• Tidak ada hasil yang ditemukan

putusan 66 pid.b 2022 pn pti 20250715185916

N/A
N/A
Yayang Aprilia

Academic year: 2025

Membagikan "putusan 66 pid.b 2022 pn pti 20250715185916"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

P U T U S A N Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Pati yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

1. Nama lengkap : DWI SINTHYA binti SUMARLAN;

2. Tempat lahir : Pati

3. Umur/Tanggal lahir : 20 tahun/21 Januari 2002;

4. Jenis kelamin : Perempuan;

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Tempat tinggal : Desa Karaban RT 008 RW 005, Kecamatan Gabus, Kabupaten Pati;

7. Agama : Islam;

8. Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga;

Terdakwa ditangkap tanggal 23 Maret 2022;

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rutan oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 24 Maret 2022 sampai dengan tanggal 12 April 2022;

2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 13 Maret 2022 sampai dengan tanggal 22 Mei 2022;

4. Penuntut Umum sejak tanggal 18 Mei 2022 sampai dengan tanggal 6 Juni 2022;

5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 31 Mei 2022 sampai dengan tanggal 29 Juni 2022;

Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pati Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti tanggal 31 Mei 2022 tentang penunjukan Majelis Hakim;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti tanggal 31 Mei 2022 tentang penetapan hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi dan Terdakwa serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di persidangan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa DWI SINTHYA Bin SUMARLAN bersalah melakukan tindak pidana “telah melakukan penganiayaan” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP sebagaimana dalam surat dakwaan;

2. Menjatuhkan pidana penjara kepada terdakwa DWI SINTHYA Bin SUMARLAN selama 5 (lima) bulan dikurangi selama terdakwa ditahan dengan perintah tetap di tahan ;

3. Barang Bukti :

- 1 (satu) buah daster warna hijau motif batik dengan bercak darah.

Di Rampas untuk di musnahkan.

4. Menetapkan agar Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah);

Setelah mendengar permohonan Terdakwa yang pada pokoknya mohon keringanan hukuman;

Setelah mendengar tanggapan Penuntut Umum terhadap pembelaan Terdakwa yang pada pokoknya tetap dengan tuntutan pidananya;

Setelah mendengar Tanggapan Terdakwa terhadap tanggapan Penuntut Umum yang pada pokoknya tetap dengan permohonannya;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut:

Bahwa Terdakwa Dwi Sinthya Binti Sumarlan pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 kurang lebih pukul 10.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan Februari tahun 2022 bertempat di ruang tamu rumah orang tua Terdakwa Dwi Sinthya yang beralamat di Desa Karaban RT/08 RW/05 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Pati yang berwenang memeriksa dan mengadili perkaranya, telah melakukan penganiayaan, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa berawal pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 kurang lebih pukul 10.00 wib bertempat di ruang tamu rumah orang tua Terdakwa Dwi Sinthya yang beralamat di Desa Karaban RT/08 RW/05 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati, Terdakwa Dwi Sinthya mendengar suara saksi Wartini datang kerumah Terdakwa, kemudian saksi Wartini menjelaskan kedatangannya utntuk menagih hutang kepada orangtua Terdakwa. Kemudian Terdakwa keluar kamar untuk menemui saksi WARTINI dan dengan nada tinggi Terdakwa berkata kepada saksi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

Wartini dengan kata-kata ‘’MBAK UTANG PAK AKU PIRO?’’ yang dalam bahasa Indonesia ‘’MBAK HUTANGNYA BAPAKU BERAPA? Kemudian saksi Wartini menjawab dengan kata ‘’RONG JUTA MANGATUS MBAK’’ yang dalam bahasa Indonesia ‘’DUA JUTA LIMA RATUS MBAK’’. Kemudian Terdakwa berkata ‘’AKU KUAT NYAUR UTANG MBAK, KOK MBOK KANDAK KANDAKNO WONG’’

yang dalam bahasa Indonesai ‘’SAKSI KUAT BAYAR UTANG MBAK, KOK KAMU BILANG-BILANGKAN KE ORANG’’.

- Bahwa kemudian Terdakwa Dwi Sinthya menanyakan kepada saksi korban Wartini mengapa menjelak-jelekkan orang tuanya ke tetangga, di jawab oleh saksi Korban karena orang tua Terdakwa yang tidak membayar hutang tetapi malah membeli sepeda motor baru. Merasa sakit hati dan tidak terima terhadap saksi Wartini karena saksi pernah menjelak-jelekkan Terdakwa dan orang tuanya, kemudian Terdakwa dan saksi cekcok mulut dan Terdakwa mengajak saksi Wartini untuk berkelahi tetapi saksi Wartini tidak mau dan pergi dari rumah Terdakwa.

