• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Rohani dari Penafsiran

Dalam dokumen ANDA DAPAT MEMAHAMI ALKITAB: (Halaman 137-140)

ALAT-ALAT PENELITIAN YANG DIANJURKAN BERDASARKAN KATEGORI

V. Aspek Rohani dari Penafsiran

Sejauh ini saya telah mendiskusikan proses logika dan kenaskahan yang digunakan dalam penafsiran dan penerapan. Sekarang ijinkan saya secara singkat mendiskusikan mengenai aspek rohani dari penafsiran. Daftar hala-hal yang harus dilakukan berikut sangat membentu saya dalam hal ini:

A. Berdoa mohon pertolongan Roh Kudus (bandingkan I Kor 1:26-2:16)

B. Berdoa untuk pengampunan dan penyucian pribadi dari dosa-dosa yang kita ketahui (bandingkan I Yoh 1:9)

C. Berdoa untuk kerinduan yang lebih dalam untuk mengenal Allah (bandingkan Maz 19:7-14; 42:1 dst; 119:1 dst.).

D. Terapkan dengan segera setiap pengertian yang baru dalam kehidupan anda sendiri. E. Tetap bersifat rendah hati dan mau belajar.

Sangatlah sukar untuk bisa menjaga keseimbangan antara proses logika dengan kepemimpinan Rohani dari Roh Kudus. Cuplikan-cuplikan berikut ini telah membantu saya menyeimbangkan kedua hal tersebut:

A. dari James W. Sire, Scripture Twisting, hal 17-18:

“Penerangan datang dalam pikiran dari anak-anak Allah – bukan hanya kepada orang-orang rohani tingkat tinggi saja. Tidak ada kelompok “guru” dalam Kekristenan yang Alkitabiah, tak ada orang bijak, tak ada orang yang merupakan penafsir yang sempurna. Dengan demikian, sementara Roh Kudus mengaruniakan karunia-karunia hikmat, pengetahuan, dan membedakan roh, Ia tidak menugaskan orang-orang Kristen yang diperlengkapi ini menjadi satu-satunya penafsir yang sah dari Firman Allah. Hal ini terserah kepada tiap anakNya untuk belajar, menimbang, dan memahami sesuai petunjuk Alkitab yang berdiri sebagai penguasa bahkan bagi mereka yang dikaruniai Allah kemampuan yang khusus. Secara ringkas, asumsi yang saya buat bagi keseluruhan buku adalah bahwa Alkitab adalah pernyatan yang benar dari Allah kepada semua umat manusia, yang merupakan penguasa teritnggi dari segala hal yang dikatakanNya, dan juga secara keseluruhan bukan suatu misteri, hingga bisa cukup dipahami oleh orang biasa dalam tiap budaya.”

B. Tentang Kierkegaard, tertulis dalam Bernard Ramm, Protestant Biblical Interpretation, hal 75.:

138

Menurut Kierkegaard mempelajari kesejarahan, leksikal dan ke-tata-bahasa-an dari Alkitab adalah keharusan, namun hanya merupakan tahapan awal dari pembacaan Alkitab sebenarnya. “Untuk membaca Alkitab sebagai Firman Tuhan, seseorang harus membaca dengan hatinya dalam mulutnya, dengan kesadaran, dengan suatu pengharapan yang besar, dalam suatu percakapan dengan Tuhan. Membaca Alkitab dengan tanpa berpikir, secara sembarang, atau secara akademis, atau secara professional, bukan membaca Alkitab sebagai Firman Allah. Orang yang membacanya seperti membaca sebuah surat cinta, orang tersebut membacanya sebagai Firman Allah.”

C. H. H. Rowley dalam The Relevance of the Bible, hal. 19:

“Tak satupun dari pemahaman secara intelektual mengenai Alkitab, betapapun lengkapnya, mampu mencakup keseluruhan harta di dalamnya. Pernyataan ini bukan bermaksud untuk merendahkan pemahaman intelektual karena pemahaman tersebut sangat hakiki bagi suatu pemahaman yang lengkap. Namun untuk menunjukkan perlunya pemahaman secara rohani akan harta harta rohani dalam Alkitab, sebagai syarat kelengkapan pemahaman. Dan untuk pemahaman rohani ini, keberadaan hal-hal di atas kesadaran intelektualitas merupakan suatu keharusan. Hal-hal Rohani harus dimengerti secara Rohani, dan siswa Sekolah Alkitab perlu memiliki sikap penerimaan rohani, yaitu kerinduan untuk mencari Tuhan untuk menundukkan diri kepadaNya, jika ia harus belajar melampaui batas keimiahan untuk mendapatkan kelimpahan warisan dari Buku di atas segala buku ini”

VI Metode dari Komentari ini

Komentari Pedoman Belajar ini dirancang untuk membantu prosedur penafsiran anda

dengan cara-cara sebagai berikut:

A. Mengawali tiap buku dengan garis besar kesejarahan. Setelah anda menyelesaikan “siklus pembacaan #3” Periksa informasi yang tersedia ini.

