• Tidak ada hasil yang ditemukan

tugas akhir - IAIN Repository - IAIN Metro

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "tugas akhir - IAIN Repository - IAIN Metro"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ANGGOTA UNTUK MENABUNG SIMPANAN MUDHARABAH

DI BMT ASSYAFI’IYAH BERKAH NASIONAL KCP. METRO

Oleh:

RIZKI AYUNNAENI RAHMATIKA NPM 14123348

Program Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1438 H / 2017 M

(2)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ANGGOTA UNTUK MENABUNG SIMPANAN MUDHARABAH

DI BMT ASSYAFI’IYAH BERKAH NASIONAL KCP. METRO

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar A.Md.

Oleh :

RIZKI AYUNNAENI RAHMATIKA 14123348

Pembimbing : Zumaroh, M.E.Sy

Program Diploma Tiga (D-III) Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1438 H / 2017 M

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ANGGOTA UNTUK MENABUNG SIMPANAN MUDHARABAH

DI BMT ASSYAFI’IYAH BERKAH NASIONAL KCP. METRO RIZKI AYUNNAENI RAHMATIKA

14123348

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah. BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP Metro adalah salah satu BMT yang menerapkan prinsip syari’ah.

Produk yang ditawarkan meliputi jasa penyimpanan wadiah dan mudharabah.

Salah satu bentuk simpanan yang ditawarkan oleh BMT Assyafi’iyah KCP Metro adalah simpanan mudharabah. Simpanan mudharabah ini merupakan produk lama yang ada di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro. Di Metro terdapat banyak BMT yang menjadi pesaing dari BMT Assyafi’iyah. Hal ini menimbulkan sejumlah pertanyaan faktor-faktor apakah yang mempengaruhi minat anggota menabung pada simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif, maka dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif akan didapatkan sebuah kesimpulan yang akurat dan sistematis dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan analisis kualitatif. Teknik pengumpul data menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan praktek BMT khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota untuk menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota untuk menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro yaitu banyak dipengaruhi oleh kelompok referensi, yaitu anggota mendapatkan informasi dan saran dari anggota lain, keinginan anggota untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan pribadi yang telah direncanakan. Keunggulan produk, kelebihan yang dimiliki pada simpanan mudharabah serta pemberian informasi yang sangat jelas, pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anggota.

(6)
(7)

MOTTO

































Artinya: Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (Q.S. Al-Jumu’ah: 10)

(8)

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini dipersembahkan kepada :

1. Yang utama dan segalanya Allah SWT yang selalu memberikan kesehatan dan kekuatan serta kemudahan yang diberikan akhirnya tugas ini dapat terselesaikan.

2. Kedua orang tuaku, Ayah tercinta (Candra Gupta) dan Ibu tercinta (Eka Adi Hastuti) yang selalu memberikan semangat terbesar dalam hidupku dengan doa-doa terbaik yang selalu dilantunkan untuk anak-anaknya, mendidik dengan penuh kasih sayang, cinta, perhatian, dan selalu memberikan motivasi yang tiada hentinya dan mendoakan kami setiap saat.

3. Kakakku (Riska Nova Cahyaningtyas) yang selalu memberikan semangat, motivasi, nasehat serta bantuan.

4. Adikku (Ridho Nurrahmanto) yang selalu mewarnai hari-hariku dengan semangat dan keceriaan serta dukungan yang selalu menguatkan.

5. Untuk teman-teman D-III Perbankan Syariah angkatan 2014 terutama kelas C yang selalu memberikan semangat sehingga TA dapat sesuai harapan.

6. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukungku untuk tugas akhir ini.

(9)

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Peneliti menyadari Tugas Akhir tidak akan berhasil tanpa adanya bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro.

2. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

3. Ibu Zumaroh, M.E.Sy selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syariah dan selaku Pembimbing.

4. Bapak H. Nawa Angkasa, SH, MA, selaku dosen pembimbing akademik.

5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Metro.

6. Bapak Bayu Saputra selaku Pimpinan Cabang BMT Assyafi’iyah KCP. Metro yang telah memberikan izin kepada saya untuk mengadakan penelitian serta karyawan yang telah membantu dan membimbing saya dalam penelitian.

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam Tugas Akhir ini, sehingga kritik dan saran sangat peneliti harapkan demi perbaikan demi masa yang akan datang. Peneliti berharap semoga hasil penelitian yang telah dilakukan dapat bermanfaat bagi ilmu Perbankan Syariah.

Metro, Juli 2017 Peneliti,

Rizki Ayunnaeni Rahmatika NPM.14123348

DAFTAR ISI

(10)

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

HALAMAN ORISINILITAS PENELITIAN ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metode Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Minat Konsumen ... 12

1. Pengertian Minat Anggota ... 12

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen ... 12

(11)

3. Tahap-Tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan ... 15

B. Simpanan Mudharabah ... 17

1. Pengertian Mudharabah ... 17

2. Landasan Hukum Mudharabah ... 17

3. Macam-Macam Mudharabah ... 25

4. Skema Mudharabah ... 28

BAB III PEMBAHASAN A. Profil BMT Assyafi’iyah KCP. Metro ... 30

1. Sejarah Singkat BMT Assyafi’iyah KCP. Metro ... 30

2. Visi dan Misi BMT Assyafi’iyah KCP. Metro ... 30

3. Produk Simpanan yang dimiliki oleh BMT Assyafi’iyah KCP. Metro ... 31

4. Struktur Organisasi BMT Assyafi’iyah KCP. Metro ... 33

B. Laporan Hasil Penelitian ... 35

1. Persyaratan, Akad dan Ketentuan Simpanan Mudharabah .... 35

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Untuk Menabung Simpanan Mudharabah ... 36

C. Analisis terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Anggota Untuk Menabung Simpanan Mudharabah Pada BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro ... 40

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 43

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA... . 45 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan Magang dan Penelitian Lampiran 2 Surat Pembimbing TA

Lampiran 3 Kartu Konsultasi Bimbingan Lampiran 4 Alat Pengumpul Data

Lampiran 5 Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 6 Brosur Produk-produk BMT Assyafi’iyah KCP Metro

Lampiran 7 Formulir Pembiayaan Murabahah BMT Assyafi’iyah KCP Metro

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Tabungan Mudharabah ... 25 Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 33

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan Magang dan Penelitian Lampiran 2 Surat Pembimbing TA

Lampiran 3 Kartu Konsultasi Bimbingan Lampiran 4 Alat Pengumpul Data

Lampiran 5 Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 6 Brosur Produk-produk BMT Assyafi’iyah KCP Metro

Lampiran 7 Formulir Pembiayaan Murabahah BMT Assyafi’iyah KCP Metro

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro (LKM) yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah. BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bayt almal waal tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi pengusaha kecil dengan cara mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya.1

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha mudharabah dibagi menurut kesepakatan, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian pengelola, pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.2

BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro adalah salah satu BMT yang menerapkan prinsip syari’ah. Dalam kegiatannya BMT memberikan penawaran. Salah satu produk yang ditawarkan adalah simpanan

1 Andri Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h.

51.

