• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERJEMAHAN-TERJEMAHAN MODERN

Dalam dokumen ANDA DAPAT MEMAHAMI ALKITAB: (Halaman 195-200)

UBS* NKJV NRSV TEV JB

Hasil Pembenaran Kemenangan Iman atas Kesukaran Konsekuensi dari Pembenaran Benar dengan Allah Iman Menjamin Keselamatan

5:1-11 5:1-5 5:1-5 5:1-5 5:1-11

Kristus di Tempat Kita

5:6-11 5:6-11 5:6-11

Adam dan Kristus Kematian dalam Adam dan Hidup dalam Kristus Adam dan Kristus; Analogi dan Kontras Adam dan Kristus Adam dan Yesus Kristus 5:12-14 5:12-21 5:12-14 5:12-14b 5:12-14

5:14c-17

5:15-21 5:15-17 5:15-21

5:18-21 5:18-19 5:20-21

SIKLUS PEMBACAAN KETIGA (lihat hal. xv)

MENGIKUTI MAKSUD SI PENULIS ASLI PADA TINGKAT PARAGRAF

Buku ini adalah komentari panduan belajar, yang artinya andalah yang bertanggung jawab untuk penafsiran anda akan Alkitab. Setiap kita harus berjalan dalam terang yang kita miliki. Anda, Alkitab, dan Roh Kudus adalah prioritas dalam penafsiran. Janganlah menyerahkan hal ini pada seorang komentator.

Baca pasal ini satu kali sekaligus. Identifikasikan pokok-pokoknya. Bandingkan pembagian-pembagian pokok dengan lima terjemahan moderen. Walau pemisahan paragraf bukan diilhami Allah, namun adalah merupakan kunci untuk bisa mengikuti maksud si penulis asli, yang adalah inti dari penterjemahan. Setiap paragraf hanya memiliki satu dan satu pokok saja.

1. Paragraf pertama 2. Paragraf kedua 3. Paragraf ketiga 4. Dst.

196

WAWASAN-WAWASAN KONTEKSTUAL

A. Dalam bahasa Yunani, ayat 1-11 adalah satu kalimat. Ayat-ayat ini membangun konsep inti Paulus mengenai “Pembenaran oleh Iman” (lih. 3:21-4:25).

B. Kemungkinan garis besar dari ay 1-11:

Ayat 1-5 Ayat 6-8 Ayat 9-11

Manfaat Keselamatan Dasar Keselamatan Kepastian Masa Depan dari Keselamatan

Pengalaman Subyektif dari Pembenaran

Fakta-fakta obyektif dari Pembenaran

Kepastian Masa Depan dari Pembenaran

Pembenraran Pengkudusan secara Progresif Pemuliaan Antropologi Teologi Eskatologi

C. Ayat 12-21 adalah suatu diskusi mengenai Yesus sebagai Adam kedua (I Kor 15:21-22, 45-49; Flp 2:6-7). Ini memberikan penekanan pada konsep teologia baik tentang dosa individu dan kebersalahan bersama. Pengembangan Paulus tentang kejatuhan manusia (dan ciptaan) dalam Adam adalah sedemikian unik dan berbeda dengan para rabi, sementara pandangannya tentang hal jasmaniah sejalan dengan pengajaran para rabi. Hal ini menunjukkan kemampuan Paulus atas ilham Allah untuk menggunakan, atau menambahkan, kebenaran-kebenaran yang diajarkan kepadanya selama masa pelatihannya di Yerusalem di bawah Gamaliel (Kis 22:3).

Doktrin Evangelikal Reform mengenai dosa asal dari Kej 3 dikembangkan oleh Agustinus dan Kalvin. Pada dasarnya ini menyatakan bahwa manusia lahir sebagai orang berdosa (kebejatan total). Sering Maz 51:5; 58:3; dan Ayub 15:14; 25:4 digunakan sebagai naskah anti-PL. Posisi teologis alternatifnya yang mengatakan bahwa manusia bertanggung jawab secara progresif, moral, dan rohani atas pilihan dan tujuan hidup mereka sendiri dikembangkan oleh Pelagius dan Arminius. Ada beberapa bukti bagi pandangan mereka dalam Ul 1:39; Yes 7:15; dan Yun 4:11; Yoh 9:41; 15:22,24; Kis 17:30; Rom 4:15. Dukungan dari posisi teologis ini adalah bahwa anak-anak adalah tidak berdosa sampai mencapai usia pertanggung jawaban moral (untuk para rabi, ini adalah 13 tahun untuk anak laki-laki, dan 12 untuk anak perempuan.)

Ada posisi yang menjadi jalan tengah, yang menyatakan bahwa baik kecenderungan jahat bawaan lahir, dan usia pertanggung-jawaban moral sama-sama benar! Kejahatan tidak hanya bersifat kebersamaan, namun suatu pengembangan kejahatan dari diri seorang individu untuk berdosa (kehidupan secara progresif semakin jauh dan menjauh dari Allah). Kejahatan manusia bukan pokok pembicaraan (lih Kej 6:5, 11-12,13; Rom 3:9-18,23), namun masalah kapan, pada saat lahir atau di kemudian hari dalam hidupnya?

D. Ada beberapa teori mengenai implikasi dari ay 12

197

2. dosa Adam mempengaruhi semua ciptaan dan, karenanya, semua mati (ay 18-19, Agustinus)

3. dalam kenyataannya ini barangkali adalah kombinasi dari dosa asal dan dosa kehendak. E. Perbandingan Paulus “yang baru saja” dimulai di ay 12 tidak selesai sampai ay 18. Ayat-ayat

13-17 membentuk suatu tanda kurung yang sangat khas dari tulisan-tulisan Paulus.

F. Ingat pemberitaan Injil Paulus, 1:18-8:39 adalah suatu argument yang tetap. Keseluruhannya harus dipihat agar kita dapat menafsirkan secara tepat dan mensyukuri bagian-bagiannya. G. Martin Luther mengatakan bahwa pasal 5, “Di dalam Alkitab hampir tak ada pasal lain yang

dapat menyamai naskah kemenangan ini.

KAJIAN KATA DAN FRASA

NASKAH NASB (UPDATED): 5:1-5

1Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. 2Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah. 3Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 4dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. 5Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. 5:1 “sebab itu” Frasa ini sering menandai (1) ringkassan dari argument teologis sampai titik

ini; (2) kesimpulan berdasarkan penyajian teologia ini; dan (3) penyajian suatu kebenaran baru (lih. 5:1; 8:1; 12:1).

“dibenarkan” Ini adalah suatu AORIST PASSIVE PARTICIPLE; Allah telah membenarkan

orang percaya. Hal ini ditaruh dibagian pertama dalam kalimat Yunaninya (ay 1-2) sebagai penekanan. Nampaknya ada urutan waktu dalam ay 1-11: (1) ay 1-5, pengalaman kita akan anugerah saat ini; (2) ay 6-8, pekerjaan Kristus yang telah selesai atas nama kita; dan (3) ay 9-11, pengharapan dan keyakinan tentang keselamatan di masa depan. Lihat garis besar B. dalam Wawasan Kontekstual.

Latar belakang PL dari istilah “dibenarkan” (dikaioō) adalah suatu ”garis tepi yang lurus” atau “tongkat pengukur”. Digunakan sebagai gambaran dari Allah sendiri. Lihat Topik Khusus: Kebenaran pada 1:17. Sifat Allah, kekudusan, adalah satu-satunya standar penghakiman (lih. LXX dari Im. 24:22; dan secara teologis dalam Mat 5:48). Karena kematian pengorbanan dan penebusan Yesus, oeang percaya memiliki kedudukan status hokum (forensik) dihadapan Allah (lihat catatan 5:2). Ini tidak menyatakan kekurang-bersalahan rang percaya, namun sesuatu seperti amnesti. Seseorang lain telah membayar hukumannya (lih. II Kor 5:21). Orang-orang percaya telah dinyatakan diampuni (lih. ay 9,10).

198

“karena iman” Iman adalah tangan yang menerima anugerah Allah. (lih ay 2; Rom 4:1a).

Iman tidak berfokus pada derajat atau intensitas dari komitmen atau keputusan orang percaya (lih. Mat 17:20), namun pada sifat dan janji Allah (lih. Ef 2:8-9). Kata PL untuk “iman” aslinya menunjuk pada orang yang berada dalam suatu kuda-kuda yang stabil. Kata ini digunakan untuk menggambarkan tentang seseorang yang loyal, dapat diandalkan dan dapat dipercayai. Iman tidak berfokus pada kesetiaan atau dipercayaan kita, namun pada kesetiaan dan kebisa-dipercayaan Allah. Lihat Topik Khusus: Iman pada 4:5.

