Untuk itu peran guru dalam pendidikan agama Islam sangat penting dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa di SMP Islamiyah Ciputat Kota Tangerang Selatan. Bagaimana peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMP Islamiyah Ciputat Kota Tangerang Selatan.
PENDAHULUAN
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
- Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tinjaun Pustaka
- Sistematika Penelitian
Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa SMP Islamiyah Ciputat Kota Tangerang Selatan. Jawaban: Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kecerdasan spiritual peserta didik sangatlah penting.
KERANGKA TEORI
Pengertian Peranan Guru Pendidikan Agama Islam
15 Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Islami, (Bandung: PT Teen Rosdakarya, 2006), hal. Pendidikan agama Islam adalah “bimbingan kepada seseorang agar berkembang secara optimal sesuai dengan ajaran Islam.”18.
Syarat-Syarat Guru
Peningkatan kemampuan tersebut meliputi kemampuan memikul tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas di sekolah dan kemampuan yang diperlukan untuk mewujudkan tanggung jawab tersebut di luar sekolah.Kemampuan tersebut harus ditumbuhkan dalam diri individu guru sejak ia mengikuti pelatihan keguruan sampai ia/ dia menjawab. dia bekerja. Pola hidup, budaya, minat dan kebutuhan masyarakat perlu dipahami dengan baik, karena perkembangan sikap, minat dan aspirasi anak sangat dipengaruhi oleh masyarakat sekitar. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 8 menyatakan bahwa: “Guru harus mempunyai kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta mempunyai kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. ."28 .
Menurut Muri Yusuf, pendidik adalah: “Individu yang matang dan bertanggung jawab, sehat jasmani dan rohani. Hal utama yang diperlukan dari seorang pendidik adalah kemauan dan kesiapan menerima tanggung jawab sebagai seorang pendidik, agar proses pendidikan berjalan dengan baik. Selain itu, pendidik juga harus bersikap dewasa, jujur, sabar, sehat jasmani dan rohani, bermoral, ahli, terampil, berpikiran terbuka, adil, berwawasan luas dan kasih sayang.” 29.
Asep Mahfudz mengatakan, syarat yang harus dimiliki guru dalam pengembangan pendidikan yang berwawasan global adalah: “Kemampuan konseptual. Mengenai kompetensi guru, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi profesional, dan (4) ) kompetensi sosial.
Sifat-Sifat Guru
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT GURU AGAMA ISLAM DALAM PENINGKATAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL. Observasi difokuskan pada peran guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam mengembangkan kecerdasan spiritual siswa di SMA Ciputat Islamiyah Tangerang Selatan. Pendidikan agama Islam memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMA Ciputat Islamiyah Tangerang Selatan.
Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan pengaruh yang baik dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa Islam Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa SMA Ciputat Islamiyah. Berikut hasil wawancara peneliti dengan beberapa guru pendidikan agama Islam mengenai faktor pendukung dan penghambat peningkatan kecerdasan spiritual siswa.
Untuk meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMP Islamiyah Ciputat, guru menempatkan media sesuai dengan materi yang dibahas. Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa SD Ciputat Islamiyah Kota Tangerang Selatan.
Profesional Guru Pendidikan Agama Islam
Peran Guru Pendidikan Agama Islam
Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi lebih mendalam mengenai peran guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMP Ciputat Islamiyah Kota Tangerang Selatan. Dari hasil wawancara penulis dapat menyimpulkan bahwa kegiatan tersebut merupakan hal yang baik untuk melatih kebiasaan anak dalam meningkatkan kecerdasan spiritual. Dari hasil wawancara penulis dapat menyimpulkan bahwa guru telah memenuhi perannya sebagai mediator dan fasilitator yang merupakan sarana untuk meningkatkan kecerdasan spiritual siswa.
Dari hasil wawancara penulis dapat menyimpulkan bahwa diantara faktor pendukung terdapat juga faktor penghambat guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa yaitu pengaruh game online, gadget dan teman sebaya. Dari hasil wawancara penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor penghambat guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa adalah kurangnya sarana dan prasarana seperti ruang kelas dan musala. Oleh karena itu tugas dan tanggung jawab guru sangat berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan spiritual di SMP Islamiyah Ciputat Kota Tangsel.
“Untuk SMP Islamiyah juga membuka wadah khusus bagi anak-anak yang ingin membaca Al-Quran namun urung, sebagai kegiatan tambahan untuk meningkatkan kecerdasan spiritual.” Solusi apa yang harus dilakukan guru PAI untuk mengatasi faktor penghambat peningkatan kecerdasan spiritual siswa?
Tinjaun Tentang Kecerdasan Spiritual
- Pengertian Kecerdasan Spiritual
- Ciri-Ciri Kecerdasan Spiritual
- mengembangkan Kecerdasan Spiritual
- menumbuhkan Potensi Kecerdasan Anak
Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Pendidikan Agama
- Faktor Internal
- Faktor Eksternal
Dari hasil wawancara penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan metode keteladanan guru sudah memberikan contoh yang baik kepada siswa. Dari hasil wawancara tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa anak tertarik belajar untuk mengikuti proses pembelajaran, siswa sangat antusias dan aktif. Faktor pendukung dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa adalah kerjasama yang baik antara guru PAI dengan guru lainnya serta adanya media pendukung berupa proyektor yang dapat digunakan saat.
Dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa tentunya terdapat berbagai faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam meningkatkan kecerdasan spiritual di SMA Ciputat Islamiyah Kota Tangerang Selatan, baik dari siswa itu sendiri maupun dari pihak sekolah. Berdasarkan hasil penelitian tentang peran guru pendidikan agama Islam (PAI) dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa di SMP Islamiyah Ciputat Kota Tangsel, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa terlaksana dengan baik. Bagaimana pendapat anda tentang minat belajar PAI dan pemanfaatan/pengamalan ibadah siswa SMA Islamiyah Ciputat.
Kecerdasan spiritual siswa SMP Islamiyah cukup baik, hal ini terlihat dari kedisiplinan anak dalam mengikuti kegiatan keagamaan seperti salat berjamaah, tadarus al-Qur'an, salat dhuha dan kegiatan lomba islami lainnya seperti marawis. . Bagaimana pendapat ibu tentang minat anak dalam mempelajari mata pelajaran PAI dan penerapan/praktik ibadah siswa SMA Islamiyah Ciputat.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Metode Penelitian
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan (menggambarkan) dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, keyakinan, persepsi, pemikiran masyarakat secara individu maupun kelompok. Jika dilihat dari lokasi penelitian, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan yang berupaya melakukan penelitian secara langsung di lokasi dengan tujuan untuk memperoleh data yang akurat, menyeluruh, dan lebih lengkap. Sedangkan jika dilihat dari kemampuan atau kemungkinan penelitian dalam memberikan informasi atau penjelasan, maka penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif.
Sumber Data
Oleh karena itu, sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh guru pendidikan agama Islam di SMP Islamiyah Ciputat Kota Tangsel yang akan memberikan data valid terhadap subjek penelitian ini, yang dijadikan sebagai sumber data. Data primer merupakan data utama yang diambil langsung dari informan dengan menggunakan instrumen observasi. Informannya adalah 2 orang guru pendidikan agama Islam di SMA Ciputat Islamiyah Tangsel.
Data sekunder merupakan data pendukung yang bersumber dari dokumen dan hasil wawancara yang dilakukan untuk mendukung data primer penelitian ini.
Jenis Data
Jenis data berupa perkataan dan tindakan diperoleh peneliti melalui wawancara dan observasi dengan menggunakan alat perekam berupa telepon genggam dan kamera. Sedangkan peneliti memperoleh sumber tertulis dari buku sumber, data arsip SMA Ciputat Islamiyah yang berkaitan dengan penelitian skripsi.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi merupakan suatu metodologi untuk lebih memahami objek yang diselidiki secara langsung dengan cara mengamati objek yang diteliti. Pewawancara disebut pewawancara, sedangkan orang yang diwawancarai disebut orang yang diwawancarai. 9 Wawancara merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung. 10. Peneliti berperan aktif dalam mengajukan pertanyaan dan memancing pembicaraan mengenai permasalahan tertentu dengan sumber data atau informan untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang ada sehingga diperoleh data penelitian.
Nurwahdah, S.Ag selaku guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMA Islamiyah Ciputat Kota Tangsel. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumentasi adalah pengumpulan data melalui dokumen.11 Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi biasanya merupakan data sekunder, sedangkan data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner biasanya merupakan data primer atau data yang diperoleh langsung dari tangan pertama. Teknik pengumpulan data dokumenter diartikan sebagai upaya memperoleh data dan informasi berupa catatan tertulis atau gambar simpanan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Sebagian besar data yang tersedia berbentuk surat, laporan, resep, buku harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa, dan data tersimpan lainnya. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai daftar profil lembaga, nama guru, nama siswa, serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran PAI untuk meningkatkan kecerdasan spiritual siswa SMP Islamiyah Kota Tangsel agar berkembang.
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN
Sejarah Berdirinya SMP Islamiyah Ciputat Tangerang
Guru dan Tenaga Pendidikan
Jumlah Guru Mata Pelajaran
Jumlah Siswa
Keadaan Siswa Secara Khusus
Sarana dan Prasarana
Data Tenaga Pendidik dan pendidikan
Hasil Observasi
Hasil Penelitian
- Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam
- Kecerdasan Spiritual Peserta Didik
- Faktor Pendukung dan Penghambat Guru Pendidikan
Pembahasan
PENUTUP
Saran-saran
Apakah siswa tepat waktu dan disiplin dalam melaksanakan kegiatan, khususnya kegiatan yang berkaitan dengan kerohanian? Kegiatan ibadah kerohanian di SMA Islamiyah meliputi kegiatan tadarusan sebelum pelajaran dimulai dan pada hari jumat siswa membacakan surat yasin dan doanya. Mengingat visi dan misi SMP Islamiyah juga untuk menghasilkan manusia yang unggul dalam Iman, Ilmu dan Amal, maka hal ini juga menjadi salah satu faktor pendukung tercapainya tujuan SMP Islamiyah.
Jawaban: Minat belajar anak secara umum tidak hanya di SMP Islamiyah saja, tetapi mata pelajaran umum lainnya semakin hari semakin menurun. Jawaban : Kegiatan ibadah rohani di SMP Islamiyah meliputi kegiatan tadarusan sebelum pelajaran dimulai dan pada hari jumat siswa membaca surah yasin dan doa serta tadabbur alami. Jawaban: Faktor pendukung dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa adalah kerjasama yang baik antara guru PAI dengan guru lainnya serta adanya media pendukung berupa proyektor yang dapat digunakan saat menayangkan video Islami.