• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN LITBANG PERTANIAN 2002--20042004

SEKRETARI AT BADAN PUSLI TBANG TANAMAN PANGAN PUSLI TBANG HORTI KULTURA BADAN LI TBANG PERTANI AN PUSLI TBANG PERKEBUNAN PUSLI TBANG PETERNAKAN PUSLI TBANG TANAH & AGROKLI MAT PUSLI TBANG SOSEK PERTANI AN BALIT BI OTEK BALI T PASCAPANEN PERTANI AN BALI TPA BALI TKABI BALI T SEREALI A LOLI T PENYAKI T TUNGRO 26 BPTP 26 BPTP BALI TSA BALI TBU BALI THI LOLI T JERUK & HORT. SUBTROPI K BALI TTRO BALI TTAS BALI TKA LOLI T TAN. SELA PERKEBUNAN BALI TNAK BALI TVET LOLIT SAPI POTONG BALI TTRA LOLI T KAMBI NG POTONG BBP. ALSI NTAN BPPTP BPPTP PUSTAKA LOLI T PENCEMARAN LI NGKUNGAN PERTANI AN BALI T AGROKLI MAT &

HI DROLOGI

BALI T TANAH

ORGANISASI

ORGANISASI

BADAN LITBANG PERTANIAN 2002

BADAN LITBANG PERTANIAN 2002--20042004

SEKRETARI AT BADAN

berguna bagi perencanaan pembangunan wilayah. Berdasarkan proses pemanfaatannya, hasil penelitian Puslitbangtanak dapat dikelompokkan ke dalam: (1) Inovasi teknologi berdampak luas, antara lain: Teknologi pemupukan berimbang berdasarkan status hara tanah; Kebijakan perpupukan nasional; Teknologi pengelolaan air dan reklamasi lahan rawa pasang surut. (2) Inovasi teknologi siap dikembangkan, antara lain: Atlas sumberdaya tanah skala 1:1.000.000l; Atlas arahan tata ruang pertanian Indonesia skala 1:1.000.000; Atlas komoditas unggulan nasional skala 1:1.000.000; Atlas sumberdaya iklim pertanian Indonesia skala 1:1.000.000; Peta arahan lahan sawah. (3) Inovasi teknologi dalam peningkatan skala, an tara lain: Teknologi hemat air dan panen hujan di lahan kering; Prediksi luas tanam, luas panen, dan produksi padi sawah, menggunakan teknologi inderaja. (4) Inovasi teknologi untuk dikaji dan dikembangkan oleh BPTP, antara lain: Pemetaan status hara P dan K lahan sawah skala 1:50.000; Peta zona agroekologi skala 1:50.000; Pengujian pupuk alternatif; Pemanfaatan dan analisis data iklim untuk perencanaan waktu dan pola tanam (Deptan 2004).

d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian (Puslitbangsosek) melakukan kegiatan penelitian sosial ekonomi pertanian. Dalam rangka mendukung pembangunan pertanian terutama dalam pembangunan sistem dan usaha agribisnis, Litbang Sosek pertanian telah menghasilkan berbagai inovasi kebijakan, antara lain inovasi kebijakan pembangunan pertanian, inovasi rekayasa model kelembagaan pembangunan pertanian, inovasi rekomendasi kebijakan perdagangan komoditas pertanian dan pengembangan pangkalan data dinamika sosek pedesaan. Berbeda dengan penelitian yang bersifat teknis, output yang dihasilkan dari penelitian sosial ekonomi bukanlah teknologi yang dapat dilihat secara fisik, melainkan berupa pengetahuan rumusan kebijakan atau program dan rumusan rekayasa kelembagaan. Kinerja hasil-hasil penelitian dan kebijakan Litbang Sosek pertanian dikelompokkan menjadi empat (Deptan 2004), yaitu: (1) Inovasi berdampak luas, antara lain: Penetapan kebijakan perberasan nasional; Justifikasi penetapan produk strategis; dan Model pengembangan proyeksi