- Bahwa ketika saksi Wartini berdiri dari kursi, terdakwa menendang meja yang ada di depannya dan kemudian Terdakwa mendorong badan Saksi Wartini sampai terjatuh dalam keadaan duduk dikursi. Setelah itu saksi Wartini kembali berdiri dari kursi kemudian pada saat Terdakwa saling berdiri berhadapan dengan saksi, kemudian Terdakwa memukul saksi korban sebanyak 1 (satu) kali dengan menggunakan tangan kiri yang mengepal mengenai kening hingga berdarah.

- Bahwa akibat dari penganiayaan tersebut saksi Korban Wartini mengeluarkan darah sebagaimana hasil Visum Et Repertum No. 002 / VER / RSMB / III / 2022 tanggal 11 Maret 2022, yang dikeluarkan oleh RS. Mitra Bangsa Pati menerangkan hasil pemeriksaan, yaitu :

- Dahi :

1. Hematoma dengan diameter kurang lebih 5 cm, warna kemerahan,

2. Luka sobek dengan panjang kurang lebih 2 cm, jembatan jaringan (+), dasar luka jaringan lemak, perdarahan (+).

Kesimpulan :

Luka tersebut disebabkan oleh karena benturan benda tumpul.

Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP;

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum, Terdakwa telah mengerti dan tidak mengajukan keberatan;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan Saksi-saksi sebagai berikut:

1. WARTINI Binti SAGI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa, Terdakwa telah memukul saksi pada pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 sekitar pukul 08.30 WIB diruang tamu rumah Terdakwa di Desa Karaban RT 008 RW 005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati;

- Bahwa, kronologi kejadiannya pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 kurang lebih pukul 08.30 WIB saksi datang kerumah Terdakwa DWI SINTHYA Binti SUMARLAN yang beralamat di Desa Karaban RT/08 RW/05 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati untuk menagih hutang dan pada saat saksi sampai dirumah Terdakwa ada Terdakwa didalam rumah. Kemudian saksi masuk kedalam rumah tepatnya diruang tamu dan seketika itu Terdakwa dengan nada tinggi berkata kepada saksi dengan kata-kata ‘’MBAK UTANG PAK AKU PIRO?’’ yang dalam bahasa Indonesia ‘’MBAK HUTANGNYA BAPAKU BERAPA? Kemudian saksi menjawab dengan kata ‘’RONG JUTA MANGATUS MBAK’’ yang dalam bahasa Indonesia ‘’DUA JUTA LIMA RATUS MBAK’’. Kemudian Terdakwa berkata ‘’AKU KUAT NYAUR UTANG MBAK, KOK MBOK KANDAK KANDAKNO WONG’’ yang dalam bahasa Indonesai ‘’SAKSI KUAT BAYAR UTANG MBAK, KOK KAMU BILANG-BILANGKAN KE ORANG’’ sambil dirinya menggebrak meja. Setelah itu saksi bermaksud untuk pulang dan pada saat saksi berdiri dari kursi Terdakwa langsung menendang meja yang ada didepannya dan kemudian Terdakwa mendorong badan saksi sampai saya terjatuh dalam keadaan duduk di kursi. Kemudian saksi berusaha berdiri untuk pergi akan tetapi Terdakwa menyekik leher saksi menggunakan kedua tangannya selama kurang lebih 5 (lima) detik. Setelah itu KASMINAH yang sebelumnya berada didalam kamar keluar untuk melerai dengan cara menarik badan Terdakwa menjauh dari saksia. Setelah itu Terdakwa Kembali kearah saksi dan seketika langsung memukul sebanyak 1 kali dengan tangan kanan mengepal kearah kening saksi sehingga kening saksi mengeluarkan darah.

Setelah itu KASMINAH meminta saksi untuk pergi dari rumah tersebut.