“kita hidup dalam damai” Ada suatu perbedaan naskah kuno Yunani di sini. KATA

KERJAnya bisa sebuah PRESENT ACTIVE SUBJUNCTIVE (echōmen) atau berbentuk PRESENT ACTIVE INDICATIVE (echomen). Ketatabahasaan mendua yang sama ditemukan di ay 1, 2 & 3. Naskah kuno Yunani nampaknya mendukung yang SUBJUNCTIVE (lih. MSS א*, A, B*, C, D). Jika ini SUBJUNCTIVE maka terjemahannya menjadi “mari kita terus menikmati damai” atau “teruslah menikmati damai” Jika hal ini adalah INDICATIVE, maka terjemahannya menjadi “kita memiliki damai” Konteks dari ay 1-11 bukanlah suatu peringatan, namun deklarasi dari apa telah dimiliki dan telah terjadi dalam diri orang percaya dalam Kristus. Oleh karena itu, KATA KERJA ini mungkin adalah PRESENT ACTIVE INDICATIVE, kita memiliki damai”. Terjemahan USB4 memberikan pilihan ini tingkatan “A” (pasti).

Banyak naskah kuno Yunani kita dihasilkan oleh seseorang yang membaca suatu naskah dan beberapa orang lain membuat salinan. Kata-kata yang memiliki pengucapan yang mirip kadang membuat suatu kebingungan. Di sinilah dimana konteks dan kadang gaya tulisan dan kosa-kata yang lazim dari seorang penulis membantu dalam memudahkan pembuatan keputusan dalam penterjemahan.

“damai” Lihat Topik Khusus di bawah ini.

TOPIK KHUSUS: DAMAI

Istilah Yunani ini aslinya berarti “mengikat kembali apa yang sudah patah” (lih. Yoh 14:27; 16:33; Flp. 4:7). Ada tiga cara PB berbicara tentang damai:

1. sebagai aspek obyektif dari perdamaian kita dengan Allah melalui Kristus (lih. Kol 1:20)

2. sebagai askek subyektif dari kebenaran kita dengan Allah (lih. Yoh 14:27; 16:33; Flp 4:7)

3. bahwa Allah telah menyatukan dalam satu tubuh baru di dalam Kristus, orang-orang percaya baik Yahudi maupun bukan Yahudi (lih. Ef 2:14-17; Kol 3:15). Sekali kita mendapatkan perdamaian dengan Allah, ini harus menghasilkan perdamaian dengan sesame! Hal yang vertical harus jadi horizontal.

Newman dan Nida, Sebuah Buku Pegangan Penterjemah untuk Surat Paulus kepada Jemaat

Roma, hal. 92, memiliki komentar yang bagus tentang “damai.”

“Baikdalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru kata “damai” memiliki bentang arti yang lebar. Pada dasarnya kata in menjabarkan suatu kondisi kesejahteraan total dari kehidupan seseorang; Kata ini bahkan diadopsi oleh beberapa orang Yahudi sebagai rumusan suatu salam. Kata ini memiliki arti yang sangat mendasar yang dapat juga

199

“dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” Yesus adalah pelaksana yang

membawa perdamaian dengan Allah. Yesus adalah satu-satunya jalan untuk berdamai dengan Allah (lih. Yoh 10:7-8; 14:6; Kis 4:12; I Tim 2:5). Untuk kata ini dalam gelar Yesus Kristus lihat catatan pada 1:4.

5:2 “kita juga beroleh pengenalan (jalan masuk)” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE

INDICATIVE; Ini berbicara mengenaitindakan di masa lalu yang telah diselesaikan dan sekarang menghasilkan suatu kondisi tingkatan keeberadaan. Kata “pengenalan” secara hurufiah berarti “jalan masuk” atau “ijin masuk” (prosagōge, lih. Ef 2:18; 3:12). Kata ini digunakan untuk menggambarkan (1) diperkenalkan secara pribadi kepada seorang raja atau (2) dibawa dengan selamat ke suatu pelabuhan.

Frasa ini mengandung sebuah perbedaan naskah Yunani kuno. Beberapa naskah kuno menambahkan “oleh iman” (lih. א*,2, C juga dalam beberapa versi Coptic, Syriac, Vulgate, dan Latin kuno). Naskah kuno lainnya menambah sebuah KATA DEPAN pada “oleh iman (cf. א1, A, dan beberapap versi Vulgate). Namun demikian, naskah-naskah kuno B, D, F, dan G mengabaikannya. Nampaknya bahwa para ahli tulis Yahudilah yang mengisi saja paralelisme dari 5:1 and 4:16 (dua kali), 19, dan 20. “Oleh iman” adalah tema Paulus yang berulang!

▣ “kepada kasih karunia ini” Kata ini (charis) berarti kasih dari Allah yang tidak bersyarat,

tidak berdasarkan kelayakan dan perbuatan (lih. Ef 2:4-9). Hal ini sangatlah jells terlihat dalam kematian Kristus atas nama manusia berdosa (lih. ay 8).

digunakan oleh orangYahudi sebagai penjelasan dari keselamatan oleh Mesias. Karena fakta ini, ada kalanya kata ini digunakan hamper sebagai sinonim dari kata dibawa ‘kedalam suatu hubungan yang benar dengan Allah’. Di sini kata ini Nampak digunakan sebagai suatu penjelasan dari hubungan harmonis yang terjalin antara manusia dengan Allah atas dasar karya Allah yang menjadikan manusia benar dihadapanNya.” (hal. 92).

200

▣ “Di dalam kasih karunia ini kita berdiri” Ini adalah sebuah PERFECT ACTIVE

INDICATIVE lagi; secara hurufiah berarti “kita berdiri dan terus berdiri” Ini mencerminkan posisi teologis orang percaya dalamKristus dan komitmen mereka untuk tetap dalam iman yang menggabungkan paradoks teologis dari kedulatan Allah (lih. I Kor 15:1) dan kebebasan manusia untuk berkehendak (lih. Ef 6:11, 13,14).

“kami bermegah” Bentuk ketata-bahasaan ini dadpat dimengerti sebagai (1) sebuah

PRESENT MIDDLE (deponent) INDICATIVE, “kami bermegah” atau (2) suatu PRESENT MIDDLE (deponent) SUBJUNCTIVE, “mari kita bermegah”. Para ahli terbagi dua mengenai hal ini. Jika seseorang menganggap “kami telah” dalam ayat 1 sebagai suatu INDICATIVE maka terjemahannya akan konsisten sampai dengan ayat 3.

Akar kata “bermegah” adalah “bicara dengan kebanggaan” (NRSV, JB). Lihat Topik Khusus pada 2:17. Orang percaya tidak bermegah dalam diri mereka sendiri (lih. 3:27), namundalam

TOPIK KHUSUS: BERDIRI (HISTĒMI)

Istilah umum ini digunakan dalam beberapa pengertian teologis dalam Perjanjian Baru. 1. menegakkan

a. hukum PL, Rom 3:31

b. kebenaran diri seseorang, Rom 10:3 c. Perjanjian Baru, Ibr 10:9

d. suatu dakwaan, II Kor 13:1 e. kebenaran Allah, II Tim 2:19 2. menolak secara rohani

a. iblis, Ef 6:11

b. Hari penghakiman, Wah 6:17 3. menahan dengan suatu kuda-kuda

a. Penggambaran secara militer, Ef 6:14 b. Penggambaran secara sipil, Rom 14:4 4. suatu posisi dalam kebenaran, Yoh 8:44 5. suatu posisi dalam anugerah

a. Rom 5:2 b. I Kor 15:1 c. I Pet 5:12

6. suatu posisi dalam iman a. Rom 11:20

b. I Kor 7:37 c. I Kor 15:1 d. II Kor 1:24

7. suatu posisi kecongkakan, I Kor 10:12

Istilah ini menyatakan baik kemurahan dan anugerah perjanjian dari suatu Allah yang berkedaulatan dan fakta bahwa orang percaya perlu untuk menanggapinya dan berpegang teguh padanya dengan iman! Keduanya adalah kebenaran Alkitabiah. Semua harus dipegang bersama!

Dalam dokumen ANDA DAPAT MEMAHAMI ALKITAB: (Halaman 195-200)