• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akseptabilitas Peneliti dan Perekayasa dalam Memanfaatkan Internet

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap akseptabilitas peneliti dan perekayasa dalam memanfaatkan internet. Hasil pra-survai menunjukkan ada beberapa faktor yang cukup dominan dan digunakan dalam penelitian ini. Deskripsi data variab el faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi pemanfaatan internet dalam penelitian ini, adalah: ketersediaan sarana akses internet dan jumlahnya, frekuensi mengakses internet, ketersediaan waktu untuk akses internet, kredibilitas sumber informasi, ketersediaan biaya untuk mengakses internet, perilaku peneliti-perekayasa dalam penggunaan internet, aplikasi yan g sederhana dan mudah digunakan , dan kecepatan akses internet.

Ketersediaan sara na akses internet

Ketersediaan dan jumlah sarana akses internet di tempat kerja sangat mempengaruhi akseptabilitas peneliti maupun perekayasa dalam menggunakan internet. Apabila sarana untuk meng akses internet tersedia banyak atau paling

tidak mencukupi jumlahnya, kemungkinan keinginanan peneliti-perekayasa untuk memanfaatkan internet akan tinggi.

Tabel 17. Sebaran Peneliti-P erekayasa yang Menggunakan Internet Berdasarkan F aktor Ketersediaan dan Jumlah Sarana Akses Internet Pada Instansi K erja

Kategori Interval skor Jumlah Persentase (%) Rata-rata skor

Rendah 6,0-9,3 17 18,9

Sedang 9,4-12,7 31 34,4

Tinggi 12,8-16,0 42 46,7

11,7

Sebanyak 42 orang responden (46,7%) menganggap ketersediaan dan jumlah sarana akses tinggi (Tabel 17). Artinya, sebagian besar peneliti-perekayasa yang menjadi responden menyatakan bahwa ketersediaan dan jumlah sarana di instansi untuk mengakses internet sudah cukup. Namun yang menjadi masalah adalah karena komputer yang tersedia tidak hanya digunakan khusus untuk mengakses internet, tapi juga untuk melakukan kegiatan lain seperti pembuatan laporan dan administrasi lain. Terbukti dengan rataan skor yang dikategorikan sedang (11,7). Hal lain yang juga menjadi kendala adalah belum tersambungnya beberapa komputer yang memiliki fasilitas ke internet sehingga belum dapat dimanfaatkan untuk meng akses internet.

Kurangnya fasilitas menjadi kendala bagi peneliti-perekayasa yang ingin memperoleh informasi dan melakukan komunikasi dengan rekan kerjanya yang berjauhan melalui internet secara cepat. Sebanyak 17 orang responden (18,9%) menyatakan ketersediaan dan jumlah komputer yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses dikategorikan rendah (Tabel 17). Artinya sebagian kecil responden masih mengeluh kurangnya ketersediaan dan jumlah sarana akses internet di instansi mereka. Hal ini terjadi karena jumlah peneliti-perekayasa yang ingin mengakses internet tidak sebanding dengan jumlah komputer yang tersedia, sehingga mereka harus antri dan bergantian, baik dengan sesama peneliti- perekayasa maupun dengan staf lain.

Ketersediaan waktu akses internet

Ketersediaan waktu merupakan faktor yang penting bagi responden untuk dapat mengakses internet. Dari Tabel 18 dapat dilihat bahwa rata-rata waktu untuk mengakses internet tergolong rendah, yaitu sebanyak 63 orang responden (70%) menjawab tidak memiliki cukup waktu untuk mengakses internet. Kadang- kadang untuk mendapat informasi yang dibutuhkan mereka meminta bantuan pustakawan di Instansinya masing-masing untuk mencarikan bahan-bahan yang diperlukan, baik melalui perpustakaan konvensional (buku dan jurnal) maupun melalui perpustakaan digital atau elektronik (internet dan CD-ROM).

