikan yang sangat fundamental dan sangat menetukan perkembangan selanjutnya. Salah satu perkembangan yang penting bagi anak adalah kemampuan berhitung permulaan khususnya pada penjumlahan dan pengurangan. Oleh karena itu, untuk menyalurkan minat anak agar mengembangkan kemampuan berhitung permulaan diperlukan media yang sesuai dan bervariasi agar mendorong anak untuk antusias dalam proses pembelajaran, salah satu kegiatan bermain angka adalah menggunakan stick angka. Dengan media ini diharapkan mampu mengembangkan

(34)

kemampuan berhitung murid. Untuk lebih jelaskan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Pikir C. HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah, teori dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa ada pengaruh penggunaan Stick Aangka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD inpres Paku kabupaten Gowa. Untuk keperluan pengujian dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut :

Pembelajaran matematika di SD Inpres Paku masih rendah

pretest

Treatment (penggunaan media stick angka

posttest

hasil

Ada pengaruh Tidak ada pengauh

(35)

Hipotesis penelitian : H012 Vs H112

H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media Stick angkaTerhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD inpres Paku kabupaten Gowa.

H1 : Terdapat pengaruh penggunaan Stick Angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD inpres Paku kabupaten Gowa.

Keterangan:

H0 : hipotesis nihil H1 : hipotesis alternatif

µ1 : parameter keterampilan berhitung murid setelah diterapkan media stick angka.

µ2 : parameter keterampilan berhitung murid sebelum diterapkan media stick angka

(36)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Desain penelitian ini menggunkan penelitian Pre- experimental design yang akan mengkaji tentang “pengaruh penggunaan media stick angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD Inpres Paku kabupaten Gowa”. Desain penelitian yang digunakan adalah “One-Group Pretest- Post test design”. Desain ini dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dengan hasil pos-test.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah “One-Group Pretest-Post test design”. Desain ini dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dengan hasil pos-test. Desain yang digunakan dapat digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1 One-Group Pretest-Post test design.

Pre tes Perlakuan Post tes

O1 X O2

(Sumber : Sugiyono 2015)

(37)

Keterangan :

O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan) X = Perlakuan atau treatment yang diberikan Model experimen ini melalui tiga langkah, yaitu:

a. Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat (kemampuan berhitung) sebelum perlakuan diberikan.

b. Memberikan perlakuan kepada subjek penelitian dengan menggunakan media Stick Angka.

c. Memberikan posttest untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan diberikan.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas 1 SD Inpres Paku yang berjumlah 52 murid Kabupaten Gowa.

Tabel 3.2 Deskripsi Keadaan Populasi.

No Kelas Jenis Kelamain Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Kelas 1 A 10 16 26

2 Kelas 1 B 12 14 26

Jumlah 22 30 52

(Sumber: SD Inpres Paku)

(38)

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling, yang digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara undian dari dua kelas, yaitu kelas 1A dan 1B secara acak sehingga setiap kelas memiliki peluang yang sama.

Berdasarkan hasil undian, yang terpilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas 1B yang berjumlah 26 orang murid.

C. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel independen (X)

Stick angka merupakan kegiatan bermain yang mencakup keterampilan anak memegang dan memainkan stick yang mencakup keterampilan berhitung, menyusun stick dengan urutan angka dan menjumlahkan stick tersebut untuk memperoleh hasil penjumlahan dengan menggunakan stick.

2. Variabel dependen (Y)

Kemampuan berhitung yaitu kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dri lingkungan yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat meningkat ketahap penjumlahan dan pengurangan.

D. Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data penelitian digunakan instrumen penelitian.

Instrumen penelitian ini, yaitu alat yang digunakan dalam mengumpulkan data seperti tes, observasi dan dokumentasi.

(39)

1. Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan berhitung murid sebelum dilakukan perlakuan (pretest) dan setelah (posttest).

2. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati keaktifan murid dalam proses pembelajaran selama menggunakan media stick angka.

3. Dokumentasi

Dilakukan untuk memperoleh data serta berbagai aspek mengenai obyek penelitian dikelas 1 SD Inpres Paku.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah observasi dan instrumen berupa tes berbentuk soal dalam penelitian ini adalah tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest), adapun langkah - langkah (prosedur) pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan sebagai pedoman ketika melaksanakan pengamatan untuk mendapatkan data yang akurat dalam pengamatan. Dalam observasi ini terdapat lembar aktivitas murid dan lembar aktivitas guru, untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Stick angka.

