• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARTA BERGERAK PERSEROAN

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

3. Area Layanan Nasabah

179

Fokus kegiatan perbankan pada komersial dan perdagangan

Sejalan dengan fokus perluasan usaha Bank yaitu pada bidang komersial, perdagangan baik kredit korporasi maupun SME Bank mempunyai bisnis unit yaitu SME Banking dan Micro Banking. Sejak tahun 2007, Bank mulai melakukan pengembangan penyaluran kredit mikro kepada para pedagang pasar yang direalisasikan dalam bentuk pembukaan unit usaha dengan status berupa kantor Fungsional yang dibranding dengan nama ‖Mayapada Mitra Usaha‖ (MMU).. Kantor Fungsional Unit usaha ini akan dibuka di pasar-pasar tradisional dan secara operasional diperuntukkan bagi nasabah pasar untuk melakukan transaksi perbankan.

Sejak tahun 2008 sampai dengan akhir tahun 2014, Bank telah membuka 75 kantor fungsional yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Malang, Kediri, Cirebon, dan Tulung Agung. Pada tahun 2015 Bank merencanakan akan membuka 12 kantor fungsional. Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit SME Bank merencanakan kerjasama pembiayaan bersama, antara lain kredit

chanelling atau co-financing dengan perusahaan multifinance, pembiayaan kepada anggota koperasi dan yayasan dana

pensiun.

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2014, kredit yang disalurkan kepada usaha mikro, kecil dan menengah sebesar Rp 1.784,08 miliar atau 6,86% dari jumlah kredit. Direncanakan pada akhir tahun 2015 akan mencapai sebesar Rp 5.902,98 miliar atau pada tahun 2015 terdapat pertumbuhan sebesar Rp. 4.118,91 miliar atau 230,87% dari triwulan IV tahun 2014. Jumlah ini akan terus ditingkatkan hingga mencapai suatu target jumlah nasabah dan outstanding yang cukup signifikan di masa yang akan datang.

Untuk mendukung fokus usaha komersial, perdagangan baik kredit korporasi maupun SME, bank tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Disamping itu dalam meningkatkan pendanaan dana murah dan memperbaiki komposisi dana pihak ketiga, Bank telah dan akan meluncurkan produk-produk retail dan consumer. Produk yang telah pasarkan adalah produk simpanan dengan bancassurance yaitu tabungan My Saving Super Benefit, My Family Saving, Giro/Tabungan Premium. Pengembangan teknologi informasi

Bank menyadari pentingnya teknologi untuk menunjang bisnis. Bank telah mulai memperkuat infrastruktur IT dan penambahan software penunjang core-banking yang sudah ada pada seluruh jaringan kerja operasional Bank.

Pada 2015, pengembangan IT lebih ditujukan pada 3 area utama yaitu : 1. Area Infrastruktur

Area yang berfokus pada infrastruktur internal bank guna mendukung layanan teknologi informasi secara optimal seiring dengan perkembangan bisnis yang terus berkembang.

2. Area Sistem Informasi

Area yang berfokus pada pengembangan sistem yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan operasional bank secara efektif dan efisien antara lain untuk memenuhi ketentuan regulasi Bank Indonesia dan membantu manajemen mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara akurat dan tepat waktu.

3. Area Layanan Nasabah

Area yang berfokus pada peningkatan layanan kepada nasabah dalam melakukan transaksi khususnya melalui media layanan secara elektronis

Untuk pengembangan IT ini, Bank telah melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia

Bank telah memiliki fasilitas training center yang memadai untuk meningkatkan kompetensi setiap karyawan dengan menyusun program Training untuk kurun waktu 1(satu) tahun. Pendidikan dan pelatihan diberikan kepada setiap karyawan melalui program-program pendidikan baik secara in-house trainning dengan tenaga instruktur dari intern Bank maupun dengan mengundang dari eksternal atau dengan mengikutsertakan seminar-seminar sesuai dengan kebutuhan tugas dan latar belakang pendidikan karyawan masing-masing. Untuk eksternal training, Bank dengan aktif mengirimkan karyawannya ke lembaga-lembaga pendidikan untuk menjalani seminar dan pelatihan khususnya yang berkaitan dengan perbankan. Bank setiap tahunnya mencadangkan minimum 5% dari total biaya personalia untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.