Tabel 18. Sebaran Peneliti dan Perekayasa yang Menggunakan Internet Berdasarkan Faktor Ketersediaan Waktu Peneliti-Perekayasa Untuk Mengakses Internet

Kategori Interval skor (jam/minggu) Jumlah Persentase (%) Rata-rata skor (jam/minggu) Rendah 1,0-4,0 63 70,0 Sedang 4,1-7,0 22 24,4 Tinggi 7,1-10,0 5 5,6 3,6

Ketersediaan biaya akses internet

Ketersediaan biaya mengakses internet mempengaruhi responden dalam memanfaatkan internet. Dari Tabel 19, dapat dilihat bahwa ketersediaan responden untuk mengeluarkan biaya akses internet termasuk kategori sedang (rataan skor 3,1), dengan sebaran 44 responden (48,9%) pada kategori rendah dan 46 responden (51,1%) dikategori tinggi. Hal ini disebabkan responden menyadari bahwa kebutuhan mereka akan informasi dan komunikasi cukup tinggi, sehingga tidak berkeberatan untuk mengeluarkan sebagian dana demi mengakses internet diluar tempat kerja. Sebagian responden lebih mengandalkan akses internet dari tempat kerja (biaya dikeluarkan oleh kantor). Balitvet memberikan solusi untuk mengatasi biaya penggunaan internet bagi peneliti dilingkup kantornya, yaitu dengan cara mewajibkan peneliti yang memiliki kegiatan penelitian untuk menyumbangkan sebagian dana penelitian untuk membayar rekening telepon yang digunakan untuk mengakses internet.

Tabel 19. Sebaran Peneliti dan Perekayasa yang Mau Menggunakan Internet Berdasarkan Faktor Ketersediaan Biaya U ntuk Mengakses Internet

Kategori Interval skor Jumlah Persentase (%) Rata-rata s kor

Rendah 1,0-2,3 44 48,9

Sedang 2,4-3,7 0 0,0

Tinggi 3,8-5,0 46 51,1

3,1

Kredibilitas sumber informasi

Isi dari situs-situs yang ada di internet juga mempengaruhi penerimaan peneliti-perekayasa dalam memanfaatkan internet. Apabila isinya tidak kredibel (menurut kacamata mereka) maka mereka tidak akan mau membuang-buang waktu hanya untuk mencari materi lainnya.

Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa tingkat keakuratan sumber informasi di internet yang dinyatakan oleh responden memiliki kategori sedang adalah situs- situs umum dengan rataan 3,2. Sedangkan untuk situs Deptan, Situs Litbang, Situs dan layanan informasi PUSTAKA dinyatakan rendah keakuratannya, karena ketika mencari informasi di situs-situs tersebut, responden jarang mendapatkan apa yang diinginkan. Hal ini terbukti dengan banyaknya responden yang menyatakan tidak menemukan bahan-bahan yang berk aitan dengan penelitiannya di situs-situs internet yang dibuka. Kondisi ini terjadi karena keterbatasan waktu yang dapat digunakan untuk mengakses internet atau kurangnya pengetahuan responden tentang bagaimana mengefisienkan pencarian data di internet melalui mesin pencari. Kalaupun informasi tersebut didapatkan, responden hanya kadang - kadang saja mendapatkan informasi yang diinginkan secara rinci atau lengkap, dan biasanya hanya abstrak, atau ulasan ringkas. Dan ini tidak membantu mereka sehingga kelengkapan informasi dari situs-situs umum dan situs Litbang tergolong pada kategori sedang. Bahkan situs Deptan dengan rataan skor 2,3, situs PUSTAKA dengan rataan skor 2,4 dan layanan informasi (dengan rataan skor 2,4) termasuk pada kategori rendah. Namun demik ian, responden menyatakan bahwa data yang diperoleh cukup untuk digunakan dalam membuat proposal penelitian, sehingga responden masih berharap untuk memperoleh informasi yang diinginkan dari situs-situs yang bersangkutan, baik dari situs-situs umum maupun situs Deptan, Situs Litbang, Situs dan layanan informasi PUSTAKA. Hal ini

dinyatakan dengan tingkat kerincian dari masing-masing sumber informasi yang dikategorikan sedang oleh responden (Tabel 20).

Tabel 20. Sebaran Peneliti-Perekayasa yang Menggunakan Internet Berdasarkan Faktor Kredibilitas Sumber Informasi