2 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, (Jakarta : Salemba Empat, 2014), h.

108.

(16)

mudharabah. Simpanan mudharabah merupakan simpanan dengan sistem bagi hasil, keuntungan yang dihitung atas saldo rata-rata harian dan diberikan tiap bulan.

Pembukaan rekening atas nama perorangan atau lembaga dengan setoran awal minimal Rp. 10.000,- dan saldo minimal Rp. 10.000,-. Didalam produk simpanan mudharabah pada BMT Assyafi’iyah ini memiliki keunggulan seperti anggota akan mendapatkan hadiah saat akhir tahun sesuai dengan kebijakan BMT atau sesuai dengan banyak dan aktif menabungnya para anggota simpanan mudharabah.3

Minat anggota yang merupakan bagian dari pemasaran produk pada BMT. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.4 Anggota adalah orang (badan) yang menjadi bagian atau masuk di suatu golongan.5 Jadi minat anggota merupakan seseorang yang menjadi bagian dengan keinginan yang timbul dari hati terhadap sesuatu dan berusaha untuk mendapatkan sesuatu.

Hal ini penting untuk diketahui karena memiliki manfaat yaitu membantu pimpinan cabang dalam mengambil keputusan, memberikan pengetahuan peneliti pemasaran dengan dasar penelitian analisis konsumen, membantu konsumen dalam membuat pengambilan keputusan yang baik dan akan mempengaruhi minat konsumen terhadap suatu produk.

3 Bayu Saputra, Pimpinan Cabang BMT Assyafi’iyah, Wawancara, Metro 18 April 2017.

4 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), h. 744.

5 Ibid, h. 36.

(17)

Dan mayoritas anggota yang memilih simpanan mudharabah itu lebih kepada ingin mengembangkan dana yang dimiliki dengan cara yang mudah seperti melakukan kerja sama dengan pihak BMT dimana anggota tetap mendapatkan kembali modal dana yang diberikan kepada BMT untuk dijadikan modal usaha dan anggota serta pihak BMT akan mendapatkan bagi hasil dari kegiatan usaha yang dijalankan.

Minat konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada diluar diri manusia (eksternal) dan faktor-faktor yang ada didalam diri manusia (internal). Faktor eksternal yang utama adalah faktor kebudayaan dan sosial sedangkan faktor-faktor internal yang utama adalah faktor pribadi dan psikologis.6

Menurut Bayu Saputra selaku Pimpinan Cabang BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, salah satu faktor yang mempengaruhi minat anggota terhadap simpanan mudharabah adalah simpanan mudharabah memiliki kelebihan seperti dapat diambil kapan saja saat dibutuhkan, dan terdapat bagi hasil setiap bulannya pada anggota yang menabung di simpanan mudharabah. Di dalam simpanan mudharabah pada BMT Assyafi’iyah anggotanya selalu ada peningkatan secara bertahap.

Jumlah anggota pada simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah secara keseluruhan sejumlah 2241 anggota. Dan jumlah anggota pada

6 Ibid, h. 227

(18)

simpanan wadiah secara keseluruhan sejumlah 283 anggota, pada simpanan pendidikan sejumlah 12 dan pada simpanan qurban sejumlah 10 anggota.7

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti terdorong untuk mengetahui lebih jelas tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Anggota Untuk Menabung Simpanan Mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro. Dengan adanya simpanan mudharabah ini, BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro berharap dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pada saat kapanpun diperlukan.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : faktor-faktor apakah yang mempengaruhi minat anggota menabung pada simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah yang dikemukan di atas, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro.

7 Bayu Saputra, Pimpinan Cabang BMT Assyafi’iyah, Wawancara, Metro 26 Juli 2017.

(19)

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat dilaksanakan dan permasalahan dapat terjawab dengan baik maka hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat dari peneliti yang dilakukan sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya yang berkaitan dengan produk tabungan mudharabah.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi pembaca dan peneliti sendiri serta dapat membantu lembaga keuangan syari’ah untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseacrh), yaitu suatu penelitian yang bertujuan melakukan studi yang mendalam mengenai suatu unit sosial sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan lengkap.8

8 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), h. 8

(20)

Adapun maksud dari pengertian tersebut penelitian yang mempelajari secara mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota untuk menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro. Dilihat dari lokasinya, penelitian ini dilakukan di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP.

Metro di Jl. A.H Nasution Tejo Agung, Kec. Metro Timur, Metro Lampung, 34111.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu mempelajari isu- isu, kasus-kasus atau kejadian-kejadian terpilih secara mendalam dan rinci, fakta bahwa pengumpulan data tidak dibatasi oleh kategori yang sudah ditentukan sebelumnya atas analisis menyokong kedalaman dan kerincian data.9

Penelitian deskriptif merupakan “penelitian yang dilakukan dengan mengamati (deskripsi) secara sistematis, faktual dan akurat mengenai situasi-situasi atau kejadian”.10 Penelitian deskriptif kualitatif ini berupa keterangan-keterangan bukan berupa angka-angka hitungan.

Artinya, dalam penelitian ini hanya berupa gambaran dan keterangan- keterangan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota untuk menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro.

9 Budi Puspo Priyadi, Evaluasi Kualitatif, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2006), h. 5.

10 Ibid, h. 10.

(21)

3. Sumber Data

Menurut Sumadi Suryabrata, yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah “subyek data yang diperoleh dari sebuah penelitian”.11 Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer merupakan data yang kita peroleh langsung dari sumber datanya yang kita teliti dari lapangan.

