RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN LURING BIMBINGAN KLASIKAL
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B. Thema Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Diri
C Bidang Layanan Akademik
D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan E Sasaran Layanan Kelas X SMA
F Materi 1. Pengertian pendidikan karakter
2. Fungsi dan tujuan pendidikan karakter
3. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran 4. Implementasi pendidikan karakter
G Metode dan Teknik Ceramah dan Diskusi
H Waktu 1 x 45 menit
I Tanggal Pelaksanaan Senin, 8 November 2021 J Media Alat LCD, Laptop, Power Point.
K Sumber Bacaan Ridwan, Abdullah, Sani, dan Kadri. 2016.
Mengembangkan Karakter Anak yang Islami. Bumi Aksara : Jurnal Pendidikan, 9 (1), 27- 30.
http://repository.radenintan.ac.id/2467/3/BAB_II.pdf
Sobariah, Khotim. 2021. Pendidikan Karakter:
Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Urgensinya.
smkwidyanusantara.sch.id artikel
https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan- karakter-pengertian-fungsi-tujuan-dan-urgensinya di akses pada Rabu, 3 November 2021
Supratman, Agung. 2020. Contoh Pendidikan Karakter dalam Kehidupan Sehari-Hari.
karyatulisku.com artikel
https://karyatulisku.com/contoh-pendidikan-karakter- dalam/ di akses pada Senin, 1 November 2021 L Tujuan 1. Peserta didik mampu mengetahui makna pendidikan
karakter.
2. Peserta didik mampu meyakini adanya fungsi pendidikan karakter.
3. Peserta didik mampu mengimplementasikan nilai-nilai dalam pendidikan karakter.
M Uraian Kegiatan
1. Tahap Pendahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor mengucapkan salam
2. Guru BK/Konselor menanyakan kabar peserta didik 3. Guru BK/Konselor melakukan presensi dan meminta
ketua kelas memimpin doa.
4. Guru BK/Konselor menyampaikan tentang tujuan- tujuan yang akan dicapai.
1. Penjelasan tentang langkah-langkah Kegiatan
Guru BK/Konselor menjelaskan apa yang akan dilakukan dalam layanan klasikal, meliputi; materi yang akan diberikan, penayangan video, dan kuis singkat.
2. Tahap Peralihan (Transisi)
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan
2. Tahap Inti
a. Kegiatan Guru BK/Konselor
1. Guru BK/Konselor menjelaskan materi mengenai pengertian pendidikan karakter, fungsi dan tujuan pendidikan karakter, nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran, dan implementasi pendidikan karakter .
2. Guru BK/Konselor menjawab dalam sesi curah pendapat dan tanya jawab menggunakan metode diskusi dengan peserta didik.
3. Guru BK/Konselor menayangkan video animasi conoth pendidikan karakter.
4. Guru BK/Konselor membagikan kertas lembar jawab dan menayangkan soal kuis.
5. Guru BK/Konselor menetapkan waktu dalam proses menjawab kisi-kisi selama 10 menit.
b. Kegiatan Peserta didik
1. Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan guru BK/Konselor menjelaskan materi tentang pengertian pendidikan karakter, fungsi dan tujuan pendidikan karakter, nilai-nilai pendidikan karakter dalam
pembelajaran, dan implementasi pendidikan karakter.
2. Peserta didik curah pendapat dan menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru BK/Konselor.
3. Peserta didik memperhatikan video animasi contoh pendidikan karakter.
4. Peserta didik menuliskan jawaban kuis dalam lembar
kerja yang diberikan guru BK/Konselor.
5. Peserta didik harus aktif selama kegiatan berlangsung.
3. Tahap Penutup
1. Guru BK/Konselor menunjuk salah satu peserta didik untuk menyimpulkan hasil layanan.
2. Guru BK/Konselor mengajak peserta didik merefleksi kegiatan dengan menanyakan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan.
3. Guru BK/Konselor memberikan lembar evaluasi hasil untuk dikerjakan peserta didik.
4. Guru BK/Konselor menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengucapkan salam.
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK/Konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:
a. Keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan b. Cara peserta didik menyampaikan pendapat atau
bertanya
c. Cara peserta didik memberikan jawaban terhadap pertanyaan guru BK/Konselor.
2. Evaluasi Hasil Setelah mengikuti kegiatan bimbingan klasikal peserta didik diharapkan mampu ;
a. Mampu mengetahui makna pendidikan karakter.
b. Mampu meyakini adanya fungsi pendidikan karakter.
c. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dalam pendidikan karakter.
