• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan kurikulum PAI-Muhammad.pdf

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan kurikulum PAI-Muhammad.pdf"

Copied!
233
0
0

Teks penuh

KONSEP DASAR KURIKULUM

Pengertian Kurikulum

Bagi siswa, kurikulum dapat diartikan sebagai tugas mengajar, latihan, atau isi buku pelajaran yang wajib dibaca, dihafal, atau dipelajari. Bagi guru, kurikulum dikaitkan dengan dokumen yang memuat informasi atau pedoman tentang pembelajaran mata pelajaran yang akan diajarkan, metode dan teknik mengajar, penilaian, atau buku teks yang akan mereka ajarkan. Bagi guru, kurikulum dikaitkan dengan dokumen yang memuat informasi atau pedoman tentang metode pengajaran yang akan diajarkan, metode dan teknik pengajaran, atau buku teks yang akan diajarkan.

Jenis-Jenis Kurikulum

Oleh karena itu, keputusan guru terhadap kurikulum yang akan diajarkan merupakan produk dari interaksi beberapa variabel yang ada. Kurikulum jenis ini merupakan kurikulum yang sangat mendasar, yaitu apa yang sesungguhnya dipelajari oleh siswa. Kurikulum inilah yang dipahami, dipelajari dan diingat oleh siswa, baik dari kurikulum yang diinginkan maupun dari hidden kurikulum.

Tingkat Operasionalisasi Kurikulum

Dalam praktiknya, kurikulum yang direkomendasikan, kurikulum tertulis, kurikulum yang didukung, kurikulum yang diajarkan, kurikulum yang diuji, kurikulum yang dipelajari, dan kurikulum tersembunyi dapat muncul di kelas pendidikan agama Islam.

Fungsi Kurikulum

Prinsip dasar pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam adalah (a) Alquran dan Sunnah (b) falsafah dan tujuan pendidikan (c) masyarakat (d) budaya atau sosial budaya (e) psikologi pembelajaran dan tumbuh kembang siswa, dan (g) bidang studi. Mata pelajaran pendidikan agama Islam di MTs kurikulum 1975 meliputi: Al-Qur'an-Hadits, Aqidah-Akhlak, Syari'ah dan sejarah Islam.

KOMPONEN KURIKULUM

Tujuan

Jika tidak, sangat mungkin segala sesuatu yang diajarkan tidak sesuai dengan yang diharapkan dan direncanakan sesuai dengan perkembangan kurikulum saat ini. Tetapi karena tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan tenaga kerja merupakan hasil atau produk dari kurikulum yang mereka terapkan. Oleh karena itu, lembaga pengguna lulusan perlu mengetahui kurikulum yang diadopsi oleh calon tenaga kerja di lembaga pendidikan tempat mereka lulus.

Konten/Isi

Penetapan isi/isi kurikulum didasarkan pada beberapa hal, dasar utamanya adalah tujuan, baik yang bersifat umum (tujuan kelembagaan; tujuan kurikuler) maupun yang bersifat khusus, seperti tujuan pembelajaran. Secara umum para ahli kurikulum sepakat bahwa isi kurikulum terdiri dari pengetahuan (fakta, pernyataan, prinsip dan definisi), keterampilan dan proses (membaca, menulis, matematika, menari, berpikir kritis dan pengambilan keputusan, komunikasi), nilai (percaya baik dan buruk, benar dan salah, indah dan jelek). Ada empat jenis urutan isi kurikulum, yaitu; sederhana ke kompleks (dari yang sederhana ke yang sulit), pembelajaran bersyarat (urutan pengetahuan yang sistematis), keseluruhan ke bagian (umum ke khusus), dan kronologis.

Proses Belajar Mengajar/Organisasi Kurikulum

Ruang lingkup berdasarkan mata pelajaran individu sangat umum di setiap kurikulum sekolah. Topik-topik tertentu dipilih berdasarkan asumsi bahwa topik-topik tersebut berguna dan relevan untuk dipelajari siswa. Seperti mengintegrasikan matematika dengan sains dalam ilmu alam (IPA) atau ilmu sosial (IPS) sebagai kombinasi mata pelajaran yang berbeda dalam ilmu sosial.

Evaluasi Kurikulum

PENDEKATAN DALAM PENGEMBANGAN

Pendekatan yang Berorientasi pada Bahan

Pertanyaan pertama yang muncul sehubungan dengan pendekatan berorientasi materi adalah 'materi apa yang akan dipelajari siswa?' Oleh karena itu, pengembangan kurikulum yang akan digunakan di kelas mengacu pada materi pelajaran. Keunggulan pendekatan berorientasi materi adalah bahan ajar lebih fleksibel dan bebas dalam penyusunannya, karena tidak ada peraturan baku untuk menentukan materi mana yang cocok untuk tujuan tersebut.