Data primer diperoleh dengan secara langsung mengadakan wawancara, observasi dan penyebaran angket.12 Data primer langsung dari sumber pertama yaitu dari Pimpinan Cabang Bapak Bayu Saputra, funding officer Bapak Bahrudin di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro serta anggota simpanan mudharabah Bapak Ari Subowo, Ibu Sulami, Ibu Siti Fatimah, Ibu Ririn, Ibu Sutiyem.

Sumber data sekunder adalah data hasil penelitian orang lain, misalnya definisi-definisi, dan lain-lainnya yang dapat kita ketahui dari buku-buku. Data sekunder diperoleh dengan mempelajari buku-buku literatur. Data sekunder digunakan sebagai alat analisis terhadap data primer, kemudian menarik kesimpulan dan mengimplementasikannya.13

Baik situs internet dan buku-buku yang membahas tentang BMT dan Minat Konsumen, seperti Bank Lembaga Keuangan Syariah karangan Andi Soemitra yang diterbitkan oleh Kencana di Jakarta pada tahun 2009,

11 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), h.

38.

12 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen, (Jakarta : PT Ikrar Mandiri Abadi, 2001), h. 62.

13 Ibid.

(22)

Akuntansi Perbankan Syariah karangan Rizal Yaya, Aji Erlangga, dan Ahim Abdurahim yang diterbitkan oleh Salemba Empat di Jakarta pada tahun 2014, Manajemen Bisnis karangan Pandji Anoraga yang diterbitkan oleh Rineka Cipta di Jakarta pada tahun 2009, Manajemen karangan Malayu S.P. Hasibuan yang diterbitkan oleh PT Ikrar Mandiri Abadi di Jakarta pada tahun 2001, dan Perbankan Syariah karangan Ismail yang diterbitkan oleh Kencana di Jakarta pada tahun 2011.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara atau interview

Wawancara merupakan “bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu”.14 Wawancara secara garis besar dibagi dua, yakni wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur.

Wawancara tak terstruktur mirip dengan percakapan informal. Metode ini bertujuan memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua responden. Wawancara terstruktur, sebaliknya, menuntut pewawancaranya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang susunannya ditetapkan sebelumnya, dengan kata-kata yang persis pula.15

14 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), h. 180.

15 Ibid, h.181-183.

(23)

Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota untuk menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro kepada Bapak Bayu Saputra selaku Pimpinan Cabang, Bapak Bahrudin selaku funding officer serta para anggota simpanan mudharabah di BMT Assafi’iyah KCP. Metro. Dan jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara terstruktur.

Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota untuk menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan “cara yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian”.16 Dalam penelitian ini data yang dicari dan dikumpulkan oleh peneliti berupa sejarah, visi dan misi BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP.

Metro dan brosur simpanan mudharabah serta dokumentasi jumlah anggota simpanan mudharabah.

16 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 152.

(24)

5. Teknik Analisa Data

Pada penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif.

Menurut Bogdan dan Bikle, analisis kualitatif adalah “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, maksudnya sumber data yang diperoleh itu tertulis atau ungkapan dan tingkah laku yang diobservasikan dari manusia”.17 Data tersebut dianalisa dengan menggunakan cara berfikir induktif. Berfikir induktif merupakan suatu cara berfikir yang berawal dari fakta-fakta yang khusus dan konkrit kemudian dari fakta atau peristiwa tersebut ditarik kesimpulan.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dalam menganalisis data peneliti menggunakan data yang diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Data tersebut dianalisa dengan menggunakan cara berfikir induktif yang berawal dari informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat anggota untuk menabung simpanan mudharabah di BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro.

6. Mekanisme Pembahasan

Mekanisme pembahasan dalam penelitian ini terdiri dari :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan sub bab yang meliputi latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian.

17 Burhan Ashafa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2004), h. 16

(25)

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini peneliti menguraikan teori tentang minat konsumen dan simpanan mudharabah.

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan profil BMT Assyafi’iyah, laporan hasil penelitian dan analisis penelitian

BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menguraikan simpulan dan saran dari hasil analisa data yang dilakukan pada bab terdahulu.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Minat Konsumen

1. Pengertian Minat Anggota

Minat sebagai aspek kejiwaan bukan hanya mewarnai prilaku seseorang untuk melakukan aktivitas yang menyebabkan seseorang merasa tertarik kepada sesuatu. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.18 Sedangkan anggota adalah orang (badan) yang menjadi bagian atau masuk di suatu golongan.19

Jadi minat anggota merupakan seseorang yang menjadi bagian dengan keinginan yang timbul dari hati terhadap sesuatu dan berusaha untuk mendapatkan sesuatu.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen

Minat konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di luar diri manusia (eksternal) dan faktor-faktor yang ada di dalam diri manusia (internal).20

18 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2005), h. 744.

19 Ibid, h. 36.

20 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), h. 227.

(27)

Faktor eksternal yang utama adalah kebudayaan dan sosial: 21 a. Faktor Budaya

Budaya adalah penentu yang mendasar dari keinginan dan prilaku seseorang. Budaya adalah sekelompok nilai-nilai sosial yang diterima masyarakat secara menyeluruh dan tersebar kepada anggotanya melalui bahasa dan simbol-simbol.

Setiap budaya terdiri dari sub-subbudaya yang lebih kecil yang menyediakan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik bagi anggota-anggotanya. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, ras dan daerah geografis. Kelas sosial adalah sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah hierarki dan para anggota dalam setiap hierarki memiliki nilai, minat dan prilaku yang relatif sama.

b. Faktor Sosial

Faktor sosial terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peranan dan status. Kelompok referensi adalah kelompok yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi sikap dan prilaku seseorang. Para keluarga juga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Ada dua macam keluarga dalam kehidupan pembeli yaitu keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orang tua dan keluarga sebagai sumber keturunan yaitu suami istri dan anak-anak.

21 Ibid.

(28)

Sedangkan faktor-faktor internal yang utama adalah faktor pribadi dan psikologis: 22

a. Faktor Psikologis

Faktor psikologis terdiri dari motif, persepsi, pembelajaran dan sikap. Motif adalah suatu kebutuhan yang kuat dan mendesak untuk mengaruhkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. Persepsi adalah proses memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan masukan-masukan informasi oleh seseorang untuk menciptakan sebuah gambaran yang bermakna tentang dunia.

