• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemungkinan-Kemungkinan Pendekatan Untuk Pembacaan Alkitab Secara Benar

Dalam dokumen ANDA DAPAT MEMAHAMI ALKITAB: (Halaman 134-137)

ALAT-ALAT PENELITIAN YANG DIANJURKAN BERDASARKAN KATEGORI

III. Kemungkinan-Kemungkinan Pendekatan Untuk Pembacaan Alkitab Secara Benar

Di titik ini Saya tidak sedang mendiskusikan teknik tunggal untuk menafsirkan suatu kategori seni (genre) tertentu tetapi prinsip-prinsip umum hermenetik yang tepat untuk semua jenis naskah Alkitab. Sebuah buku yang baik untuk pendekatan pendekatan kategori seni (genre) tertentu adalah Bagaimana Membaca Alkitab Agar Mendapatkan Semua Manfaatnya. Karangan Gordon Fee dan Douglas Stuart, yang diterbitkan oleh Zondervan.

Metodologi saya berfokus mula-mula pada pembaca yang memberi kesempatan Roh Kudus untuk menerangkan Alkitab melalui empat siklus pembacaan pribadi. Hal ini membuat Roh Kudus, naskah bacaan, dan si pembaca menjadi yang terutama dan bukan hal sekunder. Hal ini juga akan melindungi si pembaca dari pengaruh-pengaruh yang tidak semestinya dari si komentator. Saya mendengar ada yang berkata bahwa: “Alkitab memiliki banyak sekali pernyataan/keterangan pada komentari-komentari”. Ini bukan berarti sebagai suatu tanggapan yang melemahkan mengenai alat bantu belajar ini, namun hal ini merupakan suatu permohonan untuk menggunakannya pada waktu yang tepat.

Kita harus bisa mendukung penafsiran kita dengan menggunakan naskah bacaan itu sendiri. Lima bidang yang menyediakan setidaknya peneguhan yang terbatas:

1. dari si penulis asli: a. latar belakang sejarah b. konteks penulisan 2. pilihan si penulis mengenai:

a. struktur tata bahasa (sintaksis)

b. penggunaan bahan-bahan kontemporer c. kategori seni (genre)

3. pengertian kita mengenai: a. kutipan paralel yang relevan.

Kita perlu untuk memiliki kemampuan untuk memberikan alasan dan penalaran dibalik penafsiran kita. Alkitab adalah satu-satunya sumber iman dan perbuatan. Namun yang menyedihkan adalah orang-orang Kristen seringkali ridak bersetuju mengenai apa yang diajarkan atau dibenarkan oleh Alkitab ini. Adalah suatu kekalahan bagi kita sendiri jika kita menyatakan mendapat ilham dari Alkitab namun kemudian orang-orang percaya tidak bisa menyetujui apa yang di ajarkan dan disyaratkannya!

Keempat siklus pembacaan ini dirancang untuk menyediakan pemahaman-pemahaman penafsiran mengenai hal-hal berikut:

A. Siklus Pembacaan Pertama

1. Membaca buku satu kali. Baca lagi dalam terjemahan yang berbeda, sebisanya dari teori penterjemahan yang berbeda.

a. kata-ke-kata (NKJV, NASB, NRSV) b. ekuivalen dinamis (TEV, JB)

135

2. Carilah maskud pokok dari keseluruhan tulisan. Identifikasikan temanya.

3. Pisahkan (jika mungkin) suatu unit-unit penulisan, suatu pasal, suatu paragraaf ataupun suatu kalimat yang secara jelas menyatakan maksud pokok atau tema tersebut.

4. Identifikasikan kategori seni (genre) yang mendominasi. a. Perjanjian Lama

(1) Cerita-cerita Ibrani

(2) Puisi Ibrani (mazmur, tulisan-tulisan bijak) (3) Nubuatan Ibrani (prosa, puisi)

(4) Aturan-aturan Hukum b. Perjanjian Baru

(1) Cerita-cerita (Kitab Injil, Kisah Para Rasul) (2) Perumpamaan-perumpamaan (Kitab Injil) (3) Surat-surat/Tulisan para rasul

(4) Tulisan-tulisan Apokaliptik B. Siklus Pembacaan Kedua

1. Baca keseluruhan buku lagi, dengan tujuan mengidentifikasi topik-topik dan pokok-pokok utama.

2. Ringkas topik-topik utama dan secara garis besar nyatakan maknanya dalam suatu pernyataan yang sederhana.

3. Periksa pernyataan tujuan dan garis besar anda dengan alat bantu belajar. C. Siklus Pembacaan Ketiga

1. Baca keseluruhan buku lagi, untuk mengidentifikasi latar belakang sejarah dan kejadian-kejadian spesifik dari kitab Alkitab itu sendiri.

2. Daftarkan hal-hal historis yang disebut dalam buku Alkitab tersebut. a. Penulis

b. Tanggal

c. Penerima-penerima d. Alasan khusus penulisan

e. Aspek-aspek dari latar belakang budaya yang berkaitan dengan tujuan penulisan. f. Referensi-referensi mengenai orang-orang dan peristiwa-peristiwa sejarah.

3. Kembangkan garis besar anda ke tingkat paragraf dari buku Alkitab yang sedang anda tafsirkan. Selalu mengidentifikasikan dan meringkas unit tulisan. Ini mungkin akan mencakup beberapa pasal dan paragraf. Hal ini akan memampukan anda untuk mengikuti logika dan rancangan tulisan dari si penulis asli.

4. Periksa latar belakang sejarah anda dengan menggunakan alat bantu belajar. D. Siklus Pembacaan Keempat

1. Baca lagi bagian buku tersebut dalam beberapa terjemahan a. kata-ke-kata (NKJV, NASB, NRSV)

b. ekuivalen dinamis (TEV, JB)

c. para-frasa (Living Bible, Amplified Bible) 2. Cari struktur tulisan atau tata bahasa

a. frasa-frasa yang berulang, Ef 1:6,12,13 b. struktur tata bahasa yang berulang, Rom 8:31 c. konsep-konsep yang kontras

136 a. istilah-istilah yang signifikan b. istilah-istilah yang tidak umum. c. Struktur tata bahasa yang penting

d. Kata-kata, anak kalimat maupun kalimat-kalimat yang sukar dimengerti. 4. Cari kutipan-kutipan parallel yang relevan

a. cari kutipan pengajaran yang paling jelas dalam bidang yang anda pelajari, menggunakan

(1) buku-buku “teologi sistematis” (2) Alkitab-Alkitab yang berpetunjuk (3) konkordansi

b. Cari kemungkinan adanya hal-hal yang bersifat paradox dalam pokok yang anda pelajari. Banyak kebenaran Alkitab dinyatakan dalam bentuk pasangan dialektik; banyak konflik antar denominasi bersumber pada proof-texting setengah dari “ketegangan” dalam penafsiran Alkitab. Keseluruhan isi Alkitab adalah ilham dari Allah, hingga kita harus mencari selengkap mungkin berita yang terkandung didalamnya agar penafsiran kita akan Firman menjadi seimbang.

c. Cari bagian-bagian paralel dalam satu buku, satu pengarang, dan satu kategori seni; Alkitab adalah penafsir terbaik dari Firman Allah, karena penulisnya adalah satu yaitu Roh Kudus.

5. Gunakan Panduan belajar untuk memeriksa latar belakang dan peristiwa-peristiwa sejarahyang anda dapati.

a. Alkitab panduan belajar

b. Ensiklopedi, buku pegangan, dan kamus Alkitab c. Pengantar Alkitab

d. Komentari Alkitab (pada titik ini dalam proses belajar anda, ijinkan komunitas orang percaya, di masa lalu atau masa kini, untuk membantu dan mengkoreksi proses belajar pribadi anda.)

IV. Penerapan dari Penafsiran Alkitab

Pada titik ini kita berpindah pada penerapan. Anda telah menggunakan waktu untuk memahami suatu naskah berdasarkan latarbelakang aslinya; sekarang anda harus menerapkannya ke dalam hidup anda, terhadap budaya anda. Saya mendefinisikan kepenulisan Alkitab sebagai “memahami apa yang dikatakan oleh penulis asli Alkitab kepada jamannya, dan menerapkan kebenaran tersebut kepada zaman kita.”

Penerapan harus mengikuti tafsiran dari maksud si penulis asli, baik dari sisi waktu maupun logika. Kita tidak bisa menerapkan suatu kutipan Alkitab kepada zaman kita sampai kita mengetahui apa arti kutipan tersebut pada zamannya! Suatu kutipan Alkitab tidak boleh diartikan berbeda dengan arti aslinya!

Garis besar rinci anda, sampai ke tingkat paragraf (siklus pembacaan #3), akan menjadi panduan anda. Penerapan harus dilakukan di tingkat paragraph ini, bukannya di tingkat kata. Kata-kata hanya akan memiliki arti jika dikaitkan dalam konteks tertentu, demikian pula anak kalimat, maupun kalimat. Satu-satunya orang yang diilhami Allah yang terlibat dalam proses penafsiran ini adalah hanya si penulis asli. Kita hanya mengikuti pimpinannya dengan penerangan dari Roh Kudus. Namun Penerangan bukanlah ilham. Untuk berkata “demikian Firman Tuhan”, kita harus sejalan dengan maksud si penulis asli. Penerapan harus terkait secara khusus kepada maksud umum dari keseluruhan tulisan, bagian tulisan tertentu, dan

137 pengembangan pemikiran setingkat paragraf.

Jangan biarkan hal-hal dari zaman kita digunakan untuk menafsir Alkitab; Biarkan Alkitab berbicara! Hal ini mungkin mensyaratkan kita untuk menimba prinsip-prinsip dari naskah tersebut. Hal ini tepat bila naskah tersebut mendukung suatu prinsip tertentu. Sayangnya, dalam banyak hal prinsip kita adalah hanya prinsip “kita sendiri”, bukan prinsip dari naskah tersebut

Dalam menerapkan Alkitab, penting untuk diingat bahwa (kecuali dalam nubuatan) hanya ada satu dan satu saja arti yang tepat bagi setiap naskah Alkitab. Arti tersebut adalahyang berhubungan dengan maksud dari si penulis asli pada saat ia menghadapi krisis atau keperluan-keperluan di zamannya. Banyak kemungkinan penerapan bisa ditarik dari arti yang satu tersebut. Penerapan akan berdasarkan kebutuhan si penerima, namun harus berhubungan dengan arti dari si penulis asli.

Dalam dokumen ANDA DAPAT MEMAHAMI ALKITAB: (Halaman 134-137)