Kemudian setelah saksi keluar rumah dalam keadaan muka penuh darah, saksi bertemu dengan tetangga yang mana mereka merasa kasihan terhadap saksi dan saksi disuruh untuk segera periksa ke dokter. Kemudian saksi mengajak saudara saksi memeriksakan diri ke RS Mitra Bangsa Pati yang selanjutnya saksi melaporkan peristiwa tersebut ke Kepolisian;

- Bahwa, Terdakwa memukul dengan menggunakan tangan kosong yang dikepal

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

dan memukul kening saksi sebanyak 1 kali;

- Bahwa, atas kejadian pemukulan tersebut akibatnya saksi mengalami luka lebam di kening saksi, kemudian dari luka lebam tersebut mengeluarkan banyak darah sehingga pada saat berobat luka saksi di jahit;

- Bahwa, kejadian tersebut diketahui oleh :

- Dasimin bin Rakiman semua beralamat di Desa Karaban RT004 RW004 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati

- Ngatini binti Sagi beralamat di Desa Karaban RT003 RW004 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati

- Bahwa, saksi datang kerumah Terdakwa, karena awalnya Terdakwa menyuruh orang (tetangga) supaya saksi datang kerumahnya, dan saksi tidak mau karena saksi takut sama ayahnya dan Terdakwa sendiri orangnya keras dan tetangga atau orang yang disuruh bilang saksi disuruh datang kerumah Terdakwa karena akan diberi uang;

- Bahwa, ayah terdakwa hutang kepada saksi sejumlah Rp2.500.000,00 (dua ribu lima ratus rupiah) sudah lama ada 5 (lima) tahun;

- Bahwa, selama ini utang saksi tidak pernah saksi tagih

- Bahwa, rumah saksi dan Terdakwa berdekatan, depan rumah dan samping;

- Bahwa, saat saksi datang Terdakwa emosi sambil memukul meja, berkata

“kamu bilang sama orang-orang…..”. saksi ditunjuk dengan tangan sampai rasanya seperti dilempar batu;

- Bahwa, karena saksi tidak suka kekerasan saksi mau pulang saja, tapi oleh Terdakwa dijawab “ndhak”, langsung mendorong saksi hingga jatuh terduduk di kursi, kemudian meja yang didepannya didorong sama kakinya, terus saya dicekik sampai saksi tidak bisa bernafas, kemudian memukul kening saksi hingga berdarah;

- Bahwa, yang menghentikan perbuatan adalah Terdakwa berhenti sendiri;

- Bahwa, Terdakwa sudah bersuami dan punya anak;

- Bahwa, Keluarga Terdakwa tidak pernah menghubungi minta maaf dan setelah Terdakwa ditangkap, terus keluarganya datang kerumah Bapak saksi, katanya mau minta maaf, sebelumnya belum pernah;

- Bahwa, saksi memaafkan asal Terdakwa mau mengganti biaya berobat saksi sampai sembuh;

- Bahwa, saksi mempunyai usaha kecil-kecilan dan setelah kejadian tidak bisa bekerja karena sakit;

- Bahwa, waktu itu saksi pakai daster baju hijau;

- Bahwa, atas keterangan saksi, Terdakwa menyatakan keterangan saksi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

WARTINI tidak benar, Terdakwa tidak pernah bilang mertua orang kaya, dan tidak ada mencekik, Terdakwa sudah mau minta maaf di Desa tapi saksi korban WARTINI Bin SAGI tidak mau;

- Bahwa, atas keberatan Terdakwa saksi memberikan tanggapan :

- Saksi berobat herbal habis Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah), setiap berobat Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), Rp800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah), Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) namun tidak ada kwitansinya;

- Saksi mau memaafkan bila Terdakwa bertanggung jawab dan mengganti rugi Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

2. NGATINI Binti SAGI, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa, telah terjadi pemukulan terhadap kakak saksi yaitu WARTINI Binti SAGI beralamat Desa Karaban RT 002 RW 004 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati;

- Bahwa, kejadiannya pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 sekitar pukul 08.30 wib diruang tamu rumah Terdakwa di Desa Karaban RT 008 RW 005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati;

- Bahwa, pelaku pemukulan tersebut diduga pelakunya adalah Terdakwa DWI SINTHYA Binti SUMARLAN;

- Bahwa, saksi tidak melihat secara langsung saat Terdakwa melakukan pemukulan, tetapi pada tanggal 10 Februari 2022 sekitar pukul 10.30 WIB saksi datang kerumah WARTINI Binti SAGI saksi melihat dia sedang duduk diruang tamu dan saksi melihat jidat WARTINI Binti SAGI benjol dan mengeluarkan darah kemudian saksi langsung bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi, kemudian WARTINI Binti SAGI WARTINI Binti SAGI menjelaskan bahwa dirinya dianiaya oleh Terdakwa dengan cara Terdakwa mencekik leher WARTINI Binti SAGI kemudian mendorong badan korban lalu Terdakwa memukul jidat WARTINI Binti SAGI sebanyak 1 kali kemudian saksi mengantar WARTINI Binti SAGI berobat ke RS Mitra Bangsa Pati kemudian mengantar WARTINI Binti SAGI melaporkan kejadiannya ke Kepolisian;

