PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dengan penulisan penelitian ini.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui kendala dalam pengembangan pendidikan karakter pada anak di Desa Karya Tani Lampung Timur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kritis dan memberikan kontribusi khazanah keilmuan bagi peneliti sendiri mengenai pendidikan karakter dalam pembentukan akhlak anak.
Penelitian Relevan
Penelitian Ani Marifah dengan judul skripsi “Implementasi Pendidikan Karakter Bagi Siswa SD Negeri 1 Sekampung Udik Tahun Pelajaran 2013”. 12 Ani Marifah, “Pelaksanaan Pembinaan Karakter Bagi Siswa SD Negeri 1 Sekampung Udik Tahun Pelajaran 2013”.
LANDASAN TEORITIK
Pengertian strategi
Pengertian Keluarga
Menurut Daradjat, keluarga merupakan “wadah utama dan pertama bagi pembentukan dan perkembangan anak, jika suasana dalam keluarga baik dan menyenangkan maka anak juga akan tumbuh dengan baik, jika tidak tentu pertumbuhan anak akan terhambat. 16. Berdasarkan kutipan di atas tentang keluarga disini, penulis dapat menegaskan bahwa keluarga merupakan pondasi yang sangat mendasar dalam mempersiapkan anak untuk perannya di masa depan, sehingga sangat penting untuk menciptakan lingkungan keluarga yang baik, dalam artian bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan pribadi anak serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan.
Unsur-unsur dan Fungsi Keluarga
Fungsi ini berkaitan dengan keluarga sebagai alat pendidikan anak pada khususnya dan pendidikan anggota keluarga lainnya, fungsi ini tidak hanya tentang pelaksananya, tetapi juga mencakup pendefinisian dan penguatan dasar bagi upaya pendidikan, penyediaan materi, pengayaan. . pengetahuan, dan sebagainya dalam kaitannya dengan upaya pendidikan keluarga. Dalam menjalankan fungsi rasa yang terpenting adalah bahasa disertai dengan ungkapan dan irama yang serasi, fungsi ini dilakukan oleh orang tua melalui cinta dan kehangatan untuk menjamin suasana keluarga yang harmonis karena rasa saling mencintai antar anggotanya.
Pengertian Karakter
Zainal Aqib mendefinisikan karakter sebagai realisasi potensi dari dalam dan internalisasi nilai-nilai moral dari luar untuk membentuk bagian dari kepribadian seseorang.28 Abdullah Munir berpendapat bahwa karakter adalah pola, baik dalam pikiran, sikap maupun tindakan yang sangat kuat dimiliki seseorang. dan sulit untuk dihapus .29. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakter adalah cara berpikir dan bertindak yang khas pada setiap individu dan terbentuk dari internalisasi berbagai kebajikan, merupakan ciri khas dan melekat sangat kuat pada diri seseorang yang membedakan seseorang dengan orang lain, untuk hidup dan bekerja sama, dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Strategi Keluarga dalam Pengembangan Karakter
Pendidikan melalui pendidik memberikan contoh yang baik untuk ditiru dan diikuti oleh anak. Untuk mengendalikan anak yang sangat agresif dan memberontak, orang tua dapat menggunakan metode hukuman.
Pengembangan Pendidikan Karakter
- Pengertian Pengembangan Pendidikan Karakter
- Tujuan Pengembangan Pendidikan Karakter
- Macam-macam Pengembangan Pendidikan Karakter
- Faktor Pendukung dan Penghambat dalam
- Pengertian Anak
- Batas Usia Anak
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pembentukan karakter adalah sesuatu yang dilakukan oleh guru yang dapat mempengaruhi karakter siswa. Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan tulus yang dilakukan oleh seorang guru untuk menanamkan nilai-nilai kepada anak didiknya. Dengan demikian, pembentukan karakter adalah proses membimbing peserta didik menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, tubuh, serta perasaan dan karsa.
Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan budi pekerti, pendidikan budi pekerti, yang bertujuan mengembangkan kemampuan anak didik untuk mengambil keputusan yang baik dan buruk, melestarikan yang baik dan mewujudkan yang baik dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. . Pertama, melihat pendidikan karakter sebagai bidang pendidikan moral yang lebih sempit (narrow field to moral education). Bambang Q-Annes dan Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur'an, (Bandung: Simbios Rekatama Mulia, 2008), hlm.
