• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Study on Quality Clay Kenagarian Sibusuk Padang Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung

By :

Octavialdi Pandora Fitri*, Dedi Hermon**, Rozana Eka Putri**

**) University Student Program Education Study Geography STKIP PGRI West Sumatera

**) Staff Teacher Program Education Study Geography STKIP PGRI West Sumatera

ABSTRACT

This study aims to find out about Clay Quality Study in Kenagarian Padang Kecamatan Sibusuk Kupitan Kabupaten Sijunjung .

The method used in this research is descriptive method, by means of sampling in this study is purposive sampling method (Sample Select). There are 3 samples. Samples 1 Kapalo koto western region, the central part of Sample2, Sample 3 Kapalo koto eastern region

The results showed that: 1). The physical properties of the soil, a), soil texture based analysis of soil texture was obtained from the laboratory test results, the obtained two dusty clay loam texture that is present in sample 1 and sample 2, then clay dust found in samples 3 b), based on observations of soil structure there are two structures that the sample 1 and sample 2, has a blocky soil structure with a very good category, while the structure of the soil sample 3 has a fine granular structure. c). Consistency ground based observations in the field are presented, then there are two categories of soil consistency measurements conducted field measurements that the samples 1 and 2 were categorized either sample, whereas in the ugly category 3 samples. 2). The nature of the soil pH based on soil pH measurement results obtained from laboratory analysis, there are two categories of soil pH measurements on sample 1 and sample 3 has an acidic pH with both categories and sample 2 has an acidic pH medium category. 3).

Biological properties of soil (organic matter) based on the results of measurements of soil organic matter derived from laboratory analysis, which is a very good category.

PENDAHULUAN

Tanah adalah salah satu sistem bumi, yang bersama dengan sistem bumi yang lain, yaitu air alami dan atmosfer, menjadi inti fungsi, perubahan, dan kemantapan ekosistem. Tanah berkedudukan khas dalam masalah lingkungan hidup, merupakan kimia lingkungan dan membentuk landasan hakiki bagi kemanusiaan. Tanah merupakan substansi alam (biosfer) yang sangat fundamental bagi kehidupan manusia, karena menyediakan dan menjadi wadah berbagai sumber daya alam lainnya.

Tanpa adanya tanah mustahil kita bisa menanam padi, palawija, sayuran, buah-buahan maupun kehutanan meskipun saat ini telah banyak dikembangkan sistem bercocok tanam tanpa tanah, misalnya hidroponik, airponik dan lain-lain. Hal ini dapat diwujudkan apabila sektor-sektor yang ada dapat dipadukan diantaranya sektor ekonomi yang merupakan penggerak dalam pembangunan pada akhirnya berpengaruh pada pemanfaatan ruang yang berwawasan lingkungan. Sehingga, dapat menghasilkan suatu kebijakan dan strategi dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki oleh daerah.

Tanah merupakan sumber daya alam yang sangat berfungsi penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup. Bukan hanya fungsinya sebagai tempat berjangkarnya tanaman, penyedia sumber daya penting dan tempat berpijak tetapi juga fungsinya sebagai suatu bagian dari ekosistem. Selain itu, tanah juga merupakan suatu ekosistem tersendiri.

Penurunan fungsi tanah tersebut dapat menyebabkan terganggunya ekosistem di sekitarnya termasuk juga di dalamnya juga manusia. Mengingat pentingnya peranan tanah untuk berbagai bidang misalnya pertanian, berjangkarnya tanaman, penyedia sumber daya penting dan tempat berpijak tentu tanah juga di tentukan oleh sifat-sifat tanah seperti sifat fisika tanah, sifat kimia tanah dan sifat biologi tanah untuk menentukan kualitas tanah di suatu daerah.

Tanah liat sebagai bahan dasar batu bata dan keramik didefenisikan sebagai partikel mineral berkerangka dasar silikat yang terbentuk dari hasil pelapukan kulit bumi yang sebagian besar terdiri dari batuan feldspastik. Hasil pelapuka tersebut berbentuk partikel-partikel halus yang sebagian besar dipindahkan oleh tenaga air, angin dan gletser kesuatu tempat yang lebih rendah dan jauh dari

(3)

tempat batuan induk dan dikenal sebagai tanah liat sekunder. Sebagian kecil lainnya tetap berada di tempat batuan induk atau yang dikenal dengan tanah liat primer. Tanah liat memiliki sifat membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah terkena air (Aminudin, 2010).

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang cukup untuk dimanfaatkan dan di olah oleh masyarakat. Di kenagarian padang sibusuk kecamatan kupitan terdapat daerah pertambangan tanah liat (lempung) yang dipergunakan sebagai bahan baku pembuatan patung, vas bunga, keramik, batu bata dll. Tanah tidak terlepas dari sifat-sifat tanah seperti sifat fisika tanah, sifat kimia tanah, dan sifat biologi tanah. Dari sifat-sifat tanah itulah maka dapat kita lihat kualitas tanah.

