PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apa saja kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 88 Lebong?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi guru dalam mengenalkan siswa pada penggunaan bahasa Indonesia di SDN 88 Lebong.
Manfaat Penelitian
Kajian Teori
- Upaya Guru
- Guru
- Pembiasaan
- Bahasa Indonesia
- Upaya Guru dalam Membiasakan SiswaMenggunakan
- Kendala
Upaya guru di sini lebih terfokus untuk menjadikan siswa lebih sadar akan penggunaan bahasa Indonesia. Bentuk mujarrad sulasi merupakan masdar untuk 'alima' ilmun yang sering dijadikan ilmu dalam bahasa Indonesia. Guru biasanya dituntut sekreatif dan aktif mungkin dalam penyampaian materi khususnya pada bidang mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dengan demikian, harapan untuk mewujudkan pembelajaran bahasa Indonesia yang harmonis, bermutu, dan bermartabat tidak akan tercapai.23. Perkembangan Bahasa Indonesia – Melayu di Indonesia dalam konteks sistem pendidikan” (Perkembangan Bahasa Indonesia – Melayu di Indonesia dalam konteks sistem pendidikan). Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai “bahasa persatuan bangsa” pada Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Berdasarkan Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI (KTSP), mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut. Meskipun ada persepsi umum bahwa bahasa Indonesia bertele-tele, bahasa baku sebenarnya memerlukan komunikasi yang efektif: pesan. Upaya yang dapat dilakukan guru untuk membiasakan siswa menggunakan bahasa Indonesia di sekolah dasar adalah:
Salah satu standar kompetensi materi pembelajaran bahasa Indonesia adalah berbicara dengan baik dalam menyampaikan pendapat, kritik dan gagasan.
Penelitian Relevan
Data tersebut berupa pernyataan atau kalimat yang menunjukkan bentuk penggunaan bahasa Jawa oleh anak dalam interaksi belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi.50. Persamaan penelitian Nufitriani Kartika Dewi (2019) dengan penelitian penulis adalah upaya guru dalam mengenalkan bahasa pada anak.
Bedanya dengan penelitian Nufitriani Kartika Dewi hanya membahas penggunaan bahasa Jawa untuk anak usia dini, sedangkan penulis membahas tentang upaya guru untuk membiasakan penggunaan bahasa Indonesia. 50 Nufitriani Kartika Dewi, “Membiasakan Penggunaan Bahasa Jawa pada Anak Usia Dini di PAUD Al-Falah Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang”. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah perkembangan bahasa anak di Kelompok Bermain Bina Balita Islam belum sesuai harapan dan metode yang digunakan guru belum optimal dalam menstimulasi kinerja perkembangan bahasa anak.
Hasil dari penelitian ini adalah upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak di PG Islam Bina Balita antara lain mendorong minat berbicara anak, berlatih menggabungkan bunyi bahasa, memperkaya kosa kata, mengenalkan kalimat melalui cerita, bernyanyi dan mengenalkan lambang tulisan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi.51. 51 Maini Sundari, Tesis “Upaya Guru dalam Meningkatkan Bahasa Anak di Kelompok Bermain Islam Bina Balita Wayhalim Bandar Lampung.
Persamaan penelitian Maini Sundari (2018) dengan penelitian penulis adalah upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Maini Sundari secara khusus meneliti upaya guru dalam meningkatkan bahasa anak, berbeda dengan penelitian penulis yang membahas tentang upaya guru untuk mengenal penggunaan bahasa Indonesia. Upaya Guru Mengatasi Penggunaan Bahasa Ibu Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 72 Kaur.
Dalam penelitian ini digunakan data pembelajaran bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Informasi tersebut berupa pernyataan atau kalimat yang menunjukkan cara mengatasi penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Persamaan penelitian Lidya Febriani (2019) dengan penelitian penulis adalah upaya guru dalam menggunakan dan membiasakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta perbedaan penelitian Lidya Febriani dalam menyikapi melampaui penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan penulis membahas tentang upaya guru untuk membiasakan menggunakan.. Bahasa Indonesia.
Kerangka Berpikir
Jadi kami berdua membahas pentingnya bahasa Indonesia. menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen.53. Menggunakan bahasa Indonesia adalah seseorang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang disekitarnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 88 Lebong Kecamatan Topos Kabupaten Lebong yang terletak di Jalan Raya Topos Kec.
