• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe peer

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe peer"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PEER LESSONS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

KELAS VIII SMP NEGERI 1 V KOTO KAMPUNG DALAM KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Dirza Tahta Permana*, Delsi K.**, Anny Sovia**

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan matematika

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Abstrak

The background of this research is students understanding of mathematical concepts that still low and the students have not braved to ask to their teacher, they are only ask to their friends. The purose of this research is to find is there is influence active learning strategy type peer lessons toward comprehension mathemathic consep of the student. Kind of this research is pra-experiment research with research design are pre-test and post-test group. Population of this research is the student in eighth class of SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Teqhnique of collecting sampel is random sampling in 4 Class. Instrument data collecting is test. Technique analysis of data by using uji t’two side based on hypothesis = 13,75more than

2= 2,07 because > 2, so hypothesis of this research are accepted. In conclusion there is significance effect toward active learning strategy type peer lessons toward comprehension mathemathic consep of the students with the average 95%.

Key word: Peer Lessons , understanding of mathematical concepts PENDAHULUAN

Matematika merupakan mata pelajaran yang wajib diajukan di sekolah dasar sampai perguruan tinggi. mengingat begitu penting peranan matematika sepatutnya diberikan perhatian lebih terhadap pembelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan. Perhatian lebih tersebut diberikan pemerintah melalui penyempurnaan kurikulum seperti kurikulum 2013.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VII4 SMP Negeri 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman ada beberapa faktor yang menyebabkan pemahaman konsep siswa rendah seperti siswa tidak berani bertanya pada guru serta mengutarakan pendapat kebanyakan siswa hanya berani bertanya kepada teman.

Ketika guru memberikan latihan

(2)

siswa mengerjakan latihan dengan cara berdiskusi dengan temannya bahkan lebih banyak mencontoh pekerjaan temannya disebabkan karena pemahaman konsep siswa yang masih rendah.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan dan meningkatkan pemahaman konsep siswa adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran tipe peer lessons. Menurut Zaini (2007: 64)

“strategi ini baik digunakan untuk menggairahkan kemauan siswa/

mahasiswa untuk mengajarkan materi kepada temannya” dan menurut Silberman (2009: 173) “ini

adalah strategi yang

mengembangkan peer teaching dalam kelas yang menempatkan seluruh tanggung jawab untuk mengajar para peserta didik sebagai anggota kelas”. Sehingga strategi ini sangat baik digunakan untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab, bekerja sama antara siswa, maupun bekerja secara aktif dan menumbuhkan minat dalam belajar matematika. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe peer lessons dapat meningkatkan pemahaman

konsep matematis siswa karena dengan mengairahkan kemauan siswa untuk mengajarkan materi kepada siswa yang lain siswa menjadi lebih aktif dan menambah minat belajar siswa.

Penelitian bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Peer Lessons terhadap pemahaman konsep matematis siswa.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen dengan rancangan penelitian pre-test and post-test group. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman pada bulan Agustus hingga September tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman. Teknik pengambilan sampel adalah secara acak yaitu kelas VIII4sebagai kelas eksperimen.

Prosedur penelitian ini dibagi atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.

Pada tahap pelaksanaan guru

(3)

membuka pelajaran dengan berdoa, guru mengabsen siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, guru mengulang materi pada pertemuan sebelumnya, guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, guru menginformasikan kepada siswa tentang langkah- langkah strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan, guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri atas empat atau lima siswa dan guru memberi motivasi kepada siswa. Dalam proses pembelajaran siswa mendiskusikan materi yang diperoleh melalui loting dan mendiskusikan materi beserta tugas yang diberikan oleh guru bersama kelompoknya. Apabila menemukan kesulitan dalam kelompok siswa boleh bertanya kepada guru. Pada saat diskusi selesai setiap anggota kelompok mengambil loting untuk menentukan siswa yang memperesentasikan hasil diskusi kelompok. Setelah mempresentasikan hasil diskusi siswa yang tampil meminta untuk kelompok lain bertanya sekiranya masih ada yang belum dipahami.

Pada tahap selanjutnya kelompok

yang tampil memberikan soal kuis kepada kelompok lain. Kelompok yang bisa menjawab soal kuis dengan cepat mempresentasikan hasil jawaban yang diperoleh.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pemahaman konsep yang berbentuk essai dan menggunakan pedoman penskoran yang berpedoman pada Iryanti (2004: 13), yaitu rubrik holistik skala 4. Materi yang diujikan adalah operasi aljabar dengan 5 butir soal.

Setelah itu, untuk mendapatkan instrumen yang dapat dipercaya, maka sebelum diberikan perlakuan kelas eksperimen diberikan soal pre- test yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang akan diajarkan telah diketahui oleh siswa dan setelah diberikan perlakuan siswa diberikan soal post-test yang bertujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang penting telah dikuasai dengan baik oleh siswa. Teknik analisis data hasil penelitian yang dilakukan adalah t-test, pengujian berpedoman pada Arikunto (2010:

125).

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN Data mengenai pemahaman konsep matematis siswa dilihat dari hasil pre-test pemahaman konsep matematis siswa sebelum diberikan perlakuan dan hasil post-test pemahaman konsep matematis siswa setelah diberikan perlakuan.

Perlakuan yang diberikan adalah penerapan strategi pembelajaran aktif tipe peer lessons.