Boyolali, 19 September 2021 Mengetahui
Dosen Pengampu, Guru BK,
Dr. Naharus Surur, M.Pd Ramadhani Novitasari NIP. 1967080519920310
Lampiran Materi Layanan
A. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan nilai- nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter (character education) sangat erat hubungannya dengan pendidikan moral dimana tujuannya adalah untuk membentuk dan melatih kemampuan individu secara terus- menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.
B. Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa arti character education, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini:
1. T. Ramli
Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.
2. Thomas Lickona
Menurut Thomas Lickona, pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai- nilai etika yang inti.
3. John W. Santrock
Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.
4. Elkind
Menurut Elkind, pengertian pendidikan karakter adalah suatu metode pendidikan yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk mempengaruhi karakter murid. Dalam hal ini terlihat bahwa guru bukan hanya mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.
C. Fungsi Pendidikan Karakter
Secara umum fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter seorang peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh, dan berperilaku baik.
Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut;
Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik.
Untuk membangun dan memperkuat perilaku masyarakat yang multikultur.
Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam hubungan internasional.
Character education seharusnya dilakukan sejak dini, yaitu sejak masa kanak-kanak. Pendidikan ini bisa dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan, serta memanfaatkan berbagai media belajar.
D. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan karakter adalah membentuk bangsa yang tangguh, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, bekerja sama atau bergotong royong. Selain itu Pendidikan karakter juga membentuk bangsa mempunyai jiwa patriotik atau suka menolong sesama, berkembang dengan
dinamis, berorientasi pada ilmu pengetahuan serta teknologi, beriman dan bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa
E. Nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran
1. Religius → Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur → Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi → Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin → Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dab patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras → Perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif → Berfikir dan melukukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri → Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain alam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis → Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu → Sikap dan tindakan selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan → Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air → Cara berfikir, bersikap, dan berbut yang yang menunjukan kesetian, kepedulian, dan pnghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi → Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif → Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai → Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
F. Contoh Pendidikan Karakter
1. Mengajarkan Sholat 5 waktu bersama keluarga
Nyatanya untuk menumbuhkan nilainkarakter religius tidak selamanya harus dilaksanakan di sekolah. Di rumah pun bisa dilakukan. Dengan mengajak ayah, ibu dan anak anak untuk menjalankan sholat 5 waktu secara berjamaah juga dapat mengajarkan nilai nilai religius.
Orang tua yang bersedia untuk memberikan waktunya bersama sama menjalankan sholat bersama keluarga. Akan memberikan contoh yang bagus kepada anak. Mereka akan nyaman dan dengan sendirinya akan meniru setiap nilai nilai yang terkandung dalam kegiatan sholat berjamaah tersebut
2. Berkomunikasi dengan Anak dan Meminta Selalu Mengatakan Sebenarnya
Dalam kehidupan sehari hari, seseorang dapat melakukan tindakan bohong. Bohong biasanya terjadi untuk melindungi diri agar tidak kena marah, membuat diri sendiri senang, dan berbagai macam alasan lainnya.
Seorang anakpun begitu, mereka dapat berbohong. Biasanya terjadi jika mereka merasa takut.
Mereka takut untuk berkata sebenarnya dengan alasan takut kena marah dan lain lain.
Kebiasaan tersebut tidaklah baik, sikap berbohong akan ada dalam diri anak jika tidak segera di selesaikan. Untuk itu orang tua dapat melakukan komunikasi yang menyenanglan dengan anak.
Komunikasi yang menyenangkan adalah komunikasi yang tidak membuat anak tertekan dan takut.
Dengan komunikasi yang menyenangkan orang tua dapat membuat anak selalu berkata jujur.
Walau mereka berbuat salah, mereka akan menyampaikan bahwa mereka salah. Selanjutnya
adalah membentuk tanggung jawab. Yaitu kondisi setelah seorang anak mengetahui mereka melakukan kesalahan dan menjalankan konsekuensi dari kesalahan yang telah diperbuat atau tanggung jawab.
3. Bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai macam perbedaan latar belakang.
Indonesia adalah negara yang beragam dengan ragam aneka suku, agama, dan budaya. perbedaan tersebut tidak boleh menjadi kelemahan yang akan mencerai berai negara kita. sebaliknya dengan perbedaan akan menjadi satu negara utuh yang kuat dan saling melengkapi.
dalam kehidupan sehari hari, kesempatan bersosialisasi dengan berakenaragam individu dengan latar berbeda beda dapat menumbuhkan nilai toleransi. oleh sebab itu sosialisasi tidak baik untuk dibatasi khusunya pembatasan berdasarkan RAS.
4. Mengajarkan Anak untuk mengerjakan setiap tugasnya
Dalam kehidupan sehari hari, anak memiliki tugas masing masing, entah tugas sekolah, tugas rumah seperti membersihkan tempat tidur, mencuci sepatu sendiri, makan sendiri, dll.