Pendidikan karakter adalah proses menantang peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, tubuh, dan perasaan serta tujuan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan budi pekerti, pendidikan budi pekerti, yang tujuannya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengambil keputusan baik dan buruk, melestarikan yang baik dan mengimplementasikan kebaikan tersebut dengan sepenuh hati dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan budi pekerti, pendidikan budi pekerti, yang tujuannya adalah mengembangkan kemampuan peserta didik untuk mengambil keputusan yang baik dan buruk, memelihara yang baik, mewujudkan dan menebar kebaikan dengan sepenuh hati dalam kehidupan sehari-hari.
Sri Narwanti, Pendidikan Karakter: Mengintegrasikan 18 Nilai Pembentuk Karakter ke dalam Mata Pelajaran, (Yogyakarta: Familia Group Relation Inti Media, 2011), hlm.
METODOLOGI PENELITIAN
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Uji Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Berdasarkan hasil wawancara di atas, peneliti dapat memahami bahwa orang tua sangat mendukung dalam melaksanakan pelatihan. Menerapkan karakter kejujuran, orang tua selalu memberikan contoh kepada anaknya untuk selalu jujur kepada semua orang. Menerapkan pembentukan karakter pada anak melalui kehidupan keluarga merupakan kewajiban setiap orang tua untuk menumbuhkan karakter pada anaknya.
Sedangkan strategi yang digunakan orang tua dalam pendidikan karakter menggunakan strategi hiwar (percakapan) dan strategi kebiasaan. Strategi percakapan dan strategi refraktif digunakan orang tua untuk membentuk karakter anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan berpikir kritis. Karakter jujur pertama-tama dibentuk melalui keteladanan, kemudian orang tua harus mengajarkan anak untuk berkata jujur.
Oleh karena itu, orang tua harus berhati-hati dalam bertindak, memberikan contoh yang baik untuk anak-anaknya. Melakukan hukuman, jika anak melakukan kesalahan maka orang tua memberikan hukuman agar anak tidak mengulangi perbuatan yang salah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sejarah Berdirinya Desa Karyatani
Desa Karyatani merupakan salah satu Desa Transmigrasi yang terletak di Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Labuhan Maringgai, dan penduduknya berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat tepatnya pada tanggal 27 September 1961. Pada tahun 1967, Desa Karyatani diresmikan sebagai Desa Karyatani definitif. desa yang dipimpin oleh kepala desa bernama Siswo Pranoto dan sekretaris desa Bpk. Mahmoudi. Pada tahun 1977 sampai dengan tahun 1993 Desa Karyatani dipimpin oleh Kepala Desa yaitu Bpk. Wakidal yang terpilih sebagai kepala desa dan sekretaris desanya Bpk. Barak.
Pada tahun 1994 sampai dengan tahun 2011 Desa Karyatani dikelola oleh Bpk. Bambang hasil pemilihan kepala desa dan sekretaris Bpk. Suroso, SE. Pada tahun 2012 sampai sekarang, Desa Karyatani dipimpin oleh Bpk. Sriyanto sebagai hasil pemilihan kepala desa dan sekretaris desa Bpk. Suroso, SE.95.
Letak Geografis Desa Karyatani
Jumlah Penduduk
Keadaan Ekonomi
Terkait dengan masalah sikap anak terhadap kepedulian sosial dan lingkungan, orang tua selalu menjelaskan pentingnya. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa: Untuk membentuk kepribadian anak, orang tua menggunakan strategi pemberian contoh, orang tua memberikan contoh perbuatan baik kepada anak dan membiasakan anak untuk selalu berbuat baik. Dengan membentuk kejujuran dan perilaku moral terhadap anak, orang tua memberikan contoh langsung kepada anak untuk ditiru oleh anak.
Strategi percakapan dan strategi kebiasaan yang digunakan orang tua digunakan untuk membentuk karakter anak yang jujur, cinta ilmu, gemar membaca dan peduli sosial. Saat masih bayi, anak belum bisa membaca, tapi orang tua sudah bisa membiasakan diri membaca buku.
Kondisi Pemerintah Desa
Struktur Organisasi pemerintah Desa
Desa Karyatani menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa pola minimal sesuai UU Desa Tahun 2016, selengkapnya sebagai berikut: 103.