- Bahwa, Terdakwa melakukan perbuatannya tidak menggunakan alat apapun namun dengan menggunakan tangan kosong yang dikepal;

- Bahwa, atas kejadian pemukulan tersebut WARTINI Binti SAGI mengalami luka lebam di kening, kemudian dari luka lebam tersebut mengeluarkan banyak darah;

- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkan;

3. DASIMIN Bin RAKIMAN, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

- Bahwa, telah terjadi pemukulan diduga dilakukan Terdakwa Dwi Sinthya Binti Sumarlan alamat Desa Karaban RT 008 RW 005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati penganiayaan dan yang menjadi korban penganiayaan adalah WARTINI Binti SAGI;

- Bahwa, kejadiannya pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 sekitar pukul 08.30 wib diruang tamu rumah Terdakwa di Desa Karaban RT 008 RW 005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati;

- Bahwa, kronologis kejadiannya yaitu pada tanggal 10 Februari 2022 sekitar pukul 08.30 WIB pada saat saksi datang kerumah WARTINI Binti SAGI untuk membeli kain kasur, namun pada saat saksi sampai dirumah WARTINI Binti SAGI ia tidak ada dirumah, kemudian saksi mendengar ada keributan dirumahnya Terdakwa DWI SINTHYA Binti SUMARLAN karena rumah WARTINI Binti SAGI bersebelahan dengan rumah Terdakwa. Kemudian pada saat saksi datang kerumah Terdakwa tersebut saksi melihat WARTINI Binti SAGI keluar dari rumah Terdakwa dalam keadaan jidatnya benjol dan mengeluarkan darah kemudian saksi langsung bertanya kepada WARTINI Binti SAGI tentang apa yang terjadi, kemudian WARTINI Binti SAGI menjelaskan bahwa dirinya dianiaya oleh Terdakwa dengan cara mencekik leher WARTINI Binti SAGI. Kemudian Terdakwa mendorong badannya dan kemudian Terdakwa memukul jidat WARTINI Binti SAGI sebanyak 1 kali, kemudian saksi menyarankan untuk memeriksakan diri ke RS kemudian melap[orkan kejadian tersebut ke Kepolisian;

- Bahwa, dari keterangan WARTINI Binti SAGI Terdakwa saat melakukan penganiayaan tidak menggunakan alat apapun namun dengan menggunakan tangan kosong yang dikepal;

- Bahwa, atas kejadian pemukulan tersebut akibatnya saksi korban WARTINI Binti SAGI mengalami luka lebam di kening, kemudian dari luka lebam tersebut mengeluarkan banyak darah;

- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat membenarkan;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa, Terdakwa telah melakukan pemukulan terhadap WARTINI Binti SAGI yang beralamat di Desa Karaban RT008 RW005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati;

- Bahwa, awalnya WARTINI Binti SAGI datang kerumah Terdakwa, setelah datang kemudian Terdakwa bertanya kepadanya “Bapak saya utangnya berapa ? dijawab Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu rupiah);

- Bahwa, Terdakwa sempat memukul WARTINI Binti SAGI dan jatuh sebanyak 1 X

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

mengenai kening, berdarah dengan menggunakan tangan kosong;

- Bahwa, Terdakwa berhenti sendiri karena kaget melihat darah korban keluar dari kening;

- Bahwa, kejadiannya pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 sekitar pukul 10.00 WIB diruang tamu rumah Terdakwa di Desa Karaban RT008 RW005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati;

- Bahwa, dalam melakukan perbuatannya Terdakwa, tidak menggunakan alat apapun, tapi menggunakan tangan kosong dan dilakukan secara sendirian;

- Bahwa, alasan Terdakwa melakukan kekerasan fisik terhadap WARTINI Binti SAGI karena Terdakwa sakit hati, ia pernah menjelek-jelekkan Terdakwa dan orang tua Terdakwa;

- Bahwa, perbuatan yang Terdakwa lakukan terhadap WARTINI Binti SAGI yaitu Terdakwa memukul kening WARTINI Binti SAGI dengan menggunakan tangan kiri yang mengepal dan pada saat Terdakwa memukul kening WARTINI Bin SAGI tersebut keningnya terkena kuku Terdakwa dan kemudian Terdakwa melihat keningnya banyak mengeluarkan darah;

