• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Ditemukan bahwa beberapa siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran karena situasi pembelajaran yang membosankan dan tidak menarik bagi siswa. Adanya siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan pelajaran IPA di kelas karena guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Model Pembelajaran Word Square

Model pembelajaran kata persegi terdiri dari sejumlah kata yang disusun satu di bawah yang lain membentuk persegi dan dibaca secara horizontal dan ke bawah. Model pembelajaran word square merupakan model pembelajaran yang dimulai dari pengembangan metode pengajaran yang diperkaya dan terfokus pada aktivitas siswa. Model pembelajaran kata persegi sedikit mirip dengan menyelesaikan teka-teki silang, namun perbedaan mendasarnya adalah model ini sudah mempunyai jawabannya, namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan huruf atau angka acak untuk menyamarkan atau mengalihkan perhatian.

Model pembelajaran word square penuh dengan permainan yang menggunakan media kertas, kelebihannya adalah meningkatkan kecerdasan anak dalam mengolah huruf menjadi kata-kata yang tersebar dalam bingkai persegi, dimana siswa diminta untuk menghubungkan huruf-huruf dengan cepat baik ke bawah maupun horizontal. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe word square memerlukan pengetahuan dasar dari siswa sehingga siswa harus membaca terlebih dahulu materi yang akan dipelajari.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Sebagai suatu proses, diartikan sebagai segala kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan pengetahuan tentang alam atau untuk menemukan pengetahuan baru. Yang dimaksud dengan prosedur adalah metodologi atau metode yang digunakan untuk mengetahui sesuatu (penelitian secara umum) yang secara umum disebut metode ilmiah. 29Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasi di KTSP, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hal. 137. . pemahamannya tentang alam penuh dengan rahasia yang tak ada habisnya.

Ilmu pengetahuan membahas fenomena-fenomena alam yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan manusia. Menurut Powler, sains adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam secara sistematik dan benda-benda material yang teratur, yang diterima secara umum berupa kumpulan hasil-hasil pengamatan dan percobaan yang sistematis, artinya pengetahuan itu disusun menjadi suatu sistem, bukan suatu sistem yang berdiri sendiri. , satu dengan yang lain, saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga semuanya menjadi satu kesatuan yang utuh, sekaligus bermanfaat.. umum maksudnya ilmu itu tidak hanya sahih atau satu orang atau lebih menggunakan metode yang sama. eksperimen akan memberikan hasil yang sama atau konsisten. Kesejahteraan materiil suatu bangsa sangat bergantung pada kemampuan bangsa tersebut dalam bidang ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan merupakan landasan bagi teknologi dan.

Kajian Penelitian Terdahulu

Yessy Jessy, 2013, judul: “Penerapan Strategi Pembelajaran Word Square untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV Pada Materi Energi Panas dan Energi Bunyi di SDN 024 Tarai Bangun Kecamatan Tambang.” Rumusan masalahnya adalah bagaimana penerapan strategi pembelajaran word-square untuk meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV bidang energi panas dan bunyi di SDN 024 Tarai Bangun. 33Yessy Jessy, Penerapan Strategi Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas IV, Materi Energi Panas dan Energi Bunyi, SDN 024 Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar, Skripsi, Keguruan Madrasah Ibtidaiyah, Tarbiyah dan Fakultas Keguruan Pendidikan, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, 2013.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa melalui strategi word square pada mata pelajaran IPA motivasi belajar siswa kelas IV meningkat. Penelitian diatas mengkaji tentang penerapan strategi pembelajaran word square dalam meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas IV sekolah dasar dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (CRA), sedangkan penelitian ini mengkaji perbedaan motivasi belajar siswa setelah menggunakan pembelajaran word square . Model pembelajaran IPA di Kelas IV MIN menggunakan metode penelitian kuantitatif komparatif. Hafis Alkhozi, 2017, Judul : “Penerapan Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas IV D Di SD Negeri 74 Kota Bengkulu”.

Rumusan masalahnya adalah bagaimana penerapan pembelajaran berbasis multimedia pada pembelajaran IPA di kelas IV D di SD Negeri 74 Kota Bengkulu. Hasil penelitian adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan multimedia di Kelas IV D SDN 74 Kota Bengkulu pada pembelajaran IPA tentang struktur dan fungsi bagian tumbuhan menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 86,67. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas IV D SDN 74 Kota Bengkulu.

34Hafis Alkhozi, Penerapan Pembelajaran Berbasis Multimedia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas IV D SD Negeri 74 Kota Bengkulu, Skripsi, Program Studi Keguruan Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, IAIN Bengkulu, 2017 diatas penelitian. menyelidiki penerapan pembelajaran berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di Kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (CRA), sedangkan penelitian ini mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran word square pada IPA pembelajaran di Kelas IV MIN dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif komparatif. Penelitian di atas mengetahui penerapan strategi praktek-rehearsal-pairs dalam meningkatkan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Kelas V dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (CRA), sedangkan penelitian ini mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran word square pada kelas V. pelajaran sains. di Kelas IV MIN dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif komparatif.

Kerangka Berpikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel

Apabila populasinya banyak dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. 42 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional. pengambilan sampel secara acak. Yang dimaksud dengan proporsional adalah setiap sub populasi mendapat bagian atau kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian. Suatu metode disebut acak apabila peneliti tidak memilih orang-orang yang akan dijadikan sampel penelitian.43 Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah 28 siswa kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan 28 siswa kelas IVB sebagai kelas kontrol.