Pembelajaran menunjukan perubahan dalam prilaku seseorang individu yang bersumber pada pengalaman. Keyakinan merupakan suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu.

Sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak, perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu beberapa objek.

b. Faktor Pribadi

Faktor pribadi meliputi usia dan tingkat daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

22 Ibid.

(29)

Selanjutnya, menurut pendapat lain, faktor-faktor yang mempengaruhi minat, yaitu sebagai berikut:

a. Dorongan dari dalam individu, Misal dorongan untuk makan.

Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lainlain.

b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.

c. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa minat adalah dorongan.23

Jadi, faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen adalah dilihat dari faktor budaya yang mendasar dari keinginan dan prilaku seseorang, juga dari faktor sosial seperti referensi dari teman, keluarga, dillihat dari faktor psikologis yakin akan sesuatu kebutuhan yang kuat untuk mempengaruhi seseorang untuk mencari dan memilih kebutuhan nya, dilihat dari faktor pribadi yakni perubahan gaya hidup, kondisi ekonomi, kepribadian dan konsep seseorang.

3. Tahap-Tahap Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Ada lima tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang umum dilakukan oleh seseorang, yaitu sebagai berikut: 24

a. Pengenalan Kebutuhan

23Abdul Rahman Shaleh dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar; dalam Perspektif Islam, (Jakarta : Kencana, 2004), h. 264.

24 Ibid, h. 228

(30)

Kebutuhan konsumen muncul karena menerima informasi baru tentang suatu produk, kondisi ekonomi, periklanan atau karena kebetulan. Selain itu, gaya hidup seseorang, kondisi demografi dan karakteristik pribadi dapat pula mempengaruhi keputusan pembelian seseorang.

b. Proses Informasi Konsumen

Meliputi pencarian sumber-sumber informasi oleh konsumen. Proses informasi dilakukan secara selektif, konsumen memilih informasi yang paling relevan bagi benefit yang dicari sesuai dengan keyakinan dan sikap mereka.

c. Evaluasi Produk atau Merek

Konsumen akan mengevaluasi karakteristik dari berbagai produk merek dan memilih produk atau merek yang paling memenuhi benefit yang diinginkannya.

d. Pembelian

Dalam pembelian, beberapa aktivitas lain diperlukan seperti pemilihan toko, penetuan kapan akan membeli dan kemungkinan finansialnya.

e. Evaluasi Pasca Pembelian

Sekali konsumen melakukan pembelian maka evaluasi pasca pembelian terjadi. Jika kinerja produk sesuai dengan harapan

(31)

konsumen, konsumen akan puas. Jika tidak, kemungkinan pembelian akan berkurang.

Jadi, pengambilan keputusan dapat dilihat dari segi kebutuhan konsumen, pencarian sumber-sumber informasi oleh konsumen, konsumen akan memilih produk yang paling memenuhi benefit yang diinginkannya, saat pembelian konsumen akan memelih kapan akan membeli dan akan melakukan pemilihan toko, kemudian konsumen akan menilai setelah pembelian apabila produk yang diinginkan sesuai dengan harapan maka konsumen akan puas, apabila konsumen tidak begitu puas dengan produk yang diinginkan maka pembelian akan berkurang.

B. Simpanan Mudharabah 1. Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah suatu perkongsian antara dua pihak dimana pihak pertama (shahib al-mal) menyediakan dana, dan pihak kedua (mudharib) bertanggungjawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan tanggungjawab atas pengelolaan usaha. Keuntungan dibagikan sesuai dengan ratio laba yang telah disepakati bersama secara advance, manakala rugi shahib al-mal akan kehilangan sebagian imbalan dari kerja keras dan keterampilan manajerial selama proyek berlangsung.25

25 Muhamad, Sistem & Prosedur Operasional Bank Syariah, (Yogyakarta : UII Press, 2000), h. 13.

(32)

Jadi, mudharabah adalah kerja sama antara dua pihak atau lebih dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal.

2. Landasan Hukum Mudharabah

Dasar hukum atas produk perbankan syariah berupa tabungan dalam hukum positif Indonesia adalah UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Saat ini secara khusus mendasarkan pada Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.26

Tabungan sebagai salah satu produk penghimpunan dana juga mendapatkan dasar hukum dalam PBI No. 9/19/PBI/2007 tentang Pelaksanaan Prinsip Syariah Dalam Kegiatan Penghimpunan Dana Dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa Bank Syariah, sebagaimana yang telah diubah dengan PBI No. 10/16/PBI/2008. Pasal 3 PBI dimaksud menyebutkan antara lain kegiatan penghimpunan dana dengan mempergunakan antara lain Akad Wadiah dan Mudharabah.27

Sebelum keluarnya PBI tersebut, tabungan sebagai produk perbankan syariah telah mendapatkan pengaturan dalam Fatwa DSN No.

02/DSN-MUI/IV/2000 tanggal 12 Mei 2000 yang intinya menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan

26 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2009), h. 93.

27Ibid.

(33)

kesejahteraan dan dalam menyimpan kekayaan, memerlukan jasa perbankan, salah satu produk perbankan di bidang penghimpunan dana dari masyarakat adalah tabungan.28

Sungguhpun pada dasarnya Mudharabah dapat dikategorikan ke dalam salah satu bentuk Musyarakah, namun para cendikiawan fikih Islam meletakan Mudharabah dalam posisi yang khusus dan memberikan landasan hukum yang tersendiri.29

Alquran

Ayat-ayat Alquran yang dapat dijadikan rujukan dasar akad transaksi al-Mudharabah, adalah :























































Artinya: “Tidak ada dosa (halangan) bagimu untuk mencari karunia dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.” (QS. Al-Baqarah: 198)30

28 Ibid.

29 Muhamad, Sistem & Prosedur, h. 14-16.

30 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung : PT Sygma Examedia Arkanleema, 2007), h. 31

(34)

