FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT UNTUK TETAP TINGGAL DI DAERAH RAWAN BANJIR
NAGARI API-API PASAR BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh:
Faradila Rukmana*Erna Juita**Elvi Zuriyani**
Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*
Dosen Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**
ABSTRACT
The purposes of this study is to obtain information, analyze , and discuss about the factors that influenced the people to remain living in flood-prone areas at Api Api Pasar Baru Village, Bayang Sub-district, Pesisir Selatan District. The type of this research is descriptive quantitative research. The sample selection in this study using two methods, namely purposive sampling that used to designate only the affected areas by flooding in which consists of Muara Api Api village and Api Api Market and propotional random sampling method that used to know about amount of the research population with a proportion of 25% , so the sample amounted to 104 house holds. The sources of the data from this study are the primary data and secondary data with the data collection tools through direct interviews and using questionnaires. Based on a simple linear regression analysis, multiple and correlation it can be concluded as follows: (1) strategic location that influence people to remain living in flood-prone areas at Api Api Pasar Baru Village, Bayang Sub-district, Pesisir Selatan District, with a contribution of 21,1%, (2) economic factors that influence people to remain living in flood-prone areas at Api Api Pasar Baru Village, Bayang Sub-district, Pesisir Selatan District, with a contribution of 9,7%, (3) communal land that influence people to remain living in flood-prone areas at Api Api Pasar Baru Village, Bayang Sub-district, Pesisir Selatan District, with a contribution of 8,2%, (4) the government efforts to reduce the risk of flood does not have effect to the people to remain living in flood-prone areas at Api Api Pasar Baru Village, Bayang Sub-district, Pesisir Selatan District, with a contribution of 0,6%, (5) strategic location, economic factors, communal land and the government efforts to reduce the risk of flood simultaneously influence people to remain living in flood-prone areas at Api Api Pasar Baru Village, Bayang Sub-district, Pesisir Selatan District, with a contribution of 35%.
Keywords: people, remain living, flood-prone area
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap berbagai ancaman bencana alam. Bencana alam banjir, tanah longsor, dan degradasi lahan memiliki frekuensi kejadian sangat tinggi di Indonesia. Posisi geografis Indonesia di daerah tropis terletak di antara dua benua dan dua samudera. Meskipun pola iklim terjadi pergiliran teratur seperti
bergantinya musim hujan dan musim kemarau, jika terjadi gangguan tropis, sering timbul cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana alam (Hermon, 2012: 40).
Nagari Api-api Pasar Baru terletak di Kecamatan Bayang adalah salah satu Nagari pemekaran, karena dahulunya Nagari ini adalah bagian dari Nagari Pasar Baru. Luas wilayah di Nagari Api- Api Pasar Baru yaitu meliputi pertanian
seluas 100,75 Ha/m2, perkebunan seluas 10 Ha/m2, tanah perkarangan seluas 90 Ha/m2, kawasan permukiman penduduk 250 Ha/m2, kawasan lahan rawa lebak 4,25 Ha/m2, kawasan hutan rakyat 30 Ha/m2 dan muara seluas 1 Ha. Nagari Api-Api Pasar Baru mempunyai ketinggian 3 Mil dari permukaan laut.
Oleh karena itu, masyarakat Kanagarian Api-Api Pasar Baru bermata pencaharian pokok yaitu sebagai petani, nelayan dan pertambangan (Kantor Wali Nagari Api-Api Pasar Baru, 2014).
Dilihat dari luas danau di Nagari Api-Api Pasar Baru serta dekatnya daerah tersebut dengan laut sehingga Nagari Api-Api Pasar Baru termasuk daerah yang sangat rawan banjir, selain itu juga termasuk daerah dataran rendah dimana jarak muara dengan jarak rumah penduduk sangatlah dekat dan bila musim hujan tiba dalam jangka waktu yang lama maka air yang ada di muara tersebut meluap sehingga banjir sering terjadi dua sampai tiga kali dalam setahun (Kantor Wali Nagari Api-Api Pasar Baru, 2014).
Nagari Api-Api Pasar Baru adalah salah satu daerah yang mengalami dampak paling parah di kecamatan Bayang bila terjadi banjir. Banjir yang terjadi didaerah ini menyebabkan kerugian yang sangat besar diantaranya kerugian fisik dan materi. Kerugian fisik yang sering dirasakan diantaranya adanya wabah penyakit yang berdampak buruk bagi masyarakat serta kerugian materi seperti barang elektronik yang rusak, ternak yang hilang dan mati, terendamnya lahan pertanian sehingga petani mengalami gagal panen.
Meskipun, banjir banyak memberikan dampak negatif terhadap masyarakat di Nagari Api-Api Pasar Baru namun masyarakat tetap saja bertahan di daerah ini.
Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Untuk Tetap Tinggal di Daerah Rawan Banjir Nagari Api-Api Pasar Baru
Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan”.
METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan uraian pada latar belakang, batasan masalah, perumusan masalah serta tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini dapat digolongkan pada jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif.
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dari penelitian yang bertujuan di samping mendeskripsikan variabel penelitian, juga untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Melalui teknik ini peneliti akan dapat mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya. Besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan dua teknik yaitu teknik sampel wilayah dan sampel responden. Teknik sampel wilayah menggunakan metode purposive sampling (penunjukkan) maka yang menjadi sampel wilayah yang ditunjuk peneliti yaitu Kampung Muara Api-Api dan Kampung Pasar Api-Api, sedangkan sampel responden menggunakan metode propotional random sampling dengan proporsi yang sama setiap wilayah sebesar 25% dari jumlah masyarakat yang berada di daerah rawan banjir.
Instrumen penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) dengan teknik analisis data: statistik deskriptif (persentase, mean, standar deviasi, kelas interval, menentukan rentangan data), uji korelasi (korelasi product moment, korelasi ganda, regresi linier sederhana dan regresi linier berganda empat prediktor).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data penelitian ditujukan untuk melihat sejauhmana faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, diantaranya yaitu letak yang strategis,
faktor ekonomi, tanah ulayat dan usaha pemerintah mengurangi resiko banjir.
Selanjutnya secara berurutan akan diuraikan melalui pembahasan sebagai berikut :
Pertama, Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara letak yang strategis terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung ≥ t tabel (5,219 ≥ 1,980), hubungan letak yang strategis dengan masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan termasuk sedang (r = 0,459) dan kontribusi yang diberikan sebesar 21,1
%. Hal ini berarti letak yang strategis merupakan faktor penentu masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Octaviani (2007) tentang
“Motivasi Masyarakat Bertempat Tinggal Di Kawasan Rawan Banjir Dan ROB Perumahan Tanah Mas Kota Semarang” menjelaskan bahwa kenyamanan lingkungan Perumahan Tanah Mas sebagai kawasan hunian (membaiknya kondisi lingkungan karena optimalnya penanganan banjir dan rob), kemudahan mobilitas sehari-hari karena nilai lebih kestrategisan yang dimiliki oleh Perumahan Tanah Mas mampu mendukung aktivitas dan produktivitas masyarakat, lingkungan sosial yang baik dan sudah terbina cukup lama memberi ketenangan dan ketentraman bagi masyarakat serta kemudahan dan kenyamanan memperoleh berbagai layanan kebutuhan sehari-hari karena ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai yang dimiliki Perumahan Tanah Mas.
Begitu pula dengan masyarakat di Nagari Api-Api Pasar Baru mereka tetap ingin tinggal di daerah tersebut karena letak yang strategis artinya dekat dengan jalan raya, pelayanan pemerintah, pasar, sekolah dan fasilitas lainnya. Selain itu, masyarakat sudah merasa nyaman
tinggal di lingkungan sosial tersebut karena sudah lama bergaul dengan sesama masyarakat sekitarnya.
Kedua, Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor ekonomi terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung ≥ t tabel (3,305 ≥ 1,980), hubungan faktor ekonomi dengan masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan termasuk rendah (r = 0,311) dan kontribusi yang diberikan sebesar 9,7
%. Hal ini berarti faktor ekonomi merupakan faktor penentu masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir, namun konstribusi pengaruhnya termasuk rendah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Ginting, dkk, (2007: 193) untuk memenuhi kebutuhan hidup, orang harus melakukan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan, apakah berupa barang, jasa, upah dalam bentuk uang, dan lain sebagainya. Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah suatu kegiatan ekonomi dalam bentuk pekerjaan atau mata pencaharian.
Bila hasil kegiatan yang dilakukan diterima dalam bentuk upah berupa uang, maka uang ini dapat dibelanjakan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan.
Begitu juga dengan yang ditemukan di lokasi penelitian bahwa masyarakat merasa nyaman untuk tinggal di daerah tersebut karena dapat memenuhi kegiatan perekonomian masyarakat, seperti mata pencaharian nelayan, pertanian, dan penambang pasir yang dekat dengan area sungai tersebut dan juga dekat dengan pasar sehingga masyarakat enggan untuk pindah.
Ketiga, Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara tanah ulayat terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir
Selatan karena t hitung ≥ t tabel (3,019 ≥ 1,980), hubungan tanah ulayat dengan masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan termasuk rendah (r = 0,286) dan kontribusi yang diberikan sebesar 8,2
%. Hal ini bearti tanah ulayat merupakan faktor penentu masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir, namun konstribusi pengaruhnya termasuk rendah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Permenag/Kepala BPN No 5 tahun 1999 dalam Syahmunir (2005:125) yang mengartikan tanah ulayat adalah kewenangan yang menurut hukum adat dipunyai oleh masyarakat hukum adat tertentu atas wilayah tertentu yang merupakan lingkungan hidup para warganya untuk mengambil manfaat dari sumberdaya alam, termasuk tanah dan wilayah tersebut, bagi kelangsungan hidup dan kehidupannya, yang timbul dari hubungan lahiriah dan bathiniah turun temurun dan tidak terputus antara masyarakat hukum adat tersebut dengan wilayah yang bersangkutan.