Tabel 1. Hasil Tes Pemahaman konsep Matematis Siswa

Jenis Tes ( ) ( ) ( )

Pre-Test 28,7 48 11

Post-Test 62,9 84 33

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kelas sampel terlihat bahwa rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada saat post-test lebih tinggi dari pada rata-rata pemahaman konsep matematis siswa pada saat pre-test. Skor tertinggi siswa pada saat post-test lebih tinggi dari pada skor tertinggi siswa pada saat pre-test. Skor terendah siswa pada saat post-test lebih tinggi dari pada skor terendah siswa pada saat pre-test.

Untuk mengetahui hipotesis ini diterima atau ditolak maka dibandingkan skor pemahaman konsep matematis siswa setelah

diberi pre-test dengan skor pemahaman konsep matematis siswa setelah diberi post-test dengan menggunakan uji t dua arah. Hasil uji hipotesis pada taraf nyata  adalah 0,05 diperoleh harga bahwa = 13,747682 dan

2= 2,069. dari hasil tersebut terlihat bahwa

> 2, sehingga tolak dan terima 1. Maka didapat kesimpulan bahwa ada pengaruh strategi pembelajaran aktif tipe peer Lessons terhadap pemahaman konsep.

Strategi pembelajaran aktif tipe peer lessons memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa bekerja sama antara siswa dan mampu mengeluarkan ide, saling berbagi pengetahuan dan menumbuhkan percaya diri siswa melalui diskusi maupun presentasi. Hasil tes pemahaman konsep matematis siswa pada kelas sampel dapat dilihat pada indikator pemahaman konsep. Salah satunya adalah indikator menyatakan ulang sebuah konsep terdapat pada soal nomor 1, 3 dan 4. Salah satu contoh soal menyatakan ulang sebuah konsep yang terdapat pada nomor 3 yaitu Pak Herman

(5)

mempunyai kebun jeruk berbentuk persegi dan Pak Adris mempunyai kebun anggur berbentuk persegi panjang. Ukuran panjang kebun anggur Pak Adris 15 meter lebihnya dari panjang sisi kebun jeruk Pak Herman. Sedangkan lebarnya 6 meter lebih dari panjang sisi kebun jeruk Pak Herman tentukan luas kebun anggur Pak Adris.

Gambar 1. Jawaban hasil Pre-test Indikator menyatakan ulang sebuah konsep

Gambar 1 terlihat bahwa siswa belum menguasai indikator menyatakan ulang sebuah konsep.

Siswa tersebut hanya dapat menyatakan rumus dari persegi panjang yaitu panjang dikali lebar, tapi tidak mengetahui berapa nilai dari panjang dan lebar dari soal yang diberikan.

Gambar 2. Jawaban hasil post-test Indikator menyatakan ulang sebuah konsep

Berdarkan Gambar 2 siswa kelas eksperimen telah mampu untuk menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar yaitu mampu menyatakan ulang sebuah konsep dari mencari luas kebun pak adris yang berbentuk persegi panjang dengan panjang kebun Pak Adris 15 cm lebihnya dari panjang sisi kebun Pak Herman sedangkan lebar kebun Pak Adris 6 cm lebihnya dari lebar sisi kebun Pak Herman. Dari Gambar 3 dan Gambar 4 bisa kita bandingkan hasil sebelum perlakuan dan hasil setelah diberikan perlakuan pada siswa yang sama. Terlihat bahwa setelah diberikan perlakuan siswa sudah mulai bisa menyatakan ulang sebuah konsep dari soal yang diberikan.

Salah satu contoh kuis yang dibuat siswa pada pertemuan pertama mengenai mengenal bentuk aljabar dan memahami perkalian dan pengurangan bentuk aljabar terlihat pada Gambar 3 dan Gambar 4 .

(6)

Gambar 3. Soal kuis siswa mengenai mengenal dan penjumlahan bentuk alajabar

Gambar 4. Soal kuis siswa mengenai mengenal dan pengurangan bentuk aljabar.

Gambar 3 dan Gambar 4 merupakan soal kuis yang dibuat siswa presentasi yang akan diberikan kepada kelompok lain untuk dijawab dan di presentasikan hasil jawaban untuk dikoreksi bersama. Pada Gambar 3 terlihat bahwa siswa memberikan soal kuis mengenai mengenal bentuk aljabar dan penjumlahan bentuk aljabar sedangkan pada Gambar 4 terlihat bahwa siswa memberikan soal kuis mengenai mengenal bentuk aljabar dan pengurangan bentuk aljabar.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penerapan strategi

pembelajaran aktif tipe Peer Lessons terhadap pemahaman konsep matematis siswa.

Saran kepada yang akan meneliti selanjutnya, agar dapat mengatur waktu sebaik mungkin dan mampu menguasai penguasaan kelas karena dalam strategi pembelajaran aktif tipe peer lessons siswa akan menjadi aktif sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk

Kerja. Yogyakarta:

Depdiknas.

Alwahyuni, Ramadatul. (2011).

Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Peer Lesson Disertai Peta Pikiran Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Padang : STKIP”.

Silberman, Mel. (2009). Active Learning 101 Cara Belajar Aktif. Jakarta: Pustakaan Insani Madani.

Zaini, Hisyam. (2007). Strategi Pembelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Referensi

Dokumen terkait

Karena maka tolak dan terima Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe berbagi

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI.IPA SMAN 2 SOLOK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Desi Hazumi*,

Pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dilihat dari hasil tes akhir belajar matematika siswa setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe Everyone is

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DI KELAS VIII SMPN 3 KOTO XI TARUSAN Rita Fauziah *, Mulia

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Practice Rehearsal Pairs lebih baik dari pada

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Starts With a Question LSQ lebih baik dari pada pemahaman

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question and Getting

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematika siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Index Card Match lebih baik dari pada pemahaman konsep