Ada dua permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini, yaitu: (1) Bagaimana peran Dinas Perhubungan dalam optimalisasi fungsi terminal di Kota Bengkulu. (2) Bagaimana penelitian Fiqih Siyasah yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi terminal di kota Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Dinas Perhubungan dalam optimalisasi fungsi terminal di kota Bengkulu. Melihat peran Dinas Perhubungan dalam optimalisasi fungsi terminal di Kota Bengkulu, peneliti menggunakan tiga indikator yaitu pertama perumus kebijakan dan pelaksana kebijakan, kedua pelaksana dan pelaksana, dan ketiga peran sektor publik.
Kementerian Perhubungan sebagai penyelenggara dan penyelenggara sistem transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan sistem transportasi yang ada di Bengkulu. Berdasarkan hasil observasi peneliti terlihat masih banyak permasalahan yang muncul terkait peran dinas angkutan dalam mengoptimalkan fungsi terminal sebagai pengelola, pengawas dan pengendalian belum berjalan maksimal. Faktor Implementasi Fiqh Siyasah Meninjau Peran Jasa Transportasi Dalam Optimalisasi Fungsi Terminal di Bengkulu Optimalisasi fungsi terminal bersumber dari aturan yang berdasarkan undang-undang dan dihormati oleh pimpinan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan sumbangan pemikiran bagi pengembangan hukum ketatanegaraan (siyasah) terkait peran jasa transportasi dalam optimalisasi fungsi terminal di Kota Bengkulu. Memberikan informasi kepada masyarakat dan akademisi khususnya mahasiswa perguruan tinggi syariah mengenai peran jasa transportasi dalam optimalisasi fungsi terminal di Kota Bengkulu. Menjadi rujukan pemerintah Indonesia dalam pengambilan kebijakan mengenai hal-hal terkait peran dinas transportasi dalam optimalisasi fungsi terminal di Bengkulu.
Wawancara berkaitan dengan penelitian, wawancara dilakukan dengan metode tanya jawab langsung mengenai pertanyaan peran jasa transportasi dalam optimalisasi fungsi terminal di kota Bengkulu dari sudut pandang siyasah dusturiyah, penelitian yang digunakan .
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Metode Penelitian
Sistematika Penulisan
KAJIAN TEORI
Konsep Pelayanan Publik
34; Pelayanan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh otoritas publik di pusat, di daerah, dan di lingkungan perusahaan negara/daerah dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atau dalam rangka melaksanakan ketentuan. peraturan perundang-undangan.” Menurut Gronroos dalam Ratminto : “Pelayanan adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan yang tidak kasat mata (tidak dapat disentuh) dan terjadi sebagai akibat interaksi antara konsumen dengan pegawai atau hal-hal lain yang dilakukan oleh yang ditawarkan. kepada penyedia layanan. yang dimaksudkan untuk memecahkan masalah. konsumen atau pelanggan". 31. Lebih lanjut Moenir menjelaskan bahwa pelayanan publik yang diinginkan terdiri dari kemudahan dalam mengatur kepentingan memperoleh pelayanan yang wajar, perilaku yang setara tanpa pilih kasih, dan perlakuan yang adil dan jujur.
Selain itu, ia menambahkan kelancaran pelaksanaan pelayanan hak tergantung pada kesiapan pejabat dalam memenuhi kewajiban yang dibebankan, sistem, prosedur dan metode yang tepat, pengorganisasian tugas kedinasan secara komprehensif, dan pendapatan yang cukup bagi pejabat atau pegawai. Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pengguna jasa, maka penyelenggara pelayanan harus mematuhi prinsip-prinsip pelayanan sebagai berikut: 34. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan keinginan, kebutuhan dan harapan masyarakat. e) Persamaan hak.
Satuan kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab memberikan pelayanan dan menyelesaikan pengaduan/masalah/sengketa dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Kepala penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab memberikan pelayanan dan menyelesaikan keluhan atau permasalahan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Teori Fiqih Siyasah
Ilmu fiqh siyasah merupakan ilmu yang membahas tentang bagaimana mengatur masalah ketatanegaraan Islam seperti bagaimana membuat peraturan perundang-undangan dan berbagai aturan lainnya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang bertujuan untuk kemaslahatan umat. terbagi menjadi tiga, yaitu ada yang wajib menunaikannya, ada pula yang wajib menunaikannya. 40 Mujar Ibnu Syarif dan Khamal Zana, Fiqh Siyasah Doktrin dan Pemikiran Politik Islam Jakarta: Erlangga, 2008, hal 10. Berdasarkan etimologi dan terminologi di atas, dapat disimpulkan bahwa Fiqh Siyasah adalah ilmu tata negara Islam yang secara khusus membahas seluk-beluknya. pengaturan kepentingan umat manusia pada umumnya dan negara pada khususnya, berupa pelaksanaan undang-undang, peraturan, dan kebijakan oleh penguasa yang berlandaskan atau sesuai dengan ajaran Islam, guna mewujudkan kemaslahatan bagi umat manusia dan mencegah mereka dari berbagai kerugian yang mungkin timbul dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, apa yang dilakukannya.
Kedua, siyasah wadh’iyah adalah siyasah yang diciptakan oleh pemikiran manusia semata-mata, yang tidak mempertimbangkan norma dan etika agama dalam proses persiapan. Siyasah syar’iyah dan siyasah wadh’iyah hanya mempunyai satu sumber iaitu sumber dari bawah atau sumber yang bersumber dari manusia itu sendiri dan lingkungannya seperti ara’ahl basher atau yang biasa disebut dari sudut pandang. pakar atau pakar, al' urf (uruf), al'adah (adab), al-tajarib (pengalaman). Siyasah wadh'iyah boleh sangat bertentangan dengan ajaran Islam kerana ia tidak terlebih dahulu merujuk kepada ajaran atau norma agama dalam proses persiapan.
Selain sumber pembentukan yang berbeza, siyasah syar'iyah dan siyasah wadh'iyah juga boleh dibezakan dengan matlamat yang ingin dicapai. Siyasah syar'iyah bertujuan membimbing manusia mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, sedangkan siyasah wadh'iyah hanya bertujuan membimbing manusia mencapai kebahagiaan duniawi sahaja. Fiqh siyasah pakar dalam bidang fiqh dengan pakar dalam semua perkara dan selok belok organisasi negara dan kerajaan.
Sedangkan pengajian fiqh siyasah sangat terhad, iaitu hanya membincangkan secara khusus masalah politik atau politik dari sudut Islam. Menurut Abdul Wahhab Khallaf, tujuan mempelajari fiqh siyasah adalah untuk menghasilkan peraturan dan perundangan yang diperlukan untuk mentadbir negara mengikut prinsip ajaran agama. Hasbi Ash Shiddieqy mengatakan bahawa mata pelajaran fiqh siyasah adalah berkaitan dengan pekerjaan mukallaf dan segala urusan tafsir, dengan mengambil kira keserasian tafsir dengan jiwa syariat, yang tidak kita temui dalil khusus dan ia. tidak bercanggah dengan campuran nas yang ditentukan dalam syariat amal.
Pandangan-pandangan tersebut memberikan gambaran bahwa pokok bahasan fiqih siyasah pada umumnya adalah peraturan negara dan peraturan perundang-undangan sebagai pedoman dan landasan ideal untuk mewujudkan kemaslahatan umat, mengatur dan mengatur untuk mewujudkan kemaslahatan dan mengatur hubungan antara penguasa dan rakyat serta hak dan kewajibannya masing-masing.- masing-masing dalam upaya mencapai tujuan bernegara.44. Prosedur atau prinsip pemerintahan tidak hanya sesuai dengan undang-undang yang ada tetapi juga harus sesuai dengan hukum Islam. Djazuli, Fiqh Siyasah Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Tanda Syari'ah, Cetak ake-4, Jakarta: Kencan, 2009, hlm. 70-71.
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkatah
Struktur Dinas Perhubungan Kota Bengkulu
Dinas Perhubungan Kota Bengkulu mempunyai peran sebagai pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan di bidang transportasi. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa Dinas Perhubungan Kota Bengkulu mempunyai tiga program utama yaitu penguatan status terminal di Kota Bengkulu. Hal serupa juga dilakukan Dinas Perhubungan Kota Bengkulu dalam upaya mengoptimalkan kembali fungsi terminal di Kota Bengkulu dengan menerapkan langkah pengendalian.
Berdasarkan hasil wawancara, terlihat bahwa Dinas Lalu Lintas Kota Bengkulu telah melakukan berbagai upaya untuk mengevakuasi terminal. Kota Bengkulu tidak dikuasai oleh Dinas Perhubungan karena tidak adanya anggaran untuk melaksanakan program ini. Dalam upaya tersebut, Dinas Perhubungan sedang berdialog dengan berbagai pihak khususnya ORGANDA Kota Bengkulu.
Namun pengawasan dan evaluasi yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Bengkulu terhadap terminal-terminal di Kota Bengkulu sangat kurang sehingga mengakibatkan tidak ada satupun terminal di Kota Bengkulu yang berfungsi. Selama berdirinya Terminal Kota Bengkulu, Dinas Perhubungan Kota Bengkulu tidak pernah melakukan renovasi terkait bangunan yang sudah mulai rusak. Oleh karena itu, ketiga program yang direncanakan Dinas Perhubungan Kota Bengkulu ini merupakan awal dari renovasi Terminal di Kota Bengkulu agar fungsi terminal menjadi optimal kembali dengan memperjelas identitas Terminal.
Dalam perjalanan penelitian ini, peneliti dapat melihat bagaimana upaya dan upaya Dinas Perhubungan Kota Bengkulu untuk mengembalikan fungsi Terminal di Kota Bengkulu agar menjadi optimal kembali. Dinas Perhubungan Kota Bengkulu telah melakukan serangkaian rencana kebijakan, program dan kegiatan untuk kembali mengoptimalkan fungsi Terminal. Ada beberapa program yang direncanakan Dinas Perhubungan Kota Bengkulu, diantaranya pertama, penguatan status terminal dengan memperjelas status terminal.
Dinas Perhubungan Kota Bengkulu bertugas mengatur dan mengatur serta menegakkan peraturan yang berlaku di bidang transportasi. Dinas Perhubungan Kota Bengkulu mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap program dan evaluasi agar program dapat berjalan dengan baik pada periode berikutnya. Optimalisasi fungsi terminal di kota Bengkulu masih kurang efisien jika dilihat dari peraturan perundang-undangan.
Kedua, pelaksana dan pelaksana Dinas Perhubungan Kota Bengkulu belum melakukan upaya yang signifikan dalam mengoptimalkan fungsi terminal di Kota Bengkulu. Ketiga, peran sektor publik Dinas Perhubungan belum melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Terminal. Peraturan Walikota Bengkulu Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Terminal Daerah pada Dinas Perhubungan Kota Bengkulu.
PEMBAHASAN