• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Konflik Perkawinan Adat Batak Toba (Studi Deskriptif Pada Pasangan Kristen Yang Menikah Tanpa Adat di Kecamatan Sumbul-Sidikalang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Potensi Konflik Perkawinan Adat Batak Toba (Studi Deskriptif Pada Pasangan Kristen Yang Menikah Tanpa Adat di Kecamatan Sumbul-Sidikalang)"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 1
Tabel. 2
Tabel 4
+4

Referensi

Dokumen terkait

Makna simbol pemberian ulos pada saat upacara adat perkawinan Batak Toba adalah sebagai “materai” agar permohonan yang disampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa menjadi

Hukum adat Batak Toba, khususnya perkawinan sangat memperhatikan prinsip dasar yaitu dalihan na tolu (artinya tungku nan tiga), yang merupakan suatu ungkapan yang menyatakan

Penulis tesis ini memerikan keterkaitan antara peran penutur dan ragam bahasa dalam upacara adat perkawinan masyarakat Batak Toba.. Prinsipnya, kebiasaan kegiatan adat

Namun tidak hanya perubahan pada tempat pelaksanaan adat yang berubah namun penggunaan wisma/gedung sebagai sarana ruang pelaksanaan ritual Adat Perkawinan Batak Toba juga

Pemberian ulos ragi hotang kepada pengantin dalam perkawinan adat Batak Toba Jakarta (Jakarta, 15 Desember 2014).. kasih atas bantuan dan dukungan moril pada pesta

“Mangain Marga (Pemberian marga kepada Orang Non Batak Perkawinan Adat Batak Toba di Kota Dumai)’’. Penelitian ini perlu dilakukan mengingat pada saat ini sudah

Menambahkan pemahaman tentang pengaruh Kristiani yang masuk pada bagian tertentu dari perkawinan adat Batak Toba, khususnya mengenai kedudukan sinamot, BB menjelaskan bahwa

Makna simbol pemberian ulos pada saat upacara adat perkawinan Batak Toba adalah sebagai “materai” agar permohonan yang disampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa menjadi