2. Tes awal (pretest)

Tes awal (Pretest) dilakukan untuk mengetahui kemampuan berhitung yang dimiliki oleh murid sebelum diterapkannya penggunaan media Stick Angka di SD Inpres Paku.

(40)

3. Tes akhir (posttest)

Tindakan selanjutnya adalah posttest untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Stick Angka pada kemampuan berhitung pada mata pelajaran matematika.

4. Dokumentasi

Dokumentasi ini jadikan sebagai data yaitu untuk membuktikan penelitian karena sifatnya yang stabil dan isi kajiannya memberikan kesempatan untuk lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui instrument akan diolah dan dianalisis. Data ini akan digunakan untuk menguji hipotesis, disinilah akan diketahui apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak. Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Statistik Deskriptif

Analisis data statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah- langkah dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut:

a) Rata-rata (Mean)

𝑥̅= 𝑛𝑖=1𝑥𝑖

𝑛

b) Persentase (%) nilai rata-rata 𝑃 = 𝑓

𝑁x 100%

(41)

Dimana:

P = Angka persentase

f = frekuensi yang dicari persentasenya N= Banyaknya sampel responden.

Dalam analisis ini peneliti menetapkan tingkat kemampuan murid dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan prosedur yang dicanangkan oleh Depdikbud (2014) yaitu:

Tabel 3.3 Tingkat Penguasaan Materi Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

0 – 54 55 – 69 70 – 79 80 – 89 90 – 100

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi (Sumber : SD Inpres Paku)

Hasil belajar matematika murid dapat dilihat dari kemampuan berhitung secara individual, kriteria seorang murid dikatakan tuntas ketika memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah sebagai berikut

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimum SD Inpres Paku

Nilai Kriteria Ketuntasan

0≤ 𝑥 < 70 70≤ 𝑥 ≤ 100

Tidak Tuntas Tuntas (Sumber : SD Inpres Paku)

Kriteria ketuntasan hasil belajar murid dikatakan tuntas apabila memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70, sedangkan ketuntasan klasikal tercapai apabila minimal 75% murid di kelas tersebut telah tercapai skor ketuntasan minimal. Presentase ketuntasan kemampuan berhitung klasikal dapat dihitung dengan rumus :

(42)

Ketuntasan belajar klasikal =

Jumlah murid × 100

2. Analisis Data Statistik Inferensial

Analisis Statistik inferensial ini digunakan program SPSS for windows versi 21 untuk mengelolanya. Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu peneliti melakukan uji normalitas sebagai uji Prasyarat.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah data kemampuan berhitung murid setelah perlakuan berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam pegujian normalitas populasi digunakan uji Kolmogorov- Smirmov hipotesis sebagai berikut:

H0: Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Kriteria yang digunakan dalam uji normalitas ini adalah jika p ≥ α maka H0 diterima bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan jika p < α maka H1 diterima bahwa data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Taraf signifikan α = 0,05.

b. Uji hipotesis

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Setelah uji prasyarat dilakukan dan terbukti bahwa data- data yang diolah berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak dengan bantuan SPSS for windows versi 21

(43)

dengan taraf signifikan 5%. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji paired sampel t test bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan-perbedaan raa-rata dua sampel (dua kelompok) yang saling berpasangan atau berhubungan. Kriteria pengambilan keputusannya adalah Jika Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti penerapan media stick angka tidak berpengaruh terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 sedangkan jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti penerapan media pembelajaran stick angka berpengaruh terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1.

(44)

30 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan Pengaruh Media Stick Angka terhadap kemampuan berhitung murid Kelas 1 SD Inpres Paku Kabupaten Gowa pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan. Untuk menunjukkan hal tersebut, digunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistic deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan Pengaruh Media Stick Angka Terhadap kemampuan berhitung murid pada materi penjumlahan dan pengurangan.

Sedangkan statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menganalisis nilai pretest dan posttest pada pembelajaran.

1. Analisis Statistik Deskriptif a. Kemampuan Berhitung Murid 1). Deskripsi Hasil Pretest Murid

Deskripsi hasil pretest murid sebelum diberikan perlakuan dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase skor yang ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil pretest Murid

No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0 – 54 Sangat Rendah 9 34,61%

2. 54 – 69 Rendah 6 23,1%

3. 69 – 79 Sedang 7 26,9%

4. 79 – 89 Tinggi 4 15,4%

5. 89 – 100 Sangat tinggi 0 0%

Jumlah 26 100%

(Sumber : Lampiran 4)

(45)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat digambarkan bahwa dari 26 murid pada pretest pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar dalam kategori sangat rendah dengan frekuensi 9 murid atau 34,61%, kategori rendah dengan frekuensi 6 murid atau 23,07%, kategori sedang dengan frekuensi 7 murid atau 26,92%, dan kategori tinggi dengan frekuensi 4 murid atau 15,38% serta kategori sangat tinggi dengan frekuensi 0 murid atau 0%.