- Bahwa, kronologis kejadiannya yaitu pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 kurang lebih pukul 10.00 WIB pada saat Terdakwa sedang dikamar rumah orang tua Terdakwa di Desa Karaban RT008 RW005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati mendengar WARTINI Binti SAGI datang bertamu kerumah Terdakwa kemudian Terdakwa keluar rumah dan menemuinya, kemudian terdakwa menanyakan kepadanya ada perihal apa WARTINI Binti SAGI datang kerumah terdakwa, kemudian WARTINI Binti SAGI menjelaskan bahwa WARTINI Binti SAGI mau menagih hutang kepada orang tua terdakwa, kemudian terdakwa menyampaikan kepada WARTINI Binti SAGI, maksudnya apa menjelek-jelekkan terdakwa dan orang tua terdakwa ke tetangga kalau orang tua terdakwa tidak membayar hutang tetapi malah membeli sepeda motor baru, kemudian setelah itu terdakwa dan WARTINI Binti SAGI cek cok mulut kemudian terdakwa mengajak WARTINI Binti SAGI untuk berkelahi tetapi WARTINI Binti SAGI tidak mau dan mau pergi dari rumah terdakwa, kemudian terdakwa menyenggolkan bahu sebelah kanan terdakwa ke bahu WARTINI Binti SAGI berulang kali, kemudian terdakwa sempat dipisah oleh budhe terdakwa yang bernama KASMI tetapi terdakwa tidak menghiraukannya kemudian pada saat WARTINI Binti SAGI berhadapan dengan terdakwa dengan posisi kita berdua saling berdiri kemudian terdakwa memukul kening WARTINI Binti SAGI dengan menggunakan tangan kiri yang mengepal dan pada saat terdakwa memukul kening WARTINI Binti SAGI tersebut kening WARTINI Binti SAGI terkena kuku terdakwa dan kemudian terdakwa melihat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

kening WARTINI Binti SAGI banyak mengeluarkan darah selanjutnya WARTINI Binti SAGI pulang kerumahnya;

- Bahwa, Terdakwa menganiaya terdakwa dengan menggunakan tangan kosong yang dikepal;

- Bahwa, cara Terdakwa melakukan penganiayaan dengan cara memukul kening terdakwa sebanyak 1 kali;

- Bahwa, Terdakwa sudah mau minta maaf kepada saksi korban WARTINI Binti SAGI dan sudah didatangkan di Desa tapi WARTINI Binti SAGI tidak mau;

- Bahwa, Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatan terdakwa;

Menimbang, bahwa Terdakwa tidak mengajukan Saksi yang meringankan (a de charge);

Menimbang, bahwa Penuntut Umum mengajukan barang bukti sebagai berikut:

1. 1 (satu) buah daster warna hijau motif batik dengan bercak darah ;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum di persidangan telah pula membaca hasil Visum Et Repertum No. 002 / VER / RSMB / III / 2022 tanggal 11 Maret 2022, yang dikeluarkan oleh dokter pada RS. Mitra Bangsa Pati;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat bukti dan barang bukti maupun bukti surat yang diajukan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut:

- Bahwa, Terdakwa telah memukul saksi WARTINI Binti SAGI pada pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 sekitar pukul 08.30 WIB diruang tamu rumah Terdakwa di Desa Karaban RT 008 RW 005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati;

- Bahwa, kejadian berawal saksi WARTINI Binti SAGI datang kerumah Terdakwa di Desa Karaban RT 08 RW 05 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati untuk menagih hutang sejumlah Rp2.500.000,00 (dua ribu lima ratus rupiah) dan pada saat saksi WARTINI Binti SAGI sampai dirumah Terdakwa ada Terdakwa didalam rumah.

Kemudian saksi masuk kedalam rumah tepatnya diruang tamu dan seketika itu Terdakwa dengan nada tinggi berkata kepada saksi WARTINI Binti SAGI dengan kata-kata ‘’MBAK UTANG PAK AKU PIRO?’’ yang dalam bahasa Indonesia

‘’MBAK HUTANGNYA BAPAKU BERAPA? Kemudian saksi WARTINI Binti SAGI menjawab dengan kata ‘’RONG JUTA MANGATUS MBAK’’ yang dalam bahasa Indonesia ‘’DUA JUTA LIMA RATUS MBAK’’. Kemudian Terdakwa berkata ‘’AKU KUAT NYAUR UTANG MBAK, KOK MBOK KANDAK KANDAKNO WONG’’ yang dalam bahasa Indonesai ‘’SAKSI KUAT BAYAR UTANG MBAK, KOK KAMU BILANG-BILANGKAN KE ORANG’’ sambil dirinya menggebrak meja.

- Bahwa, terdakwa menyampaikan kepada saksi WARTINI Binti SAGI, maksudnya

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

apa menjelek-jelekkan terdakwa dan orang tua terdakwa ke tetangga kalau orang tua terdakwa tidak membayar hutang tetapi malah membeli sepeda motor baru, kemudian setelah itu terdakwa dan saksi WARTINI Binti SAGI cek cok mulut kemudian terdakwa mengajak saksi WARTINI Binti SAGI untuk berkelahi tetapi saksi WARTINI Binti SAGI tidak mau dan mau pergi dari rumah terdakwa;

- Bahwa, setelah itu saksi WARTINI Binti SAGI bermaksud untuk pulang dan pada saat saksi WARTINI Binti SAGI berdiri dari kursi Terdakwa langsung menendang meja yang ada didepannya dan kemudian Terdakwa mendorong badan saksi WARTINI Binti SAGI sampai saksi WARTINI Binti SAGI terjatuh dalam keadaan duduk di kursi;

- Bahwa, saksi berusaha berdiri untuk pergi akan tetapi Terdakwa seketika langsung memukul sebanyak 1 kali dengan tangan kiri mengepal kearah kening saksi WARTINI Binti SAGI sehingga kening saksi WARTINI Binti SAGI mengeluarkan darah;

- Bahwa, alasan Terdakwa melakukan kekerasan fisik terhadap saksi WARTINI Binti SAGI karena Terdakwa sakit hati, saksi WARTINI Binti SAGI pernah menjelek- jelekkan Terdakwa dan orang tua Terdakwa;

- Bahwa, atas kejadian pemukulan tersebut akibatnya saksi WARTINI Binti SAGI mengalami luka lebam di kening, kemudian dari luka lebam tersebut mengeluarkan banyak darah sehingga pada saat berobat luka tersebut di jahit;

- Bahwa akibat dari pemukulan terhadap sebagaimana hasil Visum Et Repertum No.

002 / VER / RSMB / III / 2022 tanggal 11 Maret 2022, yang dikeluarkan oleh RS.

Mitra Bangsa Pati menerangkan hasil pemeriksaan, yaitu : - Dahi :

- Hematoma dengan diameter kurang lebih 5 cm, warna kemerahan,

- Luka sobek dengan panjang kurang lebih 2 cm, jembatan jaringan (+), dasar luka jaringan lemak, perdarahan (+).

Kesimpulan :

Luka tersebut disebabkan oleh karena benturan benda tumpul.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, Terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya;

Menimbang, bahwa Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 351 ayat (1) KUHP, yang unsur- unsurnya adalah sebagai berikut:

a. Barangsiapa;

b. Melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tersebut Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

Ad.1 Unsur “Barangsiapa”;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan barangsiapa dapat diartikan sebagai atau menunjukkan adanya orang atau manusia, dimana dalam ilmu hukum diartikan sebagai natuurlijke persoon yang merupakan salah satu subjek hukum, yang berhak atas hak-hak subjektif dan pelaku dalam hukum objektif serta mempunyai kewenangan hukum yaitu kecakapan menjadi subjek hukum;

Menimbang, bahwa faktanya Terdakwa DWI SINTHYA binti SUMARLAN yang identitasnya sebagaimana tercantum dalam surat dakwaan telah dibenarkan oleh dirinya sendiri, menunjuk Terdakwa sebagai pelaku tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Penuntut Umum dalam surat dakwaan, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan unsur “barangsiapa” telah terpenuhi;

Ad.2 Unsur “Melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka”;

Menimbang, bahwa undang-undang tidak memberikan ketentuan apakah yang dimaksud dengan penganiayaan itu. Akan tetapi dalam yurisprudensi disebutkan, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan adalah setiap perbuatan yang dengan sengaja dilakukan yang menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (pijn) atau luka pada orang lain;

Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian tersebut, Majelis Hakim berpendapat bahwa agar suatu perbuatan bisa digolongkan sebagai “penganiayaan”, maka perbuatan tersebut haruslah memenuhi unsur-unsur:

1. Dengan sengaja;

2. Melakukan perbuatan yang menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (pijn) atau luka pada orang lain;

Menimbang, bahwa perbuatan materiil yang diuraikan pada sub unsur kedua yaitu “melakukan perbuatan yang menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (pijn) atau luka pada orang lain” harus dilakukan “dengan sengaja”;

Menimbang, bahwa karena sub unsur kesatu “dengan sengaja” adalah merupakan unsur yang pembuktiannya digantungkan pada perbuatan materiil yang didakwakan kepada Terdakwa dalam sub unsur kedua, untuk itu sebelum mempertimbangkan sub unsur kesatu, maka sub unsur kedua harus dipertimbangkan terlebih dahulu yaitu “melakukan perbuatan yang menyebabkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit (pijn) atau luka pada orang lain”;

Menimbang, bahwa dalam penjelasan pasal 351 KUHP diterangkan bahwa rasa sakit disini diartikan sebagai akibat dari perbuatan menyubit, mendupak, memukul, menempeleng dsb. Sedangkan luka diartikan sebagai akibat dari perbuatan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

mengiris, memotong, menusuk dengan pisau dan lain-lain. Sedangkan contoh dari perasaan tidak enak misalnya mendorong orang terjun ke kali, sehingga basah, dan menyuruh orang berdiri di bawah terik matahari dsb.;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan, Majelis Hakim menyimpulkan pada hari Kamis tanggal 10 Februari 2022 sekitar pukul 08.30 WIB diruang tamu rumah Terdakwa di Desa Karaban RT 008 RW 005 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Terdakwa telah memukul saksi WARTINI Binti SAGI;

Menimbang, bahwa perbuatan tersebut berawal saksi WARTINI Binti SAGI datang kerumah Terdakwa di Desa Karaban RT 08 RW 05 Kecamatan Gabus Kabupaten Pati untuk menagih hutang sejumlah Rp2.500.000,00 (dua ribu lima ratus rupiah) dan pada saat saksi WARTINI Binti SAGI sampai dirumah Terdakwa ada Terdakwa didalam rumah. Kemudian saksi masuk kedalam rumah tepatnya diruang tamu dan seketika itu Terdakwa dengan nada tinggi berkata kepada saksi WARTINI Binti SAGI dengan kata-kata ‘’MBAK UTANG PAK AKU PIRO?’’ yang dalam bahasa Indonesia ‘’MBAK HUTANGNYA BAPAKU BERAPA? Kemudian saksi WARTINI Binti SAGI menjawab dengan kata ‘’RONG JUTA MANGATUS MBAK’’ yang dalam bahasa Indonesia ‘’DUA JUTA LIMA RATUS MBAK’’. Kemudian Terdakwa berkata ‘’AKU KUAT NYAUR UTANG MBAK, KOK MBOK KANDAK KANDAKNO WONG’’ yang dalam bahasa Indonesai ‘’SAKSI KUAT BAYAR UTANG MBAK, KOK KAMU BILANG-BILANGKAN KE ORANG’’ sambil dirinya menggebrak meja kemudian Terdakwa menyampaikan kepada saksi WARTINI Binti SAGI, maksudnya apa menjelek-jelekkan terdakwa dan orang tua terdakwa ke tetangga kalau orang tua terdakwa tidak membayar hutang tetapi malah membeli sepeda motor baru, kemudian setelah itu terdakwa dan saksi WARTINI Binti SAGI cek cok mulut kemudian terdakwa mengajak saksi WARTINI Binti SAGI untuk berkelahi tetapi saksi WARTINI Binti SAGI tidak mau dan mau pergi dari rumah terdakwa;

Menimbang, bahwa saksi WARTINI Binti SAGI bermaksud untuk pulang dan pada saat saksi WARTINI Binti SAGI berdiri dari kursi Terdakwa langsung menendang meja yang ada didepannya dan kemudian Terdakwa mendorong badan saksi WARTINI Binti SAGI sampai saksi WARTINI Binti SAGI terjatuh dalam keadaan duduk di kursi, ketika berusaha berdiri untuk pergi akan tetapi Terdakwa seketika langsung memukul sebanyak 1 kali dengan tangan kiri mengepal kearah kening saksi WARTINI Binti SAGI sehingga kening saksi WARTINI Binti SAGI mengeluarkan darah;

Menimbang, bahwa alasan Terdakwa melakukan kekerasan fisik terhadap saksi WARTINI Binti SAGI karena Terdakwa sakit hati, saksi WARTINI Binti SAGI pernah menjelek-jelekkan Terdakwa dan orang tua Terdakwa;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