METODE PENELITIAN

Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini maka jenis penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah penelitian Deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang terjadi. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan mendeskripsikan informasi apa adanya dilapangan dengan variabel yang diteliti (Mardani 1995). Adapun objek yang akan diteliti meliputi: sifat fisika tanah (tekstur, struktur, konsistensi tanah), kimia tanah (pH) dan biologi tanah (bahan organik).

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Wilayah Penelitian

Daerah penelitian secara Astronomis terletak pada 00 39’ 50” sampai 00 42’ 50” LS dan 1000 47’

45” sampai 1000 50’ 454” BT, dengan luas wilayah lebih kurang 322.000 km2.

- Sebelah Utara : Nagari Pamuatan / Pendakian Pantai Lubuk

- Sebelah Timur : Nagari Muaro Bodi di Lubuk Ipuh, Koto Baru dan Nagari Mundam Sakti Kecamatan IV Nagari

- Sebelah Selatan : Nagari Kampung Baru, Batu Manjulur

- Sebelah Barat : Kota Sawahlunto (Bukik Kampeh, Puncak Polan)

Hasil Pembahasan

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan dan hasil penelitian di atas, maka sub bab ini akan dikemukakan pembahasan penelitian sebagai berikut:

1. Karakteristik tanah dilihat dari sifat fisik tanah terdiri dari :

a) Tekstur tanah berdasarkan analisis tekstur tanah diperoleh dari hasil uji laboratorium seeperti yang tersaji pada tabel 14, maka diperoleh dua tekstur yaitu lempung liat berdebu terdapat pada sampel 1 dan sampel 2, selanjutnya liat debu terdapat pada sampel 3. Tanah yang memiliki tekstur tanah lempung liat berdebu, tergolong pada kategori yang sedang sedangkan tanah yang memiliki tekstur liat berdebu tergolong pada kategori halus. Hal ini sesuai teori yang dikemukakan oleh (Hardjowigeno, 2007).

Bahwa, tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah dari dari fraksi tanah halus(<2mm). berdasar atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur yaitu kasar, agak kasar, sedang, agak halus, halus.

b) Struktur tanah berdasarkan pengamatan dilapangan yang tersaji pada tabel 15, maka diperoleh dua struktur yaitu pada sampel 1 dan sampel 2, memiliki struktur tanah gumpal terdapat kategori yang sangat baik, sedangkan struktur tanah pada sampel 3 memiliki struktur granular halus yang merupakan kategori yang sedang. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Sarwono, 2007). Bahwa, struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan struktur ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perikat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain.

Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda

c) Konsistensi tanah berdasarkan pengamatan dilapangan yang tersaji pada tabel 16, maka terdapat dua kategori pengukuran konsistensi tanah yang dilakukan pengukuran dilapangan yaitu kategori baik pada sampel 1 dan sampel 2 yang dikategorikan baik, sedangkan pada sampel 3 kategori jelek. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Hanafiah. 2005:75).

Bahwa, konsistensi merupakan ketahanan tanah terhadap tanah tekanan gaya-gaya dari luar yang merupakan indikatorderajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya fisik (kohesi dan adhesi) yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat kejenuhan airnya. konsistensi di tetapkan dalam tiga kadar air tanah yaitu: 1) konsistensi basah

(4)

(pada kadar air sekitar kapasitas lapangan) untuk menilai: (a) derajat kelekatan tanah terhadap benda-benda yang menempelinya, yang dideskripsikan menjadi: tak lekat, lekat dan sangat lekat serta (b) derajat kelenturan tanah terhadap perubahan bentuknya, yaitu:

nonplastis (kaku), agak plastic, plastic dan sangat plastis. 2) Konsistensi lembab (kadar air antara kapasitas lapangan dan kering udara), untuk menilai derajat kegemburan- keteguran tanah, dipilihmenjadi: lepas, sangatgembur, gembur, teguh sangat teguh dan ekstrem teguh. 3) Konsistensi kering (kadar air kondisi kering udara) untuk menilai derajat kekerasan tanah, yaitu: lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan ekstrem keras.

2. Sifat pH tanah berdasarkan hasil pengukuran pH tanah yang diperoleh dari analisis laboratorium untuk masing-masing penelitian seperti tersaji pada tabel 17, maka terdapat dua kategori pengukuran pH tanah yang dilakukan pengukuran analisis uji laboratorium yaitu baik pada sampel 1 dan sampel 3 memiliki pH masam dengan kategori baik dan sampel 2 memiliki pH masam kategori sedang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Hardjowigeno,1995). Bahwa, Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alaklinitas yang dinyatakan dengan nilai ph. Nilai ph menunjukkkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam tanah. Nilai pH menunjukan banyaknya konsentrasi ion hydrogen (H+) di dalam tanah. Makin tinggi kadar ion H+ di dalam tanah, semakin masam tanah tersebut. Dalam tanah selain H+ dan ion- ion lain ditemukan pula ion OH-, yang jumlahnya berbanding terbalik dengan banyak H+ . Pada tanah-tanah yang masam jumlah ion H+ lebih tinggi dari ion OH-, sedangkan pada tanah alkalis kandungan OH- lebih banyak dari kandungan ion H+ . Bila kandungan H+ sama dengan kandungan OH- maka tanah bereaksi netral yang mempunyai pH = 7.