B. Pengertian-pengertian Kontekstual dapat ditemukan di bagian awal dari setiap pasal. Hal ini akan membantu anda untuk melihat bagaimana kelompok-kelompok tulisan disusun. C. Di awal dari tiap pasal atau bagian tulisan utama pembagian-pembagian paragraph dan

keterangan-keterangannya disediakan dalam beberapa terjemahan modern: 1. Naskah Yunani The United Bible Society, revisi dari edisi ke-4 (UBS4). 2. New American Standard Bible (NASB) pembaharuan tahun 1995 3. The New King James Version (NKJV)

4. The New Revised Standard Version (NRSV) 5. The Today’s English Version (TEV)

6. The Jerusalem Bible (JB)

Pembagian paragraph bukan berasal dari ilham Allah. Pembagian ini harus didasarkan atas konteks. Dengan memperbandingkan beberapa terjemahan modern dengan teori penterjemahan dan sudut pandang teologis yang berbeda, kita bisa menganalisis kemungkinan struktur pemikiran dari si penulis asli. Setiap paragraf memiliki satu kebenaran utama. Hal ini dinamakan “kalimat topik” atau “ide sentral dari tulisan”. Pokok pemikiran ini adalah kunci dari penafsiran kesejarahan dan ke-tata-bahasa-an. Orang tidak seharusnya menafsirkan, mengkhotbahkan, atau mengajarkan tentang hal yang kurang dari satu paragraf! Juga ingat bahwa tiap paragraf terkati dengan paragraf-paragraf di sekitarnya. Itulah sebabnya suatu garis besar setingkat paragraf-paragraf dari keseluruhan buku adalah sangat penting. Kita harus dapat mengikuti aliran logika dari

139

suatu pokok bahasan yang di kemukakan oleh si penulis asli, si penerima ilham.

D. Catatan-catatan dari Dr. Bob Utley mengikuti suatu pendekatan penafsiran ayat demi ayat. Ini akan memaksa kita untuk mengikuti pemikiran dari si penulis asli. Catatan-catatan ini menyediakan informasi dari beberapa bidang:

1. konteks tulisan

2. pengertian-pengertian kesejarahan 3. informasi ke-tata-bahasa-an 4. pelajaran mengenai kata-kata 5. kutipan paralel yang cocok.

E. Di tempat-tempat tertentu dalam komentari, cetakan ayat dari New American Standard Version (pembaruan 1995) akan digantikan dengan terjemahan dari beberapa versi modern yang lain:

1. The New King James Version (NKJV), yang mengikuti naskah tekstual dari “Textus Receptus”

2. The New Revised Standard Version (NRSV), yang adalah revisi kata-demi kata dari Revised Standard Version oleh The National Council of Churches

3. The Today’s English Version (TEV), yang merupakan penterjemahan secara ekuivalen dinamis dari American Bible Society.

4. The Jerusalem Bible (JB), yang adalah terjemahan bahasa Inggris berdasarkan Terjemahan ekuivalen dinamis dari Katolik Perancis.

F. Bagi mereka yang tidak bisa membaca bahasa Yunani, membandingkan terjemahan bahasa Inggris dapat membantu dalam mengidentifikasikan masalah-masalah dalam naskah:

1. variasi naskah kuno

2. kemungkinan arti-arti dari suatu kata

3. struktur dan naskah yang sukar tata bahasanya 4. naskah yang memiliki arti yang mendua.

G. Pada penutupan dari tiap pasal tersedia pertanyaan-pertanyaan yang relevan sebagai bahan diskusi yang diupayakan untuk dapat menuju ke arah hal-hal utama yang berkenaan dengan penafsiran dari pasal tersebut

140

DEFINISI-DEFINISI SINGKAT MENGENAI

Dalam dokumen ANDA DAPAT MEMAHAMI ALKITAB: (Halaman 137-140)