Pendekatan yang Berorientasi pada Tujuan

Pendekatan Sistem

Adanya tujuan yang ingin dicapai oleh suatu sistem memerlukan pelaksanaan berbagai fungsi yang diperlukan untuk mendukung upaya pencapaian tujuan tersebut. Pada dasarnya, desain sistem adalah pola pikir kita dalam menganalisis suatu sistem untuk menghasilkan sistem yang baru. Perancangan sistem adalah pola pikir kita dalam menganalisis suatu sistem untuk menghasilkan sistem yang baru.

Al-Qur’an dan Sunnah

Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, Rasul-Nya dan pemimpin-pemimpin di antara kamu). Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Selain itu, terdapat beberapa firman Allah dalam al-Quran yang sama maksudnya dengan ayat di atas, seperti QS.

Al-Qur’an sebagai wahyu dari Allah SWT meletakkan pendidikan sebagai aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Artinya: Ini (Al-Qur'an) adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia dan supaya Dia mengingatkan mereka dan supaya mereka mengetahui bahwa Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan supaya orang-orang yang berakal itu belajar. Artinya: Dan dalam qishash ini (jaminan hidup) terdapat kehidupan bagi kamu, hai orang-orang yang berakal, agar kamu bertakwa.

Objek penyelidikan yang menonjol menurut al-Quran adalah diri kita sendiri dan kemudian gejala alam semesta. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pengajaran bagi mereka yang berakal. Kesemua ayat al-Quran mengandungi dimensi penuh kehidupan manusia, baik di dunia mahupun di akhirat, sebagai individu mahupun sebagai masyarakat.

Beliau bermuhasabah, melaksanakan ajaran al-Quran, justeru beliau menjadi contoh ikutan.

Falsafah dan Tujuan Pendidikan

Artinya: Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling, sesungguhnya kewajiban Rasul kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.

Kemasyarakatan

Kebudayaan

Kurikulum disusun tidak hanya berdasarkan nilai-nilai, adat istiadat dan aspirasi masyarakat, tetapi harus berdasarkan semua dimensi budaya. Karena kondisi sosial budaya selalu berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan masyarakat, maka kurikulum harus disusun dengan memperhatikan unsur keluwesan dan sifat dinamis, sehingga kurikulum selalu memuat relevansi yang sesuai dengan masyarakat. Konsekuensi logis dari hal ini adalah kurikulum harus diubah dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan perubahan sosial budaya yang ada pada saat itu.

Psikologi Belajar, Pertumbuhan, dan Perkembangan

Dalam psikologi belajar dikenal beberapa aliran yang masing-masing mempunyai konsep belajar. Dalam konteks ini, kebutuhan, motivasi pribadi, hubungan sosial dan emosi termasuk dalam model pengembangan. Kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan dan memperhatikan tingkat pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan peserta didik.

Kurikulum harus sesuai agar dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang secara seimbang, serasi, dan menyeluruh, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penyusunan kurikulum harus didasarkan pada kebutuhan yang dialami oleh para siswa tersebut. Keberhasilan menyelesaikan suatu tugas perkembangan merupakan titik tolak keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, tugas-tugas yang muncul pada setiap tingkat perkembangan siswa perlu mendapat perhatian dalam penyusunan kurikulum, terutama dalam menentukan isi kurikulum. Minat juga merupakan faktor yang sangat penting bagi keberhasilan belajar seseorang, maka faktor minat itu tepat. Minat di kalangan siswa sangat bervariasi baik dari segi usia, jenis kelamin, jenjang, maupun jenis sekolah dan lingkungan, sehingga kurikulum harus menyediakan program yang memberikan peluang bagi berkembangnya minat yang beragam tersebut.

Isi Bidang Studi

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN

Konsep Pengembangan Kurikulum

Pengembangan kurikulum juga melibatkan banyak faktor, melihat masalah yang berkaitan dengan kurikulum, siapa yang terlibat, bagaimana prosesnya, apa tujuannya dan siapa yang dituju oleh kurikulum tersebut. Sehingga pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu proses yang menghubungkan satu komponen kurikulum dengan komponen kurikulum lainnya untuk sampai pada kurikulum yang lebih baik (Subandijah, 1993:36). Caswell (dalam Ansyar, 1989) berpendapat bahwa pengembangan kurikulum adalah alat untuk membantu guru dalam tugasnya mengajar/menyajikan materi, membangkitkan minat siswa dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Beane, Toepfer dan Allesi (dalam Kaber, 1989) mengatakan bahwa perencanaan atau pengembangan kurikulum adalah suatu proses di mana para peserta di berbagai tingkatan membuat keputusan tentang tujuan, bagaimana tujuan diwujudkan melalui pengajaran dan pembelajaran, dan apakah tujuan dan alat-alat itu tepat dan efektif. Siklus ini menunjukkan bahwa pengembangan kurikulum merupakan suatu konsep menyeluruh yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (Oliva, 1982). Miller dan Seller (dalam Ansyar, 1989) menambahkan unsur penting dalam pengembangan kurikulum, yaitu apa yang disebutnya orientasi.