Tabel 4.2 Deskripsi Ketuntasan Kemampuan Berhitung Murid Kelas IB SD Inpres Paku Kabupaten Gowa Sebelum perlakuan

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0≤ x < 70 70≤ x ≤ 100

Tidak Tuntas Tuntas

15 11

57,69%

42,31%

(Sumber : Lampiran 4)

Apabila tabel 4.3 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar murid yang ditentukan oleh skolah yaitu 70 maka yang tidak tuntas ada 15 murid atau 57,69 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa penjumlahan dan pengurangan menggunakan media Stick Angka Murid kelas I SD Inpres Paku belum memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang tuntas hanya 11 orang atau 42,31% ≥ 75%.

2). Deskripsi Hasil Posttest Murid

Deskripsi hasil posttest murid setelah diberikan perlakuan dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase skor yang ditunjukkan pada tabel berikut:

(46)

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Persentase Skor Hasil Posttest Murid No Skor Kategori Frekuensi Persentase (%)

1. 0 – 54 Sangat Rendah 0 0%

2. 54 – 69 Rendah 0 0%

3. 69 – 79 Sedang 4 15,4%

4. 79 – 89 Tinggi 9 34,6%

5. 89 – 100 Sangat tinggi 13 50%

Jumlah 26 100%

(Sumber : Lampiran 4)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat digambarkan bahwa dari 26 murid pada pretest pada umumnya memiliki tingkat hasil belajar dalam kategori sangat rendah dan rendah dengan frekuensi 0 murid atau 0%, kategori sedang dengan frekuensi 4 murid atau 15,38%, kategori tinggi dengan frekuensi 9 murid atau 34,62%, dan kategori sangat tinggi dengan frekuensi 13 murid atau 50%.

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Kemampuan Berhitung Murid Kelas IB SD Inpres Paku Kabupaten Gowa Setelah perlakuan

Skor Kategori Frekuensi Persentase

0≤ x < 70 70≤ x ≤ 100

Tidak Tuntas Tuntas

0 26

0%

100%

(Sumber : Lampiran 4)

Apabila tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar murid yang ditentukan oleh oleh sekolah yaitu 70 maka yang tuntas ada 26 murid atau 100 %, sehingga dapat disimpulkan bahwa penjumlahan dan pengurangan menggunakan media Stick Angka pada murid kelas IB SD Inpres Paku Kabupaten Gowa telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar secara klasikal karena murid yang tuntas adalah 26 murid atau 100% ≥ 75%.

(47)

b. Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Murid dalam mengikuti Pembelajaran

Hasil pengamatan aktivitas murid dengan menggunakan media pembelajaran Stick Angka selama tiga kali pertemuan dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:

Tabel 4.5 Persentase Aktivitas murid yang Belajar dengan Menggunakan Media Pembelajaran Stick Angka

N o

Aktivitas Yang Diamati

Pertemuan

Aktivitas Positif Aktivitas Negatif I II III IV V ∑ % I II III IV V ∑ % 1

Kehadiran murid pada saat proses pembelajaran

P R E T E S T

25 24 26

P O S T T E S T

25 96%

P R E T E S T

1 2 0

P O S T T E S T

1 3

2

Murid yang memperhatikan penjelasan guru

21 22 22 21 83% 5 4 4 4 16%

3

Murid yang

menjawab pertanyaan guru baik lisan maupun tulisan

22 22 24 22 87% 4 4 2 3 12%

4

Murid yang bertanya pada saat proses pembelajaran berlangsung

18 20 26 21 82% 8 6 0 4 17%

5

Murid yang mengajukan diri mengerjakan soal dipapan tulis

20 24 26 23 89% 6 2 4 2 10%

6

Murid yang mengerjakan Tugas/LKS

25 24 26 25 96% 1 2 0 1 3%

7

Murid yang mampu menyimpulkan materi pembelajaran pada akhir pembelajaran

15 20 22 19 73% 11 6 4 7 26%

8 .

Murid yang tidak memperhatikan pada saat guru

menjelaskan materi

18 20 21 19 75% 8 6 5 6 24%

Rata- Rata Persentase 85

% Rata-Rata Persentase 15%

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa aktivitas murid selama 3 kali pertemuan menunjukkan persentase aktivitas positif murid dengan menggunakan media pembelajaran Stick Angka 85% dan persentase aktivitas

(48)

negatif murid adalah 15%. Sehingga aktivitas murid dengan menggunakan media Stick Angka dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria aktivitas murid secara klasikal yaitu ≥ 75%.