180

Pada tahun 2015 Bank tetap akan fokus pada rutin in-house trainning dengan tujuan agar karyawan lebih memahami dan melakukan refreshing atas sistem prosedur yang telah ada maupun prosedur baru dan training juga dilakukan untuk pembukaan cabang baru, seluruh karyawan diberikan pelatihan serta On Job Training ke cabang – cabang.

Program sertifikasi manajemen risiko tetap menjadi fokus utama Bank dalam meningkatkan kompetensi pejabat dan pengurus Bank sejak tahun 2008, seluruh direksi dan komisaris sudah lulus bersertifikat manajeman risiko sesuai dengan ketentuan BI.

Bank akan terus meningkatkan efektifitas penerapan budaya risiko (risk culture) pada setiap jenjang karyawan, sehingga dapat dengan mudah mengindentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan secara dini serta mengambil tindakan perbaikan baik melalui kebijakan dan prosedur yang ada di Bank secara berkesinambungan.

Bank juga telah dan akan terus melakukan usaha untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan memperkuat struktur permodalan Bank melalui kerja sama Bank dengan mitra luar negeri, menjaga tingkat kesehatan Bank sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku serta akan meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada nasabah, sehingga nasabah akan merasa puas dan aman dalam melakukan transaksi perbankan, yang akan meningkatkan image Bank di masyarakat.

Target Jangka Menengah

Di waktu yang akan datang Bank akan menfokuskan kegiatan perbankannya dalam bidang usaha komersial dan perdagangan, dengan pangsa pasar nasabah kecil dan menengah serta didukung dengan peningkatan kualitas manajemen dan sumber daya manusia, perluasan networks dan peningkatan kualitas teknologi informasi secara berkesinambungan untuk menunjang operasional perbankan dengan fokus komersial dan perdagangan.

Dalam menghadapi krisis ekonomi global, konsolidasi perbankan dan penerapan Basel III, maka Bank akan melakukan beberapa langkah strategis yang telah mulai dilakukan di tahun 2007 yaitu dengan memperkuat permodalan tier 1 dan tier 2 dengan melakukan rights issue ataupun menerbitkan obligasi serta melakukan pembenahan struktur organisasi dan peningkatan kinerja Bank. Selama 3 tahun ke depan Bank akan terus memelihara tingkat kesehatannya dan mengupayakan CAR minimal 13% dengan tingkat NPL yang rendah.

Untuk mencapai sasaran Arsitektur Perbankan Indonesia dan antisipasi terhadap penerapan Basel III, Bank telah menyusun suatu perencanaan yang matang dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat serta responsif terhadap perubahan eksternal di dalam suatu rencana garis besar pencapaian dan implementasi hingga tahun 2015 2016.

Peningkatan kualitas manajemen Bank diperlukan untuk mempertahankan good corporate government dan juga untuk memperkecil terjadinya risiko-risiko Bank, khususnya risiko operasional (operational risk). Untuk meminimumkan berbagai risiko yang dihadapi Bank, maka manajemen Bank harus memiliki keahlian dan kompetensi yang memadai, sehingga segala macam risiko yang berpotensi dapat diantisipasi sejak awal dan dilakukan penanggulangan yang memadai. Dalam rangka menjamin kualitas keahlian dan kompetensi, maka setiap pejabat dan pengurus Bank harus disertifikasi manajemen risiko. Bank telah memulai program sertifikasi manajemen risiko ini pada tahun 2005.

Strategi Bisnis

Misi utama Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya adalah mempertahankan Tingkat Kesehatan Bank yang baik dengan memberikan suatu nilai tambah yang optimal kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan pemerintah. Bank berusaha keras untuk menempatkan Bank pada posisi yang sejajar dengan bank-bank papan menengah atas serta menjamin kepuasan nasabah akan jasa dan pelayanan yang diberikan dengan tetap memegang teguh prinsip kehati-hatian dan pertumbuhan yang menghasilkan rasio permodalan yang sehat.

Berpedoman pada misi utama tersebut, maka beberapa strategi usaha ini akan terus dijalankan secara konsisten oleh manajemen Bank, yaitu:

- Memperkuat struktur permodalan.

- Memperkuat nilai, kompetensi, filosofi dan budaya kerja dengan fokus untuk meningkatkan kinerja bank secara keseluruhan.

- Memfokuskan kepada nasabah menengah dan kecil.

- Menjalin kerjasama strategic partnership dan strategic investor. - Meningkatkan pangsa pasar komersial dan perdagangan.

181

- Memperluas jaringan kantor dan distribusi.

- Meningkatkan efisiensi operasi dan menjalankan praktek perbankan yang hati-hati (prudent) dan azas ketaatan. - Meningkatkan pendapatan Fee Base dengan meningkatkan transaksi penjualan valuta asing, agen pemasaran

produk bancasurrance dengan bekerjasama dengan pihak asuransi dan jasa / produk fee Base lainnya. - Memperbaiki komposisi struktur dana pihak ketiga bank.

- Meningkatkan fungsi internal kontrol dan fungsi pengawasan di seluruh jenjang operasional dan perkreditan bank. - Komitmen kami adalah mengutamakan memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah, memberikan nilai

tambah dan kepuasan nasabah menjadi concern bank.

- Memperbaharui secara berkesinabungan atas sarana teknologi, meningkatkan kemampuan dan menyempurnakan penggunaan sarana teknologi sebagai salah satu sarana penting untuk memberikan kemudahan transaksi, dan menyediakan berbagai fasilitas pelayanan yang lebih baik bagi nasabah. Disamping itu juga dapat menyediakan informasi dengan akurat dan ketepatan waktu dalam administrasi pelaporan dan siystem infomasi manajemen.

- Memperluas jaringan kerja dengan pembukaan kantor cabang/capem/kantor kas di daerah-daerah berpotensial funding dan lending.

- Mengembangkan produk-produk E-Channel. Strategi Pengembangan sebagai Bank dengan Fokus

Strategi pengembangan yang dilakukan Bank sampai dengan tahun 2013 untuk mencapai Bank dengan Fokus komersial dan perdagangan adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi kriteria bank dengan fokus

- Ekuitas telah memenuhi Bank dengan Fokus, dan diperhitungkan akan mencapai di atas Rp 5 Trilliun selambat-lambatnya pada akhir tahun 2020.

- Fokus pada kegiatan usaha komersial dan perdagangan, baik kredit korporasi maupun SME.

- Ruang lingkup mencakup kota-kota besar yang merupakan pusat pergerakan ekonomi di seluruh Indonesia. - Menerapkan standar GCG dan risk management yang sesuai dengan bidang komersial dan perdagangan. - Memiliki kompetensi SDM yang mendukung kegiatan Bank untuk fokus pada kegiatan usaha komersial dan

perdagangan.

- Memiliki perangkat teknologi informasi yang handal dan mendukung kegiatan Bank untuk fokus pada kegiatan usaha komersial dan perdagangan.

2. Memperkuat struktur permodalan dan CAR - Menjaga rasio CAR minimal 13%.

- Melakukan rights issue untuk mendukung rasio CAR

- Melakukan penerbitan Obligasi Subordinasi sebagai modal tier 2 - Mengundang strategic investor/partnership untuk memenuhi rights issue

- Menjalankan dividend payment policy yang memperhatikan tingkat kecukupan CAR yang sehat 3. Memperkuat daya saing sebagai Bank Fokus

- Melakukan kerjasama pembiayaan dengan perusahaan multifinance, pengelola dana pensiun, koperasi simpan-pinjam dan BPR.

- Mengundang strategic investor/partnership untuk mendukung perluasan usaha sebagai Bank fokus pada komersial dan perdagangan.

- Memanfaatkan jaringan kantor operasional yang berada di pusat-pusat pembelanjaan dan perdagangan terutama pasar-pasar tradisional dalam menyalurkan kredit komersial dan perdagangan.

- Melakukan kerjasama dengan supermarket dan hypermarket untuk pembiayaan kredit supplier. 4. Menerapkan Good Corporate Governance dan Risk Management

- Menjalankan 6 prinsip dasar GCG, yaitu komitmen, keterbukaan, tanggungjawab, akuntabilitas, moralitas, dan tanpa perbedaan.

- Mempertegas fungsi, tugas dan tanggungjawab komite yang telah ada, antara lain komite audit, komite budget, komite TI, komite kredit, komite manajemen risiko, komite ALCO, komite remunerasi dan nominasi, dan komite pemantau risiko.

- Menciptakan budaya kerja peka risiko di setiap jajaran manajemen, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional, yang kemudian akan diperluas dengan cakupan risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan.

- Pembentukan fungsi pengawasan kontrol internal (KI) yang berada di bawah divisi SKAI di seluruh cabang/capem. - Mendukung sertifikasi risk management untuk jajaran eksekutif.

182

5. Meningkatkan kompetensi SDM

- Meningkatkan pelatihan internal yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan teknik pelayanan nasabah yang baik, good governance, marketing, hukum, teknologi informasi, dan internal control kepada account marketing officer, analis kredit, pengawas kredit, administrasi kredit, IT, pengawas dan pemeriksa internal termasuk jajaran kepala divisi hingga pimpinan cabang/capem.

- Tetap menjaga standar mutu pelayanan operasional dengan melakukan pembenahan administrasi dan pelatihan karyawan yang intensif dalam bidang manajemen mutu dengan motto pelayanan yang bersifat profesional dan komitmen yang tinggi terhadap nasabah.

- Meningkatkan pengetahuan staff marketing, analisa dan review kredit serta pengawasan kredit dalam seluk beluk komersial, perdagangan kecil dan grosir, kendaraan bermotor, dan sektor properti perumahan.

- Membentuk unit Training Center yang bertujuan untuk melatih tenaga siap pakai dalam bidang operasional dan marketing di cabang/capem/kantor kas seluruh Indonesia.

6. Meningkatkan teknologi banking system dan kerjasama pemakaian teknologi

- Mengembangkan prasarana teknologi hardware dan software dengan tujuan mempermudah pelayanan terhadap nasabah dan akses informasi.

- Menambah jumlah ATM dan meningkatkan fitur pemakaian bersama ATM dengan kerjasama dengan perusahaan Swicthing.

- Meningkatkan fitur situs jaringan (website) layanan informasi Bank melalui internet dan menjalankan mobile banking system.

- Up grading banking software Bank Vision yang lebih akomodatif terhadap pelaporan informasi manajemen, Pakjan, risk manajemen, KYC, penerapan Basel III dan meningkatkan kapasitas software tersebut.

- Menggunakan tenaga outsourcing atau melakukan kerjasama dengan pihak penyedia jasa yang berhubungan dengan IT.

7. Meningkatkan perlindungan kepada nasabah - Membentuk mekanisme pengaduan nasabah.

- Transparansi informasi produk perbankan tetap diperhatikan.

- Edukasi kepada masyarakat mengenai jasa dan produk yang ditawarkan.

Rencana garis besar pencapaian dan implementasi sebagai Bank dengan Fokus komersial dan perdagangan