Situs Umum Situs Deptan Situs Badan Litbang Situs PUSTAKA Layanan informasi PUSTAKA Penilaian kredibilitas Interval skor Rata- rata skor Interval skor Rata- rata skor Interval skor Rata- rata skor Interval skor Rata- rata skor Interval skor Rata- rata skor A R (2,0-3,0) R (2,0-2,7) 2,6 R (2,0-2,7) 2,7 R (2,0-2,7) 2,5 R (2,0-2,7) 2,5 S (3,1-4,0) 3,2 S (2,8-3,3) S (2,8-3,3) S (2,8-3,3) S (2,8-3,3) T (4,1-5,0) T (3,4-4,0) T (3,4-4,0) T (3,4-4,0) T (3,4-4,0) B R (1,0-2,3) R (1,0-2,0) R (1,0-2,0) R (1,0-2,0) R (1,0-2,0) S (2,4-3,7) 2,9 S (2,1-3,0) 2,3 S (2,1-3,0) 2,3 S (2,1-3,0) 2,4 S (2,1-3,0) 2,4 T (3,8-5,0) T (3,1-4,0) T (3,1-4,0) T (3,1-4,0) T (3,1-4,0) C R (0,0-1,7) R (1,0-2,3) R (1,0-2,3) R (1,0-2,3) R (2,0-3,0) 2,5 S (1,8-3,3) S (2,4-3,7) 2,5 S (2,4-3,7) 2,5 S (2,4-3,7) 2,5 S (3,1-4,0) T (3,4-5,0) 3,1 T (3,8-5,0) T (3,8-5,0) T (3,8-5,0) T (4,1-5,0) D R (2,0-3,0) R (1,0-2,3) R (2,0-3,0) 2,6 R (2,0-3,0) 2,6 R (2,0-3,0) 2,5 S (3,1-4,0) 3,2 S (2,4-3,7) 2,5 S (3,1-4,0) S (3,1-4,0) S (3,1-4,0) T (4,1-5,0) T (3,8-5,0) T (4,1-5,0) T (4,1-5,0) T (4,1-5,0) E R (0,0-1,7) R (2,0-3,0) 2,3 R (1,0-2,3) R (2,0-3,0) 2,4 R (2,0-3,0) 2,4 S (1,8-3,3) 3,0 S (3,1-4,0) S (2,4-3,7) 2,4 S (3,1-4,0) S (3,1-4,0) T (3,4-5,0) T (4,1-5,0) T (3,8-5,0) T (4,1-5,0) T (4,1-5,0) F R (2,0-3,0) R (1,0-2,3) R (1,0-2,3) R (1,0-2,3) R (1,0-2,3) S (3,1-4,0) 3,2 S (2,4-3,7) 2,4 S (2,4-3,7) 2,4 S (2,4-3,7) 2,4 S (2,4-3,7) 2,4 T (4,1-5,0) T (3,8-5,0) T (3,8-5,0) T (3,8-5,0) T (3,8-5,0) G R (2,0-3,0) R (1,0-2,0) R (1,0-2,0) R (2,0-2,7) 2,5 R (2,0-2,7) 2,5 S (3,1-4,0) 3,3 S (2,1-3,0) 2,5 S (2,1-3,0) 2,5 S (2,8-3,3) S (2,8-3,3) T (4,1-5,0) T (3,1-4,0) T (3,1-4,0) T (3,4-4,0) T (3,4-4,0) Keterangan: A = Berdasarkan keakuratan B = Berdasarkan kerincian

C = Berdasarkan harapan yang diinginkan dari situs yang pernah diakses D = Berdasarkan tingkat keilmiahan

E = Berdasarkan kelengkapan informasi F = Berdasarkan kesesuaian dengan kebutuhan G = Berdasarkan kemutakhiran atau kebaruan informasi

Tabel 20 memperlihatkan bahwa responden menyatakan tingkat keilmiahan situs-situs umum dan situs Deptan dalam kategori sedang yaitu dengan rataan skor mas ing-masing 3,2 dan 2,5. Situs -situs umum termasuk situs Deptan cukup banyak menyajikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan, walaupun informasi yang diperoleh hanya informasi awal. Sedangkan

untuk Situs Litbang, Situs PUSTAKA dan layanan informasi dengan rataan skor masing-masing 2,6; 2,6; dan 2,5 tergolong kategori rendah, karena kurangnya sosialisasi mengenai isi dari situs yang bersangkutan dan bukan karena situs tersebut kurang keilmiahannya.

Responden menyatakan informasi yang diberikan oleh sumber informasi kurang sesuai dengan kebutuhan. Alasan khusus responden yang menyatakan situs Deptan tergolong rendah (rataan skor 2,4) karena informasi yang disediakan lebih banyak menampilkan informasi di luar teknis penelitian (d ata untuk keperluan penelitian kurang). Sedangkan untuk situs umum, responden menyatakan hanya sebagian informasi yang mereka butuhkan yang tersedia. Responden menginginkan baik untuk situs Deptan maupun Badan Litbang Pertanian dan PUSTAKA dapat memberikan informasi mengenai data atau informasi tentang kelembagaan, kebijakan, program pembangunan pertanian (termasuk perencanaan, dan pelaksanaan evaluasi kinerja), alamat instansi lingkup Deptan, informasi prestasi Deptan di dalam maupun di luar negeri, kerjasama dalam dan luar negeri, sampai dengan agenda kegiatan atau kegiatan penting di bidang pertanian.

Kemutakhiran atau kebaruan informasi situs umum, situs Deptan dan Situs Litbang termasuk dalam kategori sedang dengan rataan skor masing-masing 3,3; 2,5 dan 2,5, karena isi situs tersebut jarang diperbarui (Tabel 22). Informasi yang disajikan masih tetap sama bila dibuka beberapa hari setelahnya. Situs PUSTAKA serta layanan informasinya dikategorikan rendah tingkat kemutakhiran nya, karena informasi mengenai penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-perekayasa lingkup Badan Litbang Pertanian se Indonesia (Jurnal Penelitian Badan Litbang Pertanian di koordinasi oleh PUSTAKA) menurut jumlahnya masih kurang sekali. Bahkan jurnal-jurnal tersebut lebih banyak memuat informasi mengenai penelitian yang telah dilakukan beberapa tahun yang lalu, sehingga dianggap tidak atau kurang mutakhir dengan keadaan sekarang. Padahal, mereka menginginkan informasi terkini mengenai kegiatan atau topik-topik penelitian yang banyak diteliti pada saat ini, atau tentang teknologi pertanian terkini.

Tabel 21 memperlihatkan bahwa penggunaan mesin Google merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar 41 persen. Diikuti oleh penggunaan situs Yahoo

dengan nilai sebesar 38 persen. Alasan penggunaan mesin Google adalah karena responden sudah terbiasa menggunakannya (familier), mesin ini juga mudah digunakan, informasi yang diperoleh dari menggunakan mesin ini juga cukup lengkap dan banyak, kecepatan aksesnyapun cepat, dan dapat digunakan dengan bahasa Indonesia.

Tabel 21. Persentase Mesin Pencari dan Situs yang Memberikan Layanan Penelusuran yang Digunakan Responden

Jenis layanan Nama URL Jumlah Persentase

Layanan terpadu www.yahoo.com 46 38

Mesin pencari www.google.com 50 41

Layanan terpadu www.hotmail.com 5 4

Mesin pencari www.geocities.com 1 1

Layanan terpadu www.nbin.org 3 2

bidang veterinery medicine www.medline.com 4 3

Mesin pencari www.ji- indonesia.com 2 2

Mesin pencari www.ncbi.nlm.nih.gov 4 3

Layanan terpadu www.telkomnet.com 1 1

Mesin pencari www.altavista.com 1 1

Mesin pencari www.vivisimo.com 1 1

Mesin pencari www.cgn.com 1 1

Mesin pencari www.info.com 1 1

Email www.plasamail.com 1 1

Jumlah 121 100

Situs Yahoo memberikan layanan terpadu seperti email, penelusuran (fasilitas pencari), direktori, sms, ISP, dan masih banyak lagi fasilitas yang lain. Situs ini merupakan situs kedua yang paling banyak diakses oleh responden. Alasan responden menggunakan situs ini juga hampir sama dengan alasan mengapa mereka menggunakan mesin Google, hanya pada situs Yahoo responden lebih banyak menggunakan fasilitas email dan newsgroup. Situs Hotmail juga cukup banyak digunakan karena juga menawarkan account email secara gratis walaupun tidak sepopuler situs Yahoo. Beberapa mesin pencari lain tidak sepopuler mesin Google atau Yahoo, karena dikhususkan topik tertentu, misalnya seperti situs National library of medicine (www.ncbi.nlm.nih.gov). Situs ini memberikan layanan informasi hanya seputar obat-obatan saja.

Hal yang cukup menarik diperhatikan adalah perilaku beberapa reponden yang memilih langsung mencari informasi melalui mesin Google dan Yahoo, namun setelah dirujuk ke suatu situs tertentu, mereka kurang memperhatikan alamat situs yang memberikan informasi tersebut. Beberapa dari mereka bahkan tidak tahu bahwa ketika menyusun karya tulis ilmiah mereka dapat menggunakan penelusuran sumber acuan melalui internet, sehingga pencatatan alamat situs sangat penting dilakukan karena akan mempermudah pembaca dalam menelusuri kembali masalah yang dicarinya dari sumber pustaka yang diacunya.