Tafsir Quraish Shihab mengenai ayat di atas menjelaskan bahwa sebelumnya ada diantara kalian yang merasa bersalah jika melakukan perniagaan dan mencari rezeki pada musim haji. Sebenarnya, kalian tidak berdosa melakukan hal itu. Maka berniagalah dengan cara-cara yang disyariatkan, carilah karunia dan nikmat Allah. Apabila para haji telah beranjak dari Arafah setelah melakukan wukuf dan mereka tiba di Muzdalifah pada malam Idul Adha, maka hendaknya mereka berdzikir kepada Allah di al-Masy’ar al-Haram, di bukit Muzdalifah. Hendaknya mereka memperbanyak tahlil, talbiyah dan takbir. Agungkan dan pujilah nama Tuhanmu yang telah memberi hidayah untuk memeluk agama yang benar dan melakukan ibadah haji. Sebelumnya mereka itu berada dalam kesesatan.31

Jadi, tidak ada halangan dalam mencari rezeki yakni dengan berniaga. Maka berniagalah dengan cara-cara yang disyariatkan, carilah karunia dan nikmat Allah. Maka hendaknya mereka berdzikir kepada Allah. Agungkan dan pujilah nama tuhan yang telah memberi hidayah sebelum mereka berada dalam kesesatan.



















































31 https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-198#tafsir-quraish-shihab diakses pada tanggal 26 Juli 2017 jam 10.50

(35)













































































































Artinya: “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasannya kamu berdiri kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lagi berperang dijalan Allah, maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah zakat pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah;

sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

(QS. Al-Muzammil: 20)32

Tafsir Quraish Shihab mengenai ayat di atas menjelaskan bahwa Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu terkadang bangun

32 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h. 575.

(36)

malam kurang dari dua pertiganya. Di malam yang lain kamu bangun pada seperdua atau disepertiganya. Para pengikutmu pun melakukan hal yang sama seperti kamu. Tidak ada yang dapat menetapkan ukuran siang dan malam serta memastikan waktunya selain Allah. Dia mahatahu bahwa kamu tidak mungkin dapat menghitung secara pasti seluruh bagian siang dan malam itu. Dari itu, Allah memberikan keringanan kepada kalian. Maka bacalah, dalam salat, ayat-ayat al-Quran yang mudah. Allah Mahatahu bahwa diantara kalian ada yang menderita sakit sehingga sulit untuk melakukan ibadah di waktu malam. Demikian pula Allah mengetahui diantara kalian ada yang selalu bepergian untuk berniaga dan bekerja mencari karunia Allah. Diantara kalian pun ada yang tengah berjihad dijalan Allah untuk menegakkan kebenaran. Maka bacalah ayat al-Qur’an yang mudah, lakukanlah kewajiban salat, tunaikanlah kewajiban zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, yaitu dengan cara bersedekah kepada kaum fakir sebagai tambahan atas kewajiban yang telah ditentukan.

Sesungguhnya kebajikan yang kalian lakukan akan mendapatkan ganjaran di sisi Allah, suatu ganjaran yang besar dan lebih baik dari segala yang kalian tinggalkan. Mintalah ampunan Allah atas segala kekurangan dan perbuatan buruk yang kalian lakukan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun segala dosa orang beriman serta Mahakasih kepada mereka.33

33 https://tafsirq.com/73-al-muzzammil/ayat-20#tafsir-quraish-shihab diakses pada

(37)

Jadi, sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu terkadang bangun malam kurang dari dua pertiganya. Para pengikutmu pun melakukan hal yang sama seperti kamu. Dia Maha Mengetahui di antara kalian ada yang selalu berpergian untuk berniaga dan bekerja mencari karunia Allah. Di antara kalian pun ada yang tengah berjihad di jalan Allah untuk menegakkan kebenaran.

Mudharib sebagai enterpreneur adalah sebagian dari orang- orang yang melakukan perjalanan untuk mencari karunia Allah swt. dari keuntungan investasinya. Di tempat lain dalam Alquran kita masih memiliki ayat-ayat yang senada misalnya :

































Artinya: “Apabila telah ditunaikan sembahyang maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah swt dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”(QS. Al-Jum’ah:

10)34

Tafsir Quraish Shihab mengenai ayat di atas menjelaskan bahwa apabila kalian telah melakukan salat, maka bertebaranlah untuk berbagi kepentingan. Carilah karunia Allah dan berdzikirlah kepada-Nya banyak-

tanggal 26 Juli 2017 jam 10.50

34 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h.554

(38)

banyak, dalam hati maupun dan dengan ucapan. Mudah-mudahan kalian memperoleh keberuntungan dunia dan akhirat.35

Perintah setelah larangan menunjukkan mubah, yakni silahkan bertebaran lagi di bumi untuk mencari rezeki. Oleh karena kesibukan untuk bekerja dan berdagang biasanya membuat lalai dari mengingat Allah, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala memerintahkan untuk banyak mengingat-Nya. Karena banyak berdzikir marupakan sebab terbesar untuk beruntung.

Ijma

Imam Zailai dalam kitabnya Nasbu ar-Rayah (4/13) telah menyatakan bahwa para sahabat telah berkonsensus akan legitimasi pengolahan harta anak yatim secara mudharabah. Kesepakatan para sahabat ini sejalan dengan spirit hadis yang dikutip oleh Abu Ubaid dalam kitabnya al-Amwal (454)36

“Rasulullah saw. telah berkhotbah di depan kaumnya seraya berkata wahai para wali Yatim, bergegaslah untuk menginvestasikan harta amanah yang ada di tanganmu janganlah didiamkan sehingga termakan oleh zakat”37

35 https://tafsirq.com/62-al-jumuah/ayat-10#tafsir-quraish-shihab diakses pada tanggal 26 Juli 2017 jam 10.50

36 Muhamad, Sistem & Prosedur, h. 14-16.

37 Ibid.

(39)

Indikasi dari hadis ini adalah apabila menginvestasikan harta anak yatim secara mudharabah sudah dianjurkan, apalagi mudharabah dalam harta sendiri. Adapun pengertian zakat disini adalah seandainya harta tersebut diinvestasikan, maka zakatnya akan diambil dari keuntungan bukan dari modal. Dengan demikian harta amanat tersebut akan senantiasa berkembang, bukan berkurang.

Konsensus lain diungkapkan oleh Imam Malik dalam bukunya Al-Muwatta’:

“Abdullah dan Ubaidillah, putra-putra Umar bin Khattab turut dalam suatu pasukan perang ke Irak. Setelah tugas usai keduanya menemui Gubernur Basrah, Abu Musa al-Asy’ary.

Keduanya diterima dengan ramah dan sambutan hangat oleh tuan rumah seraya berkata seandainya aku dapat melakukan sesuatu untuk kepentinganmu berdua niscaya akan kulakukan, Abu Musa berhenti sejenak kemudian menyambung pembicaraan... oh iya ini ada harta negara, saya akan meminjamkannya ke Amirul Mukminin di Madinah, saya akan meminjamkannya kepada kalian dan dengannya kalian berdua dapat membeli barang-barang Irak dan menjualnya di Madinah. Adapun keuntungan adalah untuk kalian setelah kalian mengembalikan modal awal ke Amirul Mukminin. Abu Musa al-Asy’ary pun menulis surat ke Umar bin Khattab agar mengambil uang negara yang dititipkan melalui kedua putranya. Sesampainya di Madinah dan memperoleh keuntungan dari dana titipan tersebut Abdullah dan Ubaidullah menghadap ke Amirul Mukminin dengan maksud hendak mengembalikan uang negara tersebut. Tetapi Umar terlebih dahulu bertanya apakah semua tertera mendapatkan pinjaman?

keduanya menjawab tidak!, Umar menanggapi dengan geram, karena kalian putra khalifah maka kalian mendapat pinjaman, kembalikan modal dan seluruh keuntungan. Mendengar

(40)

gertakan ini Abdullah dian tersipu makala Ubaidullah mencoba untuk berkata : Wahai Amirul Mukminin keuntungan itu adalah milik kami sebab jikalau uang negara itu hilang atau rusak kamilah yang menanggungnya. Umar kembali berkata : kembalikan modal dan seluruh keuntungan. Abdullah masih terdiam, tetapi makala Ubaidullah mencoba untuk kembali membujuk berkatalah seorang tamu Umar, Wahai Amirul Mukminin mengapa tidak diambilnya seluruh modal dan setengan keuntungan manakala Abdullah dan Ubaidullah mendapat setengah keuntungan yang tersisa”.38

3. Macam-Macam Mudharabah

Macam-macam mudharabah dapat dibagi menjadi 2 macam diantaranya sebagai berikut: 39

a. Mudharabah Mutlaqah

Mudharabah mutlaqah merupakan akad perjanjian antara dua pihak yaitu shahibul maal dan mudharib, yang mana shahibul maal menyerahkan sepenuhnya atas dana yang diinvestasikan kepada mudharib untuk mengelola usahanya sesuai dengan prinsip syariah.

Shahibul maal tidak memberikan batasan jenis usaha, waktu yang diperlukan, strategi pemasarannya, serta wilayah bisnis yang dilakukan. Shahibul maal memberikan kewenangan yang sangat besar kepada mudharib untuk menjalankan aktivitas usahanya, asalkan sesuai dengan prinsip syariah Islam.40

38 Ibid.

39 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), h. 86-88.

40Ibid.

(41)

Mudharabah mutlaqah adalah akad mudharabah di mana shahibul maal memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib) dalam pengelolaan investasinya. Mudharabah mutlaqah dapat disebut dengan investasi dari pemilik dana kepada bank syariah, dan bukan merupakan kewajiban atau ekuitas bank syariah.41

Bank syariah tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikannya apabila terjadi kerugian atas pengelolaan dana yang bukan disebabkan kelalaian atas kesalahan bank sebagai mudharib. Namun sebaliknya, dalam hal bank syariah (mudharib) melakukan kesalahan atau kelalaian dalam mengelola dana investor (shahibul maal), maka bank syariah wajib mengganti semua dana investasi mudharabah mutlaqah. Jenis investasi mudharabah mutlaqah dalam aplikasi perbankan syariah dapat ditawarkan dalam produk tabungan dan deposito.42

b. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah muqayyadah merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak yang mana pihak pertama sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan pihak kedua sebagai pengelola dana (mudharib).

Shahibul maal menyerahkan dananya kepada mudharib, dan memberi

41Ibid.

42Ibid.

(42)

batasan atas penggunaan dana yang diinvestasikannya. Batasannya antara lain tentang:43

1) Tempat dan cara berinvestasi.

2) Jenis investasi.

3) Objek investasi.

4) Jangka waktu

Jadi, mudharabah mutlaqah adalah kerja sama antara dua pihak pertama sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan pihak kedua sebagai pengelola dana (mudharib), dimana shahibul maal (pemilik dana) memberikan keleluasaan penuh kepada mudharib (pengelola) untuk mempergunakan dana tersebut digunakan dalam mengelola usahanya sesuai dengan prinsip syariah. Shahibul maal tidak memberikan batasan untuk mudharib dalam mengelola usahanya asalkan sesuai dengan prinsip syariah Islam.

Mudharabah muqayyadah adalah kerja sama antara dua pihak pertama sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan pihak kedua sebagai pengelola dana (mudharib), dimana shahibul maal (pemilik dana) memberikan dananya kepada mudharib (pengelola) dan memberi batasan kepada pengelola dalam penggunaan dana tersebut dengan jangka waktu, tempat, jenis usaha, dan sebagainya.

43Ibid.

(43)

4. Skema Mudharabah

Gambar 2. 1

Skema Tabungan Mudharabah

Pertama, dimulai dari pengajuan permohonan pembukaan tabungan oleh nasabah dengan mengisi formulir pembukaan tabungan.

Formulir tersebut diserahkan kepada bank syariah beserta dokumen pendukung. Setelah pembukaan tabungan nasabah baru dilakukan dengan menggunakan akad mudharabah.44

44 Rizal Yaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, (Jakarta : Salemba Empat, 2014), h.

114

Akad Mudharabah Nasabah

Shahibul Maal (Pemilik Dana) Bank Syariah

Mudharib (Pengelola Dana)

Pelaksanaan Usaha Produktif Menerima porsi

keuntungan Menerima porsi

keuntungan

Membagi hasil usaha

Keuntungan dibagi sesuai nisbah

(44)

Kedua, bank mulai mengelola dana nasabah yang disepakati berdasarkan kesepakatan.45 Ketiga, hasil usaha pada waktu yang telah ditentukan berdasarkan kesepakatan. Keuntungan yang diperoleh akan dibagi antara nasabah sebagai shahibul maal dengan bank sebagai mudharib sesuai dengan porsi yang telah disepakati.46 Keempat, bank dan nasabah menerima porsi bagi hasil masing-masing yang telah disepakati.47

Jadi, dapat dijelaskan bahwa dalam transaksi tabungan mudharabah mekanismenya sama dengan pembiayaan mudharabah.

Nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana) dan bank bertindak sebagai mudharib (pengelola dana). Bank dapat melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya. Hasil usaha dapat bagi sesuai dengan kesepakatan. Dalam praktek mikro, nasabah dalam teori ini setara dengan anggota pada BMT dan Bank setara dengan BMT.

45Ibid

46Ibid.

47Ibid.

(45)

BAB III

PEMBAHASAN A. Profil BMT Assyafi’iyah KCP Metro

1. Sejarah Singkat BMT Assyafi’iyah KCP Metro

Kebangkitan BMT merupakan wujud nyata kesadaran dari masyarakat akan pentingnya Lembaga Keuangan yang bernafaskan Islam. Ini kesempatan bagi Lembaga Keuangan Syari’ah untuk mengembangkan perekonomian yang dibutuhkan masyarakat.

KJKS BMT Assyafi’iyah berdiri dipenghujung tahun 1995, didirikan di Pondok Pesantren Nasional Assyafi’iyah Kotagajah, pada tahun 1999 Koperasi BMT Assyafi’iyah dikukuhkan sebagai unit usaha otonom dengan Badan Hukum No. 28/BH/KDK.7.2/III/1999. Seiring dengan perkembangan KJKS BMT Assyafi’iyah yang makin pesat maka kami telah membangun gedung baru sebagai Kantor Pusat.

BMT Assyafi’iyah KCP. Metro berdiri pada tahun 2013, dan kini KJKS BMT Assyafi’iyah memiliki 9 (sembilan) Kantor Cabang dan 24 Kantor Cabang Pembantu di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan dan Banten.48

48 Brosur BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, dikutip Rabu 24 Mei 2017.

(46)

2. Visi dan Misi BMT Assyafi’iyah KCP Metro

BMT Assyafi’iyah memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:49 a. Visi

“Menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah yang Sehat, Kuat, Bermanfaat, Mandiri dan Islami”

b. Misi

1) Meningkatkan kesejahteraan anggota dan lingkungan kerja.

2) Meningkatkan sumber pembiayaan dan penyediaan modal dengan prinsip syari’ah.

3) Menumbuhkan usaha produktif dibidang pertanian perdagangan, industri dan jasa.

4) Meningkatkan budaya menyimpan dikalangan anggota.

3. Produk Simpanan yang dimiliki oleh BMT Assyafi’iyah KCP. Metro Produk simpanan yang dimiliki oleh BMT Assyafi’iyah KCP.

Metro adalah sebagai berikut: 50

Produk simpanan yang menggunakan akad mudharabah : a. Simpanan Mudharabah

Simpanan Mudharabah merupakan simpanan dengan sistem bagi hasil keuntungan yang dihitung atas saldo rata-rata harian dan diberikan tiap bulan.

49 Ibid.

50 Ibid.

(47)

b. Simpanan Tarbiyah (Pendidikan)

Simpanan Tarbiyah (Pendidikan) merupakan simpanan yang dikhususkan untuk keperluan pendidikan.

c. Simpanan Berjangka Syari’ah

Simpanan berjangka ini ditujukan untuk masyarakat muslim yang ingin menginvestasikan dananya untuk kemajuan perekonomian umat melalui sistem bagi hasil yang dikelola secara syariah.

Tabel 3.1

Perbandingan jangka waktu dan tingkat bagi hasil untuk simpanan berjangka syari’ah

JANGKA BMT Anggota/Calon Anggota

3 bulan 60 % 40 %

6 bulan 50 % 50 %

12 bulan 40 % 60 %

Produk simpanan yang menggunakan akad wadiah : a. Simpanan Wadi’ah

Simpanan Wadi’ah merupakan simpanan yang dinilai sebagai titipan dan tidak berbagi hasil atau merupakan simpanan pembiayaan.

b. Simpanan Hari Raya

Simpanan Hari Raya merupakan simpanan yang dikhususkan untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri.

(48)

c. Simpanan Qurban

Simpanan Qurban merupakan simpanan yang dikhususkan untuk keperluan Qurban.

4. Struktur Organisasi BMT Assyafi’iyah Gambar 3.1

Struktur Organisasi BMT Assyafi’iyah

Dokumentasi BMT Assyafi’iyah Metro, dikutip Senin 24 Mei 2017 Rapat Anggota Tahunan / RAT

Pimpinan : Bayu Saputra

Kabag. Pembiayaan : Octa Arinta

Kasir : Ika Oktasari

Account Officer : Anjar Ari Tri N.

Funding Officer : Bahrudin Pengurus KJKS BMT Assyafi’iyah /

Pengawas

Manager Utama

Manager Sumber Daya Insani ( SDI ) Manager Keuangan

dan Operasional

Manager Marketing

Kanca Metro

(49)

Adapun tugas-tugas tenaga kerja BMT Assyafi’iyah KCP Metro sebagai berikut:

a. Pimpinan Cabang

Tugas pimpinan cabang yaitu melaksanakan aktivitas pembiayaan dan memastikan seluruhnya dalam rangka melaksanakan dan mencapai sasaran dari rencana kerja yang telah ditetapkan.

b. Teller

Tugas-tugas sebagai teller yaitu terselesaikannya laporan kas harian seperti, terjaganya keamanan kas.

c. Kabag (Kepala Bagian) Pembiayaan

Tugas-tugas sebagai kabag (kepala bagian) pembiayaan yaitumelaksanakan aktivitas pembiayaan dan memastikan seluruh kebijakan, peraturan, dan prosedur pembiayaan.

d. Account Officer

Tugas-tugas sebagai accounting officer yaitu memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai dengan proses sebenarnya.

e. Funding Officer

Tugas-tugas sebagai funding officer memastikan target funding tercapai sesuai rencana.