2. Hasil Analisis Statistik Inferensial

Sesuai dengan hipotesis penelitian yaitu “Stick Angka memiliki pengaruh terhadap kemampuan berhitung Murid kelas I SD Inpres Paku”, maka teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut adalah teknik inferensial dengan menggunakan uji-t. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh terhadap sampel yang diteliti. Namun sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apa skor rata-rata hasil belajar murid (Pretest-Posttest) berdistribusi normal. Kriteria pengujiannya adalah:

Jika Pvalue ≥ α = 0,05 maka distribusinya adalah normal Jika Pvalue < α = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.

Dengan menggunakan bantuan program computer dengan program Statistical Poduct and Service Solution (SPSS) versi 21 dengan uji One Sample Kolmogrov-smirnov. Hasil analisis skor rata-rata untuk pretest menunjukkan nilai Pvalue > α yaitu 0,200 > 0,05 skor rata-rata untuk posttest menunjukkan nilai Pvalue >

α yaitu 0,136 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan skor pretest dengan skor posttest berdistribusi normal.

(49)

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dianalisis dengan menggunkan Uji-t untuk mengetahui apakah media Stick Angka berpengaruh terhadap kemampuan berhitung murid kelas I SD Inpres Paku Kabupaten Gowa. Dengan hasil bantuan program computer dengan program Statistical Poduct and Service Solution (SPSS) versi 21 dengan uji paired sampel t test sebagai berikut:

Tabel 4.6 Uji Paired Sampel T Test

Paired Differences T df Sig.

(2- tailed) Mean Std.

Deviat ion

Std.

Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper Pair

1

Hasil Nilai Posttest - Hasil Nilai Pretest

26.346 10.350 2.030 22.166 30.526 12.980 25 .000

Berdasarkan hasil Statistical Poduct and Service Solution (SPSS) versi 21 dengan uji paired sampel t test taraf signifikan 0,05 atau 5 % dengan two tailed dengan mendapatkan nilai t Hitung sebesar 12,980 .

Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan tabel distribusi t dengan taraf signifikan a = 0.05 atau 5% dan df =N - k =26-1 =25 maka diperoleh t 0,05 = 2,059 Setelah diperoleh t Hitung 12,980 dan t tabel 2,059 maka diperoleh tHitung >tTabel

atau 12,980 > 2,059. Berdasarkan hasil dari t Hitung dan t Tabel, dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima berarti terdapat pengaruh media stick angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 sd inpres paku kabupaten gowa.

(50)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji normalitas kolmogorov smirnov pada pretest nilai sig 0,200 > 0,05 sehingga pretest berdistribusi normal, sedangkan uji normalitas kolmogorov smirnov pada posttest nilai sig 0,136 > 0,05 sehingga posttest berdistribusi normal.

Dari hasil analisis data hasil belajar matematika pada murid dengan pembelajaran yang menerapkan media Stick Angka dan pada murid dengan pembelajaran yang menerapkan media konvensional (Pretest) pada materi penjumlahan dan pengurangan, diketahui bahwa terjadi peningkatan kemampuan berhitung dengan menerapkan media Stick angka. Hal ini dapat dilihat pada rata- rata nilai pretest= 60,38 dan rata-rata nilai posttest= 86,73.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil belajar matematika murid pretest dengan penerapan media konvensional berada pada kategori sangat rendah dengan frekuensi murid atau 34,61%, kategori rendah dengan frekuensi 6 murid atau 23,07%, kategori sedang dengan frekuensi 7 murid atau 26,92%, dan kategori tinggi dengan frekuensi 4 murid atau 15,38% serta kategori sangat tinggi dengan frekuensi 0 murid atau 0%, dan skor ratas-rata sebesar47,69.

Sementara itu hasil belajar posttest murid dengan pembelajaran menggunakan media Stick Angka dalam kategori sangat rendah dengan frekuensi 0 murid atau 0%, kategori rendah dengan frekuensi murid atau 0%, kategori sedang dengan frekuensi 4 atau 15,38%, dan kategori tinggi dengan frekuensi 9 murid atau 34,62%, kategori sangat tinggi dengan frekuensi 13 atau 50% dan skor rata-rata sebesar 86,73.

(51)

Selain itu hasil analisis dengan menggunakan statistik inferensial menunjukkan bahwa t hitung ≥ t tabel, yaitu 12,980≥ 2,059 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima berarti terdapat pengaruh media stick angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD inpres paku kabupaten gowa.

Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada SD Inpres Paku, yaitu murid dikatakan tuntas belajarnya jika hasil belajarnya telah mencapai 70. Dalam pembelajaran dengan menggunakan media konvensional yang mencapai ketuntasan hanya 11 orang dari jumlah murid sebanyak 26 orang. Sedangkan dalam pembelajaran menggunakan media Stick Angka yang mencapai ketuntasan sebanyak 26 orang. Sehingga dapat dihasilkan bahwa kemampuan berhitung murid kelas I SD Inpres Paku dalam pembelajaran yang menerapkan media Stick Angka pada materi penjumlahan dan pengurangan sudah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar.

Keberhasilan yang dicapai tercipta karena antusias dan semangat murid selama proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan pembelajaran dengan media Stick Angka merupakan sesuatu yang unik dan baru bagi murid sehingga mampu menarik perhatian serta meningkatkan rasa antusias murid untuk lebih memperhatikan penjelasan dan pelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga hal tersebut tentu akan sangat membantu guru untuk mengajarkan materi dan memberi pemahaman kepada murid sehingga materi pelajaran akan lebih mudah dipahami.

Hasil pengamatan aktivitas murid dalam berhitung menggunakan media pembelajaran Stick Angka pada murid kelas I SD Inpres Paku menunjukkan bahwa keaktifan murid dalam pembelajaran semakin baik, dan aktif karena sesuai dengan

(52)

indikator aktivas murid bahawa aktivitas murid dikatakan berhasil/efektif jika sekurang- kurangnya 75% murid terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Sedangkan hasil analisis data observasi aktivitas murid menunjukkan rata-rata persentase frekuensi aktivitas murid dengan menggunakan media pembelajaran Stick Angka yaitu 85% dari aktivitas murid yang meningkat setiap pertemuan.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media stick angka terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1SD Inpres Paku Kabupaten Gowa. Murid setelah perlakuan dengan menggunakan media stick angka pada materi penjumlahan dan pengurangan memperoleh hasil yang lebih tinggi, sehingga dapat dikatakan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan media stick angka memberikan kesempatan kepada murid untuk menuangkan ide, menarik perhatian murid, aktif mengikuti proses pembelajaran serta dapat dijadikan sebagai sumber belajar baik dalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

(53)

39

Berdasarkan pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Penggunaan media Stick Angka dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan berpengaruh terhadap kemampuan berhitung murid kelas 1 SD Inpres Paku Kabupaten Gowa. Keadaan ini dapat dilihat dari hasil tes yang menunjukkan bahwa posttest yang diberi perlakuan melalui media Stick Angka mendapatkan nilai rata-rata lebih tinggi yaitu 86,73 dibandingkan dengan pretest yang tidak menerima perlakuan melalui media pembelajaran Stick Angka yaitu 60,38.

2. Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 12,980 .dengan frekuensi (db) sebesar 26 pada taraf signifikan ∝ = 0,05 diperoleh ttabel = 2,059. Maka berdasarkan pengujian tersebut penggunaan media Stick Angka berpengaruh jika diterapkan pada proses pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pada kelas 1 SD Inpres Paku Kabupaten Gowa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengenai Pengaruh Penggunaan Media Stick Angka Terhadap kemampuan berhitung murid Kelas 1 SD Inpres Paku Kabupaten Gowa maka penulis mengemukakan beberapa saran:

1. Kepada Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan pendidikan di sekolah, kiranya memberikan dorongan serta fasilitas kepada guru untu mengembangkan

(54)

media pembelajaran yang inovatif dan variatif dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.

2. Kepada para pendidik terkhusus kepada guru SD Inpres Paku pada pembelajaran berhtung hendaknya menggunakan sistem pengajaran dengan bantuan media Stick Angka dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan. Penguasaan materi penjumlahan dan pengurangan dan teknik penguasaan media juga harus ditingkatkan. Selain itu, penggunaan media pembelajaran hendaknya kreatif agar murid tidak merasa bosan.

3. Kepada peneliti, diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan media Stick Angka pada materi penjumlahan dan pengurangan agar murid yang kurang paham pada pembelajaran berhitung dapat memahami materi yang sedang diajarkan.

Gambar

Gambar                                               Judul                                            Halaman  2.1  Stick Angka .........................................................................................
Gambar 2.1 media stick angka  b.  Manfaat media stick angka
Gambar 2.2 Kerangka Pikir  C.  HIPOTESIS
Tabel 3.1 One-Group Pretest-Post test design.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ARMAYANTI NIM : 10540 9140 14 Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan