Top PDF PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Non Performing Financing (Npf), Net Interest Margin (Nim), Financing To Deposit Ratio (Fdr), Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap Profitabilitas Pada Bank Syariah Di
NonPerformingFinancing (NPF) mencerminkan risiko Pembiayaan /Kredit, semakin kecil NPF, maka semakin kecil pula resiko pembiayaan /kredit yang ditanggung pihak bank. Bank harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. Setelah pembiayaan diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan pembiayaan serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajiban. Bank melakukan peninjauan, penilaian, dan pengikatan terhadap agunan untuk memperkecil risiko Pembiayaan/Kredit (Ali, 2004).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh positif dan signifikan CapitalAdequacyRatio (CAR), NetInterestMargin (NIM), FinancingtoDepositRatio (FDR) dan BiayaOperasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) secara persial terhadap Profitabilitas (ROA) dan pengaruh negatif dan signifikan NonPerformingFinancing (NPF) secara parsial terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2014. Populasi dalam penelitian ini menggunakan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2014. Sampel penelitian ini sebanyak 11 Bank Umum Syariah dengan metode sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang mengambil obyek dengan kriteria tertentu. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan Uji hipotesis menggunakan t-Statistik, F-Statistik, dan Koefisien Determinasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh positif dan signifikan CapitalAdequacyRatio (CAR), NetInterestMargin (NIM), FinancingtoDepositRatio (FDR) dan BiayaOperasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) secara persial terhadap Profitabilitas (ROA) dan pengaruh negatif dan signifikan NonPerformingFinancing (NPF) secara parsial terhadapa Profitabilitas (ROA) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2014. Populasi dalam penelitian ini menggunakan Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2012-2014. Sampel penelitian ini sebanyak 11 Bank Umum Syariah, dimana metode sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling yaitu suatu metode pengambilan sampel yang mengambil obyek dengan kriteria tertentu. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan Uji hipotesis menggunakan t-Statistik, F-Statistik, dan Koefisien Determinasi. Dari hasil analisis selama periode pengamatan hasil Uji t menunjukan bahwa variabel CapitalAdequacyRatio, FinancingtoDepositRatio, dan BiayaOperasional terhadap PendapatanOperasional secara persial tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas, sedangkan NonperformingFinancing dan NetInterestMargin berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas. Hasil analisis uji F diketahui bahwa variabel CapitalAdequacyRatio (CAR), NonPerformingFinancing (NPF), NetinterestMargin (NIM), FinancingtoDepositRatio (FDR), dan BiayaOperasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) diperoleh Adjusted R Square (R 2 ) sebesar 0,515, hal ini menunjukkan bahwa Profitabilitas dapat dijelaskan pleh variabel CAR, NPF, NIM, FDR, dan BOPO adalah sebesar 51,5%, sedangkan sisanya dijelaskan 48,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini menyarankan sebaiknya Bank Umum Syariah memperbaiki kualitas aktiva produktif/pembiayaan dan beberapa Bank Umum Syariah menurunkan rasio BOPO menjadi dibawah 97% sehingga laba bersih meningkat. Kata Kunci : CAR, NPF, NIM, FDR, BOPO,Profitabilitas (ROA)
investor sisi asetnya dengan pola dan/atau skema pembiayaan sesuai syariat Islam. Penghimpunan dana yang dilakukan oleh banksyariah biasanya disimpan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito baik dengan prinsip wadiah maupun prinsip mudharabah (Ali, 2008). Sedangkan penyaluran dana dilakukan oleh banksyariah melalui pembiayaan dan empat pola penyaluran yaitu pembiayaan dengan prinsip jual beli, pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, pembiayaan dengan prinsip sewa dan pembiayaan dengan prinsip akad pelengkap (Ali, 2008). Di antara dengan empat pola penyaluran pembiayaan yang ada pada bank, terdapat dua pola utama yang saat ini dijalankann oleh bank dalam penyaluran pembiayaan, yakni pembiayaan dengan prinsip jual beli dan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Ali, 2008).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kinerja keuangan dan tanggung jawab sosial terhadap profitabilitasbanksyariah di Indonesia periode 2010-2014. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu CapitalAdequacyRatio (CAR), NonPerformingFinancing (NPF), FinancingtoDepositRatio (FDR), BiayaOperasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO), dan Corporate Social Responsibility (CSR). Sedangkan variabel terikat yaitu Profitabilitas (ROA). Populasi dalam penelitian ini adalah banksyariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2010-2014 yang berjumlah 11 bank. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.
BankSyariah memiliki peran sebagai lembaga perantara (intermediary) antara unit-unit yang mengalami kelebihan dana (surplus unit) dengan unit-unit yang lain yang mengalami kekurangan dana (defisit unit). Melalui bank, kelebihan tersebut dapat disalurkan kepada pihak- pihak yang memperlukan sehingga memberikan manfaat kepada kedua belah pihak. Kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dananya kembali tersebut yang dalam konteks banksyariah disebut dengan istilah pembiayaan. Menurut Rivai dan Arviyan (2010:681), pembiayaan atau financing yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.
Efisiensi usaha dari suatu perbankan dapat diketahui dari tingkat profitabilitasnya, rasio profitabilitasbank biasanya diukur dengan menggunakan dua rasio utama yaitu Return on Equity (ROE) dan Return On Assets (ROA). Pada perbankan syariah variabel independen yang digunakan untuk memprediksikan variabel ROA diantaranya CapitalAdequacy Rasio (CAR), BiayaOperasional dibanding PendapatanOperasional (BOPO), Net Operating Margin (NOM), NonPerformingFinancing (NPF), FinancingtoDepositRatio (FDR). Sehingga peneliti mengambil judul “AnalisisPengaruhCAR, NPF, BOPO, FDR, Terhadap ROA Yang Dimediasi Oleh NOM” Studi Pada BankSyariah di Indonesia Perioda 2012 sampai 2015.
Return Bagi Hasil Mudharabah yang merupakan tingkat kembalian atas investasi nasabah bank dalam bentuk dana deposito. Return yang diperoleh tergantung berapa besar nisbah yang disepakati antara nasabah dengan bank. Nisbah bagi hasil nasabah dan nisbah bagi hasil bank bukanlah laba yang dinikmati nasabah deposan bank, tetapi merupakan rasio atau persentase bagian dimana para nasabah yang mendapatkan hak atas laba yang disisihkan untuk deposito masing-masing nasabah digunakan bank untuk pembiayaan yang menguntungkan. Besarnya nilai RBH deposito mudharabah pada banksyariah dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/SEOJK.03/2015, sebagai berikut :
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “AnalisisPengaruhCapitalAdequacyRatio (CAR), Loan ToDepositRatio (LDR), NetInterestMargin (NIM), NonPerforming Loan (NPL), BiayaOperasional/PendapatanOperasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA)(Studi Kasus Pada Bank Umum Go Public Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)”, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Manikam, Johar dan Muchamad Syafruddin. 2013. “AnalisisPengaruhCapitalAdequacyRatio (CAR), NetInterestMargin (NIM), Loan toDepositRatio (LDR), NonPerforming Loan(NPL) dan Beban Operasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) Terhadap ProfitabilitasBank Persero di Indonesia Periode 2005-2012”, Diponegoro Journal Of Accounting, Vol. 2, No. 4, pp. 1-10.
dilakukan dengan menggunakan uji Sobel untuk membuktikan bahwa FDR dapat memediasi pengaruh variabel CAR, NPF, dan BOPO terhadap ROA. Menurut Bollen dan Stine (1990) dalam Ghozali (2013:255) pada sampel yang kecil distribusi umumnya tidak normal, bahkan koefisien mediasi yang merupakan hasil perkalian koefisien dua variabel biasanya distribusinya menceng positif (positively skewed) sehingga symmetric confidence interval berdasarkan pada asumsi normalitas akan menghasilkan underpower test mediasi. Langkah awal untuk menguji pengaruh tidak langsung adalah dengan menghitung standard error dari koefisien tidak langsung (indirect effect) dan selanjutnya dihitung pula nilai t statistik dari koefisien pengaruh mediasi tersebut dengan rumus sebagai berikut:
Adanya kendala pembiayaan macet juga dapat mendatangkan resiko pembiayaan pada bank. Risiko pembiayaan atau yang disebut dengan NonPerforming Finance (NPF) akan berpengaruh terhadap perolehan laba bank dan secara langsung berpengaruh terhadap profitabilitasbank (Rahman dan Rochmantika, 2012). Tingkat NPF yang tinggi menunjukkan suatu keadaan bank yang tidak sehat, hal ini di karenakan pendapatan yang diterima bank akan berkurang dan biaya untuk pencadangan penghapusan piutang akan bertambah yang mengakibatkan laba menjadi menurun atau rugi menjadi naik (Kasmir, 2009). Penelitian Rahmi dan Anggraini (2013) menunjukkan bahwa NPF berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Simatupang dan Franzlay (2016) yang menunjukkan bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CapitalAdequacyRatio (CAR) berpengaruh positif dan signifikansi terhadap profitabilitas. Artinya, pihak manajemen dapat mengelola aktiva produktifnya dengan baik. Hasil penelitian ini mampu menjelaskan teori sinyal. Financingto Deposite Ratio (FDR) dan Nom PerformingAdequacyRatio (NPF) berpengaruh negatif dan signifikansi terhadap profitabilitas. Artinya, pihak bank mampu mengelola pembiayaan terhadap hutang dan mampu mengelola pinjaman secara baik. Hasil penelitian ini mampu menjelaskan teori sinyal. BiayaOperasional dan PendapatanOperasional (BOPO) dan Good Corporate Governance (GCG) tidak berpengaruh terhadap profitabiitas. Artinya, bank mampu mengelola biayaoperasional secara efisien da peran Good Coorporate Governance (GCG) belum dioptimalkan dalam perusahaan unutk meningkatkan profitabilitas. Hasil penelitian ini mampu menjelaskan teori sinyal tetapi tidak dapat menjelaskan teori agensi.
ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO CAR, FINANCING TO DEPOSIT RATIO FDR, BEBAN OPERASIONAL - PENDAPATAN OPERASIONAL BOPO DAN NON PERFORMING FINANCING NPF TERHADAP RETURN ON ASS[r]
Ratio, NetInterestMargin Dan NonPerforming Loan Terhadap Return On Assets. Triningtyas dan Osmad yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Penelitian ini menambah variabel NetInterestMargin (NIM). Dengan demikian penelitian ini menguji variabel CapitalAdequacyRatio (CAR), NonPerformingFinancing (NPF), Rasio Beban OperasionalPendapatanOperasional (BOPO), FinancingToDepositRatio (FDR), NetInterestMargin (NIM) dengan rentan waktu 5 tahun yaitu 2011-2015.
Salah satu tolak ukur keberhasilan bisnis umumnya merujuk kepada tingkat profitabilitas. Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Munawir: 2010). Adapun rasio keuangan yang umum dijadikan indikator tingkat profitabilitas yakni rasio Return on Asset (ROA). Menurut Kasmir (2011), ROA menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan profit dari pengelolaan aktiva yang dimilikinya. Aktiva adalah unsur yang mampu mempresentasikan sumber utama pendapatanbank mengingat aktiva bank sebagian besar bersumber dari dana simpanan masyarakat yang merupakan sumber dana terbesar bank (Prasetyo: 2013). Menurut Muhammad (2005), bisnis adalah suatu aktivitas yang selalu berhadapan dengan risiko dan pendapatan. Antonio (2001) menjelaskan bahwa risiko bisnis adalah risiko yang timbul karena kurang baiknya bisnis yang dijalankan sehingga berakibat pada menurunnya laba. Lebih lanjut Prasetyo (2013) menjelaskan, risiko mengandung ketidakpastian/penyimpangan yang umumnya diukur melalui standar deviasi. Maka dari itu, risiko bisnis dapat digambarkan dengan standar deviasi tingkat profitabilitas sebagai bentuk ketidakpastian atas perolehan laba yang diterima, dalam hal ini diproksikan dengan standar deviasi ROA (SDROA). Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi risiko bisnis antara lain: CapitalAdequacyRatio (CAR), NonPerformingFinancing (NPF), FinancingtoDepositRatio (FDR), Net Operational Margin (NOM) dan ukuran perusahaan ( size ).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh Pembiayaan Jual Beli, NonPerformingFinancing (NPF), Capital Adequace Ratio (CAR), FinancingtoDepositRatio (FDR) dan BiayaOperasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) dan Return On Assets (ROA). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Pembiayaan Jual Beli, NonPerformingFinancing (NPF), Capital Adequace Ratio (CAR), FinancingtoDepositRatio (FDR) dan BiayaOperasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) sedangkan variabel dependennya adalah Return On Assets (ROA). Objek penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia, penelitian ini menggunakan 10 sampel bank umum syariah yang sesuai dengan kriteria. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah purposive sampling sementara teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan pengujian hipotesis. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan Pembiayaan Jual Beli, NonPerformingFinancing (NPF), Capital Adequace Ratio (CAR), FinancingtoDepositRatio (FDR) dan BiayaOperasional terhadap PendapatanOperasional (BOPO) berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA), sedangkan secara parsial Pembiayaan Jual Beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA.
Ratio LDR menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank (Dendawijaya, 2001 : 118). Likuiditas adalah kemampuan bank untuk membayar kewajibannya. Menurut Irmayanto et al, (2009 : 90), semakin tinggi rasio LDR berarti semakin rendah likuiditas bank, karena terlalu besar jumlah dana masyarakat yang dialokasikan ke kredit. Oleh karena itu maksimal LDR yang diperkenankan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110% (Riyadi, 2004 : 146), jika lebih maka jumlah kredit yang disalurkan terlampau besar sehingga memungkinkan terjadinya resiko kredit bermasalah. Dengan demikian semakin tinggi presentase LDR maka NPL juga semakin tinggi. LDR bank pemerintah tahun 2008-2009 mengalami penurunan sebesar 0,72% dan NPL bank pemerintah juga mengalami penurunan sebesar 0,28%. Pada LDR bank asing tahun 2008-2009 mengalami penurunan sebesar 3,26% tetapi NPL bank asing justru mengalami kenaikan sebesar 1,57%. Teori sesuai bagi bank pemerintah tetapi bertentangan bagi bank asing.
Menurut Shahzad Anwar dan Usman Ali yang melakukan penelitian yang berjudul Capital Strucutre and Profitability : A Comparative Study Of Cementand Auto Sectors Of Pakistan. Penelitian terdahulu ini menggunakan metode OLS (Ordinary Linier Square), dimana data yang digunakan data panel dan teknik penentuan sampel yang digunakan adalah random sampling. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukan variabel yang dapat mempengaruhi profitablitas. Variable dependen yang digunakan adalah Return on Asset (ROA) dan variabel independen yang digunakan adalah Sale Growth, Short Term Debt Ratio (STDR), Long Term Debt Ratio (LTDR), Funded CapitalRatio (FCR), Funded Debt Ratio (FDR), Current Debt Ratio (CDR) dan Funded Assets Ratio (FAR). Penelitian terdahulu ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu, variabel STDR, LTDR, FCR, FDR, CDR dan FAR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA sedangkan Sale Growth tidak memiliki pengaruh yang signirikan terhadap ROA.
Berdasarkan informasi pada tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa CAR, FDR, dan NPF pada PT Bank Mega Syariah mengalami peningkatan dan penurunan tiap tahunnya. Namun, dalam laporan keuangan tersebut ada yang perlu dicermati dimana pada prinsipnya NPF adalah rasio yang menunjukan suatu pembiayaan yang pembayarannya dilakukan terganggu dan tidak mencukupi kewajiban minimum yang ditetapkan sampai dengan pembiayaan yang sulit untuk diperoleh atau bahkan tidak dapat ditagih lagi.Penurunan rasio NPF yang terjadi seharusnya meningkatkan rasio ROA tetapi pada tahun 2011 rasio ROA yang dihasilkan juga mengalami penurunan.