Strategi Keluarga dalam Pengembangan Pendidikan
Melalui perbincangan, kami berharap dapat menjalin kedekatan antara orang tua dan anak, kemudian merangsang rasa ingin tahu yang besar pada anak. Untuk membentuk kepribadian anak, orang tua menggunakan strategi cueing, menggunakan strategi ini mendidik dengan cara mempraktekkan suatu kegiatan tertentu kemudian melakukan cueing. Orang tua menggunakan strategi hukuman jika anak yang diberi tugas membersihkan rumah tidak menyelesaikan tugasnya.
Orang tua selalu memberikan contoh langsung bagaimana orang tua ikut serta membersihkan pekarangan bersama anak-anaknya. Orang tua dalam keluarga berperan sebagai guru, pembimbing, pengajar, sekaligus pemimpin kerja dan panutan. Oleh karena itu, orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap pendidikan anaknya sebelum anaknya memasuki dunia sekolah.
Dengan pergaulan, orang tua selalu menasihati anak tentang bahaya pergaulan bebas, pergaulan bebas dapat membuat orang melakukan hal-hal yang tidak terpuji. Kejujuran sangat penting bagi setiap orang, orang tua selalu menjelaskan pentingnya kejujuran yang diajarkan oleh Islam.
Pembahasan
Orang tua yang menjalankan strategi ini dapat mengaktifkan nalar, memberdayakan anak untuk menerima pengetahuan baru, dan menumbuhkan cinta akan kebenaran. Pengenalan pendidikan karakter yang berkaitan dengan kebangsaan, orang tua sudah menggunakan strategi cerita, dalam strategi cerita orang tua menggunakan cerita tentang pahlawan bangsa. Orang tua dapat memberikan contoh sikap terpuji dan menghindari sikap tercela dari cerita yang dibacakan.
Jika orang tua ingin anaknya rajin beribadah, maka orang tua juga harus rajin beribadah. Dengan nasehat orang tua menasihati anak untuk tidak selalu bergantung pada orang lain, anak harus belajar mengerjakan tugas sendiri. Orang tua dalam pendidikan karakter anak menggunakan strategi percakapan dan strategi refraktif, strategi tersebut dilakukan oleh orang tua untuk memberdayakan anak dalam menerima pengetahuan baru dan menumbuhkan cinta akan kebenaran.
Kemudian strategi cerita, dalam strategi cerita orang tua menggunakan cara bercerita tentang pahlawan nasional agar anak dapat menjadi contoh, memotivasi anak. Orang tua menasihati anak untuk tidak selalu bergantung pada orang lain, anak harus belajar mengerjakan tugasnya sendiri.
PENUTUP
Saran
Mengamati dan mencatat strategi keluarga dalam pengembangan pendidikan karakter anak di desa Karyatani Lampung Timur. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan orang tua, diperoleh informasi bahwa orang tua menggunakan strategi keteladanan dalam pelaksanaan tata tertib, agar anak mulai beraktifitas, misalnya keluarga di rumah mau sekolah atau mau sekolah. masuk rumah sambil berdoa. Orang tua menggunakan strategi role modelling sebagai strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan dengan memberikan contoh yang baik kepada anak agar anak dapat berkembang baik jasmani maupun rohani serta memiliki akhlak yang baik dan benar.
Orang tua sebagai sumber ilmu pertama, anak yang membutuhkan suri tauladan akan meniru apa yang diamatinya, terutama dari orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua dituntut untuk profesional dalam hal penampilan, sikap, pergaulan dan menjaga diri dari hal-hal lain. Orang tua menggunakan strategi penyuluhan kepada anaknya baik di dalam maupun di luar rumah tentang pentingnya kebersihan lingkungan dan ikut menjaganya merupakan hal yang tidak bisa dihindari jika ingin hidup sehat, selain itu kebersihan juga dianjurkan oleh agama.
Seperti yang dicontohkan oleh orang tua di lingkungan keluarga, setiap anak mendapat tugasnya masing-masing untuk membersihkan rumah. Hal ini dilakukan orang tua agar anak benar-benar memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan anak mengetahui pentingnya lingkungan dan menjaga kebersihannya, orang tua.