Miller dan Seller mendeskripsikan orientasi dalam tujuh aspek, yaitu; perilaku, disiplin (subjek), masyarakat, perkembangan, kognitif, proses humanistik dan transpersonal.

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Jadi bukan tanggung jawab satu kelompok tertentu saja, tetapi berbagai kelompok yang terlibat seperti guru, pengurus, koordinator kurikulum, cendikiawan, pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, bahkan siswa pun bisa berperan. Kurikulum harus memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi berkembangnya kreativitas, rasa, karsa, dan karya peserta didik yang berkembang menjadi manusia yang bermental luhur dan berkeyakinan agama yang kuat, yang cerdas dan mampu berkembang, serta yang memiliki fisik yang sehat dan kuat. Kurikulum harus mempersiapkan individu siswa agar mampu berdiri sendiri dan mandiri dalam masyarakat sebagai insan Pancasila.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan keterampilannya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan minat peserta didik, serta tuntutan lingkungan. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni secara tepat.

Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya. Dalam hal ini, peserta didik harus mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas, serta memiliki kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana saling menerima dan menghormati peserta didik dan pendidik, akrab, terbuka dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberi kekuatan dan tenaga, di tengah membangun semangat dan prakarsa, dan di depan memberi contoh).

asas efektifitas; implikasinya: agar kegiatan kurikuler berusaha mencapai hasil (mencapai tujuan pendidikan) tanpa kegiatan yang mubazir.

Kerangka Dasar Pengembangan Kurikulum Pendidikan

Jangan sampai satu kegiatan kurikuler menghambat, bertentangan, atau mematikan kegiatan kurikuler lainnya. Asas objektivitas: implikasinya: untuk memastikan bahwa semua kegiatan kurikuler dilakukan sesuai dengan tatanan kebenaran ilmiah dengan mengesampingkan pengaruh emosional dan irasional. Perubahan juga melibatkan proses, orang yang terlibat, peran yang baru diadaptasi, fasilitas, nilai etika, dan tanggung jawab profesional.

Tujuan implementasi bukan hanya untuk melakukan sesuatu, tetapi untuk mengembangkan kapasitas sekolah, sistem sekolah, pengembangan individu untuk mengolah, berinovasi dan merevisi. Implementasi yang efektif sulit dilakukan karena implementasi berlangsung di lingkungan yang kompleks, sistem persekolahan, dan pola struktur yang telah dikembangkan sebelumnya. Implementasi adalah sebuah proses, bukan produk, dan melibatkan kolaborasi, berbagi pengalaman, dan rasa partisipasi.

Evaluasi adalah proses berkelanjutan di mana sejumlah data ditabulasikan dan dianalisis secara terus menerus untuk perbaikan kurikulum.

Model-Model Pengembangan Kurikulum

PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN KURIKULUM

Kurikulum 1947 (disebut Rentjana Pelajaran 1947)

Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952)

Kurikulum 1964 (Rentjana Pelajaran Terurai 1964)

Kurikulum 1968

Kurikulum 1975

Kurikulum 1984

Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999

Kurikulum 2004

  • Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis

Referensi

Dokumen terkait

- Mengajukan pertanyaan terkait dengan arti mufradat dan terjemah hadits tentang keutamaan belajar Al-Qur`an. - Mengajukan pertanyaan tentang isi kandungan hadis

Pelajaran Al-Qur`an Hadits adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam pada setiap madrasah yang dimaksudkan untuk memberikan motivasi, membimbing,

Hasil penelitian kurikulum mata pelajaran pendidikan agama islam: (1)Alokasi waktu mata pelajaran PAI, Fiqih, Qur`an Hadits, dan Aqidah Akhlak ditentukan sesuai dengan

Hipotesis tindakan penelitian ini a dalah “jika metode Quantum Teaching diterapkan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Al- Qur‟an Hadits materi hadits tentang

Langkah-langkah penerapan Metode Quantum Teaching pada mata pelajaran Al- Qur‟an Hadits materi hadits tentang ciri -ciri orang munafiq pada siswa kelas VB MI Al

Hasil penelitian menunjukkan: Penerapan metode hafalan pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits dalam meningkatkan hasil belajar siswa SDI Nurul Qur‟an Semarang di lihat

Mata pelajaran rumpun Pendidikan Agama Islam dalam penelitian adalah mata pelajaran yang berada dalam rumpunan agama Islam, antara lain: aqidah ahlak, al qur‟an hadits,

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan menghafal ayat-ayat al-Qur`an pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa di