EFEKTTWTAS BIMBINGAN BELAJAR YANG DIBERIKAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA
I}IDIK PADA MATA PELAJARAN ]VIATEMATIKA (STUDI EKSPERIMEN DI KELAS XI
IPS 2SMA ADABIAH PADANG)
ARTIKEL
^w1l,
?bL
frCc -lb
w, -tL
FISKA SYUKMAWATI I[PM: 1106m7s
PROGRAM STUI}I BIMBINGAN I}AN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDII}IKAN
(sTKrP) PGRI SIIMATERA BARAT PADANG
2016
";
I'l
THE EFFECTIVENESS OF LEARNING GUIDANCE THAT WAS GIVEN BY COUNSELOR IN INCREASING STUDENTS’ACHIEVEMENT IN LEARNING MATH
(EXPERIMENTAL STUDY IN CLASS XI IPS 2 SMA ADABIAH PADANG) Oleh:
Fiska Syukmawati*
Dr. Helma, M. Pd**
Fifi Yasmi, S. Pd. I., M.Pd**
* student
**lecturer
Program Studi Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
This research was based on the result of observation and interview that found the fact were student have less discipline and have low achievement in learning although they have given learning guidance by counselor. The aimed of this research was to see effectiveness of learning guidance in increasing students’ achievement in math lesson. The kind of this research was pre- experimental design (non design) where the researcher have not done the real experimental yet were one group pre-test and post-test were used to test learning guidance can increase students achievement in learning. The technique sample used total sampling to students class XI IPS 2 SMA Adabiah Padang where the count of the students were 33 students. The technique of collection the data used achievement test. The data analysed by used t-test. Based on data analysis result have done, the result were 1) The students’ achievement in learning before was given learning guidance in position medium category with percentage 51,52%. 2) The students’ of achievement in learning after was given learning guidance in position medium category with percentage 78,79%. 3) The effective learning guidance in increasing students’ achievement in math with difference percentage 27,27%. Based on t test obtained value t test at 5,49 while the value of t table at a significance level of 0,05 with degrees of freedom 32 is 1,69. Because t test > t table = 5,49 > 1,69 so Ha received. This mean that the learning guidance is effective in increasingstudents’achievement in math in class XI IPS 2 SMA Adabiah Padang. Based on the result of the research was recommended to the students that have low achievement in learning in order to keep practices and improve their learning habit. For counselor in order to apply learning guidance because based on the research is still a lot of students that need guidance to develop their ability and also for headmaster as a suggestion to give medium and infrastructure that support in apply learning guidance in order to the counseling process going smooth and give the result more optimal.
Keywords: Student, achievement, learning guidance.
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang belajar.
Sejak manusia dilahirkan, belajar merupakan aktivitas yang utama. Oleh karena itu, belajar selalu ada dalam kehidupan. Belajar tidak hanya melibatkan penguasaan suatu kemampuan akademik, tetapi juga melibatkan perkembangan emosional, interaksi sosial, dan perkembangan kepribadian. Lembaga pendidikan merupakan tumpuan harapan para orangtua, peserta didik dan masyarakat untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan sifat-sifat kepribadian utama sebagai sarana pengembangan karir, peningkatan status sosial, dan bekal hidup lainnya di dunia dan di akhirat.
Sebagaimana yang dimuat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab I Pasal 1 yaitu:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Menurut Barlow, 1985 (Syah, 2011:88) belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Seseorang yang belajar akan mendapatkan hasil belajar sesuai dengan proses yang dilakukannya.
Hasil belajar ditunjukkan dengan prestasi belajar yang dimiliki seseorang. Winkel, 1997 (Saefullah, 2012:171) menyatakan bahwa “Proses belajar yang dialami oleh siswa akan menghasilkan perubahan- perubahan dalam bidang pengetahuan dan pemahaman, dalam bidang nilai, sikap, dan keterampilan”. Ratnawati, 1996 (Saefullah, 2012:171) mengemukakan bahwa “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, atau dikerjakan oleh seseorang”.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru BK untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah bimbingan belajar. Bimbingan yang diberikan melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik dan dorongan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.
Yusuf dan Nurihsan (2006:165) menjelaskan bahwa “Bimbingan belajar adalah bimbingan yang membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik dengan cara mengembangkan suasana- suasana belajar-mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar”. Para pembimbing membantu individu mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara belajar yang efektif, membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/pendidikan. Guru BK berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
Guru hendaknya memperhatikan beberapa prinsip dalam memberikan bimbingan belajar (Sukmadinata, 2009:241), yaitu:
1. Bimbingan belajar diberikan kepada semua siswa.
2. Sebelum memberikan bantuan guru terlebih dahulu harus
berusaha memahami kesulitan yang dihadapi siswa, meneliti
faktor-faktor yang
melatarbelakangi kesulitan tersebut.
3. Bimbingan yang diberikan guru hendaknya disesuaikan dengan masalah serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya.
4. Bimbingan belajar hendaknya menggunakan teknik yang bervariasi.
5. Dalam memberikan bimbingan belajar hendaknya guru bekerjasama dengan staf sekolah yang lain.
6. Orangtua adalah pembimbing belajar di rumah.
7. Bimbingan belajar dapat diberikan dalam situasi belajar di kelas, laboratorium, dan sebagainya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Sekolah (PPBLKS) di SMA Adabiah Padang pada tanggal 11 Agustus sampai 20 Desember 2014 tidak semua peserta didik yang memperhatikan guru dan mengerjakan tugas. Beberapa orang peserta didik ada yang keluar masuk, mengganggu teman yang sedang memperhatikan guru, mencontek tugas teman, tidak memahami materi pelajaran, melanggar peraturan sekolah seperti terlambat datang ke sekolah dan tidak memakai seragam sesuai peraturan.
Wawancara yang dilakukan dengan koordinator BK yaitu Ibu Hayati di ruang BK pada hari Rabu tanggal 19 November 2014 menyatakan bahwa saat proses belajar mengajar berlangsung hampir setiap kelas ada peserta didik yang tidak memperhatikan guru saat menyampaikan materi pelajaran sehingga peserta didik kurang menguasai materi pelajaran, tidak disiplin dalam belajar, tidak percaya diri saat menyampaikan pendapat, dan prestasi belajar yang rendah. Usaha yang dilakukan guru BK supaya peserta didik mampu belajar dengan efektif di SMA Adabiah melalui bimbingan belajar dan kerjasama dengan guru mata pelajaran. Bimbingan belajar diberikan secara klasikal dan perorangan.
Wawancara dilakukan kembali pada tanggal 29 Juli 2015 hari Rabu dengan Ibu Hayati di Ruang BK menyatakan bahwa hampir semua peserta didik mendapatkan nilai yang rendah. Rata-rata nilai peserta didik di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan hanya beberapa peserta didik saja yang memiliki nilai di atas KKM. Berdasarkan nilai UH dan nilai MID semester rata-rata peserta didik mengalami kesulitan belajar pada mata pelajaran PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,Fisika, Biologi dan terutama pada mata pelajaran Matematika. KKM pada mata pelajaran Matematika adalah 80 dan rata-rata nilai yang diterima peserta didik adalah 40. Guru BK bekerjasama dengan guru mata pelajaran, guru BK memberikan pelayanan yaitu bimbingan belajar sedangkan guru mata pelajaran memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai penguasaan materi. Setelah diberikan bimbingan belajar masih ada peserta didik yang mendapatkannilai yang rendah.
Pelaksanaan bimbingan belajar yang diberikan guru BK kepada peserta didik adalah secara klasikal mengenai kedisplinan dalam belajar, kebiasaan belajar yang baik dan menganalisa jurusan yang cocok dengan prestasi peserta didik.
Berdasarkan dari uraian tersebut, maka rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah efektivitas bimbingan belajar yang diberikan guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran Matematika di SMA Adabiah Padang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 di SMA Adabiah Padang sebelum diberikan bimbingan belajar oleh guru BK.
2. Prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 di SMA Adabiah Padang setelah diberikan bimbingan belajar oleh guru BK.
3. Ganbaran efektivitas bimbingan belajar yang diberikan guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 di SMA Adabiah Padang.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Menurut Campbell dan Stanley (Yusuf, 2005:95) penelitian eksperimental merupakan suatu bentuk penelitian dimana variabel dimanipulasi sehingga dapat dipastikan pengaruh dan efek variabel tersebut terhadap variabel lain yang diselidiki dan diobservasi. Sedangkan menurut Nazir (2011:63) penelitian ekpserimen adalah observasi di bawah kondisi buatan (artiffical condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. Agar penelitian ini terarah dengan tujuan penelitian maka peneliti mencoba untuk membuat desain penelitian sebagai berikut:
Menurut Sugiyono (2013:111) Pre Eksperimental Design (Nondesign) belum eksperimen sungguhan.One Group Pretest dan Posttest Design:
X = Nilai Pretest
= Nilai Posttest
=Treatment/Perlakuan Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPS 2 yang berjumlah 33 orang dan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik total sampling.
Pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji-t menurut Triyono (2013:234) yaitu:
= −
∑ (∑ )
( )
Keterangan :
= Nilai t hitung
= − 1
= rata-rata skor tes 2
= ℎ 1 2
= banyaknya pasangan data
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 di SMA Adabiah Padang sebelum diberikan bimbingan belajar oleh guru BK berada pada kategori sedang dengan persentase 51,52%
sebanyak 17 orang dari 33 orang
peserta didik. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryabrata, 1998 (Saefullah, 2012:172) faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:
a. Faktor internal, merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang dibedakan menjadi faktor fisiologis dan psikologis.
b. Faktoreksternal, selain faktor dari dalam peserta didik, ada pula hal- hal lain di luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut:
1) Faktor lingkungan keluarga, meliputi sosial ekonomi keluarga, pendidikan orangtua, perhatian orangtua, dan suasana antara hubungan anggota keluarga.
2) Faktor lingkungan sekolah, meliputi sarana dan prasarana, kompetensi guru dan peserta didik, serta kurikulum dan cara belajar.
3) Faktor lingkungan masyarakat, meliputi sosial budaya dan partisipasi terhadap pendidikan.
Prestasi belajar peserta didik adalah hasil belajar berupa nilai yang telah didapatkan peserta didik melalui proses belajar. Ini sesuai dengan pendapat Ratnawati, 1996 (Saefullah, 2012:171) prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan seseorang. Ratnawati, 1996 (Saefullah, 2012:171) juga menyatakan bahwa prestasi belajar adalah prestasi yang dicapai oleh siswa pada jangka waktu tertentu dan dicatat dalam buku rapor. Selanjutnya Syah (2011:149) menyatakan bahwa prestasi belajar pada dasarnya merupakan hasil belajar yang menyeluruh, dengan meliputi:
a. Prestasi belajar dalam bentuk- bentuk kemampuan dan pengertian.
Hal ini juga meliputi ingatan, pemahaman dan penegasan, sintesis, analisi dan evaluasi.
b. Prestasi belajar dalam bentuk keterampilan intelektual dan kemampuan sosial.
c. Prestasi belajar dalam bentuk sikap dan nilai.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 di SMA Adabiah Padang setelah diberikan bimbingan belajar oleh guru BK berada pada kategori sedang dengan persentase 78,79% sebanyak 26 orang dari 33 orang peserta didik. Hal ini didukung oleh pendapat Winkel, 1991 (Tohirin, 2009:130) bimbingan belajar adalah suatu bantuan dari pembimbing kepada individu (peserta didik) dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntuntan- tuntutan belajar di institusi pendidikan.
Sependapat dengan Winkel, Sukardi (2010:62) berpendapat bahwa bimbingan belajar, membantu peserta didik mengembangkan diri, sikap, dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkan melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.
3. Efektivitas Bimbingan Belajar yang diberikan Guru BK dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI IPS 2 pada Mata Pelajaran Matematika di SMA Adabiah Padang diperoleh nilai T hitung sebesar 5,49 sedangkan nilai T tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan 32 adalah 1,69. Karena T hitung > T table = 5,49 > 1,69 maka Ha diterima. Ini berarti bahwa bimbingan belajar efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran Matematika di SMA Adabiah Padang.
Peningkatan prestasi belajar peserta didik dilihat dari hasil belajar yang diterima oleh peserta didik. Ini sesuai dengan pendapat Rusman (2012:123) hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut Hamalik, 2002 (Rusman, 2012:123) hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku serta perbaikan perilaku.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai efektivitas bimbingan belajar yang diberikan guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran Matematika di SMA Adabiah Padang.Temuan penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran Matematika sebelum diberikan bimbingan belajar, terlihat dari hasil rata-rata nilai peserta didik 47,18 dengan persentase 51,52%
berada pada kategori sedang.
2. Prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran Matematika setelah diberikan bimbingan belajar, terlihat dari hasil rata-rata nilai peserta didik 52,73 dengan persentase 78,79%
berada pada kategori sedang.
3. Bimbingan belajar efektif dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XI IPS 2 pada mata pelajaran Matematika di SMA Adabiah Padang, terlihat dari hasil adanya peningkatan rata-rata nilai peserta didik 5,55 dengan selisih persentase 27,27%.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas makadalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada:
1. Bagi pesertadidik yang masih memiliki prestasi belajar rendah untuk terus berlatih dan menerapkan metode dan cara belajar yang baik.
2. Bagi Guru BK di sekolah agar lebih menerapkan bimbingan belajar karena berdasarkan observasi banyak peserta didik yang membutuhkan layanan ini untuk mengembangkan kemampuannya.
3. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan masukan untuk memberikan sarana dan prasarana yang menunjang dalam menerapkan bimbingan belajar agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang lebih maksimal lagi.
4. Bagi Pengelola Program Studi, agar menyusun program bimbingan dan konseling dan melaksanakan, melakukan analisis dan tindak lanjut,
serta mengevaluasi proses dan hasil kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
5. Peneliti selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dikatakan berhasil namun peneliti tetap merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya supaya melakukan penelitian kembali mengenai bimbingan belajar dengan pelaksanaan yang lebih baik agar terwujudnya hasil yang diinginkan.
KEPUSTAKAAN
Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer
Mengembangkan Profesional Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Saefullah.2012. Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009.
Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Tohirin. 2009. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali Pers.
Triyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Undang-undang No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan A.
Juntika.2006. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.