Situs umum lainnya yang cukup sering digunakan responden adalah www.jurnal.asm.org, http://jb.asm.org, www.noaa.gov, dan www.bom.gov dengan nilai masing-masing sebesar 3 persen. Khusus untuk situs noaa (National Oceanic and Atmospheric Administration) dan situs bom digunakan responden untuk memantau iklim global yang harus selalu mereka lakukan untuk memperoleh data yang terkait dengan penelitian (Tabel 22).

Situs pemerintah banyak digunakan responden untuk melakuk an tinjauan terhadap hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Situs Deptan merupakan yang tertinggi, yaitu sebesar 11 persen, kemudian situs Badan Litbang Pertanian dengan nilai 10 persen dan situs PUSTAKA sebesar 8 persen. Responden mengharapkan dapat memperoleh data dan informasi yang terkait dengan penelitian yang dilakukan dari mengakses situs -situs pemerintah tersebut. Situs Deptan selain digunakan responden untuk mengetahui visi dan misi Departemen Pertanian RI dan informasi program pembangunan pertanian, juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai agenda kegiatan Deptan, seperti informasi seminar dan pelatihan yang akan dilakukan (Tabel 22).

Tabel 22. Situs yang Sering Digunakan Oleh Responden Dalam Mencari Bahan-B ahan yang Berkaitan dengan Penelitian

Badan atau Departemen Nama URL Jumlah Persentase

Deptan www.deptan.go.id 11 5

Badan Litbang Pertanian www.litbang.deptan.go.id 10 5

PUSTAKA http://pustaka_deptan.go.id 8 4 Puslitbangsosek www.pse.deptan.go.id 1 0 Balittro www.balittro.go.id 1 0 BPS www.bps.co.id 3 1 LAPAN www.rs.lapan.go.id 2 1 Ristek www.ristek.go.id 1 0

Bank Indonesia www.bi.com 3 1

Situs-situs pemerintah Dati II - 2 1

The Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)

www.austembjak.or.id 7 3

Food and Agriculture Organization www.fao.org 5 2

Situs resmi Asian Development Bank yang menyediakan informasi mengenai berita terakhir seputar ekonomi Indonesia dan profil-profil proyek ADB di Indonesia

www.adb.org 3 1

Bank Dunia, Situs ini menyediakan berita mengenai proyek-proyek Bank Dunia di Indonesia

www.worldbank.org 3 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai www.iptek.net.id 2 1

Badan kajian lingkungan internasional www.menlh.go.id 2 1

Dr. Fungus www.doctorfungus.org 5 2

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi www.bppt.go.id 3 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai Renewable energy

www.energi.lipi.go.id 3 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai Environtment

www.geocities.com 2 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai bidang meteorology

geof.bmg.go.id 2 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai Renewable energy, Greenhouse technology dan lain-lain

www.wwf.or.id 2 1

United Nations Framework Convention on Climate Change

http://unfccc.int 4 2

Situs yang menyediakan informasi mengenai Isu berita-berita Iptek

www.beritaiptek.com 2 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai Isu masalah greenhouse

www.biospace.com 2 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai Irrigation technology

Tabel 22. Situs yang Sering Digunakan oleh Responden Dalam Mencari Bahan-Bahan yang Berkaitan dengan Penelitian

Lanjutan

Badan atau Departemen Nama URL Jumlah Persentase

The International Plant Genetic Resources Institute www.ipgri.cgiar.org 5 2 Situs yang menyediakan informasi mengenai