3. Sifat biologi tanah (bahan organik) berdasarkan hasil pengukuran bahan organik dalam tanah yang diperoleh dari analisis laboratorium untuk masing-masing sampel penelitian seperti yang tersaji pada tabel 18, maka terdapat satu kategori pengukuran bahan organik untuk pembuatan batu bata yaitu sangat baik. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Hermon, 2006). Bahwa, Bahan organik memiliki fungsi bagi tanah yaitu kemampuan menahan air pada tanah meningkat, warna tanah menjadi coklat sampai hitam, meranggang

pemantapan agregat tanah dan mendorong aktifitas mikroorganisme.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian temuan dan pembahasan pada penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sifat fisik tanah (tekstur, struktur, dan konsistensi tanah)

a. Tekstur tanah berdasarkan analisis tekstur tanah diperoleh dari hasil uji laboratorium seeperti yang tersaji pada tabel, maka diperoleh dua tekstur yaitu lempung liat berdebu terdapat pada sampel 1 dan sampel 2, selanjutnya liat debu terdapat pada sampel 3. Tanah yang memiliki tekstur tanah lempung liat berdebu, tergolong pada kategori yang sedang sedangkan tanah yang memiliki tekstur liat berdebu tergolong pada kategori halus.

b. Struktur tanah berdasarkan pengamatan dilapangan yang tersaji pada tabel, maka diperoleh dua struktur yaitu pada sampel 1 dan sampel 2, memiliki struktur tanah gumpal terdapat kategori yang sangat baik, sedangkan struktur tanah pada sampel 3 memiliki struktur granular halus yang merupakan kategori yang sedang.

c. Konsistensi tanah berdasarkan pengamatan dilapangan yang tersaji pada tabel, maka terdapat dua kategori pengukuran konsistensi tanah yang dilakukan pengukuran dilapangan yaitu kategori baik pada sampel 1 dan sampel 2 yang dikategorikan baik, sedangkan pada sampel 3 kategori jelek.

2. Sifat pH tanah berdasarkan hasil pengukuran pH tanah yang diperoleh dari analisis laboratorium untuk masing-masing penelitian seperti tersaji pada tabel, maka terdapat dua kategori pengukuran pH tanah yang dilakukan pengukuran analisis uji laboratorium yaitu baik pada sampel 1 dan sampel 3 memiliki pH masam dengan kategori baik dan sampel 2 memiliki pH masam kategori sedang.

3. Sifat biologi tanah (bahan organik) berdasarkan hasil pengukuran bahan organik dalam tanah yang diperoleh dari analisis laboratorium untuk masing-masing sampel penelitian seperti yang tersaji pada tabel, maka terdapat satu kategori pengukuran bahan organik untuk pembuatan batu bata yaitu sangat baik.

42

(5)

Saran

1. Disarankan pada masyarakat agar tahu tentang kualitas tanah liat yang berada di Kenagarian Padang Sibusuk Kecamatan Kupitan Kabupaten Sijunjung.

2. Dengan adanya penelitian ini di sarankan bahwa sebagai pedoman penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Foth H. D. 1991. Dasar-dasar Ilmu Tanah, Edisi 7.

Adisoemarto S. Jakarta : Erlangga. Terjemahkan dari : Fundamental of Soil Science.

Hanafiah, Kemas Ali. 2005.Dasar-dasar Ilmu tanah.

Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta:

AkademiPressindo.

____________________. 2003. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo.

Hermon, Dedi.2006. “Buku Ajar Geografi Tanah”.

Padang: Jurusan Geografi FIS.

Hermon D. 2012. Mitigasi Bencana Hidrometeorologi UNP press. Padang

Hermon, Khairani. 2009. Geografi Tanah (Suatu Tinjauan Teoritis, Metodologis, dan Aplikasi Proposal Penelitian). Yayasan Jihadul Khair Center.

Padang.

Oscar Fitrhrah Nur. 2008. Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Batu Bata Berdasarkan Sumber Lokasi dan Posisi Batu Bata Dalam Proses Pembakaran. Jurnal, Teknis Sipil UNAND. Padang.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian kualitatif dan informan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang melakukan konversi lahan pertanian padi ke perkebunan kelapa sawit di Desa Sidodadi Kenagarian

Pendidikan Anak Petani Sawit Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan formal tertinggi yang dicapai seseorang dengan mendapat tanda kelulusan ijazah untuk