• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dan Perekayasaan

PENELITIAN PEREKAYASAAN

LINGKUP KEGIATAN PEREKAYASAAN LINGKUP KEGIATAN PENELITI Pengembangan Industri Penelitian Dasar Penelitian

Terapan

Pengembangan Teknologi

merupakan wadah bagi para fungsional peneliti dalam pengembangan profesionalisasi kerja. Pembentukan Kelti pada Puslitbangsosek dan Balit atau Lolit dapat dilihat pada Tabel 2. Tugas pokok Kelti, antara lain (Setbadan 2003): (1) perencanaan penelitian, (2) pelaksanaan penelitian, (3) pelaksanaan kegiatan publikasi dan penyebarluasan hasil penelitian, (4) menyusun laporan pertanggungjawaban penelitian kepada koordinator program sebagai bahan penyusunan laporan pelaksanaan program.

Tabel 2. Pembentukan Kelti pada Puslitbangsosek Pertanian dan Balit atau Lolit

Instansi Nama Kelti yang dibentuk

Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian (1) Ekonomi Makro dan Perdagangan Internasiona l; (2) Ekonomi Pertanian dan Manajemen Agribisnis; (3) Sosio - Budaya Pedesaan Pertanian.

Balai Penelitian Tanaman Padi, Tanaman Kacang- Kacangan dan Umbi-Umbian, Tanaman Serealia, Tanaman Sayuran, Tanaman Buah, Tanaman Hias, Tanaman Rempah dan Obat, Tanaman Tembakau dan Serat, Tanaman Kelapa dan Palma Lain

(1) Pemuliaan, Plasma Nutfah dan Perbenihan; (2) Entomoligi dan Fitopatologi;

(3) Ekofisiologi.

Balai Penelitian ternak (1) Pemuliaan dan Plasma Nutfah; (2) Reproduksi dan Ekofisiologi; (3) Nutrisi; (4) Agrostologi.

Balai Penelitian Veteriner (1) Bakteriologi; (2) Virologi; (3) Parasitologi; (4) Toksikologi; (5) Patologi.

Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (1) Pengelolaan Tanah dan Air; (2) Eksplorasi dan Evaluasi Sumberdaya Pertanian; (3) Pemanfaatan Sumberdaya Pertanian. Balai Penelitian Tanah (1) Pedologi; (2) Kesuburan Tanah; (3) Konservasi Tanah dan

Pengelolaan Air; (4) Biologi Tanah. Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (1) Agroklimat; dan (2) Hidrologi. Balai Penelitian Biotek nologi dan Sumberdaya

Genetik Pertanian

(1) Biologi Molekuler; (2) Biokimia; (3) Biologi Sel dan Jaringan; (4) Pengelolaan Sumberdaya Genetik.

Balai Penelitian Pasca Panen Pertanian (1) Proses Kimia; (2) Proses Biologi; (3) Proses Fisika; (4) Pengelolaan Sistem Mutu.

Loka Penelitian Penyakit Tungro (1) Ekofisiologi; (2) Entomologi dan Fitopatologi. Loka Penelitian Tanaman Jeruk dan Hortikultura

Subtropik

(1) Pemuliaan, Plasma Nutfah dan Perbenihan; (2) Entomologi dan Fitopatologi; (3) dan Ekofisiologi.

Loka Penelitian Tanaman Sela Perkebunan (1) Pemuliaan, Plasma Nutfah dan Perbenihan; (2) Entomologi dan Fitopatologi; (3) dan Ekofisiologi.

Loka Penelitian kambing Potong dan Sapi Potong (1) Pemuliaan dan Reproduksi; (2) Nutrisi dan Agrostologi Loka Penelitian Pencemaran Lingkungan Pertanian (1) Pencemaran Tanah, Tanaman; (2) Air dan Emisi dan Mitigasi

Rumah Kaca

Sumber: (Badan Litbang Pertanian 2003b) 2) Perekayasa

Dilingkungan BBP Mektan terdapat kegiatan penelitian dan rekayasa, rancang bangun dan modifikasi desain, model serta prototipe alat dan mesin pertanian, serta penelitian dan rekayasa sistem mekanisasi pertanian. Kinerja atau keberhasilan BBP Mektan sangat ditentukan oleh perekayasa. Dengan

demikian, diperluk an adanya Kelompok Perekayasa (Kelsa) dalam suatu wadah berdasarkan bidang kegiatan dan disiplin ilmu. Kelsa pada BBP Mektan adalah: Mesin Budidaya, Mesin Pengolahan Hasil Pertanian, dan Teknik Tanah, Air dan Energi Pertanian. Adapun tugas Kelsa antara lain (Badan Litbang Pertanian 2003a): (1) merencanakan dan melaksanakan kegiatan rekayasa, rancang bangun dan modifikasi desain, model serta prototipe alat dan mesin pertanian; (2) melaksanakan penelitian dan rekay asa sistem mekanisasi pertanian; (3) menghasilkan teknologi atau paket teknolo gi rancang bangun prototip e alat dan mesin pertanian; (4) mendesiminasikan hasil rekayasa.

3) Karakteristik peneliti dan perekayasa

Karakteristik peneliti-perekayasa yang dimaksud adalah ciri individual dari peneliti-perekayasa yang mencakup status demografik dan psikografik, terutama yang berhubungan dengan perilaku pemanfaatan internet dan CD- ROM. Karakteristik individu menurut Newcomb et al. (1978), meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status ekonomi, bangsa, agama, dan lain - lain. Sedangk an Bettinghous (1973) mengatakan bahwa karakteristik demografik meliputi umur, pendidikan dan penghasilan. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka karakteristik individual merupakan ciri atau sifat yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan dan lingkungan seseorang. Dalam penelitian ini ditetapkan beberapa karakteristik peneliti dan perekayasa yang akan diamati, yaitu: pendidikan formal, pendidikan nonformal, jenjang atau tingkat jabatan, bidang penelitian, kelompok peneliti- perekayasa, dan pendapatan.

1. Pendidikan formal menggambarkan tingkat kemampuan kognitif dan bobot atau derajat ilmu pengetahuan yang dimiliki seseorang. Menurut Wiriatmaja (1977), pendidikan merupakan usaha seseorang untuk mengubah perilakunya berdasarkan ilmu-ilmu dan pengalaman yang sudah diakui dan direstui oleh masyarakat. Suwandi (1984) mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku seseorang untuk menjadi seperti yang dikehendaki oleh

pendidikan itu. Menurut Tichenor dan Olien (1970), kenaikan pendidikan formal menunjukkan suatu perluasan dan penganekaragaman ruang kehidupan, jumlah kelompok referensi yang lebih besar, keterampilan dan kesadaran pada ilmu pengetahuan dan masalah umum lainnya yang lebih besar, dan lebih luasnya keterdedahan pada isi media tentang suatu lingkup masalah. Sehingga pendidikan formal yang dimaksud disini, yaitu pendidikan tertinggi yang ditempuh oleh responden.

2. Pendidikan nonformal adalah pendidikan lainnya, berupa kursus maupun latihan keterampilan.

3. Jenjang atau tingkat jabatan fungsional peneliti-perekayasa yang dikaitkan dengan pangkat dan golongan ruang disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Tabel 3. Jabatan Peneliti dan Pangkat Golongan Ruang

Jabatan Peneliti Pangkat dan Golongan Ruang Asisten Peneliti Muda Penata muda

Asisten Peneliti Madya Penata muda tingkat I, golongan ruang III/b Ajun Peneliti Muda Penata golongan ruang III/c

Ajun Peneliti Madya Penata tingkat I, golongan ruang III/d Peneliti Muda Pembina, golongan ruang IV/a

Peneliti Madya Pembina tingkat I, golongan ruang IV/b Ahli Peneliti Muda Pembina utama muda, golongan ruang IV/c Ahli Peneliti Madya Pembina utama madya, golongan ruang IV/d Ahli Peneliti Utama Pembina utama, golongan ruang IV/c

Sumber: LIPI 1983

Tabel 4. Kaitan Antara Jenjang Jabatan Fungsional, Pangkat, Golongan Ruang dan Angka Kredit P erekayasa

Jabatan Pangkat Golongan

Ruang Angka Kredit Perekayasa Pertama Penata Muda Penata Muda Tk. I III/a III/b 100 150 Perekayasa Muda Penata

Penata Tk. I

III/c III/d

200 300 Perekayasa Madya Pembina

Pembina Tk. I

Pembina Utama Muda

IV/a IV/b IV/c 400 550 700 Perekayasa Utama Pembina Utama Madya

Pembina Utama

IV/d IV/e

850 1050 Sumber: Kementerian R istek 2003

4. Ruang Lingkup bidang penelitian dan perekayasaan di Badan Litbang Pertanian menurut jenis program penelitian dibedakan menjadi program penelitian komoditas dan program penelitian bidang masalah. Untuk pelaksanaannya, Badan Litbang Pertanian telah menetapkan tujuh program utama penelitian dan pengemban gan pertanian yang disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Program Utama Penelitian dan Pengembangan di Badan Litbang Pertanian

Program Utama Litbang Pertanian Cakupan

Penelitian Sumberdaya Pertanian karakteristik dan pemanfaatan lahan, konservasi dan manajemen ekosistem, koleksi, karakterisasi, evaluasi, konservasi, dan pemanfaatan plasma nutfah, serta dinamika biologi dan kimia tanah lingkungan.

Penelitian perbaikan potensi komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, jasad renik, biologi molekuler

Penelitian bioteknologi perbanyakan material melalui teknik kultur in- vitro, transfer gen untuk memperoleh tanaman, dan ternak unggas, serta identifikasi molekul spesifik dengan teknik diagnosa seperti monoclonal antibodies dan nuclead acid probes.

Penelitian sosial ekonomi dan kebijaksanaan

analisa penawaran dan permintaan secara komprehensif, dinamika ekonomi pedesaan, kebijaksanaan, dan kelembagaan dan organisasi.

Pengkajian dan pengembangan teknologi spesifik lokasi

karakterisasi dan analisis zona agroekologi, komoditas spesifik lokasi, penelitian adaptif, sistem usaha tani (SUT), sistem usaha pertanian (SUP) serta sosial ekonomi budaya masyarakat pedesaan.

Komunikasi hasil penelitian pengelolaan sistem informasi Iptek, publikasi hasil penelitian, serta promosi, diseminasi dan komersialisasi hasil penelitian. Pengembangan kelembagaan analisis sistem dan prosedur, pengembangan sumberdaya manusia,

sarana dan prasarana, pendanaan, serta penyempurnaan manajemen.

Sumber: Badan Litbang Pertanian 2003 b