• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK

12

Keterangan Jumlah

Rupiah 101.205

Mata uang asing 9.382

Liabilitas kontinjensi

- Garansi yang diberikan (55.014)

Tagihan Kontinjensi- bersih -

(Komitmen)/Kontinjensi- bersih (2.012.151)

Tagihan Komitmen merupakan tagihan yang diterima oleh bank dari pihak lain yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak oleh bank. Dalam hal ini terdiri dari tagihan dari transaksi SPOT sebesar Rp.523 juta.

Liabilitas Komitmen merupakan komitmen yang diberikan bank kepada nasabah atau pihak ketiga. Dalam hal ini terdiri dari fasilitas pinjaman yang belum digunakan oleh nasabah dalam rupiah maupun mata uang asing dan Irrevocable letter of credit atau fasilitas LC yang masih berjalan dengan total nilai sebesar Rp. 2.065.632 juta. Sehingga Net Liabilitas Komitmen bersih per 31 Maret 2015 adalah sebesar Rp 2.067.724 juta.

Tagihan Kontinjensi dan komitmen Kontinjensi merupakan suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai kemungkinan timbulnya tagihan atau kewajiban, karena timbulnya tagihan dan kewajiban tersebut baru dapat dikomfirmasikan setelah terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa yang akan datang.

Dalam hal ini perseroan memiliki tagihan kontijensi yakni berupa pendapatan bunga dalam penyelesaian dalam rupiah dan mata uang asing per 31 Maret 2015 adalah sebesar Rp 110.587 juta dan Libialitas Kontijensi dalam bentuk garansi yang diberikan per 31 Maret 2015 adalah sebesar Rp 55.014 juta, sehingga tagihan kontijensi bersih tercatat sebesar Rp nihil.

SEJAK TANGGAL 31 MARET 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KEWAJIBAN – KEWAJIBAN DAN IKATAN – IKATAN LAIN SELAIN YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN.

PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN, SELAIN YANG DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

DARI DOKUMEN-DOKUMEN PERJANJIAN PERSEROAN DENGAN PIHAK KETIGA, TIDAK ADA PEMBATASAN-PEMBATASAN YANG DAPAT MERUGIKAN KEPENTINGAN PEMEGANG SAHAM (NEGATIVE COVENANTS).

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITAS – LIABILITASNYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

13

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

1. Umum

Sebagai salah bank Umum devisa di Indonesia yang beroperasi sejak tahun 1990 setelah mendapat izin sebagai bank umum berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 342/KMK.013/1990 tanggal 16 Maret 1990. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan selalu mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh Bank Indonesia, sehingga setelah beroperasi selama kurang lebih tiga tahun, Perseroan berhasil meningkatkan statusnya menjadi Bank Devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 26/26/KEP/DIR tanggal 3 Juni 1993.

Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Gedung Mayapada Tower, Jl Jenderal Sudirman kavling 28, Jakarta 12920. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup serta kegiatan usaha Perseroan adalah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Kegiatan usaha Perseroan yang utama adalah menghimpun dana masyarakat dan memanfaatkan dana tersebut dengan memberikan pinjaman dalam bentuk fasilitas kredit. Sesuai dengan rencana bisnis Bank, Perseroan menfokuskan kegiatan usahanya pada Usaha Retail dan consumer dengan komitmen untuk kepuasan para nasabah dan melayani dengan komitmen. Perseroan mempunyai visi untuk menjadi salah satu Bank swasta terkemuka dalam nilai aset, probitabilitas dan tingkat kesehatan dengan fokus kegiatan usaha komersial dan perdagangan baik SME maupun korporasi. Misi Perseroan adalah mempertahankan operasional bank yang sehat dan memberikan nilai tambah maksimum kepada nasabah, pemegang saham dan pemerintah.