(50)

B. Laporan Hasil Penelitian

1. Persyaratan, Akad dan Ketentuan Simpanan Mudharabah

Simpanan mudharabah merupakan simpanan dengan sistem bagi hasil keuntungan yang dihitung atas saldo rata-rata harian dan diberikan setiap bulan.51

a. Persyaratan Pembukaan Simpanan Mudharabah

Persyaratan membuka simpanan mudharabah sebagai berikut: 52

1) Fotokopi identitas (KTP)

2) Biaya administrasi sebesar Rp. 20.000,- 3) Setoran awal sebesar Rp. 10.000,- b. Akad Simpanan Mudharabah

Akad yang digunakan dalam simpanan mudharabah adalah akad mudharabah, yaitu bentuk kerja sama antara dua atau lebih pihak dimana pemilik modal (shahibul maal) mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian di awal. Bentuk ini menegaskan kerja sama dengan kontribusi seratus persen modal dari pemilik modal dan keahlian dari pengelola. Dimana BMT diberi kewenangan untuk mengelola dana

51Bahrudin, Funding Officer BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, Wawancara, Rabu 24 Mei 2017

52Bahrudin, Funding Officer BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, Wawancara, Rabu 24 Mei 2017

(51)

yang diberikan oleh shahibul maal (anggota) lalu BMT dan anggota akan mendapatkan bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya.53 c. Ketentuan Simpanan Mudharabah BMT Assyafi’iyah

Ketentuan simpanan mudharabah adalah sebagai berikut: 54

1) Setelah membayar biaya administrasi sebesar Rp. 20.000,- dan setoran awal minimal Rp. 10.000,-, anggota harus menyetor minimal Rp. 5.000,- perhari.

2) Penyetoran dapat dilakukan pada waktu jam kerja selama kas buka.

3) Setiap pengambilan maupun penyetoran Simpanan Mudharabah harus membawa Kartu Simpanan Mudharabah.

4) Penarikan yang dilakukan bukan oleh penyimpan sendiri dilakukan harus dengan surat kuasa dari penyimpan dan ditandatangani diatas materai.

5) Penarikan dapat dilakukan pada waktu jam kerja selama kas buka.

6) Perhitungan bagi hasil dilakukan setiat akhir bulan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Anggota Untuk Menabung Simpanan Mudharabah

Menurut Bayu Saputra selaku Pimpinan Cabang BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, produk yang paling diminati

53 Bahrudin, Funding Officer BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, Wawancara, Rabu 24 Mei 2017

54Bahrudin, Funding Officer BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, Wawancara, Rabu 24 Mei 2017

(52)

oleh anggota pada BMT Assyafi’iyah adalah produk simpanan mudharabah, salah satu faktor yang mempengaruhi minat anggota terhadap simpanan mudharabah adalah faktor keinginan anggota untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan pribadi yang telah direncanakan.

Serta faktor keunggulan produk yakni terdapat bagi hasil setiap bulannya pada anggota dan akan mendapatkan hadiah setiap akhir tahun bagi anggota yang aktif menabung, upaya dalam meningkatkan jumlah anggota pada produk simpanan mudharabah yakni dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat langsung, selain melakukan sosialisasi dilakukan dengan cara pembagian brosur BMT Assyafi’iyah kepada masyarakat.55

Kelebihan dari produk simpanan mudharabah adalah sebagai berikut:56

a) Anggota berhak mendapatkan bagi hasil.

b) Membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang di perlukan.

c) Anggota berhak mendapatkan hadiah saat akhir tahun sesuai dengan kebijakan BMT, atau sesuai dengan banyak dan aktif menabungnya para anggota simpanan mudharabah.

d) Untuk mendapatkan bonus cukup mudah, yaitu setor minimal Rp.

5.000,- perhari.

55 Bayu Saputra, Pimpinan Cabang BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, Wawancara, Selasa 23 Mei 2017

56Bahrudin, Funding Officer BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, Wawancara, Rabu 24 Mei 2017

(53)

Menurut Bahrudin selaku funding officer di BMT Assyafi’iyah KCP. Metro cara meningkatkan minat anggota simpanan mudharabah adalah dengan cara memberikan hadiah kepada anggota simpanan mudharabah yang selalu aktif dalam menabung, selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggota, dan dilakukan sistem jemput bola atau mendatangi para calon anggota untuk bergabung dengan memberi tahu keunggulan yang dimiliki oleh produk simpanan mudharabah pada BMT Assyafi’iyah KCP. Metro.57

Dari penjelasan yang diberikan oleh bapak Bahrudin dapat disimpulkan bahwa jika dalam diri anggota atau kepribadian tidak ada kemauan untuk menabung, saat marketing sering menawarkan produk simpanan mudharabah maka tidak akan ada yang berminat untuk menabung di simpanan mudharabah tersebut. Minat anggota berasal dari diri anggota itu sendiri.

Menurut Ari Subowo selaku anggota, faktor yang menyebabkan beliau berminat dengan produk simpanan mudharabah adalah ingin memenuhi kebutuhannya terhadap dana yang mendesak dan pelayanan yang diberikan sudah memuaskan.58

Menurut Sulami selaku anggota, faktor yang menyebabkan beliau berminat dengan produk simpanan mudharabah karena pelayanan

57 Bahrudin, Funding Officer BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, Wawancara, Rabu 24 Mei 2017.

58 Ari Subowo, Anggota BMT Assyafi’iyah Berkah Nasional KCP. Metro, Wawancara, Metro 25 Mei 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Namun apabila melihat dari segi penggunaan dana yang telah diberikan kepada nasabah untuk biaya pendidikan dalam akad ijarah multijasa, penggunaan dana tersebut tidak terpantau langsung

Bank Lampung Cabang Metro ini langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan menentukan target market produk menentukan ekspektasi dari segmentasi pasar dari produk, membuat subgroup,

BRISyariah Kantor Cabang TanjungKarang menyediakan layanan perbankan melalui media elektronik yaitu telepon, yang digunakan untuk memberikan kepuasan kepada pihak nasabah melalui

Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research, yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif,

Mekanisme Penyelesaian Gadai Emas Bermasalah Di BPRS Metro Madani Penyelesaian yang dilakukan di BPRS Metro Madani dalam mengatasi pembiayaan bermasalah yaitu dengan cara perpanjang

Alokasi dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan.16 Kredit adalah semua jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bunganya

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.9 Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti dengan melakukan wawancara dengan bapak Mat Amin selaku Direktur Utama, ibu Merina selaku kepala bagian customer service dan Ifra