Menimbang, bahwa atas kejadian pemukulan tersebut akibatnya saksi WARTINI Binti SAGI mengalami luka lebam di kening, kemudian dari luka lebam tersebut mengeluarkan banyak darah sehingga pada saat berobat luka tersebut di jahit;

Menimbang, bahwa akibat dari pemukulan berdasarkan hasil Visum Et Repertum No. 002 / VER / RSMB / III / 2022 tanggal 11 Maret 2022, yang dikeluarkan oleh RS. Mitra Bangsa Pati menerangkan hasil pemeriksaan, yaitu :

- Dahi :

- Hematoma dengan diameter kurang lebih 5 cm, warna kemerahan,

- Luka sobek dengan panjang kurang lebih 2 cm, jembatan jaringan (+), dasar luka jaringan lemak, perdarahan (+).

Kesimpulan :

Luka tersebut disebabkan oleh karena benturan benda tumpul.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sub unsur “dengan sengaja”;

Menimbang, bahwa undang-undang tidak memberikan pengertian mengenai kesengajaan. Akan tetapi dalam Memorie van Toelichting (MvT) diterangkan sebagai berikut: “Pidana pada umumnya hendaknya dijatuhkan hanya pada barang siapa melakukan perbuatan yang dilarang, dengan dikehendaki (willens) dan diketahui (wetens)“. Dengan singkat dapat disebut bahwa kesengajaan itu adalah orang yang menghendaki dan orang yang mengetahui. Setidak-tidaknya kesengajaan itu ada dua yakni kesengajaan berupa kehendak dan kesengajaan berupa pengetahuan (yang diketahui);

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan, Majelis Hakim menyimpulkan bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya menghendaki untuk menyakiti Saksi WARTINI Binti SAGI oleh karena Terdakwa sakit hati, Saksi WARTINI Binti SAGI pernah menjelek-jelekkan Terdakwa dan orang tua Terdakwa, sehingga dari perbuatan Terdakwa tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa telah dengan sengaja melakukan perbuatannya, sehingga sub unsur ”dengan sengaja” telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, perbuatan Terdakwa telah memenuhi semua sub unsur dari penganiayaan, sehingga Majelis Hakim berkesimpulan unsur “melakukan penganiayaan yang mengakibatkan luka” telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dari Pasal 351 ayat (1) KUHP telah terpenuhi, maka Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

meyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan tunggal;

Menimbang, bahwa dalam persidangan, Majelis Hakim tidak menemukan hal- hal yang dapat menghapuskan pertanggungjawaban pidana, baik sebagai alasan pembenar dan atau alasan pemaaf, maka Terdakwa harus mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa mampu bertanggung jawab, maka harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;

Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini terhadap Terdakwa telah dikenakan penangkapan dan penahanan yang sah, maka masa penangkapan dan penahanan tersebut harus dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa ditahan dan penahanan terhadap Terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) buah daster warna hijau motif batik dengan bercak darah , maka perlu ditetapkan agar barang bukti tersebut dimusnahkan;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan Terdakwa;

Keadaan yang memberatkan:

- Perbuatan Terdakwa mengakibatkan luka pada korban;

Keadaan yang meringankan:

- Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya;

- Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka haruslah dibebani pula untuk membayar biaya perkara;

Memperhatikan, Pasal 351 ayat (1) KUHP dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menyatakan Terdakwa DWI SINTHYA binti SUMARLAN tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan sebagaimana dalam dakwaan tunggal;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 15 Putusan Nomor 66/Pid.B/2022/PN Pti

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 (empat) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti berupa:

- 1 (satu) buah daster warna hijau motif batik dengan bercak darah ; Dirampas untuk di musnahkan;

6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus Rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pati, pada hari Kamis, tanggal 16 Juni 2022, oleh kami, Marice Dillak, S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, Aris Dwihartoyo, S.H. dan Ery Acoka Bharata, S.H., S.E., M.M., masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Hakim Ketua dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dibantu oleh Didiek Soelistyo, S.H., Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Pati, serta dihadiri oleh Ika Lusiana Fatmawati, S.H, Penuntut Umum dan Terdakwa;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Aris Dwihartoyo, S.H. Marice Dillak, S.H., M.H.

Ery Acoka Bharata, S.H., S.E., M.M.

Panitera Pengganti,

Didiek Soelistyo, S.H.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Referensi

Dokumen terkait

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 2

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia sembilan

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 6

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia dan telah

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 63

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia P U T U S

Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Mahkamah Agung Republik Indonesia Halaman 12