Mengajarkan anak untuk mengerjakan setiap tugas secara mandiri dapat menumbuhkan karakter disiplin seorang anak tersebut. Oleh sebab itu penting dalam kehidupan sehari hari seorang anak mengerjakan setiap tugasnya secara mandiri. Sehingga kedisiplinan dia akan terbentuk sejak dini.
Lampiran PPT
Lampiran Video
https://youtu.be/JD1FvwZ1okE
Lampiran Evaluasi Proses
EVALUASI PROSES PESERTA DIDIK PADA LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
Kelas : ...
Topik : ...
Petunjuk:
Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian Anda.
Keterangan:
SS : Sangat sesuai (4) S : Sesuai (3) TS : Tidak sesuai (2) STS : Sangat tidak sesuai (1)
NO. PERNYATAAN
SKOR
1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif dalam proses diskusi 2 Peserta didik antusias dalam mengikuti layanan
bimbingan klasikal
3 Peserta didik saling menghargai pendapat 4 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat 5 Kegiatan bimbingan klasikal memberikan
manfaat bagi peserta didik
6 Peserta didik tertarik dengan media yang
digunakan
Skor akhir
Catatan:
………...…
………...……
………
Mengetahui, Boyolali, 19 September 2021
Dosen Pengampu Guru BK/Konselor,
Dr. Naharus Surur, M.Pd Ramadhani Novitasari
Keterangan :
S X 100 = ………
N ( 24)
S : Jumlah skor yang diceklis N : Jumlah skor maksimal
Persentase hasil :
80% – 100% : Peserta didik Sangat Aktif dalam layanan Klasikal 60% – 79 % : Peserta didik Aktif dalam layanan klasikal
40% - 59 % : Peserta didik cukup Aktif dalam layanan klasikal 20 % - 39% : Peserta didik tidak aktif dalam layanan klasikal
Lampiran Evaluasi Hasil
INSTRUMEN EVALUASI HASIL LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
Nama Peserta Didik : ……….
No. Absen : ………...
Kelas : ………...
Topik : ………...
Petunjuk Pengisian :
1. Pernyataan di bawah ini berisi tentang hasil yang Anda peroleh setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal.
2. Bacalah dengan cermat setiap pernyataan tersebut. Berikan jawaban dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai, dengan kriteria sebagai berikut: SS : Sangat Sesuai (5), KS : Kurang Sesuai (4), S : Sesuai (3), CS : Cukup Sesuai (2), STS : Sangat Tidak Sesuai (1)
3. Jawaban Anda, tidak menuntut jawaban benar dan salah. Jawablah semua pernyataan secara sungguh-sungguh dan jujur sesuai diri anda. Hasil dari instrument ini tidak mempengaruhi nilai pelajaran anda di sekolah, namun bermanfaat sebagai pertimbangan pemberian layanan
berikutnya.
Aspek/ Pernyataan
Skor
SS KS S CS STS Pemahaman Baru
1.
Saya mendapatkan pemahaman baru setelah mengikuti layanan bimbingan klasikal.
2.
Saya mampu menjelaskan hasil dari diskusi kelompok mengenai topik yang sudah dibahas.
3.
Saya dapat menjabarkan tentang isi materi yang dipelajari pada saat layanan bimbingan klasikal.
4. Saya dapat membuat menyimpulkan poin penting dari topik yang dibahas.
5.
Saya dapat menyebutkan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti bimbingan klasikal.
Perasaan Positif
6. Saya merasa senang belajar dengan menggunakan teknik diskusi kuis.
7.
Saya merasa dihargai saat menyampaikan pendapat dan menjawab pertanyaan.
8.
Saya lebih antusias dalam mengikuti layanan karena guru BK bersikap hangat.
9.
Saya merasa puas bisa membahas topik dan bisa
mengambil manfaat dari topik yang dibahas.
10.
Setelah mengikuti layanan saya merasa lega karena mendapatkan pemahaman tentang pendidikan karakter dalam diri.
Rencana Kegiatan Setelah Layanan
11
Saya akan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
12 Saya akan mempersiapkan pendidikan dengan sebaik-baiknya.
13.
Saya akan meyakini adanya pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan karakter bangsa.
14 Saya dapat meningkatkan karakter dalam diri.
15. Saya dapat mengimplementasikan pendidikan karakter.
Jumlah
Lampiran Video Praktikum
https://drive.google.com/file/d/1Xsq2zl7CsuXIpyRKs-bgDLFPfZK2HzNy/view?usp=drivesdk