• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Factors Affecting Implementation of Family Planning (FP) Work for the District of Sutera Nagari Amping Parak

Pesisir Selatan District

By:

Irfan*Edi Suarto**Nefillinda**

* the geography education student of STKIP PGRI Sumatera Barat

** the lecturer at geography department of STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAC

The problems discussed in this Research is the type of livelihood, income level, education level, health, government socialization affect implementation of Family Planning (FP) in village Amping Parak Sutera District of Pesisir Selatan District. The purpose of this research is the influence of education level, income level, health and education levels together towards implementation of Family Planning (FP). This type of research Descriptive research Correlational classified. The population of 420 families who carry out family planning programs in village Amping Parak Kecematan Sutera, with samples taken 18% of the 75 persons. Data were collected secondary data and primary data and sourced from Statistics Office, wali village and relevant agencies. Data collection and research techniques used, recording and education angket. The results of the research show an effect on the implementation of the family planning program for the People village Amping Parak Sutera District of District of 2658, the income effect on the implementation of family planning programs for 2406, the health impact of the implementation of family planning programs for 3007. Education, Income and Health jointly related to the implementation of family planning programs for9042.

Keywords: Family Planning

(3)

Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) Bagi Masyarakat Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera

Kabupaten Pesisir Selatan

Oleh:

Irfan*Edi Suarto**Nefillinda**

* Mahasiswa pendidikan geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

** Dosen departemen geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah jenis mata pencarian, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, sosialisasi pemerintah mempengaruhi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) di Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Tujuan penelitian ini adalah pengaruh antara tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, tingkat kesehatan dan tingkat pendidikan secara bersama-sama terhadap Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB). Jenis penelitian ini tergolong penelitian Deskriptif Korelasional. Populasi 420 KK yang melaksanakan program KB di Kenagarian Amping Parak Kecematan Sutera, dengan sampel diambil 18% berjumlah 75 orang. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer dan bersumber dari kantor Statistik, Walinagari dan Instasi terkait. Teknik pengumpulan data dan penelitian ini digunakan, pencatatan dan angket.

Hasil penelitian menunjukkan pendidikan berpengaruh terhadap pelaksanaan program KB bagi Masyarakat Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten sebesar 2.658, pendapatan berpengaruh terhadap pelaksanaan program KB sebesar 2.406, berpengaruh kesehatan terhadap pelaksanaan program KB sebesar 3.007. Pendidikan, Pendapatan dan Kesehatan secara bersama- sama berhubungan terhadap pelaksanaan program KB sebesar 9.042.

Kata kunci: Keluarga Berencana

PENDAHULUAN

Keluarga adalah sebuah kumpulan atau kelompok kecil individu yang hidup dalam sebuah lingkungan yang sudah mulai terstruktur baik fungsi dan tugas dari masing-masing elemen tesebut. Keluarga ini terbagi atas dua keluarga kecil atau keluarga besar. Keluarga kecil yaitu sebuah keluarga yang hanya terdiri dalam beberapa individu yang hidup dalam sebuah rumah, keluarga ini tersusun atas beberapa individu seperti ayah, ibu dan anak-anak dalam Koenjoraningrat (1987). Sedangkan keluarga besar adalah sebuah keluarga yang sudah mulai terdiri dari beberapa buah rumah dalam sebuah daerah tetapi mereka masi memiliki kesamaan dan kepentingan yang

sama, Salah satu cantoh keluarga besar misalnya sekampung dan selurah.

Setiap keluarga baik keluarga kecil maupun keluarga besar mereka selalu menginginkan agar keluarga mereka hidup sejahtera, maka apapun bentuk kegiatan yang bisah mewujudkan cita-cita mereka selalu akan dilakukannya. Salah satunya yaitu mewujudkan keluarga berencana (KB).

Keluarga berencana merupakan sebuah cita- cita yang diinginkan oleh setiap keluarga, sebab dengan adanya tercipta keluarga berencana (KB), maka akan terwujud apa yang mereka cita-citakan dan juga dapat menekan pertumbuhan penduduk suatu daerah, Rosniati (2001)

Pemerintah menganjurkan sebuah keluarga melaksanakan KB agar bisa

(4)

4

menekan pertumbuhan penduduk dalam sebuah daerah, dengan berkuranganya pertumbuhan penduduk dalam sebuah daerah maka akan lahir penduduk yang berkualitas dan pembanguna dalam sebuah daerah tersebut bisa lebi maju. Untuk mewujutkan keluarga berencana tersebut maka pemerintah menekan angka perkawinan usia muda dan mengurangi angka kelahiran, maksudnya pemerintah membuat aturan-aturan tentang pernikahan.

Agar dengan adanya aturan tersebut orang tidak mau lagi menikah di usia terlalu muda dalam PERDA (1978).

Program keluarga berencana sudah dimulai sejak awal pembangunan lima tahun, akan tetapi hasil yang dicapai tidak sesai dengan yang diharapkan karena keberhasilan program KB membutuhkan waktu yang cukup lama. Apabila program keluarga berencana belum berhasil, dikhawatirkan jumlah penduduk belum dapat dikendalikan sehingga mempengaruhi tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan. Tingkat pertumbuhan yang tidak terkendali dan pendidikan yang rendah dapat memicu berbagai masalah mengakibatkan kegelisahan dan ketegangan sosial.

Kanagarian Amping Parak terdiri dari Enam Kampung dimana terdapat 1496 orang kepala keluarga (KK). Berdasarkan jumlah KK tersebut hanya terdapat pasangan usia subur (PUS) dan 630 orang yang menjadi peserta KB. Kalau dilihat ketengah-tengah masayarakat di Kanagarian Amping Parak maka tergambar suatu kehidupan yang belum sejahtera dimana masih banyak masyarakat yang belum bisa memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologinya, kebutuhan pengembangan dengan baik.

Masyarakat Kanagarian Amping Parak jumlah pertumbuhan penduduknya belum dapat dikendalikan sehingga dikhawatirkan mempengaruhi terhadap pendidikan, pendapatan dan kesehatan.

Pelaksanaan program KB akan mempengaruhi kesejahteraan. Kesejahteraan akan dilihat dari cara pemenuhan kebutuhan dalam keluarga. Program KB juga dapat mencerminkan kehidupan yang sejahtera, berencana dan bahagia, untuk memberi arah yang lebih jelas dalam pelaksanaan program kependudukan maka ditetapkan program

ideal dalam tujuan KB yaitu mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Dengan demikian gerakan keluarga berencana diarahkan pada pembangunan kualitas melalui upaya keluarga berencana dalam rangka membudayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera.

METODOLOGI PENELITIAN

Sesuai dengan pembatasan masalah, perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan pada bab di atas, maka penetian ini tergolong penelitian Deskriptif Korelasional. Penelitian ini merupakan salah satu dari penelitian yang bertujuan di samping mendiskripsikan variabel penelitian, juga untuk mengetahui ada tidaknya hubungang antara dua variabel atau beberapa variabel. Melalui teknik ini peneliti mengetahui hubungan antara variabel lainnya. Besarnya atau tingginya hubungan variabel tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. (Arikunto, 2010: 247)

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka yang menjadi populasi adalah pasangan suami istri yang menjadi akseptor yang berusia 19-45 tahun dari kepala keluarga yang terdapat di satu Kanagarian Amping Parak Kecamatan Sutera.

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah dua bentuk, yaitu sampel wilayah dan sampel responden. Sampel wilyah diambil secara purposive sampling (penunjukan) dengan mengambil tiga Kanagarian yaitu: Ujung Air, Amping Parak, dan Padang Tae. Adapun alasan pengambilan ketiga kampung tersebut adalah jumlah pasangan yang menjadi peserta KB terbanyak yaitu Kampung Ujung Air, Padang Tae dan Amping Parak. Sampel responden dalam penelitian ini diambil secara proporsional random sampling.

Dengan cara ini diambil 18% bedasarkan jumlah KK obseptor KB terbanyak di Kanagarian Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Menurut Arikunto (2006) mengatakan bahwa untuk sampel penelitian yang populisinya dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi bila lebih dari 100 maka sampel dapat diambil 5%- 25% atau lebih.

(5)

5

Variable yang di teliti adalah Program keluarga berencana, Pendidikan, Pendapatan, dilihat dari pengeluaran keluarga dalam waktu satu bulan (pengeluaran kebutuhan pangan dan non pangan)., Kesehatan adalah suatu keadaan baik segenap badan serta bagian bagiannya.

Sesuai dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan dan tujuan yang hendak dicapai, maka data yang hendak dikumpulkan adalah data skunder dan data primer. Data skunder adalah data-data diperoleh dari Kantor Wali Nagari, sedangkan data primer adalah data yang langsung diperoleh melalui observasi dan wawancara dengan responden.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dari responden diperoleh dari kantor Statistik, Walinagari dan Instasi terkait.

Teknik pengumpulan data dan penelitian ini digunakan metode wawancara, pencatatan dan angket.

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunkan daftar pertanyaan atau kuesioner, disusun dengan memakai skala likert. Bentuk pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan tertutup dengan tipe pilihan, maksudnya pertanyaan-pertanyaan dan arternatif jawaban yang telah ditentukan, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang digunakan.

Untuk menunjang dan memperkuat hipotesis yang telah dikemukakan, data analisa sesuai dengan tujuan penelitian.

Maka hasil penelitian tersebut kemudian di interpretasikan. Teknik analisa data tersebut meliputi teknik analisa deskritif dan Regresi.

Analisis Deskriptif, Presentase dengan rumus :

p = %

Keterangan : p= presentase f= frekwensi

n= jumlah (Sudijono, 2010:43) Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, digunakan regresi linear sederhana dan regresi linear ganda serta tujuannya untuk mengetahui hubungan antara variabel

(X) dengan variabel Y untuk lebih dapat digunakan rumus sebagai berikut :

Regresi linear sederhana digunakan untuk mencari hubungan X1 dan Y, X2 dan Y, X3 dengan Y, X2 dengan X3, X1 dengan X3, dengan rumus sebagai berikut :

= a + bx dimana :

= variabel terikat (dependen) a = harga y bila x (konstan)

b = koefesien korelasi regresi untuk variabel terikat (dependent) yang didasarkan variabel independent, jika b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.

X = variabel bebas (independent) Regresi linear ganda digunakan untuk mencari hubungan antara X1 secara bersama-sama dengan X2 dan X3 terhadap Y. Dengan rumus sebagai berikut :

= + +

Dimana :

= nilai yang diprediksi atau kreterium b = bilangan koefesien prediktor x = nilai variabel prediktor a = bilangan konstanta (Iskandar, 2009:133)

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.

Pengaruh Pendidikan Terhadap Pelaksanaan Program KB

Berdasarkan hasil olahan data untuk variabel pendidikan (X1) diperoleh

t

hit

sebesar 2.658 dan

t

tab (α = 0,05 dan df = 78) sebesar 1.671 Dengan demikian,

t

hit

lebih besar dari

t

tab (2.658 > 1,671) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa variabel pendidikan berpengruh terhadap Pelaksanaan Program KB di Nagari Amping Parak. Dengan besar kontribusi 8.0%. artinya pendidikan memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan program KB sebesar 8.0% sedangkan 92 dipengarauhi oleh faktor lain.

Menurut NotoAdmodjo, (2007) pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu sendiri proses

(6)

6

pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai makhluk social dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu, dan sebagainya). Dalam mencapai tujuan tersebut, seseorang individu, kelompok, atau masyarakat tidak lepas dari kegiatan belajar.

2.

Pengaruh Pendapatan Terhadap Pelaksanaan Program KB

Berdasarkan hasil olahan data untuk variabel pendapatan (X2) diperoleh

t

hit

sebesar 2.406 dan

t

tab sebesar 1.671.

Dengan demikian,

t

hit lebih besar dari

t

tab (2.406 > 1.671) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya bahwa variabel pendapatan terhadap tingkak Pelaksanaan Program KB di Nagari Amping Parak.

Sedangkan sumbangan yang diberikan oleh pendapatan sebesar 7.0% terhadap pelaksanaan program KB.

Pendapatan adalah hasil kerja (usaha), sedangkan pendapatan rumah tangga adalah harta yang di terima oleh sebuah rumah tangga sebagai hasil dari seluruh usaha semua warganya, (KBBI 2007). Sedangkan tingkat atau taraf pendapatan seseorang berdasarkan hasil kerja atau usaha, mata pencarian, harta yang diterima sebagai hasil dari seluruh usaha yang di lakukannya juga disebut sebagi pendapatan.

Pendapatan sering di kaitkan dengan kualitas hidup masyarakat atau perorangan dan hal tersebut merupakan indikasih dari tingkat perekonomian suatu masyarakat, hal ini tercermin dari fenomena kemampuan kebutuhan baik yang bersifat pokok maupun yang bersifat sekunder, cenderung terdapat gejala bahwa semakin tinggi pendapatan masyarakat orang-perorangan maka grafik kebutuhan akan meningkat pula.

3.

Pengaruh Kesehatan Terhadap Pelaksanaan Program KB

Berdasarkan hasil olahan data untuk variabel Kesehatan (X3) diperoleh

t

hit

sebesar 3.007 dan

t

tab (α = 0,05 dan df = 78)

sebesar 1.671 Dengan demikian,

t

hitlebih dari besar

t

tab (3.007 > 1.671) yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya bahwa variabel kesehatan terhadap Pelaksanaan Program KB di Nagari Amping Parak.

Sedangkan sumbangan yang diberikan oleh kesehatan terhadap Pelaksanaan Program KB 7.0% dipengaruhi oleh faktor lain.

Menurut KBBI 2007 kesehatan adalah suatu keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya, sedangkan menurut undang-undang kesehatan No 36 (2009 Bab 1 kesehatan umum pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun social yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.

4.

Pengaruh Pendidikan, Pendapatan dan Kesehatan terhadap Pelaksanaan Program KB

Berdasarkan hasil olahan data diperoleh

f

hitsebesar 9.042 dan

f

tab (α = 0,05 dan df = 78) sebesar 2.761 Dengan demikian,

f

hit lebih besar dari

f

tab (9.042

> 2,761) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat Terdapat Hubungan antara pendidikan, pendapatan dan kesehatan secara bersama-sama terhadap Pelaksanaan Program KB di Nagari Amping Parak kec. Sutera. Sedangkan sumbangan yang diberikan secara bersama-sama j pendidikan, pendapatan dan kesehatan secara bersama-sama terhadap Pelaksanaan Program KB di Nagari Amping Parak kec.

Sutera sebesar 22.0% siswanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Hidup sehat harus bias diterapkan sejak dini karena konsep sehat akan menjadi suatu kebiasaan jika terbiasa di lakukan atau di peraktekakan dari kecil, sehat bias di lakukan dengan cara menjaga jasmani maupun rohani seperti menjaga pola makan 4 sehat 5 sempurna, selain itu juga biasa di lakukan dengan menjaga hubungan dengan tuhannya. Tingkat pengeluaran tiap-tiap keluarga itu akan berbeda-beda pada pendapatan yang amat rendah umumnya keluarga itu hamper semua pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti : makanan, pakain dan perumahan, pola ini masih diikuti dengan peningkatan

(7)

7

pendapatan, apabila pendapatan mereka meningkat boleh jadi mereka akan memberikan sejumlah kebutuhan dengan kualitas yang lebih baik.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengaruh pendidikan terhadap pelaksanaan program KB bagi Masyarakat Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten sebesar thitung 2.658 > ttabel 1.671 artinya signifikan, besar kontribusi 8%.

2. Pengaruh pendapatan terhadap pelaksanaan program KB bagi Masyarakat Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten sebesar thitung 2.406 > ttabel 1.671 artinya signifikan, besar kontribusi 7%.

3. Pengaruh kesehatan terhadap pelaksanaan program KB bagi Masyarakat Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten sebesar thitung 3.007 > ttabel 1.671 artinya signifikan, besar kontribusi 7%.

4. Pengaruh Pendidikan, Pendapatan dan Kesehatan secara bersama-sama berhubungan terhadap pelaksanaan program KB bagi Masyarakat Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten sebesar thitung

9.042 > ttabel 2.761 artinya signifikan, besar kontribusi 22%.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

5. Diharapkan kepada PUS memahami tentang pelaksanaan program keluarga berencana KB Bagi Masyarakat Nagari Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan.

6. Diharapkan Tenaga Kesehatan untuk memberi pelayanan yang baik kepada PUS dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana

7. Penelitian ini dapat dilanjutkan bagi rekan-rekan yang berminat untuk penelitian lanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Adek Sildra “Pengaruh Faktor Pendidikandan Pendapatan Keluarga

Terhadap Kesejahteraan Keluarga di

Kabupaten Padang Pariaman Admodjo.2007. Pengantar Pendidikan.

Jakarta : PT . Gramedia

Ali Z, 2006. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta. EGC

Arikunto, Suharmisi, 2010, Prosedur Penelitian, Jakarta : PT Rineka Cipta Bkkbn, 2003, Penelolaan Bina Keluarga

Anak dan Remaja, Sumatera Barat Depertemen Kesehatan RI. 2007.

Komunikasi Efektif Buku Bantu Bidang Siaga. Jakarta: Depkes RI Hartato Hanafi. 1992. Keluarga Berencana

dan Kontrasepsi. Jakarta: Dewi Sartika

Http://Doktersehat.com /Pengertian dan Tujuan Keluarga Berencana.KB Http://Id.Shvoong.Com/Medicine-

History/2091011-Pengertian- Kesehatan

Nara, Fitria. 2011. Pengaruh Pendidikan dan Jumlah Anggota Keluarga Terhadap Tingkat Pendapatan Keluarga Nelayan Tradisional di Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat.

skripsi: STKIP PGRI Sumatra Barat Soemarso. 2005. Akutansi Suatu

Pengantar.Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pres Sudjana dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan

Penilian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sudihatro.2007. Asuhan keperawatan keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transukural. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

3 FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA ILLEGAL LOGGINGDI NAGARI PULASAN KECAMATAN TANJUNG GADANG KABUPATEN SIJUNJUNG Oleh: Dwi Novembria Kartika*Bakaruddin**Rika Despica** Mahasiswa

4.Terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara pengelolaan tanaman karet, ketersediaan lahandan permintaan karet secara bersama-sama terhadap motivasi masyarakat menanam karet