!
-
METODE ANALISIS TERENCANAAN I
a Dr. Hl. Mila Karmilah, Tim Dosen:
ST.,MT.
Dr.Jamilla Kautsary,
ST.,MTP
-aa
&
FakultasTeknik Universitas lslam Sultan Agung
Semarang
Fakultds Teknik Universitas Diponegoro
Semarang
Kerjasama
:BUKU NAR
J6s' \ '?{
, tbsit
,
J2rar
ttt. J62
5,
\ N
>l'.'n,
a
,t
"ra"^
t., ^,on"o*'
, o"^"h".",'
i"?*,o
'o*"%
,d%
J
?.r+
4o,
'ou*o.-*
l- '2n^
BUKU AJAR
Metoda Analisis Perencanaan l
Oisusun Oleh :
Dr, Hl. Mlla Xarmllah, ST., MT.
Dr. Jamilla (autsary, ST., MTP.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR, DAFIAR ISI,,..,,,.,.,,,, DAFTAR TABEL,,,,.,, DAFTAR GAMBAR..- BAB I
BAB II
TINJAUAN
I'ATA
KULIAH1.1.
Deskripsa Singkat...'...1
2.
Relevansi...'1.2.1.
Standar Kompetensi1.2.2.
KomPetensi Dasar...'1.2.3.
1ndikator...1.3.
Daftar Pustaka'1.4.
Penilaian...ANALISIS DATA SECARA DESKRIPTIF
2.'1.
Pendahuluan2.1.1.
Deskripsi Sin9kat... ..... "
'2.1.2.
Relevansi...2.1-3. StandartKompetensi...'"' 2.'1.4.
Kompetensi Dasar.... .""
'2.2.
Peny4ian2.2.1. Uaian
alau Penielasan darilsi .
' 2.2.1.1. Analisis UnivariatDeskriptif
' 2.2.1.2. Analisis Univariatlnferensial
'2.2.2.
Lali,han...2.3.
Penutup...2.3.1.
Tes Formatif. ..... " . "'
2.3.2.
Umpan8a1ik..."" " "
'2.3.3.
TindakLaniut... " ""
'2.3.4.
Rangkuman,|
1 1 1
2 2 3
4 4 4 4 5 5 5 5 14 18 .19 .19 .20 .21
BukLr Aar "Metoda Analisis Perencanaan
l'lrii
2.3.5.
Kuncr Jawaban Tes Formatif.BAB
III
REGRESI dan KORELASI3.1.
Pendahuluan3.'1.
1.
Deskripsr Singkat...3.1.2.
Relevansi.-.3.
1.3.
Standar Kompetensi...-...-3.'1
.4.
Kompetensi Dasar3.2.
Penyajian3.2.1.
Konsep Korelasi.3.2.2.
Diagram Pencar...3.2.3.
Korelasi Pearson...3.2.3.1.
Metode RatrajataSimpangan...
3.2.3.2.
Metode Angka Kasar...3.2.4.
Koefisien Determindsi...3.2.5.
KonsepRegresi... ...3.2.5.1.
RegresiLinier,'t
27 27 27 28 28 28 31 33
u
35 36 39 .45 .48 3.2.5.2.
3.2.5.3.
3.2.5.4.
Menghitung Koefisien Regresi...
Prediksi Dengan Regresi ...
Menggambar Garis Regresi
3.2.6.
Latihan.3.3.
Penutup...,..5'l
g
55 56 57 57 3.3.1.
J-J J 3.3.4.
3.3.5.
Tes Formatif Umpan Ba|ik...
Tindak lanjut...
Rangkuman
Kunci Jawaban Tes Formatif ...
r
I Birku Ajar'Metoda Anatasis perencanaan t.BAB IV
BAB V
REGIONAL MODEL GRAVITASI
4.1.
Pendahuluan.4.1.1.
Deskripsi Singkat...4.1.2.
Relevansi...4.1.3.
Standar Kompetensi....
... . ..4.
1.4.
Kompetensi Dasar...-...4.2.
Penyalian...4.2.1.
Model dan Analisa Keruangan... ..4.2.1.1.
Model dan Analisis Tetangga Terdekat... ....4.2.1.2.
Jarak dan lnteraksi dalam Ruang... .4.2.1.3.
Jaringandan Konektivitas4.2.2. |.aliha
...4.3.
Penutup...4.3-1.
Tes Formatif ...-...-...4.3.2.
Umpan Balik4.3.3. TindakLanjut...
4.3.4.
Rangkuman4.3.5.
Kunci Jawaban Tes Formatif...PEMBOBOTAN SEOERHANA, SCHALLOGRAM oAN WCI
5.1.
Pendahuluan.5.1.'1.
Deskripsi Singkat... ....
.... .. .5.1.2.
Relevansi...5.1.3.
Standar Kompetensi...5.1.4.
Kompetensi Dasar.. ..... ...
5.2.
Penyajian...5.2.1.
Pembobotan Sederhana ... .."
'5.2.2.
Schallogram5.2.3.
lndex Sentra|itas...... ... ""'
5.2.4.
Latihan...61 6'1 61 62 62 62 62 62 66 86 E9 89 89 90 90 90 91
93 93 .93 .94 .94
.
.95 .'101
. 103
Buku Alar'Matoda Analisis Perencanaan I' lv
BAB VI
BAB VII
Penutup...
5.3.1.
Tes Formalif ...5.3.2.
Umpan Balik5.3.3.
Tindak Lanjut...5.3.4.
Rangkuman5.3.5.
KunciJawaban Tes Formatif.MODEL PERKIRAAN BIAYA MANFAAT
7.1
Pendahuluan.7.1.1.
Deskripsi Singkat...7.1.2.
Relevansr....7.1.2.1.
Standart Kompetensi.7.1.2.2.
Komp€tensi Dasar..., tou .130
. 131 . 13'l . 131
vr I Buku Ajar'Meloda Anatisis Perencanaan I'
103 103 104 105 105 10s
7.2
7.3
Penyajran...
7.2.1.
Utaiar...7.2.2.
Metode Analisis Biaya Manfaat...7.2.2.1.
Net Present Value(NPu 7.2.2.2.
Benefit cost Ratio (BcR)7.2.2.3.
lnternal Rate of Return...7.2.3.
Latihan...Penutup...
7
3-1.
Tes Formatif ...7.3.2.
Umpan8a1ik...7.3.3.
TindakLaniut...7.3.4.
Rangkuman7.3-5.
Kunci Jawaban tes Formatil......131 ...131
.
136...138 ... 139 ... 139 ...141 ...144 ...144 ...144 ...145 ...145 ...146 BAB
VIII
PROGRAM UNIER8.1.
Pendahuluan.8.1.1.
Deskripsi Singkat8.'1.2.
Relevansi 8.1.2.1.8.1.2.2.
8.2.
Penyajian...8.2.'1.
Uraian...8.2.1.1.
8_2.1.2.
a.2.1.3.
Standart Kompetensi Kompetensi Dasar....
Pen9ertian...
Konsepsi Program Linier...
Karakteristik Pem rograman Linier... ...
Pen99unaan...
Formulasi Permasalahan...
Pembentukan Model Matematik...
Keuntungan dan Kelemahan Model Matematik...
8.2.1.4 8.2.1.5 8.2.1.6
152 157 149 149 149 149 149 '149 149 150 151
157 158
Suku Ajar "Metocla Analisis Perencanaan
l'lvii
8.2.1.7.
8.3.
8.2.1.8.
Bentuk UmumProgram 1inier...
8.2.'1.9.
Langkah Dasar Penyelesaian Persoalan Program Linier ...8.2.1.10. Beberapa metode
Program 1inier...
8.2.2.
Latihan...Penutup...
8.3.1.
Tes Formatif ...8.3.2.
Umpan 8a|ik...8.3.3.
Tindak Lanjut8.3.4.
Rangkuman8.3.5.
Kunci Jawaban Tes Formatif... ..-.- '159160 162 '166 19'1 191 192 '193 193
BAB IX METOOE LOCATTON AUETTEN
(La)
9.1. Pendahuluan....9.1.1.
Deskripsi Singkat...9.1.2.
Relevansi...9.1.2. 1. Standart Kompetensi 9. 1.2.2. Kompetensi Dasar....
9.2. Penyajian 9.2.1.
9.2.2.
9.2.3.
9.3. Penutup 9.3.1.
9.3.2.
9.3.3.
9.3.4.
9.3.5.
Tes Formatif ...-...
Umpan 8a1ik...
Tindak Laniut...
Rangkuman...
Kunci Jawaban Tes Formatif ...
..196 .196 ..196 .196 .196 .196 .197
. 199 200
2U
214 214 219 220 220 221v4r I Buku Aar'Meloda Analsis Perencanaan
l'
BAB X METOD€ PENGAMBIIAN I(EPUTUSAN
10.1
Pendahuluan..10.2
10.3
Sutu Aj.. 'M.tod. An.li3i5 P...n..n..n l'I vil 235 255 255 277 27L
Gambar Gambar 2.1.
Gamba( 2.2.
Gambar 2.3.
Gambar 2.4.
cambar 2.5.
DAFTAR GAMBAR
Halaman Grafik Luas Lantai... .
.
... ...,..... .
11GrafikFrekuensiKumulatif...
11Grafik Diskibusi Frekuensi ... ... ... .'..12 Oistribusi Normal...
.'..."
15Hubungan Simetris antara Mean, Media
danModus...'...
19 Skema Pemilihan Teknik AnalisisUnivariat...-... ...
"
23Diagram Pencar Beberapa
Koefisien Korelasi ... ... ....32 Regresi Kuadratik Berbentuk Parabolik... 38
R€resi
Non Linier atau Logaritmik atauEksponensial... ..-... 39 Gaji Bulanan dan Pendapatan Tahunan
1O Karyawan Agen
Perja|anan
... ... ...43 Grafik yang MemPresent asikanEmpat Garis dengan SloPe Berbeda...-... ..44 Jenis Pola Penyebaran... .-... ... .... 63
Model Gravitasi yang Menggamba*an lnteraksi diantara Empat Kecamatan Gambar 2.6.
Gambar 3.1 Gambat 3.2.
Gambar 3.3.
Gambar 4.1 Gamba. 4.2
Gambar 8.1 Gambar 8.2 Gambar 9.1
di Propinsi DlY.
KaraKeristik Situasi Program..
.... ...
....Metode Grafik Untuk Penyelesaian 2 Variabe|...
Diagram Kelompok Sektor Ekonomi alam Ekonomi Regional .
69
195 198
Buku Ajar "MelodaAnalisis Perencanaan l' lix Gambar 3.4.
Gambar 3.5.
Tabel 11.2.
Tabel 11.3.
DAFTAR TABEL
Halaman Frekuensi Penghuni Rumah menurut
Macam Pekerjaan ...7
Perhitungan Mean Cara 2 . ... 10
Perhitungan Mean dan Deviasi Standar, Cara 2.b...13
Lama Berkunjung dan Banyaknya \Msatawan asal Eropa Barat...-...20
Teknik Analisis Univaria|...22
Simbol Populasi dan Sampel ...29
Kriteria Kekuatan Hubungan ...29
Jenis Korelasi Berdasarkan Skala Pengukuran Data...30
Kode dan Nama lbukota di Kabupaten Gunung Kidul Propinsi OIY dan Jumlah Penduduk...7'l Jarak Antar 13 lbukota Kecamatan se Kab. Gunung Kidul Propinsi OIY ....-...72
Potensi Penduduk dari 13 Kecamatan dan Persentase Potensi Penduduk terhadap Tempat dengan Potensi Penduduk Tertinggi...7 4 Kondisi Kecamatan tahun 2004...79
Rekapitulasi Accessibility |ndex...82
Potensi Pengembangan Abso|ut...82
Potensial Pengembangan Relatif/Probabilitas ...-...83
Potensial Pengembangan ReIatiflProbabi1itas...84
Menghitung Hi Tert.mban9...85 Tabel ll.4
Tabel 11.5.
Tabel lll.1 Tabel
lll.2
Tabellll.3
.
Tabel lV.1Tabel lV.2 Tabel lV.3
Tabel lV.4 Tabel
lv.s
Tabel lV.6 Tabel lV.7x I Buku Ajar'Meloda Analisis Perencanaan l' Tabel
Tabel ll.'1.
Tabel lV.8 Tabel lV.9
TabelVlll.4
Tabel lX.1
Kombinasi Pengiriman dalam Penyelesaian Tahap 1 ...
Penyelesaian Persoalan Tahap Kedua...
Penyelesaian Tahap Lanjut...
Contoh Alternatif 1 Contoh Alternatif 2 ..
Contoh (3)
...
.Contoh (4)
Alternatif Gabungan : (5) = (3) + (4)...
M
-
K Kegiatan Pertanian...Pemilihan Kegiatan Tanaman dengan Keuntungan Maksimum ...
M-KPenanaman..
Pemilihan Kegratan Tanam...
Proses Penyelesaian Beru|an9...
Karakteristik Kebutuhan Unit Air, Tanah, Tenaga dan Modal untuk Masing-masing Jenis Tanaman...
Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten-Batursari Dan Propinsi Y (Tahun
20ot2008)..
Jumlah SeKor lndustfl Kabupaten-Batursari Dan Prop. Propinsi-Kuanta (Tahun 2008)....
Tenaga Kerja Per Sektor Lapangan Usaha Kabupaten Batursari... ... . ....
Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Kabupaten Batursari Tahun 20Ot2008...
Persentase Tingkat Pengangguran, Tingkat Kemiskinan,Tingkat lnfl asi, Pertambahan Migrasi ...
Hasrl Nilai Lq Per
Sektor..
... ... "
'Hasil Lq Masing-Masing Sektor
Industri
. 'Tabel lX.2 Tabel lX.3 Tabel
lx.4
Tabel lX.52M
205
208 174 174 175'177 177 178 178 179
'181
TabelVlll.l4 TabelVlll.l5 TabelVlll.l6
' TabelVlll.lT
183 185 186 188
Tabel tX.6 Tabel lX.7
192
209 211 212
xiil Buku Aa.'Metoda Analisis Perencanaan l'
TabelVlll.5
Tabel
Vlll.6
TabelVlll.TTabelVlll
8TabelVlll.9
TabelVlll.l0
TabelVlll.ll
TabelVlll.l2
TabelVlll.l3
Tabel 1V.10
TabelV.l
Tabel V.3 Tabel V.4
Tabel V.5
Tahun 2008...
Koefrsien M
-
K...Hasil Perhitungan
M-K
( 1 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Persamaan Penyelesaian M
-
K BertahapSesuai Dengan Urutan...
Perhitungan M
-
K (2)...Hasil Perhitungan M
-
K (3)...Matriks oasar Ongkos Pengangkutan...
Ongkos Pengangkutan...
Kombinasi Pengiriman untuk Penyelesaian Tahap 1 ...
TabelV.6
.TabelV.7
Tabel Vl.1 Tabel Vl.2TabelVl.3 TabelVl.4
Tabel Vl.5118 119 120
172 Tabel Vl.6
TabelVl.T Tabel Vlll.1
TabelVlll.2 TabelVlll.3
.12'l .126 .166 .171
Buku AFr'Metoda Anallsis Perencanaan t" lxi TabelV.2
:
MenghitungPertambahanPenduduk (AixHi)... .. ...85
:
Penetuan Prioritas lnvestasi(Tanpa Dominasi)...-...95
:
Penetuan Prioritas lnvestasi(Dengan Dominasi)...96
:
Data Sebaran Fasilitas MenurutKecamatan di Kabupaten Kendal ...97
:
Modifikasi Urutan Pernyataan (Jenis Fasilitas) Menurut Kecamatandi Kabupaten Kendal..-...-...98
:
Modifikasi Urutan Responden (Kecamatan) dan Penarikan Garis HirarkiMetode Scha1109ram...99
:
ldentifi kasi Kesalahan Hirarki...-. 100:
Perhitungan lndex Senkalitas MenurutKecamatan di Kabupaten Kenda|... 102
:
Masukan Keluaran Antar 1ndustri...'112: M-Kdi
NegeriAntah Berantah LI
I
!
Tabel lX.8
Tabel lX.9
Tabel |X.10
Tabel |X.11
Tabel lX.'12
rTabel |X.13
Tabel |X.14 Tabel lX.'15 Tabel lX.'16 Tabel |X.17
Buku Ajar'Meloda Analisis Perencanaan l" lxjir I
!
:
Distribusi PDRB Kabupaten Kulon Progo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku ( Rp. Jula) Tahun 2003- 2006
...215:
Distribusi PDRB Kabupaten Kulon Progo Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (x Rp. Juta)Tahun 2002
- 2005
...216:
PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku di KabuPatenKulon Progo (Juta Rupiah) Tahun 2006...217
:
PORB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 di KabupatenKulon Progo (Juta Rupiah) Tahun 2000... ...217
:
PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 KecamatanTemon (Juta Rupiah) Tahun 2000... ...218
:
PDRB menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 KecamatanWates (Juta Rupiah) Tahun 2003 - 2006...218
:
Analisis Perhitungan LQ Kecamatan Temon....222:
Analisas LO Kecamatan Temon Terhadap Kabupaten Kulon Progo...222:
Analisis Perhitungan LQ Kecamatan Wates...223:
Analisis LQ Kecamatan Wates TerhadapKabupaten Kulon Progo...223
i
I I
I
r
IL
,
t
XATA PINGANYAR
As3alamualaikum wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah swT. yang telah melimpahkan rahmatNya sehingSa dapat tersusun buku ajar Maoda Anallsls PCrcrcaman I
Buku ajar inl tersusun .tas terjasama Fakultas Teknik Universitas lslam
Sultan Agung {UNISSUIA) Sema.ang dengan Fakuhas Teknik Universltas Oiponegoro (UNDIP)SemaranS dalam pelaksanaan Protram Hibah Kompetensi (-1 Fakuhas Teknik Unissula 2019
Buku ajar ini berupa.irgkasan sehinSSa mahasiswa dihaGpkan mampu mengernbanSkan leblh lanjut dengan rara membaca referensi yanS ada. selain itu diharapkan bahwa materi lni bisa ditampilkan dalam bentuk e-book dan dapat di uplrod dijejarinS inherent yang telah dikembangkan di UNISSULA.
Xami b€rharap remota buku ajar
ini
bisa b€rmanfaat khususnya bagi mahagiiwa Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota. Diharapkan buku ajar lni para mahasitwa mempunyai bekal yant baik apabila telah bekerja maupun untul melanjutkan ke ieniang (Strata) yant lebih tingti.Saran
dan kritik
yang membantun sangatkami
harapkan untuk penyempurnaan untuk buku ajar ihi.Was5alamualaikum Wr. Wb
Semaran& Januari20lg
Tim Penyusun
r
II
Buku A j.. "M.rod. An.lrirr P.r.n..n..n l" I ii
BAB
ITINJAUAN MATA KULIAH
1.1.
Deskripsi SingkatMetoda Analisis Perencanaan merupakan salah
satu
Mata Kuliah Kurikulumlnti
Sekolah Perencanaan yang ditetaPkan olehASPI
(AsosiasiSekolah
Perencanaan lndonesia),yaitu
kurikulumyang
memberikan ciri suatu sekolah dapat disebut sebagai Sekolah Perencanaan. Mata kuliah ini memberikan pengenalan, pemahamandan
ketrampilan mengenai metodadan teknik yang digunakan dalam Pengambilan keputusan,
analisa perencanaan dalam bidangtata
ruang. Metodaini
diberikan dalam bentuk model-model analisis kuantitatif dalam perencanaan kota dan wilayah, terkait rdengan substansi disiplin-disiplin ilmu pendukung perencanaan1.2.
Relevansi1.2.1.
Standart KompetensiSetelah mengikuti matakuliah ini diharapkan mahasiswa
(1) mengenalspektrum
keseluruhan metoda/teknik pokok yang
digunakan dalam proses perencanaan kota dan wilayah (2) memiliki kemamPuan untukmenggunakan/ mengaplikasikan alat bantu teknik
pengambilankepuiusan,analisi masalah perencanaan' dan model{odel
analisisperencanaan: masukan keluaran, model analisis biayannanfaat dan analisis program linier
1.2.2. KompetensiDasar
Kompetensi dasar
yang
diharapkan setelah mengikuti bahasan ini adalah mahasisiwa dapat mengetahui&
memahami pemodelan kuantitatif dalam Perencanaan Wlayah dan KotaEuku Aiar'Metoda Analisis Pefencanaan l" | 1
1.2.3. lndikator
1. lndikator
pencapaianuntuk tiap
bahasanadalah:r
kuantitatif dalam Perencanaan Wilayah dan Kotai2.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggunakanalat
analisis biaya manfaat, untuk menghitung kelayakan proyek secara finansial,3. Mahasiswa mampu
menjelaskandan
menggunakanalat
analisis masukan keluaran dalam menghitung aliran barang dan jasa;4.
Mahasiswa dapat menggunakan program linier untuk pempertambangkan pemilihanaKivitas atau
komoditi,yang lebih
menguntungkan untuk pengembangan wilayah1.3. Daltar Pustaka Textbook:
,.
Krueckeberg,D.A &
Silvers, A.L.,'1985. UrbanPlanning Analysls:
Itethods
andNodds.
New York: JohnWley
& Sons.2. Robet Margaret., 1975. An tntoduction to fown
PtanningTechiques. London: Hutchinson & Co (Publishers) Ltd.
3.
Patton, C.V., and Sawicki, 0.S., 1986, "Basicllethods ol Policy
Analysls,nd Plannhg",
PrenticeHall, Engle\,rcod Cliffs, New Jersey.4.
Warpani, Suwardjoko., 1984.Aaarisis
Kotadan
Daetah.Ba
dung.Penerbit lTB.
5.
Kusmayadi,2m4. 'Statistika
PariwisataDeskriptif Jakarta
PT Gramedia Pustaka Utama6. Ahmad Djuanedi, 1989. 'Pengantar Statistik untuk
Arsitektud Yogyakarta Fakultas Teknik UGM7.
Mudralad Kuncoro, 1987.'Metode
Kuantitatif:Teori dan
Aplikasi untuk Bisnis Ekonomi' Yogyaka(a: UPP AMP YKPN Yogyakarta Reterensi:1. Kepmen Kimpraswil No.
534/KPTS/M/2001tentang
pedoman Penentuan Standar Pelayanan fulinimal(Sp,t) Bidang
penataan Ruang, Perumahan dan Permukimandan
pekerjaan Umum dan2 | Buku Aiar 'Meloda AnalisE Perencanaan t"
Pelunjuk Perencanaan Kawasan Perumahan Ko,a SKBI -
2.3.51. 1987 . UDC 7'11.58
2.
Tarigan, Robinson., 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah.Jakarta: Bumi Aksara.
3. Saaty, Thomas 1., 1990. fhe Analytic Hierarchy
Process:Planning, Priofily Selting, Resource Allocation.
Pittsburgh:University of Pittsburgh Pers.
4. Sujarto, Djoko., 200'1. Pilihan Strategis: suatu teknik pengambilan
keputusan dalam perencanaanwileyah
dan kota.Bandung: Penerbit lTB.
5.
Panduan Pelatihan Kajian Keadaan Pedesaan Secara Patlisipatit htto://www.deliveri.orc/ouidelinesitraininq/tm4/tm 4
li.htm6. Jumal llmu-llmu
Sosial, '1991. Diterbitkan atas kerjasama: PusatAntar
Universitas bidang-bidangllmu-ilmu Sosial -
Universitas lndonesia (PAU- lS -
Ul) dengan PT. Gramedia Puslaka Utama, Jakarta.7.
Siringoringo, Hotniar. Seri Teknik Riset Operasional. Pemrograman Linear. Penerbit Graha llmu. Yogyakarta. 2005.1.4.
PenilaianO-34=E:
35-49=D;
50 - 60 =C; 61- 79 = B:80-
100=A
Kehadiran Mahasiswa 10
1
2. Tugas harian, presenlasi dan 20 diskusi, Quiz
Uiian Tenqah Semester (UTS) 30 3
4. Uiian Akhir Semester ) 40
Buku Ajar'Metoda Analisis Perencanaan
l'I
3No.
Deskripsi
Penilaian Bobot (%)Jumlah 100%
BAB
IIANALISIS DATA SECARA
DESKRIPTIFSUB POKOK AAHASAN
1.
Ukuran memusat (a) mean, (b) modus, (c) median.2.
Ukuran menyebar: (a) varians, (b) simpangan baku, (c) rentangan, (d) simpangan,3.
Penya.iian data dengan : (a) tabel, (b) gambar, (c) diagram2.7.
Pendahuluan2.1.1. D6kripsi
Singl(atMenjelaskan tentang ma@m analisis univariat (analisis satu variabel) baik bagi data nominal, ordinal,
ir
erval dan rasio2.1.2.
RelevansiDidalam
Statistik
deskriptif, pemahaman mengenaivariabel
dan data-data yang digunakan akan sangat berguna didalam menjelaskan pola data dari sampel. Penjelasan pola tersebut meliputi penyimpulan informasr tingkas(smmary)
dan presentasi grafisnabular. Selanjutnya, penyimpulan informasi ringkas, umumnya meliputi pengukuran kecenderungan sentral dan sebaran; sedangkan presentasi grafis/tabular yang sering dipakai meliputi p€mbuatan tabel ftekuensi, gambar histogram, dan grafik frekuensi kumulatif.2.1.3. StandarKompetensi
Mata kuliah ini akan meMukung
pencapaian kompetensi dalam sikap dan perilaku berkarya dalam struktur kurikulum Teknik perencanaan Wilayah dan Kota FT Unissula Semarang. Diharapkan mahasiswa yang telah menempuh kulaahini akan
mampu melakukan analisis perencanaan yang4 | Euku Aa. "Metoda Anal,srs perencanaan t.
kuantitatif khususnya pada analisis deskriptif (analisis frekwensi) sehingga
iapat dipergunakan dengan baik sebagai inlormasi untuk
mengambil keputusan di dalam perencanaan.2.1.4. Komptensi
DasarSetelah mengikuti perkuliahan mahasiswa mampu:
a.
menghitung tendensi sentral,b.
menghitungtendensipenyebaran.c.
membuat tabel distribusi ftekuensi,d.
membuat gambar histogram atau poligon frekuensi;2.2.
Penyaiian?.r.r.
Uraian atau Penielasan darlisi 2.2.1.r. Analisis
univariatdeskriptif
Dalam
analisis
univariat deskriptif, penyimpulan intormasi ringkasmeliputi pula
pengukuran;(1)
kecenderungansentral, dan (2)
sebaran.Pengukuran kec€nderungan
sentral berguna untuk memberi
gambaran tentang nilai\ala4ala";
sedangkan pengukuran sebaran (deviation) berguna untuk menunjukkan sejauh mana individu-individu berkumpul mendekati titiksentral (rata-rata). Misalnya, terdapat pertanyaan tentang luas
rumah pendudukan(dalam sampel): dapat dikatakan secara ringkas
(set'elah dihitung dengan statistik):Luas lantai rata-rata = 35,816 m2, dengan sebaran
(t
naikturunl
= 17,54 m2Dalam satu variabel
diangkatdari basis data (tabel induk)
dan dipresentasikan biasanya dalam bentuk tabel frekuensi (lihat contoh). Cara presentasiyang lain,
meliputi: histogram (distribusi frekuensi)dan
grafikEuku Ajar 'Metoda Analisis Perencanaan
l'|
5frekuensi kumulatif, keduanya dibahas dalam bab ini terutama
pada pembahasan variabel inlernal/rasio.A.
Analisis
univariatdeskriptif:
variabel nominalKarena kategori-kategori
variabel nominal tidak dapat
diurutkan, maka dalam tabel frekuensiini
urutan kategori tidak penting (lihat diatas).Kadang-kadang
perlu
dilakukan penggabungan beberapa kategori yang mempunyainilai terlalu kecil, karena kalau tidak tabel frekuensi
akan mempunyai daftar kategori tedalu panjang dengan kategorikategori bernilaitedalu kecil. Contoh
penggabungan;pada Tabel ll.1
kategori "Lain-lain' merupakan penggabunganbeberapa kategori macam
pekerjaan selain pekerjaan pedagang, petani dan pegawai negeri.a. Kecenderungan
sentral:
Mode. Karena tidak ada urutan kategori, kecenderungan sentral dalam analisis variabel nominal hanya nampak dalam bentuk "mode". Mode, dalamhal ini,
berarti kategoriyang
paling banyak frekuensinya pada Tabel ll.'1: petani merupakan mode dalamhal
macam peke4aan. Pemakaianmode
sebagai ukuran sentralitras mempunyai tiga kelemahan. Kelemahan pertama,mode yaitu
kategori dengan frekuensi terbanyak mungkin bukan yang merupakan mayoritas pada Tabel 11.1, mode yaitu kategori petani hanya merupakan 47,3% dan keseluruhan (kurang dari setengah). Kelemahan kedua: seringkali terdapat lebih dari satu mode dalam satutabel
frekuensi, sehinggasulit untuk
menentukan mode mana yangdapat menjadi gambaran nilai 'rata.rata'.
Kelemahanketiga
berkaitandengan
penggabunganbeberapa kategori yang biasa dilakukan
pada variabel nominal.Variasi dalam
penggabungan beberapa kategori dapat mempengaruhi penetapan mode. Sebagai contoh: pedagang dan pegawarnegeri digabungkan (misal menjadi 'non-petani'), maka gabungan
ini berjumlah48,7% dan menjadi mode.
Dengan demikian, penggabungan kategori yang ceroboh dapat memanipulasikan penetapan mode.b. Sebaran: Rasio variasi.
Rasio variasi (biasa dikenal dengan simbolv)
merupakan pengukuran sebaran varaabel nominalyang
palingmudah dilakukan. Pengukuran v dilakukan dengan
menjumlahkan6 | Euku Ajar "Metoda AnahsE Perencanaan
l'
prosentase
semua
kategoriselain
kategoriyang
menjadimode. Nilai
v biasanya ditunjukkan dalam format decimal. Pada contoh Tabel 11.1, nilaav
=0.527.
Karenarasio variasi
menunjukkan prosentase selain mode. maka semakin besar nilaiv,
semakin kecil pula peran mode dalam mencerminkan distribusi keseluruhan (pada contoh Tabelll.'t,
pemyataan bahwa pekerjaan pada umumnya petani, kurang mencerminkan keadaan nyatanya).Tabel ll'1
Frekuensi Penghuni Rumah menurut Macam Pekerjaan
Macam Pekerjaan Frekuensi (N) Persentase (%)
Pedaqanq 21 28.4
Petani 35 47 .3
Peqawai Negeri '15 20.3
Lain-lain 3 4.O
Total 74 100
B.
Analisis
univadatdeskriptif:
variabel ordinalKarena
ketagori-kategorivariabel ordinal mempunyai sifat
urut bertingkat,maka
urutan penulisan kategori dalamtabel
ftekuensi sangat berpengaruhnya. Kesalahan pengurutanakan
mempengaruhi penetapan 'rata-rata'. Selaan itu, pada tabel frekuensi perlu ditambahkan satu kolom lagiuntuk frekuensi kumulatif (lihat contoh Tabel ll.2).
Frekuensi kumulatif terutama berguna untuk menetapkan kecenderungan sentral.a. Kecenderungan sentral: Median (dan Mode). Mode
dapat dipakaijuga
untuk mengukur kecenderungan sentral variabel ordinal, tetapi ada teknik yang lebih tepat yaitu pengukuran median. Pengukuran median mengandung unsur urutan (yang membedakan ordinal darivariabel nominal).Median dari variabel ordinal adalah
kategoritempat
frekuensi kumulatifBuku Aiar'Metclda Analisis Perencanaan l- I 7
sebesar
50%
berada. Disamping presentasidata
berujud tabel frekuensi,data
ordinaldapal
dipresentasikanpula
dalam bentukgrafik
batang (Dar chartlihat
Gambar3.'l). Dari
grafik batang tersebut terlihat: mode (yaitu kondisi sedang terlihat sebagai batang terpanjang dalam grafik) dan distribusi frekuensi (dalam bentuk grafik batang).b. Sebaran: Kurun desil.
Bila terdapat frekuensi yang besar di ujung urutan (atasatau
bawah), tempat median akan tertarik mendekatiuiung tersebut. Untuk mengatasi hal ini, seringkali dicoba
dilakukan pemotongan ujung-ujungsebesar 10% di kedua sisi,
sehingga sisanya tinggal 80% dari jumlah sampel. Sisa yang tertinggal ini biasa disebut kurun desil (deci range).C.
Analisis
univariatdeskriptif:
variabel interyaurasioVariabel
interval/rasio mempunyaikategori*ategori yang
dapat diurutkan dan mempunyai ke.ielasan jarak antar kategori secara kuantitatil Pada tabel frekuensi, kategori dituliskan berdasar urutan. Bila kategori tedalubanyak macamnya, seringkali dilakukan
penggabungandalam
bentuk interval. Padaujung
bawahdan atas
urutan, sering ditulis kategori yang"terbuka', seperti misal
: "< 35 m2',
">99 m2',
untuk mengurangi jumlah kategori yang berkepanjangan dengan ftekuensi yang semakin mengecil tak berarti.a. Kecenderungan
sentral: llean
(dan Median). Mean merupakan pengukuran yang umum bagi kec€nderungan sentral variabel inteNaurasio.Pada dasarnya, mean dihitung dari jumlah nilai semua individu dibagi jumlah individu.
Teknik
perhitunganmean, secara lebih rinci,
tergantung pada macam tabel data:individual dan berfrekuensi (befkelompok).1)
Data lndividual dipreseniasikan dalam bentuk tabel dengan tiap barisnya merupakandata nilai individu (lihat Tabel ll.2), dipakai
rumus perhitungan mean sebagai berikut:E I Buku Ajar'Metoda Analisis Perencanaan l"
X
dengan
X
=Xr=
mean
nilai tiap individu
jumlah individu dalam sampel
2) Data berfrekuensi
(berkelompok).Seperti telah
dijelaskan dimuka,data yang
mempunyaijumlah
individuterlalu
banyak seringkali disederhanakan dengan mengelompokkan individuindividu dengan kategori yang sama dan mempresentasikan dalam bentuk tabel frekuensi. Pada tabel presentasi data.ienis ini, tiap baris menunjukkan ftekuensi tiap kategori (lihat Tabelll.2).
Bila dalam tabel frekuensi terdapat jumlah kategori yang terlalutanyak
(sehingga daftar kategori panjang), kategori-kategori tersebut dapat dikelompokkan menurut interval tertentu, membentuk tabel frekuensi kategori berkelompok.Rumus
perhitunganmean yang dipakai untuk data
berfrekuensi (berkelompok) sebagai berikut:x
dengan
X
= meankategori
(nilai) pada tabel
frekuensi tanpa kelompok, ataunilai tengah
kelompok kategori pada tabel trekuensi kategori berkelompokfrekuensi (tiap kelompok)
Buku AJar "Metoda Analisis Pereflcanaan
!" I
=xX' N
_ r (k.0
:f
t
Luas lantai (m2) Nilai Tengah (m2) (k)
Frekuensi
(0 (k.0
36-44
40 24 96045-53
49 167U
54-62
58 11 63863-71
67 1072-80
76 22881
-89
85 4 34090-98
94 1 94Jumlah 69 3714
Dalam
hal
kelompok kategori merupakan kelompok yang terbuka, misal "> 99 m2', nilai tengah perlu ditetapkan secara khusus dengan melihat data aslinya (dalam tiap kategori aslinya). Dalam hal ini, nilai tengah dapat dihitung dalam suatutabel
frekuensi terpisah dengan rumus perhitungan mean cara ke (2) di atas dengan kategori awal 99 m2, dan seterusnya.Disamping presentasi dalam bentuk tabel frekuensi,
data interval/rasio dapat pula dipresentasikan dalam bentuk gambar histogramdan grafik
frekuensi kumulatif.Gambar
histogram (seperti halnya gralikbatang) sekaligus
memperlihatkanmode dan distribusi frekuensi
(lihatGambar 2.1); sedangkan grafik frekuensi kumulatif dapat
membantu penetapan median (lihat Gambar 2.2)Tabel ll.2
Perhitungan Mean Cara 2
670
'=ryP=31ia *"u
10 | Buku 4ar 'l/eloda Analisis Perencanaafl l"
Gambar 2.1.
Gratik Luas Lantai
'6
c
B
tt
E 30 25 20 tc 100
36-44 4155 y$2 63-71 7250
8149 Nilai TongahSumbe(Achmad. D, 1989.
80.00 60.00 40.00 20.00 0.00
Gambat
2.2.
Grafik FrekuensiKumulatif
36-44 45-53 5462 83-71 72$0 81-89 9G98 Luas Lantai (m2)
120.00
v
100.00
Sumber: Achnad D, 1989.
Eulu A,aa'Meioda AnalisE Perencanaan
l'I
1''Pemakaian mean
untuk mengandung tiga kelemahan;mengukur kecenderungan
sentral(1)
Nilai meantidak
mencerminkan drstribusidata.
Jelasnya, duadata
dengan distribusiyang
berbeda dapat mempunyai meanyang (hampio sama (lihat Gambar 2.3). Oalam hal
ini,pengukuEn sebaran (deviasi standar) akan
membantumemberikan gambaran vang lebih jelas tentang distribusi data.
(21
Nilai mean dapat dipengaruhi oleh harga-harga ekstrim. Misal, bila data rumah ke 6 dengan luas lantai 1000 m2 ditambahkan pada Tabel 11.5, maka nilai meanakan
bergeserdan
berubah banyak (menjadi 1380/6 = 230).(3) Bila
distribusidata tidak simetris (lihat Gambar 2.3),
meankurang dapat memberi gambaran tentang
kecenderungan sentral. Dalam hal ini, nilai median diperlukan untuk membantumean memberi gambaran yang lebih jelas
tentang kecenderungan sentral.Gambar 2.3 Grafik Distribusi Frekuensi
Luaa Lantrl
Manfaat
pengukuransebaran adalah untuk memberi
gambaran distribusinilai tanpa
harus melihat presentasidata (tabel
hekuensi, dan sebagainya).Kurun
(range) menunrukkan bentangnilai yang
merupakan12 I Buku Aiar'Metoda Anatisis pereflcanaan t- 10
8
Eo
-?,
2 0
hasil pengurangan harga tertinggi dengan harga terendah. Macam ukuran
sebaran lainnya adalah deviasi
standar (slandarddeviation\ dan
vatian lvariance). Varian (biasa disingkat sebagai s2) merupakan nilai kuadrat dari deviasi standar (dilambangkan dengan huruf s). Teknik perhitungan deviasr standar (atau simpangan baku), secara lebih rinci, tergantung pada macam tabel data: individual dan berfrekuensi (berkelompok).1)
Data individualTabel ll.3
diperbaiki menjadiTabel ll.4
untuk mewadahi perhitungan deviasi standar disamping perhitungan mean. Untuk menghitungdeviasi standar data
individual,dipakai rumus
perhitungan sebagai berikut:Tabel 11.3.
Perhitungan Mean dan Deviasi Standar, Cara 2.b
; , (k.f)
tf
S, k':.f
-
(rk.D'?l, f
(Ef)
- I40 24 960
7U
384164s'55 49 16
370t)4
58 11 636
54-62
67 10 570 44890
63-7'!
226 17324
72-60 76 3
85 4 340 8836
81.89
94 17897 4
90-98 94 1
3714
Jumlah 69
Buku Ajar'Meloda Analisis Perencanaan l" I 13
Luas
tsntai
(m2)
Nilai tengah (m2)
(k)
Frekwensi
(0 (kx0
(k2 x t)36-44 3600
37
t4 179974-(3714')t69
69 68=
35,826 17,542.2.1.2.
Analisis
univariat inferensialSeperti telah dibahas dimuka, analisis deskriptif dipakai
unluk memberi gambaran tentang pola dala dari sampel. cambaran pola tersebut meliputi perumusan nilai ringkasan (mean, deviasi standar, dan sebagainya)dan
presentiasigrafigtabel (tabel frekuensi, gambar histogram,
grafik frekuensi kumulatif, dan sebagainya). Analisis inferensil. di lain hal digunakan untuk mengestimasi pola populasi berdasar pengetahuan tentang pola dala yang dirumuskan dari sampel.Analisis inferensial untuk satu variabel
(univariat)yang
umumdilakukan adalah
pengestimasiannilai rata-rata ('mean") dari
populasi berdasar rumusannilai
rata-ratia ("mean")dari
sampel. Berkaitan dengan analisis inferensial ini, perlu dikenal dulu apa yang disebut sebagai distribusinormal.
Oistribusinormal adalah suatu bentuk
distribusiyang
simetris (dengan meandi
tengah, lihatGambar
2.4). Oistribusi normal merupakanacuan yang sering dipakai
dalamanalisis
statistik.Bila
diambil sampel berkali-kali secaraacak
denganjumlah
sampelyang
berbeda-beda (darisedikil hingga banyak), maka mean
sampel-sampeltersebut
akan membentuk distribusi yang mendekati distribusi normal.Semakin besar sampel yang diambil, mean dari sampel
akansemakin
mendekatimean dari populasi.
penggunaandistribusi
normal sebagai acuan ina pedu dikailkan dengan teori probabilitas. Teori probabilitias menyatakan bahwa untuk 95% dari sampel, mean populasi akan berjarak + 2 kali kesalahan standar (standarderro4
yang terdapat pada mean sampel.Dengan kata lain, berdasar sampel yang diamhl, terdapat kemungkinan 95o/o
bahwa mean populasi
berjarak I 2 kali
kesalahan standar mean sampel.Dengan demikian,
analisis
inferensial univariat meliputi:(a)
menghitunga
11 | Buku A|ar 'Metoda Anatrsrs perencanaan t.
kesalahan standar dari mean sampel, dan (b)
mengeslimasi tempat kedudukan mean populasa berdasar mean sampel dan kesalahan standar.Berkaitan dengan macam tingkat pengukuran variabel, pembahasan dibagi dua butir. Butir pertama menyangkut analisis inferensial variabel non- interval/rasio; sedangkan
butir
kedua tentang analisis inferensial variabel interval/rasio.Mean Populasi
Jumlah sampel
Nilai Mean
Gambar 2.4.
Distribusi
NormalA.
Analisis
univariatinferensial:
variabel non-interval/rasioNilai rata-rata pengukuran kecenderungan sentral variabel nominal dan ordinal yang umum dipakai untuk analisis inferensial adalah mode. Mode menunjukkan berapa persen kategori yang paling banyak terdapat. Analisis
o) E
=
Buku Ajar "Meloda Analisis Perencanaan l' | 15
6
E
E
inferensial variabel non-interval mempunyai
satu
persyaratan,yaitu
hanya dibedakan antara angka persentase yang menjadi modedan
yang bukan (jadi, bersifat binomiaudua.pilihan). Rumus penghitungan kesalahan standar (standard eno1 yang dipakai sebagai berikut:s"=ff
dengan SB =
kesalahan standar binomialP =
persentase kategoriyang menjadi modeQ =
persentase kategoriyang lainN =
jumtah sampelPada contoh data pada
pembahasan analisis deskriptif variabel ordinal (lihat Tabel lll.2) dapat ditetapkan bahwa mode adalah kondisi rumah'sedang',
sebesar 45,9%; sedang kondisi lain-lain senilai 54,1%. Dengan rumus di atas, kesalahan standar dari sampel dapat dihitung sebagai berikut:se = i ((P.ayN)
= { ((4s,s.54,1)r/4
=
5.793 0hBerdasar nilai kesalahan standar
di atas,
mean populasi dapat di estimasikan (dengan kemungkinan S5%) sebagai berikut:Mean
Populasi =
meansampell2.
SB=
45,9Yo!
2 (5,793%t= 45,9701
11,586%atau Mean Populasi diantara 34 ,31% dan 57 ,49o/o
'6
Bul'r Ajar'Meloda Aral,sis Perencanaa. l's,=
S{N
dengan S,
=s=
N=
kesalahan standar mean sampel deviasi standar
jumlah sampel
Oengan menggunakan data Tabel ll..t, telah dihitung mean sampel = 49,286;
s = 10,110 dan diketahui N = 21, maka dapat dihitung:
s, = sl{t't
=
1o,11o t,121= 2,206%
Dengan Ungkat kemungkinan sebesar gE%, tempat kedudukan nilai mean popuhsi dapat dihitung:
Mean
Populasi =
Meansampeli
2. SB= 49,26 r
Z (2.206)= 49,28 r
4,4,12%atau Mean Populasi diantara 19,874 dan 53,696%
Buru Atar'Metoda AnarGrs perencanaan l. | 17
B.
Analisis
univariatinferenslal:
variabel intervaurasioKesalahan
slandar mean sampel variabel
interval/rasio dihitung dengan rumus sebagai berikut:SePerti halnya pada analisis inferensial, variabel non-interual' pada rumus
di atas terlihat
bahwaN
(atau jumlah sampel) merupakan angka pembagi,maka
semakin besariumlah
sampel, semakinkecil
kesalahan standar dan semakin dekat mean sampel ke mean populasi (karena kurun atau angka[i]
nya kecil). Karena nilai Ndi
dalam tanda akar, maka untuk memperkeciinilai kesalahan standar, misal menjadi sepertiga jumlah sampel perlu drperbesar, dalam hal lni, 32 kali.2
1. Apa yang
dimaksud dengan analisis univariat deskriptif' berikan contoh2.
Sebutkan3
ukuran pemusatan yang paling sering digunakan dan bagaimana hubungan ketiga ukuran tersebut?Jawaban
Yang
dimaksud dengan analisis univariat deskriptilialah
penyimpulan informasi ringkas yang meliputi pengukuran (1) kecenderungan sentral' dan (2) sebaran.Tiga
ukuran pemusatan adalah mean, median dan modus' hubungan antara ketiganya adalah hubungan simetris dan hubungan non-simetris atau asimetris. Hubungan simetris terjadi apabila mean=median=modus' apabila digambarkan maka hubungan tersebut sebagai berikut:2.2.2. Lalihan
Pertanyaan:
18 | Euku Aiar 'Meloda Analisb Perencanaan
l'
Med=Mean=Mod
Gambar 2.5.Hubungan Slme(,is antara llean, lledia dan Lodus
Sedangkan hubungan asimetris lerjadi apabila Mean
*
Med,
Modus2.3.
Penutup2.3.1.
Tes Formatff1. Terdapat 40 data hasil penilaian ujian akhir statistika
mahasiswa planologi Unissula sebagai berikut100 60 83 77 61 '100
50 34 74 65 87 58 83 87
76 65 69 87 98 14 80 70
89 60 100 76 67 68 91 88
57 54 90 64 75 98 78
a.
Pilihlah 10 buah data secara acak, kemudian hitung mean-nyab.
Pilihlah 30 buah dala secara acak kemudian hitung mean-nyac.
Hitunglah mean dari seluruh data di atasBuku Aiar 'Metoda Analiss P€rencanaan l' | 1
I
2.
Sebuah Perusahaan Marketing Manager Mount Tour ingin mengetahui berapa rata-rata lamanya wisatiawanyang
berasaldari
Eropa Barat berkunjungke
lndonesia.Oata
dikumpulkan beberapawaktu
dan hasilnya seperti yang terdapat pada Tabel 11.4.Maka Hitunglah
a.
Berapa rata-rala lama tinggalwisman di lndonesiab.
Hitung median daridata tersebut Tabelll.4
Lrma
Berkunjung dan BanyaknyaWsatawan
asal Eropa Barat (dalam ribuan)2.3.2.
UmpanBalik
Cocokkan jawaban anda dengan kund iawaban pada test lormatif yang ada
pada bahasan berikut ini,
hitungjawaban anda yang benar,
kemudia1 4
2 12
3 17
4 1'
14
6 16
7
8 11
I
1010 9
20 I Buku Atar 'Metoda Analisis Perencanaan
l'
Lama Berkunluno Banvaknva Wisman
hari (ribuan orano)
(xi) fi
gunakan
rumus ini untuk
mengetahuitingkat
pengusaananda
telhadap materi dalam bab iniRumus
Tingkat penguasaan =
I
jawaban yangbenar
x 10o %Jika anda mencapai tingkat penguasaan 8070
ke
atas maka anda dapat meneruskan dengan kegiatan belaiarbab
selanjutnya, tetapilika
tingkat penguasaananda
belum mencapai80% maka anda harus
mengulangi kegiatan belajarbab
tersebut terutamapada
bagaanyang
anda belum kuasai. Untuk mencapai pemahaman tersebut anda dapat menghubungi dosen pengampu di luar waktu kuliah.2.3.4.
RangkumanAnalisis deskriptil dipakai
untuk
memberi gambaran tentang pola data dari sampel, meliputi perumusan nilai ringkasan (mean, deviasi standar,dan
sebagainya)dan presentasi grafis/tabel (tabel frekuensi,
gambar histogram, grafik ftekuensi kumulatif, dan sebagainya). Analisis inferensial, di lain hal, digunakan untuk mengestimasi pola populasi berdasar pengetahuan tentang pola data yang dirumuskandari
sampel. Teknik analisis deskriptifBuku Ajar'Meloda Analisis Perencaoaan l" | 21
4
Arti tingkat pengusaan yang anda capai adalah:
90%
- 100%
: baik sekali@%
-89% :baik
70%-79%
:cukup@7o -
69%
:kurange/o-sff%
:gagEl2.3.3.
Tlndak!:nlut
dan
inferensial univariat,yang
umum dipakai, dapat dirumuskan seperti terlihat pada Tabel ll.5 dan alur pemilihannya terlihat pada Gambar 2.6.Tabel 11.5.
Teknik
Analisis
UniyariatSumber Adtmad. D, 1989
22 | aulu Aar 'Metoda Anatrsrs perencanaa,1 I
Kecenderungan Sentral Deskripti,
Mode Median Mean (dan
Mode Median)
Sebaran
Rasio
variasi Kurun Desil
Deviasi Standar
lnferensial Estimasi Mean Populasi berdasar
Kesalahan standar binomial
Kesalahan standar binomial
Kesalahan standar mean sampel
Gambar 2.6 SKEMA PEMILIHAN TEKNIK ANALISIS UNIVARIAT Analisis satu variabel dengan
I I
2.3.5.
1.
77 93 100 34 69 98 75 88 90
54Maka mean-nya adalah:
77+93+100+34+69+75+88+90+54 778
l0 t0
77.8c.
30 data yang diambil secara ac€k adalah sebagai berikut:Buku Ajar'Meloda Anahsis Perencanaan l" | 23
Kunci iawaban tes
Formatif
a. 10 data yang diambil secara acak adalah:
100
8978
5078
9391 88
6583 87
75100 50
6060 100 76
67u 74 65
8757 54 77
61 68 58 59 Maka mean-nya adalahXl+ X2+ X3
+...X30 2184
= _ =72.8
30 30
d.
Median daridata di atas adalah2.
a. Rata{ata lama wisman di lndonesia adalahJadi X= Z!4= 816= s.aan"n
Lli lso
(xD 6 7 B o 10
Fi 14 16 25 11 '10
I
70 96 175
88 90 90
t,t
1s0,fixi
81624 | Buku Ajar'Metoda Analts|s pere...rlaa1t.
Lama
BanyaknyaBerkunjung
Wismanhari
(ribuan oranq)fixi
(xi) Fi
4 12 1714 lo 25
4 16 33 65 79 95 120
1'1
10 9
131 141 150 8
I
10
150 I
l2n-
fcs Rumusnya Med = Bb, i --;-
=45
+9. ll2(l5o)-79
-
a.s a g 75-79
l4 l4
= 4.5*s.!=
7.s7l4
Buku Arar'Meloda Analisis Perencanaan l" | 25 Lama
Berkunjung
BanyaknyaWisman
Frekwensihari
(ribuanorang) Kumulatif
1
2 J 4 5 6 7
DAFTAR PUSTAKA
1.
Kusmayadi,2004. "Statistika Pariwisata Deskri if Jakarta
PTGramedia Pustaka Utama
2. Ahmad Djuanedi, 1989. 'Pengantar Statistik untuk
Arsitektud Yogyakarta Fakultas Teknik UGM3.
Mudrajad Kuncoro, 1987. "Metode Kuantitatif:Teori
dan Aplikasi untuk Bisnis Ekonomi' Yogyakarta: UPP AMP YKPN Yog,yakarta26 | Bu, , Alar'Metoda Analsrs perencanaan l.
Deskripsi Singkat
Mata kuliah
ini
mencakup[ penjelasan tentang pengertian korelasi,( koefisien korelasi, regresi sederhana dan koefisien determinasi Setiap pokok
bahasan memiliki keterhubungan dan merupakan kesatuan
dalammemahama dan menerapkan analisis statistik inlerensi sederhana ini dalam perencanaan pembangunan.
BAB
IIIREGRESI DAN KORELASI
SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian
Regresi, 2.
BentuuModelRegresi, 3.
FungsiRegresi,
4Pengertian Korelasi.,
5.
Koefisien Korelasi,6.
Koefisien Determinasi Pendahuluan3.1.
3.1.1.
3.1.2.
RelevansiMata
kuliah Korelasidan
Regresi memberikan penielasan tentang adanya hubungan, seberapakuat
hubungandan
bagaiman hubungan itu' seiajaratau
berlawanan. Dengan memahami keterhubungan dari masing-mislng
analisis inlerensi ini maka mahasiswa dapat memberikan solusi dan pemecahan masalah terkait dengan perencanaan yang menggunakan data statistik.3.1.3. StandarKomPetensi
Mata kuliah ini akan
mendukunh pencaPaian komPetensi dalam sikapdan
perilaku berkarya dalam struktur kurikulum Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota FT Unissula Semarang. Diharapkan mahasiswa yang telahBuku Ajar'Metoda Analisis Perencanaan l" I 27
menempuh kuliah
ini
akan mampu melakukan analisis perencanaan yang kuantitatif khususnya pada analisis korelasi sederhana dan analisis regresi sehingga dapat melihat hubungan (asosasi) antarvariabel
melalui model matematik yang dapat digunakan untuk menaksir variabel yang satu atas yang lainnya, sehingga analisis ini dapat dipergunakan dengan baik sebagar informasi untuk mengambil keputusan di dalam perencanaan.3.1.4. KompetensiDasar
Setelah mengikut p€rkuliahan mahasiswa mampu.
a)
menjelaskan maksud koefisien korelasi:b)
menjelaskan maksud koefisien determinasic)
menghitung koefisien korelasi sederhana dan jamakd)
menielaskan pengertian regresi,e)
menuliskan bentuumodel regresi sederhana0
menghitung bentuumodel persamaan regresi linear sederhana.3.2.
3.2.1.
Penyajian Konsep Korelasi
Secara kuantitatif korelasi dapat menjelaskan seberapa
kuat hubungansatu
variabelakan
mempengaruhi variabel lainnya. Kekuatan hubungannya itu danyatakan dengan besaran koefisien korelasi.Berdasarkan
data yang
dikumpulkansimbol koefisien
korelasi dibedakan antara simbol populasi dan simbol untuk sampel.28 | SulL Atar'Metoda Analisrs perenca^aan t.
Kodisien Koretasi adalah nilai antan
-l
dao +1 yang menuojukkan l\ekuatan hubwgan antaaa dua vatiabel kuantilailTabel
lll.1.
Simbol
Populasi dan sampel PengumpulanData
Koetisien Korelasi
Rentang Nilai
lnterpretasi
Polulasi p
lSp(*1
-1 = korelasi negatifsempurna
Sampel I -1
<.<+1
+1 = korelasi posatif sempurna0 tidak
berkorelasi Sumber Kusmayadi,
2N4
Ada beberapa pendapat yang menetapkan kriteria
kekuatan hubungan itu, salah satunya adalah:Tabel
lll.2.
Kriteria
Kekuatan HubunganSumber Kusfiayadi, zOU
t1
Sempurna0 85-O 99 Sangat kual
0.70-0.84
0.50-0.69 Sedang
0.30-0.49 Lemah
0.10-0.29 Sangat lemah
0.00 Tidak ada hubungan
Buku Aiar'Meloda Analisis Perencanaa|
I
I 29Koef Korelasi Kekuatan Hubunqan
Kuat
Dalam
menggunakananalisis
korelasiharus
mempertimbangkan jenis data berdasar skala pengukuiannya yaitu: nominal, ordinal, interval atau rasio, karakteristik variabel dan karakteristik nilai pengamatan linier dan non lanier. Secara ringkas penggunaan korelasi yang tepat seperti pada tabel lll.3Tabet lll.3.
Jenis Korelasi Berdasarkan skala Pengukuran Data
dua variabel nominal (lambda)
A (PhD dua variabel nominal C (Kontingensi) variabel nominal dengan
jumlah baris dan kolom sama
dua variabel nominal Nominal
V (Crame/s V) G (Goodman and Kruskal's Gamma
dua variabel ordinal
dua variabelordinal Ordinal
o
Oau-b (Kendall'tau+)
p (Rho-korelasi) Spearman
d)
dua variabel ordinal dua variabel ordinal. Jika satu variabel ordinal dan satu variabel interval keduanya harus diranking untuk menghitung p's
30 | Euku A,ar'Metoda Anal6is Perencanaan I' Skala
Penqukuran Korelasi
Jenis
Digunakandengan
lnterval/Rasio r (Koefisien Korelasi Dua variabel interval/rasio Pearson's
Sumbet: Kusmayadi,
20u 3.2.2.
Oiagram PencarEentuk hubungan dua variabel interval atau rasio
dapat divisualisasikan menggunakan diagram pencar (scatter diagram), yaitu suatu diagram yang menggambarkan hubungan antara variabel bebas dan varaibeltak bebas dari
variabel-variabelyang diamati dalam bentuk gratik
dua dimensi.Pola
penyebarandalam diagram pencar
menunjukkan kekuatan hubungan antar variabel. Semakin kuat hubungan variabel pola penyebaran akan memndekati hubungan liniear seperti pada gambar 3.1.(a) dan (b)Tiga atau lebih variabel intervaYrasio
R (Koefisien Ganda)
8ukL, Ajar "Meloda An3lisis Perencanaan l" | 31
Diargam Pencar (Scattet diagram) adalah suatu diagram yang fienggamba*an hubungan antara dua vaiabel dalam gralik dua dimensi
(a) v
r-
+ 1.00 Xt
(b)r:
-1.00 XY
r=+0,98 x
(d)
Y
r=+
0,96x
(e) v
X
r=+0,38
(f)
Y
: . .'';
x
r = 0,00
Gambar 3.1
Oiagram Pencar Beberapa Koerisien Korelasi Sumber:Kusmayadi, 200/1.Dari gambar di atas dapat dilihat diagram yang memiliki perbedaan koefisien. Koefisien korelasi
r =
+1.00 alau -1.00. titik-titiknya berada padasatu garis lurus dengan arah
berlawanan,sedangkan
hubungan yang memiliki koefisien korelasi kecilr = 0.38
trtiksatu
dengantitik yang
lain32 | Euku Alar'Meloda Anahsrs Perencanaan I
(c)
.:..:.'
berpencar cukup renggang. Demikian pula daagram yang memiliki
r =
0 ootitik-titik itu
berpencarlauh tidak berada pada satu garis yang
mewakili (gambar 3.1. (e) dan (f)).3.2.3. KorelasiPearson
Korelasi Pearson atau koefisien (r) sering disebut Pearson's, product moment cofielatin coelts,?nt adalah untuk mer€ukur hubungan liniear antara dua variabel yang memiliki data pada skala inlervaurasio'
Nilai
koefisien korelasir
berkisar antara-1 dan +1.
Kedua nilai ekstrem!
1 menuniukkan hubungan linier sempurna antara kedua variabel' Sedangkan nilai koefisien korelasi sama dengan O O0 menuniukkan kedua variabel itu tidak memilaki hubungan. Besar kecilnya nilai koefisien korelasi menuniukkan kekuatan hubungan.Arah
hubungan dituniukkan tandat
dari koefisienitu
Korelasi positif Seringjuga
disebut direcl relationship menunjukkan skor yang tinggi untuk satu uariaUet cenderung berasosiasi dengan skor yang tinggi pada variabelkedua. Dan sebaliknya skor kecil pada variabel pertama
cenderungberasosiasi dengan skor kecil pada Yariabel kedua'
Korelasi negatif disebul iuga
indtect
relationsh';D, menunjukkan skorkecil pada satu
variabel cenderung berasosiasi denganskor tinggi
padavariabel kedua. Sebaliknya skor tinggi pada satu variabel
cenderungberasosiasi dengan skor kecil pada variabel kedua'
Dua cara untuk
menghitungkoefisien korelasi Pearson r
yaitudengan metode rata-rata simpangan dan melode angka kasar' 3.2.3,1. Metode Rata-rata Simpangan
Metode ini jarang digunakan para peneliti karena memedukan waktu
lebih banyak dalam perhitungan Namun metode ini penting
untuk...ahami
karakteristik korelasi Pearson' Rumusyang
digunakan dalam metode ini adalah:Buku Ajar'Metoda Analisis Perencanaan l" I 33
(3.1)
Dimana:
r
= koefisien korelasiX
= vadabelbebasX
= Rata-rata XY
=variabeldk
bebas7
= Rata+atay
f,fX -D
= Jumhh Kuadrat Simpangan XI(Y-Vl
= Jumlah Kuadrat simpangany
f tX - fO tr-D
= coyaranx
dany
Dari persamaan itu dapat dipahami secara konseptual karakteristik koefisien korelasi Pearson melalui uraian berikut ini:
Pembilang (numerator) dari persamaan
itu
adalah covarian dan X danY
atau tingkat variansiX dan y
secara befsamaan. Nilai pembilang menentukantarda bagi koefisien
korelasi.Korelasi (+) dihasilkan
dari kecenderungan pasanganX
dany
yang tinggi, dan sebaliknya nilaiX
kecil cenderung berpasanngan dengan nilaiy
yang kecil pula.Penyebut (deniminator) adalah nilai yang selalu positif karena telah dikuadratkan. Apabila diperhatikan penyebut persamaan itu merupakan akar kuadrat dafi perkalian antara simpangan baku X dan
y.
3.2.3.2. Metode Angka Kasar
Metode ini sering juga disebut metode /easf sguare dengan rumus
3
| Buku Aar 'Metoda Analisis perencanaen t,I tx - x)Cy-y)
Jtrrx:E{tl-y)i
,ZXY_Z X t'
nlx'-1lx1' Lr'-(ZD'
(3.2)
t1
Dimana:
N
= banyaknya Pasangan datax
= Variabel bebas, X'?
= jumlah kuadrat XY
= variabeltak bebastf2
=iumlah kuadratYI Xf
= jumtah hasil kalix
dan Y4.2.4.
Koefisien OeterminasiApabila koefisien korelasi ingin melihat seberapa
kuat
hubungan antaradua
varioabel maka koefisien determinasiatau
koefisien Penentu digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel bebas (X) dalam menentukan Perubahan variabel tak bebas (Y)Koefisien determinasi ditunjukkan dengan rumus : Kp =
lx 100y... .."" "
(3 3)Dimana:
KP
= Koefisien Penentu (Koefisien d€terminasi)R
= koefisien korelasiBuku Ajar "Metoda Analisis Perencanaan l" I 35
Koefisien Deteminasi
t)
bagian dan keragamantotal vaiabel tak bebas Y yang dapalditerangkan atau dipethitungkan keqgaman vatiabel bebasX
Koefisien penentu dinyatakan dalam persentase yang menunjukkan besaranya
p€ngaruh
perubahanvariabel bebas X terhadap
perubahan variabel tak bebas Y3.2.5.
Konsep regresi A. PengertianAnalisis Regr6i
lstilah regresi digunakan oleh para ahli statistik sebagai alat analisis yang digunakan dalam berbagai distplin ilmu
Tujuan analisis regresi antara
lain;
menentukan p€rsamaan garis yang menunjukkan hubungan antara variabelX
dan variabely,
mengetahui.
besarnya pengaruh perubahannilai
variabelX
terhadap nilaivari;bel y
memprediksikan
nilai
suatu variabeldari
nilai variabel yang diketahui dan menentukan proporsi pengaruh variabel bebas X terhadap vaiabel tak bebas Y atau koefisien determinasi.B.
Jenis.ienB
RegreslTerdapat 2 (dua) ienis regresi yang sedng digunakan dalarh statstjk yaitu regresi linier dan regresi non rinier. Regresi rinier terdiri dari regresi rinier
sederhana lsimple linier
regtressron)dan regresi btgaada
(multipte regress,ba). Sedangkan regresi non linier terdiri atas regresi kuadratik dan regresi logaritmika.
Regresi LinierRegresi linier adalah analisis hubungan antara variabel bebas
(X)
dan variabel tak bebas (y) ; variabel bebas pating tinggi berpangkat satu.regresi linier yang
menganalisisbebas dan satu variabel
terikat.Rregresi linier sederhana
adalahhubungan antara satu
variable36 | Buku Alar'Metooa 4natrsis perencanaan t.
Analisis Regresi adatah alat stafstik untuk mengetahui hubungan antarc dua alau lebih variabel metataui suatu model matenatik-yang dapat digunakan untuk menaksit vaiabet yaog satu alas vanabel
-
lainnya
b
Sedangkan regresi berganda adalah regrtesi yang
menganalisisnrOrnlan
antrr-, t"uih dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat' Regresi Non LinierRegresi non linier merupakan analisis benluk hubungan yang variabel-
,"riuU"fny, ada yang
berpangkatlebih dar' satu'
Bentuk grafls yang menggEmOarXan trUrngun
itu adalah kurva' Hubungan non linier terdiriiari"iegresi kuadratik atau parabolik dan regeresi logaritmik
atau eksponensial.Regresi
kuadratikdapat diketahui dengan adanya variabel X
yangoer"pangfat Oua. Bentuk regresi kuadratik diformulasikan sebag