Teknik Pengumpulan Data

Sedangkan kuesioner tidak langsung dijawab secara tidak langsung oleh orang-orang yang dekat dan mengenal penjawabnya. Misalnya, jika yang diminta menjawab adalah orang yang buta huruf, maka bisa dibantu oleh anak, tetangga, atau kerabatnya. Jika dilihat dari pilihan jawaban, kuesioner dibedakan menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup adalah daftar pertanyaan yang mempunyai dua jawaban atau lebih dan penjawab hanya memberi tanda silang (x) atau tanda centang (√) di samping jawaban yang dianggapnya tepat.

Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan yang respondennya diperbolehkan memberikan jawaban dan pendapat secara rinci sesuai dengan apa yang diketahuinya. Alternatif tanggapan dalam kuesioner juga dapat diubah menjadi simbol-simbol kuantitatif untuk menghasilkan data interval. Caranya adalah dengan memberikan skor pada setiap jawaban berdasarkan kriteria tertentu. 45 Dalam penelitian ini angket yang digunakan berbentuk skala likert dengan pernyataan tertutup yaitu jawaban diberikan atas pernyataan yang diberikan.

Uji Coba Instrumen Penelitian

Perhitungan angket kelas IVA pada saat prapemrosesan. Pretreatment dilakukan sebelum peneliti menerapkan model pembelajaran word square pada pembelajaran IPA. Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa nilai angket motivasi belajar kelas IVA (sebelum perlakuan) yang merupakan kelas eksperimen adalah 5 siswa berada pada kelompok atas/tinggi, siswa pada kelompok menengah /kelompok menengah (71,43 %) dan 3 siswa pada kelompok bawah/bawah (10,71%). Penghitungan Angket Kelas IVA Selama Pasca Perlakuan Pasca perlakuan dilakukan setelah peneliti menggunakan model pembelajaran word square dalam pembelajaran IPA.

Dari tabel frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa skor angket motivasi belajar Kelas IVA (pasca perlakuan) yaitu kelas eksperimen terdapat 3 siswa pada kelompok atas/tinggi (10,71%), Bawah/Rendah Menengah/Sedang Atas/Tinggi. Dari tabel frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa nilai angket motivasi belajar kelas IVB (pra perlakuan) yaitu kelas kontrol terdapat 7 siswa pada kelompok atas/tinggi (25%), Kelompok menengah/menengah sebanyak 20 orang (71,43%) dan kelompok bawah/bawah sebanyak 1 orang (3,57%). Dari tabel frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa skor angket motivasi belajar kelas IVB (pasca perlakuan) yaitu kelas kontrol terdapat 4 siswa pada kelompok teratas/tinggi, siswa pada kelompok sedang /kelompok menengah (75%) dan 3 siswa pada kelompok bawah. /rendah (10,71%).

Ha : Terdapat perbedaan motivasi belajar setelah menggunakan model pembelajaran word square pada pembelajaran IPA kelas IV MIN 1 Kabupaten Kaur. Ho: Tidak ada perbedaan motivasi belajar setelah menggunakan model pembelajaran word square pada pembelajaran IPA Kelas IV MIN 1 Kabupaten Kaur. Model pembelajaran word square merupakan implementasi dari strategi pembelajaran konstruktivis yang memposisikan siswa sebagai subjek pembelajaran.

Salah satu fungsi penggunaan model pembelajaran kata kuadrat adalah untuk memotivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, salah satu fungsi penggunaan model pembelajaran kata kuadrat adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini merupakan hasil observasi peneliti terhadap proses pembelajaran word square pada setiap pertemuan dimana siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran dan motivasi belajar siswa meningkat.

Berdasarkan kedua tabel frekuensi skor angket motivasi belajar Kelas IVA dan Kelas IVB di atas terlihat jelas bahwa skor angket motivasi belajar siswa Kelas IVA (kelas eksperimen) yang menerapkan model pembelajaran word square lebih tinggi skornya dibandingkan penilaian angket motivasi belajar siswa Kelas IVB (kelas kontrol) dengan menerapkan metode konvensional yang biasa diterapkan guru yaitu metode ceramah. Hal ini dikarenakan salah satu kelebihan model pembelajaran word square adalah proses pembelajaran dengan menggunakan model ini dapat mendorong pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen (IVA) yang menerapkan model pembelajaran word square dalam pembelajaran IPA mempunyai skor angket.

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan motivasi belajar setelah menggunakan model pembelajaran word square pada Pembelajaran IPA Kelas IV MIN 1 Kabupaten Kaur.

Referensi

Dokumen terkait

112 Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap self-confidance dan

Penelitian terdahulu oleh Supriyono 2018 menunjukan hasil tentang pentingnya media pembelajaran untuk meningkatkan minat belajar siswa SD, secara singkat menjelaskan bawasannya

Beberapa siswa sudah mengetahui sedikit makna dari lagu Indonesia Raya, serta sudah menerapkan nilai karakter tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Akan tetapi masih terdapat siswa yang

Pada siklus II, jumlah siswa yang dinyatakan tuntas mengalami peningkatan yaitu sebanyak 12 orang siswa dengan persentase sebesar 86% dan 2 orang siswa yang dinyatakan belum tuntas

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN TAYANGAN VIDEO ANIMASI TERHADAP KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMP PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL Permasalahan dalam penelitian ini adalah selama

Bagaimana pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team Achievement Division dengan kecerdasan belajar Intrapersonal terhadap hasil belajar peserta didik pada

Setelah peneliti berkolaborasi dengan guru membelakukan model pembelajaran giving questions and getting answers di kelas eksperimen Kelas IV.A, peneliti memberikan soal post test mata

Penelitian Terdahulu Rita Kusumadewi, Intan Lestari Program Studi Perbankan Syariah FSEI IAIN Syekh Nurjati Cirebon dengan judul Pengaruh Emotional Marketing dan Spiritual Marketing