Begitu juga dengan yang ditemukan di lokasi penelitian bahwa masyarakat merasa nyaman untuk tinggal di daerah tersebut karena tanah yang mereka tempati merupakan tanah ulayat, tanah yang sudah menjadi turun temurun dari nenek mereka dan tanah yang sudah diwariskan untuk mereka.
Keempat, Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara usaha pemerintah mengurangi resiko banjir terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung ≤ t tabel (0,802 ≤ 1,980), hubungan usaha pemerintah mengurangi resiko banjir dengan masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan termasuk sangat rendah (r = 0,079) dan kontribusi yang diberikan sebesar 0,6 %. Hal ini berarti usaha pemerintah mengurangi resiko banjir
bukanlah faktor penentu masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir karena konstribusi pengaruhnya termasuk sangat rendah.
Berdasarkan hasil penelitian ternyata pemerintah belum sepenuhnya melaksanakan penanggulangan banjir hanya beberapa lokasi saja yang sudah di Dam dengan batu-batu besar sehingga masyarakat menganggap usaha pemerintah dalam menanggulangi banjir masih kurang.
Berdasarkan pendapat Wardiyatmoko (2006: 187) seharusnya pemerintah lebih meningkatkan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi resiko banjir antara lain : upaya penghijauan dan penghutanan kembali wilayah gundul untuk mempertinggi kapasitas peresapan air, pembuatan teras-teras pada lahan miring yang memenuhi syarat bagi pencegahan erosi tanah, pembuatan tanggul-tanggul di pinggir sungai untuk menahan luapan air sungai pada musim hujan dan diadakan pelurusan sungai dan pengerukan sungai bagian dasar lembah pada musim kemarau.
Kelima, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara letak yang strategis, faktor ekonomi, tanah ulayat dan usaha pemerintah mengurangi resiko banjir secara bersama-sama terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan, karena F hitung ≥ F tabel (13,341 ≥ 2,46), dengan hubungan termasuk sedang (r = 0,592) dan kontribusi yang diberikan sebesar 35 %.
Hal ini menunjukkan bahwa letak yang strategis, faktor ekonomi, tanah ulayat dan usaha pemerintah mengurangi resiko banjir merupakan faktor penyebab masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara letak yang strategis terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung ≥ t tabel (5,219
≥ 1,980), dengan hubungan termasuk sedang (r = 0,459) dan konstribusi yang diberikan sebesar 21,1%.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor ekonomi terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung ≥ t tabel (3,305 ≥ 1,980), dengan hubungan termasuk rendah (r = 0,311) dan konstribusi yang diberikan sebesar 9,7%.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara tanah ulayat terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung ≥ t tabel (3,019 ≥ 1,980), dengan hubungan termasuk rendah (r = 0,286) dan konstribusi yang diberikan sebesar 8,2%.
4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara usaha pemerintah mengurangi resiko banjir terhadap masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan karena t hitung ≤ t tabel (0,802
≤ 1,980), dengan hubungan termasuk sangat rendah (r = 0,079) dan konstribusi yang diberikan sebesar 0,6%.
5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara letak yang strategis, faktor ekonomi, tanah ulayat dan usaha pemerintah mengurangi resiko banjir secara bersama-sama terhadap
masyarakat untuk tetap tinggal di daerah rawan banjir Nagari Api-Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan karena F hitung ≥ F tabel (13,341 ≥ 2,46), dengan hubungan termasuk sedang (r = 0,596) dan konstribusi yang diberikan sebesar 35%.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyarankan:
1. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir agar selalu menjaga kelestarian alam serta jangan membuang sampah sembarangan dan menebang hutan secara liar.
2. Bagi pemerintah harus lebih memperhatikan daerah ini agar dapat meminimalisir dampak dari banjir yang terjadi, seperti dilakukan penghijauan dan penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
3. Bagi peneliti lanjutan agar melanjutkan penelitian ini tentang penanggulangan bencana banjir di Nagari Api- Api Pasar Baru Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Ginting, P., Fathur Rahman, M., & S.
Pinem. 2007. IPS Geografi SMP Kelas VII Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Hermon, Dedi. 2012. Mitigasi Bencana Hidrometeorologi. Padang:
UNP Press.
Nasehudin., & Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Pustaka Setia.
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru- Karyawan Dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta.
Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&B.
Bandung: Alfabeta.
Syahmunir. 2005. Eksistensi Tanah Ulayat dalam Perundang- undangan di Indonesia.
Sumatera Barat: PPIM
Wardiyatmoko. 2006. Geografi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.