harga komoditas tanaman pangan utama dan perkebunan. (2) Inovasi dalam pengembangan, yaitu: Pengembangan skim kredit perdesaan Karya Usaha Mandiri (KUM); Pengembangan kelembagaan Kelompok Usaha Agribisnis Terpadu (KUAT); Panel Petani Nasional (PATANAS); Undang-undang perlindungan varietas tanaman; Kebijakan perlindungan sumberdaya genetik pertanian; Sintesis kebijakan bidang tanaman pangan; Sintesis kebijakan bidang hortikultura, Sintesis kebijakan bidang perkebunan; dan Sintesis kebijakan bidang peternakan. (3) Inovasi yang sedang dalam proses pematangan. Puslitbangsosek juga bertugas mengkoordinir kegiatan 26 BPTP yang disebar disetiap propinsi.

e. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Permintaan komoditas hortikultura mak in meningkat seiring dengan meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (Puslitbanghort) bertanggungjawab dalam penelitian dan Pengembangan hortikultura serta mengkoordinasikan kegiatan penelitian pada tiga balai penelitian, yaitu Balitsa di Lembang, Balitbu di Solok, dan Balithi di Segunung. Penelitian hortikultura meliputi pemuliaan termasuk konservasi dan pemanfaatan plasma nutfah, budidaya, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, teknologi pascapanen serta agroekonomi. f. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (Puslitbangnak ) melaksanakan penelitian dan pengembangan peternakan untuk menghasilkan produk seperti daging, telur, dan susu. Produk tersebut menjadi sangat penting dan strategis karena meningkatnya pendapatan per kapita serta meningkatkan konsumsi masyarakat akan protein hewani. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puslitbangnak didukung oleh Balitnak dan Balitvet. Bidang penelitian mencakup pemuliaan, budidaya, pascapanen, pakan dan hijauan, bioteknologi, usahatani, veteriner ternak dan hewan, farmakologi serta konservasi dan pemanfaatan plasma nutfah.

g. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Tanaman industri memegang peranan penting dalam pengembangan agribisnis di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

(Puslitbangbun) melaksanakan dan mengkoordinasi kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman industri di tiga balai, yaitu Balittro, Balittas, dan Balitka. Tiap balai melakukan penelitian tanaman industri dalam berbagai aspek, antara lain, teknik budidaya, pemuliaan, sistem usahatani, pengelolaan hasil dan bioteknologi. Puslitbangbun didukung oleh loka penelitian kelapa. h. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan ) bertugas untuk melaksanakan kegiatan rancangbangun dan pembuatan prototipe berbagai alat dan mesin pertanian, mulai dari alat pengolah olahan sampai peralatan pascapanen produk pertanian. Balai Besar juga melaksanakan pengujian untuk standarisasi, sertifikasi serta pengawasan penggunaan alat dan mesin pertanian .

i. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) melakukan pembinaan dan pengelolaan perpustakaan dan informasi Iptek pertanian. PUSTAKA mengarahkan kegiatannya pada pengelolaan dan pemanfaatan informasi pertanian melalui pengembangan jaringan informasi. Dalam rangka menyebarluaskan informasi dilakukan pula penerbitan publikasi ilmiah, pembuatan media audio visual, dan penyelenggaraan jasa perpustakaan. Sasaran utama dari kegiatan tersebut adalah peningkatan pemanfaatan informasi Iptek pertanian dalam mendukung pelaksanaan pembangunan pertanian.

j. Balai P engkajian Teknologi Pertanian

Badan Litbang Pertanian didukung oleh 26 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang berada di tiap propinsi di Indonesia. Balai ini mempunyai tugas merekayasa paket teknologi spesifik lokasi yang mendukung sistem usaha pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. BPTP menjangkau seluruh propinsi dengan harapan dapat membantu pemerintah propinsi atau kabupaten untuk mengembangkan, mendifusikan dan memanfaatkan hasil penelitian di masing-masing wilayah dengan lebih baik.

Untuk melaksanakan tugas pengkajian, BPTP diharapkan bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat sehingga diperoleh kinerja yang lebih efisien. BPTP juga mengkoordinasi kegiatan penelitian dan pengkajian di beberapa IP2TP (In stalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian). Sumberdaya manusia

Ketersediaan pelaksanaan tugas dan fungsi, Badan Litbang Pertanian mendapat dukungan dari sumberdaya manusia (SDM) yang handal. Sebagai lembaga penelitian, kebutuhan akan tenaga fungsional dipandang sebagai upaya untuk memperkuat kemampuan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian. Di lingkungan Badan Litbang Pertanian , terdapat tenaga fungsional peneliti-perekayasa yang kapasitas sumberdayanya secara intensif dikembangkan dengan program pendidikan jangka panjang di Badan Litbang Pertanian melalui proyek Agricultural Research Management Project (ARMP), proyek Participatory Development for Agricultural Technology Project (PAATP) dan proyek Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Sebaran SDM tersebut menurut eselon dan noneselon dan sebaran menurut pendidikan dapat dilihat pada Tabel 10 dan 11.

Tabel 10. Sebaran Pegawai Badan Litbang Pertanian Menurut Eselon dan Non-Eselon Wilayah Jabotabek

Eselon Unit kerja

I II III IV Non eselon Jumlah %

Sekretariat Badan 1 1 4 12 211 229 7,53 Puslitbangtan 0 1 2 5 133 141 4,64 Puslitbanghort 0 1 2 5 62 70 2,30 Balithi 0 0 1 3 149 153 5,03 Puslitbangbun 0 1 2 5 90 98 3,22 Balittro 0 0 1 3 374 378 12,43 Puslitbangnak 0 1 2 5 70 78 2,56 Balitnak 0 0 1 3 346 350 11,51 Balitvet 0 0 1 3 225 229 7,53 Puslitbang agroklimat 0 1 2 5 71 79 2,60 Balit tanah 0 0 1 3 314 318 10,46 Balit agroklimat 0 0 1 3 63 67 2,20

Puslitbang Sosek Pertanian 0 1 2 5 216 224 7,37 BPTP DKI 0 0 1 2 43 46 1,51

BBP Mektan 0 1 3 7 119 130 4,27

BB Biogen 0 0 1 3 313 317 10,42

BB Pascapanen 0 0 1 3 130 134 4,41 Jumlah seluruhnya 1 8 28 75 2929 3041 100, 00 Keterangan : Cetak tebal merupakan unit kerja eselon II

Tabel 11. Sebaran SDM Badan Litbang Pertanian Wilayah Jabotabek Tahun 2003 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan Unit kerja S3 S2 S1 < S1 Jumlah % Sekretariat Badan 5 41 57 126 229 7,53 Puslitbangtan 4 10 16 111 141 4,64 Puslitbanghort 4 7 15 44 70 2,30 Balithi 4 16 29 104 153 5,03 Puslitbangbun 6 9 30 53 98 3,22 Balittro 14 35 79 250 378 12,43 Puslitbangnak 3 6 18 51 78 2,56 Balitnak 33 35 36 246 350 11,51 Balitvet 12 26 32 159 229 7,53 Puslitbang agroklimat 3 8 8 60 79 2,60 Balit tanah 10 44 61 203 318 10,46 Balit agroklimat 3 12 15 37 67 2,20

Puslitbang Sosek Pertanian 18 49 50 107 224 7,37 BPTP DKI 2 5 21 18 46 1,51

BBP Mektan 4 16 31 79 130 4,27

BB Biogen 23 42 43 209 317 10,42

BB Pascapanen 6 18 32 78 134 4,41 Jumlah seluruhnya 154 379 573 1.935 3.041 100, 00

Keterangan : Cetak tebal merupakan unit kerja eselon II

Sumber : Badan Litbang Pertanian 2003c