Sumber Data
Data sekunder adalah kepala sekolah serta catatan dan dokumentasi SDN 88 Lebong berupa tujuan sekolah dan visi misi, struktur organisasi, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, guru sekolah dan siswa dan lain-lain.
Teknik Pengumpulan Data
Data sekunder mencakup hal-hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian mengenai upaya guru dan hambatan yang dihadapi guru. Metode observasi adalah cara yang digunakan dalam pengamatan secara sistematik dan pencatatan data tentang gejala-gejala yang diselidiki, dan menurut Suharsima Arikunto menjelaskan bahwa observasi disebut juga observasi, meliputi penglihatan, penciuman, pendengaran, jenis dan rasa.55. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan cara mengamati atau mengamati secara langsung di lokasi penelitian yaitu di SD Negeri 88 Lebong, untuk memperoleh data yang mudah untuk diamati secara langsung, seperti kondisi SD Negeri 88 Lebong, aktivitas yang dilakukan oleh perempuan. guru dalam kaitannya dengan kebiasaan penggunaan bahasa Indonesia.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang perlu diteliti, namun juga jika peneliti ingin mengetahui sesuatu dari responden secara lebih mendalam.56. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara sebagai alat pengumpulan data secara langsung dengan guru dan siswa di SDN 88 Lebong. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat, peneliti akan mewawancarai guru dan siswa tentang upaya guru dalam mengenalkan siswa menggunakan bahasa Indonesia serta faktor pendukung dan penghambat guru dalam mengenalkan siswa menggunakan bahasa Indonesia.
Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, dapat berupa gambar, patung, film dan lain sebagainya. Hasil penelitian juga akan lebih kredibel jika didukung oleh foto-foto atau tulisan akademis dan seni yang ada.58 Dengan teknik ini, peneliti menggali data melalui catatan harian atau catatan lapangan, foto, dokumen sekolah, dan lain-lain.
Teknik Analisis Data
Setelah memperoleh hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang diperlukan, peneliti kemudian menyeleksi hal-hal penting yang diperlukan dan membuang hal-hal yang tidak diperlukan. Dalam penelitian kualitatif, data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan Huberman (1984) menyatakan, “Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks.
Dengan menampilkan data maka akan lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi, dan berdasarkan apa yang dipahami tersebut merencanakan pekerjaan selanjutnya.60 Peneliti kemudian memberikan penjelasan naratif tentang hakikat fenomena yang diteliti dan memperoleh makna dari pengalaman responden mengenai peristiwa tersebut. fenomena. Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah inferensi dan verifikasi dan akan berubah jika tidak ditemukan bukti pendukung yang kuat pada tahap pengumpulan data berikutnya. Namun jika kesimpulan yang disampaikan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten ketika peneliti kembali ke lapangan.
Jadi, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin bisa menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, namun bisa juga tidak, karena seperti yang telah dikatakan, permasalahan dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah adanya penelitian di lapangan.61.
Teknik Keabsahan Data
Kendala yang dihadapi guru dalam mengajar siswa menggunakan bahasa Indonesia di SD Negeri 88 Lebong adalah kebiasaan siswa dalam menggunakan bahasa tersebut. Upaya apa saja yang telah Anda lakukan untuk membiasakan siswa menggunakan bahasa Indonesia di sekolah? Upaya yang saya lakukan sebagai guru dan direktur sekolah untuk membiasakan siswa menggunakan bahasa Indonesia adalah:
Hal ini terlihat pada siswa yang lebih senang menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi di lingkungan sekolah.” 127. Upaya guru dalam membiasakan siswa menggunakan bahasa Indonesia di SD Negeri 88 Lebong dilakukan dengan menerapkan empat jenis keterampilan berbahasa dalam pembelajaran yaitu kegiatan upaya guru untuk membiasakan siswa dalam penggunaan bahasa Indonesia di SDN 88 Lebong dengan melaksanakan pembelajaran menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
Sejarah Singkat SD Negeri 88 Lebong
Struktur Organisasi SD Negeri 88 Lebong
Keadaan Siswa SD Negeri 88 Lebong
Visi, Misi dan Tujuan