Jurnal-jurnal Cambrige

www.journals.cambrige.org 2 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai jurnal-jurnal LIPI

www.jurnal.lipi.go.id 1 0

Balai kliring keamanan hayati indonesia (BKKHI) www.bchindonesia.org 2 1

Mycology online www.mycology.adelaide.edu.au 2 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai bidang microbiologi

www.journal.asm.org 7 3

Situs yang menyediakan informasi mengenai bidang microbiologi

http://jb.asm.org 7 3

Situs yang menyediakan informasi mengenai bidang veterinery medicine

www.vetmedpub.com 4 2

Institut Pertanian Bogor www.ipb.ac.id 1 0

Peralatan engines www. indonetwork.co.id 1 0

National Oceanic and Atmospheric Administration www.noaa.gov 7 3 Situs yang menyediakan berita terakhir mengenai

iklim

www.bom.gov 7 3

Situs yang menyediakan berita terakhir mengenai ilmu komputer (reparasi dan lain- lain)

www.science.org 2 1

Situs yang menyediakan berita terakhir mengenai

ilmu komputer www. citeseer.nj.nec.com 1 0

Situs yang menyediakan berita terakhir mengenai

ilmu komputer ikc.yarsi.ac.id 2 1

Situs yang menyediakan berita terakhir mengenai

ilmu komputer www. symantec.com 1 0

Situs yang menyajikan buku-buku yang dapat diakses secara gratis

www. freebooks.com 2 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai UPM www.upm.edu.my 1 0 Situs yang menyediakan informasi mengenai

beasiswa pemerintah Australia yang bekarja sama dengan Pemerintah Indonesia

www.adsjakarta.co.id 1 0

Situs yang menyediakan informasi mengenai Chiba University

id.wikipedia.org/wiki/chiba_uni versity

1 0

Situs yang menyediakan informasi mengenai universitas di dalam dan luar negeri

www.university.com 2 1

Situs yang menyediakan informasi mengenai bidang veterinery medicine

www.medline.com 4 2

Situs yang memberikan layanan terpadu www.yahoo.com 46 21

Situs yang memberikan layanan terpadu www.hotmail.com 5 2

Situs yang memberikan layanan terpadu www.nbin.org 3 1

Situs yang memberikan layanan terpadu www.telkomnet.com 1 0

Situs yang memberikan layanan terpadu www.plasamail.com 1 0

Alasan mengapa responden lebih memilih untuk menggunakan situs-situs umum daripada situs pemerintah dalam mencari informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah karena informasi yang diperoleh dirasa lebih banyak dari manca negara dan bukan lokal saja. Selain itu, responden terkadang mengeluh bahwa situs Deptan dan bahkan situs Badan Litbang Pertanian kurang memuat informasi mengenai hasil-hasil penelitian. Kalaupun ada, biasanya informasi tersebut akan terhubung di link ke balai-balai masing-masing, yang terkadang juga kosong. Hal ini disebabkan oleh dua hal yaitu: Badan Litbang Pertanian sebagai unit kerja yang lebih tinggi, tidak aktif meminta informasi yang diperlukan dari Balai, dan sebaliknya Balai juga tidak memberikan informasi ke Badan Litbang Pertanian bila tidak diminta. Namun dari semua alasan yang dikemukakan oleh responden, kurangnya sosialisasi mengenai situs yang dimiliki (baik situs Deptan, situs Badan Litbang Pertanian maupun situs PUSTAKA) dan informasi apa saja yang terkandung di dalamnya merupakan penyebab utama mengapa situs -situs tersebut kurang populer, khususnya dikalangan peneliti- perekayasa.

Beberapa situs merupakan jejaring berita yang digunakan responden untuk mencari berita berita terakhir mengenai Indonesia dan Internasional. Situs berita sering di akses oleh responden adalah situs detik, kompas, republika dan indosiar. Berita yang disajikan berdasarkan kategori (seperti kategori finansial, politik, Iptek, otomotif, kesehatan, dan hiburan. Situs ini juga menyediakan informasi mengenai tim redaksi dan alamat serta nomor kontak mereka).

Situs yang memberikan layanan informasi yang berkaitan studi yang sering di akses oleh responden adalah www.upm.edu.my, www.adsjakarta.co.id , id.wikipedia.org/wiki/chiba_university, dan www.university.com. Responden mengakses situs-situs tersebut untuk mencari informasi beasiswa dari pemerintah Indonesia yang bekerjasama dengan pemerintah luar negeri. Responden juga sering mengakses situs-situs universitas dari luar negeri untuk memperoleh literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitiannya melalui perpustakaan terpasang dari universitas yang bersangkutan.

Perilaku peneliti dan perekayasa dalam penggunaan internet

Akses internet di Indonesia masih dianggap barang mewah, sehingga pertumbuhan pengguna internet di Indonesia sangat rendah. Karena itu, penggunaan internet juga belum dimanfaatkan secara optimal oleh peneliti- perekayasa, seperti terlihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Sebaran Peneliti-Perekayasa yang Menggunakan Internet Berdasarkan Faktor Perilaku Peneliti-Perekayasa

Kategori Interval skor Jumlah Persentase (%) Rata-rata skor

Rendah 10,0-13,7 29 32,2

Sedang 13,8-17,3 53 58,9

Tinggi 17,4-21,0 8 8,9

14,5

Tabel 23 memberikan gambaran perilaku peneliti-perekayasa dalam menggunakan internet. Sebanyak 53 orang peneliti-perekayasa (58,9%) dikategorikan sedang dalam memanfaatkan internet, dan hanya 8 orang peneliti- perekayasa (8,9%) yang dinyatakan tinggi dalam memanfaatkan internet. Kondisi ini disebabkan peneliti-perekayasa sudah menyadari peran penting internet sebagai penyedia informasi dan bahwa kebutuhan informasi untuk memperkaya penelitiannya semakin tinggi dan semakin luas. Namun demikian dari Tabel 23 dapat diketahui pula bahwa sebanyak 29 peneliti-perekayasa (32,2%) perilakunya masih dikategorikan rendah dalam memanfaatkan internet. Hal ini dikarenakan peneliti-perekayasa merupakan individu yang mempunyai kemampuan yang beragam. Orang (dalam hal ini peneliti-perekayasa) yang satu berbeda perilakunya dengan yang lain, ada yang merasa telah cukup bahan dan ada yang merasa kurang sehingga harus selalu memburu informasi, sehingga rajin menggunakan internet dan menjadi unggul, ada yang bersemangat dan tekun dan ada yang biasa- biasa saja. Sehingga pemanfaatan internet pun tetap dipengaruhi oleh perilaku peneliti-perekayasa itu sendiri.

Aplikasi yang sederhana dan mudah digunakan

Dari Tabel 24 dapat dilihat bahwa sebanyak 76 orang (84,4%) masuk dalam kategori sedang. Artinya, sebagian besar responden menyatakan bahwa sifat

pengoperasian internet gampang-gampang susah yaitu ada beberapa sifat pengoperasian yang dianggap mudah dan ada juga yang dirasakan masih sulit. Semakin sulit sifat pengoperasiannya, pengguna akan semakin enggan untuk menggunakan. Atau mereka akan meminta bantuan orang lain yang lebih ahli untuk menggunakannya. Apabila tidak ada yang membantu, mereka memilih untuk tidak menggunakannya.

Tabel 24. Sebaran Peneliti-Perekayasa yang Menggunakan Internet Berdasarkan Faktor Kesederhanaan dan Kemudahan Aplikasi Fasilitas Internet

Kategori Interval Skor Jumlah Persentase (%) Rata-rata Skor

Rendah 4,0 -6,0 11 12,2

Sedang 6,1 -8,0 76 84,4

Tinggi 8,1-10,0 3 3,3

7,0

Kecepatan akses internet

Ada banyak faktor yang menyebabkan akses jaringan internet di Indonesia bergerak sangat lamban. Salahsatunya adalah mahalnya akses jaringan ke luar negeri menuju ke backboneinternet yang umumnya berada di AS. Dan kendala ini menjadi beban konsumen (Kompas, Senin 30 Agustus 2004). Lambatnya akses jaringan akan menghambat pengalaman digital seseorang untuk melakukan surfing di internet. Semakin cepat akses jaringan internet yang disediakan akan semakin sering seseorang menggunakan jaringan internet.

Tabel 25. Sebaran Peneliti-Perekayasa yang Menggunakan Internet Berdasarkan Faktor Kecepatan Akses Internet

Kategori Interval skor Jumlah Persentase (%) Rata-rata skor

Rendah 4,0-8,0 47 52,2

Sedang 8,1-12,0 37 41,1

Tinggi 12,1-16,0 6 6,7

9

Tabel 25 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (47 orang atau 52,2%) menyatakan kecepatan akses internet di tempat kerja nya termasuk dalam kategori rendah. Walaupun demikian, sebanyak enam orang responden (6,7%) menyatakan kecepatan meng akses internet d i tempat kerjanya tinggi. Hal ini

berhubungan dengan waktu yang digunakan responden untuk mengakses internet yang biasanya dilakukan pada jam-jam sibuk (jam kantor) sehingga saluran internet menjadi padat dan kecepatan akses internet yang digunakan menjadi