Pada Juni 2015, Perseroan memiliki jaringan pelayanan perbankan yang terdiri dari 1 (satu) kantor pusat operasional (termasuk kantor pusat), 35 kantor cabang, 69 kantor cabang pembantu, 10 kantor kas, 76 Kantor Fungsional dan 96 jaringan ATM serta bekerjasama dengan ATM Bersama dan ATM Rintis sehingga total ATM yang tersebar di Indonesia yang dapat digunakan oleh nasabah sebanyak 73.460 ATM dan EDC Prima sebanyak 292.680.

Terdapat beberapa standar akuntansi yang telah berlaku efektif untuk laporan keuangan periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014, namun tidak mempunyai pengaruh terhadap Perseroan.

Perseroan berhasil meningkatkan kinerja keuangan di tahun 2014, dengan laba bersih selama tahun 2014 tercatat meningkat

12,49% , total asset pada 31 Desember 2014 meningkat 50,64% dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2013. Pendapatan bunga – bersih naik sebesar 16,13% didorong oleh peningkatan kredit bersih sebesar 47,67%. Pada 31 Maret 2015 total asset mencapai Rp 38.211.688 juta dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 82.878 juta . Selain itu, perseroan berhasil memperluas jaringan pemasaran dan menggunakan jaringan kantor yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menghimpun dana dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pada tahun 2014 perseroan berhasil meningkatkan pendanaan secara signifikan yaitu 54,95% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2013. Sedangkan per 31 Maret 2015 dana yang terhimpun sebesar Rp 33.460.150 juta. Disisi lain, dampak dari kenaikan suku bunga funding dan biaya overhead maka rasio BOPO yang meningkat sebesar 5,29% pada Maret 2015 sebesar 89,39% dibandingkan akhir tahun 2014 sebesar 84,10% . Perseroan mempertahankan neraca yang sehat dengan suntikan dana dari pemegang saham melalui penerbitan saham (PUT VIII).

Gambaran umum tentang kinerja keuangan Perseroan disusun dengan mengacu pada laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada 31 Maret 2015, 31 Desember 2011, 2012. 2013 dan 2014. Laporan keuangan Perseroan untuk tanggal dan tahun yang berakhir pada 31 Maret 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai penerapan standar akuntansi baru yang berlaku 1 Januari 2015, laporan keuangan yang tidak diaudit, penerbitan laporan keuangan dalam rangka penawaran umum dan penerbitan kembali laporan keuangan yang ditandatangani oleh Florus Daeli MM, CPA.

14

Aktivitas Usaha/Pemasaran

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut: Maksud dan tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha sebagai Bank Umum. a. Kegiatan Usaha :

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

 Memberikan kredit baik kredit jangka menengah, panjang atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia perbankan;

 Menerbitkan surat pengakuan hutang;

 Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya: - Surat-surat wesel termasuk wesel yang di akseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari

kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;

- Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;

- Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah; - Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

- Obligasi;

- Surat promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun; - Surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.

 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

 Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga;

 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;

 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;

 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tercatat di bursa efek;

 Membeli agunan baik semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;

 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kredit dan kegiatan wali amanat;

 Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

 Melakukan kegiatan sebagai penyelenggara dana pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik selaku pendiri dana pensiun pemberi kerja maupun selaku pendiri dan/atau peserta dana pensiun lembaga keuangan;

 Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, lembaga kliring dan penjamin serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang;

 Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kredit macet, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

 Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia;

 Mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud tersebut di atas pelaksanannya tidak bertetangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

b. Kegiatan Usaha Utama :

Untuk merealisasikan maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut :

 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;

 Memberikan kredit baik kredit jangka menengah, panjang atau pendek maupun jenis lainnya yang lazim dalam dunia perbankan;

 Menerbitkan surat pengakuan hutang;

 Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya; - Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari

kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;

- Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;

- Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan pemerintah; - Sertifikat Bank Indonesia (SBI);

15

- Obligasi;

- Surat promes yang dapat diperdagangkan dengan berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun.

 Memindahkan uang baik untuk kepentungan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;

 Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;

 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga;

 Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tercatat di bursa efek;

 Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

 Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.

c. Kegiatan Usaha Penunjang :

 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;

 Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;

 Membeli agunan baik semua maupun sebagian melalui pelelangan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perseroan dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya;

 Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kredit dan kegiatan wali amanat;

 Melakukan kegiatan sebagai penyelenggara dana pensiun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik selaku pendiri dana pensiun pemberi kerja maupun selaku pendiri dan/atau peserta dana pensiun lembaga keuangan;

 Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, lembaga kliring dan penjamin serta lembaga penyimpanan dan penyelesaian, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang;

 Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi kredit macet, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;

 Mengusahakan usaha-usaha lain yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan maksud di atas yang pelaksanannya tidak bertentangan dengan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

Langkah Menghadapi Persaingan Usaha

Persaingan dunia perbankan saat ini sangat ketat terutama dengan bank-bank besar maupun dengan kelompok bank dengan total aset Rp. 10 triliun sampai dengan Rp. 50 triliun (peer group) lebih kompetitif dalam memberikan produk, jasa layanan perbankan, kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transasksi perbankan, sehingga masyarakat saat ini lebih bijak dan selektif dalam menentukan bank apa yang dipilih, sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari manajemen.

Dalam menghadapi persaingan usaha, perseroan fokus untuk melakukan strategi antara lain : - Memperluas jaringan kantor

- Memperkuat struktur Permodalan

- Meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan - Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia

- Memfokuskan kepada segmen nasabah menengah dan kecil

- Menjalin kerjasama dengan strategic partnership dan strategic investor

- Meningkatkan efisiensi operasional kdan menjalankan praktek perbankan yang hati-hati atau prudent - Memperbaharui dan meningkatkan sarana teknologi

- Menyediakan fasilitas pelayanan yang lebih baik bagi nasabah - Menciptakan produk-produk yang inovatif dan menarik bagi nasabah Langkah Untuk Mempertahankan dan Meningkatkan Kinerja

Misi utama Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya adalah mempertahankan Tingkat Kesehatan Bank yang baik dengan memberikan suatu nilai tambah yang optimal kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan pemerintah. Bank berusaha keras untuk menempatkan Bank pada posisi yang sejajar dengan bank-bank papan menengah atas serta menjamin kepuasan nasabah akan jasa dan pelayanan yang diberikan dengan tetap memegang teguh prinsip kehati-hatian dan pertumbuhan yang menghasilkan rasio permodalan yang sehat.

Berpedoman pada misi utama tersebut, maka beberapa strategi usaha ini akan terus dijalankan secara konsisten oleh manajemen Bank, yaitu:

- Memperkuat struktur permodalan.

- Memperkuat nilai, kompetensi, filosofi dan budaya kerja dengan fokus untuk meningkatkan kinerja bank secara keseluruhan.

- Memfokuskan kepada nasabah menengah dan kecil.

16

- Meningkatkan pangsa pasar komersial dan perdagangan. - Memperluas jaringan kantor dan distribusi.

- Meningkatkan efisiensi operasi dan menjalankan praktek perbankan yang hati-hati (prudent) dan azas ketaatan.

- Meningkatkan pendapatan Fee Base dengan meningkatkan transaksi penjualan valuta asing, agen pemasaran produk bancasurrance dengan bekerjasama dengan pihak asuransi dan jasa / produk fee Base lainnya.

- Memperbaiki komposisi struktur dana pihak ketiga bank.

- Meningkatkan fungsi internal kontrol dan fungsi pengawasan di seluruh jenjang operasional dan perkreditan bank. - Komitmen kami adalah mengutamakan memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah, memberikan nilai tambah dan

kepuasan nasabah menjadi concern bank.

- Memperbaharui secara berkesinabungan atas sarana teknologi, meningkatkan kemampuan dan menyempurnakan penggunaan sarana teknologi sebagai salah satu sarana penting untuk memberikan kemudahan transaksi, dan menyediakan berbagai fasilitas pelayanan yang lebih baik bagi nasabah. Disamping itu juga dapat menyediakan informasi dengan akurat dan ketepatan waktu dalam administrasi pelaporan dan sistem infomasi manajemen.

- Memperluas jaringan kerja dengan pembukaan kantor cabang/capem/kantor kas di daerah-daerah berpotensial funding dan lending.

- Mengembangkan produk-produk E-Channel. Kondisi Perekonomian

Bank Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 menjadi 5% - 5,4% (yoy), dari proyeksi sebelumnya 5,4% - 5,8% (yoy). Untuk keseluruhan tahun 2015, (sumber : www.katadata.co.id tanggal 18 Juni 2015)

Sedangkan secara kuartalan, setelah mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7 persen (yoy) pada triwulan pertama 2015, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua, ketiga, dan keempat 2015 diperkirakan masing-masing mencapai 4,9 persen (yoy), 5,3 persen (yoy) dan 5,4 persen (yoy).

Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2015 terutama didorong oleh konsumsi pemerintah dan investasi pembangunan, sejalan dengan mulai meningkatnya implementasi proyek investasi pemerintah. Dari sisi eksternal peningkatan pertumbuhan tersebut didorong oleh kinerja ekspor yang mulai tumbuh positif.

Peningkatan kinerja ekonomi terus berlanjut pada triwulan ketiga dan keempat 2015 didukung oleh terus berlanjutnya peningkatan konsumsi dan investasi seiring dengan semakin meningkatnya realisasi fiskal oleh pemerintah, serta meningkatnya penyaluran kredit oleh perbankan.

Semakin meningkatnya realisasi proyek-proyek infrastruktur pemerintah diperkirakan akan turut mendorong peningkatan investasi bangunan pada semester kedua 2015. Sementara itu, peningkatan penyaluran kredit perbankan seiring dengan pelonggaran kebijakan makroprudensial yang ditempuh Bank Indonesia diharapkan mampu mendorong peningkatan investasi swasta. Dari sisi eksternal, ekspor diperkirakan membaik secara gradual seiring dengan perbaikan ekonomi dunia, namun demikian potensi perbaikan ekspor lebih lanjut akan tertahan oleh harga komoditas yang diperkirakan masih rendah sejalan dengan masih rendahnya harga minyak dan permintaan Tiongkok. (Sumber: Antaranews tanggal 28 Mei 2015).

Inflasi Maret 2015 sebesar 0,17 persen. Ini merupakan inflasi pertama tahun ini, setelah selama dua bulan pertama di 2015 terjadi deflasi. Ini berarti laju inflasi selama 2015 sebesar -0,44 persen dan year-on-year (yoy) 6,38 persen. Sedangkan inflasi Mei sebesar 0,5 persen, maka inflasi secara tahunan (yoy) 7,15 persen. Bank Indonesia optimistis inflasi nasional sepanjang 2015 berada dalam kisaran bawah sasaran 4 ± 1%.

Terhitung sejak tanggal 17 February 2015 BI Rate menjadi 7,50% sebelumnya sebesar 7,75% dan BI Rate tetap bertahan sampai dengan saat ini.

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap USD selama periode setahun terakhir (Maret 2014 sampai dengan Maret 2015) sekitar Rp 11.288 – Rp 13.242 dengan kurs buku pada akhir Maret 2015 untuk 1 USD sebesar Rp 13.074,-. Pemerintah Indonesia mengikuti Bank Indonesia yang disesuaikan dengan perkembangan terakhir kurs rupiah dengan prediksi nilai tukar rupiah terhadap USD pada kisaran 13.000 sampai 13.400 per dolar AS sampai dengan tahun 2016. Sumber: www.bisnis.liputan6.com tanggal 22 Juni 2015)

2. Analisis Keuangan

2.1 Pertumbuhan Pendapatan, Beban dan Laba

Tabel berikut menunjukkan komposisi pendapatan, beban dan laba Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012.

17

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan